Anda di halaman 1dari 4
|. Sasaran Pembelajaran: Pada akhir sesi ini mahasiswa diharapkan mampu: Mengenal dan memahami aspek-aspek perumahan dan permukiman Il. Topik Kajian/Bahasan: ASPEK-ASPEK PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN Deskripsi singkat: Dalam sesi ini Anda akan mempelajari pengertian aspek-aspek perumahan dan permukiman baik secara aspek fisik maupun aspek non fisik. IV. Bahan Bacaan: 1. Direktorat Pekerjaan Umum, Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Permukiman. 2. Silas Johan, 1985. Perumahan dan Permukiman (Buku 1 dan 2), Jurusan Arsitektur FTSP - ITS, Surabaya. 3. Silas Johan, 1993. Perumahan; Hunian dan Fungsi Lebihnya, Pidato Pengukuhan Guru Besar FTSP — ITS, Surabaya. 4. Doxiadis, C.A., 1977. Action for Human Settlements, Athaen Center of Ekistics. 5. Turner, J.F.C, 1976. Housing by People, Marions Boyars. 6. Yudohusodo Siswono, 1991. Rumah Untuk Seluruh Rakyat, Yayasan Padamu Negeri, Jakarta. V. Pertanyaan Kunci/Tugas Pada saat Anda membaca materi berikut, gunakanlah pertanyaan-pertanyaan berikut ini untuk memandu Anda. 1. Jelaskan aspek fisik perumahan dan permukiman, 2. Jelaskan aspek non fisik perumahan dan permukiman ‘CGetem Dornmahan dam Permiukiman £912 NE? 2) Q7 MODUL AJAR SISTEM PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN (KODE: 213 D52 03) MATERI: ASPEK-ASPEK PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN PENDAHULUAN Pada modul ajar ke-2 (dua) ini akan diberikan materi tentang aspek-aspek non fisik dan aspek fisik perumahan dan permukiman. Hal ini terkait dengan perkembangan permukiman, perencanaan dan pembangunan permukiman. Tujuannya adalah agar mahasiswa mampu mengenal dan memahami aspek- aspek non fisik dan aspek fisik tentang perumahan dan permukiman. PENYAJIAN MATERI A. ASPEK-ASPEK NON FISIK 1. KEPENDUDUKAN a. Kepadatan, meliputi kepadatan tinggi, sedang, rendah sesuai dengan struktur kota baik metropolitan, besar, sedang dan kecil. b. Struktur Penduduk, terkait menurut umur dan jenis kelamin. c. Struktur Penduduk menurut Kepala Rumah tangga dan Anggota Rumah tangga, dikaitkan cara bertempat tinggal satu RT atau lebih. mahan dem Dermiuiimcn £972 NEDA?) 29 d. Pertumbuhan Penduduk, pertumbuhan yang dikaitkan dengan pertumbuhan alami (kematian, kelahiran) serta faktor migrasi (mobilitas penduduk). e. Penyebaran, menyangkut lokasi penyebaran serta_ karakteristik penyebaran penduduk. f. Tingkat Kesehatan dan Kematian, meliputi tingkat kematian, gizi serta penyakit yang sering melanda penduduk. 2. SOSIAL, EKONOMI, DAN BUDAYA a. SOSIAL: > Asal-usul suku pada permukiman > Keadaan dan tingkat partisipasi dalam pembangunan dan kegiatan kemasyarakatan > Kondisi dan tingkat keamanan masyarakat » Tingkat pendidikan masyarakat b. EKONOMI: >» Jenis pekerjaan bagi pemukim > Tingkat pendapatan penduduk meliputi tinggi, sedang dan rendah menurut paradigma tertentu >» Jenis kegiatan usaha formal dan non formal c. BUDAYA: v Adat-istiadat dan kebiasaan yang menonjol bagi pemukim Hubungan kekerabatan serta ketetanggaan pemukim vv Agama dan kepercayaan masyarakat v Upacara-upacara keagamaan dan budaya v Situs budaya yang ada dan perlu pelestarian B. ASPEK-ASPEK FISIK 1. LOKASI DAN LINGKUNGAN a. Status Tanah, status tanah milik, sewa, hak guna, liar, dan sebagainya ‘CGetem Dornmahan dam Permikiman [972 NE? A?) 29q b. Tata Guna Lahan dan Bangunan, menyangkut sesuai tidaknya penggunaan lahan dan bangunan pada lokasi > RTRW. c. Gangguan Bencana, meliputi banjir, kebakar an, gangguan alam lainnya. d. Kondisi Fisik Lingkungan, meliputi lingkungan. alam dan buatan. e. Kepadatan Pengguna Lahan, meliputi tingkat kepadatan bangunan dalam penggunaan lahan untuk pembangunan. 2. BANGUNAN a. Kepadatan Bangunan (BC), kepadatan yang diperkenankan pada berbagai lokasi serta kekhususan kepadatan. b. Kualitas Bangunan, meliputi kondisi fisik bangunan dan gradasinya serta penyebarannya. c. Kesehatan dan Kenyamanan Bangunan, meliputi kondisi tata peruangan bangunan secara mikro dan lingkungan maupun sistem pencahayaan dan penghawaan, serta prasarana pada gedung/bangunan. d. Koefisien Lantai Bangunan, meliputi luas lantai yang diperkenankan (FAR). 3. SARANA DAN PRASARANA Air Bersih, meliputi ketersediaan dan kebutuhan. Sistem Sanitasi, meliputi ketersediaan dan kebutuhan. Sistem Drainase, meliputi ketersediaan dan kebutuhan. Jaringan Jalan, meliputi ketersediaan dan kebutuhan. Jaringan Listrik, Telepon, dll, meliputi ketersediaan dan kebutuhan. "ep a9 59 Sistem Pembuangan Sampah, meliputi ketersediaan, kebutuhan, serta pengolahannya. 4. FASILITAS UMUM DAN SOSIAL Meliputi berbagai kebutuhan fasilitas sosial dan umum serta ketersediaannya pada suatu permukiman, misalnya: fasilitas taman/open space, tempat ibadah, balai pertemuan warga, pekuburan, dan lain-lain. PENUTUP ‘CGetem Dornmahan dam Permikiman [972 NE? A?) AN

Anda mungkin juga menyukai