Anda di halaman 1dari 24

PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BUNIWANGI
Jl. Raya Cibungur No.2 Tlp : ( 0266 ) 490624
Email : uptdpuskesmasbuniwangi@yahoo.co.id Surade 43179
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
KUNJUNGAN RUMAH ISPA
PUSKESMAS BUNIWANGI

1. PENDAHULUAN
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang
sering terjadi pada anak. Insidens menurut kelompok umur Balita
diperkirakan 0,29 episode per anak/tahun di Negara berkembang dan 0,05
episode per anak/tahun di negara maju. Ini menunjukkan bahwa terdapat
156 juta episode baru di dunia per tahun dimana 151 juta episode (96,7%)
terjadi di Negara berkembang. Kasus terbanyak terjadi di India (43 juta),
China (21 juta) dan Pakistan (10 juta) dan Bangladesh, Indonesia, Nigeria
masing-masing 6 juta episode. Dari semua kasus yang terjadi di
masyarakat, 7-13% kasus berat dan memerlukan perawatan rumah sakit.
Episode batuk-pilek pada Balita di Indonesia diperkirakan 2-3 kali per
tahun (Rudan et al Bulletin WHO 2008). ISPA merupakan salah satu
penyebab utama kunjungan pasien di Puskesmas (40%-60%) dan rumah
sakit (15%-30%). (Kemkes RI, Pedoman Pengendalian ISPA).
Pelaksanaan kegiatan program P2 ISPA sesuai dengan Visi Puskesmas
Buniwangi yaitu: Terwujudnya Puskesmas Buniwangi yang berkualitas
menuju Kecamatan Surade sehat yang mandiri Tahun 2021, dengan
menerapkan tata nilai yang ditetapkan Puskesmas Buniwangi, yaitu
IDAMAN (Inovatif, Dinamis, Amanah, Mandiri dan Nyaman)

2. LATAR BELAKANG
Istilah ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran pernapasan
Akut dengan pengertian sebagai berikut: Infeksi adalah masuknya
Mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga
menimbulkan penyakit. Saluran pernapasan adalah organ mulai dari
hidung hingga Alveoli beserta organ Adneksanya seperti sinus, rongga
telinga tengah dan pleura.
Program Pemberantasan Penyakit (P2) ISPA membagi penyakit ISPA
dalam 2 golongan yaitu pneumonia dan yang bukan pneumonia.
Pneumonia dibagi atas derajat beratnya penyakit yaitu pneumonia berat
dan pneumonia tidak berat. Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis,
tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya digolongkan sebagai
bukan pneumonia.
 Penyebab ISPA

Penyakit ISPA dapat disebabkan oleh berbagai penyebab seperti


bakteri, virus, mycoplasma, jamur dan lain-lain. ISPA bagian atas
umumnya disebabkan oleh Virus, sedangkan ISPA bagian bawah dapat
disebabkan oleh bakteri , virus dan mycoplasm.
Bakteri penyebab ISPA antara lain adalah dari genus streptcocus,
Stapilococcus, Pneumococcus, Hemofillus, Bordetella dan Corinebacterium.
Virus penyebab ISPA antara lain adalah golongan Miksovirus, Adenovirus,
Koronavirus, Pikornavirus, Mikoplasma, Herpesvirus dan lain-lain.
 Gejala ISPA

Gejala ISPA biasanya ditandai dengan gejala influenza, batuk, demam


dan suhu tubuh anak meningkat lebih dari 38,5 derajat celsius dan disertai
sesak nafas. Sebagai pertahanan untuk melawan bakteri dan kuman yang
masuk ke dalam saluran pernafasan adalah berupa bersin, batuk disertai
dahak dan ingus atau lendir yang ke luar dari hidung.
ISPA masih merupakan masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Buniwangi. Hal ini bisa dibuktikan bahwa penyakit ISPA menduduki
peringkat pertama 10 besar penyakit di Puskesmas Buniwangi Tahun 2015
(Laporan Tahunan 2015 Puskesmas Buniwangi)

3. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Melakukan upaya untuk menurunkan angka kesakitan ISPA/Pneumonia
di wilayah kerja Puskesmas Buniwangi.
b. Tujuan Khusus
a) Petugas dapat mengetahui factor-faktor penyebab tingginya angka
kesakitan ISPA di wilayah kerja Puskesmas Buniwangi.
b) Petugas dapat mencari alternative pemecahan masalah, langkah-
langkah pemecahan masalah dan prioritas pemecahan masalah pada
kasus ISPA/Pneumonia diwilayah kerja Puskesmas Buniwangi.

4. SASARAN
a. Pasien penderita gangguan ISPA dan Pneumonia
b. Keluarga balita penderita pneumonia

5. CARA PELAKSANAAN
a. Tindaklanjut dari hasil penjaringan kasus ISPA dan Pneumonia di
puskesmas
b. Kunjungan rumah kasus ISPA dan Pneumonia bersama program
terkait
c. Kunjungan rumah pelayanan kesehatan ISPA dan Pneumonia di
masyarakat
d. Penyuluhan individu dan keluarga

6. JADWAL PELAKSANAAN
2019
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kunjungan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
rumah penderita
ISPA
2 Monitoring dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
evaluasi

7. PENCATATAN DAN PELAPORAN


1. Kerangka acuan kegiatan
2. Bukti pelaksanaan kegiatan
3. Dokumentasi hasil kegiatan

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Buniwangi Penanggung Jawab Program

Sunarya.Am.Kep.SKM.MM N.Ajeng Purnama Suci.Am.Keb


NIP. 19680219 198902 1003

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENANGANAN DAN PENCEGAHAN KASUS DIARE
UPTD PUSKESMAS BUNIWANGI
TAHUN 2019

A. Pendahuluan
Diare merupakan penyakit yang dapat dialami oleh setiap orang tanpa
melihat umur dan jenis kelamin akan tetapi tingkat bahaya lebih banyak
dialami pada bayi maupun anakanak dikarenakan berbagai macam faktor
diantaranya kebersihan dan gaya hidup. Menurut WHO, diare adalah
buang air besar (defekasi) dalam benluk cairan atau setengah cair lebih
dari tiga kali dalam satu hari, Buang air besar encer tersebut dapat/tanpa
disertai lendir dan darah (IDAI,2011).

Diare dapat menyebabkan seseorang kekurangan cairan. Penyebab


diare bermacam - macam, diantaranya infeksi (bakteri maupun virus)
maupun alergi makanan (khususnya susu atau laktosa). Diare pada anak
harus segera ditangani karena bila tidak segera ditangani, diare dapat
menyebabkan tubuh dehidrasi yang bisa berakibat fatal.

B. Latar Belakang
Diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara
berkembang termasuk Indonesia dan merupakan salah satu penyebab
kematian dan kesakitan pada anak, terutama di bawah usia 5 tahun. Di
dunia sebanyak 6 juta anak meninggal setiap tahunnya karena diare dan
sebagian besar kejadian tersebut terjadi di negara berkembang.

Wilayah Puskesmas Buniwangi terdiri dari 5 desa dan berikut ini


merupakan cakupan penanganan dan penemuan kasus penyakit diare di
puskesmas Buniwangi tahun 2018 yaitu sebanyak 682 kasus. Kunjungan
penderita dengan kasus diare lebih banyak ditemukan pada kasus diare
tanpa dehidrasi yang terjadi pada masyarakat wilayah Puskesmas
Buniwangi.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mencegah terjadinya diare dengan komplikasi yang berat.
2. Tujuan Khusus
1. Penanganan dan pengobatan sesuai standar operasional prosedur
2. Masyarakat yang diare segera berobat ke fasilitas kesehatan tingkat
pertama.
3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara pencegahan
diare.
4. Mencegah terjadinya kematian karena diare

D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Desiminasi Informasi Program  Pengenalan Program
diare

2 Penyuluhan Penyakit diare  Menjelaskan tanda dan gejala


penyakit diare
 Menjelaskan tatacara penanganan
penyakit diare
3 Kunjungan rumah penderita Mengunjungi penderita diare untuk
diare mengetahui sumber penyakit dan
memutus mata rantai penyakit

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Kegiatan Pokok Pelaksanaan Lintas Program Lintas sector
Program terkait terkait
Desiminasi a. Persiapan Promkes Kecamatan
Informasi b. Mengundang Kesling Desa
Program diare masyarakat Perkeskom Kader
untuk kegiatan
Desinfo
c. Pelaksanaan
Melakukan
desinfo

Penyuluhan a. Persiapan Promkes Kecamatan


Penyakit diare b. Mengundang Kesling Desa
masyarakat Perkeskom Kader
untuk kegiatan
Penyuluhan
penyakit diare
c. Pelaksanaan
Melakukan
Penyuluhan
tentang
penyakit diare

Kunjungan a. Persiapan Promkes Kecamatan


rumah penderita
 Mempelajari Kesling Desa
diare
hasil Perkeskom Kader
konseling
Survailent
 Membuat janji
kunjungan
rumah
 Menyusun
rencana
kegiatan
b. Pelaksanaan
 Melakukan
receking
keadaan
pasien
 Melakukan
penemuan
penderita
lainnya
 Memberikan
saran tindak
lanjut

F. Sasaran
Sasaran dari kegiatan kunjungan rumah pasien diare adalah
Masyarakat di sekitar wilayah kerja Puskesmas Buniwangi yang menderita
diare.

G. Jadwal Kegiatan
2019
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Desiminasi √
Informasi
Program Diare
2 Sosialisasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Penyakit Diare
3 Kunjungan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
rumah penderita
diare
4 Monitoring dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
evaluasi

H. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan sekali dalam waktu satu
bulan setelah pelaksanaan BIAS Campak SD/MI oleh penanggungjawab
wilayah selanjutnya untuk dilaporkan ke puskesmas dan dinas kesehatan.

I. Pencatatan dan Pelaporan


Pencatatan atau pelaporan kegiatan dilakukan pada bulan setelah
pelaksanaan kegiatan.

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Buniwangi Petugas Imunisasi
PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BUNIWANGI
Sunarya,AM.Kep.SKM.MM
Jl. Raya Cibungur No.2 Tlp : ( 0266 )Muslihin,AM.Kep
490624
NIP 19680219 198902 1 003
Email : uptdpuskesmasbuniwangi@yahoo.co.id Kec. Surade 43179

KERANGKA ACUAN
KEGIATAN SWEEPING IMUNISASI BAYI/BALITA
UPTD PUSKESMAS BUNIWANGI
TAHUN 2019

A.Pendahuluan
Imunisasi adalah suatu proses untuk meningkatkan sistem kekebalan
tubuh dengan cara memasukkan vaksin, yakni virus atau bakteri yang
sudah dilemahkan, dibunuh, atau bagian-bagian dari bakteri (virus)
tersebut setelah di modifikasi. Ada lima jenis jenis imunisasi yang diberikan
secara gratis di posyandu, yang terdiri dari imunisasi Hepatitis B, BCG,
Polio (IPV dan OPV), DPT-HB, serta Campak.
Semua jenis vaksin ini harus di berikan secara lengkap sebelum anak
berusia satu tahun diikuti dengan imunisasi lanjutan pada batita.

B.Latar Belakang
Imunisasi telah mencegah 2-3 juta kematian anak di dunia setiap
tahunnya. Namun demikian masih terdapat 22,6 juta anak di dunia tidak
terjangkau imunisasi rutin. Berdasarkan data yang dilansir oleh Kementerian
Kesehatan RI, cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) masih mencapai angka
86,8% pada April 2015. Lebih dari 13 % anak di Indonesia belum
mendapatkan imunisasi secara lengkap karena berbagai sebab, padahal
imunisasi lengkap dapat melindungi anak dari wabah, kecacatan dan
kematian. Imunisasi dianggap sebagai upaya kesehatan yang paling efektif.
Di UPTD Puskesmas Buniwangi sampai dengan semester I tahun 2018
cakupan imunisasi dasar lengkap hanya berada dikisaran 21 %, banyak hal
yang mempengaruhi diantaranya rendahnya kesadaran masyarakat tentang
kesehatan terutama masalah imunisasi, mobilisasi masyarakat yang cukup
tinggi dan peran lintas sector yang belum maksimal.
Melihat dari data diatas maka dirasa perlu diadakan kegiatan sweeping
imunisasi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Buniwangi.

C.Tujuan
1. Tujuan Umum
Tercapainya target sasaran imunisasi dasar lengkap di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Buniwangi.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk memberikan perlindungan yang optimal bagi seluruh anak
umur 0-11 bulan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi
b. Meningkatkan cakupan pelayanan imunisasi.

D.Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


NO KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN
1 Pendataan Sasaran a. Pengumpulan data sasaran
b. Menghitung kebutuhan logistik
c. Menentukan jumlah Tim Pelaksana
Sweeping
2 Pelaksanaan a. Koordinasi tim pelaksana
b. Distribusi logistik
c. Pelaksanaan sweeping pada sasaran
yang tidak hadir saat pelaksanaan
posyandu

F.Cara Melaksanakan Kegiatan.


Cara melaksanakan kegiatan dengan beberapa cara antara lain
melakukan pertemuan/ rapat, membentuk tim sweeping dan sweeping
langsung ke sasaran.

G.Sasaran
Sasaran pelaksanaan kegiatan ini adalah anak umur 0–36 bulan
dengan status imunisasi tidak lengkap dan tidak mendapat imunisasi
sesuai jadwal.

H.Jadwal Kegiatan

Bulan
N
Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Ags

Sep

Okt

Nov

Des

Kegiatan
o

1. Pendataa √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
n
sasaran
2. Sweeping √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI
DINAS KESEHATAN
imunisasUPTD PUSKESMAS BUNIWANGI
i capaian
Jl. Raya Cibungur No.2 Tlp : ( 0266 ) 490624
rendah Email : uptdpuskesmasbuniwangi@yahoo.co.id Kec. Surade 43179

I.Evaluasi Kegiatan
Pelaksanaan Evaluasi kegiatan dilaksanakan setiap kali selesai
pelaksanaan kegiatan, untuk melakukan rencana tindakan selanjut,
kemudian pelaporan langsung dibuat setelah kegiatan selesai.

J.Pencatatan dan Pelaporan


Pencatatan dilakukan sesuai dengan format yang ada pada saat
kegiatan dan selesai kegiatan.
Pelaporan dilakukan setelah selesai kegiatan secara menyeluruh sesuai
jadwal. Evaluasi kegiatan dilakukan setelah kegiatan selesai serta
menganalisa hasil cakupan kegiatan.

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Petugas Imunisasi
Buniwangi

Muslihin,AM.Kep
Sunarya,AM.Kep.SKM.MM
NIP 19680219 198902 1 003

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH (BIAS) DT dan Td
UPTD PUSKESMAS BUNIWANGI
TAHUN 2019

A. Pendahuluan
Imunisasi adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja memberikan
kekebalan atau vaksin (suatu obat yang digunakan untuk membantu
mencegah suatu penyakit) pada anak sekolah sehingga terhindar dari
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).

B. Latar Belakang
Masih tingginya angka kesakitan oleh penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I) pada anak < 15 tahun.

C. Tujuan
3. Tujuan Umum
Mencegah terjadinya suatu penyakit tertentu pada seseorang dan
menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat
(populasi) atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu di dunia.
4. Tujuan Khusus
Memberikan imunisasi lanjutan DT dan Td pada seluruh murid kelas
1,2, dan 5 Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah tanpa memandang
status imunisasi saat bayi.
D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Pendataan Sasaran BIAS Melaksanakan pendataan pada anak SD
DT dan Td kelas 1, 2 dan 5
2 BIAS DT dan Td Melaksanakan Imunisasi DT dan Td bagi
anak sekolah SD/ MI kelas 1, 2, dan 5

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Pemberian imunisasi biasanya dilakukan dengan cara injeksi intra
muskuler (pada area muskulus deltoid). Tempat pelaksanaan BIAS DT dan
Td di 37 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah pada bulan November pada
tahun ajaran berjalan.

F. Sasaran
Seluruh murid kelas 1, 2, 5 Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah tanpa
memandang status imunisasi saat bayi.

G. Jadwal Kegiatan

Bulan
N
Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Ags

Sep

Okt

Nov

Des
Kegiatan
o

1. Pendataan
Sasaran

imunisasi
DT dan Td
2. BIAS DT

dan Td

H. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan sekali dalam waktu satu
bulan setelah pelaksanaan BIAS DT dan Td SD/MI oleh penanggungjawab
wilayah selanjutnya untuk dilaporkan ke puskesmas dan dinas kesehatan.

I. Pencatatan dan Pelaporan


Pencatatan atau pelaporan kegiatan dilakukan pada bulan setelah
pelaksanaan kegiatan.

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Buniwangi Petugas Imunisasi
PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BUNIWANGI
Jl. Raya Cibungur No.2 Tlp : ( 0266 ) 490624
Sunarya,AM.Kep.SKM.MM Muslihin,AM.Kep
Email : uptdpuskesmasbuniwangi@yahoo.co.id Kec. Surade 43179
NIP 19680219 198902 1 003

KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN IMUNISASI


UPTD PUSKESMAS BUNIWANGI
TAHUN 2019

A. PENDAHULUAN

Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum perlu


diwujudkan sesuai dengan cita-cita Bangsa Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam UUD 1945 melalui pembangunan nasional yang
berkesinambungan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh
tersedianya sumber daya manusia yang sehat, terampil dan ahli,
serta disusun dalam satu program kesehatan dengan perencanaan
terpadu yang didukung oleh data dan informasi epidemiologi yang
valid.
Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini
mempunyai beban ganda (double burden), yaitu beban masalah
penyakit menular dan penyakit degeneratif. Pemberantasan penyakit
menular sangat sulit karena penyebarannya tidak mengenal batas
wilayah administrasi. Imunisasi merupakan salah satu tindakan
pencegahan penyebaran penyakit ke wilayah lain.
Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, imunisasi merupakan salah satu upaya untuk mencegah
terjadinya penyakit menular yang merupakan salah satu kegiatan
prioritas Kementerian Kesehatan sebagai salah satu bentuk nyata
komitmen pemerintah untuk mencapai Millennium Development
Goals (MDGs) khususnya untuk menurunkan angka kematian pada
anak.
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan /
meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu
penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit
tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
Penyelenggaraan Imunisasi adalah serangkaian kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan imunisasi.Berdasarkan
sifat penyelenggaraannya, imunisasi dikelompokkan menjadi imunisasi
wajib dan imunisasi pilihan. Imunisasi rutin merupakan kegiatan
imunisasi yang dilaksanakan secara terus menerus sesuai jadwal.
Imunisasi rutin terdiri atas imunisasi dasar dan imunisasi
lanjutan.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerjanya. Puskesmas
sebagai pelaksana teknis akan bekerjasama dengan lintas terkait
yang ada di desa dan kecamatan wilayah kerjanya.

B. LATAR BELAKANG
Rendahnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang
imunisasi, rendahnya cakupan dan kunjungan masyarakat ke posyandu
khususnya bagi masyarakat yang memiliki bayi dan batita yang wajib
mendapatkan imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan, kurangnya
kerjasama dan partisipasi dengan masyarakat secara umum dan lintas
terkait secara khusus dalam kegiatan imunisasi (posyandu) serta
beranggapan bahwa posyandu yang termasuk dalam UKBM bukan
milik dan kepentingan mereka melainkan milik instansi kesehatan.

C. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Turunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian,khususnya
kematian anak (bayi dan balita) akibat Penyakit yang Dapat Dicegah
Dengan Imunisasi (PD3I).
2. TUJUAN KHUSUS
Tujuan khususnya adalah sebagai berikut :
 Tercapainya target Universal Child Immunization (UCI) yaitu
cakupan imunisasi lengkap minimal 80% secara merata pada
bayi yang ada di desa.
 Tercapainya eliminasi campak pada tahun 2020 dan
pengendalian penyakit rubella tahun 2020.
 Terselenggaranya imunisasi yang aman serta pengelolaan
limbah medis (safety injection practise and waste disposal
management).

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan pokok dalam program ini adalah dengan pemberian imunisasi
Adapun rincian kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. Pemberian Imunisasi BCG
Langkah Kerja
 Petugas mencuci tangan
 Pastikan vaksin dan spuit yang akan di gunakan
 Larutkan vaksin dengan cairan pelarut BCG 1 ampul ( 4 cc )
 Pastikan anak belum pernah di BCG dengan menanyakan
pada orang tua anak tersebut
 Ambil 0.05 cc vaksin BCG yang telah kita larutkan tadi
 Bersihkan lengan dengan kapas yang telah dibasahi air
bersih, jangan menggunakan alkohol / desinfektan sebab
akan merusak vaksin tersebut
 Suntikan vaksin tersebut sepertiga bagian lengan kanan
atas (tepatnya pada insertio musculus deltoideus) secara
intrakutan (ic) / dibawah kulit
 Rapikan alat - alat
 Petugas mencuci tangan
 Mencatat dalam buku

2. Pemberian Imunisasi DPT-Hb Hib


Langkah Kerja :
 Petugas mencuci tangan
 Pastikan vaksin yang akan di gunakan
 Jelaskan kepada ibu anak tersebut, umur anak (2-11
bulan) jumlah suntikan 3x untuk imunisasi DPT.
 Ambil 0,5 cc vaksin DPT
 Bersihkan 1/3 paha bagian luar dengan kapas steril (air
panas)
 Suntikan secara intra muskuler (im)
 Terangkan kepada ibu anak tersebut, tentang panas akibat
DPT, berikan obat penurun panas / antipiretik kepada ibu
anak tersebut.
 Anjurkan kompres hangan di lokasi penyuntikan.
 Rapikan alat-alat
 Petugas mencuci tangan
 Mencatat dalam buku

3. Pemberian Immunisai Polio


Langkah kerja

a. Petugas mencuci tangan


b. Pastikan vaksin polio dalam keadaan baik (perhatikan
nomor
kadaluarsa )
c. Buka tutup vaksin dengan menggunakan pinset /
gunting kecil
d. Pasang pipet diatas botol vaksin
e. Letakkan anak pada posisi yang senyaman mungkin
f. Buka mulut anak dan teteskan vaksin volio sebanyak 2
tetes
g. Pastikan vaksin yang telah diberikan ditelan oleh anak
yang diimunisasi.
h. Jika di muntahkan atau di keluarkan oleh anak, ulangi
lagi penetesan.
i. Saat meneteskan vaksin ke mulut, pastikan agar vaksin
tetap dalam kondisi steril
j. Rapikan Alat
k. Petugas mencui tangan
l. Catat dalam Buku

4. Imunisasi Campak
Langkah kerja

a. Petugas mencuci tangan


b. Pastikan vaksin dalam keadaan baik
c. Buka tutup vaksin dengan menggunakan Pinset
d. Larutkan dengan cairan pelarut campak yang sudah ada (5
cc)
e. Pastikan umur anak tepat untuk di imunisasi campak (9
bulan)
f. Ambil 0,5 cc vaksin campak yang telah dilarutkan tadi.
g. Bersihkan lengan kiri bagian atas anak dengan kapas
steril (air panas).
h. Suntikan secara sub (sc)
i. Rapikan alat
j. Cuci tangan petugas
k. Catat dalam Buku

5. Imunisasi Tetanus Toxoid


Langkah Kerja

a. Lakukan identifikasi dan anamnesa dengan menanyakan


pada pasien : Nama, Umur dan alamat. Apakah ada alergi
terhadap obat-obatan.
b. Pastikan kondisi pasien dalam keadaan sehat
c. Siapkan bahan dan alat suntik
d. Ambil vaksin dengan jarum dan semprit disposible
sebanyak 0,5ml
e. Persilahkan pasien duduk
f. Oleskan kapas alkohol pada lengan kiri bagian atas
g. Suntik pada lengan kiri bagian atas secara intra
musculer
h. Buang jarum bekas suntikan ke dalam kotak
i. Persilahkan pasien menunggu 15 menit di luar, dan jika
tidak terjadi efek samping pasien boleh pulang
j. Catat pada buku status dan KMS ibu hamil

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan ini dilakukan rutin setiap bulan dengan jadwal yang
sudah ditetapkan di masing-masing desa wilayah kerja.

F. SASARAN
Sasaran dalam kegiatan ini adalah seluruh bayi yang berumur
0-11 bulan untuk imunisasi dasar, 18-24 bulan dan 24-36 bulan
untuk imunisasi lanjutan. Ibu hamil pada umur kehamilan 4-9 bulan
sebelum bersalin.

G. JADWAL KEGIATAN
Kegiatan ini akan dilaksanakan rutin dalam setiap bulan selama
satu tahun.

H. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi dari kegiatan ini dilakukan dengan melihat cakupan
pemberian imunisasi pada bayi dan batita yang wajib memperoleh
imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan.
Pelaporan dari kegiatan ini akan dibuat dalam bentuk blanko /
format laporan hasil kegiatan dan akan diserahkan kepada kepala
desa, kepala puskesmas dan camat sebagai pimpinan wilayah kerja
serta ke instansi dinas kesehatan daerah.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dalam kegiatan akan dibuat dalam bentuk buku
pencatatan bayi dan balita sesuai dengan data bayi dan balita yg
wajib mendapatkan imunisasi dari setiap desa di wilayah
kerja.Pelaporan dari kegiatan ini akan dibuat dalam bentuk format
pelaporan hasil kegiatan dalam setiap bulan dari setiap desa yang
ada di wilayah kerja.
Evaluasi dalam kegiatan ini akan dilakukan dalam bentuk
melihat cakupan pemberian imunisasi secara berjenjang pada bayi
dan batita yang wajib mendapatkan imunisasi.

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Petugas Imunisasi
Buniwangi

Muslihin,AM.Kep
Sunarya,AM.Kep.SKM.MM
NIP 19680219 198902 1 003
PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BUNIWANGI
Jl. Raya Cibungur No.2 Tlp : ( 0266 ) 490624
Email : uptdpuskesmasbuniwangi@yahoo.co.id Kec. Surade 43179

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


OUTBREAK RESPONS IMMUNIZATION (ORI) DIFTERI
UPTD PUSKESMAS BUNIWANGI
TAHUN 2019

A. Pendahuluan
Tidak ada upaya yang lebih efektif dalam mencegah terjadinya Difteri
selain pemberian imunisasi. Hal ini terbukti baik di dalam maupun di luar
negeri. Di negara maju dengan status gizi dan higien yang tinggi, imunisasi
tetap diberikan dalam upaya memberikan kekebalan. Di Indonesia yang
daerah cakupan imunisasinya tinggi tidak dilaporkan adanya kasus Difteri.
Kejadian luar biasa yang terjadi di Indonesia dan secara sporadik di
daerah lain merupakan indikator bahwa program imunisasi tidak mencapai
sasaran. Oleh karena itu dalam menghadapi dan mengatasi masalah Difteri
kita harus memperbaiki pelaksanaan program imunisasi secara menyeluruh.
Dan hal tersebut penting untuk mendapat perhatian dari semua kalangan
kesehatan.

B. Latar Belakang
ORI adalah suatu tindakan penanganan Kejadian Lar Biasa [KLB].
Pedoman pelaksanaan imunisasi dalam penanganan KLB disesuaikan
dengan situasi epidemiologis penyakit masing masing.
Difteri adalah suatu penyakit yang ditandai dengan demam disertai
adanya pseudomembran putih keabu abuan pada tenggorokan yang tak
mudah lepas dan berdarah
Difteri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman
Corynebakterium diptheriae yang sangat mudah menular dan berbahaya
karena dapat menyebabkan kematian akibat obtruksi laring atau
myiokarditis. Pada kejadian luar biasa selain Difteri laring, tonsil, dan faring
telah dilaporkan terjadinya Difterihidung dan Difteri kulit.
Difteri sangat menular melalui droplet dan penularan dapat terjadi tidak
hanya dari penderita anak maupaun dewasa saj namun juga dari karier
[pembawa] baik anak maupun dewasa yang tampak sehat kepada
lingkungan di sekitarnya

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit Difteri
2. Tujuan Khusus
a) Memberikan kekebalan dari penyakit Difteri dan tetanus
b) Meninggikan status pemberian vaksin tetanus.

D.Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


1 Pendataan Sasaran Melaksanakan pendataan anak usia 0
Imunisasi bulan s/d < 19 tahun dibulan Januari
2 Orientasi Imunisasi Sosialisasi tentang imunisasi ORI Difteri
bagi kader dan guru
3 ORI Difteri Melaksanakan Imunisasi ORI Difteri bagi
bayi dan anak sekolah
4 Pencatatan dan Pelaporan Mencatat dan melaporkan setiap hasil
kegiatan

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Pelaksana program melakukan pendataan sasaran imunisasi ORI
Difteri
2. Pelaksana program melakukan orientasi tentang imunisasi ORI
Difteri pada kader dan guru.
3. Pelaksana program melakukan kegiatan ORI sesuai jadwal 3 kali
putaran.
4. Pelaksana program melakukan pencatatan dan pelaporan proses
kegiatan ORI.

F. Sasaran
Kelompok sasaran : Usia 12 bulan – < 19 tahun

G.Jadwal Kegiatan

Bulan
N
Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Ags

Sep

Okt

Nov

Des
Kegiatan
o

1. Pendataa
n
Sasaran

imunisas
i ORI
Difteri
2. Orientasi
Perpinda
han √
Imunisas
i
3. ORI
√ √ √
Difteri
4. Pencatat √ √ √
an dan
pelapora
n

H.Evaluasi Kegiatan
Evaluasi di lakukan oleh pelaksana program apakah pelaksanaan
Kegiatan ORI sesuai dg jadwal,sasaran,dan tehnis pelaksanaan. Evaluasi
dilakukan pada saat pelaksanaan dan setelah pelaksanan untuk segera
dilakukan perbaikan .
Pelaporan hasil kegiatan ORI di lakukan oleh pelaksana kepada
koordinator program.Pelaporan dilakukan setelah selesai pelaksanaan
kegiatan dan diketahui oleh koordinator program untuk dilakukan evaluasi
lebih lanjut.

I. Pencatatan dan Pelaporan


Pencatatan hasil kegiatan ORI dicatat dalam buku kegiatan setiap
pemegang program,dan didokumentasikan untuk menjadi acuan dalam
perencanan program. Pelaporan hasil kegiatan ORI dilakukan oleh pemegang
program ,dilakukan setiap selesai melakukan kegiatan, dan diserahkan pada
koordinator program untuk dilakukan evaluasi dan tindak lanjut.
Evaluasi kegiatan dilakukan setelah pelaksanaan program oleh koordinator
program dan dilaporkan kepada kepala puskesmas untuk dijadikan acuan
pelaksanaan program berikutnya.

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Petugas Imunisasi
Buniwangi

Muslihin,AM.Kep
Sunarya,AM.Kep.SKM.MM
NIP 19680219 198902 1 003
PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BUNIWANGI
Jl. Raya Cibungur No.2 Tlp : ( 0266 ) 490624
Email : uptdpuskesmasbuniwangi@yahoo.co.id Kec. Surade 43179

KERANGKA ACUAN PROGRAM IMUNISASI


UPTD PUSKESMAS BUNIWANGI
TAHUN 2019

A. Pendahuluan
Imunisasi telah diakui sebagai upaya pencegahan penyakit yang
paling mendekati kesempurnaan dan sangat berdampak terhadap
peningkatan kesehatan masyarakat. Salah satu upaya peningkatan
kualitas sumber daya manusia dalam bidang kesehatan adalah upaya
kesehatan untuk bayi yaitu imunisasi.

B. Latar Belakang
Program imunisasi di Indonesia dimulai dengan memberikan Lima
Imunisasi Dasar Lengkap pada bayi (0 – 11 bln) dilanjutkan booster
imunisasi pada usia 18 bln – 3 tahun dengan tujuan memberikan
perlindungan terhadap 8 macam penyakit: TBC, Difteri, Pertusis,
Tetanus, Campak, Polio, Hepatitis B dan Meningitis, melalui antigen
BCG, DPT, HIB, Polio, Campak, Hepatitis B. Kemudian untuk melengkapi
status imunisasi TT dan Booster terhadap penyakit Difteri, pemerintah
juga memberikan imunisasi DT dan Td saat BIAS. Imunisasi juga
diberikan pada WUS dan BUMIL melalui antigen TT.
Di Indonesia, program imunisasi diatur oleh Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia. Pemerintah bertanggungjawab
menetapkan sasaran jumlah penerima imunisasi, kelompok umur serta
tatacara memberikan vaksin pada sasaran. Pelaksanaan program
imunisasi dilakukan oleh unit pelayanan kesehatan pemerintah dan
swasta. Institusi swasta dapat memberikan pelayanan imunisasi
sepanjang memenuhi persyaratan perijinan yang telah ditetapkan oleh
Kementerian Kesehatan.
Visi Puskesmas Buniwangi yaitu “ Terwujudnya Puskesmas
Buniwangi yang berkualitas menuju kecamatan Surade sehat yang
mandiri tahun 2021 ” dan Misi Puskesmas Buniwangi :
1. Meningfktakan insfrastruktur dan pelayanan kesehatan yang
merata,bermutu dan terjangkau.
2. Mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan dan mengerakkan
masyarakat berprilaku hidup sehat.
3. Meningkatkan tatakelola manajemen dan system informasi kesehatan
serta kesediaan sumber daya manusia.
4. Meningkatkan koordinasi lintas program dan lintas sektor.
Memberikan pelayanan dengan IDAMAN
I : Inovatif
D : Dinamis
A : Amanah
M : Mandiri
A : Adil
N : Nyaman

C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Turunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian bayi akibat
penyakit yang dapat di cegah dengan imunisasi PD3I.
b. Tujuan Khusus
1. Tercapainya target Universal Child Immunization yaitu cakupan
imunisasi lengkap minimal 95% secara merata pada bayi di 100%
desa / kelurahan pada tahun 2018.
2. Tercapainya Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (insiden di
bawah 1 per 1.000 kelahiran hidup dalam satu tahun) pada tahun
2016.
3. ERAPO (Eradikasi polio) diharapkan untuk tidak ada lagi virus
polio di Indonesia pada tahun 2014.
4. Tercapainya reduksi campak (RECAM) dimana angka kesakitan
campak turun sampai 95% disbanding sebelum ada program
imunisasi.
5. Mutu pelayanan sesuai standar WHO.
6. Pemeratan pelayanan sampai kedesa-desa.
7. Tercapainya komitmen global.

D.Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Pendataan Sasaran Melaksanakan pendataan anak usia
Imunisasi 0 bulan s/d < 19 tahun dibulan
Januari
2 BIAS DT dan Td Melaksanakan Imunisasi DT dan Td
bagi anak sekolah
3 ORI Difteri Melaksanakan Imunisasi ORI Difteri
bagi bayi dan anak sekolah
4 Sweeping Imunisasi Melaksanakan sweeping imunisasi
Capaian Rendah yang belum tercapai
5 Distribusi Vaksin ke Mendistribusikan vaksin ke 37
Posyandu posyandu
6 Permintaan Vaksin Pengambilan vaksin yang dibutuhkan
Rutin ke Dinkes puskesmas
Kab.Sukabumi
7 Orientasi Perpindahan Sosialisasi tentang imunisasi ORI
Imunisasi Difteri bagi kader dan guru
Pemeliharaan Lemari Memelihara lemari es vaksin harian
8 Es Vaksin dan bulanan
9 Pencatatan dan Mencatat dan melaporkan setiap
Pelaporan hasil kegiatan
10 Pemantauan KIPI Menemukan, memantau, melacak,
dan melaporkan kasus KIPI di setiap
kegiatan

Penyelenggaran Imunisasi dilaksanakan oleh Puskesmas Buniwangi


1. Fungsi dan Peran Puskesmas :
Kepala Puskesmas sebagai penanggung jawab dan mengkoordinir
pelaksanaan Imunisasi di Wilayah kerja Puskesmas Buniwangi.
Bidan/tenaga kesehatan bertanggung jawab dalam pelaksanaan
Imunisasi (identifikasi sasaran yang akan di imunisasi,
mengkoordinasi dengan stakeholder, fasilitasi pertemuan)
2. Koordinator dan Pelaksana
Koordinator imunisasi adalah bidan atau petugas kesehatan yang
telah mendapat pelatihan imunisasi.
Pelaksana imunisasi adalah dokter, bidan dan perawat yang
berkompeten untuk melaksanakan pemberian imunisasi.
3. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk melaksanakan
Imunisasi adalah:
- Ruang imunisasi dengan ventilasi, pencahayaan yang cukup, dan
sarana untuk cuci tangan.
- Meja tulis, kursi, alat tulis menulis, computer, lemari berkunci untuk
menyimpan berkas pencatatan dan pelaporan imunisasi
- Buku KIA
- Coldchain, vaksin carrier, cool pack, thermometer suhu.
- Vaksin, spuit, kapas air hangat, KIPI KIT, safety bok, tempat sampah,
plastic tempat sampah.
- Buku pegangan fasilitator (kohort bayi, buku TT WUS, Register BIAS,
buku kecamatan, buku grafik suhu)
Idealnya kelengkapan sarana dan prasarana seperti tersebut diatas,
namun apabila tidak ada ruangan khusus, dimanapun tempatnya bisa
dilaksanakan.
4. Tahapan Pelaksanaan Imunisasi
a. Koordinator membuat microplaning kegiatan imunisasi.
b. Sosialisasi imunisasi
5. Persiapan pelaksanaan Imunisasi
Hal – hal yang perlu disiapkan sebelum pelaksanaan imunisasi:
a. Melakukan identifikasi / mendata sasaran yang akan dilakukan
imunisasi ada diwilayah kerja.
b. Mempersiapkan tempat dan sarana pelaksanaan imunisasi,
misalnya tempat di Puskesmas , Posyandu, Sekolah atau dirumah
salah satu warga masyarakat.
6. Pelaksanaan Imunisasi
Pelaksanaan imunisasi dilakukan sesuai dengan kesepakatan antara
pihak peskesmas dengan sasaran imunisasi.
E. Cara Melaksanakan Kegiatan
Metode yang digunakan adalah:
 Pendataan sasaran imunisasi : dilakukan di 42 posyandu, 27 SD/MI,
7 SMP/MTS, 5 SMA/SMK pada bulan Januari 2019
 ORI Difteri : dilakukan di 39 posyandu, 27 SD/MI, 7 SMP/MTS, 5
SMK pada bulan April, Juli, Desember 2018
 BIAS Campak SD Kelas 1 dilakukan di 27 SD/MI pada bulan
Agustus 2019
 BIAS DT dan TD SD Kelas 1 dan Td kelas 2, 5 dilakukan di 27 SD/MI
pada bulan November 2018
 Sweeping imunisasi capaian rendah : dilakukan sweeping bayi yang
belum di imunisasi di posyandu pada bulan Januari - Desember
2018
 Distribusi Vaksin ke Posyandu : dilakukan di 5 desa dengan jumlah
42 posyandu pada bulan Januari – Desember 2019
 Permintaan Vaksin ke Dinkes Kabupaten : pengambilan vaksin rutin
ke dinkes kab.sukabumi pada bulan Januari – Desember 2019
 Orientasi Perpindahan Vaksin : Sosialisasi tentang ORI Difteri bagi
kader dan guru pada bulan April 2019
 Pemeliharaan Lemari Es Vaksin : mengecek suhu lemari es vaksin
secara, Bulanan
 Pencatatan dan Pelaporan : mencatat dan melaporkan setiap kegiatan
pada bulan Januari – Desember 2019
 Pemantauan KIPI : menemukan, memantau, dan melacak kasus KIPI

F. Sasaran
Sasaran Imunisasi terdiri dari :
 Bayi umur 0 – 11 bln
 Batita Umur 18 bln
 Balita
 Siswa SD Kelas (1,2,dan 5)
 Usia 1 thn s/d < 19 thn
 WUS dan Ibu Hamil ( Umur kehamilan 16 – 32 mgg)

G.Jadwal Kegiatan
Bulan
N
Jan
Feb

Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des

Kegiatan
o

1. Pendataa
n
Sasaran √
imunisas
i
2. ORI
√ √ √
Difteri
3. BIAS DT

dan Td
4. Sweeping √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
imunisas
i capaian
rendah
5. Distribus √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
i vaksin
ke
posyand
u
6. Perminta √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
an
vaksin ke
Dinkes
Kab.
Sukabu
mi
7. Orientasi
Perpinda
han √
Imunisas
i
8. Pemeliha √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
raan
lemari es
vaksin
9. Pencatat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
an dan
pelapora
n
1 Pemanta √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
0. uan KIPI

H.Evaluasi Kegiatan
 Monitoring dan evaluasi hasil cakupan imunisasi lengkap dilakukan
setiap triwulan dalam staf meeting dan lokakarya mini lintas sektoral.
 Monitoring dan evaluasi hasil kegiatan imunisasi setelah selesai
pelaksanaan dibahas dalam staf meeting dan lokakarya mini lintas
sektoral.
 Evaluasi hasil cakupan imunisasi lengkap dan hasil kegiatan imunisasi
dilakukan di dinas kesehatan setiap 6 bulan.

I. Pencatatan dan Pelaporan


Pencatatan dan pelaporan dikirim ke dinas kesehatan maksimal tgl 5
setiap bulannya

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Petugas Imunisasi
Buniwangi

Muslihin,AM.Kep
Sunarya,AM.Kep.SKM.MM
NIP 19680219 198902 1 003

Anda mungkin juga menyukai