Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KERANGKA SISTEM
Sistem merupakan sebuah proses untuk mengubah input menjadi output yang
berfungsi untuk mencapai tujuan. Contohnya kembali pada proses pendinginan AC. Sistem
ini bekerja melalui sebuah proses yang membutuhkan input seperti udara hangat, freon dan
listrik. Input ini melalui sebuah proses yaitu proses pendinginan udara dan kemudian
menghasilkan output berupa udara yang telah didinginkan, Proses ini sangat penting untuk
mencapai tujuan keseluruhan sistem. udara didinginkan dan listrik tambahan menjadi input
untuk proses pengiriman. Proses ini mengubah input melalui sebuah proses sehingga
sebagian dari total udara yang didinginkan dikirimkan ke setiap ruangan rumah (output
disampaikan udara). Dengan cara ini, semua kamar didinginkan ke suhu yang diinginkan,
sehingga mencapai tujuan sebuah sistem.
Sistem informasi akuntansi adalah suatu kerangka kerja yang terdiri dari sumber daya
(manusia dan komputer) yang saling berhubungan dan menggunakan proses seperti
mengumpulkan, merekam, meringkas, menganalisis, dan mengelola data untuk memberikan
informasi kepada pengguna. Seperti sistem apapun, sistem informasi akuntansi memiliki
tujuan dan proses yang saling berkaitan. Tujuan keseluruhan dari suatu sistem informasi
akuntansi adalah untuk memberikan informasi kepada pengguna. Model operasiserta contoh
input, proses dan output untuk sistem informasi akuntansi diilustrasikan pada gambar 1-2.
Sistem informasi akuntansi dapat dibagi menjadi dua subsistem utama: 1) Sistem
akuntansi keuangan 2) sistem manajemen biaya.
GAMBAR 1-2 MODEL OPERASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Summarizing Budget
Managing
Users
Sebuah sistem akuntansi keuangan merupakan suatu bagian akuntansi yang ada
kaitannya denganpersiapan informasi keuangan untuk dilaporkan kepada pihak eksternal
perusahaan. Sistem Informasi Akuntansi Keuangan berhubungan terutama dengan
penyediaanoutput bagi pengguna eksternal. Sistem akuntansi keuangan menggunakan
kegiatanekonomi sebagai masukan dan memprosesnya sampai memenuhi aturan dan
ketentuantertentu.
1
2. Untuk menyediakan informasi yang digunakan dalam perencanaan dan pengendalian
3. Untuk menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan.
Sistem manajemen biaya memiliki dua subsistem utama yaitu :
1. Sistem Akuntansi Biaya
Yaitu dirancang untuk menentukan biaya produk dan jasa individu dan objek biaya
lainnya yang ditetapkan oleh manajemen.
2. Sistem Pengendali Operasional
Yaitu dirancang untuk memberikan umpan balik akurat dan tepat wkatu mengenai
kinerja manajer dan lain lain yang relatif terhadap perencanaan dan pengendalian
mereka.
2
bagi perusahan. Sebuah perusahaan dapat membangun keunggulan kompetitif dengan
menarik banyak pelanggan dan mengeluarkan biaya yang lebih sedikit dari pesaingnya.
Informasi akuntansi sangat bermanfaat untuk membantu membangun keunggulan seperti itu.
3
3.4.1 Teori Kendala
Adalah metode yang digunakan untuk terus meningkatkan produksi dan non
manufaktur kegiatan, dimana mengakui bahwa sumber daya daya terbatas
sehingga dengan mengelola kendala ini dapat meningkatkan kinerja.
3.4.2 Manufaktur Just In Time
Menghasilkan suatu produk hanya jika dibutuhkan dan apabila ada permintaan
produk oleh pelanggan.
3.4.3 Integrasi Komputer Manufaktur
Memungkinkan perusahaan untuk mengurangi persediaan, meningkatkan
kapasitas produksi, meningkatkan kualitas produk dan layanan, mengurangi waktu
pemrosesan, dan meningkatkan output.
4
mampu melakukan efesiensi waktu maka akan menghemat biaya. Korelasi antara waktu
dan biaya adalah bagian dari sistem manajemen biaya.
3.9 Efesiensi
Efesiensi diperlukan baik secara finansial dan nonfinasial. Secara finansial efesiensi
dapat diukur dari tren biaya waktu ke waktu dan langkah perubahan produktivitas. Secara
nonfinansial, dengan menganalisi kegiatan, mengurangi orang orang yang tidak menambah
nilai, dan meningkatkan orang orang yang menambha nilai maka efesiensi akan terwujud.
4.1 Perencanaan
Perumusan secara rinci terhadap tindakan yang akan dilakukan di masa depan untuk
mencapai tujuan akhir adalah aktivitas manajemen yang dinamakan perencanaan. Oleh
karena itu, perencanan dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan
mengidentifikasi metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Perusahaan
mungkin memiliki tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang untuk meningkatkan
profitabilitas dengan meningkatkan kualitas produk secara keseluruhan. Dengan
meningkatkan kualitas produk, perusahaan seharusnya mengurangi sampah dan mendaur
ulangnya kembali, mengurangi jumlah keluhan pelanggan dan jumlah jaminan kerja,
mengurangi sumber daya yang saat ini ditugaskan untuk melakukan tinjauan, dan lain
sebagainya sehingga akan meningkatkan profitabilitas.
4.2 Pengawasan
Proses pemantauan dalam melaksanakan suatu perencanaan dan mengambil tindakan
perbaikan yang dibutuhkan disebut dengan pengawasan. Pengawasan biasanya dicapai
dengan penggunaan umban balik (feed back). Umpan balik adalah informasi yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi atau mengoreksi langkah-langkah yang sebenarnya diambil
untuk menjalankan suatu rencana. Umpan balik adalah segi kritis dalam fungsi pengawasan.
5
Laporan akuntansi yang memberikan umpan balik yaitu dengan membandingkan data
perencanaan (anggaran) dengan data realisasi yang disebut dengan laporan kinerja
perusahaan.
Perbaikan berkelanjutan (terus menerus) mempunyai tujuan untuk melakukan yang lebih
baik dari sebelumnya dan lebih baik dari pesaing. Perbaikan berkelanjutan didefinisikan
sebagai “tanpa hentinya mengejar perbaikan untuk menambah nilai (value) kepada
pelanggan”. Dalam aktivitas sehari-hari, perbaikan berkelanjutan memiliki arti yaitu mencari
cara untuk meningkatkan efisiensi secara keseluruhan dengan mengurangi limbah,
meningkatkan kualitas, dan mengurangi biaya. Akuntansi manajemen mendukung perbaikan
berkelanjutan dengan menyediakan informasi yang membantu mengidentifikasikan
peningkatkan dan pelaporan perkembangan metode yang telah dijalankan.
Proses untuk memilih alternatif dalam bersaing disebut dengan pembuatan keputusan.
Keputusan dapat ditingkatkan jika informasi tentang alternatif tersebut dikumpulkan dan
tersedia untuk manajer. Satu peran penting dalam sistem informasi akuntansi adalah
menyediakan infomasi yang memfasilitasi pembuatan keputusan. Fungsi manajerial ini
merupakan bagian penting dari perencanaan dan pengawasan. Manajer tidak dapat berencana
tanpa membuat keputusan. Manajer harus memilih antara tujuan yang ingin dicapai dalam
bersaing dan metode apa yang dipilih untuk melaksanakan tujuan yang ingin dicapai.
Etika bisnis mempelajari apa yang benar atau salah dalam lingkungan kerja dan
memilih apa yang benar. Etika bisnis juga bisa digambarkan sebagai ilmu perilaku untuk
lingkungan kerja. Prinsip perilaku etis pribadi mencakup kepedulian terhadap kesejahteraan
orang lain, rasa hormat terhadap orang lain, kepercayaan dan kejujuran, keadilan, kebaikan,
dan tidak merugikan orang lain. Para profesional seperti akuntan, manajer, insinyur, prinsip
perilaku etis dapat diperluas untuk mencakup konsep seperti objektivitas, pengungkapan
penuh, kerahasiaan, due diligence, dan menghindari konflik kepentingan.
6
5.1 Keuntungan dari Etika Perilaku
Etika bisnis dapat membawa keuntungan yang besar terhadap perusahaan. Perusahaan
dengan kode etik yang kuat akan menciptakan banyak pelanggan dan loyalitas karyawan.
Adanya praktik etika ini dapat mencegah biaya yang timbul akibat terjadinya proses perkara
dikemudian hari. Perusahaan dalam bisnis untuk jangka panjang akan memperlakukan semua
aktivitas atau unsur kegiatannya secara jujur dan baik. Selanjutnya, perusahaan yang
menanamkan nilai kemanusiaan dibandingkan mencari laba dan dipandang sebagai kegiatan
dengan integritas dan saling menghargai akan lebih mungkin untuk mencapai kesuksesan
secara komersial dan bisnis yang bertanggungjawab.
Perusahaan biasanya membuat standar etika untuk manajer dan karyawan mereka.
Asosiasi profesional juga membuat standar etik. Sebagai contoh, Institut Akuntan Manajemen
(IMA) telah membuat standar etik untuk akuntan manajemen. Pada tahun 2005, IMA
dikabarkan merevesi uraian pernyataan terhadap standar kode etik untuk akuntan manajemen
yang dinamakan “Statement of Ethical Professional Practice”. Revisi pernyataan tersebut
dirancang agar sesuai dengan ketentuan “The Sarbanes-Oxley Act” pada tahun 2002 dan
untuk memenuhi kebutuhan global anggota internasional IMA. Revisi tersebut berasal dari
prinsip kejujuran, keadilan, obyektif, dan pertanggungjawaban.
6. SERTIFIKASI
Tiga sertifikasi utama yang tersedia untuk akuntan manajemen yaitu Sertifikat Akuntansi
Manajemen, Sertifikat Akuntansi Publik, dan Sertifikat Internal Audit.
Pada tahun 1974, Institut Akuntansi Manajemen (IMA) membuat Sertifikat Akuntansi
Manajemen untuk memenuhi kebutuhan spesifik dalam akuntansi manajemen. Sertifikasi
Akuntan Manajemen (CMA) dilewati dengan ujian kualifikasi yang ketat, dan harus memiliki
pengalaman yang dibutuhkan, dan bersedia untuk melanjutkan pendidikan. Ujian kualifikasi
7
terdiri dari empat topik yaitu analisis bisnis, pelaporan akuntansi manajemen, manajemen
strategi, dan aplikasi bisnis.
Salah satu tujuan utama CMA adalah membuat akuntansi manajemen menjadi suatu
yang dikenal, disiplin secara profesional dan berbeda dari profesi akuntan publik. Pada
awalnya, program CMA sangat sukses. Sekarang ini banyak perusahaan yang mensponsori
dan membayar pendidikan persiapan bagi akuntan manajemen mereka untuk mengikuti ujian
kualifikasi, serta memberikan insentif uang untuk mendorong akuntannya mendapatkan
CMA.
Certificate in Public Accounting (CPA) adalah sertifikasi yang paling tua dan paling
terkenal dalam akuntansi. Tujuan CPA adalah untuk menyediakan kualifikasi profesional
yang minimal bagi auditor eksternal. Tanggung jawab dari auditor eksternal adalah
menyediakan jaminan berkenaan dengan laporan dengan laporan keuangan perusahaan yang
dapat dipercaya. Hanya CPA yang diijinkan (demi hukum) untuk menjadi auditor eksternal.
CPA harus lulus ujian negara dan mendapat lisensi dari negara dimana dia melakukan
praktek. Walaupun CPA tidak berorientasi kepada akuntansi manajemen, namun CPA banyak
dimiliki oleh akuntan manajemen.
Sertifikasi lain yang tersedia untuk akuntan manajemen adalah Sertifikat Audit Internal
yang diberikan oleh Institut Audit Internal (IIA). Internal auditor berfungsi untuk
mengevaluasi dan menilai berbagai aktivitas di dalam perusahaan. Internal auditor
merupakan departemen independen dalam mengaudit, dimana mereka membuat laporan
untuk manajemen puncak perusahaan. Untuk mendapatkan status sebagai CIA (Certified
Internal Auditor), peserta harus mengikuti ujian komprehensif (pengetahuan umum) dan
memiliki pengalaman dibidangnya minimal 2 tahun.
DAFTAR PUSTAKA
Hansen, Don R. and Maryanne M. Mowen. 2009. Cost Management, Sixth Edition. USA:
South Western College Publishing.