Anda di halaman 1dari 5

PERANGKAT PEMBELAJARAN

BERBASIS KETERAMPILAN GENERIK SAINS


PADA TOPIK KINETIKA KIMIA

Muhammad Anwar, Sumiati Side, Jusniar


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar
Jalan Daeng Tata Raya, Kampus Parangtambung UNM, Makassar
Email: anwarkimiaunm@gmail.com

Abstrak: Perangkat Pembelajaran Berbasis Keterampilan Generik Sains pada Topik Kinetik
Kimia. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan
perangkat pembelajaran berbasis keterampilan generik sains pada topik kinettika kimia. Topik
KinetikaKkimia meruppakkan bagian dari perkuliahan Kimia Fisika II.. Topik ini meliputi:
kinettika reaksi, mekanisme reaksi, pengaruh temperratur pada laju reaksi, dan
fotokimiia.Perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah: Satuan Acara Perkuliahan (SAP),
Lembar Kerja Mahasiswa (LKM), dan Tes Hasil Belajar (THB). Model pengembangan yang
digunakan adalahh model pengembangan 4-D dari Thiagarajan dengan empat tahapan yaitu:
pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran
(disseminate). Uji kevalidan didasarkan pada penilaian 2 orang validator. Uji kepraktisan
perangkat dalam penelitian ini adalah dosen dan mahasiswa program pendidikan kimia FMIPA
UNM yang mengikuti perkuliahan kinetika kimia. Uji keefektifan didasarkan pada n-gain hasil
belajar mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang
dikembangkan memenuhi kriteria valid.

Abstrak: Perangkat Pembelajaran Berbasis Keterampilan Generik Sains pada Topik Kinetik
Kimia. This research is a development research that aims to produce generic skill-based learning
tools on the chemical kinetic topic. Chemical kinetic Topic is a part of the Physical Chemistry II
course.. This topic include: kinetic reaction, reaction mechanism, temperature influence on
chemistry reaction rates, and photochemistry. Learning tools that developed are: Learning Plan Unit
(LPU), Student Worksheet, and Achievement Test. The development model used is the 4-D model
of the development of Thiagarajan with four stages, namely: the definition (define), design
(design), development (develop), and the spread (disseminate). The validity of the test is based on
two validator evaluation. Test the practicality of the tools in this study are lecturers and students of
the chemistry education programs of Science and Mathematics Faculty UNM who follow the
course of chemical kinetics. Test the effectiveness based on n-gain of student achievement results.
The results showed that the learning tools developed have valid criteria.

Kata kunci: perangkat pembelajaran, generik sains, kinetik Kimia

Kinetika merupakan salah satu bagian banyak aplikasi praktis, misalnya dalam meran-
penting dalam kimia. Pembelajaran kinetika cang suatu proses industri, memahami dinamika
kimia untuk calon guru pada LPTK disajikan kompleks dari atmosfir dan dalam memahami
sebagai bagian dari matakuliah Kimia Fisika kerumitan saling pengaruh reaksi kimia yang
atau disajikan sebagai matakuliah tersendiri. Pa- merupakan dasar kehidupan.
da LPTK tertentu diberi nama Kimia Fisika II. Pada tingkat yang lebih mendasar kita
Kinetika adalah studi mengenai laju proses ki- ingin memahami apa yang terjadi pada molekul-
mia dalam upaya untuk memahami apa yang molekul dalam tumbukan reaktif tunggal antara
berpengaruh pada laju dan mengembangkan teo- dua molekul pereaksi. Dengan memahami ini ki-
ri yang dapat digunakan untuk memprediksinya. ta dapat mengembangkan apa yang dapat digu-
Pemahaman mengenai laju reaksi memiliki nakan untuk memprediksi hasil dan laju reaksi.

77
78 Jurnal Penelitian Pendidikan INSANI, Volume 18, Nomor 2, Desember 2015, hlm. 77—81

Informasi terbesar mengenai jalannya reaksi ber- Perkulihan kinetika selama ini yang dila-
asal dari studi kinetika. Mekanisme kinetika ki- kukan umumnya belum menggunakan perangkat
mia digunakan kimia organik, misalnya dalam yang berbasis pada peningkatan KGS mahasis-
membedakan jalannya reaksi SN1 dan SN2 dan wa. Penelitian untuk mengembangakan perang-
kinetika efek isotop protium/deuterium untuk kat pembelajaran yang berbasis pada keteram-
membuktikan mekanisme reaksi elektrofilik pilan generik sains sangat diperlukan. Tujuan
aromatk. Kinetika juga bertujuan untuk: mem- penelitian adalah untuk menghasilkan perangkat
beri pengalaman dalam menghasilkan dan mem- pembelajaran yang berbasis keterampilan gene-
proses data; memberi ide mengenai cakupan dan rik sains pada topik kinetika kimia. Penelitian ini
jenis teknik eksperimen yang dapat digunakan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi do-
untuk mengukur laju; dan memberi gambaran sen karena dapat dijadikan sebagai masukan un-
bagaimana kinetika dapat memberi informasi tuk mengembangkan pembelajaran yang ber-
mengenai mekanisme suatu reaksi (Laidler, orentasi KGS khususnya pada topik kinetika
1987; El Seoud & Takashima, 1998). kimia dan bagi peneliti karena dapat dijadikan
Pembelajaran kinetika kimia sebagian be- sebagai salah satu informasi awal dalam melaku-
sar dilakukan dengan pendekatan yang didomi- kan penelitian pengembangan perangkat pembel-
nasi oleh pengajar (Chairam, Somsook dan Coll, ajaran kinetika kimia.
2009; Koc et. al., 2010). Dalam perkuliahan, do-
sen masih sangat dominan, sementara maha-
METODE
siswa masih sangat pasif. Padahal untuk dapat
memahami konsep sains termasuk kinetika kimia Penelitian ini merupakan penelitian pe-
secara mendalam diperlukan partisipasi aktif ma- ngembangan yang mengacu pada Model 4-D
hasiswa dalam proses pembelajaran (Keer, dari Thiagarajan yang bertujuan untuk mengem-
Geerlingsb, dan Eisendrath, 2004). Selain itu bangkan perangkat pembelajaran berbasis KGS
seringkali pembelajaran kinetika kimia terlihat pada perkuliahan kinetika kimia. Desain pene-
sebagai aplikasi matematika padahal seharusnya litian yang akan dilakukan dapat dilihat pada
matematika dijadikan alat untuk memahami ka- Gambar 1. Subjek untuk uji kepraktisan pe-
jian dalam kinetika kimia. Oleh karena itu, perlu rangkat dalam penelitian ini adalah dosen dan
dikembangkan perangkat pembelajaran kinetika mahasiswa program pendidikan kimia FMIPA
kimia yang dapat digunakan di LPTK. UNM yang mengikuti perkuliahan kinetika
Disamping itu, pada perkuliahn Kimia Fi- kimia. Penelitian ini dilaksanakan dalam empat
sika termasuk kinetika kimia diharapkan juga tahapan berdasarkan model 4-D, yaitu: pendefi-
dapat meningkatkan keterampilan generik sains nisian (define), perancangan (design), pengem-
(KGS) mahasiswa. KGS adalah keterampilan bangan (develop), dan penyebaran (disseminate)
berpikir yang umum dalam pembelajaran sains. Instrumen yang akan digunakan dalam pe-
KGS sangat penting untuk calon guru kimia ka- nelitian ini: lembar Validasi Ahli untuk Peni-
rena keterampilan generik dalam mata kuliah ter- laian Perangkat Pembelajaran Perkuliahan Kine-
tentu dapat pula diaplikasikan pada perkuliahan tika Kimia, Angket respon dosen dan respon
lainnya. Bahkan Liliasari (2007) mengatakan mahasiswa, Lembar validasi ahli terhadap pe-
KGS adalah kemampuan berpikir dan bertindak rangkat pembelajaran baik berupa lembar peni-
berdasarkan pengetahuan sains yang dimiliki. laian maupun rubrik penilaian digunakan untuk
KGS dalam pembelajaran kimia diperguruan memperoleh infomasi tentang kualitas perangkat
tinggi termasuk dalam mata kuliah kinetika pembelajaran berdasarkan penilaian validator.
kimia yang dapat dikembangkan adalah: peng- Informasi yang diperoleh melalui instrument ini
amatan langsung, pengamatan tak langsung, pe- digunakan sebagai masukan dalam merevisi se-
mahaman tentang skala, bahasa simbolik, ke- mua perangkat pembelajaran yang telah dikem-
rangka logis (logical frame), konsintensi logis, bangkan. Angket respon dosen dan mahasiswa
hukum sebab akibat, pemodelan, kesimpulan lo- dibuat dengan tujuan untuk mengetahui keprak-
gis (logical inference), dan abstraksi (Moerwani, tisan dari perangkat pembelajaran yang akan di-
et.al, 2000). KGS adalah keterampilan yang buat. Angket dosen memberi data mengenai
berhubungan dengan kemampuan berpikir dan seluruh perangkat pembelajaran sedangkan ma-
bertindak berdasarkan pengetahuan sains yang hasiswa diharapkan dapat memberi masukan
dimiliki (Liliasari, 2007).
Muhammad Anwar, dkk., Perangkat Pembelajaran Berbasis Keterampilan Generik Sains.... 79

mengenai penggunaan LKM dan pelaksanaan Data mengenai kepraktisan perangkat


pembelajaran kinetika kimia. pembelajaran pada perkuliahan kinetika kimia
Data yang telah dikumpulkan dengan ditujukan pada kemudahan penggunaan perang-
menggunakan instrumen-instrumen diatas, selan- kat pembelajaran tersebut. Data yang diperoleh
jutnya dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif kemudian dianalisis dengan langkah-langkah:
untuk menjelaskan kevalidan, dan kepraktisan menghitung banyaknya responden yang mem-
dari perangkat pembelajaran pada perkuliahan beri respon positif sesuai dengan aspek yang
kinetika kimia berbasis KGS. yang dikem- ditanyakan kemudian menghitung persentasenya
bangkan. Data hasil para ahli (dua orang ahli) dan menentukan kategori untuk respon positif
dianalisis dengan mempertimbangkan penilaian, dengan cara mencocokkan hasil persentase de-
masukan, komentar, dan saran-saran dari vali- ngan kriteria yang ditetapkan. Kriteria yang di-
dator. Hasil analisis tersebut dijadikan sebagai tetapkan untuk menentukan bahwa dosen dan
pedoman untuk merevisi produk yang masih mahasiswa memiliki respon positif terhadap pe-
mendapat penilaian kurang rangkat yaitu jika 50% dari mereka memberi
Rumus menentukan koefisien validasi: respon yang positif terhadap minimal 70% jum-
lah aspek yang ditanyakan (Nurdin, 2007). Data
keefektifan perangkat pembelajaran didasarkan
Keterangan : pada hasil belajar yang diperoleh mahasiswa.
A = Jumlah butir pernyataan yang mem- Dikatan efektif jika rata-rata n-gain skor hasil
peroleh nilai overlap antara rele- belajar mereka minimal cukup (0,3)
vansi lemah (butir bernilai 1 atau 2)
dari validator pertama terhadap HASIL DAN PEMBAHASAN
relevansi lemah (butir bernilai 1 atau
2) dari validator 2 Tahap Pendefinisian (Define)
B = Jumlah butir pertanyaan yang mem-
peroleh nilai overlap antara rele- Topik Kinetika kinetika kimia merupakan
vansi kuat (buttir bernilai 3 atau 4) bagian dari Mata kuliah Kimia Fisika II di-
dari validator pertama terhadap rele- sajikan pada semester 4 pada program studi pen-
vansi lemah (butir bernilai 1 atau 2) didikan kimia. Mata Kuliah Kimia Fisika II me-
dari validator kedua liputi materi pokok: Teori kinetika gas, kinetika
C = Jumlah butir pertanyaan yang mem- reaksi, pengaruh temperatur terhadap laju reaksi,
peroleh nilai overlap antara rele- mekanisme reaksi, kinetika dalam fasa cair,
vansi lemah (butir bernilai 1 atau 2) fotokimia, hantaran dalam elektrolit, dan proses
dari validator pertama terhadap rele- tak reversibel dalam larutan. Mata Kuliah Kimia
vansi kuat (butir bernilai 3 atau 4) Fisika II terdiri atas 3 sks. Dalam penelitian ini
dari validator kedua difokuskan pada pengembangan topik kinetika
D = Jumlah butir pertanyaan yang mem- kimia yang meliputi: kinetika reaksi, pengaruh
peroleh nilai overlap antara rele- temperatur terhadap laju reaksi, mekanisme re-
vansi kuat (butir bernilai 3 atau 4) aksi, dan fotokimia. Jumlah mahasiswa program
dari validator pertama terhadap studi pendidikan kimia yang memprogramkan
relevansi kuat (butir bernilai 3 atau Mata Kuliah Kimia Fisika II pada semester
4) dari validator kedua genap tahun ajaran 2014-2015 adalah 65 orang.
Nilai validasi isi diperoleh jika lebih besar Mahasiswa yang mengikuti Mata Kuliah Kimia
dari 75% atau 0,75 (x > 0,75) maka dapat Fisika II terdiri atas angkata tahun 2011 se-
dinyatakan pengukuran atau intervensi yang di- banyak 10 mahasiswa, angkatan tahun 2012
lakukan adalah valid. Jika tidak demikian, maka sebanyak 6 mahasiswa, sisanya mahasiswa ang-
perlu dilakukan revisi berdasarkan saran dari va- katan tahun 2013.
lidator atau dengan melihat kembali aspek-aspek Pada tahap ini dilakukan observasi tentang
yang nilainya kurang selanjutnya dilakukan va- gambaran umum pembelajaran kinetika kimia
lidasi ulang lalu dianalisis kembali. Demikian yang dilakukan selama ini. Hasil observasi me-
seterusnya sampai data berada di dalam kategori nunjukkan bahwa sebagian besar dosen kinetika
valid. kimia belum merumuskan kompetensi dasar, tu-
80 Jurnal Penelitian Pendidikan INSANI, Volume 18, Nomor 2, Desember 2015, hlm. 77—81

juan pembelajaran, serta indikator ketercapaian dahal mahasiswa harus lebih aktif. Oleh karena
melalui rencana pembelajaran, serta tidak mela- itu perlu dikembangkan perangkat pembelajaran
kukan evaluasi proses untuk memantau kema- yang lebih mengaktifkan mahasiswa.
juan mahasiswa. Dalam memberi bekal pengua-
saan konsep kinetika kimia, dosen cenderung le- Tahap Desain (Design)
bih aktif dibandingkan mahasiswa. Biasanya po-
la mengajar dosen dapat dibagi menjadi tiga yai- Pada tahap ini dilakukan perencanaan
tu: pembukaan, kegiatan inti, dan penutup. Me- yang meliputi antara lain: pembuatan perangkat
tode yang paling banyak dilakukan adalah me- pembelajaran yang meliputi Satuan Acara Per-
tode ceramah. Dosen menerangkan materi kuliah kuliahan (SAP), lembar kerja mahasiswa
dengan menulis di papan tulis, sementara maha- (LKM), dan pengembangan tes hasil belajar.
siswa mendengarkan dan mencatat. Untuk jum- LKM terdiri atas 3 (tiga) buah untuk topik kine-
lah mahasiswa yang sangat banyak maka meto- tika reaksi, 2 (dua) buah untuk topik mekanisme
de ini dianggap sebagai metode pembelajaran reaksi, 2 (dua) buah untuk topik pengaruh tem-
yang cukup baik. peratur, dan 1 (satu) buah untuk topik fotokimia.
Media lain yang digunakan adalah LCD a- Disamping itu juga dilakukan pembuatan instru-
tau in-focus tetapi tetap saja kegiatan belajar- men penelitian yang meliputi angket validasi dan
mengajar didominasi oleh dosen. Penggunaan angket pendapan mahasiswa dan dosen.
kedua media ini dalam pembelajaran kinetika
kimia kurang maksimal, mahasiswa tidak dapat Tahap Pengembangan
menangkap materi kuliah dengan baik. Dosen
lebih cenderung menggunakannya untuk mem- Penilaian Para Ahli (Analisis Data Kevalidan
permudah dalam penulisan materi yang akan Perangkat Pembelajaran)
dijelaskan pada satu pertemuan. Materi perku-
liahan yang disajikan dengan menggunakan in- Penilaian ahli dalam validator menelaah
focus kurang interaktif. semua perangkat yang telah dihasilkan (draft 1).
Untuk mengetahui pendapat mahasiswa Penilaian meliputi validasi isi, bahasa, dan kese-
mengenai pembelajaran kimia fisika khususnya suaian perangkat pembelajaran dengan tujuan
kinetika kimia, telah diberikan angket pada ma- pembelajaran yang dapat meningkatkan keteram-
hasiswa pada satu LPTK. Angket tersebut dibe- pilan generik sains mahasiswa. Hasil validasi da-
rikan kepada mahasiswa yang telah mengikuti ri para ahli digunakan sebagai dasar untuk mela-
mata kuliah kimia fisika. Hasil angket menun- kukan revisi perangkat pembelajaran. Hasil peni-
jukkan bahwa sebagian besar mahasiswa laian ini digunakan untuk mengetahui kevalidan
(56,25%) setuju dan sisanya sangat setuju de- dan kelayakan penggunaan perangkat pembel-
ngan pernyataan mahasiswa mengalami kesu- ajaran berbasi KGS. Validator yang menilai pe-
litan dalam perkuliahan kimia fisika. Mahasiswa rangkat pembelajaran kinetika kimia berbasis
umumnya setuju bahwa penyebabnya adalah KGS adalah dua orang dosen kimia fisika pada
materi kimia fisika yang sulit (65,63%) dan Jurusan Kimia FMIPA UNM. Secara umum,
strategi/metode mengajar dosen (50%). Mereka hasil penilaian para ahli berkategori valid. SAP
juga umumnya setuju bahwa mahasiswa menga- memperoleh skor rata-rata 3,5 (valid); LKM
lami kesulitan dalam perkuliahan kinetika memperoleh skor rata-rata 3,64 (valid); tes hasil
(46,88%) dan penyebabnya adalah metode/stra- belajar 3,5 (valid). Dari data tersebut dapat di-
tegi dosen (53,13% setuju dan 15,63% sangat lihat bahwa ke tiga perangkat pembelajaran yang
setuju). Mengenai penyebab kesulitan tersebut dikembangkkan memenuhi kriteria valid.
adalah kemampuan matematika dan kemampuan
dasar kimia yang kurang mereka umumnya ra- SIMPULAN
gu-ragu. Dari hasil angket ini dapat dikatakan
mahasiswa program pendidikan kimia berpenda- Perangkat pembelajaran yang dikembangkan
pat bahwa perlu memperbaiki strategi/metode (Satuan Acara Perkuliahan, Lembar Kerja
mengajar dosen. Di samping itu, mahasiswa u- Mahasiswa, dan Tes Hasil Belajar) memenuhi
mumnya setuju bahwa pada perkulihan kimia kriteria valid.
fisika dosen lebih aktif daripada mahasiswa, pa-
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Anwar, dkk., Perangkat Pembelajaran Berbasis Keterampilan Generik Sains.... 81

Chairam, S., Somsook, E. & Coll, R. K. 2009 Laidler, K.J.(1987) Chemical Kinetics, 3rd edition,
Enhancing Thai students’ learning of chemical New York: Harper Collins Publisher.
kinetics, Research in Science & Technological Liliasari (2007) Scientific Concept and Generic
Education 27(1), 95–115. Science Skills Relationship In The 21st Century
El Seoud, O. A. & Takashima, K. 1998. The Spon- Science Education, Seminar Proceeding of
taneous Hydrolysis of Methyl Chloroformate - The First International Seminar of Science E-
A Physical Chemistry Experiment for Teach- ducation, Sceince Education Program, Gra-
ing Techniquesin Chemical Kinetics, Journal duate School, Indonesia University of Edu-
of Chemical Education 75(12), 1625-1627. cation, Bandung.
Keer A. V., Geerlingsb, P., & Eisendrath, H. 2004. Moerwani, P., et.al. (2000) Kiat Pembelajaran Kimia
An Interactive Working Group in Chemistry di Perguruan Tinggi, dalam Tim Penulis
Used as a Diagnostic Tool for Problematic Pekerti Bidang MIPA, Hakekat Pembelajaran
Study Styles, University Chemistry Journal, MIPA & Kiat Pembelajaran Kimia di Pergu-
8(1), 1-12 ruan Tinggi, PPUT, Dikti, Depdiknas.
Koc, Y., et al. (2010) The Effects of Two Coope- Nurdin. 2007. Model Pembelajaran Matematika yang
rative Learning Strategies on the Teaching and menunbuhkan Kemampuan Metakognitif untuk
Learning of the Topics of Chemical Kinetics, Menguasai Bahan AjaR. Surabaya: UNESA
Journal of Turkish Science Education, 7(2):
52-65

Anda mungkin juga menyukai