Sop Lepra
Sop Lepra
No. Revisi :-
SOP
Tanggal terbit : 1 Oktober 2018
Halaman : 1-4
1
i. Tangan lunglai (drop hand, drop wrist, drop foot)
j. Lagopthalmus (sulit memejamkan mata)
3. Penegakkan diagnosis (Assesment) dilakukan dengan anamnesis dan
pemeriksaan fisik.
Diagnosis ditegakkan bila terdapat tanda cardinal sign, yaitu :
a. Kelainan lesi kulit yang mati rasa
b. Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf
c. Adanya basil tahan asam (BTA) dalam kerokan jaringan kulit (slit
skin smear)
Klasifikasi lepra ada 2 tipe, yaitu :
a. Pausibasiler (PB)
Bercak kusta jumlahnya 1-5, penebalan saraf tepi hanya 1 saraf,
kerokan jaringan kulit BTA negatif, tempatnya unilateral atau
bilateral asimetris, permukaan bercak kering, kasar, batas bercak
tegas, mati rasa pada bercak jelas, deformitas proses terjadi lebih
cepat.
b. Multibasiler (MB)
Bercak kusta jumlahnya lebih dari 5, penebalan saraf tepi lebih
dari 1 saraf tepi, kerokan jaringan kulit BTA positif, tempatnya
bilateral simetris, permukaan bercak halus, mengkilap, batas
bercak kurang tegas, mati rasa pada bercak kurang jelas,
deformitas terjadi pada tahap lanjut, ciri-ciri khas : madarosis,
hidung pelana, wajah singa (facies leonina), ginekomastia pada
pria
4. Penatalaksanaan (Plan)
Petugas melakukan penatalaksanaan sebagai berikut :
a. Terapi menggunakan Multi Drug Therapy (MDT) pada :
Pasien yang baru didiagnosis kusta dan belum pernah
mendapat MDT
Pasien ulangan, yaitu pasien yang mengalami hal-hal di
bawah ini :
- Relaps
- Masuk kembali setelah default (dapat PB maupun MB)
- Pindahan
- Ganti klasifikasi / tipe
b. Terapi pada pasien PB :
Pengobatan bulanan : hari pertama setiap bulannya (obat
diminum di depan petugas) terdiri dari 2 kapsul Rifampisin
@300 mg (600 mg) dan 1 tablet Dapson / DDS 100 mg
Pengobatan harian : hari ke 2-28 setiap bulannya 1 tablet
Dapson / DDS 100 mg. 1 blister obat untuk 1 bulan Pasien
minum obat selama 6-9 bulan (6 blister), pada anak 10-15
tahun, dosis rifampisin 450 mg dan DDS 50 mg
c. Terapi pada pasien MB :
Pengobatan bulanan : hari pertama setiap bulannya (obat
diminum di depan petugas), terdiri dari 2 kapsul Rifampisin
2
@300 mg (600 mg), 3 tablet Lampren (klofazimin) @ 100 mg
(300 mg) dan 1 tablet Dapson / DDS 100 mg
Pengobatan harian : hari ke 2-28 setiap bulannya 1 tablet
Lampren 50 mg dan 1 tablet Dapson / DDS 100 mg. 1 blister
obat untuk 1 bulan. Pasien minum obat selama 12-18 bulan
(12 blister). Pada anak 10-15 tahun, dosis Rifampisin 450 mg,
Lampren 150 mg dan DDS 50 mg untuk dosis bulanannya,
sedangkan dosis hariannya untuk Lampren 50 mg diselang 1
hari.
d. Dosis MDT pada anak < 10 thn dapat disesuaikan dengan berat
badan :
Rifampisin : 10 – 15 mg/kgBB
Dapson : 1 – 2 nmg/kgBB
Lampren : 1 mg/kgBB
e. Vitamin B1, B6, B12
f. Terapi untuk reaksi kusta dengan pemberian prednison, cara
pemberian :
2 minggu pertama 40 mg/hari (1x8 tab) pagi hari sesudah
makan
2 minggu kedua 30 mg/hari (1x6 tab) pagi hari sesudah makan
2 minggu ketiga 20 mg/hari (1x4 tab) pagi hari sesudah makan
2 minggu keempat 15 mg/hari (1x3 tab) pagi hari sesudah
makan
2 minggu kelima 10 mg/hari (1x2 tab) pagi hari sesudah
makan
2 minggu keenam 5 mg/hari (1x1 tab) pagi hari sesudah
makan
Bila terdapat ketergantungan terhadap prednison, dapat
diberikan Lampren lepas
Memberikan edukasi agar keluarga dapat memonitor pengobatan
pasien sehingga dapat tuntas sesuai waktu pengobatan dan
apabila terdapat tanda-tanda dan gejala serupa pada anggota
keluarga lainnya perlu dibawa dan diperiksakan ke klinik
3
No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Terbit