BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja bagi calon kepala sekolah wajar
dijadikan sebagai kriteria sebab dengan pengalaman
kerja dimiliki setidaknya ia mampu belajar untuk
memperbaiki kekurangan yang pernah didalamnya,
itupun dengan syarat punya kemauan, sebab
pengalaman adalah guru yang paling utama yang
sesuai dengan peraturan mentri pendidikan No 13
tahun 2007 tentang standar kepala sekolah dasar
bahwa kualifikasi umum kepala sekolah/madrasah
memilki pengalaman sekurang-kurangnya 5 (lima)
tahun.
b. Dedikasi (pengabdian)
Pengabdian merupakan hal yang penting untuk
diperhatikan bagi seorang kepala sekolah, sebab pada
dasamya bahwa jabatan kepala sekolah bukan
anugrah tapi amanah yang harus dipikul dengan
penuh dedikasi, sehingga tidak ada kesan terutama
ditingkat SD, bahwa dengan menduduki jabatan
kepala sekolah menjadi lepas mengajar. Wajar bahwa
dalam jabatan kepala sekolah lebih berat dari guru
karena itulah pekerjaan yang harus dijalani oleh
kepala sekolah.
c. Kejujuran
Kejujuran adalah suatu tindakan dimana antara
perkataan dan perbuatannya sama, maka faktor
kejujuran merupakan cerminan dari sosok pribadi
yang baik yang berpijak pada nilai nilai agama.
Dengan kejujuran akan memancarkan sikap
keterbukaan, dimana isu sentral yang sering
terdengar dilingkungan sekolah adalah mengenal
keuangan yang sering menimbulkan konflik internal.
Dengan demikian kejujuran terutama yang berkenaan
dengan pinansial perlu dipraktekkan secara
transparan dalam yang pelaksanaannya dimotori oleh
kepala sekolah sebagai pemimpin, sebab kalau tidak
maka situasi seperti ini akan menimbulkan konflik
Internal yang pada akhirnya akan menciptakan (tidak
harmonis) hubungan dilingkungan kerja sehingga
akan melemahkan kekompakan dan kebersamaan
dalam mencapai tujuan.
d. Prestasi
Kepala sekolah harus berprestasi terutama bekaitan
dengan profesionalisme, dalam hal ini dapat diukur
dari segi yaitu : (a) keberhasilan mengajar. (b)
kualifikasi pendidikan minimal memiliki kualifikasi
akademik sadana (S1) atau diploma empat (D-IV)
kependidikan atau non kependidikan pada perguruan
tinggi yang terakreditasi hal ini sesuai dengan
peraturan mentri pendidikan No.13 tahun 2007
tentang Standar Kepala Sekolah / Madrasah.
B. Bidang Pengajaran
1. Buku Kurikulum
2. Kalender pendidikan
3. Jadwal pelajaran
4. SK Tugas guru
5. Program supervisi
6. Bundel hasil supervisi
7. Instrumen supervisi
8. Buku pembinaan proyek edukasi
9. Bundel arsip target dan pencapaian Kurikulum
10. Program evaluasi
C. Bidang Kemuridan
1. Buku Pendaftaran murid baru
2. Buku Penerimaan murid baru
3. Buku pokok / induk
4. Buku pencocokan buku induk
5. Buku klaper
6. Buku raport
7. Buku mutasi murid
8. Buku keadaan murid dalam setahun
9. Buku Kenaikan Kelas
10. Buku Pembagian Ijazah
11. Buku Album dan Photo lulusan
12. Bukti fisik pelayanan khusus, UKS, Pramuka,
Dokter kecil, Perpustakan, Koperasi, BP
D. Bidang Kepegawaian
1. Buku Pokok Kepegawaian
2. Daftar riwayat hidup guru penjaga
3. Daftar urutan kepangkatan
4. Daftar nilai DP 3
5. Bundel data pegawai (Guru dan Penjaga)
6. Bundel PAK
7. Buku tugas aktivitas guru / penjaga
8. Buku presensi guru dan penjaga
9. Buku bepergian
10. Buku cuti pegawai
E. Bidang Keuangan
1. RAPBS
2. Buku gabungan peneriman BOS
3. Buku Kas BOS
4. Bundel SPJ dana BOS
5. Buku Kas SBPP
6. Bundel SPJ SBPP
7. Buku Kas BOP
8. Bundel SPJ BOP
9. Buku Kas Umum
10. Buku Kas serba serbi
11. Buku cadangan peneriman tabungan anak
12. Buku tabungan murid
13. Kartu tabungan
14. Buku pengembalian tabungan Murid
15. Buku leger gaji
16. Buku kas gaji
17. Buku peneriman gaji
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kepala Sekolah haruslah dimulai dengan
menggunakan waktu sebaik baiknya dalam
memimpin, merencanakan gagasan gagasan baru,
dan bekerja lebih dekat dengan para guru dan seluruh
yang terlibat didalamnya. Peran kepala sekolah harus
dapat merekrut masyarakat untuk terlibat dalam
memajukan pendidikan baik yang beperan dengan
dana atau dalam mengawasi sekolah untuk
meningkatkan mutu pendidikan, karena hasil
pendidikan merupakan kepentingan masyarakat.
Kepala sekolah harus terbuka dan jelas dalam
mengelola keuangan sekolah. Antara kepemimpinanya
dan manajerial tidak dapat dipisahkan. Kepemimpinan
akan menjiwai manajer dalam melaksanakan
tugasnya.
3.2. Saran
Upaya untuk meningkatkan SDM yang berkualitas di
Indonesia terus ditingkatkan. Salah seorang yang
memikul tugas ini adalah kepala sekolah karena
kepala sekolah yang menjadi manajer dalam
menentukan segala kebijakan di sekolah. Meskipun
hasil data yang diperoleh serta pembahasan yang
masih kurang sempurna, maka tidak ada salahnya
kalau penulis memberikan saran-saran kepada kepala
sekolah atau calon kepala sekolah untuk
meningkatkan mutu pendidikan adalah :
1. Mempunyai visi dan misi jauh ke depan yang
mendalam untuk meningkatkan kualitas
pendidikan.
2. Gaya kepemimpinan yang tepat untuk
membudayakan mutu pendidikan.
3. Meyakinkan kebutuhan peserta didik sebagai
pusat perhatian kegiatan/ kebijakan.
4. Menambah wawasan dengan ikut pelatihan-
pelatihan, membaca buku atau bacaan yang
berkaitan dengan kepemimpinan dan peran
kepala sekolah sebagai manajer di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA