Partisipatif Fix
Partisipatif Fix
PERENCANAAN PARTISIPATIF
“Partisipasi Masyarakat Dalam Program Penyediaan Air Minum Dan Sanitasi Berbasis
Masyarakat (PAMSIMAS) di Kabupaten Brebes”
Disusun oleh:
Dosen Pengampu Mata Kuliah Perencanaan Partisipatif Sony Herdiana, ST., M.DevPlg
Kabupaten Brebes merupakan adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah
yang menjadi kabupaten yang mendapatkan program PAMSIMAS. Kabepaten Brebes
memiliki luas wilayahnya 1.902,37 km², jumlah penduduknya sekitar 1.732.719 jiwa
(2010). Ibukotanya ada di Kecamatan Brebes. Brebes merupakan kabupaten dengan jumlah
penduduk paling banyak di Jawa Tengah, dan paling luas di Jawa Tengah ke-2 setelah
Kabupaten Cilacap. Infrastuktur merupakan salah satu aspek penting dalam perencanaan
wilayah. Apabila dikaitkan dengan fungsinya ketika berada di dalam suatu sistem ruang
dan kegiatan, infrastruktur memiliki peran penting terhadap perubahan kemakmuran
wilayah dan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya adalah pemenuhan kebutuhan air
minum dan sanitasi sebagai kebutuhan mutlak kehidupan. Keberadaannya berperan besar
dalam mewujudkan kesehatan masyarakat masih terkendala pada keterbatasan pelayanan
infrastruktur (ketersedian sarana, jangkuan pelayanan dan pengelolaan). Salah satu upaya
untuk mengatasi masalah ketersediaan air bersih dan penurunan derajat kesehatan
lingkungan masyarakat akibat kondisi prasarana sanitasi yang buruk di pedesaan yaitu
dengan Program Penyediaan Sarana Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
(PAMSIMAS) yang didukung oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Kementrian
Kesehatan.
Hasil dari tahapan perencanaan ini dalam tahap wawancara kepada masyarakat di dusun
Limbangan dan dusun Kampung Baru, dalam tahapan pelaksanaan pembangunan
masyarakat berpartisipasi dalam bentuk sumbangan berupa tenaga dan uang. Desa
Tambakserang menyumbang berupa tenaga dan uang. Desa Legok sumbangan berupa
tenaga. Setelah pelaksanaan pembangunan, adanya partisipasi kembali masyarakat dalam
memanfaatkan pembangunan untuk memelihara yang telah dibangun di Desa Legok dan
Desa Tambakserang dengan sumbangan berupa iuran berkelanjutan.
C. Peran-Peran Stakeholder
Program PAMPIMAS ini didukung oleh dua kementrian yakni Kementrian PUPR dan
Kementrian Kesehatan. Adapun keterlibatan peran pemerintah daerah yaitu sebagai
pengawas dan juga fasilitator yang menjembatani Masyarakat di Desa dengan Kementrian
PUPR. Pengawasan yang dilakukan Pemerintah Daerah juga terkait dengan fasilitas dan
sarana untuk program PAMSIMAS. Pengawasan disini ialah yang mana dimaksud sebagai
penanggung jawab apabila ada barang yang hilang maupun rusak sehingga Pemerintah
Daerah bisa mengganti dan melaporkan langsung kepada Kementrian PUPR itu sendiri.
Pemerintah Desa yaitu terdiri dari perangkat desa dan masyarakat pilihan yang diharapkan
mampu mewakili seluruh masyarakat yang ada di desa tersebut. Pemerintah desa disini
ialah berperan sebagai perwakilan dari masyarakat yang akan di ajak berdiskusi dengan
Pemerintahan Daerah maupun dengan utusan Kementrian PUPR itu sendiri terkait program
PAMSIMAS dan juga Pemerintah Desa juga di haruskan mampu menyampaikan program
terkait PAMSIMAS kepada masyarakat yang ada di desa. Setelah melalui proses-proses
yang ada barulah semua kegiatan dijalankan oleh lembaga keswadayaan masyarakat.
1. Faktor Internal
Faktor yang mendorong partisipasi masyarakat dalam program ini yaitu
banyaknya usia produktif wilayah tersebut. Banyaknya penduduk yang berjenis
kelamin laki-laki jadi bisa membantu pembangunan insfrastrukturnya.Sudah
banyak masyarakat yang mengetahui tentang Progam PAMSIMAS dan juga jenis
pekerjaan masyarakat yang cukup beragam seperti buruh bangunan/industri,
wiraswasta, PNS, petani, dan buruh getah pinus.
Faktor yang mengahambat partisipasi masyarakat dalam program ini yaitu
pendidikan masyarakatnya yang masih tergolong rendah. Di Desa Legok
masyarakatnya banyak yang hanya tamat SD, sedangkan yang menamatkan tingkat
SMP, SMA hingga sarjana hanya beberapa saja. Begitu pula di Desa Tambakserang
mayoritas masyarakatnya hanya tamat SD, sedangkan yang menamatkan tingkat
SMP dan SMA hanya beberapa dan tidak ada masyarakat yang taman hingga
sarjana. Selanjutnya, tingkat pendapatan masyarakatnya pula yang rendah hanya
kisaran (Rp. 20.000 – Rp. 45.000 per harinya).
2. Faktor Eksternal
Faktor yang mendorong partisipasi masyarakat dalam program ini yaitu
Stakeholder atau pihak yang berkepentingan dan mempunyai pengaruh terhadap
program ini. Salah satunya peran kader kesehatan yang sangat bagus dalam
mengajak masyarakat utuk berpartisipasi dalam program PAMSIMAS. Peran
Konsultan atau TFM yang juga mengajak masyarakat dalam program PAMSIMAS.
Faktor pendorong demi keberlanjutan Program PAMSIMAS, diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Belum ada satu kesepahaman konsep partisipasi oleh pihak perencana dan
pelaksana dalam program. Hal ini partisipasi diartikan sebagai kemauan rakyat
untuk mendukung secara mutlak program-program Pemerintah yang
dirancang dan ditentukan tujuannya oleh Pemerintah.
2. Pengamanan yang ketat terhadap program menimbulkan reaksi balik dari
masyarakat yang merugikan usaha membangkitkan kemauan rakyat untuk
berpartisipasi dalam program.
3. Tata administrasi pada suatu program seringkali kurang mendukung
pendekatan partisipatif (pelibatan masyarakat).
G. Rekomendasi
Conyers, Diana alih bahasa Susetiawan, 1994. Perencanaan Sosial di Dunia Ketiga:
Suatu
Pengantar. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.