OLEH :
A. LATAR BELAKANG
dengan gangguan utama pada proses pikir serta disharmonisasi antara proses
pikir, afek atau emosi, kemampuan dan psikomotor disertai distorsi kenyataan
terutama karena waham dan halusinasi. Afek dan emosi inadekuat, ambi valensi
dan perilaku bizar.Skizofrenia berasal dari kata “skizo” yang berarti retakan atau
pecah (split), dan“frenia” yang berarti jiwa skizofrenia adalah orang yang
yang berlebihan sehingga menimbulkan kekerasan pada orang lai (Hawari, 2001
melukai seseorng secara fisik maupun psikologis. Marah tidak memiliki tujuan
khusus, tapi lebih merujuk pada suatu perangkat perasaan-perasaan tertentu yang
jiwa Wiramihardja (2004). Cara relaksasi dapat bersifat respiratoris yaitu dengan
mengatur mekanisme atau aktifitas pernafasan atau otot dilakukan dengan tempo
atau irama intensitas yang lebih lambat. (Erviana dan Arif, 2008).
melakukan menciderai diri atau orang lain dikarenakan status emosi pasien,
maka perlu dilakukan terapi yang berguna untuk menyalurkan energi yang
konstruktif dengan cara fisik, salah satunya adalah memukul bantal. Teknik ini
digunakan agar energi marah yang dialami oleh pasien dapat tersalurkan dengan
baik sehingga tidak menciderai diri dengan orang lain dan adaptasi menjadi
adaptif.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatnya kemampuan pasien dalam menurunkan tingkat emosi Pada
2. Tujuan Khusus
Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang dilakukan klien
Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang dapat mencegah prilaku
kekerasan
Klien dapat mendemonstrasikan teknik relaksasi nafas dalam.
Klien dapat mendemonstrasikan kegiatan fisik yang dapat mencegah
prilaku kekerasan yaitu memukul bantal
C. Karakteristik Klien
1). Kriteria pasien
Pasien dengan Resiko Perilaku Kekerasan di ruang Drupadi
Pasien yang koperatif
Pasien yang tingkah lakunya sudah bisa diarahkan.
2). Proses seleksi
Mengidentifikasi pasien yang masuk kriteria
Mengumpulkan pasien yang masuk criteria
Membuat kontrak dengan pasien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada pasien, rencana kegiatan kelompok
dan aturan main dalam kelompok (Eko prabowo, 2014: 243)
E. Metode
1. Diskusi dan tanya jawab
2. Bermain peran/ simulasi
3. Demonstrasi
F. Pengorganisasian
1. Leader : Ni Putu Riskayanti
Menyiapkan proposal kegiatan TAK RPK
Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas
kelompok sebelum kegiatan dimulai.
Menjelaskan aturan permainan.
Mampu memotivasi pasien untuk aktif dalam kelompok dan
memperkenalkan dirinya.
Mampu memimpin terapi aktivitas kelompok dengan baik dan tertib
Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kegiatan.
2. Co-leader : Dewa Made Dika Sancaya
Mendampingi leader
Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang dari perencanaan
yang telah dibuat
Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami blocking dalam
proses terapi
Memutar musik dan mengatur waktu tiap tahapan kegiatan
3. Fasilitator :
- I Kadek Muliana
- I Kadek Bayu Permana
- P. Shely Anesya
- Ana Khulil Jannah
Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung.
Memfasilitasi dan memberikan stimulus dan motivator pada pasien untuk
aktif mengikuti jalannya terapi.
4. Observasi: Kadek Rusmini Setiawati
Mengobservasi jalannya proses kegiatan
Mengamati serta mencatat aspek yang dimulai tiap-tiap pasien
Mengobservasi jalannya kegiatan dari mulai persiapan, proses, hingga
penutupan.
Waktu dan Tempat
Hari / Tanggal : Rabu, 17 Juli 2019
Jam : 08.00-08.30
Tempat : Ruang Drupadi
Media dan Alat
1. HP
2. Bola Tennis
3. Bantal
4. Buku catatan dan pulpen
H. Seting Tempat
L CL
O
P P
F F
P P
F F
P P
Keterangan:
L : Leader
CL : Co-Leader
O : Observer
F : Fasilitator
P : Pasien
J. Proses Pelaksanaan
A. Langkah-langkah kegiatan
1. Persiapan
Mengingatkan kontrak dengan pasien yang telah mengikuti proses seleksi
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Salam dari terapis pasien
Hidupkan lagi lagu pada tape dan edarkan bola tenis. Pada saat tape
dimatikan, minta anggota kelompok yang memegang bola untuk
memperkenalkan diri kepada kelompok yang lainnya yaitu, nama
lengkap, nama panggilan, asal dan hobi dan memakai name tag.
b. Evalusi / validasi
Menanyakan perasaan pasien saat ini
Menanyakan apakah apakah ada kejadian perilaku kekerasan: penyebab,
tanda dan gejala, perilaku kekerasan serta akibatnya.
c. Kontrak
Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yaitu cara fisik untuk mencegah
perilaku kekerasan.
Mejelaskan aturan main yaitu:
Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK sampai dengan selesai.
Peseta Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama
kegiatan TAK berlangsung.
Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta mengangkat
tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh leader.
Peserta yang ingin ke kamar mandi dipersilakan dengan seijin leader.
Lama kegiatan 50 menit.
3. Tahap kerja
Hidupkan lagu dan edarkan pada bola tenis berlawanan dengan arah
jarum jam.
Pasien yang memegang bola melakukan teknik nafas dalam diawali oleh
co-leader memberikan contoh.
Ulangi sampai semua anggota kelompok mendapat giliran
Kegiatan dilanjutkan dengan tekhnik mengontrol perilakuk kekerasan
dengan teknik memukul bantal.
Hidupkan lagu dan edarkan pada bola tenis berlawanan dengan arah
jarum jam
Pasien yang memegang bola melakukan teknik memukul bantal diawali
oleh co-leader memberikan contoh
Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat giliran
Berikan pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai mengikuti TAK
Menanyakan ulang cara baru yang sehat mencegah perilaku kekerasan.
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien menggunakan cara yang telah dipelajari jika
ada stimulus penyebab perilaku kekerasan
Menganjurkan klien berlatih secara teratur cara yang telah dipelajari.
Memasukan dalam jadwal kegiatan harian klien.
c. Kontrak yang akan datang
Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk mempelajari cara baru
yang lain yaitu interaksi sosial yang asertif.
Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat.
SESI 2 TAK
STIMULASI PERSEPSI : PERILAKU KEKERASAN
Kemampuan Mencegah Perilaku kekerasan fisik
Aspek Yang Dinilai dalam TAK sesi 2:
No Aspek Nama Pasien
yang
Dinilai
Yeni Sumadi Anik Rijasa Sunadi Swandewi
1. Nafas
Dalam
2 Memukul
Bantal
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan mempraktikkan dua
cara fisik mencegah perilaku kekerasan, beri tanda √ jika klien mampu
dan tanda X jika klien tidak mampu.
M. Antisipasi Masalah
Memanggil klien
Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau
klien lain.
2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
Panggil nama klien
Tanyakan alasan klien meninggalankan kegiatan
3. Bila klien lain ingin ikut
Berikan penjelasan bahwa ada kegiatan ini ditujukan kepada klien yang
telah dipilih
Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin diikuti oleh
klien tersebut
Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi
pesan pada kegiata ini