KOMITE KEPERAWATAN
RSIA HARAPAN MULIA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mutu pelayanan keperawatan merupakan indikator kualitas pelayanan kesehatan.
Penentu citra institusi pelayanan kesehatan di masyarakat adalah perawat. Kualitas
pelayanan yang diberikan oleh perawat akan terlihat dari asuhan keperawatan yang
telah diberikan kepada klien. Pengetahuan perawat memegang peranan penting dalam
pendokumentasian proses keperawatan. Perawat perlu memperoleh pengetahuan
tentang aplikasi proses keperawatan yang digunakan untuk menginterpretasi data
pasien. Dengan tingkat pengetahuan yang berbeda, dokumentasi proses keperawatan
akan menghasilkan dokumentasi yang tidak lengkap dan seragam akan berpengaruh
pada mutu asuhan yang berbeda pula. Dalam aspek hukum, perawat tidak mempunyai
bukti tertulis bila pasien menuntut ketidakpuasan terhadap pelayanan keperawatan.
Dalam kenyataannya dengan semakin kompleks pelayanan dan peningkatan kualitas
keperawatan, perawat tidak hanya dituntut untuk meningkatkan mutu pelayanan tetapi
dituntut untuk mendokumentasikan asuhan keperawatan secara benar (Nursalam,2012).
Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit, telah disusun
standar pelayanan rumah sakit melalui SK Menkes No. 436/MENKES/SK/VI/1993 dan
standar asuhan keperawatan melalui SK Dirjen Yanmed No. YM.00.03.2.6.7637 tahun
1993. Standar pelayanan dan Standar Asuhan Keperawatan tersebut berfungsi sebagai
alat ukur untuk mengetahui, memantau dan menyimpulkan apakah pelayanan/asuhan
keperawatan yang diselenggarakan di rumah sakit sudah mengikuti dan memenuhi
persyaratan dalam standar tersebut atau tidak (Depkes RI,2005).
Rumah Sakit Ibu dan Anak Harapan Mulia merupakan rumah sakit swasta yang
memiliki 91 bed rawat inap yang terdiri dari 2 unit rawat inap. Jumlah tenaga perawat
40 orang dengan kualifikasi pendidikan D-III Keperawatan 32 orang, D-IV
Keperawatan 3 orang, S-I Ners 10 Orang. Jumlah tenaga bidan 31 orang dengan
kualifikasi pendidikan D-III Kebidanan 24 orang dan D-IV Kebidanan 5 orang.
Berdasarkan hasil diskusi bersama Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Kepala Seksi
Keperawatan bahwasanya selama ini RSIA Harapan Mulia belum dapat atau belum
dilakukannya survei kepuasan pasien terhadap pelayanan asuhan keperawatan sehingga
RSIA Harapan Mulia belum memiliki nilai ukur terhadap kepuasan pasien sebagai
salah satu indikator mutu pelayanan kesehatan di RSIA Harapan Mulia.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan kegiatan
survei kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan serta tingkat pemahaman
tenaga keperawatan terhadap asuhan keperawatan dan pendokumentasian di unit rawat
inap RSIA Harapan Mulia.
B. Rumusan Masalah
Kegiatan penelitian survei kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan adalah
sebagai suatu tolak ukur nilai mutu kepuasan pasien terhadap asuhan keperawatan yang
diberikan kepada pasien selama pasien menjalani perawatan di RSIA Harapan Mulia.
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui seberapa tinggi nilai mutu pada kepuasan pasien terhadap
pelayanan keperawatan dan sebagai indeks mutu pelayanan kesehatan di RSIA
Harapan Mulia.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pemahaman tenaga keperawatan terhadap asuhan
yang diberikan kepada pasien.
b. Untuk menganalisa standar mutu pelayanan kesehatan yang ada di RSIA
Harapan Mulia berdasarkan pelayanan keperawatan.
D. Kegunaan Kegiatan
1. Bagi Rumah Sakit
Kegiatan penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan tolak ukur Mutu Pelayanan
Kesehatan yang ada di RSIA Harapan Mulia.
2. Bagi Peneliti
Kegiatan penelitian ini sebagai acuan dalam perumusan kompetensi tenaga
keperawatan dalam kegiatan komite keperawatan.
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian survei kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan
dilakukan pada Unit Rawat Inap lantai 2 dan Unit Rawat Inap lantai 3 RSIA Harapan
Mulia.
F. Kerangka Pemikiran
Komite
Keperawatan
Pelayanan Keperawatan
Output :
Tingkat kepuasan pasien
Tingkat pemahaman Asuhan
Keperawatan
Indikator Mutu Keperawatan
BAB II
Bab ini berisi tentang desian penelitian yang akan dilaksanakan. Secara berurutan akan
disajikan metode penelitian, teknik sampling yang akan digunakan, penentuan jumlah
sampel yang diperlukan, instrumen penelitian, definisi operasional variabel, serta teknik
analisis data.
A. Metode Penelitian
B. Penentuan Ukuran Sampel
C. Instrumen Penelitian
D. Definisi Operasional
E. Metode Analisis
BAB III
A. Waktu Pelaksanaan
B. Pelaksana Kegiatan
C. Rencana Anggaran
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran