Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kriteria 1.1.2.
EP 1. 1. Pengguna pelayanan diikutsertakan secara Sudah melalui kegiatan minilok linta
aktif untuk memberikan umpan balik tentang sektor (walaupun dalam anggaran hanya
mutu, kinerja pelayanan dan kepuasan terhadap 2 kali namun lebih dioptimalkan), survei
pelayanan Puskesmas kepuasan (1 kali dalam setahun),
SMD/MMD sudah dilaksanakan namun
perlu dilihat kembali metodologi yang
digunakan pada kegiatan tersebut yang
belum terinci pada KAK. sehingga
memang harus lebih dioptimalkan
kembali pelaksanaan dari berbagai media
yang digunakan. Kemudian juga ada
menggunakan kotak saran namun
mekanisme belum tertuang jelas pada
KAK/ SOP terutama terkait waktu
pengumpulan dan waktu TL dari asupan
yang masuk.
EP 2 2. Ada proses identifikasi terhadap tanggapan Sudah ada SOP identifikasi kebutuhan
masyarakat tentang mutu pelayanan masyarakat dan tanggap masyarakat
EP 3 3. Ada upaya menanggapi harapan masyarakat terhadap mutu pelayanan walaupun Lakukan pengukuran efektifitas dari media TL yang
terhadap mutu pelayanan dalam rangka langkah-langkah dalam SOP perlu dilakukan dalam upaya memastikan bahwa kegiatan
dibenahi kembali (ada tahapan yang tersebut secara signifikan meningkatkan/
memberikan kepuasan bagi pengguna
pelayanan. belum dirincikan) melalui berbagai media memeperbaiki kinerja puskesmas
yakni Kotak saran, SMS center kemudian
hasil kegiatan direkapitulasi untuk bisa
Jumlah
Kriteria 1.1.3.
EP 1 1. Peluang pengembangan dalam Beberapa asupan yang masuk merupakan
penyelenggaraan upaya Puskesmas dan peluang upaya perbaikan yang dilakukan
pelayanan diidentifikasi dan ditanggapi untuk
namun belum dianalisis secara jelas dan
perbaikan rinci. misalnya pada kotak saran muncul
terkait lansia membutuhkan pelayanan
EP 2 2. Didorong adanya inovasi dalam khusus, namun belum di TL. kemudian tentukan
berbagai
RTL dari berbagai masalah yang ada sebagai
rencana perbaikan, tentukan TL yang sesuai
pengembangan pelayanan, dan diupayakan terkait kebersihan beberapa masyarakat dengan ketersediaan SDK dan lakukan pengukuran
pemenuhan kebutuhan sumber daya mengeluhkan hal tersebut, kemudian efektifitasnya
diupayakan dengan menbgatur shift
EP 3 3. Mekanisme kerja dan teknologi diterapkan petugas cleaning service namun dalam
dalam pelayanan untuk memperbaiki mutu pelaksanaannya belum berjalan sesuai
pelayanan dalam rangka memberikan kepuasan yang direncanakan.
kepada pengguna pelayanan.
Jumlah
Kriteria 1.1.4.
EP 1 1. Ada Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Renstra ada yakni tahun 2017 sd Jabarkan indikator kinerja 5 tahun dengan
disusun berdasarkan Rencana Lima Tahunan 2021dimana belum terbreak down menjabarkan indikator SPM yang terbaru sesuai
dengan Permenkes No. 43 Tahun 2016 ttg Standar
Puskesmas, melalui analisis kebutuhan indikato SPM yg lama maupun yang baru Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
masyarakat. yang dijabarkan pada kinerja 5 tahun ke
depan.
EP 2 2. Ada Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) RPK sudah disusun sesuai dengan DPA
Puskesmas sesuai dengan anggaran yang dari Dinkes
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota untuk tahun berjalan.
EP 3 3. Penyusunan RUK dan RPK dilakukan secara Mekanisme perencanaan belum berjalan Lakukan perencanaan dengan memperhatikan berbagai
lintas program dan lintas sektoral. sesuai dengan standar. Dimana mekanisme lainnya yang memang runutan dari
sebelumnya memang difasilitasi oleh kegiatan perencanaan, dan lakukan secara terintegrasi
Dinkes dan penyusunan RUK maupun antar program mulai dari perencanaan yang terlihat dari
RPK belum dilakukan. Namun utk tahun RUK dan RPK puskesmas
2017 sudah mencoba memulai kegiatan
dalam upaya perencanaan berbasis
masyarakat yakni SMD dan MMD, ada
ada minilok LS, ada kegiatan lain juga
dimana diselaraskan dengan perencanaan
di kecamatan maupun di desa. namun
memang belum menggunakan berbagai
kegiatan identifikasi kebutuhan tesebut
sebagai salah satu dasar perencanaan
yang dilakukan.
Kriteria 1.1.5.
EP 1 1. Ada mekanisme monitoring yang dilakukan Sudah ada berdasarkan minilok bulanan.
oleh Pimpinan Puskesmas dan Penanggung Perlu terdokumentasi dengan baik dan
jawab Upaya Puskesmas untuk menjamin belum terjadwal secara jelas dan
bahwa pelaksana melaksanakan kegiatan sesuai terencana.
dengan perencanaan operasional.
EP 2 2. Ada indikator yang digunakan untuk SOP ada terkait evaluasi capaian kinerja
monitoring dan menilai proses pelaksanaan dan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan namun
pencapaian hasil pelayanan. perlu dilihat kembali Indikator dari
indikator SPM dari Dinkes kabupaten.
Sehingga perlu diselaraskan dengan
Permenkes nO. 43 Tahun 2016.
EP 3 3. Ada mekanisme untuk melaksanakan SOP monitoring yang sudah disusun
monitoring penyelenggaraan pelayanan dan belum dilakukan secara sistematis sesuai
tindaklanjutnya baik oleh Pimpinan Puskesmas dengan yang tertuang dalam SOP, belum
maupun Penanggung jawab Upaya Puskesmas. juga dilakukan secara periodik. Ada
pengukuran hasil identifikasi di setiap
unit pelayanan/ program namun perlu
dilihat kembali hasil
Kriteria 1.2.1
EP 1 1. Ditetapkan jenis-jenis pelayanan sesuai Sudah ada jenis pelayanan yang
dengan Peraturan Perundangan dan Pedoman berdasarkan permenkes No.75 tahun
dari Kementerian Kesehatan untuk memenuhi untuk jenis pelayanan esensial.
kebutuhan dan harapan masyarakat Sedangkan jenis pelayanan UKM
pengembangan yang dipilih (Kestrad,
lansia, gigi dan anak sekolah) dimana
perlu diperjelas kembali yang menjadi
kebutuhan masyarakat (terkait data
kesehatan /permasalahan kesehatan yang
masuk) di wilayah tersebut sehingga
memang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat
EP 2 2. Pengguna pelayanan mengetahui jenis-jenis Sudah ada bukti sosialisasi puskesmas
pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas dan pada kegiatan terkait jenis pelayanan
memanfaatkan jenis-jenis pelayanan yang yang ada di puskesmas yakni minilok
disediakan tersebut. bulan Juni 2017 begitupun menggunaka
leaflet dan ketika telusur ke pasien
mereka menyampaikan berbagai
pelayanan yang ada di Puskesmas
walaupun memang masih perlu
ditingkatkan sosialisasi.
Jumlah
Kriteria 1.2.2.
EP 1 1. Masyarakat dan pihak terkait baik lintas Sudah ada notulensi pada kegiatan LS
program maupun lintas sektoral mendapat (minilok LS pertama/ bulan Juni 2017,
informasi yang memadai tentang tujuan, dijadwal 2 kali dalam setahun), dimana
sasaran, tugas pokok, fungsi dan kegiatan terkait tujuan, sasaran, tugas pokok, dan
Puskesmas kegiatan puskesmas disampaikan
EP 2 2. Ada penyampaian informasi dan sosialisasi Penyampaian informasi kepada
yang jelas dan tepat berkaitan dengan program masyarakat sudah dilakukan yakni
kesehatan dan pelayanan yang disediakan oleh melalui leaflet, minilok lintas sektor atau
Puskesmas kepada masyarakat dan pihak pada kegiatan Rakor Kecamatan dengan
terkait. mengundang berbagai LS yang ada
namun perlu ditingkatkan sehingga
dipahami oleh masyarakat.
Jumlah
1.2.3.
EP 1 1. Puskesmas mudah dijangkau oleh pengguna Secara geografis mudah dijangkau
pelayanan (pinggir jalan besar). Kemudian pada
EP 2 2. Proses penyelenggaraan pelayanan memberi kegiatan survei kepuasan salah satu yang
kemudahan bagi pelanggan untuk memperoleh juga ditanyakan terkait kemudahan dalam
pelayanan mendapatkan pelayanan dimana sebagian
besar responden menyatakan sudah jelas
EP 3 3. Tersedia pelayanan sesuai jadwal yang Sudah ada jadwal pelaksanaan kegiatan
ditentukan. dalam gedung maupun luar gedung
(posyandu, posyandu lansia) yang perlu
ditambahkan kegiatan lainnya sehingga
untuk memudahkan sinergisitas kegiatan
dengan LS
EP 4 4. Teknologi dan mekanisme kerja dalam Mekanisme pelayanan di Puskesmas
penyelenggaraan pelayanan memudahkan akses memanfaatkan teknologi dalam
terhadap masyarakat. pelayanannnya memudahkan pasien
dengan mengguanakan no. antrian
Awalnya pengaturan pasien mulai
pendaftaran belum menggunakan no.
antrian dimana ada muncul ketidakadilan,
namun setelah menggunakan no. antrian
pasien dilayani sesuai no. urut. Kemudian
untuk adanya keluhan atau asupan dari
masyarakat sudah ada melalui Kotak
saran/ SMS namun memang belum dikaji
secara jelas dan lengkap.
Ep 5 5. Ada strategi komunikasi untuk memfasilitasi Ada berbagai mekanisme yang dilakukan
kemudahan akses masyarakat terhadap puskesmas dalam berkoordinasi dan
pelayanan. berkomunikasi dengan masyarakat yakni
Ep 6 pertemuan minilok lintas sektor,
6. Tersedia akses komunikasi dengan pengelola rakorcam, pengaduan langsung. Untuk Lengkapi dokumentasi berbagai media komunikasi
dan pelaksana untuk membantu pengguna yang digunakan dengan masyarakat.
berkonsultasi dengan masyarakat juga
pelayanan dalam memperoleh pelayanan sesuai digunakan media yakni telpon atau
kebutuhan spesifik pengguna pelayanan. berbagai pertemuan koordinasi (misalnya
Rakorcam). namun memang berbagai
Jumlah mekanisme yang sudah dipilih tersebut
Kriteria 1.2.4.
EP 1 1. Ada kejelasan jadwal pelaksanaan kegiatan Sudah ada jadwal kegiatan seperti
Puskesmas. posyandu, dimana perlu dilengkapi
EP 2 2. Jadwal pelaksanaan kegiatan disepakati dengan jadwal kegiatan yang
bersama. dilaksanakan secara bersinergi dengan
LS. Jadwal ditetapkan oleh puskesmas.
EP 3 3. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal Sudah ada jadwal kegiatan yang Lengkapi dokumentasi berbagai komunikasi dengan
dan rencana yang disusun dievaluasi dimana dalam pelaksanaan masyarakat sebagai rekam implementasi
terkadang di reschedule dikarenakan
acara adat atau yang sifatnya insidensil,
namun bergeser pada hari berikutnya.
Namun belum didokumentasikan secara
jelas sebagai rekam implementasi
Jumlah
Kriteria 1.2.5.
EP 1 1. Ada koordinasi dan integrasi dalam Sudah ada koordinasi dan integrasi dalam
penyelenggaraan pelayanan dan Upaya penyelenggaraan pelayanan yang
Puskesmas dengan pihak terkait, sehingga dilakukan puskesmas dengan pihak
terjadi efisiensi dan menjamin keberlangsungan terkait (hasil wawancara LS) mellaui
pelayanan. lokmin lintas sektor, rakorcam. Dimana
langkah-langkah direview kembali
sehingga sesuai dengan mekanisme yang
ada.
Kriteria 1.2.6.
EP 1 1. Ada mekanisme yang jelas untuk menerima Sudah ada SOP tentang keluhan maupun
keluhan dan umpan balik dari pengguna umpan balik dari pengguna melalui kotak
pelayanan, maupun pihak terkait tentang saran, SMS center, dan minilok LS.
pelayanan dan penyelenggaraan Upaya Bentuk dan kontens perlu dibenahi
Puskesmas. langkah-langkanya serta beberapa media
yang menggunakan instrumen perlu
dirinci dalam upaya mengukur indikator
yang ditentukan
Kriteria 1.3.1.
EP 1 1. Ada mekanisme untuk melakukan penilaian Dari capaian indikTor pelayanan,
kinerja yang dilakukan oleh Pimpinan menggunakan SPM dimana perlu
Puskesmas dan Pelanggung jawab Upaya tertuang secara jelas pada kebijakan.
Puskesmas dan kegiatan pelayanan puskesmas Khusus terkait SPM sesuai dengan
Permenkes 43 Tahun 2016 diharapkan
menjaddi perhatian dalam upaya
pencapaian kinerja kabupaten/kota.
EP 3 3. Ada indikator yang jelas untuk melakukan Menggunakan indikator SPM dimana
penilaian kinerja belum melakukan pentahapan evaluasi
EP 4 4. Pimpinan Puskesmas menetapkan tahapan Lakukan pentahapan evaluasi per semester sebagai
cakupan Upaya Puskesmas untuk mencapai langkah awal terhadap upaya perbaikan mutu dan
kinerja
indikator dalam mengukur kinerja Puskesmas
sesuai dengan target yang ditetapkan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
EP 5 5. Monitoring dan Penilaian Kinerja dilakukan Rencana monitoring dalam bentuk target Lakukan kajian terhaddap pentahapan evaluasi yang
secara periodik untuk mengetahui kemajuan terkait capaian kinerja program belum dilakukan untuk melihat efektifitas upaya yang
dialkukan atau perbaikan yang dapat dilakukan segera.
dan hasil pelaksanaan penyelenggaraan Upaya ada.dan pengukurannya belum ada
Puskesmas dan kegiatan pelayanan Puskesmas
Jumlah
Kriteria 1.3.2.
EP 1 1. Hasil penilaian kinerja Puskesmas dianalisis Sudah dilakukan pengukuran kinerja satu
dan diumpan balikkan pada pihak terkait tahun SPM dan dismapaikan ke DKK.
Namun perlu analisis yang lebih lengkap
dan jelas dalam upaya perbaikan mutu
dan kinerja dan PKP
EP 2 2. Hasil analisis data kinerja dibandingkan Kaji banding yang dilakukan ke Lakukan kaji banding secara terstruktur. Dimana
dengan acuan standar atau jika dimungkinkan Radamata (Sumba Barat) terkait KAK dibuat spesifik untuk setiap kaji banding,
dilakukan juga kajibanding akreditasi dimana dilakukan juga susunlah instrumen untuk menjawab tujuan dalam
(benchmarking)dengan Puskesmas lain pembelajaran terkait berbagai proses KAK secara rinci. Lakukan analisis dengan
manajemen yang ada namun belum mempertimbangkan ketersediaan SDK. Tentukan
dituangkan secara rinci seperti apa proses RTL dan pilih Tindak lanjut yang dilakukan dalam
yang dilakukan dan apa yang dipelajari upaya perbaikan/ peningkatan mutu dan kinerja
oleh puskesmas
Jumlah
Total Skor
Total EP
CAPAIAN
BAB.II. Kepemimpinan dan Manajemen Pu
Puskesmas : Malinjak Kecamatan Katikuna Selatan
Kabuaten/Kota : Kabupaten Sumba Tengah Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tanggal : 23 s.d 25 Oktober 2017
Surveior Wahida Nurusshobah, SKM, M.Kes
EP 2 2. Pendirian Puskesmas mempertimbangkan tata
ruang daerah
EP 3 3. Pendirian Puskesmas mempertimbangkan rasio
jumlah penduduk dan ketersediaan pelayanan
kesehatan
EP 4 4. Puskesmas memiliki perizinan yang berlaku
Jumlah
KRITERIA 2.1.2.
EP 1 1. Puskesmas diselenggarakan di atas bangunan yang
permanen.
EP 2 2. Puskesmas tidak bergabung dengan tempat tinggal
atau unit kerja yang lain.
EP 3 3. Bangunan Puskesmas memenuhi persyaratan
lingkungan yang sehat.
Jumlah
KRITERIA 2.1.3.
EP 1 1. Ketersediaan memenuhi persyaratan minimal dan
kebutuhan pelayanan
EP 2 2. Tata ruang memperhatikan akses, keamanan, dan
kenyamanan.
EP 3 3. Pengaturan ruang mengakomodasi kepentingan
orang dengan disabilitas, anak-anak, dan orang usia
lanjut
Jumlah
KRITERIA 2.1.4.
EP 1 1. Tersedia prasarana Puskesmas sesuai kebutuhan
EP 2 2. Dilakukan pemeliharaan yang terjadwal terhadap
prasarana Puskesmas
EP 3 3. Dilakukan monitoring terhadap pemeliharaan
prasarana Puskesmas
EP 4 4. Dilakukan monitoring terhadap fungsi prasarana
Puskesmas yang ada
EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil monitoring
Jumlah
KRITERIA 2.1.5.
EP 1 1. Tersedia peralatan medis dan non medis sesuai
jenis pelayanan yang disediakan
EP 2 2. Dilakukan pemeliharaan yang terjadwal terhadap
peralatan medis dan non medis
EP 3 3. Dilakukan monitoring terhadap pemeliharaan
peralatan medis dan non medis
EP 4 4. Dilakukan monitoring terhadap fungsi peralatan
medis dan non medis
EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil monitoring
EP 6 6. Dilakukan kalibrasi untuk peralatan medis dan non
medis yang perlu dikalibrasi
EP 7 7. Peralatan medis dan non medis yang memerlukan
izin memiliki izin yang berlaku
Jumlah
KRITERIA 2.2.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas adalah tenaga kesehatan
EP 2 2. Ada kejelasan persyaratan Kepala Puskesmas
EP 3 3. Ada kejelasan uraian tugas Kepala Puskesmas
EP 4 4. Terdapat bukti pemenuhan persyaratan
penanggung jawab sesuai dengan yang ditetapkan.
Jumlah
KRITERIA 2.2.2.
EP 1 1. Dilakukan analisis kebutuhan tenaga sesuai
dengan kebutuhan dan pelayanan yang disediakan
EP 2 2. Ditetapkan persyaratan kompetensi untuk tiap-tiap
jenis tenaga yang dibutuhkan
EP 3 3. Dilakukan upaya untuk pemenuhan kebutuhan
tenaga sesuai dengan yang dipersyaratkan
EP 4 4. Ada kejelasan uraian tugas untuk setiap tenaga
yang bekerja di Puskesmas
EP 5 5. Persyaratan perizinan untuk tenaga medis,
keperawatan, dan tenaga kesehatan yang lain
dipenuhi
Jumlah
KRITERIA 2.3.1.
EP 1 1. Ada struktur organisasi Puskesmas yang
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
EP 2 2. Pimpinan Puskesmas menetapkan Penanggung
jawab Program/Upaya Puskesmas
EP 3 3. Ditetapkan alur komunikasi dan koordinasi pada
posisi-posisi yang ada pada struktur
Jumlah
KRITERIA 2.3.2.
EP 1 1. Ada uraian tugas, tanggung jawab dan
kewenangan yang berkait dengan struktur organisasi
Puskesmas
EP 2 2. Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya
Puskesmas, dan karyawan memahami tugas,
tanggung jawab dan peran dalam penyelenggaraan
Program/Upaya Puskesmas.
EP 3 3. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan uraian
tugas
Jumlah
KRITERIA 2.3.3.
EP 1 1. Dilakukan kajian terhadap struktur organisasi
Puskesmas secara periodik
EP 2 2. Hasil kajian ditindaklanjuti dengan perubahan/
penyempurnaan struktur
Jumlah
KRITERIA 2.3.4.
EP 1 1. Ada kejelasan persyaratan/standar kompetensi
sebagai Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab
Upaya Puskesmas, dan Pelaksana Kegiatan.
EP 2 2. Ada rencana pengembangan pengelola Puskesmas
dan karyawan sesuai dengan standar kompetensi.
EP 3 3. Ada pola ketenagaan Puskesmas yang disusun
berdasarkan kebutuhan
EP 4 4. Ada pemeliharaan catatan/ dokumen sesuai
dengan kompetensi, pendidikan, pelatihan,
keterampilan dan pengalaman
EP 5 5. Ada dokumen bukti kompetensi dan hasil
pengembangan pengelola dan pelaksana pelayanan
EP 6 6. Ada evaluasi penerapan hasil pelatihan terhadap
pengelola dan pelaksana pelayanan
Jumlah
KRITERIA 2.3.5.
EP 1 1. Ada ketetapan persyaratan bagi Pimpinan
Puskesmas, Penanggung jawab Upaya Puskesmas
dan Pelaksana kegiatan yang baru untuk mengikuti
orientasi dan pelatihan.
EP 2 2. Ada kegiatan pelatihan orientasi bagi karyawan
baru baik Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab
Upaya Puskesmas, maupun Pelaksana kegiatan dan
tersedia kurikulum pelatihan orientasi.
EP 3 3. Ada kesempatan bagi Pimpinan Puskesmas,
Penanggung jawab Upaya Puskesmas, maupun
Pelaksana kegiatan untuk mengikuti seminar atau
kesempatan untuk meninjau pelaksanaan di tempat
lain.
Jumlah
KRITERIA 2.3.6.
EP 1 1. Ada kejelasan visi, misi, tujuan, dan tata nilai
Puskesmas yang menjadi acuan dalam
penyelenggaraan pelayanan, Upaya/Kegiatan
Puskesmas
EP 2 2. Ada mekanisme untuk mengkomunikasikan tata
nilai dan tujuan Puskesmas kepada pelaksana
pelayanan, dan masyarakat
EP 3 3. Ada mekanisme untuk meninjau ulang tata nilai
dan tujuan, serta menjamin bahwa tata nilai dan
tujuan relevan dengan kebutuhan dan harapan
pengguna pelayanan
EP 4 4. Ada mekanisme untuk menilai apakah kinerja
Puskesmas sejalan dengan visi, misi, tujuan dan tata
nilai Puskesmas.
Jumlah
KRITERIA 2.3.7.
EP 1 1. Ada mekanisme yang jelas bahwa Pimpinan
Puskesmas mengarahkan dan mendukung
Penanggung jawab Upaya Puskesmas dan pelaksana
dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab
mereka.
EP 2 2. Ada mekanisme penelusuran kinerja pelayanan
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
EP 3 3. Ada struktur organisasi Penanggung jawab Upaya
Puskesmas yang efektif.
EP 4 4. Ada mekanisme pencatatan dan pelaporan yang
dibakukan.
Jumlah
KRITERIA 2..3.8
EP 1 1. Ada kejelasan tanggung jawab Pimpinan
Puskesmas, Penanggung jawab Upaya Puskesmas
dan pelaksana kegiatan untuk memfasilitasi
kegiatan pembangunan berwawasan kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi.
EP 2 2. Ada mekanisme yang jelas untuk memfasilitasi
peran serta masyarakat dalam pembangunan
berwawasan kesehatan dan Upaya Puskesmas.
EP 3 3. Ada komunikasi yang efektif dengan masyarakat
dalam penyelenggaraan Upaya Puskesmas.
Jumlah
KRITERIA 2.3.9.
EP 1 1. Dilakukan kajian secara periodik terhadap
akuntabilitas Penanggungjawab Upaya Puskesmas
oleh Pimpinan Puskesmas untuk mengetahui apakah
tujuan pelayanan tercapai dan tidak menyimpang dari
visi, misi, tujuan, kebijakan Puskesmas, maupun
strategi pelayanan.
EP 2 2. Ada kriteria yang jelas dalam pendelagasian
wewenang dari Pimpinan dan/atau Penanggung
jawab Upaya Puskesmas kepada Pelaksana Kegiatan
apabila meninggalkan tugas.
EP 3 3. Ada mekanisme untuk memperoleh umpan balik
dari pelaksana kegiatan kepada Penanggung jawab
Upaya Puskesmas dan Pimpinan Puskesmas untuk
perbaikan kinerja dan tindak lanjut.
Jumlah
KRITERIA 2.3.10.
EP 1 1. Pihak-pihak yang terkait dalam penyelenggaraan
Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan
Puskesmas diidentifikasi.
EP 2 2. Peran dari masing-masing pihak ditetapkan.
EP 3 3. Dilakukan pembinaan, komunikasi dan koordinasi
dengan pihak-pihak terkait.
EP 4 4. Dilakukan evaluasi terhadap peran serta pihak
terkait dalam penyelenggaraan Upaya Puskesmas.
Jumlah
KRITERIA 2.3.11.
EP 1 1. Ada panduan pedoman (manual) mutu dan/atau
panduan mutu/kinerja Puskesmas.
EP 2 2. Ada pedoman atau panduan kerja penyelenggaraan
untuk tiap Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan
Puskesmas.
EP 3 3. Ada prosedur pelaksanaan Upaya Puskesmas dan
kegiatan pelayanan Puskesmas sesuai kebutuhan.
EP 4 4. Ada kebijakan, pedoman, dan prosedur yang jelas
untuk pengendalian dokumen dan pengendalian
rekaman pelaksanaan kegiatan.
EP 5 5. Ada mekanisme yang jelas untuk menyusun
pedoman dan prosedur.
Jumlah
KRITERIA 2.3.12.
EP 1 1. Ada ketetapan tentang pelaksanaan komunikasi
internal di semua tingkat manajemen.
EP 2 2. Ada prosedur komunikasi internal.
EP 3 3. Komunikasi internal dilakukan untuk koordinasi
dan membahas pelaksanaan dan permasalahan dalam
pelaksanaan Upaya/Kegiatan Puskesmas.
EP 4 4. Komunikasi internal dilaksanakan dan
didokumentasikan.
EP 5 5. Ada tindak lanjut yang nyata terhadap
rekomendasi hasil komunikasi internal.
Jumlah
KRITERIA 2.3.13.
EP 1 1. Ada kajian dampak kegiatan Puskesmas terhadap
gangguan/dampak negatif terhadap lingkungan.
EP 2 2. Ada ketentuan tertulis tentang pengelolaan risiko
akibat penyelenggaraan Upaya Puskesmas dan
kegiatan pelayanan Puskesmas.
EP 3 3. Ada evaluasi dan tindak lanjut terhadap
gangguan/dampak negatif terhadap lingkungan,
untuk mencegah terjadinya dampak tersebut.
Jumlah
KRITERIA 2.3.14.
EP 1 1. Dilakukan identifikasi jaringan dan jejaring
faslitas pelayanan kesehatan yang ada di wilayah
kerja Puskesmas
EP 2 2. Disusun program pembinaan terhadap jaringan
dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan dengan
jadual dan penanggung jawab yang jelas
EP 3 3. Program pembinaan terhadap jaringan dan jejaring
fasilitas pelayan kesehatan dilaksanakan sesuai
rencana.
EP 4 4. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil pembinaan
EP 5 5. Dilakukan pendokumentasian dan pelaporan
terhadap pelaksanaan kegiatan pembinaan jaringan
dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
Jumlah
KRITERIA 2.3.15.
EP 1 1. Pimpinan Puskesmas mengikutsertakan
Penanggung jawab Upaya Puskesmas dan pelaksana
dalam pengelolaan anggaran Puskesmas mulai dari
perencanaan anggaran, penggunaan anggaran
maupun monitoring penggunaan anggaran.
EP 2 2. Ada kejelasan tanggung jawab pengelola keuangan
Puskesmas.
EP 3 3. Ada kejelasan mekanisme penggunaan anggaran
dalam pelaksanaan Upaya Puskesmas dan kegiatan
pelayanan Puskesmas.
EP 4 4. Ada kejelasan pembukuan.
EP 5 5. Ada mekanisme untuk melakukan audit penilaian
kinerja pengelola keuangan Puskesmas.
EP 6 6. Ada hasil audit/penilaian kinerja keuangan.
Jumlah
KRITERIA 2.3.16.
EP 1 1. Ditetapkan Petugas Pengelola Keuangan
EP 2 2. Ada uraian tugas dan tanggung jawab pengelola
keuangan.
EP 3 3. Pengelolaan keuangan sesuai dengan standar,
peraturan yang berlaku dan rencana anggaran yang
disusun sesuai dengan rencana operasional.
EP 4 4. Laporan dan Pertanggungjawaban keuangan
dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku.
EP 5 5. Dilakukan audit terhadap pengelolaan keuangan
dan hasilnya ditindaklanjuti.
Jumlah
KRITERIA 2.3.17.
EP 1 1. Dilakukan identifikasi data dan informasi yang
harus tersedia di Puskesmas.
EP 2 2. Tersedia prosedur pengumpulan, penyimpanan,
dan retrieving (pencarian kembali) data.
EP 3 3. Tersedia prosedur analisis data untuk diproses
menjadi informasi.
EP 4 4. Tersedia prosedur pelaporan dan distribusi
informasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan
dan berhak memperoleh informasi.
EP 5 5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap
pengelolaan data dan informasi.
Jumlah
KRITERIA 2.4.1.
EP 1 1. Ada kejelasan hak dan kewajiban pengguna
Puskesmas.
EP 2 2. Ada sosialisasi kepada masyarakat dan pihak-
pihak yang terkait tentang hak dan kewajiban
mereka.
EP 3 3. Ada kebijakan dan prosedur pemyelenggaraan
Puskesmas mencerminkan pemenuhan terhadap hak
dan kewajiban pengguna.
Jumlah
KRITERIA 2.4.2.
EP 1 1. Ada peraturan internal yang disepakati bersama
oleh pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya
Puskesmas dan Pelaksana dalam melaksanakan
Upaya Puskesmas dan kegiatan Pelayanan
Puskesmas.
EP 2 2. Peraturan internal tersebut sesuai dengan visi,
misi, tata nilai, dan tujuan Puskesmas.
Jumlah
KRITERIA 2.5.1.
EP 1 1. Ada penunjukkan secara jelas petugas pengelola
Kontrak / Perjanjian Kerja Sama
EP 2 2. Ada dokumen Kontrak/Perjanjian Kerja Sama
yang jelas dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
EP 3 3. Dalam dokumen Kontrak/Perjanjian Kerja Sama
ada kejelasan, kegiatan yang harus dilakukan, peran
dan tanggung jawab masing-masing pihak, personil
yang melaksanakan kegiatan, kualifikasi, indikator
dan standar kinerja, masa berlakunya
Kontrak/Perjanjian Kerja Sama, proses kalau terjadi
perbedaan pendapat, termasuk bila terjadi pemutusan
hubungan kerja.
Jumlah
KRITERIA 2.5.2.
EP 1 1. Ada kejelasan indikator dan standar kinerja pada
pihak ketiga dalam melaksanakan kegiatan.
EP 2 2. Dilakukan monitoring dan evaluasi oleh pengelola
pelayanan terhadap pihak ketiga berdasarkan
indikator dan standar kinerja.
EP 3 3. Ada tindak lanjut terhadap hasil monitoring dan
evaluasi
Jumlah
KRITERIA 2.6.1.
EP 1 1. Ditetapkan Penanggung jawab barang inventaris
Puskesmas.
EP 2 2. Ada daftar inventaris sarana dan peralatan
Puskesmas yang digunakan untuk pelayanan maupun
untuk penyelenggaraan Upaya Puskesmas.
EP 3 3. Ada program kerja pemeliharaan sarana dan
peralatan Puskesmas.
EP 4 4. Pelaksanaan pemeliharaan sarana dan peralatan
sesuai program kerja.
EP 5 5. Ada tempat penyimpanan/ gudang sarana dan
peralatan yang memenuhi persyaratan.
EP 6 6. Ada program kerja kebersihan lingkungan
Puskesmas.
EP 7 7. Pelaksanaan kebersihan lingkungan Puskesmas
sesuai dengan program kerja.
EP 8 8. Ada program kerja perawatan kendaraan, baik
roda empat maupun roda dua.
EP 9 9. Pelaksanaan pemeliharaan kendaraan sesuai
program kerja
EP 10 10. Pencatatan dan pelaporan barang inventaris.
Jumlah
Total Skor
Total EP
CAPAIAN
.II. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas.(KMP).
ggara Timur
Sudah ada sertifikat dari Badan Pertanahan Nasional RI
provinsi NTT kabupaten sumba tengah, kecamatan
Katikutana Selatan Malinjak untuk penggunaan sebagai
lokasi puskesmas malinjak. Kemudian ada izin
operasional puskesmas sudah ada dari Bupati
KEP/HK/408/2017 ditetapkan 25 September 2017.
Puskesmas merupakan puskesmas terpencil di daerah
tengah Kecamatan Katikutana Selatan
Puskesmas tidak bergabung dengan tempat lain, dimana
di sekitar puskesmas ada sekolah tikngakt Sekolah
Dasar
Puskesmas sudah dilengkapi IPAL mulai tahun 2016 .
Daya listrik hanya 1300 utk IPAL minimal
membutuhkan 2200. Penghacuran limbah untuk jarum
suntik belum bs dimanfaatkan. Untuk limbah medis
padat belum terselesaikan. Karena MoU dengan RSD
belum dapat dilakukan karena RSD belum ada izin dari
Kemen LH.
Ketersediaan jenis pelayanan sudah terakomodir dengan
ketersediaan sarana yang ada saat ini, walaupun
ketersediaan sarana
Sudah ada denah puskesmas sudah yang sudah
menunjukkan zonasi dan alur pelayanan namun jalur
evakuasi perlu dilihat kembali sesuai standar untuk
peletakan jalur evakuasinya yakni di dasar/ lantai atau
ketika ditembok tidak boleh lebih dari 15 cm
Puskesmas belum mengakomodasi kepentingan orang
dengan lansia dan disabilitas dimana padahal dari kotak
saran muncul terkait kebutuhan pelayanan lansia
Sudah ada daftar inventaris prasarana puskesmas
walaupun belum menggambarkan secara lengkap
ketersediaan di Puskesmas
Sudah ada bukti beberapa pemeliharaan namun rencana
kerja serta indikator pemeliharaan dari setiap prasarana
perlu dirinci kembali
Ada bukti pemeliharaan namun belum semua prasarana
indikator pemeliharaannya jelas dan pelaksanaan belum
pada indikator tersebut. Monitoring prasarana
kendaraan sudah berjalan baik dan ada checklist
monitoringnya. Kemudian ketersediaan genset belum
sesuai dengan kebutuhan.
Sudah ada daftar inventaris alkes puskesmas secara
lengkap ketersediaan di setiap unit yang ada di
Puskesmas maupun non medisnya. Begitupan alat non
medis sepetti komputer dan mubeleur lainnya
Sudah ada disusun jadwal pemeliharaan dr setiap alat di
unit pelayanan namun belum dilakukan pemeliharaan
serta perlu dilengkapi indikator pemeliharaan dari setiap
bahan non medis.
Ada bukti pemeliharaan yang sudah dilakukan namun
terkait kalibrasi alkes belum dilakukan dimana
difasilitasi oleh Dinkes namun juga belum dilakukan
Tidak ada alat kesehatan yang harus memiliki izin.
Ka Puskesmas adalah seorang tenaga kesehatan yakni
Bidan
Sudah ada persyaratan kompetensi Ka Puskesmas sesuai
Permenkes No. 75 Tahun 2014.
Sudah ada uraian tugas ka Puskesmas sesuai Permenkes
No. 75 Tahun 2014
Sudah ada persyartan kompetensi yang disusun namun
belum mendapatkan pelatihan manajemen puskesmas.
Sudah ada hasil analisis kebutuhan tenaga berdasarkan
pola keteanagaan minimal sesuai Permenkes 75 Tahun
2014 tentang Puskesmas, didapatkan masih
membutuhkan beberapa jenis tenaga teknis yakni
Dokter Gigi dan Analis. Pemenuhan sudah bersurat ke
DKK
Persyaratan kompetensi untuk beberapa nakes yang ada
belum spesifik untuk jabatan pokok dan jabatan
tambahan setiap staf
Analisis kebutuhan tenaga yang sudah dihitung
berdasarkan pola ketenagaan minimal sudah di TL
dengan bersurat ke DKK .
Sudah ada namun perlu dirinci dan dilengkapi terkait
tugas terintegrasi/ tambahan bagi semua nakes yang ada
Sudah ada surat izin dari nakes dan beberapa sedang
dalam proses pengurusan perizinan.
Sudah ada SO yang disusun oleh Puskesmas yang
disesuaikan dengan permenkes No. 75 Tahun 2014,
dimana juga ada Perbup terkait bagan SO setiap
puskesmas. Selanjutnya minta pengesahan oleh Kepala
Dinas Kesehatan.
Sudah ada SK Ka Puskesmas ttg PJ program / upaya
yang ada
Sudah ada SOP tentang koordinasi dan komunikasi
namun dalam pelaksanaannya belum berjalan optimal.
Masih terkotak-kotak yang dilaksanakan oleh setiap
pelaksana program
Sudah ada uraian tugas namun perlu dijabarkan tugas
pokok dengan tugas terintegrasi dan ditingkatkan terus
pemahamannya.
Sebagian besar sudah memahami tugas pokok dan
terintegrasi/ tambahan sehingga dalam pelaksanaannya
tidak mengalami tumpang tindih, namun perlu
dilakukan evaluasi/ monitoring
Belum dilakukan evaluasi uraian tugas dan perlu
didokumentasikan dengan baik
Sudah ada perubahan terhadap SO yang ada, dimana SO
yang disusun oleh Puskesmas yang disesuaikan dengan
permenkes No. 75 Tahun 2014 dan Perbup Sumba
Tengah. Selanjutnya minta pengesahan oleh Kepala
Dinas Kesehatan.
Sudah ada namun perlu dirinci setiap karyawan dan
penyusunan persyaratan komepetnsi belum sesuai
dengan yang standar setiap organisasi profesi maupun
beberapa standar lainnya yang dikaitkan dengan tugas
tamabahan.
Sudah ada rencana pengembangan sesuai standar
kompetensi yang penyelenggaraann dari DKK
Sudah dilakukan analisis terkait kebutuhan tenaga
berdsarkan standar minimal (permenkes 75 Tahun 2014)
dan didapatkan beberapa ketenagaan teknis yang belum
terpenuhi dan udah diusulakn ke DKK yakni dokter gigi
dan analis.
Sudah ada beberapa karywan yang mengikuti pelatihan/
orientasi/ workshop, pelaporan yang lengkap kepada
pimpinan perlu ditingkatkan walaupun sudah
dilaksanakan TL nya
Sudah ada bukti pelatihan/ orientasi/ workshop yang
diikuti oelh karyawan dan ada bukti kompetensinya
(sertifikat). Namun juga belum semua pelatihan
dilengkapi setifikat
sudah ada laporan kegiatan, sudah disusun RTL namun
belum di TL semua.
Sudah ada SK Ka Puskesmas terkait pelaksanaan
orientasi. Ada kurikulum yang sudah disusun yang
sudah terbreak down dalam rentang waktu yang sudah
ditentukan yakni 1 minggu. Namun memng dalam
pelaksnaannya belum terdokumentasi dengan baik di
setiap nakes yang pernah mengikuti.
Sudah ada SK Ka Puskesmas terkait pelaksanaan
orientasi. Ada kurikulum yang sudah disusun yang
sudah terbreak down dalam rentang waktu yang sudah
ditentukan yakni 1 minggu. Namun memng dalam
pelaksnaannya belum terdokumentasi dengan baik di
setiap nakes yang pernah mengikuti.
Semua karyawan memiliki kesempatan yang sama
untuk mengikuti seminar/ meninjau pelaksanaan di
tempat lain yang dikaitkan dengan kebutuhan dalam
upaya pemenuhan kompetensinya yang perlu diperjelas
pada SOP yang sudah disusun
Sudah ada visi , misi,, tata nilai puskesmas yang
menjadi acuan dalam penyelengaraan pelayanan yang
ada di Puskesmas. Terlihat dalam kegiatan wawancara
LS ada berbagai keterlibatan LS dalam mendukung
kesehatan. Terkait keterlibatan Sumber daya LS
khususnya terkait pemanfaatan ADD dalam mendukung
STBM, kemudian juga untuk insentif kader.
Sudah ada SOP tentang komunikasi tata nilai melalui
komunikasi internal (Doa pagi, minilok bulanan)
maupun eksternal (melalui kegiatan minilok LS yang
dilakukan 1 kali/ tahun) . Walaupun memang perlu
ditingkatkan kembali, yakni terlihat bahwa masih masuk
komplain ke puskesmas yang belum di TL secara
optimal.
Belum dilakukan karena memang baru ditetapkan pada
awal tahun dimana memang masih relevan dengan
kebutuhan masyarakat di wilayah kecamatan. Namun
memang dari berbagai asupan yang masuk hendaknya
dioptimalkan dalam upaya menampung masalah /
komplain/ ketidakpuasan yang masih ada dalam upaya
perbaikan mutu dan kinerja
Sudah ada SOP tentang menilai kinerja dengan
menggunakan capaian kinerja SPM. Perlu diperhatikan
terkait penilaian penjabaran tata nilai dalam pleayanan
kepada masyarakat.
Arahan pimpinan ka Puskesmas dan dukungan terhadap
PJ maupun pelaksana dalam pelaksanaan pelayanan
maupun UKM yang ada melalui kegiatan komunikasi
internal yakni melalui kegiatan Doa pagi (do'a bersama),
dan minilok bulanan. Dan memang terlihat pada buku
kegiatan setiap karyawan.
Penelusuran capain kinerja hasil telusur dilakukan setiap
6 bulan sekali, data direkapitulasi namun belum
dianalisis dalam upaya melihat pencapaian tujuan
organisasi
Ada pengorganisasian PJ upaya puskesmas sesuai
dengan SO yang ada dalam rangka efektif dan efisien
dalam pelaksanaan upaya puskesmas sehingga
monitoring yang dilakukan juga akan menjadi lebih
efektif.
Sudah ada format catpor yang dibakukan sesuai dari
DKK untuk setiap program dengan jadwal yang sudah
ditrentukan.
Sudah ada kejelasan ka Puskesmas, PJ dan pelaksana
dalam upaya pemberdayaan masyarakat. Namun
memang belum berjalan optimal dimana belum terlihat
secara rinci rekam implementasi keterlibatan LS dalam
emndukung bidang kesehatan begitupun pada saat
wawancara LS memang belum optimal. Namun pada
wawancara LS didapatkan juga informasi puskesmas
memiliki responsif yang baik terhadap masalah
kesehatan yang ada di masyaraakt. Namun perlu
ditingkatkan kembali untuk menggerakkan peran LS
dalam mendukung bidang kesehatan. tidak hanya dari
segi anggaran, namun juga keterlibatan aktif dalam
mengatasi masalah yang ada ddi masyarakat.
sudah ada dilakukan setiap tahun kepada semua staf
dengan indikator capaian kinerja namun perlu dikaitkan
dengan tata nilai
Sudah ada kebijakan/ SK terkait pendelegasian
kewenangan dimana sudah dijelaskan terkait
pendelegasian wewenang yang sifatnya medis namun
administratif belum terlihat. Dan belum dirinci terkait
penjabaran kompetensi untuk bisa menerima
kewenangan tersebut.
Belum ada SOP untuk umpan balik pelaksana kegiatan
Setelah dilakukan pendelegasian kewenangan namun
sudah dilaksnakaan secara langsung
Sudah ada identifikasi pihak terkait dalam
penyelenggaraan upaya dan sudah dirinci terkait peran
masing-masing pihak dalam penyelengaraan kegiatan.
Sudah terlihat peran LS dalam kegiatan minilok LS
pada bulan TW 1 (bulan maert 2017) dalam pelaksanaan
Sudah ada beberapa kegiatan yang dilakukan dalam
upaya berkoordinasi dan komunikasi dengan pihak
terkait melalui kegiatan komunikasi eksternal walaupun
memang masih perlu ditingkatkan pelaksanaannya
sehingga berbagai indikator yang sudah ditentukan
dapat tercapai. contoh dalam kegiatan kemitraan dengan
dukun, belum secara rinci peran dari setiap LS yang ada
sehingga memang untuk berbagai inovasi lainnya pun
harus dijabarkan lagi terkait komunikasi, koordinasi,
serta peran dari LS.
Sudah ada peran dari setiap pihak, namun belum
dievaluasi bersama dengan baik dalam upaya
meningkatkan derajad kesehatan masyarakat yakni
sudah dilakukan kegiatan minilok LS hanya 1 kali /
tahun namun belum menyampaikan terkait peran LS
atauapun selanjutnya sejauh mana peran LS dalam
mendukung pencapain mutu dan kinerja puskesmas.
Sudah ada namun belum lengkap dan rinci terkait
program peningkatan mutu dan kinerja puskesmas,
bukan PMKP per pokja
Beberapa perlu menajdi perhatian yakni beberapa
dokumen (panduan, SK, SOP, dsb) belum
menggunakan referensi yang terupdate dan relevansinya
dengan dokumen yang disusun. Untuk menjadi
perhatian susunlah dokumen sesuai dengan tata naskah
yang sudah disusun sehingga dokumen uniform
(seragam)
dengan dokumen yang disusun. Untuk menjadi
perhatian susunlah dokumen sesuai dengan tata naskah
yang sudah disusun sehingga dokumen uniform
(seragam)
Sudah ada pedoman terkait komunikasi internal
puskesmas melalui minilok bulanan, doa pagi. Dimana
perlu dilihat kembali mana yang memang masuk
kegiatan komunikasi internal.
Sudah ada SOP tentang pelaksanaan dari setiap
komunikasi internal yang dilakukan puskesmas, melalui
berbagai kegiatan namun berbagai mekanisme tersebut
perlu dituangkan secara rinci dan mendetail. Sudah ada
dokumentasi untuk lokmin namun beberapa masih perlu
ditingkatkan.
Ada hasil capaian kinerja dengan beberapa belum
tercapai pada notulensi kegiatan komunikasi yang
dilakukan dan terkait pelaksanaan beberapa kegiatan
bulan sebelumnya yang masih menjadi catatan (capaian
belum tercapai namun pelaksanaan belum sesuai dengan
rencana) belum dilakukan kajian secara komperehensif
Sudah ada IPAL sejak tahun 2016 namun belum bisa
dimanfaatkan dikarenakan ddaya listrik yang ada hanya
1300 watt sedangkan yang dibutuhkan agar IPAL
berfungsi dibutuhkan 2200 watt. Untuk limbah medis
padat belum ada kerjasama dalam pemusnahannya
sedangkan untuk TPSnya belum ada dan belum berizin
dari BLH Kab. Sedangkan pengukuran lingkungan
lainnya belum dilakukan padahal sanitarian kit sudah
dimiliki oleh puskesmas (baru diberikan bulan
september 2017)
Identifikasi jaringan dan jejaring fasilitas pelayanan
kesehatan yang ada di wilayah puskesmas sudah ada
Program pembinaan jaringan dan jejaring fasilitas
pelayanan kesehatan, jadual dan penanggung jawab tiap
kegiatan pembinaan sudah ada dimana direncanakan 3
kali dilakukan dalam setahun namun perlu lebih lengkap
lagi dalam menuangkan secara jelas tujuan pembinaan
Kegiatan pembinaan terhadap jaringan dan jejaring
dimana perlu dokumentasi yang lengkap. Belum ada TL
pembinaan dan belum terdokumentasi dengan baik
Setiap penangung jawab maupun pelaksana terlibat
dalam perencanaan anggaran sebagai dasar penarikan
anggaran yang akan digunakan.
SK Bupati sudah ada dan uraian tugas dan tanggung
jawab pengelola keuangan bendahara penerimaan
maupun pengeluaran yang dilengkapi dengan bendahara
barang
Sudah ada Juknis BOK Permenkes no. 71 Tahun 2016
ttg petunjuk teknis penggunaan dak Non Fisik Bidang
kesehatan TA 2017. dan untuk pengelolaan dana kapitasi
berdasarkan Permenkes no 21 tahun 2016 tentang
Penggunaan Dana Kapitasi JKN Bagi FKTP
Ada Buku Kas untuk pencacatan setiap bulan terkait
pengelolaan anggaran yang ada, baik penerimaan
maupun pengeluaran yang kemudian dilakukan
pengentryan pada aplikasi SIMDA di Keuangan
BKU dibuatkan dengan isi yakni : penerimaan, JKN,
dan pengeluaran yang ditanda tangani oleh kapus
disampaikan ke Dinkes. Selain menyampaikan beberpaa
hal yang dipersyaratkan dari penggunaan anggaran
Hasil audit kinerja pengelola keuangan dari Dinas
Kesehatan Kabupaaten (baik BOK maupun JKN)
dengan memeriksa SPJ dari BOK maupun Kapitasi JKN
dan sudah di feedbackkan ke Puskesmas dalam upaya
perbaikan
Ada Petugas yang ditetapkan sebagai Pengelola
Keuangan yang ditetapkan oleh Bupati yakni bendahara
penerimaan, pengeluaran, dan barang.
Ada SK dan uraian tugas dan tanggung jawab bendahara
penerimaan, pengeluaran, dan barang.
Sudah ada Juknis BOK Permenkes no. 71 Tahun 2016
ttg petunjuk teknis penggunaan dak Non Fisik Bidang
kesehatan TA 2017. dan untuk pengelolaan dana kapitasi
berdasarkan Permenkes no 21 tahun 2016 tentang
Penggunaan Dana Kapitasi JKN Bagi FKTP dan sesuai
dengan perencanaan operasional yang sudah ada di RPK
dan DPA
Ada Dokumen laporan dan pertanggungjawaban
keuangan setiap bulannya yang dilaporkan ke Dinkes.
Sudah ada bukti audit keuangan oleh ka Puskesmas
dalam Buku Kas Umum Puskesmas. Kemudian sudah
dilakukan oleh dinkes terkait pengelolaan berbagai
anggaran bersumber anggaran BOK, Kapitasi JKN, dan
Jampersal.
Sudah ada kebijakan tentang data dan informasi dan
sudah ada beberapa data yang bisa didapatkan di
Puskesmas, terkait data dasar, data kunjungan,
morbiditasm dan mortalitas.
Sudah ada SOP tentang pengumpulan, penyimpanan,
dan retrieving dan sudah dilaksanakan secara
terstruktur oleh PJ data dan informasi namun data yang
terkumpul belum lengkap semua setiap bulannya.
Data yang sudah terkumpul belum dianalisis untuk
melihat adanya masalah dalm penvapain mutu dan
kinerja
Sudah ada SOP untuk pelaporan dan distribusi kepada
pihak yang membutuhkan namun belum rinci dan perlu
dilengkapi dengan bukti pengiriman permintaan data ke
pihak terkait
Dari notulensi minilok bulanan yang ada, data hanya
dibacakan tercapai atau tidak sesusi target namun belum
dikaji dengan melihat berbagai kemungkinan penyebab
di lapangan/ dalam pelaksanannya.
Sudah ada SK Kepala Puskesmas tentang hak dan
kewajiban sasaran program dan pasien menggunakan
berbagai media (leaflet, poster, banner) media yang
digunakan.
Sudah ada sosialisasi tentang hak dan kewajiban, perlu
di lihat efektifitas media sosialisasi yang digunakan
sehingga mengeliminir munculnya komplain (misal
terkait meknisme rujukan atau terlihat perbaikan yang
sudah dilakukan oleh puskesmas yang sudah dituliskan
pada Papan Informasi namun memang pelatakannya
belum strategis/ belum sesuai)
Ada SK ttg Hak dan Kewajiban Pengguna yang perlu
dilengkapi dengan SOP. Implementasi terlihat sudah
menjawab kebutuhan masyarakat
Ada SK Kepala Puskesmas dan kesepakatan tentang
peraturan internal yang berisi peraturan bagi karyawan
dalam pelaksanaan Upaya Puskesmas dan kegiatan
pelayanan di Puskesmas lengkapi dengan berbagai hal
mendasar yang mengatur organisasi secara internal.
Dimana terlihat belum secara lengkap menjabarkan visi,
misi, tata nilai dan tujuan puskesmas.
Pengelolaan kontark pihak ketiga dilakukan oleh Kepala
Tata Usaha dimana difasilitasi oleh Dinkes terkait
kerjasama dengan BPJS. Dimana pada MoU sudah
merinci terkait hak dan kewajiban dari setiap pihak
namun memang perlu dilakukan monitoring oleh
DInkes terkait masalah yang dihadapi puskesmas dalam
kerjasama tersebut dalam upaya perbaikan. begitupun
perlu dikoordinasikan dengan RSD bahwa mekanisme
rujukan yang ada harus dengan memeprhatikan hak dan
kewajiban yang ada, khususnya yakni terkait rujukan
dimana RSD tidak boleh menerima rujukan tanpa ada
surat pengantar dari uskesmas, sebaliknya puskesmas
harus mendapatkan rujukan balik dari RSD.
Sudah ada MoU dengan BPJS dan terkait rujukan
dengan RSD belum terlihat dalam upaya melancarkan
mekanisme rujukan yang ada
Belum dilakukan monitoring kinerja pihak ketiga
berdasar kontrak atau perjanjian yang ada, misalnya
terkait rujukan (RS harus memberikan rujukan balik),
dimana perlu ditekankan pada pelaksanaan masing2
peran (hak dan kewajiban).
Ada SK Ka Dinkes ttg penunjukan pengelola/
Bendahara barang, yg mengelola semua jenis barang
Ada beberapa data terkait inventaris barang (sudah
terpisah antara alat medis dan non medis) namun perlu
dilengkapi secara lebih rinci.
Ada program kerja pemelihraan SPA namun belum
sesuai dengan indikator yang spesifik utk setiap SPA,
khususnya terkait prsarana dan alkes (harus terdata
semua jenis alkes yang harus dilakukan kalibrasi sesuai
data ASPAK). Sehingga pelaksanannya belum berjalan
sesuai dengan pemeliharaan yang seharusnya dilakukan.
Ada gudang baik utk bahan habis pakai/ alkes yang baru
mendapatkan droping kabupaten dan pengaturan teratur
baik di gudang obat maupun gudang untuk barang.
Ada program kebersihan Puskesmas sudah dirinci jenis
pemeliharaan dan waktu dilakukannnya pemeliharaan
tersebut
Pelaksanaan kebersihan beberpaa belum sesuai,
monitoring pelaksannaya sesuai dengan rincian yang
ada belum dilakukan. Misalkan kamar mandi dilakukan
pembersihan terhaddap bak dan lantai (masing-masing
periode waktunya) untuk memastikan bahwa kegiatan
kebersihan belum dilakukan.
Sudah ada program kerja perawatan kendaraandan
sudah dibreak down secara spesifik indikatornya serta
waktu pelaksanaannya.
Pelaksanaan pemeliharaan kendaraan belum sesuai
dengan penjadwalan yang dilakukan dikarenakan belum
disinergikan dalam renacana operasional secara rinci.
Ada dokumen pencatatan dan pelaporan barang.
as.(KMP).
REKOMENDASI
Lakukan permintaan penambahan daya di Dinas Kesehatan
sehingga IPAL yang ada dapat berfungsi. Kemudian lakukan
penyimpanan TPS limbah medis padat sesuai standar dan
lakukan perizinan dari BLH Kabupaten
Lakukan upaya mengakomodir masukan dari masyrakat namun
dengan mempertimbangkan SDK yang ada dan lakukan secara
optimal.
Susun jadwal pemeliharaan setiap sarana berdasarkan
indikator spesifik dari setiap prasarana yang ada
Lakukan pemeliharaan pada setiap indikator yang sudah
ditentukan sehingga fungsi dari setiap sarana tetap
terpantau.
Susun rencana pemeliharaan dari setiap alat non medis yang
ada sehingga pemeliharaan sudah sesuai dengan indikator
pemeliharaannya.
Lakukan inventarisasi alkes yang harus dilakukan kalibrasi dari
semua alkes yang dimiliki sehingga ada . Lakukan kalibrasi dan
pemeliharaan non medis secara terjadwal sehingga fungsi dari
alkes dan alat non medis terpantau.
Rincilah persyaratan kompetensi setiap karyawan baik jabatan
pokok dan jabatan tambahan
Rincilah uraian tugas semua karyawan baik sebagai jabatan
pokok maupun jabatan fungsional
Lakukan koordinasi dan komunikasi dengan linprog yang
dikaitkan dengan pelaksanaan kegiatan secara bersama-sama
Jabarkan tugas pokok dan tugas terintegrasi/ tambahan daris
etiap nakes. Lakukan sosialisasi secara berkesinambungan
sehingga setiap karyawan memahami tupoksi mereka masing2.
dan lakukan monitoring pelaksanaan uraian tugas secara
berjanjang.
etiap nakes. Lakukan sosialisasi secara berkesinambungan
sehingga setiap karyawan memahami tupoksi mereka masing2.
dan lakukan monitoring pelaksanaan uraian tugas secara
berjanjang.
Lakukan pendokumentasian secara lengkap dari setiap petugas/
karyawan yang mengikuti pelatihan sebagai rekam
implementasi
Lengkapi pada kurikulum / KAK yang disusun terkait kegiatan
orientasi dalam upaya penyeragaman materi yang harus
dipelajari selama kegiatan orientasi
Lakukan pendokumentasian proses kegiatan orientasi secara
lengkap sebagai rekam implementasi.
Lakukan peninjauan tata nilai secara periodik khususnya
penjabaran berbagai asupan yang masuk dari masyarakat dalam
upaya perbaikan mutu dan kinerja.
Lengkapi konsep dalam upaya penilaian kinerja, check list
harus jelas sehingga menghasilkan penilaian yangs esuai.
Lakukan analisis sederhana dari berbagai capaian kinerja yang
didapat dalam upaya perbaikan mutu dan kinerja
Tingkatkan komunikasi dengan LS dalam bebrbagai kegiaatn
yang ada baik oleh puskesmas maupun LS lain
Pendelegasian kewenangan tidak hanya medis namun juga
administratif. Kemudian tetapkan batasan kewenangan yang
boleh diberikan dan tetapkan komepetensi bagi penerima
kewenangan.
Susun SOP terkait umpan balik pendelegasian kewenangan dan
lakukan dokumentasi sebagai rekam implementasi
optimalkan berbagai komunikasi dengan masyarakat dalam
upaya pencapaian mutu dan kinerja puskesmas
Lengkapi manual mutu puskesmas sehingga
menggambarkan pengelolaan mutu dan pelaksanaan
berbagai program kerja tim mutu
Lakukan review dan revisi dari berbagai dokumen yang
ada. Lihat kembai berbagai referensi yang digunakan harus
terupdate dan relevansinya dengan dokumen yang disusun.
Kemudian Pedoman Penyusunan Dokumen yang sudah
ada perlu dilengkapi dan dibenahi kembali sehingga sesuai
dengan acuannya (Pedoman eksternal) dan selanjutnya
disosialisasikan ke semua karyawan di puskesmas
sehingga dokumen yang dihasilkan uniforma.
Kemudian Pedoman Penyusunan Dokumen yang sudah
ada perlu dilengkapi dan dibenahi kembali sehingga sesuai
dengan acuannya (Pedoman eksternal) dan selanjutnya
disosialisasikan ke semua karyawan di puskesmas
sehingga dokumen yang dihasilkan uniforma.
Lengkapi berbagai dokumentasi berbagai kegiatan yang
dilakukan sebagai rekam implementasi
Lakukan kajian komprehensif dari berbagai data yang sudah
dimiliki sebagai informasi dan dalam upaya perbaikan mutu
dan kinerja puskesmas
Lakukan kajian dampak negatif lingkungan puskesmas
secara berkala (baku mutu IPAL misalnya) sebagai
kelengkapan penyusunan UKL/UPL. Lengkapi juga izin
TPS yang ada dari BLH Kabupaten.
Susun program pembinaan yang lengkap dan jelas pada
setiap jaringan dan jejaring yang ada dimana
pelaksanaannya mengarah pada standar fasyankes
(ketersediaan SPA untuk Pustu, Poskesdes, ataupun
beberapa jejaring yang ada) selain melihat pelaksanaan
program.
Lakukan pendokumentasian kegiatan pembinaan yang
dilakukan ke jaringan dan jejaring sebagai bukti
pelaksanaan kegiatan. Feedbackkan laporan pembinaan
yang sudah dilakukan sebagai dasar upaya perbaikan
ajringan maupun jajaring tersebut.
Lakukan pengelolaan data secara satu (1) pintu sehingga
memudahkan pencarian dan dan pengumpulan data serta
penyimpanannya apabila dibutuhkan kembali.
Lakukan analisis sederhana sebagai dasar upaya perbaikan
mutu dan kinerja
Lengkapi dalam buku ekspedisi terkait pelaporan atau
penyampaian data pada berbagai institusi yang meminta
data maupun sebagai kewajiban dari puskesmas ke Dinkes.
Lakukan kajian/ analisis dari berbagai data yang sudah
terkumpul sebaagi uapay perbaikan dalam pelaksanaan
selanjutnya.
Lakukan pengukuran efektifitas dari berbagai media yang
digunakan sehingga informasi tersebut tersampaikan
kepada masyarakat.
Lengkapi SOP dalam penyelenggaraan puskesmas yang
mencerinkan pemenuhan hak dan kewajiban yang dilakukan
dengan berbagai kegiatan/ media.
Jabarkan visi, misi, dan tata nilai dalam peraturan internal
puskesmas secara lengkap dan rinci sehingga ada kesepakatan
bersama dalam upaya mewujudkan cita2 puskesmas.
Optimalkan kerjasama yang dialkukan dengan memperhatikan
hak dan kewajiban dari masing-masing pihak dalam upaya
pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Susun secara rinci dan jelas pada setiap MoU yang ada
yang mengatur hak dan kewajiban dari setiap pihak
sehingga memudahkan kerjasama yang terjalin. Lakukan
monitoring dari pelaksanaan setiap hak dan kewajiban
setiap pihak dan lakukan TL dalam upaya perbaikan
kinerja.
Lengkapi rencana pemeliharaan khususnya prasarana secraa
spesifik, dan rencana kalibrasi dari berbagai alkes yang ahrus
dilakukan kalibrasi
lakukan pemeliharaan sesuai dengan waktu yang sudah
ditentukan begitupun alkes yang ada sehingga berfungsi dengan
baik.
Lakukan kebersihan sesuai dengan rincian yang sudah disusun,
dan lakukan monitoring untuk memastikan bahwa kegiatan
kebersihan sudah dilakukan sesuai dengan periode waktu yang
ditentukan.
Lakukan pemeliharaan kendaraan sesuai dengan waktu
perawatan yang sudah disusun yang harus dihubungkan secara
jelas pada perencanaan operasional yang ada sehingga
kendaraan akan berfungsi dengan baik.
BAB.III. Peningkatan Mutu Puske
Puskesmas : Malinjak Kecamatan Katikuna Selatan
Kab/ Kota : Kabupaten Sumba Tengah Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tanggal : 23 s.d 25 Oktober 2017
Surveior Wahida Nurusshobah, SKM, M.Kes
Jumlah
KRITERIA 3.1.2.
EP 1 1. Ada rencana kegiatan perbaikan mutu dan kinerja
Puskesmas.
EP 2 2. Kegiatan perbaikan mutu dan kinerja Puskesmas
dilakukan sesuai dengan rencana kegiatan yang tersusun
dan dilakukan pertemuan tinjauan manajemen yang
membahas kinerja pelayanan dan upaya perbaikan yang
perlu dilaksanakan.
EP 3 3. Pertemuan tinjauan manajemen membahas umpan balik
pelanggan, keluhan pelanggan, hasil audit internal, hasil
penilaian kinerja, perubahan proses penyelenggaraan
Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan Puskesmas,
maupun perubahan kebijakan mutu jika diperlukan, serta
membahas hasil pertemuan tinjauan manajemen
sebelumnya, dan rekomendasi untuk perbaikan
EP 4 4. Rekomendasi hasil pertemuan tinjauan manajemen
ditindaklanjuti dan dievaluasi.
Jumlah
KRITERIA 3.1.3.
EP 1 1. Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya
Puskesmas dan Pelaksana Kegiatan memahami tugas dan
kewajiban mereka untuk meningkatkan mutu dan kinerja
Puskesmas.
EP 2 2. Pihak-pihak terkait terlibat dan berperan aktif dalam
peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas.
EP 3 3. Ide-ide yang disampaikan oleh pihak-pihak terkait untuk
meningkatkan mutu dan kinerja Puskesmas ditindaklanjuti.
Jumlah
KRITERIA 3.1.4.
EP 1 1. Data kinerja dikumpulkan, dianalisis dan digunakan
untuk meningkatkan kinerja Puskesmas.
EP 2 2. Dilakukan audit internal secara periodik terhadap upaya
perbaikan mutu dan kinerja dalam upaya mencapai
sasaran-sasaran/indikator-indikator mutu dan kinerja yang
ditetapkan.
EP 3 3. Ada laporan dan umpan balik hasil audit internal kepada
Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Manajemen
mutu dan Penanggung jawab Upaya Puskesmas untuk
mengambil keputusan dalam strategi perbaikan program
dan kegiatan Puskesmas.
EP 4 4. Tindak lanjut dilakukan terhadap temuan dan
rekomendasi dari hasil audit internal.
EP 5 5. Terlaksananya rujukan untuk menyelesaikan masalah
dari hasil rekomendasi jika tidak dapat diselesaikan sendiri
oleh Puskesmas.
Jumlah
KRITERIA 3.1.5.
EP 1 1. Ada mekanisme untuk mendapatkan asupan dari
pengguna tentang kinerja Puskesmas.
EP 2 2. Dilakukan survei atau masukan melalui forum-forum
pemberdayaan masyarakat untuk mengetahui bahwa
kebutuhan dan harapan pengguna terpenuhi.
EP 3 3. Asupan dan hasil survei maupun forum-forum
pemberdayaan masyarakat dianalisis dan ditindaklanjuti.
Jumlah
KRITERIA 3.1.6.
EP 1 1. Ditetapkan indikator mutu dan kinerja yang
dikumpulkan secara periodik untuk menilai peningkatan
kinerja pelayanan.
EP 2 2. Peningkatan kinerja pelayanan tersebut sebagai akibat
adanya upaya perbaikan mutu dan kinerja penyelenggaraan
pelayanan
EP 3 3. Ada prosedur tindakan korektif.
EP 4 4. Ada prosedur tindakan preventif.
EP 5 5. Hasil pelayanan/program dan kegiatan yang tidak sesuai
ditindaklanjuti dalam bentuk koreksi, tindakan korektif,
dan tindakan preventif.
Jumlah
KRITERIA 3.1.7.
EP 1 1. Kepala Puskesmas bersama dengan Penanggung jawab
Upaya Puskesmas menyusun rencana kaji banding.
EP 2 2. Kepala Puskesmas bersama dengan Penanggung jawab
Upaya Puskesmas dan pelaksana menyusun instrumen kaji
banding.
EP 3 3. Kegiatan kaji banding dilakukan sesuai dengan rencana
kaji banding.
EP 4 4. Hasil kaji banding dianalisis untuk mengidentifikasi
peluang perbaikan.
EP 5 5. Disusun rencana tindak lanjut kaji banding.
EP 6 6. Dilakukan pelaksanaan tindak lanjut kaji banding dalam
bentuk perbaikan baik dalam pelayanan maupun dalam
pelaksanaan program dan kegiatan.
EP 7 7. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kaji banding,
tindak lanjut dan manfaatnya.
Jumlah
Total Skor
Total EP
CAPAIAN
BAB.III. Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP)
Komitmen dari segenap karyawan dalam upaya peningkatan
mutu dan kinerja sudah ada ditambah komitmen pihak terkait
dalam mendukung peningkatan mutu dan keselamatan pasien di
namun memang penggalangan komitmen dengan LS dilakukan
pada bulan Juni (minilok LS pertama).
Sudah ada rencana tahunan program/kegiatan perbaikan mutu
dan kinerja puskesmas namun belum menuangkan secara
lengkap dan runut setiap tahapan kegiatan yang satu sama lain
saling melengkapi. Pada pelaksanaannya, beberapa program
kerja yang disusun belum sesuai dengan mekanisme yang
seharusnya (standar) dan juga belum dievaluasi, misalnya
pelaksanaan audit internal baru dilakukan 1 kali yakni bulan
agustus, dimana pelaksanaanya terkait dokumen yang ada dari
setiap EP yang ada. Kemudian ada indikator mutu ditetapkan
namun belum dijelaskan dengan dimensi mutu yang memandu
setiap karyawan dalam memahami indikator tersebut dan belum
dilakukan pengumpulan data maupun kajiannya. Audit internal
dan RTM dilakukan namun belum sistematis. Dan belum ada
rekomendasi yang jelas dari upaya peningkatan mutu dan
kinerja yang dilakukan
rekomendasi yang jelas dari upaya peningkatan mutu dan
kinerja yang dilakukan
Belum semua karyawan memahami tugas dan kewajiban dalam
upaya peningkatan mutu dan kinerja puskesmas. Sudah ada
beberapa keterlibatan LS / pihak lain dalam upaya perbaikan
mutu dan kinerja yang terliat pada kegiatan notulensi yang
sudah dilakukan pada kegiatan nminilok LS (penggalangan
komitmen). Beberapa ide terkait pelayanan/ program yang
masuk ke puskesmas dari LS/pihak terkait namun belum di TL
secara optimal oleh Puskesmas.
Data kinerja dari setiap program dan pelayanan yang
dilaksanakan belum dikumpulkan secara periodik apalagi
belum dianalisis. Data yang ada belum digunakan dalam upaya
perbaikan/ percepatan pencapaian kinerja puskesmas. SOP
audit internal sudah ada namun belum sesuai dengan kaidah
yang seharusnya. Sudah ada tim audit internal yang di tetapkan
oleh Ka Puskesmas namun perlu ditambah lagi pelatihan.
Sudah dilakukan audit internal namun belum sesuai dengan
kaidah yang seharusnya yakni audit dilakukan yakni terkait
ketersediaan dokumen sesuai dengan EP, belum pada indikator
mutu yang sudah ditetapkan yang belum tercapai atau
kepatuhan terhadap SOP. Audit internal belum dilakukan untuk
mencari solusi pemecahan masalah yang berpengaruh terhadap
capain indikator mutu dan kinerja. Belum dilakukan RTL dan
TL. Ada SOP untuk melaksanakan konsultasi/rujukan ke
Dinkes Kab/Kota sudah dilaksanakan namun belum ada bukti
pelaksanaan rujukan.
Sudah ada beberapa asupan dari masyarakat melalui kotak
saran, minilok LS, maupun survei kepuasan terhadap pelayanan
namun metode dan analisis belum sesuai dengan kaidah yang
seharusnya. Belum ada bukti kegiatan utnuk mengetahui
apakah kebutuhan dan harapan pengguna sdh terpenuhi. Belum
ada hasil bahwa berbagai asupan masyarakat sudah dinaalisis
secara komprehensif dan belum di TL.
Sudah ada indikator mutu dan kinerja namun belum ditentukan
dimensi mutu dari setiap indikator yang ditentukan dan belum
ada indikator yang saling bersinergi antar upaya yang ada.
Belum ada gambaran terkait peningkatan pelayanan yang
dikaitkan dengan perbaikan mutu dan kinerja karena belum
terukur secara berkesinambungan yakni baru dilakukan sekali
namun juga pelaksanaan kegiatan belum dikaitkan dengan
berbagai tahapan kegiatan program mutu lainnya. Sudah ada
SOP korektif dan preventif namun belum diimplementasikan.
Sudah ada KAK terkait kaji banding yang dilakukan di
Puskesmas Radamata (Sumba Barat), perlu lebih rinci terkait
jenis data yang diharapkan sesuai dengan tujuan pelaksanaan
kegiatan secara spesifik. Instrumen ada namun belum spesifik
dikaitkan dengan tujuan kaji banding. Kegiatan kaji banding
sudah dilaksanakan sesuai jadwal dilaksanakan pada program
promkes dan KIA. Hasil kaji banding perlu dianalisis lebih
rinci untuk mengidentifikasi peluang perbaikan. Sehingga hasil
yang sudah didapatkan juga belum dikaitkan dengan upaya
perbaikan mutu dan kinerja di puskesmas dengan
mempertimbangkan ketersediaan SDK yang ada. RTL dan TL
serta evaluasi belum dilakukan.
REKOMENDASI
Semua karyawan yang masuk dalam tim mutu hendaknya
memahami tugas dan tanggung jawab dalam tim mutu
sehingga dalam pelaksanaannnya berjalan optimal. Pedoman
mutu yang disusun harus menggambarkan semua program dan
program kerja tim mutu dalam upaya peningkatan mutu dan
kinerja di Puskesmas. Komitmen dari semua pihak untuk
mendukung upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien
harus disosialisasikan/ digalang kembali sesuai dengan tupoksi
dan peran masing-masing dengan mengoptimalkan berbagai
media komunikasi (minilok, pertemuan program,dsb) yang
sudah ada. Lakukan penggalangan komitmen secara terjadwal
baik internal puskesmas maupun dengan lintas sektor
Penetapan indikator mutu dan kinerja harus mencerminkan
sinergisitas antar upaya yang ada di puskesmas. indikator
harus di break down dalam dimensi mutu yang jelas.
Selanjutnya pengukuran terhadap indikator mutu dan kinerja
secara periodik yang melekat pada tupoksi setiap individu dari
setiap unit pelayanan yang ada. Sehingga upaya peningkatan
mutu dan kinerja akan memperlihatkan capaian terhadap
indikator yang sudah ada. Susun rencana program tim mutu
secara sistematis. Apabila capaian belum sesuai target maka
selanjutnya lakukan audit internal. Hasil audit bersama
berbagai kegiatan mutu lain (survei kepuasan, ada komplain,
dsb) dibawa ke RTM untuk ditetapkan rekomendasi/ upaya
perbaikan. Lakukan upaya perbaikan terhdap capain yang
belum sesuai target dalam rangka perbaikan mutu dan kinerja.
Rapat Tinjauan Manajemen harus dilakukan sesuai dengan
kaidah yang ada untuk mendapatkan rekomendasi dalam
mencari solusi pemecahan masalah yang ada.
belum sesuai target dalam rangka perbaikan mutu dan kinerja.
Rapat Tinjauan Manajemen harus dilakukan sesuai dengan
kaidah yang ada untuk mendapatkan rekomendasi dalam
mencari solusi pemecahan masalah yang ada.
Lakukan sosialisasi secara periodik terkait uraian tugas dan
kewajiban dari setiap anggota tim mutu serta peran dari setiap
karyawan dalam upaya peningkatan mutu dan kinerja
Lakukan identifikasi peran pihak2 terkait dalam peningkatan
mutu.Optimalkan pertemuan dengan LS (minilok triwulan,
Rakorcam , dll) dalam upaya mengajak LS terlibat dalam
perbaikan mutu dan kinerja yang ada dan lakukan TL terhadap
masukan yang diberikan oleh masyarakat secara periodik.
Data yang sudah ada dilakukan analisis secara komprehensif
untuk melihat derajad kesehatan masyarakat secara seutuhnya
di wilayah kerja puskesmas. Lakukan pemantapan pemahaman
bagi tim audit internal dan perlu ditambah pelatihan. Susunlah
Program kerja audit internal secara periodik dan buatlah
laporan hasil audit internal. Lakukan audit internat sesuai
dengan kaidah yang seharusnya dalam upaya mencari solusi
terhadap masalah terkait pelayanan/program yang didapat.
Lakukan Siklus PDCA dalam upaya perbaikan mutu dan
kinerja Puskesmas. Laksanakan rujukan dan dokumentasikan
untuk menyelesaikan masalah dari hasil rekomendasi jika
tidak dapat diselesaikan sendiri oleh Puskesmas dan
dokumentasikan.
Lakukan berbagai kegiatan dalam upaya mendapatkan asupan
masyarakat mulai dengan menyusun kerangka acuan yang jelas,
instrumen yang sesuai dengan tujuan dilaksanakannya kegiatan
tersebut, serta metodologi yang sesuai sehingga hasilnya akurat dan
bermanfaat dalam upaya perbaikan mutu dan kinerja. Gunakan
referensi yang jelas dalam penyusunan instrumen sehingga hasilnya
akurat.
Review kembali indikator mutu yang ada, tentukan secara
prioritas dan lakukan pengukuran terhadap indikator mutu dan
kinerja secara terus menerus yang memang melekat dengan
tugas pokok dan fungsi setiap karyawan sehari-hari sehingga
data terkumpul dan lakukan analisis sehingga akan dihasilkan
data yang akurat. Lakukan pengukuran efektifitas kegiatan
upaya yang dilakukan sehingga dapat terlihat dampak dari
upaya tersebut. Lakukan siklus PDCA
Kaji banding yang akan dilaksanakan harus disusun KAK
secara rinci dan jelas, khusunya terkait tujuan, sasaran, dan
waktu pelakasanaan. Sehingga tujuan kaji banding akan di
break down dalam instrumen yang rinci. Buktikan
pelaksanaannya dengan dokumen pelaksanaan kaji banding.
Selanjutnya lakukan analisis hasil kaji banding, Rencanakan
tindak lanjut untuk memperbaiki kinerja yang disesuaikan
dengan ketersediaan SDK yang ada. Laksanakan tindak lanjut
sesuai rencana . Lakukan evaluasi sesudah dilaksanakan TL
berdasar hasil kegiatan kaji banding (Lakukan siklus PDCA).
BAB.IV. Program Puskesmas yang Berorientasi Sasaran
Puskesmas : Malinjak Kecamatan Katikuna Selatan
Kab./Kota : Kabupaten Sumba Tengah Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tanggal : 23 s.d 25 Oktober 2017
Surveior : Ns. Arthur D.T.B. Lapian, SE, S.Kep, M.Kes, MARS
EP 2 2. Identifikasi kebutuhan dan harapan
masyarakat, kelompok masyarakat, dan individu
yang merupakan sasaran kegiatan dilengkapi
dengan kerangka acuan, metode dan instrumen,
cara analisis yang disusun oleh Penanggung
jawab UKM Puskesmas.
EP 3 3. Hasil identifikasi dicatat dan dianalisis
sebagai masukan untuk penyusunan kegiatan.
EP 4 4. Kegiatan-kegiatan tersebut ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas bersama dengan Penanggung
jawab UKM Puskesmas dengan mengacu pada
pedoman dan hasil analisis kebutuhan dan
harapan masyarakat, kelompok masyarakat, dan
individu sebagai sasaran kegiatan UKM.
EP 5 5. Kegiatan-kegiatan tersebut dikomunikasikan
kepada masyarakat, kelompok masyarakat,
maupun individu yang menjadi sasaran.
EP 6 6. Kegiatan-kegiatan tersebut dikomunikasikan
dan dikoordinasikan kepada lintas program dan
lintas sektor terkait sesuai dengan pedoman
pelaksanaan kegiatan UKM
EP 7 7. Kegiatan-kegiatan tersebut disusun dalam
rencana kegiatan untuk tiap UKM Puskesmas.
Jumlah PERENCANAAN PUSKESMAS BUKAN BERDASARKAN
HASIL PKP SAJA, PERLU: 1. SURVEI(SMD, IKH) 2.
KOTAK SARAN 3. TATAP MUKA LANGSUNG
KRITERIA 4.1.2.
EP 1 1. Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab
UKM Puskesmas menyusun kerangka acuan
untuk memperoleh umpan balik dari masyarakat
dan sasaran program tentang pelaksanaan
kegiatan UKM Puskesmas.
EP 2 2. Hasil identifikasi umpan balik
didokumentasikan dan dianalisis.
EP 3 3. Dilakukan pembahasan terhadap umpan balik
dari masyarakat maupun sasaran oleh Kepala
Puskesmas, Penanggung jawab UKM Puskesmas,
pelaksana, lintas program, dan jika diperlukan
dengan lintas sektor terkait.
EP 4 4. Hasil identifikasi digunakan untuk perbaikan
rencana dan/atau pelaksanaan kegiatan.
EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut dan evaluasi terhadap
perbaikan rencana maupun pelaksanaan
kegiatan.
Jumlah
KRITERIA 4.1.3.
EP 1 1. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan Pelaksana mengidentifikasi
permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan
penyelenggaraan UKM Puskesmas, perubahan
regulasi, pengembangan teknologi, perubahan
pedoman/acuan.
EP 2 2. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan Pelaksana melakukan
identifikasi peluang-peluang inovatif untuk
perbaikan pelaksanaan kegiatan untuk
mengatasi permasalahan tersebut maupun untuk
menyesuaikan dengan perkembangan teknologi,
regulasi, maupun pedoman/acuan.
EP 3 3. Peluang inovatif untuk perbaikan dibahas
melalui forum-forum komunikasi atau
pertemuan pembahasan dengan masyarakat,
sasaran kegiatan, lintas program dan lintas
sektor terkait.
EP 4 4. Inovasi dalam pelaksanaan kegiatan UKM
Puskesmas direncanakan, dilaksanakan, dan
dievaluasi.
EP 5 5. Hasil pelaksanaan dan evaluasi terhadap
inovasi kegiatan dikomunikasikan kepada lintas
program, lintas sektor terkait, dan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.
Jumlah
KRITERIA 4.2.1.
EP 1 1. Jadwal pelaksanaan kegiatan ditetapkan
sesuai dengan rencana.
EP 2 2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh
pelaksana yang kompeten.
EP 3 3. Jadwal dan pelaksanaan kegiatan
diinformasikan kepada sasaran.
EP 4 4. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal
yang ditetapkan.
EP 5 5. Dilakukan evaluasi, dan tindak lanjut
terhadap pelaksanaan kegiatan.
Jumlah
KRITERIA 4.2.2.
EP 1 1. Informasi tentang kegiatan disampaikan
kepada masyarakat, kelompok masyarakat,
individu yang menjadi sasaran.
EP 2 2. Informasi tentang kegiatan disampaikan
kepada lintas program terkait.
EP 3 3. Informasi tentang kegiatan disampiakan
kepada lintas sektor terkait.
EP 4 4. Dilakukan evaluasi terhadap kejelasan
informasi yang disampaikan kepada sasaran,
lintas program, dan lintas sektor terkait.
EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap evaluasi
penyampaian informasi.
Jumlah
KRITERIA 4.2.3.
EP 1 1. Penanggung jawab dan pelaksana kegiatan
UKM Puskesmas memastikan waktu dan tempat
pelaksanaan kegiatan yang mudah diakses oleh
masyarakat.
EP 2 2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan
metode dan teknologi yang dikenal oleh
masyarakat atau sasaran.
EP 3 3. Alur atau tahapan kegiatan dikomunikasi
dengan jelas kepada masyarakat.
4. Dilakukan evaluasi terhadap akses
EP 4 masyarakat dan/atau sasaran terhadap kegiatan
dalam pelaksanaan UKM Puskesmas.
EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap evaluai
akses masyarakat dan/atau sasaran terhadap
kegiatan dalam pelaksanaan UKM Puskesmas.
EP 6 6. Informasi tentang waktu dan tempat
pelaksanaan kegiatan UKM termasuk jika
terjadi perubahan diberikan dengan jelas dan
mmudah diakses oleh masyarakat dan sasaran
kegiatan UKM
Jumlah
KRITERIA 4.2.4.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan cara untuk
menyepakati waktu dan tempat pelaksanaan
kegiatan dengan masyarakat dan/atau sasaran.
EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan cara untuk
menyepakati waktu dan tempat pelaksanaan
kegiatan dengan lintas program dan lintas sektor
terkait.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas
memonitor pelaksanaan kegiatan tepat waktu,
tepat sasaran dan sesuai dengan tempat yang
direncanakan.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan evaluasi terhadap ketepatan waktu,
ketepatan sasaran dan tempat pelaksanaan.
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana menindaklanjuti hasil evaluasi.
Jumlah
KRITERIA 4.2.5.
EP 1 1. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan pelaksana mengidentifikasi
permasalahan dan hambatan dalam pelaksanaan
kegiatan.
EP 2 2. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan Pelaksana melakukan analisis
terhadap permasalahan dan hambatan dalam
pelaksanaan.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana merencanakan tindak lanjut untuk
mengatasi masalah dan hambatan dalam
pelaksanaan kegiatan.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana melaksanakan tindak lanjut.
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana mengevaluasi keberhasilan tindak
lanjut yang dilakukan.
Jumlah
KRITERIA 4.2.6
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan media
komunikasi untuk menangkap keluhan
masyarakat/sasaran.
EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan media
komunikasi untuk memberikan umpan balik
terhadap keluhan yang disampaikan.
EP 3 3. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas dan Pelaksana melakukan analisis
terhadap keluhan.
EP 4 4. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan Pelaksana melakukan tindak
lanjut terhadap keluhan.
EP 5 5. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan pelaksana memberikan
informasi umpan balik kepada masyarakat atau
sasaran tentang tindak lanjut yang telah
dilakukan untuk menanggapi keluhan.
Jumlah
KRITERIA 4.3.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan indikator dan
target pencapaian berdasarkan pedoman/acuan.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana mengumpulkan data berdasarkan
indikator yang ditetapkan.
EP 3 3. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan Pelaksana melakukan analisis
terhadap capaian indikator-indikator yang telah
ditetapkan.
EP 4 4. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan Pelaksana menindaklanjuti
hasil analisis dalam bentuk upaya-upaya
perbaikan.
EP 5 5. Hasil analisis dan tindak lanjut
didokumentasikan.
Jumlah
Total Skor
Total EP
CAPAIAN
ram Puskesmas yang Berorientasi Sasaran (PPBS)
a Tenggara Timur
Ada Panduan/SOP koordinasi dan komunikasi Ada Panduan/SOP koordinasi dan komunikasi
lintas program dan lintas sektor. lintas program dan lintas sektor. Perbaiki
sesuai ketentuan SOP
Ada bukti rencana kegiatan untuk tiap-tiap rencana kegiatan lengkapi dengan anggaran, baca
UKM. buku manajemen puskesmas
LANGKAH SURVEI: SEBARKAN---> TABULASI--->
BUAT MASALAH PER PROGRAM ---> IDENTIFIKASI
MASALAH ---> RTL ---> RUK
Ada kerangka acuan untuk memperoleh
umpan balik (asupan) pelaksanaan program
kegiatan UKM.
Ada dokumen hasil identifikasi umpan balik,
analisis dan tindak lanjut terhadap hasil
identifikasi umpan balik.
Ada SOP pembahasan umpan balik, Ada SOP pembahasan umpan balik, dokumentasi pelaksanaan pem
dokumentasi pelaksanaan pembahasan, hasil
pembahasan, tindak lanjut pembahasan.
Belum lengkap
Ada sebagian jadwal pelaksanaan kegiatan Lengkapi hasil evaluasi dan tindak lanjutnya
UKM Puskesmas.
Ada sebagian Jadwal sosialisasi, daftar hadir, Lengkapi bukti Jadwal sosialisasi, daftar hadir,
notulen dalam mengkomunikasikan program notulen dalam mengkomunikasikan alur dan
kegiatan dan tahapan pelaksanaan UKM tahapan program kegiatan UKM dengan
dengan masyarakat. masyarakat.
Lengkapi sebagian dokumen Hasil evaluasi
Hasil evaluasi terhadap akses. Belum lengkap.
terhadap akses.
Bukti tindak lanjut. Belum lengkap. Lengkapi bukti tindak lanjut.
Ada sebagian bukti dilakukannya komunikasi Lengkapi bukti dilakukannya komunikasi
tentang penyampaian informasi waktu dan tentang penyampaian informasi waktu dan
tempat pelaksanaan kegiatan termasuk jika tempat pelaksanaan kegiatan termasuk jika
terjadi perubahan waktu atau tempat. terjadi perubahan waktu atau tempat.
SOP tentang penyusunan jadual dan tempat Lengkapi SOP tentang penyusunan jadual dan
pelaksanaan kegiatan yang mencerminkan tempat pelaksanaan kegiatan yang
kesepakatan bersama dengan sasaran kegiatan mencerminkan kesepakatan bersama dengan
UKM dan/atau masyarakat. Belum lengkap. sasaran kegiatan UKM dan/atau masyarakat,
sesuai pedoman penyusunan SOP.
SOP tentang penyusunan jadual dan tempat Lengkapi SOP tentang penyusunan jadual dan
pelaksanaan kegiatan yang mencerminkan tempat pelaksanaan kegiatan yang
kesepakatan bersama dengan lintas program mencerminkan kesepakatan bersama dengan
dan lintas sektor. Belum lengkap. lintas program dan lintas sektor.
Hasil monitoring. Belum lengkap. Lengkapi sebagian bukti dan hasil pelaksanaan
monitoring ketepatan waktu, sasaran, dan tempat
sesuai 10 program UKM.
Ada sebagian hasil identifikasi masalah dan Lengkapi hasil identifikasi masalah dan
hambatan pelaksanaan kegiatan UKM. hambatan pelaksanaan 11 kegiatan UKM.
Ada sebagian bukti pelaksanaan analisis Lengkapi bukti pelaksanaan analisis masalah
masalah dan hambatan, rencana tindak lanjut. dan hambatan, rencana tindak lanjut.
Ada sebagian rencana tindak lanjut. Lengkapi rencana tindak lanjut.
Ada Surat Keputusan tentang media
komunikasi yang digunakan untuk menangkap
keluhan masyarakat atau sasaran kegiatan
UKM.
Ada Surat Keputusan tentang media
komunikasi yang digunakan untuk umpan
balik terhadap keluhan masyarakat atau
sasaran kegiatan UKM.
Ada sebagian bukti analisis keluhan. Lengkapi bukti analisis keluhan.
Ada sebagian bukti pelaksanaan tindak lanjut. Lengkapi bukti pelaksanaan tindak lanjut.
Ada sebagian bukti penyampaian informasi Lengkapi bukti penyampaian informasi
tentang umpan balik dan tindak lanjut tentang umpan balik dan tindak lanjut
terhadap keluhan. terhadap keluhan.
Ada SK Kepala Puskesmas tentang indikator Lengkapi SK Kepala Puskesmas tentang
dan target pencapaian kinerja UKM.Perlu indikator dan target pencapaian kinerja UKM.
dilampirkan indikator dan target Yaitu dilampirkan indikator dan target 11
program.
Ada sebagian hasil pengumpulan data Lengkapi hasil pengumpulan data
berdasarkan indikator yang ditetapkan. berdasarkan indikator yang ditetapkan.
Ada sebagian hasil analisis pencapaian Lengkapi hasil analisis pencapaian indikator
indikator pencapaian kegiatan UKM. pencapaian kegiatan UKM.
Ada sebagian bukti pelaksanaan tindak lanjut. Lengkapi bukti pelaksanaan tindak lanjut.
Ada sebagian dokumentasi hasil analisis dan Lengkapi dokumentasi hasil analisis dan
tindak lanjut. tindak lanjut.
dokumentasi pelaksanaan pembahasan, hasil pembahasan, tindak lanjut pembahasan. Lengkapi sesuai ketentuan.
BERUPA BUKTI
KEGIATAN: 2DUN
BUAT PRIORITAS
MASALAH. GUNAKAN HASIL DARI IDENTIFIKASI
SKORING UGS MASALAH INI, TINDAK
(URGENT, SERIOUS, LANJUTNYA TERLIHAT DI RPK/
GROWTH) RPK PERUBAHAN
gunakan buku bantu/
cek list
gunakan buku
bantu/ceklist
KEJELASAN INFORMASI
TARGET DAN
INDIKATOR HARUS
DIKETAHUI BENAR
OLEH PENGELOLA DAN
PELAKSANA PROGRAM
BUKU CATATAN KELUHAN DAN TANGGAP
N Media yang
Keluhan Tanggal Rencana Tindak Lanjut
o digunakan
Memanggil petugas
kebersihan
Kamar mandi umum di
1 puskesmas licin tidak 25 Maret 2016 Kotak saran
pernah dibersihkan Membuat checklist
kebersihan kamarmandi
Menunjuk petugas
supervison
ELUHAN DAN TANGGAPAN MASYARAKAT
KRITERIA 5.1.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan
persyaratan kompetensi Penanggung
jawab UKM Puskesmas sesuai dengan
pedoman penyelenggaraan UKM
Puskesmas.
EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan
Penanggung jawab UKM Puskesmas
sesuai dengan persyaratan kompetensi.
EP 3 3. Kepala Puskesmas melakukan analisis
kompetensi terhadap Penanggung jawab
UKM Puskesmas.
EP 4 4. Kepala Puskesmas menindaklanjuti
hasil analisis kompetensi tersebut untuk
peningkatan kompetensi Penanggung
jawab UKM Puskesmas.
Jumlah
KRITERIA 5.1.2.
EP 1 1. Kepala Puskesmas mewajibkan
Penanggung jawab UKM Puskesmas
maupun Pelaksana yang baru ditugaskan
untuk mengikuti kegiatan orientasi.
EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan
kerangka acuan kegiatan orientasi untuk
Penanggung jawab maupun Pelaksana
yang baru ditugaskan.
EP 3 3. Kegiatan orientasi untuk Penanggung
jawab dan Pelaksana yang baru
ditugaskan dilaksanakan sesuai dengan
EP 4 kerangka acuan.
4. Kepala Puskesmas melakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan kegiatan orientasi
Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana yang baru ditugaskan.
Jumlah
KRITERIA 5.1.3.
EP 1 1. Ada kejelasan tujuan, sasaran, dan tata
nilai dari tiap-tiap UKM Puskesmas yang
ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.
EP 2 2. Tujuan, sasaran, dan tata nilai tersebut
dikomunikasikan kepada pelaksana,
sasaran, lintas program dan lintas sektor
terkait.
EP 3 3. Dilakukan evaluasi terhadap
penyampaian informasi yang diberikan
kepada sasaran, pelaksana, lintas
program dan lintas sektor terkait untuk
memastikan informasi tersebut dipahami
dengan baik.
Jumlah
KRITERIA 5.1.4
EP 1 1. Penanggungjawab UKM Puskesmas
melakukan pembinaan kepada pelaksana
dalam melaksanakan kegiatan.
EP 2 2. Pembinaan meliputi penjelasan tentang
tujuan, tahapan pelaksanaan kegiatan,
dan teknis pelaksanaan kegiatan
berdasarkan pedoman yang berlaku.
EP 3 3. Pembinaan dilakukan secara periodik
sesuai dengan jadwal yang disepakati
dan pada waktu-waktu tertentu sesuai
kebutuhan.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
mengkomunikasikan tujuan, tahapan
pelaksanaan kegiatan, penjadwalan
kepada lintas program dan lintas sektor
terkait.
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan koordinasi dalam
pelaksanaan kegiatan kepada lintas
program dan lintas sektor terkait.
EP 6 6. Ada kejelasan peran lintas program
dan lintas sektor terkait yang disepakati
bersama dan sesuai pedoman
penyelenggaraan UKM Puskesmas.
EP 7 7. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan evaluasi dan tindak lanjut
terhadap pelaksanaan komunikasi dan
koordinasi lintas program dan lintas
sektor.
Jumlah
KRITERIA 5.1.5
EP 1 1. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan identifikasi kemungkinan
terjadinya risiko terhadap lingkungan dan
masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas
dan pelaksana melakukan analisis risiko.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas
dan pelaksana merencanakan upaya
pencegahan dan minimalisasi risiko.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
dan pelaksana melakukan upaya
pencegahan dan minimalisasi risiko.
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan evaluasi terhadap upaya
pencegahan dan minimalisasi risiko.
EP 6 6. Jika terjadi kejadian yang tidak
diharapkan akibat risiko dalam
pelaksanaan kegiatan, dilakukan
minimalisasi akibat risiko, dan kejadian
tersebut dilaporkan oleh Kepala
Puskesmas kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
Jumlah
KRITERIA 5.1.6.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan
kebijakan yang mewajibkan Penanggung
jawab dan Pelaksana UKM Puskesmas
untuk memfasilitasi peran serta
masyarakat dan sasaran dalam survei
mawas diri, perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi pelaksanaan
UKM Puskesmas.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas
menyusun rencana, kerangka acuan, dan
prosedur pemberdayaan masyarakat.
EP 3 3. Ada keterlibatan masyarakat dalam
survey mawas diri, perencanaan,
pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi
pelaksanaan UKM Puskesmas.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan komunikasi dengan
masyarakat dan sasaran, melalui media
komunikasi yang ditetapkan.
EP 5 5. Adanya kegiatan dalam pelaksanaan
UKM Puskesmas yang bersumber dari
swadaya masyarakat serta kontribusi
swasta.
Jumlah
KRITERIA 5.2.1.
EP 1 1. Rencana untuk tahun mendatang
terintegrasi dalam RUK Puskesmas.
EP 2 2. Rencana untuk tahun berjalan
terintegrasi dalam RPK Puskesmas.
EP 3 3. Ada kejelasan sumber pembiayaan
baik pada RUK maupun RPK yang
bersumber dari APBN, APBD, swasta,
dan swadaya masyarakat.
EP 4 4. Kerangka Acuan tiap UKM
Puskesmas disusun oleh Penanggung
jawab UKM Puskesmas.
EP 5 5. Jadwal kegiatan disusun oleh
Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana.
Jumlah
KRITERIA 5.2.2.
EP 1 1. Kajian kebutuhan masyarakat
(community health analysis) dilakukan.
EP 2 2. Kajian kebutuhan dan harapan sasaran
dilakukan
EP 3 3. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab
membahas hasil kajian kebutuhan
masyarakat, dan hasil kajian kebutuhan
dan harapan sasaran dalam penyusunan
RUK.
EP 4 4. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab
UKM Puskesmas membahas hasil kajian
kebutuhan masyarakat, dan hasil kajian
kebutuhan dan harapan sasaran dalam
penyusunan RPK.
EP 5 5. Jadwal pelaksanaan kegiatan
dilaksanakan dengan memperhatikan
usulan masyarakat atau sasaran.
Jumlah
KRITERIA 5.2.3.
EP 1 1. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan monitoring pelaksanaan
kegiatan.
EP 2 2. Pelaksanaan monitoring dilakukan
dengan prosedur yang jelas.
EP 3 3. Dilakukan pembahasan terhadap hasil
monitoring oleh Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana.
EP 4 4. Dilakukan penyesuaian rencana
kegiatan oleh Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab UKM Puskesmas,
lintas program dan lintas sektor terkait
berdasarkan hasil monitoring, dan jika
ada perubahan yang perlu dilakukan
untuk menyesuaikan dengan kebutuhan
dan harapan masyarakat atau sasaran.
EP 5 5. Pembahasan untuk perubahan rencana
kegiatan dilakukan berdasarkan prosedur
yang jelas.
EP 6 6. Keseluruhan proses dan hasil
monitoring didokumentasikan.
EP 7 7. Keseluruhan proses dan hasil
pembahasan perubahan rencana kegiatan
didokumentasikan.
Jumlah
KRITERIA 5.3.1.
EP 1 1. Ada uraian tugas Penanggung jawab
UKM Puskesmas yang ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas.
EP 2 2. Ada uraian tugas Pelaksana yang
ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.
EP 3 3. Uraian tugas berisi tugas, tanggung
jawab, dan kewenangan.
EP 4 4. Uraian tugas meliputi tugas pokok dan
tugas integrasi.
EP 5 5. Uraian tugas disosialisasikan kepada
pengemban tugas
EP 6 6. Dokumen uraian tugas didistribusikan
kepada pengemban tugas.
EP 7 7. Uraian tugas disosialisasikan kepada
lintas program terkait.
Jumlah
KRITERIA 5.3.2.
EP 1 1. Kepala Puskesmas melakukan
monitoring terhadap Penanggung jawab
UKM Puskesmas dalam melaksanakan
tugas berdasarkan uraian tugas.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan monitoring terhadap
pelaksana dalam melaksanakan tugas
berdasarkan uraian tugas.
EP 3 3. Jika terjadi penyimpangan terhadap
pelaksanaan uraian tugas oleh
Penanggung jawab UKM Puskesmas,
Kepala Puskesmas melakukan tindak
lanjut terhadap hasil monitoring.
EP 4 4. Jika terjadi penyimpangan terhadap
pelaksanaan uraian tugas oleh pelaksana,
Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan tindak lanjut terhadap hasil
monitoring.
Jumlah
KRITERIA 5.3.3.
EP 1 1. Periode untuk melakukan kajian ulang
terhadap uraian tugas ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas.
EP 2 2. Dilaksanakan kajian ulang terhadap
uraian sesuai dengan waktu yang
ditetapkan oleh penangung jawab dan
EP 3 pelaksana.
3. Jika berdasarkan hasil kajian perlu
dilakukan perubahan terhadap uraian
tugas, maka dilakukan revisi terhadap
EP 4 uraian tugas.
4. Perubahan uraian tugas ditetapkan
oleh Kepala Puskesmas berdasarkan
usulan dari Penanggung jawab UKM
Puskesmas sesuai hasil kajian.
Jumlah
KRITERIA 5.4.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas bersama dengan
Penanggung jawab UKM Puskesmas
mengidentifikasi pihak-pihak terkait baik
lintas program maupun lintas sektor
untuk berperan serta aktif dalam
pengelolaan dan pelaksanaan UKM
Puskesmas.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas
bersama dengan lintas program
mengidentifikasi peran masing-masing
lintas program terkait.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas
bersama dengan lintas sektor
mengidentifikasi peran masing-masing
lintas sektor terkait.
EP 4 4. Peran lintas program dan lintas sektor
didokumentasikan dalam kerangka
EP 5 acuan.
5. Komunikasi lintas program dan lintas
sektor dilakukan melalui pertemuan
lintas program dan pertemuan lintas
Jumlah sektor.
KRITERIA 5.4.2.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan
kebijakan dan prosedur komunikasi dan
koordinasi program.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan komunikasi kepada
pelaksana, lintas program terkait, dan
lintas sektor terkait.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas
dan pelaksana melakukan koordinasi
untuk tiap kegiatan dalam pelaksanaan
UKM Puskesmas kepada lintas program
terkait, lintas sektor terkait, dan sasaran.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan koordinasi dalam
pelaksanaan kegiatan.
Jumlah
KRITERIA 5.5.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan
peraturan, kebijakan, dan prosedur yang
menjadi acuan pengelolaan dan
pelaksanaan UKM Puskesmas.
EP 2 2. Peraturan, kebijakan, prosedur, dan
format-format dokumen yang digunakan
dikendalikan.
EP 3 3. Peraturan perundangan dan pedoman-
pedoman yang menjadi acuan
dikendalikan sebagai dokumen eksternal.
EP 4 4. Catatan atau rekaman yang merupakan
hasil pelaksanaan kegiatan disimpan dan
dikendalikan.
Jumlah
KRITERIA 5.5.2.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan
kebijakan monitoring kesesuaian
pengelolaan dan pelaksanaan UKM
Puskesmas terhadap peraturan, pedoman,
kerangka acuan, rencana kegiatan, dan
prosedur pelaksanaan kegiatan.
EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan
prosedur monitoring.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas
memahami kebijakan dan prosedur
monitoring.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melaksanakan monitoring sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
EP 5 5. Kebijakan dan prosedur monitoring
dievaluasi setiap tahun.
Jumlah
KRITERIA 5.5.3.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan
kebijakan evaluasi kinerja tiap UKM
EP 2 Puskesmas.
2. Kepala Puskesmas menetapkan
prosedur evaluasi kinerja.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas
memahami kebijakan dan prosedur
evaluasi kinerja.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melaksanakan evaluasi kinerja secara
periodik sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
EP 5 5. Kebijakan dan prosedur evaluasi
terhadap UKM Puskesmas tersebut
dievaluasi setiap tahun.
Jumlah
KRITERIA 5.6.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas dan Penanggung
jawab UKM Puskesmas melakukan
monitoring sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan.
EP 2 2. Hasil monitoring ditindaklanjuti untuk
perbaikan dalam pengelolaan dan
pelaksanaan kegiatan.
EP 3 3. Hasil monitoring dan tindak lanjut
perbaikan didokumentasikan.
Jumlah
KRITERIA 5.6.2.
EP 1 1. Penanggung jawab UKM Puskesmas
memberikan arahan kepada pelaksana
untuk pelaksanaan kegiatan.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan kajian secara periodik
terhadap pencapaian kinerja.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas
bersama pelaksana melakukan tindak
lanjut terhadap hasil penilaian kinerja.
EP 4 4. Hasil kajian dan tindak lanjut
didokumentasikan dan dilaporkan kepada
Kepala Puskesmas.
EP 5 5. Dilakukan pertemuan untuk
membahas hasil penilaian kinerja
bersama dengan Kepala Puskesmas.
Jumlah
KRITERIA 5.6.3.
EP 1 1. Kepala Puskesmas dan Penanggung
jawab UKM Puskesmas melakukan
penilaian kinerja sesuai dengan
kebijakan dan prosedur penilaian kinerja.
EP 2 2. Dilaksanakan pertemuan penilaian
kinerja paling sedikit dua kali setahun.
EP 3 3. Hasil penilaian kinerja ditindaklanjuti,
didokumentasikan, dan dilaporkan.
Jumlah
KRITERIA 5.7.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan hak
dan kewajiban sasaran sesuai dengan
kerangka acuan.
EP 2 2. Hak dan kewajiban sasaran
dikomunikasikan kepada sasaran,
pelaksana, lintas program dan lintas
sektor terkait.
Jumlah
KRITERIA 5.7.2.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menentukan
aturan, tata nilai dan budaya dalam
pelaksanaan UKM Puskesmas yang
disepakati bersama dengan Penanggung
jawab UKM Puskesmas dan Pelaksana.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas
dan Pelaksana memahami aturan
tersebut.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas
dan Pelaksana melaksanakan aturan
tersebut.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan tindak lanjut jika pelaksana
melakukan tindakan yang tidak sesuai
dengan aturan tersebut.
Jumlah
Total Skor
Total EP
CAPAIAN
nan dan Manajemen Program Puskesmas (KMPP).
Belum ada SK Kepala Puskesmas tentang
kewajiban mengikuti program orientasi.
Ada sebagian hasil evaluasi dan tindak Lengkapi hasil evaluasi dan tindak
lanjut terhadap pelaksanaan orientasi lanjut terhadap pelaksanaan
kepada penanggung jawab UKM dan orientasi kepada penanggung jawab
pelaksana. UKM dan pelaksana.
Ada tujuan, sasaran, tata nilai UKM TATA NILAI PUSKESMAS
Puskesmas yang dituangkan dalam HARUS MELEKAT DI
kerangka acuan program kegiatan UKM. KEGIATAN, DIBUAT
PENERAPANNYA DI TIAP
KEGIATAN, TERCANTUM
Ada bukti pelaksanaan komunikasi tujuan,
sasaran dan tata nilai kepada pelaksana,
sasaran, lintas program, dan lintas sektor.
Ada hasil evaluasi dan tindak lanjut
terhadap sosialisasi tujuan, sasaran, dan
tata nilai.
Ada SOP dan bukti-bukti pelaksanaan
pembinaan oleh penanggung jawab kepada
pelaksana
Ada sebagian Notulen pembinaan yang Lengkapi Notulen pembinaan yang
antara lain berisi: tujuan, tahapan antara lain berisi: tujuan, tahapan
pelaksanaan, dan tehnis pelaksanaan pelaksanaan, dan tehnis
kegiatan pelaksanaan kegiatan
Ada sebagian bukti pelaksanaan Lengkapi bukti pelaksanaan
pembinaan dan jadwal pelaksanaan pembinaan dan jadwal pelaksanaan
pembinaan. pembinaan.
Ada sebagian bukti komunikasi dengan Lengkapi bukti komunikasi dengan
lintas program dan lintas sektor tentang lintas program dan lintas sektor
tujuan, tahapan, jadual pelaksanaan tentang tujuan, tahapan, jadual
kegiatan. pelaksanaan kegiatan.
Ada sebagian bukti pelaksanaan koordinasi Lengkapi bukti pelaksanaan
lintas program dan lintas sektor. koordinasi lintas program dan lintas
sektor.
Ada sebagian hasil identifikasi risiko Lengkapi hasil identifikasi risiko
terhadap lingkungan dan masyarakat akibat terhadap lingkungan dan
pelaksanaan kegiatan UKM. masyarakat akibat pelaksanaan
kegiatan UKM.
Ada sebagian hasil analisis risiko. Lengkapi hasil analisis risiko.
Ada sebagian rencana pencegahan dan Lengkapi rencana pencegahan dan
minimalisasi risiko. minimalisasi risiko.
Ada sebagian rencana upaya pencegahan Lengkapi rencana upaya
risiko dan minimalisasis risiko dengan pencegahan risiko dan
bukti pelaksanaan. minimalisasis risiko dengan bukti
pelaksanaan.
Ada sebagian hasil evaluasi terhadap upaya Lengkapi hasil evaluasi terhadap
pencegahan dan minimalisasi risiko. upaya pencegahan dan minimalisasi
risiko.
Ada sebagian bukti pelaporan dan tindak Lengkapi bukti pelaporan dan
lanjut. tindak lanjut.
Ada SK Kepala Puskesmas Nomor :
440/32/SK/53.17/PKMM/I2017 tanggal
Januari 2016 tentang kewajiban
Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
pelaksana untuk memfasilitasi peran serta
masyarakat.
Ada rencana, kerangka acuan, SOP
pemberdayaan masyarakat.
SOP pelaksanaan SMD, Dokumentasi Lengkapi SOP pelaksanaan SMD,
pelaksanaan SMD, dan hasil SMD. Belum Dokumentasi pelaksanaan SMD,
lengkap. dan hasil SMD.
Ada sebagian bukti perencanaan dan Lengkapi bukti perencanaan dan
pelaksanaan UKM Puskesmas yang pelaksanaan UKM Puskesmas yang
bersumber dari swadaya bersumber dari swadaya
masyarakat/swasta. masyarakat/swasta.
Ada RUK 2017 Puskesmas dengan
kejelasan kegiatan tiap UKM.
Ada RPK 2017 Puskesmas, dengan
kejelasan kegiatan tiap UKM.
Ada dalam RUK dan RPK bagi
pembiayaan program puskesmas.
Ada Kerangka acuan kegiatan tiap UKM. Lengkapi Kerangka acuan 11
Belum lengkap kegiatan tiap UKM.
Ada jadwal kegiatan tiap UKM. Belum Lengkapi jadwal 11 kegiatan tiap
lengkap. UKM.
Ada hasil kajian kebutuhan masyarakat.
HASIL KAJIAN INI DIBUAT
UNTUK MENGETAHUI
APAKAH PROGRAM DAN
KEGIATAN YANG SUDAH
PUSKESMAS LAKUKAN
SUDAH SESUAI DENGAN
KEBUTUHAN MASYARAKAT
HASIL KAJIAN INI DIBUAT
UNTUK MENGETAHUI
APAKAH PROGRAM DAN
Ada hasil kajian kebutuhan dan harapan KEGIATAN YANG SUDAH
sasaran. PUSKESMAS LAKUKAN
SUDAH SESUAI DENGAN
KEBUTUHAN MASYARAKAT
Ada sebagian hasil analisis kajian Lengkapi hasil analisis kajian
kebutuhan dan harapan masayarakat dan kebutuhan dan harapan
sasaran masayarakat dan sasaran
Ada dalam RPK Puskesmas. Belum Lengkapi dalam RPK Puskesmas.
lengkap.
Ada jadwal pelaksanaan kegiatan apakah Lengkapi jadwal pelaksanaan
sesuai dengan usulan masyarakat/sasaran. kegiatan apakah sesuai dengan
Belum lengkap. usulan masyarakat/sasaran.
Ada hasil monitoring
SOP monitoring, jadwal dan pelaksanaan SOP monitoring, jadwal dan
monitoring. pelaksanaan monitoring. Sesuai 11
SOP pembahasan hasil monitoring, bukti program UKM.
pembahasan, rekomendasi hasil
pembahasan. Belum lengkap.
Ada sebagian hasil penyesuaian rencana. Lengkapi hasil penyesuaian
rencana esuai 12 program UKM.
Ada Dokumentasi hasil monitoring.
Ada Dokumentasi proses dan hasil
pembahasan.
Ada dokumen uraian tugas Penanggung
jawab.
Ada sebagian dokumen uraian tugas Lengkapi dokumen uraian tugas
pelaksana. pelaksana.
Ada sebagian Isi dokumen uraian tugas. Lengkapi Isi dokumen uraian tugas.
Ada sebagian Isi dokumen uraian tugas. Lengkapi Isi dokumen uraian tugas.
Ada bukti pelaksanaan sosialisasi uraian
tugas.
Ada sebagian bukti pendistribusian uraian Lengkapi bukti pendistribusian
tugas. uraian tugas.
Ada sebagian bukti pelaksanaan sosialisasi Lengkapi bukti pelaksanaan
urairan tugas pada lintas program. sosialisasi urairan tugas pada lintas
program.
Ada sebagian hasil monitoring pelaksanaan Lengkapi hasil monitoring
uraian tugas. pelaksanaan uraian tugas.
Ada sebagian hasil monitoring. Lengkapi hasil monitoring.
Ada sebagian bukti tindak lanjut. Lengkapi bukti tindak lanjut.
Ada sebagian sebagian bukti tindak lanjut. Lengkapi sebagian bukti tindak
lanjut.
SK Kepala Puskesmas tentang kajian ulang
uraian tugas, SOP kajian ulang uraian
tugas.
Ada sebagian bukti pelaksanaan kajian Lengkapi bukti pelaksanaan kajian
ulang dan Hasil tinjauan ulang. ulang dan Hasil tinjauan ulang.
Ada hasil identifikasi pihak terkait dan
peran masing-masing.
Ada uraian peran lintas program untuk tiap
program Puskesmas.
Ada uraian peran lintas sektor untuk tiap
program Puskesmas.
Ada sebagian kerangka acuan program Lengkapi kerangka acuan program
memuat peran lintas program dan lintas memuat peran lintas program dan
sektor.
Ada sebagian bukti pelaksanaan pertemuan lintas sektor.
Lengkapi bukti pelaksanaan
lintas program dan lintas sektor. pertemuan lintas program dan lintas
sektor.
SK Kepala Puskesmas dan SOP tentang
mekanisme komunikasi dan koordinasi
program.
Ada bukti pelaksanaan komunikasi lintas Ada sebagian bukti pelaksanaan
program dan lintas sektor. komunikasi lintas program dan
lintas sektor.
Ada bukti pelaksanaan koordinasi. Ada sebagian bukti pelaksanaan
koordinasi.
Ada hasil evaluasi, rencana tindak lanjut, Ada sebagian hasil evaluasi,
dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan rencana tindak lanjut, dan tindak
koordinasi lintas program dan lintas sektor. lanjut terhadap pelaksanaan
koordinasi lintas program dan lintas
sektor.
SK Kepala Puskesmas tentang peraturan,
kebijakan, dan prosedur-prosedur yang
digunakan sebagai acuan dalam
pengelolaan dan pelaksanaan UKM.
Ada Panduan Pengendalian dokumen
Kebijakan dan SOP.
SOP Pengendalian dokumen eksternal dan
pelaksanaan pengendalian dokumen
eskternal. Lengkap.
Ada SOP dan bukti Penyimpanan dan
pengendalian arsip perencanaan dan
penyelenggaraan UKM Puskesmas.
SK Kepala Puskesmas tentang monitoring
pengelolaan dan pelaksanaan UKM
Puskesmas. Hasil monitoring pengelolaan
dan pelaksanaan UKM Puskesmas.
SOP monitoring, jadwal dan pelaksanaan
monitoring.
Dalam wawancaa penanggung jawab, belum Penanggung jawab, harus memahami
memahami kebiajakan dan prosedur kebiajakan dan prosedur monitoring
monitoring
Belum lengkap hasil monitoring. Lengkapi hasil monitoring.
Belum lengkap hasil evaluasi terhadap Lengkapi hasil evaluasi terhadap
kebijakan dan prosedur monitoring. kebijakan dan prosedur monitoring.
Ada SK evaluasi kinerja UKM
Ada SOP evaluasi kinerja.
Ada sebagian hasil monitoring, rencana Lengkapi hasil monitoring, rencana
tindak lanjut dan bukti tindak lanjut hasil tindak lanjut dan bukti tindak lanjut
monitoring. hasil monitoring.
Belum lengkap dokumentasi hasil Lengkapi dokumentasi hasil
monitoring dan tindak lanjut. monitoring dan tindak lanjut.
Ada sebagian bukti pelaksanaan tindak Lengkapi Tindaklanjut hasil oleh Pj
lanjut. UKM kepada 10 program.
Belum lengkap bukti sosialisasi hak dan Lengkapi bukti sosialisasi hak dan
kewajiban sasaran kewajiban sasaran
Ada bukti Pelaksanaan aturan, tata nilai, Ada bukti Pelaksanaan aturan, tata
dan budaya dalam penyelenggaraan UKM nilai, dan budaya dalam
Puskesmas. Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan 11 program UKM
terhadap pelaksanaan aturan. Belum Puskesmas. Monitoring dan
lengkap. evaluasi terhadap pelaksanaan
aturan.
Belum lengkap bukti tindak lanjut jika Lengkapi bukti tindak lanjut jika
pelaksanaan tidak sesuai dengan aturan, pelaksanaan tidak sesuai dengan
tata nilai, dan budaya. aturan, tata nilai, dan budaya.
PEMBINAAN DAPAT
DILAKUKAN DI
PERTEMUAN RUTIN PJ UKM
DENGAN PENGELOLA DAN
PELAKSANA PROGRAM.
LEPAS DARI MINLOK
BULANAN ATAU
PERTEMUAN RUTIN
LAINNYA
GUNAKAN BUKU
KOMUNIKASI DAN
KOORDINASI
HANYA RESIKO TERHADAP
LINGKUNGAN SAJA
DISKUSIKAN KEGIATANNYA,
TUANGKAN PERENCANAANNYA
DALAM RPK, DAN KA
KRITERIA 6.1.1.
EP 1 1. Ada komitmen Kepala Puskesmas, Penanggung
jawab UKM Puskesmas dan Pelaksana untuk
meningkatkan kinerja pengelolaan dan
pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas secara
berkesinambungan.
EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan
peningkatan kinerja dalam pengelolaan dan
pelaksanaan UKM Puskesmas.
EP 3 3. Kepala Puskesmas menetapkan tata nilai dalam
pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana memahami upaya perbaikan kinerja dan
tata nilai yang berlaku dalam pelaksanaan
kegiatan UKM Puskesmas.
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas menyusun
rencana perbaikan kinerja yang merupakan bagian
terintegrasi dari perencanaan mutu Puskesmas.
EP 6 6. Penanggung jawab UKM Puskesmas
memberikan peluang inovasi kepada pelaksana,
lintas program, dan lintas sektor terkait untuk
perbaikan kinerja pengelolaan dan pelaksanaan
UKM Puskesmas.
Jumlah
KRITERIA 6.1.2.
EP 1 1. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
pelaksana melakukan pertemuan membahas
kinerja dan upaya perbaikan yang perlu dilakukan.
EP 2 2. Penilaian kinerja dilakukan berdasarkan
indikator-indikator kinerja yang ditetapkan untuk
masing-masing UKM Puskesmas mengacu kepada
Standar Pelayanan Minimal Kabupaten/Kota, dan
Kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana menunjukkan komitmen untuk
meningkatkan kinerja secara berkesinambungan.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
dengan Pelaksana menyusun rencana perbaikan
kinerja berdasarkan hasil monitoring dan penilaian
kinerja.
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
dengan pelaksana melakukan perbaikan kinerja
secara berkesinambungan.
Jumlah
KRITERIA 6.1.3.
EP 1 1. Keterlibatan lintas program dan lintas sektor
terkait dalam pertemuan monitoring dan evaluasi
kinerja.
EP 2 2. Lintas program dan lintas sektor terkait
memberikan saran-saran inovatif untuk perbaikan
kinerja.
EP 3 3. Lintas program dan lintas sektor terkait
berperan aktif dalam penyusunan rencana
perbaikan kinerja.
EP 4 4. Lintas program dan lintas sektor terkait
berperan aktif dalam pelaksanaan perbaikan
kinerja.
Jumlah
KRITERIA 6.1.4.
EP 1 1. Dilakukan survei untuk memperoleh masukan
dari tokoh masyarakat, lembaga swadaya
masyarakat dan/atau sasaran dalam upaya untuk
perbaikan kinerja.
EP 2 2. Dilakukan pertemuan bersama dengan tokoh
masyarakat, lembaga swadaya masyarakat
dan/atau sasaran untuk memberikan masukan
perbaikan kinerja.
EP 3 3. Ada keterlibatan tokoh masyarakat, lembaga
swadaya masyarakat dan/atau sasaran dalam
perencanaan perbaikan kinerja.
EP 4 4. Ada keterlibatan tokoh masyarakat, lembaga
swadaya masyarakat dan/atau sasaran dalam
pelaksanaan kegiatan perbaikan kinerja.
Jumlah
KRITERIA 6.1.5.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan dan
prosedur pendokumentasian kegiatan perbaikan
kinerja.
EP 2 2. Kegiatan perbaikan kinerja didokumentasikan
sesuai prosedur yang ditetapkan.
EP 3 3. Kegiatan perbaikan kinerja disosialisasikan
kepada pelaksana, lintas program dan lintas sektor
terkait.
Jumlah
KRITERIA 6.1.6.
EP 1 1. Kepala Puskesmas bersama dengan
Penanggung jawab UKM Puskesmas menyusun
rencana kaji banding.
EP 2 2. Kepala Puskesmas bersama dengan
Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana menyusun instrumen kaji banding.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
dengan Pelaksana melakukan kegiatan kaji
banding.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
dengan Pelaksana mengidentifikasi peluang
perbaikan berdasarkan hasil kaji banding yang
dituangkan dalam rencana perbaikan kinerja.
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
dengan Pelaksana melakukan perbaikan kinerja.
EP 6 6. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan evaluasi kegiatan kaji banding.
EP 7 7. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan evaluasi terhadap perbaikan kinerja
setelah dilakukan kaji banding.
Jumlah
Total Skor
Total EP
CAPAIAN
B. VI. Sasaran Kinerja dan MDGs. (SKM).
Tenggara Timur
SK Kepala Puskesmas tentang peningkatan Perbaikan perlu dilakukan untuk SK Kepala
kinerja. Perlu perbaikkan Puskesmas tentang peningkatan kinerja.
Ada SK Kepala Puskesmas tentang tata nilai SK Kepala Puskesmas tentang tata nilai dalam
dalam pengelolaan dan pelaksanaan pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan perlu
kegiatan. Belum lengkap. diperinci lagi.
Penanggung jawab UKM dan pelaksana Penanggung jawab UKM dan pelaksana harus
belum memahami upaya perbaikan kinerja memahami upaya perbaikan kinerja dan tata
dan tata nilai yang berlaku dalam nilai yang berlaku agar pelaksanaan kegiatan
pelaksanaan kegiatan UKM. UKM dapat dilaksanakan dengan optimal.
Belum lengkap rencana perbaikan kinerja, Lengkapi rencana perbaikan kinerja, dan tindak
dan tindak lanjut. lanjut.
Ada sebagian bukti komitmen untuk Lengkapi bukti komitmen untuk meningkatkan
meningkatkan kinerja secara kinerja secara berkesinambungan.
berkesinambungan.
Ada sebagian rencana perbaikan kinerja Lengkapi rencana perbaikan kinerja berdasarkan
berdasarkan hasil monitoring. hasil monitoring.
Ada sebagian bukti pelaksanaan pertemuan Lengkapi bukti pelaksanaan pertemuan
monitoring dan evaluasi kinerja yang monitoring dan evaluasi kinerja yang
melibatkan lintas program dan lintas sektor melibatkan lintas program dan lintas sektor
terkait. terkait.
Ada sebagian bukti keterlibatan dalam Lengkapi bukti keterlibatan dalam penyusunan
penyusunan rencana perbaikan kinerja. rencana perbaikan kinerja.
Ada sebagian bukti-bukti keterlibatan dalam Lengkapi bukti-bukti keterlibatan dalam
pelaksanaan perbaikan kinerja. pelaksanaan perbaikan kinerja.
Ada sebagian panduan dan instrumen survei, Lengkapi Panduan dan instrumen survei, bukti
bukti pelaksanaan survei untuk memperoleh pelaksanaan survei untuk memperoleh masukan
masukan dari tokoh masyarakat, LSM, dari tokoh masyarakat, LSM, dan/atau sasaran.
dan/atau sasaran.
Ada sebagian bukti pelaksanaan pertemuan Lengkapi bukti pelaksanaan pertemuan dengan
dengan tokoh masyarakat, LSM, sasaran tokoh masyarakat, LSM, sasaran kegiatan UKM
kegiatan UKM untuk memperoleh masukan. untuk memperoleh masukan.
Ada sebagian bukti keterlibatan dalam Lengkapi bukti keterlibatan dalam penyusunan
penyusunan rencana perbaikan kinerja, rencana perbaikan kinerja, rencana (plan of
rencana (plan of action) perbaikan program action) perbaikan program kegiatan UKM.
kegiatan UKM.
Ada sebagian bukti keterlibatan dalam Lengkapi bukti keterlibatan dalam pelaksanaan
pelaksanaan perbaikan kinerja. perbaikan kinerja.
Ada SK Kepala Puskesmas, SOP
pendokumentasian kegiatan perbaikan
kinerja.
Ada sebagian dokumentasi kegiatan Lengkapi dokumentasi kegiatan perbaikan
perbaikan kinerja. kinerja.
Ada sebagian bukti sosialisasi kegiatan Lengkapi bukti sosialisasi kegiatan perbaikan
perbaikan kinerja ke lintas program dan kinerja ke lintas program dan lintas sektor.
lintas sektor.
Belum lengkap Instrumen kaji banding Perbaikan sesuai dengan program UKM yang ada di
(misalnya form perbandingan kinerja antar puskesmas. Karena kaji banding adalah berguna
untuk kedua belah pihak.
puskesmas yang disusun bersama dengan
beberapa mitra puskesmas untuk di kaji
banding)
Bukti pelaksanaan kaji banding kinerja Lengkapi bukti pelaksanaan kaji banding secara
dengan puskesmas lain. Yaitu UPTD terperinci sesuai dengan maksud kegiatan.
Puskesmas Radamata Jl. Tambolaka Desa
Ramadana Kecamatan Laura Kabupaten
Sumba Barat Daya, tanggal 14 September
2017.
EP 2 2. Tersedia bagan alur pendaftaran.
EP 3 3. Petugas mengetahui dan mengikuti
prosedur tersebut.
EP 4 4. Pelanggan mengetahui dan mengikuti alur
yang ditetapkan.
EP 5 5. Terdapat cara mengetahui bahwa
pelanggan puas terhadap proses pendaftaran.
EP 6 6. Terdapat tindak lanjut jika pelanggan tidak
puas
EP 7 7. Keselamatan pelanggan terjamin di tempat
pendaftaran.
Jumlah
KRITERIA 7.1.2.
EP 1 1. Tersedia media informasi tentang
pendaftaran di tempat pendaftaran
EP 2 2. Semua pihak yang membutuhkan informasi
pendaftaran memperoleh informasi sesuai
dengan yang dibutuhkan
EP 3 3. Pelanggan dapat memperoleh informasi
lain tentang sarana pelayanan, antara lain
tarif, jenis pelayanan, rujukan, ketersediaan
tempat tidur untuk Puskesmas
perawatan/rawat inap dan informasi lain yang
dibutuhkan
EP 4 4. Pelanggan mendapat tanggapan sesuai yang
dibutuhkan ketika meminta informasi kepada
petugas
EP 5 5. Tersedia informasi tentang kerjasama
dengan fasilitas rujukan lain
EP 6 6. Tersedia informasi tentang bentuk
kerjasama dengan fasilitas rujukan lain
Jumlah
KRITERIA 7.1.3.
EP 1 1. Hak dan kewajiban pasien/keluarga
diinformasikan selama proses pendaftaran
dengan cara dan bahasa yang dipahami oleh
pasien dan/keluarga
EP 2 2. Hak dan kewajiban pasien/keluarga
diperhatikan oleh petugas selama proses
pendaftaran
EP 3 3. Terdapat upaya agar pasien/keluarga dan
petugas memahami hak dan kewajiban
masing-masing
EP 4 4. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang
terlatih dengan memperhatikan hak-hak
pasien/ keluarga pasien
EP 5 5. Terdapat kriteria petugas yang bertugas di
ruang pendaftaran
EP 6 6. Petugas tersebut bekerja dengan efisien,
ramah, dan responsif terhadap kebutuhan
pelanggan
EP 7 7. Terdapat mekanisme koordinasi petugas di
ruang pendaftaran dengan unit lain/ unit
terkait agar pasien/ keluarga pasien
memperoleh pelayanan
EP 8 8. Terdapat upaya Puskemas memenuhi hak
dan kewajiban pasien/keluarga, dan petugas
dalam proses pemberian pelayanan di
Puskesmas
Jumlah
KRITERIA 7.1.4.
EP 1 1. Tersedia tahapan dan prosedur pelayanan
klinis yang dipahami oleh petugas
EP 2 2. Sejak awal pasien/keluarga memperoleh
informasi dan paham terhadap tahapan dan
prosedur pelayanan klinis
EP 3 3. Tersedia daftar jenis pelayanan di
Puskesmas berserta jadwal pelayanan
EP 4 4. Terdapat kerjasama dengan sarana
kesehatan lain untuk menjamin kelangsungan
pelayanan klinis (rujukan klinis, rujukan
diagnostik, dan rujuakn konsultatif)
Jumlah
KRITERIA 7.1.5.
EP 1 1. Pimpinan dan staf Puskesmas
mengidentifikasi hambatan bahasa, budaya,
kebiasaan, dan penghalang yang paling sering
terjadi pada masyarakat yang dilayani
EP 2 2. Ada upaya tindak lanjut untuk mengatasi
atau membatasi hambatan pada waktu pasien
membutuhkan pelayanan di Puskesmas.
EP 3 3. Upaya tersebut telah dilaksanakan.
Jumlah
KRITERIA 7.2.1.
EP 1 1. Terdapat prosedur pengkajian awal yang
paripurna (meliputi anamesis/alloanamnesis,
pemeriksan fisik dan pemeriksaan penunjang
serta kajian sosial) untuk mengidentifikasi
berbagai kebutuhan dan harapan pasien dan
keluarga pasien mencakup pelayanan medis,
penunjang medis dan keperawatan
EP 2 2. Proses kajian dilakukan oleh tenaga yang
kompeten untuk melakukan kajian
EP 3 3. Pemeriksaan dan diagnosis mengacu pada
standar profesi dan standar asuhan
EP 4 4. Prosedur pengkajian yang ada menjamin
tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu
Jumlah
KRITERIA 7.2.2.
EP 1 1. Dilakukan identifikasi informasi apa saja
yang dibutuhkan dalam pengkajian dan harus
dicatat dalam rekam medis
EP 2 2. Informasi tersebut meliputi informasi yang
dibutuhkan untuk kajian medis, kajian
keperawatan, dan kajian lain yang diperlukan
EP 3 3. Dilakukan koordinasi dengan petugas
kesehatan yang lain untuk menjamin
perolehan dan pemanfaatan informasi tersebut
secara tepat waktu
Jumlah
KRITERIA 7.2.3.
EP 1 1. Petugas Gawat Darurat Puskesmas
melaksanakan proses triase untuk
memprioritaskan pasien dengan kebutuhan
emergensi.
EP 2 2. Petugas tersebut dilatih menggunakan
kriteria ini.
EP 3 3. Pasien diprioritaskan atas dasar urgensi
kebutuhan.
EP 4 4. Pasien emergensi diperiksa dan dibuat
stabil terlebih dahulu sesuai kemampuan
Puskesmas sebelum dirujuk ke pelayanan
yang mempunyai kemampuan lebih tinggi
Jumlah
KRITERIA 7.3.1.
EP 1 1. Kajian dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang profesional dan kompeten
EP 2 2. Tersedia tim kesehatan antar profesi yang
profesional untuk melakukan kajian jika
diperlukan penanganan secara tim
EP 3 3. Terdapat kejelasan proses pendelegasian
wewenang secara tertulis (apabila petugas
tidak sesuai kewenangannya)
EP 4 4. Petugas yang diberi kewenangan telah
mengikuti pelatihan yang memadai, apabila
tidak tersedia tenaga kesehatan profesional
yang memenuhi persyaratan
Jumlah
KRITERIA 7.3.2.
EP 1 1. Tersedia peralatan dan tempat pemeriksaan
yang memadai untuk melakukan pengkajian
awal pasien secara paripurna
EP 2 2. Ada jaminan kualitas terhadap peralatan di
tempat pelayanan
EP 3 3. Peralatan dan sarana pelayanan yang
digunakan menjamin keamanan pasien dan
petugas
Jumlah
KRITERIA 7.4.1.
EP 1 1. Terdapat kebijakan dan prosedur yang jelas
untuk menyusun rencana layanan medis dan
rencana layanan terpadu jika diperlukan
penanganan secara tim.
EP 2 2. Setiap petugas yang terkait dalam
pelayanan klinis mengetahui kebijakan dan
prosedur tersebut serta menerapkan dalam
penyusunan rencana terapi dan/atau rencana
layanan terpadu
EP 3 3. Dilakukan evaluasi kesesuaian pelaksanaan
rencana terapi dan/atau rencana asuhan
dengan kebijakan dan prosedur
EP 4 4. Dilakukan tindak lanjut jika terjadi
ketidaksesuaian antara rencana layanan
dengan kebijakan dan prosedur
EP 5 5. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
dan hasil tindak lanjut.
Jumlah
KRITERIA 7.4.2.
EP 1 1. Petugas kesehatan dan/atau tim kesehatan
melibatkan pasien dalam menyusun rencana
layanan
EP 2 2. Rencana layanan disusun untuk setiap
pasien dengan kejelasan tujuan yang ingin
dicapai
EP 3 3. Penyusunan rencana layanan tersebut
mempertimbangkan kebutuhan biologis,
psikologis, sosial, spiritual dan tata nilai
budaya pasien
EP 4 4. Bila memungkinkan dan tersedia,
pasien/keluarga pasien diperbolehkan untuk
memilih tenaga/ profesi kesehatan
Jumlah
KRITERIA 7.4.3.
EP 1 1. Layanan dilakukan secara paripurna untuk
mencapai hasil yang diinginkan oleh tenaga
kesehatan dan pasien/keluarga pasien
EP 2 2. Rencana layanan tersebut disusun dengan
tahapan waktu yang jelas
EP 3 3. Rencana layanan tersebut dilaksanakan
dengan mempertimbangkan efisiensi
pemanfaatan sumber daya manusia
EP 4 4. Risiko yang mungkin terjadi pada pasien
dipertimbangkan sejak awal dalam menyusun
rencana layanan
EP 5 5. Efek samping dan risiko pengobatan
diinformasikan
EP 6 6. Rencana layanan tersebut
didokumentasikan dalam rekam medis
EP 7 7. Rencana layanan yang disusun juga
memuat pendidikan/penyuluhan pasien.
Jumlah
KRITERIA 7.4.4.
EP 1 1. Pasien/keluarga pasien memperoleh
informasi mengenai tindakan
medis/pengobatan tertentu yang berisiko yang
akan dilakukan
EP 2 2. Tersedia formulir persetujuan tindakan
medis/pengobatan tertentu yang berisiko
EP 3 3. Tersedia prosedur untuk memperoleh
persetujuan tersebut
EP 4 4. Pelaksanaan informed consent
didokumentasikan.
EP 5 5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut
terhadap pelaksanaan informed consent.
Jumlah
KRITERIA 7.5.1.
EP 1 1. Tersedia prosedur rujukan yang jelas serta
jejaring fasilitas rujukan
EP 2 2. Proses rujukan dilakukan berdasarkan
kebutuhan pasien untuk menjamin
kelangsungan layanan
EP 3 3. Tersedia prosedur mempersiapkan pasien/
keluarga pasien untuk dirujuk
EP 4 4. Dilakukan komunikasi dengan fasilitas
kesehatan yang menjadi tujuan rujukan untuk
memastikan kesiapan fasilitas tersebut untuk
menerima rujukan.
Jumlah
KRITERIA 7.5.2.
EP 1 1. Informasi tentang rujukan disampaikan
dengan cara yang mudah dipahami oleh
pasien/keluarga pasien
EP 2 2. Informasi tersebut mencakup alasan
rujukan, sarana tujuan rujukan, dan kapan
rujukan harus dilakukan
EP 3 3. Dilakukan kerjasama dengan fasilitas
kesehatan lain untuk menjamin kelangsungan
asuhan
Jumlah
KRITERIA 7.5.3.
EP 1 1. Informasi klinis pasien atau resume klinis
pasien dikirim ke fasilitas kesehatan penerima
rujukan bersama pasien.
EP 2 2. Resume klinis memuat kondisi pasien.
EP 3 3. Resume klinis memuat prosedur dan
tindakan-tindakan lain yang telah dilakukan
EP 4 4. Resume klinis memuat kebutuhan pasien
akan pelayanan lebih lanjut
Jumlah
KRITERIA 7.5.4.
EP 1 1. Selama proses rujukan secara langsung
semua pasien selalu dimonitor oleh staf yang
kompeten.
EP 2 2. Kompetensi staf yang melakukan monitor
sesuai dengan kondisi pasien.
Jumlah
KRITERIA 7.6.1.
EP 1 1. Tersedia pedoman dan prosedur pelayanan
klinis
EP 2 2. Penyusunan dan penerapan rencana layanan
mengacu pada pedoman dan prosedur yang
berlaku
EP 3 3. Layanan dilaksanakan sesuai dengan
pedoman dan prosedur yang berlaku
EP 4 4. Layanan diberikan sesuai dengan rencana
layanan
EP 5 5. Layanan yang diberikan kepada pasien
didokumentasikan
EP 6 6. Perubahan rencana layanan dilakukan
berdasarkan perkembangan pasien.
EP 7 7. Perubahan tersebut dicatat dalam rekam
medis
EP 8 8. Jika diperlukan tindakan medis,
pasien/keluarga pasien memperoleh informasi
sebelum memberikan persetujuan mengenai
tindakan yang akan dilakukan yang
dituangkan dalam informed consent.
Jumlah
KRITERIA 7.6.2.
EP 1 1. Kasus-kasus gawat darurat dan/atau
berisiko tinggi yang biasa terjadi
diidentifikasi
EP 2 2. Tersedia kebijakan dan prosedur
penanganan pasien gawat darurat (emergensi)
EP 3 3. Tersedia kebijakan dan prosedur
penanganan pasien berisiko tinggi
EP 4 4. Terdapat kerjasama dengan sarana
kesehatan yang lain, apabila tidak tersedia
pelayanan gawat darurat 24 jam
EP 5 5. Tersedia prosedur pencegahan
(kewaspadaan universal) terhadap terjadinya
infeksi yang mungkin diperoleh akibat
pelayanan yang diberikan baik bagi petugas
maupun pasien dalam penanganan pasien
berisiko tinggi.
Jumlah
KRITERIA 7.6.3.
EP 1 1. Penanganan, penggunaan dan pemberian
obat/cairan intravena diarahkan oleh
kebijakan dan prosedur yang baku
EP 2 2. Obat/cairan intravena diberikan sesuai
kebijakan dan prosedur
Jumlah
KRITERIA 7.6.4.
EP 1 1. Ditetapkan indikator untuk memantau dan
menilai pelaksanaan layanan klinis.
EP 2 2. Pemantauan dan penilaian terhadap layanan
klinis dilakukan secara kuantitatif maupun
kualitatif
EP 3 3. Tersedia data yang dibutuhkan untuk
mengetahui pencapaian tujuan dan hasil
pelaksanaan layanan klinis
EP 4 4. Dilakukan analisis terhadap indikator yang
dikumpulkan
EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil
analisis tersebut untuk perbaikan layanan
klinis
Jumlah
KRITERIA 7.6.5.
EP 1 1. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
mengidentifikasi keluhan pasien/keluarga
pasien sesuai dengan kebutuhan dan hak
pasien selama pelaksanaan asuhan
EP 2 2. Tersedia prosedur untuk menangani dan
menindaklanjuti keluhan tersebut
EP 3 3. Keluhan pasien/keluarga pasien
ditindaklanjuti
EP 4 4. Dilakukan dokumentasi tentang keluhan
dan tindak lanjut keluhan pasien/keluarga
pasien.
Jumlah
KRITERIA 7.6.6.
EP 1 1. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
menghindari pengulangan yang tidak perlu
dalam pelaksanaan layanan
EP 2 2. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
menjamin kesinambungan pelayanan
EP 3 3. Layanan klinis dan pelayanan penunjang
yang dibutuhkan dipadukan dengan baik,
sehingga tidak terjadi pengulangan yang tidak
perlu.
Jumlah
KRITERIA 7.6.7.
EP 1 1. Petugas pemberi pelayanan
memberitahukan pasien dan keluarganya
tentang hak mereka untuk menolak atau tidak
melanjutkan pengobatan.
EP 2 2. Petugas pemberi pelayanan
memberitahukan pasien dan keluarganya
tentang konsekuensi dari keputusan mereka.
EP 3 3. Petugas pemberi pelayanan
memberitahukan pasien dan keluarganya
tentang tanggung jawab mereka berkaitan
dengan keputusan tersebut.
EP 4 4. Petugas pemberi pelayanan
memberitahukan pasien dan keluarganya
tentang tersedianya alternatif pelayanan dan
pengobatan.
Jumlah
KRITERIA 7.7.1.
EP 1 1. Tersedia pelayanan anestesi lokal dan
sedasi sesuai kebutuhan di Puskesmas
EP 2 2. Pelayanan anestesi lokal dan sedasi
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
kompeten
EP 3 3. Pelaksanaan anestesi lokal dan sedasi
dipandu dengan kebijakan dan prosedur yang
jelas
EP 4 4. Selama pemberian anestesi lokal dan sedasi
petugas melakukan monitoring status fisiologi
pasien
EP 5 5. Anestesi lokal dan sedasi, teknik anestesi
lokal dan sedasi ditulis dalam rekam medis
pasien
Jumlah
KRITERIA 7.7.2.
EP 1 1. Dokter atau dokter gigi yang akan
melakukan pembedahan minor melakukan
kajian sebelum melaksanakan pembedahan
EP 2 2. Dokter atau dokter gigi yang akan
melakukan pembedahan minor merencanakan
asuhan pembedahan berdasarkan hasil kajian.
EP 3 3. Dokter atau dokter gigi yang akan
melakukan pembedahan minor menjelaskan
risiko, manfaat, komplikasi potensial, dan
alternatif kepada pasien/keluarga pasien
EP 4 4. Sebelum melakukan tindakan harus
mendapatkan persetujuan dari pasien/keluarga
pasien
EP 5 5. Pembedahan dilakukan berdasarkan
prosedur yang ditetapkan
EP 6 6. Laporan/catatan operasi dituliskan dalam
rekam medis
EP 7 7. Status fisiologi pasien dimonitor terus
menerus selama dan segera setelah
pembedahan dan dituliskan dalam rekam
medis
Jumlah
KRITERIA 7.8.1.
EP 1 1. Penyusunan dan pelaksanaan layanan
mencakup aspek penyuluhan kesehatan
pasien/keluarga pasien
EP 2 2. Pedoman/materi penyuluhan kesehatan
mencakup informasi mengenai penyakit,
penggunaan obat, peralatan medik, aspek
etika di Puskesmas dan PHBS.
EP 3 3. Tersedia metode dan media
penyuluhan/pendidikan kesehatan bagi pasien
dan keluarga dengan memperhatikan kondisi
sasaran/penerima informasi (misal bagi yang
tidak bisa membaca
EP 4 4. Dilakukan penilaian terhadap efektivitas
penyampaian informasi kepada
pasien/keluarga pasien agar mereka dapat
berperan aktif dalam proses layanan dan
memahami konsekuensi layanan yang
diberikan
Jumlah
KRITERIA 7.9.1.
EP 1 1. Makanan atau nutrisi yang sesuai untuk
pasien tersedia secara reguler
EP 2 2. Sebelum makanan diberikan pada pasien,
makanan telah dipesan dan dicatat untuk
semua pasien rawat inap.
EP 3 3. Pemesanan makanan didasarkan atas status
gizi dan kebutuhan pasien
EP 4 4. Bila disediakan variasi pilihan makanan,
maka makanan yang diberikan konsisten
dengan kondisi dan kebutuhan pasien
EP 5 5. Diberikan edukasi pada keluarga tentang
pembatasan diit pasien, bila keluarga ikut
menyediakan makanan bagi pasien.
Jumlah
KRITERIA 7.9.2
EP 1 1. Makanan disiapkan dengan cara yang baku
mengurangi risiko kontaminasi dan
pembusukan
EP 2 2. Makanan disimpan dengan cara yang baku
mengurangi risiko kontaminasi dan
pembusukan
EP 3 3. Distribusi makanan secara tepat waktu, dan
memenuhi permintaan dan/atau kebutuhan
khusus
Jumlah
KRITERIA 7.9.3.
EP 1 1. Pasien yang pada kajian awal berada pada
risiko nutrisi, mendapat terapi gizi.
EP 2 2. Suatu proses kerjasama dipakai untuk
merencanakan, memberikan dan memonitor
pemberian asuhan gizi
EP 3 3. Respons pasien terhadap asuhan gizi
dimonitor
EP 4 4. Respons pasien terhadap asuhan gizi dicatat
dalam rekam medis
Jumlah
KRITERIA 7.10.1.
EP 1 1. Tersedia prosedur pemulangan dan/tindak
lanjut pasien
EP 2 2. Ada penanggung jawab dalam pelaksanaan
proses pemulangan dan/tindak lanjut tersebut
EP 3 3. Tersedia kriteria yang digunakan untuk
menetapkan saat pemulangan dan/tindak
lanjut pasien
EP 4 4. Dilakukan tindak lanjut terhadap umpan
balik pada pasien yang dirujuk kembali sesuai
dengan prosedur yang berlaku, dan
rekomendasi dari sarana kesehatan rujukan
yang merujuk balik.
EP 5 5. Tersedia prosedur dan alternatif
penanganan bagi pasien yang memerlukan
tindak lanjut rujukan akan tetapi tidak
mungkin dilakukan
Jumlah
KRITERIA 7.10.2.
EP 1 1. Informasi yang dibutuhkan mengenai
tindak lanjut layanan diberikan oleh petugas
kepada pasien/keluarga pasien pada saat
pemulangan atau jika dilakukan rujukan ke
sarana kesehatan yang lain
EP 2 2. Petugas mengetahui bahwa informasi yang
disampaikan dipahami oleh pasien/keluarga
pasien
EP 3 3. Dilakukan evaluasi periodik terhadap
prosedur pelaksanaan penyampaian informasi
tersebut
Jumlah
KRITERIA 7.10.3.
EP 1 1. Dilakukan identifikasi kebutuhan dan
pilihan pasien (misalnya kebutuhan
transportasi, petugas kompeten yang
mendampingi, sarana medis dan keluarga
yang menemani) selama proses rujukan.
EP 2 2. Apabila tersedia lebih dari satu sarana yang
dapat menyediakan pelayanan rujukan
tersebut, pasien/keluarga pasien diberi
informasi yang memadai dan diberi
kesempatan untuk memilih sarana pelayanan
yang diinginkan
EP 3 3. Kriteria rujukan dilakukan sesuai dengan
SOP rujukan
EP 4 4. Dilakukan persetujuan rujukan dari
pasien/keluarga pasien
Jumlah
Total Skor
Total EP
CAPAIAN
BAB.VII. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKPP).
Ada SK Kepala Puskesmas tentang Kebijakan Pelayanan
Klinis (mulai dari pendaftaran sampai dengan pemulangan dan
rujukan), ada Panduan pendaftaran, Ada SOP pendaftaran
Ada bagan alur pendaftaran
Ada bukti pelaksanaan sosialisasi,belum ada bukti
pelaksanaan monitoring kepatuhan thd prosedur pendaftaran
Pasien belum terlalu faham terhadap prosedur pendaftaran
Ada cara mengetahui bahwa pelanggan puas terhadap proses
pendaftaran
Ada bukti pelaksanaan pertemuan pembahasan hasil survey
dan complain pelanggan. ada bukti pelaksanaan tindak lanjut
Ada SOP pendaftaran, ada SOP identifikasi pasien
Ada Media informasi di tempat pendaftaran tetapi belum
lengkap
Belum ada hasil evaluasi terhadap penyampaian informasi di
tempat pendaftaran
Pelanggan mendapat tanggapan sesuai yang dibutuhkan ketika
meminta informasi kepada petugas
Belum tersedia informasi tentang kerjasama dengan fasilitas
rujukan lain
Belum tersedia informasi tentang kerjasama dengan fasilitas
rujukan lain
Tersedia media informasi ttg hak dan kewajiban pasien
Ada bukti-bukti pelaksanaan penyampaian informasi ttg hak
dan kewajiban pasien
Ada Persyaratan kompetensi petugas, pola ketenagaan, dan
kesesuaian terhadap persyaratan kompetensi dan pola
ketenagaan, pelatihan yang diikuti
Petugas tersebut bekerja dengan efisien, ramah, dan responsif
terhadap kebutuhan pelanggan
Ada bukti sosialisasi hak dan kewajiban pasien baik kepada
pasien (misal brosur, leaflet, poster) maupun karyawan (misal
melalui rapat)
Ada SOP alur pelayanan pasien, belum ada bukti sosialisasi
SOP alur pelayanan. Belum ada hasil evaluasi pemahaman
petugas tentang alur pelayanan
Ada Brosur, papan pengumuman tentang jenis dan jadwal
pelayanan
Ada bukti pelaksanaan rujukan.pelayanan klinis dengan
fasiltas pelayanan kesehatan yang bekerjasama
Ada bukti pelaksanaan pertemuan dan hasil identifikasi
hambatan bahasa, budaya, bahasa, kebiasaan dan penghalang
lain
Belum ada bukti upaya tindak lanjut untuk mengatasi jika ada
pasien dengan hambatan bahasa, budaya, kebiasaan, dan
penghalang lain dalam pelayanan.
Belum ada bukti adanya pelaksanaan tindak lanjut untuk
mengatasi jika ada pasien dengan hambatan bahasa, budaya,
kebiasaan, dan penghalang lain dalam pelayanan.
Ada SOP pengkajian awal klinis (screening)
Sudah ada Persyaratan kompetensi, pola ketenagaan, dan
kondisi ketenagaan yang memberikan pelayanan klinis
Ada SOP pelayanan medis, Ada SOP asuhan keperawatan,
dan ada asuhan profesi kesehatan yang lain
Ada kebijakan pelayanan klinis agar tercantum keharusan
praktisi klinis untuk tidak melakukan pengulangan yang tidak
perlu baik dalam pemeriksaan penunjang maupun pemberian
terapi. Ada SOP pengkajian mencerminkan pencegahan
pengulangan yang tidak perlu
Belum ada bukti pelaksanaan pertemuan dan kesepakatan isi
rekam medis
Ada SOP kajian awal yang memuat informasi apa saja yang
harus diperoleh selama proses pengkajian
Ada Koordinasi dan komunikasi dalam pelayanan tercatat
dalam rekam medis
Ada SOP Triase tetapi langkahnya belum tepat
Pasien diprioritaskan atas dasar urgensi kebutuhan.
Ada SOP rujukan pasien emergensi (yang memuat proses
stabilisasi, dan memastikan kesiapan tempat rujukan untuk
menerima rujukan)
Belum ada bukti kelengkapan STR, SIP, SIK petugas pemberi asuhan
pelayanan klinis
Belum ada tersedia tim kesehatan antar profesi yang
profesional untuk melakukan kajian jika diperlukan
penanganan secara tim
Belum ada SOP pendelegasian wewenang klinis
Belum ada Persyaratan pelatihan yang harus diikuti oleh
petugas, jika tidak tersedia tenaga kesehatan profesional yang
memenuhi syarat
Ada daftar inventaris peralatan klinis di Dokumen eksternal:
Standar peralatan klinis di Puskesmas Puskesmas, Belum ada
bukti evaluasi kelengkapan peralatan
Ada SOP pemeliharaan peralatan, ada SOP sterilisasi
peralatan yang perlu disterilisasi, belum ada jadwal
pemeliharaan alat
Belum ada SOP pemeliharaan sarana (gedung), belum ada jadwal
pelaksanaan,
Ada Terdapat kebijakan menyusun rencana layanan medis dan
rencana layanan terpadu jika diperlukan penanganan secara
tim tetapi tidak ada lampirannya dan ada SOP menyusun
rencana layanan medis dan rencana layanan terpadu jika
diperlukan penanganan secara tim.
Belum ada bukti Sosialisasi tentang kebijakan pelayanan
klinis, dan prosedur penyusunan rencana layanan medis, dan
layanan terpadu
Belum ada bukti evaluasi kesesuaian layanan klinis dengan
rencana terapi/rencana asuhan (bukti pelaksanaan audit klinis)
Belum ada bukti tindak lanjut terhadap hasil evaluasi/audit
klinis
Belum ada bukti evaluasi terhadap pelaksanaan tindak lanjut
Ada bukti SOAP pada rekam medis
Penyusunan rencana layanan tersebut belum
mempertimbangkan kebutuhan biologis, psikologis, sosial,
spiritual dan tata nilai budaya pasien
Ada SK Kepala Puskesmas tentang hak dan kewajiban pasien
yang di dalamnya memuat hak untuk memilih tenaga
kesehatan jika dimungkinkan
Ada SOP layanan terpadu, jika perlu pelayanan dengan
pendekatan tim
Belum ada bukti SOAP pada telaah rekam medis dan tahapan
waktu pelayanan
Belum ada Dokumentasi pelaksanaan asuhan sesuai dengan
berbagai disiplin praktisi klinis yang terkait dalam rekam
medis
Belum ada bukti identifikasi risiko pada saat kajian pasien
Belum ada bukti catatan risiko pengobatan dalam rekam
medis. Belum ada Bukti edukasi pasien ttg efek samping dan
risiko pengobatan
Ada bukti catatan pendidikan pasien pada rekam medis
Ada bukti pelaksanaan informed consent
Ada Kebijakan, belum ada panduan dan ada SOP informed consent
Ada Informasi tentang rujukan disampaikan dengan cara yang
mudah dipahami oleh pasien/keluarga pasien
Ada bukti catatan rujukan dalam rekam medis
Penyusunan dan penerapan rencana layanan mengacu pada
pedoman dan prosedur yang berlaku
Layanan dilaksanakan sesuai dengan pedoman dan prosedur
yang berlaku
Ada SOAP pada rekam medis, ada beberapa yang belum cocok
kesesuaian dengan kondisi pasien
Perubahan rencana layanan dilakukan berdasarkan
perkembangan pasien.
Perubahan tersebut dicatat dalam rekam medis
Ada bukti pelaksanaan informed consent
Ada Daftar kasus-kasus gawat darurat/berisiko tinggi yang
biasa ditangani. Belum ada bukti pelaksanaan pertemuan
untuk mengidentifikasi kasus-kasus gawat darurat dan
berisiko tinggi
Ada Kebijakan pelayanan klinis memuat kebijakan tentang
penanganan pasien gawat darurat tetapi lampirannya belum
ada,ada SOP penanganan pasien gawat darurat
Ada Kebijakan pelayanan klinis memuat kebijakan tentang
penanganan pasien berisiko tinggi tetapi belum ada
lampirannya .ada SOP penanganan pasien berisiko tinggi
tetapi langkahnya elum tepat
Obat/cairan intravena diberikan sesuai kebijakan dan prosedur
Ada Kebijakan. panduan dan SOP identifikasi keluhan pasien
dan penanganan keluhan
Tersedia prosedur untuk menangani dan menindaklanjuti
keluhan tersebut
Belum ada bukti tindak lanjut terhadap kelihan
Tersedia kebijakan dan prosedur untuk menghindari
pengulangan yang tidak perlu dalam pelaksanaan layanan
Tersedia kebijakan dan prosedur untuk menjamin
kesinambungan pelayanan
Layanan klinis dan pelayanan penunjang yang dibutuhkan
belum dipadukan dengan baik, sehingga tidak terjadi
pengulangan yang tidak perlu.
Petugas pemberi pelayanan memberitahukan pasien dan
keluarganya tentang hak mereka untuk menolak atau tidak
melanjutkan pengobatan.
Tersedia pelayanan anestesi lokal dan sedasi sesuai kebutuhan
di Puskesmas
Pelayanan anestesi lokal dan sedasi dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang kompeten
Pelaksanaan anestesi lokal dan sedasi dipandu dengan
kebijakan dan prosedur yang jelas
Dokter atau dokter gigi yang akan melakukan pembedahan
minor belum ada melakukan kajian sebelum melaksanakan
pembedahan
Dokter atau dokter gigi yang akan melakukan pembedahan
minor belum merencanakan asuhan pembedahan berdasarkan
hasil kajian.
Dokter atau dokter gigi yang akan melakukan pembedahan
minor menjelaskan risiko, manfaat, komplikasi potensial, dan
alternatif kepada pasien/keluarga pasien
Belum ada bukti catatan rekam medis berisi monitoring selama dan
setelah pembedahan
Ada bukti catatan dalam rekam medis thd pelaksanaan
penyuluhan/pendidikan pasien/keluarga
Tersedia metode dan media penyuluhan/pendidikan kesehatan
bagi pasien dan keluarga dengan memperhatikan kondisi
sasaran/penerima informasi (misal bagi yang tidak bisa
membaca
Makanan atau nutrisi yang sesuai untuk pasien tersedia secara
reguler
Ada bukti catatan asesmen status gizi pasien pada rekam medis
(ADIME)
Ada bukti catatan asesmen status gizi pasien pada rekam medis
(ADIME)
Belum ada bukti catatan dalam rekam medis ttg edukasi pasien
terkait dengan pembatasan diit (pada kasus-kasus yang
memerlukan pembatasan diit), jika keluarga menyediakan makanan
sendiri
Ada SOP penyiapan makanan dan distribusi makanan
mencerminkan upaya mengurangi risiko terhadap
kontaminsasi dan pembusukan
Belum ada bukti Pelaksanaan asuhan gizi pada pasien dengan risiko
nutrisi
Ada Kebijakan pelayanan klinis juga memuat siapa yang
berhak/bertanggung jawab untuk memulangkan pasien (DPJP)
Ada SOP alternatif penanganan pasien yang memerlukan
rujukan tetapi tidak mungkin dilakukan
Ada bukti pemberian informasi tentang tindak lanjut layanan
pada saat pemulangan atau rujukan
Ada bukti bahwa pasien paham tentang informasi yang
diberikan (dapat berupa paraf pada form informasi yang
disampaikan)
Belum ada bukti evaluasi thd pelaksanaan prosedur penyampaian
informasi tindak lanjut pada saat pemulangan/rujukan
Apabila tersedia lebih dari satu sarana yang dapat
menyediakan pelayanan rujukan tersebut, pasien/keluarga
pasien diberi informasi yang memadai dan diberi kesempatan
untuk memilih sarana pelayanan yang diinginkan
REKOMENDASI
Lakukan monitoring kepatuhan thd prosedur pendaftaran
Lengkapi Media informasi di tempat pendaftaran
Lakukan evaluasi terhadap penyampaian informasi di tempat
pendaftaran
Sediakan informasi tentang kerjasama dengan fasilitas rujukan lain
Sediakan informasi tentang kerjasama dengan fasilitas rujukan lain
Lakukan sosialisasi hak dan kewajiban pasien/pelanggan pada petugas
Lakukan sosialisasi SOP alur pelayanan. Lakukan evaluasi terhadap
pemahaman petugas tentang alur pelayanan
Buktikan pelaksanaan pertemuan dan kesepakatan isi rekam medis
Perhatikan langkah- langkah SOP Triase sesuaikan dengan kondisi
puskesmas
Buat tim kesehatan antar profesi yang profesional untuk melakukan
kajian jika diperlukan penanganan secara tim
Buat SOP pendelegasian wewenang klinis
Lakukan pelatihan yang harus diikuti oleh petugas, jika tidak
tersedia tenaga kesehatan profesional yang memenuhi syarat
Lakukan evaluasi kelengkapan peralatan
Buat jadwal pemeliharaan alat
Lakukan Sosialisasi tentang kebijakan pelayanan klinis, dan prosedur
penyusunan rencana layanan medis, dan layanan terpadu
lakukan evaluasi kesesuaian layanan klinis dengan rencana
terapi/rencana asuhan (bukti pelaksanaan audit klinis)
lakukan tindak lanjut terhadap hasil evaluasi/audit klinis
Lakukan evaluasi terhadap pelaksanaan tindak lanjut
Penyusunan rencana layanan tersebut harus mempertimbangkan
kebutuhan biologis, psikologis, sosial, spiritual dan tata nilai budaya
pasien
Lakukan asuhan sesuai dengan berbagai disiplin praktisi klinis yang
terkait dalam rekam medis
Lakukan identifikasi risiko pada saat kajian pasien
Lakukan pencatatan risiko pengobatan dalam rekam medis.
Lakukan edukasi pasien ttg efek samping dan risiko pengobatan
Harus semua SOAP dibuat dalam rekam medis, harus cocok dengan
kondisi pasien
Buat lampiran kebijakan tentang penanganan pasien gawat darurat
Buat lampiran Kebijakan pelayanan klinis memuat kebijakan tentang
penanganan pasien berisiko tinggi tetapi belum ada lampirannya
.perhatikan langkah-langkah SOP penanganan pasien berisiko tinggi
Layanan klinis dan pelayanan penunjang yang dibutuhkan harus
dipadukan dengan baik, sehingga tidak terjadi pengulangan yang
tidak perlu.
Buktikan pelaksanaan monitoring dalam rekam medis
Dokter atau dokter gigi yang akan melakukan pembedahan minor
harus melakukan kajian sebelum melaksanakan pembedahan
Dokter atau dokter gigi yang akan melakukan pembedahan minor
harus merencanakan asuhan pembedahan berdasarkan hasil kajian.
Bukti kan catatan rekam medis berisi monitoring selama dan setelah
pembedahan
Lakukan evaluasi thd efektivitas penyampaian
informasi/pendidikan/penyuluhan pada pasien (cek dalam rekam medis
apakah ada catatan petugas menanyakan pemahaman thd apa yang
disampaikan)
Bukti kan catatan dalam rekam medis ttg edukasi pasien terkait dengan
pembatasan diit (pada kasus-kasus yang memerlukan pembatasan diit),
jika keluarga menyediakan makanan sendiri
Buat Jadual pelaksanaan distribusi makanan, catatan pelaksanaan
kegiatan distribusi makanan
Buktikan catatan dalam rekam medis ttg respons pasien thd asuhan gizi
yang diberikan
Lakukan evaluasi thd pelaksanaan prosedur penyampaian informasi tindak
lanjut pada saat pemulangan/rujukan
EP 3 3. Pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh
analis/petugas yang terlatih dan
berpengalaman
EP 4 4. Interpretasi hasil pemeriksaan
laboratorium dilakukan oleh petugas yang
terlatih dan berpengalaman
Jumlah
KRITERIA 8.1.2.
EP 1 1. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
permintaan pemeriksaan, penerimaan
spesimen, pengambilan dan penyimpan
spesimen
EP 2 2. Tersedia prosedur pemeriksaan
laboratorium
EP 3 3. Dilakukan pemantauan secara berkala
terhadap pelaksanaan prosedur tersebut
EP 4 4. Dilakukan evaluasi terhadap ketepatan
waktu penyerahan hasil pemeriksaan
laboratorium
EP 5 5. Tersedia kebijakan dan prosedur
pemeriksaan di luar jam kerja (pada
Puskesmas rawat inap atau pada Puskesmas
yang menyediakan pelayanan di luar jam
kerja)
EP 6 6. Ada kebijakan dan prosedur untuk
pemeriksaan yang berisiko tinggi (misalnya
spesimen sputum, darah dan lainnya)
EP 7 7. Tersedia prosedur kesehatan dan
keselamatan kerja, dan alat pelindung diri
bagi petugas laboratorium
EP 8 8. Dilakukan pemantauan terhadap
penggunaan alat pelindung diri dan
pelaksanaan prosedur kesehatan dan
keselamatan kerja
EP 9 9. Tersedia prosedur pengelolaan bahan
berbahaya dan beracun, dan limbah medis
hasil pemeriksaan laboratorium
EP 10 10. Tersedia prosedur pengelolaan reagen di
laboratorium
EP 11 11. Dilakukan pemantauan dan tindak lanjut
terhadap pengelolaan limbah medis apakah
sesuai dengan prosedur
Jumlah
KRITERIA 8.1.3.
EP 1 1. Pimpinan Puskesmas menetapkan waktu
yang diharapkan untuk laporan hasil
pemeriksaan.
EP 2 2. Ketepatan waktu melaporkan hasil
pemeriksaan yang urgen/gawat darurat
diukur.
EP 3 3. Hasil laboratorium dilaporkan dalam
kerangka waktu guna memenuhi kebutuhan
pasien
Jumlah
KRITERIA 8.1.4.
EP 1 1. Metode kolaboratif digunakan untuk
mengembangkan prosedur untuk pelaporan
hasil yang kritis dan pemeriksaan diagnostik
EP 2 2. Prosedur tersebut menetapkan nilai
ambang kritis untuk setiap tes
EP 3 3. Prosedur tersebut menetapkan oleh siapa
dan kepada siapa hasil yang kritis dari
pemeriksaan diagnostik harus dilaporkan
EP 4 4. Prosedur tersebut menetapkan apa yang
dicatat di dalam rekam medis pasien
EP 5 5. Proses dimonitor untuk memenuhi
ketentuan dan dimodifikasi berdasarkan hasil
monitoring
Jumlah
KRITERIA 8.1.5.
EP 1 1. Ditetapkan reagensia esensial dan bahan
lain yang harus tersedia
EP 2 2. Reagensia esensial dan bahan lain tersedia,
dan ada proses untuk menyatakan jika reagen
tidak tersedia
EP 3 3. Semua reagensia disimpan dan didistribusi
sesuai pedoman dari produsen atau instruksi
penyimpanan dan distribusi yang ada pada
kemasan
EP 4 4. Tersedia pedoman tertulis yang
dilaksanakan untuk mengevaluasi semua
reagensia agar memberikan hasil yang akurat
dan presisi
EP 5 5. Semua reagensia dan larutan diberi label
secara lengkap dan akurat
Jumlah
KRITERIA 8.1.6.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan
nilai/rentang nilai rujukan untuk setiap
pemeriksaan yang dilaksanakan
EP 2 2. Rentang nilai rujukan ini harus disertakan
dalam catatan klinis pada waktu hasil
pemeriksaan dilaporkan
EP 3 3. Pemeriksaan yang dilakukan oleh
laboratorium luar harus mencantumkan
rentang nilai
EP 4 4. Rentang nilai dievaluasi dan direvisi
berkala seperlunya
Jumlah
KRITERIA 8.1.7.
EP 1 1. Tersedia kebijakan dan prosedur
pengendalian mutu pelayanan laboratorium
EP 2 2. Dilakukan kalibrasi atau validasi
instrumen/alat ukur tepat waktu dan oleh
pihak yang kompeten sesuai prosedur
EP 3 3. Terdapat bukti dokumentasi dilakukannya
kalibrasi atau validasi, dan masih berlaku
EP 4 4. Apabila ditemukan penyimpangan
dilakukan tindakan perbaikan
EP 5 5. Dilakukan pemantapan mutu eksternal
terhadap pelayanan laboratorium oleh pihak
yang kompeten
EP 6 6. Terdapat mekanisme rujukan spesimen dan
pasien bila pemeriksaan laboratorium tidak
dilakukan di Puskesmas, dan Puskesmas
memastikan bahwa pelayanan tersebut
diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien
EP 7 7. Terdapat bukti dokumentasi dilakukannya
pemantapan mutu internal dan eksternal
Jumlah
KRITERIA 8.1.8.
EP 1 1. Terdapat program keselamatan/keamanan
laboratorium yang mengatur risiko
keselamatan yang potensial di laboratorium
dan di area lain yang mendapat pelayanan
laboratorium.
EP 2 2. Program ini adalah bagian dari program
keselamatan di Puskesmas
EP 3 3. Petugas laboratorium melaporkan kegiatan
pelaksanaan program keselamatan kepada
pengelola program keselamatan di
Puskesmas sekurang-kurangnya setahun
sekali dan bila terjadi insiden keselamatan
EP 4 4. Terdapat kebijakan dan prosedur tertulis
tentang penanganan dan pembuangan bahan
berbahaya
EP 5 5. Dilakukan identifikasi, analisis dan tindak
lanjut risiko keselamatan di laboratorium
EP 6 6. Staf laboratorium diberikan orientasi untuk
prosedur dan praktik keselamatan/keamanan
kerja
EP 7 7. Staf laboratorium mendapat
pelatihan/pendidikan untuk prosedur baru
dan penggunaan bahan berbahaya yang baru,
maupun peralatan yang baru.
Jumlah
KRITERIA 8.2.1.
EP 1 1. Terdapat metode yang digunakan untuk
menilai dan mengendalikan penyediaan dan
penggunaan obat
EP 2 2. Terdapat kejelasan prosedur penyediaan
dan penggunaan obat
EP 3 3. Ada kejelasan siapa yang bertanggung
jawab
EP 4 4. Ada kebijakan dan prosedur yang
menjamin ketersediaan obat-obat yang
seharusnya ada
EP 5 5. Tersedia pelayanan obat-obatan selama
tujuh hari dalam seminggu dan 24 jam pada
Puskesmas yang memberikan pelayanan
gawat darurat
EP 6 6. Tersedia daftar formularium obat
Puskesmas
EP 7 7. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut
ketersediaan obat dibandingkan dengan
formularium
EP 8 8. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut
kesesuaian peresepan dengan formularium.
Jumlah
KRITERIA 8.2.2.
EP 1 1. Terdapat ketentuan petugas yang berhak
memberikan resep
EP 2 2. Terdapat ketentuan petugas yang
menyediakan obat dengan persyaratan yang
jelas
EP 3 3. Apabila persyaratan petugas yang diberi
kewenangan dalam penyediaan obat tidak
dapat dipenuhi, petugas tersebut mendapat
pelatihan khusus
EP 4 4. Tersedia kebijakan dan proses peresepan,
pemesanan, dan pengelolaan obat
EP 5 5. Terdapat prosedur untuk menjaga tidak
terjadinya pemberian obat yang kedaluwarsa
kepada pasien
EP 6 6. Dilakukan pengawasan terhadap
penggunaan dan pengelolaan obat oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota secara teratur
EP 7 7. Terdapat ketentuan siapa yang berhak
menuliskan resep untuk obat-obat tertentu
(misal psikotropika dan narkotika)
EP 8 8. Ada kebijakan dan prosedur penggunaan
obat-obatan pasien rawat inap, yang dibawa
sendiri oleh pasien/ keluarga pasien
EP 9 9. Penggunaan obat-obatan
psikotropika/narkotika dan obat-obatan lain
yang berbahaya diawasi dan dikendalikan
secara ketat
Jumlah
KRITERIA 8.2.3.
EP 1 1. Terdapat persyaratan penyimpanan obat
EP 2 2. Penyimpanan dilakukan sesuai dengan
persyaratan
EP 3 3. Pemberian obat kepada pasien disertai
dengan label obat yang jelas (mencakup
nama, dosis, cara pemakaian obat dan
frekuensi penggunaannya)
EP 4 4. Pemberian obat disertai dengan informasi
penggunaan obat yang memadai dengan
bahasa yang dapat dimengerti oleh
pasien/keluarga pasien
EP 5 5. Petugas memberikan penjelasan tentang
kemungkinan terjadi efek samping obat atau
efek yang tidak diharapkan
EP 6 6. Petugas menjelaskan petunjuk tentang
penyimpanan obat di rumah
EP 7 7. Tersedia kebijakan dan prosedur
penanganan obat yang kedaluwarsa/rusak
EP 8 8. Obat kedaluwarsa/rusak dikelola sesuai
kebijakan dan prosedur.
Jumlah
KRITERIA 8.2.4.
EP 1 1. Tersedia prosedur pelaporan efek samping
obat
EP 2 2. Efek samping obat didokumentasikan
dalam rekam medis
EP 3 3. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
mencatat, memantau, dan melaporkan bila
terjadi efek samping penggunaan obat dan
KTD, termasuk kesalahan pemberian obat
EP 4 4. Kejadian efek samping obat dan KTD
ditindaklanjuti dan didokumentasikan
Jumlah
KRITERIA 8.2.5.
EP 1 1. Terdapat prosedur untuk mengidentifikasi
dan melaporkan kesalahan pemberian obat
dan KNC
EP 2 2. Kesalahan pemberian obat dan KNC
dilaporkan tepat waktu menggunakan
prosedur baku
EP 3 3. Ditetapkan petugas kesehatan yang
bertanggung jawab mengambil tindakan
untuk pelaporan diidentifikasi
EP 4 4. Informasi pelaporan kesalahan pemberian
obat dan KNC digunakan untuk memperbaiki
proses pengelolaan dan pelayanan obat.
Jumlah
KRITERIA 8.2.6.
EP 1 1. Obat emergensi tersedia pada unit-unit
dimana akan diperlukan atau dapat terakses
segera untuk memenuhi kebutuhan yang
bersifat emergensi
EP 2 2. Ada kebijakan yang menetapkan
bagaimana obat emergensi disimpan, dijaga
dan dilindungi dari kehilangan atau pencurian
EP 3 3. Obat emergensi dimonitor dan diganti
secara tepat waktu sesuai kebijakan
Puskesmas setelah digunakan atau bila
kedaluwarsa atau rusak
Jumlah
KRITERIA 8.3.1.
EP 1 1. Pelayanan radiodiagnostik memenuhi
standar nasional, undang-undang dan
peraturan yang berlaku.
EP 2 2. Pelayanan radiodiagnostik dilakukan
secara adekuat, teratur, dan nyaman untuk
memenuhi kebutuhan pasien.
Jumlah
KRITERIA 8.3.2.
EP 1 1. Terdapat program keamanan radiasi yang
mengatur risiko keamanan dan antisipasi
bahaya yang bisa terjadi di dalam atau di luar
unit kerja
EP 2 2. Program keamanan merupakan bagian dari
program keselamatan di Puskesmas, dan
wajib dilaporkan sekurang-kurangnya sekali
setahun atau bila ada kejadian
EP 3 3. Kebijakan dan prosedur tertulis yang
mengatur dan memenuhi standar terkait,
undang-undang dan peraturan yang berlaku.
EP 4 4. Kebijakan dan prosedur tertulis yang
mengatur penanganan dan pembuangan
bahan infeksius dan berbahaya.
EP 5 5. Risiko keamanan radiasi yang
diidentifikasi diimbangi dengan prosedur
atau peralatan khusus untuk mengurangi
risiko (seperti apron timah, badge radiasi dan
yang sejenis)
EP 6 6. Petugas pemberi pelayanan
radiodiagnostik diberi orientasi tentang
prosedur dan praktik keselamatan
EP 7 7. Petugas pemberi pelayanan
radiodiagnostik mendapat pendidikan untuk
prosedur baru dan bahan berbahaya
Jumlah
KRITERIA 8.3.3.
EP 1 1. Ditetapkan petugas yang melakukan
pemeriksaan diagnostik
EP 2 2. Tersedia petugas yang kompeten dan
pengalaman yang memadai melaksanakan
pemeriksaan radiodiagnostik
EP 3 3. Petugas yang kompeten dan pengalaman
yang memadai menginterpretasi hasil
pemeriksaan.
EP 4 4. Petugas yang kompeten yang memadai,
memverifikasi dan membuat laporan hasil
pemeriksaan
EP 5 5. Tersedia staf dalam jumlah yang adekuat
untuk memenuhi kebutuhan pasien
Jumlah
KRITERIA 8.3.4.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan tentang
harapan waktu pelaporan hasil pemeriksaan.
EP 2 2. Ketepatan waktu pelaporan hasil
pemeriksaan diukur, dimonitor, dan ditindak
lanjuti
EP 3 3. Hasil pemeriksaan radiologi dilaporkan
dalam kerangka waktu untuk memenuhi
kebutuhan pasien
Jumlah
KRITERIA 8.3.5.
EP 1 1. Ada program pemeliharaan peralatan
radiologi dan dilaksanakan
EP 2 2. Program termasuk inventarisasi peralatan
EP 3 3. Program termasuk inspeksi dan testing
peralatan
EP 4 4. Program termasuk kalibrasi dan perawatan
peralatan
EP 5 5. Program termasuk monitoring dan tindak
lanjut
EP 6 6. Ada dokumentasi yang adekuat untuk
semua testing, perawatan dan kalibrasi
peralatan
Jumlah
KRITERIA 8.3.6.
EP 1 1. X-ray film, reagensia dan semua
perbekalan penting ditetapkan
EP 2 2. X-ray film, reagensia dan perbekalan
penting lain tersedia
EP 3 3. Semua perbekalan di simpan dan
didistribusi sesuai dengan pedoman
EP 4 4. Semua perbekalan dievaluasi secara
periodik untuk akurasi dan hasilnya.
EP 5 5. Semua perbekalan diberi label secara
lengkap dan akurat
Jumlah
KRITERIA 8.3.7.
EP 1 1. Pelayanan radiologi dibawah pimpinan
seseorang yang kompeten
EP 2 2. Pelayanan radiologi dilaksanakan oleh
petugas yang kompeten.
EP 3 3. Penanggung jawab pelayanan radiologi
mengembangkan, melaksanakan,
mempertahankan kebijakan dan prosedur,
ditetapkan dan dilaksanakan.
EP 4 4. Penanggung jawab pelayanan radiologi
melakukan pengawasan administrasi
ditetapkan dan dilaksanakan.
EP 5 5. Penanggung jawab pelayanan radiologi
mempertahankan program kontrol mutu
ditetapkan dan dilaksanakan.
EP 6 6. Penanggung jawab pelayanan memantau
dan me-review pelayanan radiologi yang
disediakan
Jumlah
KRITERIA 8.3.8.
EP 1 1. Ada program kontrol mutu untuk
pelayanan radiodiagnostik, dan dilaksanakan.
EP 2 2. Program kontrol mutu termasuk validasi
metode tes.
EP 3 3. Program kontrol mutu termasuk
pengawasan harian hasil pemeriksaan.
EP 4 4. Program kontrol mutu termasuk perbaikan
cepat bila ditemukan kekurangan.
EP 5 5. Program kontrol mutu termasuk
pendokumentasian hasil dan langkah-langkah
perbaikan.
Jumlah
KRITERIA 8.4.1.
EP 1 1. Terdapat standarisasi kode klasifikasi
diagnosis dan terminologi lain yang konsisten
dan sistematis
EP 2 2. Terdapat standarisasi kode klasifikasi
diagnosis dan terminologi yang disusun oleh
Puskesmas (minimal 10 besar penyakit)
EP 3 3. Dilakukan pembakuan singkatan-singkatan
yang digunakan dalam pelayanan sesuai
dengan standar nasional atau lokal
Jumlah
KRITERIA 8.4.2.
EP 1 1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur akses
petugas terhadap informasi medis
EP 2 2. Akses petugas terhadap informasi yang
dibutuhkan dilaksanakan sesuai dengan tugas
dan tanggung jawab
EP 3 3. Akses petugas terhadap informasi
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan
prosedur
EP 4 4. Hak untuk mengakses informasi tersebut
mempertimbangkan tingkat kerahasiaan dan
keamanan informasi
Jumlah
KRITERIA 8.4.3.
EP 1 1. Puskesmas mempunyai rekam medis bagi
setiap pasien dengan metoda identifikasi
yang baku
EP 2 2. Sistem pengkodean, penyimpanan, dan
dokumentasi memudahkan petugas untuk
menemukan rekam pasien tepat waktu
maupun untuk mencatat pelayanan yang
diberikan kepada pasien
EP 3 3. Ada kebijakan dan prosedur penyimpanan
berkas rekam medis dengan kejelasan masa
retensi sesuai peraturan perundangan yang
berlaku.
Jumlah
KRITERIA 8.4.4.
EP 1 1. Isi rekam medis mencakup diagnosis,
pengobatan, hasil pengobatan, dan
kontinuitas asuhan yang diberikan
EP 2 2. Dilakukan penilaian dan tindak lanjut
kelengkapan dan ketepatan isi rekam medis
EP 3 3. Tersedia prosedur menjaga kerahasiaan
rekam medis
Jumlah
KRITERIA 8.5.1.
EP 1 1. Kondisi fisik lingkungan Puskesmas
dipantau secara rutin.
EP 2 2. Instalasi listrik, kualitas air, ventilasi, gas
dan sistem lain yang digunakan dipantau
secara periodik oleh petugas yang diberi
tanggung jawab
EP 3 3. Tersedia sarana untuk menangani masalah
listrik/api apabila terjadi kebakaran
EP 4 4. Tersedia kebijakan dan prosedur inspeksi,
pemantauan, pemeliharaan dan perbaikan
EP 5 5. Inspeksi, pemantauan, pemeliharaan, dan
perbaikan alat dilakukan sesuai dengan
prosedur dan jadwal yang ditetapkan
EP 6 6. Dilakukan dokumentasi pelaksanaan, hasil
dan tindak lanjut inspeksi, pemantauan,
pemeliharaan dan perbaikan yang telah
dilakukan.
Jumlah
KRITERIA 8.5.2.
EP 1 1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan
penggunaan bahan berbahaya
EP 2 2. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
pengendalian dan pembuangan limbah
berbahaya
EP 3 3. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan
tindak lanjut terhadap pelaksanaan kebijakan
dan prosedur penanganan bahan berbahaya
EP 4 4. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan
tindak lanjut terhadap pelaksanaan kebijakan
dan prosedur penanganan limbah berbahaya
Jumlah
KRITERIA 8.5.3.
EP 1 1. Ada rencana program untuk menjamin
lingkungan fisik yang aman
EP 2 2. Ditetapkan petugas yang bertanggung
jawab dalam perencanaan dan pelaksanaan
program untuk menjamin lingkungan fisik
yang aman
EP 3 3. Program tersebut mencakup perencanaan,
pelaksanaan, pendidikan dan pelatihan
petugas, pemantauan, dan evaluasi
EP 4 4. Dilakukan monitoring, evaluasi dan tindak
lanjut terhadap pelaksanaan program
tersebut.
Jumlah
KRITERIA 8.6.1.
EP 1 1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur untuk
memisahkan alat yang bersih dan alat yang
kotor, alat yang memerlukan sterilisasi, alat
yang membutuhkan perawatan lebih lanjut
(tidak siap pakai), serta alat-alat yang
membutuhkan persyaratan khusus untuk
peletakannya
EP 2 2. Tersedia prosedur sterilisasi alat-alat yang
perlu disterilkan
EP 3 3. Dilakukan pemantauan terhadap
pelaksanaan prosedur secara berkala
EP 4 4. Apabila memperoleh bantuan peralatan,
persyaratan-persyaratan fisik, tehnis, maupun
petugas yang berkaitan dengan
operasionalisasi alat tersebut dapat dipenuhi
Jumlah
KRITERIA 8.6.2.
EP 1 1. Dilakukan inventarisasi peralatan yang
ada di Puskesmas
EP 2 2. Ditetapkan Penanggung jawab pengelola
alat ukur dan dilakukan kalibrasi atau yang
sejenis secara teratur, dan ada buktinya
EP 3 3. Ada sistem untuk kontrol peralatan,
testing, dan perawatan secara rutin
EP 4 4. Hasil pemantauan tersebut
didokumentasikan
EP 5 5. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
penggantian dan perbaikan alat yang rusak
agar tidak mengganggu pelayanan
Jumlah
KRITERIA 8.7.1.
EP 1 1. Ada penghitungan kebutuhan tenaga klinis
di Puskesmas dengan persyaratan kompetensi
dan kualifikasi.
EP 2 2. Ada cara menilai kualifikasi tenaga
untuk memberikan pelayanan yang sesuai
dengan kewenangan
EP 3 3. Dilakukan proses kredensial yang
mencakup sertifikasi dan lisensi
EP 4 4. Ada upaya untuk meningkatkan
kompetensi tenaga klinis agar sesuai
persyaratan dan kualifikasi
Jumlah
KRITERIA 8.7.2.
EP 1 1. Dilakukan evaluasi kinerja tenaga
kesehatan yang memberikan pelayanan klinis
secara berkala
EP 2 2. Dilakukan analisis dan tindak lanjut
terhadap hasil evaluasi
EP 3 3. Tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan klinis berperan aktif dalam
meningkatkan mutu pelayanan klinis
Jumlah
KRITERIA 8.7.3.
EP 1 1. Tersedia informasi mengenai peluang
pendidikan dan pelatihan bagi tenaga
kesehatan yang memberikan pelayanan klinis
EP 2 2. Ada dukungan dari manajemen Puskesmas
bagi tenaga kesehatan untuk memanfaatkan
peluang tersebut
EP 3 3. Jika ada tenaga kesehatan yang mengikuti
pendidikan atau pelatihan, dilakukan evaluasi
penerapan hasil pelatihan di tempat kerja.
EP 4 4. Dilakukan pendokumentasian pelaksanaan
kegiatan pendidikan dan pelatihan yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan.
Jumlah
KRITERIA 8.7.4.
EP 1 1. Setiap tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan klinis mempunyai uraian tugas
dan wewenang yang didokumentasikan
dengan jelas
EP 2 2. Jika tidak tersedia tenaga kesehatan yang
memenuhi persyaratan untuk menjalankan
kewenangan dalam pelayanan klinis,
ditetapkan petugas kesehatan dengan
persyaratan tertentu untuk diberi kewenangan
khusus
EP 3 3. Apabila tenaga kesehatan tersebut diberi
kewenangan khusus, dilakukan penilaian
terhadap pengetahuan dan keterampilan yang
terkait dengan kewenangan khusus yang
diberikan
EP 4 4. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut
terhadap pelaksanaan uraian tugas dan
wewenang bagi setiap tenaga kesehatan
Jumlah
Total Skor
Total EP
CAPAIAN
BAB.VIII. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK).
Ada Pola ketenagaan, persyaratan kompetensi, ada
ketentuan jam buka pelayanan: tetapi jenis dan jumlah
tenaga belum sesuai dengan yang ada pada pola ketenagaan
Persyaratan kompetensi analis/petugas laboratorium belum
terpenuhi
Interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh
petugas yang terlatih dan berpengalaman
Ada Kebijakan/panduan pelayanan laboratorium dan ada
SOP permintaan pemeriksaan, penerimaan spesimen,
pengambilan dan penyimpanan specimen tetapi langkahnya
belum tepat
Ada SOP pemeriksaan laboratorium
Belum ada bukti monitoring kepatuhan terhadap prosedur
pelayanan lab, dan tindak lanjutnya
Belum dilakukan evaluasi terhadap ketepatan waktu
penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium
Ada Kebijakan pelayanan lab (didalamnya termasuk
kebijakan pelayanan di luar jam kerja) tetapi lampirannya
belum ada dan belum ada SOP pelayanan di luar jam kerja
Ada kebijakan pemeriksaan yang berisiko tinggi tetapi
lampirannya belum ada dan ada prosedur untuk
pemeriksaan yang berisiko tinggi (misalnya spesimen
sputum, darah dan lainnya) tetapi langkahnya belum tepat
Tersedia prosedur kesehatan dan keselamatan kerja, dan alat
pelindung diri bagi petugas laboratorium
Belum dilakukan pemantauan terhadap penggunaan alat
pelindung diri dan pelaksanaan prosedur kesehatan dan
keselamatan kerja
Ada SOP pengelolaan bahan berbahaya dan beracun, ada
SOP pengelolaan limbah hasil pemeriksaan laboratorium
Ada SOP pengelolaan reagen
Pimpinan Puskesmas menetapkan waktu yang diharapkan
untuk laporan hasil pemeriksaan.
Belum ada bukti Hasil pemantauan pelaporan hasil
pemeriksaan lab yang urgen/gawat darurat
Belum ada bukti Hasil pemantauan pelaporan hasil
pemeriksaan laboratorium
Belum ada bukti pertemuan kolaboratif untuk menentukan
kriteria hasil lab yang krities, dan menyusun prosedur pelaporan
hasil lab kritis
Prosedur tersebut belum menetapkan nilai ambang kritis
untuk setiap tes
Ada Panduan/SOP pelaporan hasil pemeriksaan
laboratorium yang kritis, memuat siapa dan kepada siapa
hasil kritis dilaporkan
Prosedur tersebut menetapkan apa yang dicatat di dalam
rekam medis pasien
Belum ada bukti monitoring pemeriksaan hasil lab kritis,
tindak lanjut monitoring, rapat-rapat mengenai monitoring
pelaksanaan pelayanan laboratorium
Ada Kebijakan pelayana lab memuat juga kebijakan tentang
jenis reagensia esensial dan bahan lain yang harus tersedia
Ada Kebijakan pelayanan lab memuat juga tentang
menyatakan kapan reagensia tidak tersedia (batas buffer
stock untuk melakukan order) tetapi belum ada lampirannya
Semua reagensia disimpan dan didistribusi sesuai pedoman
dari produsen atau instruksi penyimpanan dan distribusi
yang ada pada kemasan
Belum ada bukti evaluasi dan tindak lanjut thd pengelolaan
reagen
Semua reagensia dan larutan diberi label secara lengkap dan
akurat
Ada Kebijakan tentang rentang nilai yang menjadi rujukan
hasil pemeriksaan laboratorium tetapi lampirannya belum
ada
Pemeriksaan yang dilakukan oleh laboratorium luar sudah
mencantumkan rentang nilai
Belum ada bukti pelaksanaan dan Hasil evaluasi rentang
nilai dan tindak lanjut
Belum ada Kebijakan/panduan pelayanan lab memuat
ketentuan tentang pengendalian mutu laboratorium. Ada
SOP pengendalian mutu laboratorium (prosedur PMI,
prosedur PME, dan Prosedur PDCA)
Belum ada bukti-bukti catatan/dokumentasi pelaksanaan
kalibrasi atau validasi
Belum ada bukti pelaksanaan perbaikan
Belum ada bukti pelaksanaan PME
Belum ada bukti pelaksanaan rujukan lab
Belum ada bukti pelaksanaan PMI dan PME
Program ini adalah bagian dari program keselamatan di
Puskesmas
Ada Terdapat kebijakan tentang penanganan dan
pembuangan bahan berbahaya tetapi belum ada lampirannya
dan ada prosedur tertulis tentang penanganan dan
pembuangan bahan berbahaya
Belum ada bukti pelaksanaan manajemen risiko di laboratorium
(bukti pelaksanaan FMEA dan adanya risk register pelayanan
lab)
Belum ada bukti pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi
petugas lab jika ada prosedur baru atau penggunaan bahan
berbahaya atau peralatan yang baru
Ada Kebijakan/Panduan pelayanan farmasi, yang
didalamnya memuat metoda untuk menilai, mengendalikan
penyediaan dan penggunaan obat.Ada SOP penilaian dan
pengendalian penyediaan dan penggunaan obat
Ada SOP penyediaan dan penggunaan obat
Ada SK Penanggung jawab pelayanan obat tetapi tidak ada
lampirannya
Ada kebijakan yang menjamin ketersediaan obat-obat yang
seharusnya ada tetapi tidak ada lampirannya dan ada
prosedur yang menjamin ketersediaan obat-obat yang
seharusnya ada
Tersedia pelayanan obat-obatan selama tujuh hari dalam
seminggu dan 24 jam pada Puskesmas yang memberikan
pelayanan gawat darurat tetapi belum ada lampirannya
Belum ada hasil evaluasi dan tindak lanjut ketersediaan obat
terhadap formularium
Belum ada bukti Hasil evaluasi dan tindak lanjut kesesuain
peresepan thd formularium
Terdapat ketentuan petugas yang berhak memberikan resep
Terdapat ketentuan petugas yang menyediakan obat dengan
persyaratan yang jelas
Belum ada persyaratan petugas yang diberi kewenangan
dalam penyediaan obat tidak dapat dipenuhi, petugas
tersebut mendapat pelatihan khusus
Ada Kebijakan tentang peresepan, pemesanan, dan
pengelolaan obat tetapi lampirannya belum ada . Ada SOP
peresepan, pemesanan, dan pengelolaan obat
Sudah ada prosedur untuk menjaga tidak terjadinya
pemberian obat yang kedaluwarsa kepada pasien
Sudah dilakukan pengawasan terhadap penggunaan dan
pengelolaan obat oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
secara teratur
Ada Kebijakan yang berhak meresepkan obat-obat
psikotropika dan narkotika tetapi tidak ada lampirannya .ada
SOP peresepan psikotropika dan narkotika
Ada kebijakan penggunaan obat-obatan pasien rawat inap,
yang dibawa sendiri oleh pasien/ keluarga pasien dan belum
ada prosedur penggunaan obat-obatan pasien rawat inap,
yang dibawa sendiri oleh pasien/ keluarga pasien
Penggunaan obat-obatan psikotropika/narkotika dan obat-
obatan lain yang berbahaya diawasi dan dikendalikan secara
ketat
Ada Kebijakan pelayanan farmasi yang didalamnya memuat
tentang persyaratan penyimpanan obat. Ada SOP penyimpanan
obat
Penyimpanan dilakukan sesuai dengan persyaratan
Pemberian obat kepada pasien disertai dengan label obat
yang jelas (mencakup nama, dosis, cara pemakaian obat dan
frekuensi penggunaannya)
Pemberian obat disertai dengan informasi penggunaan obat
yang memadai dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh
pasien/keluarga pasien
Petugas memberikan penjelasan tentang kemungkinan
terjadi efek samping obat atau efek yang tidak diharapkan
tetapi baru sebagian obat
Belum ada bukti Petugas menjelaskan petunjuk tentang
penyimpanan obat di rumah
Ada SOP pelaporan efek samping obat
Belum ada bukti catatan efek samping obat dalam rekam medis
Ada kebijakan dan ada prosedur untuk mencatat, memantau,
dan melaporkan bila terjadi efek samping penggunaan obat
dan KTD, termasuk kesalahan pemberian obat
Belum ada bukti tindak lanjut terhdap kejadian efek samping
obat dan KTD
Ada SOP identifikasi dan pelaporan kesalahan pemberian
obat dan KNC
Belum ada Laporan kesalahan pemberian obat dan KNC
Ada SK Penanggung jawab tindak lanjut terhadap pelaporan
insiden kesalahan pemberian obat
Belum ada Laporan dan bukti perbaikan jika terjadi
kesalahan pemberian obat dan KNC
Obat emergensi belum tersedia pada unit-unit dimana akan
diperlukan atau dapat terakses segera untuk memenuhi
kebutuhan yang bersifat emergensi
Belum Ada kebijakan yang menetapkan bagaimana obat
emergensi disimpan, dijaga dan dilindungi dari kehilangan
atau pencurian
Ada SK tentang standarisasi kode klasifikasi diagnosis dan
terminologi yang digunakan
Terdapat standarisasi kode klasifikasi diagnosis dan
terminologi yang disusun oleh Puskesmas (minimal 10 besar
penyakit)
Belum dilakukan pembakuan singkatan-singkatan yang
digunakan dalam pelayanan sesuai dengan standar nasional
atau lokal
Ada Kebijakan pengelolaan rekam medis yang didalamnya berisi
tentang ketentuan akses terhadap rekam medis tetapi lampirannya
belum ada, belum ada Pedoman pengelolaan rekam mdis, dan
SOP tentang akses terhadap rekam medis
Akses petugas terhadap informasi yang dibutuhkan
dilaksanakan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
Akses petugas terhadap informasi sudah dilaksanakan
sesuai dengan kebijakan dan prosedur
Hak untuk mengakses informasi tersebut sudah
mempertimbangkan tingkat kerahasiaan dan keamanan
informasi
Ada Kebijakan pengelolaan rekam medis yang didalamnya
berisi ketentuan tentang keharus tiap pasien mempunyai satu
rekam medis dan metode identifikasi pasien (minimal dua
cara identifikasi yang relative tidak berubah) tetapi
lampirannya belum ada
Ada Kebijakan pengelolaan rekam medis didalamnya
memuat tentang sistem pengkodean, penyimpanan,
dokumentasi rekam medis tetapi lampirannya belum ada
Ada kebijakan dan prosedur penyimpanan berkas rekam
medis dengan kejelasan masa retensi sesuai peraturan
perundangan yang berlaku tetapi belum ada lampirannya
Ada Kebijakan pengelolaan rekam medis didalamnya
memuat tentang ketentuan tentang isi rekam medis tetapi
belum ada lampirannya
Belum dilakukan penilaian dan tindak lanjut kelengkapan
dan ketepatan isi rekam medis
Ada SOP untuk menjaga kerahasiaan rekam medis
Ada SK dan SOP pemantauan, pemeliharaan, perbaikan
sarana dan peralatan
Ada Inspeksi, pemantauan, pemeliharaan, dan perbaikan alat
dilakukan sesuai dengan prosedur dan belum ada jadwal
yang ditetapkan
Ada Dokumen pelaksanaan pemantauan pemeliharaan dan
perbaikan
Ada SK, belum ada Panduan pengelolaan bahan berbahaya
dan ada SOP inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan
penggunaan bahan berbahaya
Ada kebijakan pengendalian dan pembuangan limbah
berbahaya tetapi lampirannya belum ada dan ada prosedur
pengendalian dan pembuangan limbah berbahaya
Ada bukti pelaksanaan penanganan bahan berbahaya.Belum ada
bukti pemantauan terhadap pelaksanaan penanganan bahan
berbahaya
Belum ada bukti pelaksanaan penangana limbah berbahaya.
Belum ada bukti pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan kebijakan dan prosedur penanganan limbah
berbahaya
Belum ada Rencana program keamanan lingkungan fisik
Puskesmas
Ada SK penanggung jawab pengelolaan keamanan
lingkungan fisik Puskesmas tetapi belum ada lampirannya
Belum ada Rencana program keamanan lingkungan fisik
Puskesmas memuat: perencanaan, pelaksanaan, pendidikan
dan pelatihan petugas, pemantauan, dan evaluasi
Belum ada bukti pelaksanaan program, evaluasi, dan tindak
lanjut
Ada Kebijakan pengelolaan alat yang habis digunakan, yang
didalamnya berisi ketentuan tentang pemilahan alat yang
bersih dan kotor, sterilisasi alat, peralatan yang
membutuhkan penanganan khusus, dan penempatan alat.
Ada SOP memisahkan alat yang bersih dan alat yang kotor,
Ada SOP sterilisasi, Ada SOP penanganan alat yang
membutuhkan perawatan khusus. ada SOP penyimpanan
alat. Ada SOP penyimpanan alat yang membutuhkan
persyaratan khusus
Tersedia prosedur sterilisasi alat-alat yang perlu disterilkan
Belum dilakukan pemantauan terhadap pelaksanaan
prosedur secara berkala
Ada SOP tentang penanganan bantuan peralatan
Ada Daftar inventaris peralatan klinis di Puskesmas
Ada SK penanggung jawab pengelolaan peralatan dan
kalibrasi
Belum ada Rencana/Jadual pengendalian alat, testing, dan
perawatan secara rutin. Ada SOP kontrol peralatan, testing,
dan perawatan secara rutin untuk peralatan klinis yang
digunakan
Belum ada bukti pelaksanaan perawatan dan uji fungsi. Bukti
monitoring
Ada kebijakan pergantian dan perbaikan alat yang rusak
agar tidak mengganggu pelayanan dan ada prosedur
penggantian dan perbaikan alat yang rusak agar tidak
mengganggu pelayanan
Ada bukti penghitungan/analisis kebutuhan tenaga
Ada cara menilai kualifikasi tenaga untuk memberikan
pelayanan yang sesuai dengan kewenangan
Ada bukti pelaksanaan kredensial, bukti bukti sertifikasi dan
lisensi tenaga klinis
Ada bukti pelaksanaan diklat untuk meningkatkan
kompetensi klinis
Belum ada bukti pelaksanaan evaluasi kinerja tenaga klinis
Belum ada bukti analisis, bukti tindak lanjut terhadap hasil
evaluasi kinerja tenaga klinis
Ada Bukti-bukti keterlibatan tenaga klinis dalam kegiatan
mutu puskesmas dan keselamatan pasien. Bukti-bukti
pelaksanaan perbaikan mutu berkesinambungan di unit
masing-masing (PDCA)
Ada bukti penyediaan informasi tentang peluang pendidikan
dan pelatihan
Ada Bukti-bukti dukungan manajemen untuk pendidikan
dan pelatihan: memberi kesempatan untuk mengikuti
diklat/seminar/workshop
Belum ada bukti pelaksanaan evaluasi dan tindak lanjut
Ada Bukti-bukti dokumen pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan. Cek file kepegawaian ttg kelengkapan sertifikat
pelatihan, seminar/workshop
Setiap tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan klinis
sudah mempunyai uraian tugas dan wewenang yang
didokumentasikan dengan jelas
Ada SK tentang pemberian kewenangan khusus jika tidak
tersedia tenaga kesehatan yang memenuhai persyaratan.
Belum ada bukti pelaksanaan penilaian (kredensial) pengetahuan
dan keterampilan bagi petugas yang diberi kewenangan khusus
Belum ada bukti evaluasi dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan uraian tugas dan wewenagn setiap tenaga
kesehatan (yang terlibat dalam pelayanan klinis)
Klinis (MPLK).
REKOMENDASI
jenis dan jumlah tenaga harus sesuai dengan yang ada pada pola
ketenagaan
Penuhi Persyaratan kompetensi analis/petugas laboratorium
Lakukan monitoring kepatuhan terhadap prosedur pelayanan lab,
dan tindak lanjutnya
Lakukan evaluasi terhadap ketepatan waktu penyerahan hasil
pemeriksaan laboratorium
Buat lampiran Kebijakan pelayanan lab (didalamnya termasuk
kebijakan pelayanan di luar jam kerja) dan buat SOP pelayanan di
luar jam kerja
Buat lampiran kebijakan pemeriksaan yang berisiko tinggi dan
perhatikan langkah-langkah prosedur untuk pemeriksaan yang
berisiko tinggi (misalnya spesimen sputum, darah dan lainnya)
Lakukan pemantauan terhadap penggunaan alat pelindung diri dan
pelaksanaan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja
Lakukan pemantauan pelaporan hasil pemeriksaan lab yang
urgen/gawat darurat
Buktikan Hasil pemantauan pelaporan hasil pemeriksaan
laboratorium
Lakukan pertemuan kolaboratif untuk menentukan kriteria hasil lab yang
krities, dan menyusun prosedur pelaporan hasil lab kritis
Prosedur tersebut harus menetapkan nilai ambang kritis untuk
setiap tes
Lakukan monitoring pemeriksaan hasil lab kritis, tindak lanjut
monitoring, rapat-rapat mengenai monitoring pelaksanaan
pelayanan laboratorium
Buat lampiran Kebijakan pelayanan lab memuat juga tentang
menyatakan kapan reagensia tidak tersedia (batas buffer stock untuk
melakukan order)
Lakukan evaluasi dan tindak lanjut thd pengelolaan reagen
Buat lampiran Kebijakan tentang rentang nilai yang menjadi rujukan
hasil pemeriksaan laboratorium
Buktikan pelaksanaan dan Hasil evaluasi rentang nilai dan tindak
lanjut
Buat Kebijakan/panduan pelayanan lab memuat ketentuan tentang
pengendalian mutu laboratorium.
Lakukan pencatatan/dokumentasi pelaksanaan kalibrasi atau
validasi
Buktikan pelaksanaan perbaikan
Buktikan pelaksanaan PME
Buktikan pelaksanaan rujukan lab
Buktikan pelaksanaan PMI dan PME
Buat lampiran kebijakan tentang penanganan dan pembuangan
bahan berbahaya
Lakukan manajemen risiko di laboratorium (bukti pelaksanaan FMEA
dan adanya risk register pelayanan lab)
Buktikan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi petugas lab jika ada
prosedur baru atau penggunaan bahan berbahaya atau peralatan yang
baru
Buat lampiran SK Penanggung jawab pelayanan obat
Buat lampiran kebijakan yang menjamin ketersediaan obat-obat
yang seharusnya ada
Buat lampiran Tersedia pelayanan obat-obatan selama tujuh hari
dalam seminggu dan 24 jam pada Puskesmas yang memberikan
pelayanan gawat darurat
Lakukan evaluasi dan tindak lanjut ketersediaan obat terhadap
formularium
lakukan evaluasi dan tindak lanjut kesesuain peresepan thd
formularium
Buat persyaratan petugas yang diberi kewenangan dalam
penyediaan obat tidak dapat dipenuhi, petugas tersebut mendapat
pelatihan khusus
Buat lampiran Kebijakan tentang peresepan, pemesanan, dan
pengelolaan obat
Buat lampiran Kebijakan yang berhak meresepkan obat-obat
psikotropika dan narkotika
Buat prosedur penggunaan obat-obatan pasien rawat inap, yang
dibawa sendiri oleh pasien/ keluarga pasien
Petugas harus memberikan penjelasan tentang kemungkinan terjadi
efek samping obat atau efek yang tidak diharapkan secara
keseluruhan
Buktikan kalau Petugas menjelaskan petunjuk tentang
penyimpanan obat di rumah
Lakukan pencatatan efek samping obat dalam rekam medis
Lakukan tindak lanjut terhdap kejadian efek samping obat dan KTD
Buat Laporan kesalahan pemberian obat dan KNC
Buat Laporan dan bukti perbaikan jika terjadi kesalahan pemberian
obat dan KNC
Obat emergensi harus tersedia pada unit-unit dimana akan
diperlukan atau dapat terakses segera untuk memenuhi kebutuhan
yang bersifat emergensi
Buat kebijakan yang menetapkan bagaimana obat emergensi
disimpan, dijaga dan dilindungi dari kehilangan atau pencurian
Buat lampiran Kebijakan pengelolaan rekam medis yang didalamnya
berisi tentang ketentuan akses terhadap rekam medis,buat Pedoman
pengelolaan rekam medis,
Buat lampiran Kebijakan pengelolaan rekam medis yang
didalamnya berisi ketentuan tentang keharus tiap pasien
mempunyai satu rekam medis dan metode identifikasi pasien
(minimal dua cara identifikasi yang relative tidak berubah)
Buat lampiran Kebijakan pengelolaan rekam medis didalamnya
memuat tentang sistem pengkodean, penyimpanan, dokumentasi
rekam medis
Buat lampirannya kebijakan dan prosedur penyimpanan berkas
rekam medis dengan kejelasan masa retensi sesuai peraturan
perundangan yang berlaku
Buat lampiran Kebijakan pengelolaan rekam medis didalamnya
memuat tentang ketentuan tentang isi rekam medis
Lakukan penilaian dan tindak lanjut kelengkapan dan ketepatan isi
rekam medis
Buat Panduan pengelolaan bahan berbahaya
Buat lampiran kebijakan pengendalian dan pembuangan limbah
berbahaya
Buktikan pemantauan terhadap pelaksanaan penanganan bahan
berbahaya
Lakukan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan
kebijakan dan prosedur penanganan limbah berbahaya
Buat Rencana program keamanan lingkungan fisik Puskesmas
Buat lampiran SK penanggung jawab pengelolaan keamanan
lingkungan fisik Puskesmas
Buat Rencana program keamanan lingkungan fisik Puskesmas
memuat: perencanaan, pelaksanaan, pendidikan dan pelatihan
petugas, pemantauan, dan evaluasi
Buktikan pelaksanaan program, evaluasi, dan tindak lanjut
Lakukan pemantauan terhadap pelaksanaan prosedur secara berkala
Buat Rencana/Jadual pengendalian alat, testing, dan perawatan
secara rutin.
Buktikan pelaksanaan perawatan dan uji fungsi. Lakukan monitoring
Buktikan pelaksanaan evaluasi kinerja tenaga klinis
Lakukan analisis, bukti tindak lanjut terhadap hasil evaluasi kinerja
tenaga klinis
Lakukan evaluasi dan tindak lanjut setelah mengikuti pendidikan
dan pelatihan
lakukan penilaian (kredensial) pengetahuan dan keterampilan bagi
petugas yang diberi kewenangan khusus
Lakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan uraian
tugas dan wewenagn setiap tenaga kesehatan (yang terlibat dalam
pelayanan klinis)
BAB.IX.Peningkatan Mutu Klinis dan Keselam
EP 4 4. Pimpinan Puskesmas bersama tenaga klinis
melakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap
hasil monitoring dan penilaian mutu klinis.
EP 5 5. Dilakukan identifikasi dan dokumentasi
terhadap Kejadian Tidak Diharapkan (KTD),
Kejadian Tidak Cedera (KTC), Kondisi
Potensial Cedera (KPC), maupun Kejadian
Nyaris Cedera (KNC).
EP 6 6. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
penanganan KTD, KTC, KPC, KNC, dan
risiko dalam pelayanan klinis.
EP 7 7. Jika terjadi KTD, KTC, dan KNC
dilakukan analisis dan tindak lanjut.
EP 8 8. Risiko-risiko yang mungkin terjadi dalam
pelayanan klinis diidentifikasi, dianalisis dan
ditindaklanjuti.
EP 9 9. Dilakukan analisis risiko dan upaya-upaya
untuk meminimalkan risiko pelayanan klinis
EP 10 10. Berdasarkan hasil analisis risiko, adanya
kejadian KTD, KTC, KPC, dan KNC, upaya
peningkatan keselamatan pasien
direncanakan, dilaksanakan, dievaluasi, dan
ditindaklanjuti
Jumlah
KRITERIA 9.1.2.
EP 1 1. Dilakukan evaluasi dan perbaikan perilaku
dalam pelayanan klinis oleh tenaga klinis
dalam pelayanan klinis yang mencerminkan
budaya keselamatan dan budaya perbaikan
yang berkelanjutan.
EP 2 2. Budaya mutu dan keselamatan pasien
diterapkan dalam pelayanan klinis
EP 3 3. Ada keterlibatan tenaga klinis dalam
kegiatan peningkatan mutu yang ditunjukkan
dalam penyusunan indikator untuk menilai
perilaku dalam pemberian pelayanan klinis
dan ide-ide perbaikan
Jumlah
KRITERIA 9.1.3.
EP 1 1. Dialokasikan sumber daya yang cukup
untuk kegiatan perbaikan mutu layanan klinis
dan upaya keselamatan pasien.
EP 2 2. Ada program/kegiatan peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien yang
disusun dan direncanakan oleh tenaga klinis.
EP 3 3. Program/kegiatan tersebut dilaksanakan
sesuai rencana, dievaluasi, dan ditindak lanjuti
Jumlah
KRITERIA 9.2.1.
EP 1 1. Dilakukan identifikasi fungsi dan proses
pelayanan yang prioritas untuk diperbaiki
dengan kriteria yang ditetapkan
EP 2 2. Terdapat dokumentasi tentang komitmen
dan pemahaman terhadap peningkatan mutu
dan keselamatan secara berkesinambungan
ditingkatkan dalam organisasi
EP 3 3. Setiap tenaga klinis dan manajemen
memahami pentingnya peningkatan mutu dan
keselamatan dalam layanan klinis
EP 4 4. Kepala Puskesmas bersama dengan tenaga
klinis menetapkan pelayanan prioritas yang
akan diperbaiki
EP 5 5. Kepala Puskesmas bersama dengan tenaga
klinis menyusun rencana perbaikan pelayanan
prioritas yang ditetapkan dengan sasaran yang
jelas
EP 6 6. Kepala Puskesmas bersama dengan tenaga
klinis melaksanakan kegiatan perbaikan
pelayanan klinis sesuai dengan rencana
EP 7 7. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
kegiatan perbaikan pelayanan klinis
Jumlah
KRITERIA 9.2.2.
EP 1 1. Standar/prosedur layanan klinis disusun
dan dibakukan didasarkan atas prioritas fungsi
dan proses pelayanan
EP 2 2. Standar tersebut disusun berdasarkan acuan
yang jelas
EP 3 3. Tersedia dokumen yang menjadi acuan
dalam penyusunan standar
EP 4 4. Ditetapkan prosedur penyusunan
standar/prosedur layanan klinis
EP 5 5. Penyusunan standar/prosedur layanan klinis
sesuai dengan prosedur
Jumlah
KRITERIA 9.3.1.
EP 1 1. Disusun dan ditetapkan indikator mutu
layanan klinis yang telah disepakati bersama
EP 2 2. Ditetapkan sasaran-sasaran keselamatan
pasien sebagaimana tertulis dalam Pokok
Pikiran.
EP 3 3. Dilakukan pengukuran mutu layanan klinis
mencakup aspek penilaian pasien, pelayanan
penunjang diagnosis, penggunaan obat
antibiotika, dan pengendalian infeksi
nosokomial
EP 4 4. Dilakukan pengukuran terhadap indikator-
indikator keselamatan pasien sebagaimana
tertulis dalam Pokok Pikiran
Jumlah
KRITERIA 9.3.2.
EP 1 1. Ada penetapan target mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien yang akan dicapai
EP 2 2. Target tersebut ditetapkan dengan
mempertimbangkan pencapaian mutu klinis
sebelumnya, pencapaian optimal pada sarana
kesehatan yang serupa, dan sumber daya yang
dimiliki
EP 3 3. Proses penetapan target tersebut melibatkan
tenaga profesi kesehatan yang terkait
Jumlah
KRITERIA 9.3.3.
EP 1 1. Data mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien dikumpulkan secara periodik
EP 2 2. Data mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien didokumentasikan
EP 3 3. Data mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien dianalisis untuk menentukan rencana
dan langkah-langkah perbaikan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien
Jumlah
KRITERIA 9.4.1.
EP 1 1. Ada kejelasan siapa yang bertanggung
jawab untuk peningkatan mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien
EP 2 2. Terdapat tim peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien yang berfungsi
dengan baik
EP 3 3. Ada kejelasan uraian tugas dan tanggung
jawab tim
EP 4 4. Ada rencana dan program peningkatan
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
yang dilaksanakan sesuai dengan rencana
yang disusun
Jumlah
KRITERIA 9.4.2.
EP 1 1. Data monitoring mutu layanan klinis dan
keselamatan dikumpulkan secara teratur
EP 2 2. Dilakukan analisis dan diambil kesimpulan
untuk menetapkan masalah mutu layanan
klinis dan masalah keselamatan pasien
EP 3 3. Dilakukan analisis penyebab masalah
EP 4 4. Ditetapkan program-program perbaikan
mutu yang dituangkan dalam rencana
perbaikan mutu
EP 5 5. Rencana perbaikan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien disusun dengan
mempertimbangkan peluang keberhasilan, dan
ketersediaan sumber daya
EP 6 6. Ada kejelasan Penanggung jawab untuk
melaksanakan kegiatan perbaikan yang
direncanakan
EP 7 7. Ada kejelasan Penanggung jawab untuk
memantau pelaksanaan kegiatan perbaikan
EP 8 8. Ada tindak lanjut terhadap hasil
pemantauan upaya peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien
Jumlah
KRITERIA 9.4.3.
EP 1 1. Petugas mencatat peningkatan setelah
pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien
EP 2 2. Dilakukan evaluasi terhadap hasil penilaian
dengan menggunakan indikator-indikator
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
untuk menilai adanya perbaikan
EP 3 3. Hasil perbaikan ditindak lanjuti untuk
perubahan standar/prosedur pelayanan.
EP 4 4. Dilakukan pendokumentasian terhadap
keseluruhan upaya peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien
Jumlah
KRITERIA 9.4.4.
EP 1 1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
distribusi informasi dan komunikasi hasil-
hasil peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien
EP 2 2. Proses dan hasil kegiatan peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien
disosialisasikan dan dikomunikasikan kepada
semua petugas kesehatan yang memberikan
pelayanan klinis
EP 3 3. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
sosialisasi dan komunikasi tersebut
EP 4 4. Dilakukan pelaporan hasil peningkatan
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Jumlah
Total Skor
Total EP
CAPAIAN
BAB.IX.Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamantan Pasien (PMPK).
Ada bukti pertemuan dengan agendanya. Ada bukti
kegiatan perbaikan mutu di tiap-tiap unit pelayanan klinis
Sudah ditetapkan indikator dan standar mutu klinis untuk
monitoring dan penilaian mutu klinis.
Ada hasil pengumpulan data, bukti analisis, dan pelaporan
berkala indikator mutu klinis namun perlu dikaji
kembali
Ada bukti kegiatan analisis dan belum ada tindak lanjut thd
hasil monitoring dan penilaian mutu/kinerja klinis
Belum ada bukti identifikasi, dokumentasi dan pelaporan
kasus KTD, KTC, KPC, KNC, analisis dan tindak
lanjutnya
Belum ditetapkan kebijakan dan prosedur penanganan
KTD, KTC, KPC, KNC, dan risiko dalam pelayanan
klinis.
Belum ada bukti analisis, dan tindak lanjut KTD, KTC,
KPC, KNC
Ada bukti identifikasi risiko, belum ada analisis, dan
tindak lanjut risiko pelayanan klinis (minimal dilakukan
FMEA untuk satu kasus), disusun register risiko pelayanan
klinis
Lakukan analisis dan upaya meminimalkan risiko, disusun
register risiko pelayanan klinis
Belum ada bukti analisis dan Tindak lanjut terhadap insiden
keselamatan pasien, dan monitoring serta evaluasi terhadap
tindak lanjut yang dilakukan
Belum dilakukan evaluasi perilaku petugas dalam
pelayanan klinis,belum ada bukti pelaksanaan evaluasi,
dan tindak lanjut
Budaya mutu dan keselamatan pasien diterapkan dalam
pelayanan klinis
ada bukti keterlibatan praktisi klinis dalam menyusun
indicator perilaku petugas klinis
Ada Rencana program peningkatan mutu dan keselamatan
pasien dengan kejelasan alokasi dan kepastian ketersediaan
sumber daya
Belum ada bukti Pelaksanaan, evaluasi, tindak lanjut
program peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien
Belum ada bukti penghitungan dengan kriteria 3 H + 1 P
untuk menentukan area prirotias Hasil identifikasi
pemilihan area prioritas
Ada Dokumentasi penggalangan komitmen, belum ada
Dokumentasi pelaksanaan sosialisasi tentang mutu klinis
dan keselamatan pasien yang dilaksanakan secara periodik
Belum ada bukti Sosialisasi dan pelatihan peningkatan
mutu klinis dan keselamatan pasien
Belum ada bukti evaluasi terhadap pelaksanaan program
mutu klinis dan keselamatan pasien, dan evaluasi terhadap
pelaksanaan PDCA di tiap unit pelayanan
Ada Pertemuan-pertemuan penyusunan sop klinis
Standar tersebut disusun berdasarkan acuan yang jelas
Ada Tersedia dokumen yang menjadi acuan dalam
penyusunan standar
Sudah ditetapkan prosedur penyusunan standar/prosedur
layanan klinis tetapi langkahnya belum jelas
Belum ada bukti proses penyusunan standar/prosedur
layanan klinis
Ada SK tentang indikator mutu layanan klinis
Ada SK tentang sasaran-sasaran keselamatan pasien tetapi
tidak ada lampirannya
Belum ada bukti pengukuran mutu layanan klinis yang
mencakup aspek penilaian pasien, pelayanan penunjang
diagnosis, penggunaan obat antibiotika, dan pengendalian
infeksi nosokomial, bukti monitoring dan tindak lanjut
pengukuran mutu layanan klinis
Belum ada bukti pengukuran sasaran keselamatan pasien,
bukti monitoring dan tindak lanjut pengukuran mutu
layanan klinis
Ada Penetapan target yang akan dicapai dari tiap indikator
mutu klinis dan keselamatan pasien
Adanya target pencapaian mutu klinis yang rasional di
Puskesmas berdasarkan berbagai pertimbangan
Ada bukti keterlibatan tenaga-tenaga pemberi layanan
klinis dalam menetapkan tingkat pencapaian mutu klinis
untuk pelayanan yang prioritas akan diperbaiki
Ada bukti pengumpulan data mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien secara periodik
Ada bukti dokumentasi pengumpulan data layanan klinis
Belum ada bukti analisis, penyusunan rencana peningkatan
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
Belum ada kejelasan siapa yang bertanggung jawab untuk
peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
Ada SK pembentukan tim peningkatan mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien. Uraian tugas, program kerja tim.
Ada Uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing
anggota tim
Ada Rencana dan program tim peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien, ada bukti pelaksanaan
program kerja tetapi baru sebagian, belum ada monitoring,
dan evaluasi
Laporan hasil monitoring mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien yang disusun belum secara periodik
Ada hasil analisis, kesimpulan, dan rekomendasi hasil
monitoring mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
teapi belum secara keseluruhan
Belum ada bukti analisis penyebab masalah
Ada Rencana program perbaikan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien berdasarkan analisis masalah
mutu/kinerja
Ada Rencana program perbaikan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien
Belum ada kejelasan penanggung jawab tiap-tiap kegiatan
yang direncanakan dalam program perbaikan mutu
Ada SK tentang petugas yang berkewajiban melakukan
pemantauan pelaksanaan kegiatan tetapi lampirannya
belum ada
Belum ada bukti pelaksanaan, bukti monitoring, bukti
analisis dan tindak lanjut terhadap monitoring pelaksanaan
perbaikan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
Belum ada bukti pencatatan pelaksanaan kegiatan
peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
Belum ada bukti evaluasi penilaian dengan menggunakan
indikator mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
Belum ada bukti tindak lanjut, bukti perubahan prosedur
jika diperlukan untuk perbaikan layanan klinis
Belum ada Dokumentasi keseluruhan upaya peningkatan
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
Ada SK tentang penyampaian informasi hasil peningkatan
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien tetapi
lampirannya belum ada dan SOP penyampaian informasi
hasil peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien
Belum ada Dokumen/laporan kegiatan peningkatan mutu
klinis dan keselamatan pasien, laporan pemantauan dan
evaluasi kegiatan, dan hasil-hasil kegiatan peningkatan
mutu klinis dan keselamatan pasien
Belum ada hasil evaluasi dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan sosialisasi dan komunikasi proses dan hasil
peningkatan mutu dan keselamatan pasien
Belum ada Dokumen pelaporan kegiatan peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
ntan Pasien (PMPK).
REKOMENDASI
Lakukan analisis dari data yang terkumpul dalam upaya perbaikan mutu klinis
Lakukan tindak lanjut thd hasil monitoring dan penilaian mutu/kinerja
klinis
Lakukan identifikasi, dokumentasi dan buat pelaporan kasus KTD,
KTC, KPC, KNC, lakukan analisis dan tindak lanjuti hasil analisis
Buat kebijakan dan prosedur penanganan KTD, KTC, KPC, KNC, dan
risiko dalam pelayanan klinis.
Lakukan analisis, dan tindak lanjut KTD, KTC, KPC, KNC
Lakukan analisis, dan tindak lanjut risiko pelayanan klinis (minimal
dilakukan FMEA untuk satu kasus), disusun register risiko pelayanan
klinis
lakukan analisis dan upaya meminimalkan risiko, disusun register risiko
pelayanan klinis
Lakukan analisis dan Tindak lanjut terhadap insiden keselamatan pasien, dan
monitoring serta evaluasi terhadap tindak lanjut yang dilakukan
Lakukan evaluasi perilaku petugas dalam pelayanan klinis, buktikan
pelaksanaan evaluasi, dan tindak lanjuti hasil evaluasi
Lakukan evaluasi, tindak lanjut program peningkatan mutu klinis dan
keselamatan pasien
Lakukan penghitungan dengan kriteria 3 H + 1 P untuk menentukan
area prirotias Hasil identifikasi pemilihan area prioritas
Lakukan sosialisasi tentang mutu klinis dan keselamatan pasien yang
dilaksanakan secara periodik
Lakukan Sosialisasi dan pelatihan peningkatan mutu klinis dan
keselamatan pasien
lakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program mutu klinis dan
keselamatan pasien, dan evaluasi terhadap pelaksanaan PDCA di tiap
unit pelayanan
Perhatikan langkah-langkah prosedur penyusunan standar/prosedur
layanan klinis
Buktikan proses penyusunan standar/prosedur layanan klinis
Lakukan pengukuran mutu layanan klinis yang mencakup aspek
penilaian pasien, pelayanan penunjang diagnosis, penggunaan obat
antibiotika, dan pengendalian infeksi nosokomial, bukti monitoring dan
tindak lanjut pengukuran mutu layanan klinis
Lakukan pengukuran sasaran keselamatan pasien, bukti monitoring dan
tindak lanjut pengukuran mutu layanan klinis
Lakukan analisis, penyusunan rencana peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien
Harus ada kejelasan siapa yang bertanggung jawab untuk peningkatan
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
Rencana dan program tim peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien, buktikan pelaksanaan program kerja, lakukan
monitoring, dan evaluasi
Laporan hasil monitoring mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
yang disusun harus secara periodik
Lakukan analisis, kesimpulan, dan rekomendasi hasil monitoring mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien secara keseluruhan
Lakukan analisis penyebab masalah
Harus ada kejelasan penanggung jawab tiap-tiap kegiatan yang
direncanakan dalam program perbaikan mutu
Buat lampiran SK tentang petugas yang berkewajiban melakukan
pemantauan pelaksanaan kegiatan
Buktikan pelaksanaan, bukti monitoring, bukti analisis dan tindak lanjut
terhadap monitoring pelaksanaan perbaikan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien
Lakukan pencatatan pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien
Lakukan evaluasi penilaian dengan menggunakan indikator mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien
Lakukan tindak lanjut, bukti perubahan prosedur jika diperlukan untuk
perbaikan layanan klinis
Dokumentasikan keseluruhan upaya peningkatan mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien
Buat lampiran SK tentang penyampaian informasi hasil peningkatan
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
Buat laporan kegiatan peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien,
lakukan pemantauan dan evaluasi kegiatan peningkatan mutu klinis dan
keselamatan pasien
lakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan sosialisasi dan
komunikasi proses dan hasil peningkatan mutu dan keselamatan pasien
Dokumentasikan pelaporan kegiatan peningkatan mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota