Toynbee, seorang sejarawan asal inggris, lahirnya peradaban
itu diuraikan dengan teori challenge and respons. Peradaban itu lahir sebagai respons (tanggapan) manusia yang dengan segenap daya upaya dan akalnya menghadapi, menaklukan, dan mengolah alam sebagai tantangan (challenge) guna mencukupi kebutuhan dan melestarikan kelangsungan hidupnya. Alam menawarkan sejumlah tantangan dan kemungkinan-kemungkinan. Ada alam yang tandus atau subur, di pegunungan atau pantai, daerah yang rawan gempa atau yang tanahnya stabil, dan seterusnya. Jika tantangan alam itu berat maka manusiapun akan gigih dan berusaha keras dalam merespons alam tersebut, begitupun sebaliknya. Contoh bangsa Jepang yang terkenal ulet, gigih, dan bekerja keras karena alamnya yang cukup berat untuk ditaklukkan. Keadaan alam Jepang bergunung-gunung, sering terjadi gempa, dan lahan pertaniannya tidak terlalu luas. Setiap kali timbul kebutuhan akan sesuatu, manusia akan berusaha menemukan jalan untuk memperolehnya. Seluruh perangkat ide, metode, teknik, dan benda material yang digunakan dalam suatu jangka waktu tertentu dalam suatu tempat tertentu maupun kegiatan untuk merombak perangkat tersebut demi memenuhi kebutuhan hidup manusia disebut teknologi. Teknologi lahir dan dikembangkan oleh manusia, dan ilmu untuk menguasai dan memanfaatkan lingkungan sehingga kebutuhannya dapat terpenuhi. Penerapan teknologi itu bertujuan untuk memudahkan kerja manusia, agar meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Alfin Toffler menganalisis gejala-gejala perubahan dan pembaharuan peradaban masyarakat akibat majunyailmu dan teknologi. Dalam bukunya The Third Wave (1981), ia menyatakan bahwa gelombang perubahan peradaban umat manusia sampai saat ini telah mengalami tiga gelombang, yaitu : a. Gelombang I, peradaban teknologi pertanian berlangsung mulai 800 SM – 1500 M b. Gelombang II, peradaban teknologi industry berlangsung mulai 1500 M – 1970 M c. Gelombang III, peradaban informasi berlangsung mulai 1970 M – sekarang. Setiap gelombang peradaban tersebut dikuasai oleh tingkat teknologi yang digunakan. Gelombang pertama (the first wave) dikenal dengan revolusi hijau. Dalam gelombang pertama ini manusia menemukan dan menerapkan teknologi pertanian. Pertanian terbatas pada pengelolaan lahan-lahan pertanian untuk mencukupi kebutuhan manusia. Pada awalnya, manusia berpindah-pindah dalam memanfaatkan lahan untuk mendapatkan hasil pertanian melalui teknologi pengumpulan hasil hutan. Selanjutnya, mereka berpindah ke penerapan teknologi pertanian, dimana manusia cenderung bertempat tinggal di suatu tempat yang kemudian menumbuhkan desa. Gelombang kedua adalah adanya revolusi industry terutama di Negara-negara Barat yang dimulai dengan revolusi industry di Inggris. Masa gelombang kedua adalah masa revolusi industry, yaitu kira-kira tahun 1700-1970. Masa ini dimulai dengan penemuan mesin uap pada tahun 1712. Pada masa itu ditemukan mesin elektro mekanis raksasa, mesin-mesin bergerak cepat, dan ban jalan. Mesin-mesin tersebut tidak hanya menggantikan otot-otot manusia, tetapi peradaban industry juga member mesin-mesin tersebut alat-alat panca indra sehingga mesin-mesin dapat mendengar dan melihat lebih tajam daripada indra manusia, dan dapat menghasilkan/melahirkan bermacam-macam mesin baru., yang akhirnya dikoordinir dengan rapi menjadi pabrik. Penggunaan mesin industry, mesin uap, dan mesin pemintal dalam industry garmen dan industry tambang telah memajukan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa Eropa. Gelombang ketiga merupakan revolusi informasi yang ditandai dengan kemajuan teknologi informasi yang memudahkan manusia untuk berkomunikasi dalam berbagai bidang. Gelombang ketiga terjadi dengan kemajuan teknologi dalam bidang : a. Komunikasi dan data prosesing b. Penerbangan dan angkasa luar c. Energi alternatif dan energy yang dapat diperbaharui d. Terjadinya urbanisasi, yang disebabkan oleh kemajuan teknologi komunikasi dan transportasi. Gelombang ketiga ini melahirkan suatu masyarakat dunia yang dikenal dengan sebutan the global village (kampung global). Kita sekarang berada pada gelombang ketiga atau masa revolusi informasi. Diperkirakan era informasi ini akan mencapai puncaknya pada 10-20 tahun mendatang. John Naisbitt dalam bukunya Megatrends (1982), menyatakan bahwa globalisasi memunculkan perubahan-perubahan yang akan dialami oleh negara-negara dunia. Perubahan itu terjadi karena interaksi yang dekat dan intensif antarnegara, terutama Negara berkembang akan terpengaruh oleh kemajuan di negara-negara maju. Perubahan-perubahan tersebut ialah : a. Perubahan dari masyarakat industry ke masyarakat informasi b. Perubahan dari teknologi yang mengandalkan kekuatan tenaga ke teknologi canggih c. Perubahan dari ekonomi nasional ke ekonomi dunia d. Perubahan dari jangka pendek ke jangka panjang e. Perubahan dari sentralisasi ke desentralisasi f. Perubahan dari bantuan lembaga ke bantuan diri sendiri g. Perubahan dari demokrasi perwakilan ke demokrasi partisipatori h. Perubahan dari system hirearki ke jaringan kerja i. Perubahan dari utara ke selatan j. Perubahan dari satu di antara dua pilihan menjadi macam-macam pilihan Naisbitt dan Patricia Aburdance (1990) kembali mengemukakan lagi adanya sepuluh macam perubahan di era global, yaitu : a. Abad biologi b. Bangunannya sosialisme pasar bebas c. Cara hidup global dan nasionalisme budaya d. Dasawarsa kepemimpinan wanita e. Kebangkitan agama dan millennium baru f. Kebangkitan dalam kesenian g. Kemenangan individu h. Pertumbuhan ekonomi dunia dalam tahun 1990-an i. Berkembangnya wilayah pasifik j. Privatisasi/swastanisasi atas negara kesejahteraan Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat diketahui bahwa peradaban manusia mengalami dinamika (perubahan dan perkembangan). Perubahan itu menuju pada kemajuan, apalagi di era global dewasa ini. Perubahan yang terjadi demikian pesatnya. Merujuk pada pendapat Alvin Toffler di atas, sekaran ini umat manusia berada pada era peradaban informasi. Kemajuan yang pesat di bidang teknologi informasi menghasilkan globalisasi., di samping kemajuan dalam sarana transportasi. Di era global, perilaku hidup manusia bisa berubah dan bergerak dengan cepat. Dalam era global, hubungan antarmanusia tidak terbatas dalam satu wilayah negara saja, tetapi sudah antar negara (transnasional). Dengan demikian, orang bisa berkomunikasi dengan orang lain di negara lain, serta berpindah-pindah dengan cepat dari satu negara ke negara lain.