Anda di halaman 1dari 10

REVIEW JURNAL

ANALISIS KEAMANAN JARINGAN WLAN MENGGUNAKAN METODE


QUALITY OF SERVICE

Kohirudin

Mahasiswa; Program Studi Teknik Infomratika; Sekolah Tinggi Teknologi Pelita Bangsa
Kohirudin00@gmail.com

ABSTRAK
Jarngan wireless merupakan jaringan yang banyak digunakan pada institusi maupun tempat
umum. Jaringan wireless memiliki sistem keamanan seperti WEP, WPAPSK/WPA2PSK , dan
MAC Address filtering. Walaupun memiliki sitem keamanan jaringan wireless masih dapat
diserang oleh para attacker dengan mengguna-kan jenis serangan Cracking the Encryption
dan bypassing WLAN Authentication. Tujuan yang ingin dicapai dari review jurnal ini adalah
untuk mengetahui keamanan Wireless Local Area Network (WLAN) menjadi lebih baik,
sama, atau lebih buruk dari default firmware sehingga nantinya hasil dari review jurnal ini
diharapkan akan berguna bagi para pengguna Wireless Local Area Network (WLAN) atau
yang akan menggunakan Wireless Local Area Network (WLAN). Metode penelitian yang
digunakan dalam review jurnal ini yaitu menganalisis kinerja dan keamanan jaringan
menggunaknan Quality of Service (QoS), Analisis kelemahan jaringan,. Berdasarkan review
jurnal saya ambil kesimpulan sebagai berikut: Hasil pengujian pada review jurnal ini
menunjukkan bahwa keamanan jaringan WLAN yang tersedia sudah menerapkan sistem
keamanan setingkat WPA/ WPA2-PSK. Celah keamanan pada beberapa jaringan WLAN
adalah pengguna yang sedang menggunakan jaringan WLAN masih bisa diserang oleh
pengguna lain pada jaringan wireless yang sama. Untuk meningkatkan keamanan jaringa
WLAN diaktifkan fitur ARP atau binding pada access point atau router agar terhindar dari
serangan spoofing seperti nmap, netcut, dan lain-lain, sehingga pengguna menjadi aman dalam
menggunakan jaringan WLAN tanpa diganggu oleh pengguna lainnya. Proses pengukuran
parameter-parameter QoS dilakukan menggunakan aplikasi Wireshark, dengan besar
bandwidth 4 Mbps dalam jangka waktu 52 detik , hasil pengukuran kinerja jaringan
menggunakan QoS adalah Throughput 510,58 Kbps Bagus, Packet Loss 0,04% Sangat Bagus,
Delay 136,27 ms Sangat Bagus, Jitter 45,95 ms Bagus

Kata kunci : Quality of Service, WLAN ,Jaringan Komputer

1. PENDAHULUAN
Dalam era modern yang identik dengan Jaringan wireless menggunakan gelombang
efisiensi dan inovasi dalam segala aspek radio sebagai media transmisi dan
kehidupan seperti sekarang, perkembangan mempunyai kelemahan pada konfigurasi.
teknologi informasi dan tersebut adalah Karena saat ini untuk membangun sebuah
Wireless Local Area Network (WLAN) atau jaringan wireless cukup mudah. Banyak
disebut juga teknologi jaringan lokal vendor yang menyediakan fasilitas yang
nirkabel. memudahkan pengguna atau admin jaringan
sehingga sering ditemukan wireless yang
masih menggunakan konfigurasi wireless 2.1 Jaringan Komputer
default bawaan vendor. Sehingga wireless
Jaringan komputer adalah interkonektor
yang dipasang pada jaringan masih
antara 2 komputer autonomus atau lebih,
menggunakan setting default bawaan vendor
menggunakan protocol komunikasi yang
seperti SSID, IP Address, remote manajemen,
terhubung dengan media transmisi kabel atau
DHCP enable, kanal frekuensi, tanpa
tanpa kabel (wireless) untuk keperluan
enkripsi bahkan user/password untuk
komunikasi data (Ariyus, Andri K.R. 2008).
administrasi wireless tersebut masih standar
Menurut (Hidayatullah. M.S., 2016) jaringan
bawaan pabrik (Sari D.M 2017).
komputer adalah sekelompok komputer
Penerapan jaringan berbasis nirkabel harus
otonom yang saling berhubungan antara satu
memiliki sebuah standar layanan atau yang
dengan lainnya menggunakan protocol
dikenal sebagai Quality of Services (QoS).
komunikasi melalui media komunikasi
QoS adalah kemampuan sebuah jaringan
sehingga dapat saling berbagi informasi,
untuk menyediakan layanan trafik data yang
program-program, penggunaan bersama
melewatinya. Terdapat beberapa parameter
perangkat keras seperti printer, hardisk dan
yang dipakai untuk menentukan kualitas dari
sebagainya.
jaringan WLAN diantaranya Delay, Packet
Loss dan Throughput (Wardhana A.N.W 2.2 Wireless Local Area Network
2017). (WLAN)
Untuk melihat kualitas keamanan jaringan Wireless merupakan sistem komunikasi
maka perlu dilakukan analisa terhadap sistem tanpa kabel yang lebih flexible dibanding
keamanan yang ada dalam jaringan tersebut. dengan komunikasi menggunakan kabel,
Salah satu metode yang dapat digunakan awal sitem komunikasi wireless dimulai pada
dalam mengevaluasi jaringan adalah dengan tahun 1897 saat Marconi menunjukan
cara melakukan pengujian terhadap sistem transmisi radio pertama di Isle Of Wight pada
dengan mensimulasikan bentuk-bentuk kapal yang berjarak 18 mil jauhnya. Sejak
serangan terhadap jaringan atau biasa yang ditemukanya penggunaan komunikasi
dikenal dengan metode Penetration Testing. Wireless sekarang berkembang dengan pesat
(Bayu I.K., 2017). untuk transmisi jarak jauh dengan kualitas
yang lebih baik dan daya yang lebih rendah
2. TINJAUAN PUSTAKA dibandingkan kamunikasi kawat, awalnya
Sumber yang digunakan sebagai referensi radio ditransmisikan secara analog dan
dan acuan pada review jurnal ini adalah sekarang sebagian besar sudah menggunakan
sebagai berikut.
transmisi digital yang terdiri dari bit biner. Konsep jaringan komputer lahir pada tahun
(Syahrial., 2015). 1940-an di Amerika dari sebuah proyek
pengembangan computer MODEL I di
2.3 Konsep Keamanan Jaringan laboratorium Bell dan grup riset Harvard
Wireless University yang dipimpin profesor H. Aiken.
Kerentanan jaringan WLAN terhadap Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin
keamanan data, informasi, dan ketersediaan memanfaatkan sebuah perangkat komputer
layanan menjadi topik yang tidak henti- yang harus dipakai bersama.
hentinya menjadi sorotan dan perbincangan. Wireless LAN adalah suatu jaringan nirkabel
Untuk itu, dikemukakan suatu teori bahwa yang menggunakan frekuensiradio untuk
suatu jaringan komputer dikatakan aman komunikasi antara perangkat komputer dan
apabila : (Bayu, I.K., 2017). Privacy & akhirnya titik akses yang merupakan dasar
Confidentiality, Integrity, Authentication, dari transiver radio dua arah yang tipikalnya
Availability, Access Control, Non bekerja di bandwidth 2,4GHz (802.11b,
Repudiation . (Sari D.M., 2017). 802.11g) atau 5GHz (802.11a). Kebanyakan
peralatan mempunyai kualifikasi Wi-Fi,
2.4 QoS (Quality of Service)
IEEE 802.11b atau akomodasi IEEE 802.11g
QoS (Quality of Service) adalah kemampuan
dan menawarkan beberapa level keamanan
suatu jaringan untuk menyediakan layanan
seperti WEP dan WPA. Jaringan Wireless
yang baik dengan menyediakan bandwith,
merupakan sekumpulan komputer yang
mengatasi jitter dan delay. Parameter QoS
saling terhubung antara satu dengan lainnya
adalah latency, jitter, packet loss, throughput,
sehingga terbentuk sebuah jaringan komputer
MOS, echo cancellation dan PDD. (Riyanti
dengan menggunakan media udara/
K., 2016) QoS dirancang untuk membantu
gelombang sebagai jalur lintas datanya. (
pengguna agar menjadi lebih produktif,
Wardhana, A.N.W., 2017).
dengan cara memastikan bahwa mereka akan
mendapatkan kinerja yang dapat diandalkan
3. METODOLOGI PENELITIAN
dari aplikasi yang berbasis jaringan. QoS juga
3.1
4. Keamanan Jaringan
mengacu pada kemampuan jaringan untuk
Keamanan jaringan adalah suatu cara atau
menyajikan layanan jaringan yang lebih baik
suatu system yang digunakan untuk
pada lalu lintas jaringan, untuk menyajikan
memberikan proteksi atau perlindungan pada
layanan yang lebih baik melalui teknologi
suatu jaringan agar terhindar dari berbagai
yang berbeda dari yang sebelumnya tetapi
ancaman luar yang mampu merusak jaringan.
masih dalam infrastruktur yang sama, serta
Tujuan membuat keamanan jaringan adalah
disajikan secara kuantitatif dan kualitatif.
untuk mengantisipasi resiko jaringan berupa
(Setyowati, T.A 2019).
bentuk ancaman fisik maupun logic baik banyak aplikasi. Sebagai contoh, video
langsung ataupun tidak langsung yang dapat streaming dapat membuat pengguna kesal
mengganggu aktivitas yang sedang ketika paket data aplikasi tersebut berjalan
berlangsung dalam jaringan. dengan bandwidth yang tidak cukup, dengan
Satu hal yang perlu diingat bahwa tidak ada latency yang tidak dapat diprediksi, atau jitter
jaringan yang anti sadap atau tidak ada yang berlebih. Beberapa fitur Quality of
jaringan yang benar-benar aman karena sifat Service (QoS) dapat menangani masalah
jaringan adalah melakukan komuikasi, dan diatas, dapat menurunkan latency dengan
setiap komunikasi dapat jatuh ke tangan mengendalikan pengiriman paket data dan
orang lain dan di salah gunakan. Oleh sebab membatasi paket data tertentu, jitter yang
itu keamanaan jaringan sangatlah dapat diprediksi dan dicocokkan dengan
dibutuhkan. kebutuhan aplikasi yang digunakan di dalam
Yang harus dilakukan ialah mengenal jaringan tersebut. Wardhana, A.N.W., 2017)
beberapa ancaman keamanan jaringan.
Serangan terhadap keamanan sistem
informasi (security attack) akhir-akhir ini a) Delay
seringkali terjadi kejahatan komputer/cyber Delay merupakan waktu yang dibperlukan
crime pada dunia maya seringkali di lakuka oleh data dalam menempuh jarak asal menuju
oleh kelompok orang yang ingin menembus tujuan data tesebut. Deley dalap dipengaruhi
suatu keaman(Sasmita. P.W., 2016). seberapa jauh perpindahan data, media fisik
serta kongesti. Dalam persamaan
4.1 Quality of Service (QoS) menunjukkan persamaan delay. (Setyowati.
Quality of Service (QoS) adalah kemampuan Tr. Aj., 2014)
suatu jaringan untuk menyediakan layanan
Delay =
yang baik dengan menyediakan bandwidth,
mengatasi jitter dan delay. Parameter QoS
adalah latency, jitter, packet loss, throughput,
Paket data yang diterima = Paket data yang
MOS. QoS sangat ditentukan oleh kualitas dikirim – Paket data yang hilang.
jaringan yang digunakan. Terdapat beberapa
faktor yang dapat menurunkan nilai QoS,
seperti: Redaman, Distorsi, dan Noise.
Performa jaringan komputer dapat bervariasi
akibat dari beberapa masalah, seperti halnya
masalah bandwidth, latency dan jitter, yang
dapat membuat efek yang cukup besar bagi
Tabel 2. Kategori Packet Loss
Tabel 1 Kategori Delay
Besar Packet Indeks
Kategori
No Kategori Loss Parameter
Delay Index
Degradasi
Sangat Bagus <150 ms 4 1 Sangat Bagus 0% 4

150 ms s/d 300 2 Bagus 3% 3


Bagus 3
Ms
300 ms s/d 450
Sedang 2 3 Sedang 15% 2
Ms
Buruk >450 ms 1
4 Jelek 25% 1

b) Packet Loss
Packet loss merupakan parameter yang Throughput adalah kecepatan (rate) transfer
menggambarkan kondisi yang menunjukan data efektif, yang diukur dalam bps.
jumlah total paket yang hilang, ini dapat Troughput merupakan jumlah total
terjadi karena kolisi dan kongesti dalam kedatangan paket yang sukses yang diamati
suatu jaringan. Persamaan menunjukkan pada destination selama interval waktu

persamaan packet loss. (Triani,A.S.,2019) tertentu dibagi oleh durasi


c) Throughput
interval waktu tersebut.
(Syahib M.I., 2017)
Packet Loss = x 100%

Paket data yang diterima = Paket data yang Throughput =


dikirim – Paket data yang hilang
Berikut merupakan tabel kategori packet loss Berikut merupakan tabel kategori packet loss
yang didapatkan berdasarkan standar yang didapatkan berdasarkan standar
TIPHON, antara lain sebagai berikut: TIPHON, antara lain sebagai berikut :

Tabel 3. Kategori Throughput


Besar Indeks
No Kategori Throughput Parameter
Sangat
1 Bagus > 2.1 Mbps 5 Metode penelitian ini yakni menggunakan
Lebih 1.2 Mbps s/d metode action research. Penelitian ini
2 Bagus 2.1 Mbps 4
700 Kbps s/d memiliki diagram alir (flowchart) yang
3 Bagus 1.2 Mbps 3
tertera pada gambar 1.
338 s/d 700
4 Sedang Kbps 2
5 Jelek 0 s/d 388 Kbps 1

d) Jiter

Jitter merupakan hasil yang diakibatkan oleh


variasi dalam panjang antrian, dalam
pengolahan data dan penghimpunan ulang
dari paket-paket akhir perjalanan jitter.
Persamaan menunjukkan persamaan jitter.
(Triani,A.S.,2019)

Jitter =

Berikut merupakan tabel kategori jitter yang


didapatkan berdasarkan standar TIPHON,
antara lain sebagai berikut :

Tabel 4. Kategori Jitte

Indeks
No Kategori Besar Jitter Parameter

Sangat
1 Bagus 0ms 4

2 Bagus 0 – 75 ms 3

3 Sedang 75 – 125 ms 2

4 Jelas 125 – 225 ms 1


Proses pengukuran parameter-parameter QoS Dan Berikut tips mengatasi kelemahan yang
dilakukan menggunakan aplikasi Wireshark, ada
dengan besar bandwidth 4 Mbps dalam 1) Pasang access point berfrekuensi 5ghz
jangka waktu 52 detik. untuk mengurangi tindak pencurian wifi yang
Adapun hasil pengukuran dan perhitungan sering terjadi.
Qos (Quality of Service) pada table 2 2) Batasi penggunaan yang aktif melalui
dibawah ini. router.
Tabel Hasil Pengukuran Quality of Service 3) Pasang penangkal petir di sekitar radio
(QoS) access point untuk menghindari tersambar
nya petir(Sasmita. P.W., 2016)
1. HASIL DAN PEMBAHASAN
Parameter Kategori Standar
QoS Hasil TIPHON Cracking The Encryption
Tahapan yang pertama, dimana tujuan dari
510,58
Throughput Kbps Bagus serangan ini adalah untuk mengetahui
apakah semua Access Point dilindungi

Packet Loss 0,04% Sangat Bagus dengan sistem keamanan enkripsi seperti
WEP, WPA ataupun WPA2. Penguji

Delay 136,27 ms Sangat Bagus melakukan scanning terhadap Access


Point kemudian menentukan target untuk
Jitter 45,95 ms Bagus dilakukan cracking terhadap key yang
digunakan sebagai pengamanan yang
Throughput 510,58 Kbps Bagus, Packet Loss ditunjukkan pada Gambar 1.
0,04% Sangat Bagus, Delay 136,27 ms
Sangat Bagus, Jitter 45,95 ms Bagus.

4.2 Analisis Kelemahan


Dari pembahasan diatas peneliti menetapkan
kelemahan dari jaringan wifi yang ada :
1) Perangkat Access Point Berada di luar
Gedung Kebidanan berpotensi tersambar
petir.
2) Dengan bagusnya sinyal yang tercover
di sekitar RS Surya Asih, berpotensi wifi di
bobol oleh orang tidak bertanggung jawab.
Gambar 1, di atas 15 karakter, untuk mempersulit
serangan baik dengan metode brute-force
attack maupun dictionary.(Sari D.M.,
2017)

2. KESIMPULAN
Berdasarkan review jurnal saya ambil
kesimpulan sebagai berikut: Hasil pengujian
pada review jurnal ini menunjukkan bahwa
keamanan jaringan WLAN yang tersedia
sudah menerapkan sistem keamanan
setingkat WPA/ WPA2-PSK. Celah
keamanan pada beberapa jaringan WLAN
adalah pengguna yang sedang menggunakan
jaringan WLAN masih bisa diserang oleh
pengguna lain pada jaringan wireless yang
sama. Untuk meningkatkan keamanan
jaringa WLAN diaktifkan fitur ARP atau
binding pada access point atau router agar
Dari percobaan Cracking the Encryption
terhindar dari serangan spoofing seperti
dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk
nmap, netcut, dan lain-lain, sehingga
meningkatkan ketahanan dari password
pengguna menjadi aman dalam
terhadap upaya cracking, maka ada
menggunakan jaringan WLAN tanpa
beberapa hal yang harus dilakukan,
diganggu oleh pengguna lainnya.
diantaranya :
Nilai QoS pada topologi awal jaringan WLAN
1) Menggunakan jenis keamanan Jurusan Teknik Informatika berada pada
enkripsi WPA, WPA2, WPA-PSK, atau kondisi Sedang, berdasarkan rata-rata index
WPA2- PSK yang memiliki tingkat yang dihasilkan. Dimana nilai rata-rata Delay
keamanan di atas WEP. sebesar 0,0288 ms, nilai rata-rata Packet
2) Menggunakan kombinasi dari huruf Loss60,16 %, dan nilai rata-rata
besar, huruf kecil, angka dan simbol dalam Throughput2,161 Mbps
membuat password, untuk mempersulit Nilai QoS pada topologi rekomendasi
serangan baik dengan jenis brute-force jaringan WLANJ urusan Teknik Informatika
attack maupun dictionary. berada pada kondisi Sangat bagus
3) Membuat password dengan panjang berdasarkan rata-rata index yang dihasilkan.
Dimana nilai rata-rata Delay sebesar 0,0604
ms, nilai rata-rata Packet Loss 0,17 %, dan Informatika, Fakultas Teknologi
Industri, Universitas Kristen
nilai rata-rata Throughput 0,337 Mbps.
Petra Jln. Siwalankerto

Syahib M.I., Aksara. AksaraJurusan. B.,


3. ACKNOWLEDGEMENT
2017 ANALISIS KINERJA
Saya mengucapkan terimakasih untuk Ibu LAYANAN JARINGAN
INTERNET WIRELESS LAN
Putri Anggun Sari S.Pt.,M.Si selaku dosen
MENGGUNAKAN METODE
Mata Kuliah Bahasa Indonesia Sekolah QUALITY OF SERVICE (STUDI
KASUS : JURUSAN TEKNIK
Teknologi Pelita Bangsa, yang telah
INFORMATIKA UHO) Teknik
membantu menyelesaikan Review Jurnal ini. Inormatika, Fakultas Teknik,
Universitas.
Dan kepada penulis jurnal, yang saya jadikan
acuan dalam pengerjaan review jurnal ini. Sasmita. P.W., Novi Safriadi,ST.,
M.Azhar Irwansyah, (2016).
Analisis Quality of Service (QoS)
4. DAFTAR PUSTAKA Pada Jaringan Internet. (Studi
Kasus : Fakultas Kedokteran
Universitas Tanjungpura).
Aarthy D.A, Mohan. A.K.,
Sethumadhavan. M Wireless Sharma. V. , Jagjit Malhotra ,
Security Auditing: Attack Vectors Harsukhpreet Singh., 2013
and Mitigation Strategies TIFAC- Quality of Service (QoS)
CORE in Cyber Security, Amrita evaluation of IEEE 802.11
School of Engineering, Amrita WLAN using different PHY-
Vishwa Vidyapeetham, Amrita Layer Standards Shaheed Bhagat
University, Coimbatore-641112, Singh College of Engineering and
India. Technology, Ferozepur, Punjab,
India DAVIET, Jalandhar,
Analisis Kelemahan Keamanan Punjab, India
Jaringan Wireless Pada RS. Surya
Asih Menggunakan QoS Riyanti. Silitonga. P, Irene Sri Morina .,2014
K, Sutejo., 2016 Prodi Sistem Analisis QoS (Quality of Service)
Informasi STMIK Pringsewu Jaringan Kampus dengan
Lampung Jl. Wisma Rini No. 09 Menggunakan Microtic
Pringsewu Lampung. Routerboard (Studi Kasus :
Fakultas Ilmu Komputer Unika
Han.P, Liu. P,Guo. L., 2018 QoS Santo Thomas S.U) Fakultas Ilmu
Satisfaction Aware and Network Komputer Unika St. Thomas S.U1
Reconfiguration Enabled RSUP Haji Adam Malik Medan2
Resource Allocation for Virtual
Network Embedding in Fiber- Wardhana A.N.W., Yamin,M., Fid
Wireless Access Network Aksara. L.M., 2017ANALISIS
QUALITY of SERVICE (QoS)
Pangalila R , Noertjahyana A., JARINGAN INTERNET
Andjarwirawan. J., 2014 BERBASIS WIRELESS LAN
Penetration Testing Server PADA LAYANAN INDIHOME
Sistem Informasi Manajemen dan Jurusan Teknik Informatika,
Website Universitas Kristen Petra Fakultas Teknik Universitas
Program Studi Teknik
Wibowo. M.G.H., Joko Triyono, J, Edhy
Sutanta. E., 2017 KEAMANAN
JARINGAN WLAN
TERHADAP SERANGAN
WIRELESS HACKING PADA
DINAS KOMUNIKASI &
INFORMATIKA DIY Jurusan
Teknik Informatika, FTI, IST
AKPRIND Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai