Jurnal Penelitian
Jurnal Penelitian
Oleh:
DANANG INDARTO
NIM. 05501241004
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya belajar dan motivasi
berprestasi terhadap Prestasi Belajar Praktik Instalasi Listrik siswa kelas XI Program
Keahlian Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Yogyakarta. Teknik analisis
data yang digunakan adalah analisis korelasi product moment dengan taraf signifikansi 5%
dan analisis regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan antara gaya belajar dengan prestasi belajar praktik instalasi listrik; (2)
Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi berprestasi dengan prestasi
belajar praktik instalasi listrik; (3) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara
variabel gaya belajar dan motivasi berprestasi dengan prestasi belajar praktik instalasi listrik;
(4) Nilai kontribusi variabel gaya belajar dengan prestasi belajar praktik instalasi listrik
sebesar 10,2%; variabel motivasi berprestasi dengan prestasi belajar praktik instalasi listrik
berkontribusi sebesar 9,60%; variabel gaya belajar dan motivasi berprestasi dengan prestasi
belajar praktik instalasi listrik berkontribusi sebesar 16,6%.
Kata kunci: gaya belajar, motivasi berprestasi, prestasi belajar praktik instalasi listrik
Likert, maka variabel yang diukur Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi
3.2 Pembahasan
3.2.1 Pengaruh Gaya Belajar pada Prestasi
Belajar Praktik Instalasi Listrik di
SMK Negeri 2 Yogyakarta.
Variabel gaya belajar memberikan
Gambar 2. Grafik Variabel Motivasi
pengaruh yang signifikan dan positif
berprestasi (X2)
terhadap Prestasi Belajar Praktik Instalasi
3.1.3 Prestasi Belajar Praktik Instalasi Listrik pada pembelajaran Praktik instalasi
Listrik listrik siswa kelas XI Program Keahlian
Hasil deskripsi Prestasi Belajar Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik SMK
Praktik Instalasi Listrik (Y) diterangkan N 2 Yogyakarta.. Hal ini ditunjukkan
bahwa terdapat 102 responden memiliki dengan hasil koefisien korelasi sebesar
Prestasi Belajar Praktik Instalasi Listrik 0,320 lebih besar daripada nilai
dengan rata-rata (mean) sebesar 77,29; signifikansi sebesar 0,05 atau 5%.
simpangan baku (standard deviasi) sebesar Meskipun demikian, variabel gaya
4,32; tingkat penyebaran data motivasi belajar berpengaruh terhadap Prestasi
berprestasi (variance) sebesar 18,71; Belajar Praktik Instalasi Listrik hanya
rentang (range) sebesar 21; skor minimum sebesar 10,2%, ditunjukkan dengan output
dalam data Prestasi Belajar Praktik hasil uji regresi bahwa nilai R2 sebesar
Instalasi Listrik siswa adalah sebesar 70; 0,102. Sedangkan 89,08 % dipengaruhi
dan skor maksimum dari data Prestasi oleh faktor lain. Faktor lain yang
Belajar Praktik Instalasi Listrik siswa mempengaruhi bisa meliputi suasana
adalah sebesar 91. Berdasarkan hasil belajar maupun ketersediaan perlengkapan
interpretasi skor variabel maka maka belajar yang memadai. Hal ini berarti
Prestasi Belajar Praktik Instalasi Listrik bahwa semakin baik gaya belajar siswa,
termasuk dalam kategori kuat.Identifikasi maka semakin baik pula prestasi belajar
tinggi rendahnya prestasi belajar praktik yang dicapai siswa
instalasi listrik dapat dilihat pada Gambar
3.
3.2.2 Pengaruh Motivasi Belajar pada motivasi berprestasi terhadap Prestasi
Prestasi Belajar Praktik Instalasi Belajar Praktik Instalasi Listrik sebesar
16,6%, ditunjukkan dengan nilai R2
Listrik di SMK Negeri 2 Yogyakarta.
sebesar 0,166. Sedangkan 83,4%
Variabel motivasi berprestasi dipengaruhi oleh faktor lain.
memberikan pengaruh yang signifikan dan Secara statistik, dapat disimpulkan
positif terhadap Prestasi Belajar Praktik bahwa gaya belajar dan motivasi
Instalasi Listrik pada pembelajaran Praktik berprestasi berpengaruh terhadap Prestasi
instalasi listrik siswa kelas XI Program Belajar Praktik Instalasi Listrik pada
Keahlian Teknik Pemanfaatan Tenaga pembelajaran Praktik instalasi listrik siswa
Listrik SMK N 2 Yogyakarta. Hal ini kelas XI Program Keahlian Teknik
ditunjukkan dengan hasil koefisien Pemanfaatan Tenaga Listrik SMK N 2
korelasi sebesar 0,310 lebih besar daripada Yogyakarta., baik secara parsial maupun
nilai signifikansi sebesar 0,05 atau 5%. bersama-sama. Untuk kebijakan lebih
Meskipun demikian, variabel lanjut, pihak sekolah sekirannya
motivasi berprestasi berpengaruh terhadap meningkatkan semua komponen untuk
Prestasi Belajar Praktik Instalasi Listrik mendukung proses pembelajaran dan
hanya sebesar 9,60%, ditunjukkan dengan memotivasi siswa guna meningkatkan
output hasil uji regresi bahwa nilai R2 prestasi belajar siswa. Begitu juga dengan
sebesar 0,096. Sedangkan 90,40 % orang tua siswa.
dipengaruhi oleh faktor lain. Faktor lain Hasil ini sesuai dengan teori
yang mempengaruhi bisa meliputi Muhibbin Syah (2005:144) bahwa prestasi
dukungan orang tua maupun dukungan belajar siswa dipengaruhi oleh setidaknya
dari guru. Hal ini berarti bahwa semakin tiga faktor yaitu,
tinggi motivasi berprestasi siswa, maka a. faktor internal (faktor dari dalam
semakin baik pula prestasi belajar yang siswa), yakni keadaan/kondisi
dicapai siswa. jasmani dan rohani siswa
3.2.3 Pengaruh gaya belajar dan motivasi b. faktor eksternal (faktor dari luar
berprestasi pada prestasi belajar siswa), yakni kondisi lingkungan di
sekitar siswa
praktik instalasi listrik di SMK
c. faktor pendekatan belajar
Negeri 2 Yogyakarta. (approach to learning), yakni jenis
upaya belajar siswa yang meliputi
Variabel gaya belajar dan variabel strategi dan metode yang
motivasi berprestasi memberikan pengaruh digunakan siswa untuk melakukan
yang signifikan serta positif terhadap kegiatan pembelajaran materi-
Prestasi Belajar Praktik Instalasi Listrik materi pelajaran.
pada pembelajaran Praktik instalasi listrik
siswa kelas XI Program Keahlian Teknik 4. Kesimpulan
Pemanfaatan Tenaga Listrik SMK N 2
1) Terdapat pengaruh positif dan
Yogyakarta. Hal ini ditunjukkan dengan
signifikan antara gaya belajar siswa
hasil koefisien korelasi sebesar 0,408 lebih
dengan Prestasi Belajar Praktik
besar daripada nilai signifikansi sebesar
Instalasi Listrik siswa dengan
0,05 atau 5%. Variabel gaya belajar dan
koefisien korelasi sebesar 0,320. blogspot.com/2008/06. Diunduh 27
Persamaan regresi bersifat linier Oktober 2011
dengan persamaan 𝑌̂ = 62,747 +
De Porter, Bobbi & Hernacki, Mike. 2009.
0,207𝑋1 dengan kontribusi sebesar
10,2% dari gaya belajar siswa. Hal ini Quantum Learning: Membiasakan
berarti bahwa semakin baik gaya Belajar Nyaman dan
belajar siswa, maka semakin baik pula
Menyenangkan. Bandung: Kaifa.
prestasi belajar yang dicapai siswa.
2) Terdapat pengaruh positif dan Dewa Ketut Sukardi. 1983. Bimbingan dan
signifikan antara motivasi berprestasi Penyuluhan Belajar di Sekolah.
siswa dengan Prestasi Belajar Praktik Surabaya: Usaha Nasional.
Instalasi Listrik siswa dengan
koefisien korelasi sebesar 0,310. Gagne .1985. The Cognitive Psychology of
Persamaan regresi bersifat linier School Learning. Boston: Little
dengan persamaan 𝑌̂ = 65,983 + Brown.
0,180𝑋2 dengan kontribusi sebesar
Gellerman, S. W. (1963). Motivation and
9,60% dari motivasi berprestasi siswa.
Hal ini berarti bahwa semakin tinggi Productivity. India: The American
motivasi berprestasi siswa, maka Management Association, Inc.
semakin baik pula prestasi belajar
Hoeda Manis. 2010. Learning is Easy: Tip
yang dicapai siswa.
3) Terdapat pengaruh yang positif dan dan Panduan Praktis agar Belajar
signifikan antara gaya belajar dan jadi Asyik, Efektif, dan
motivasi berprestasi siswa dengan Menyenangkan. Jakarta: Elex
Prestasi Belajar Praktik Instalasi
Media Komputindo.
Listrik siswa dengan koefisien
korelasi sebesar 0,310. Persamaan J. Winardi. 2004. Motivasi; Pemotivasian
regresi bersifat linier dengan dalam Manajemen. Jakarta: PT.
persamaan 𝑌̂ = 55,640 + 0,175𝑋1 +
Raja Grafindo Persada
0,150𝑋2 , dengan kontribusi sebesar
16,6%. Komarudin. 1994. Ensiklopedia
Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara
DAFTAR PUSTAKA Mc. Clelland, Atkinson, Clark & Lowell.
(1953). The Achievment Motive.
Alex Sobur. (2003). Psikologi umum.
NewYork: Halsted Press.
Bandung: Pustaka Setia.
Mc. Clelland, David C. (1961). The
Anas Sudijono. 2007. Pengantar evaluasi
Achieving Society. New York: D.
pendidikan. Jakarta: PT Raja
Van Nostrand Company, Inc.
Grafindo Persada.
Mc.Clelland, D. C (1985). Human
Barbara Prashnig. 2008. The Power of
Motivation. Illinois : Scott,
Learning Style http://Binakreatif.
Foresman & Company.
Muhibbin Syah. 2005. Psikologi Jakarta: Raja Grafindo
Pendidikan dengan Pendekatan Persada.
Baru. Bandung: PT Remaja Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor
Rosdakarya. yang Mempengeruhinya. Jakarta:
M. Ngalim Purwanto. 2003. Psikologi Rineka Cipta.
Pendidikan. Bandung: Remaja Sri Rumini. 1995. Psikologi Pendidikan.
Rosadakarya. Yogyakarta. UPP Universitas
Richard Bandler, John Grinder dan Negeri Yogyakarta. Bandung:
Michael Grinder .2008. Neuro ALFABETA
Linguistic Programming (NLP) Sugiyono. 2007. Statistika Untuk
http://Binakreatif.blogspot.com/ Penelitian. Bandung: Alfabeta.
2008/06) Diunduh 27 November Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
2011. Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Riduwan. 2009. Belajar Mudah Penelitian Cetakan ke 9. Bandung:
untuk Guru – Karyawan dan ALFABETA.
Peneliti Pemula. Cetakan ke 6. Sumardi Suryabrata. 2002. Psikologi
Bandung: Alfabeta. Pendidikan. Jakarta: PT. Raja
Riduwan & Akdon. 2009. Rumus dan Grafindo Persada.
Data dalam Analisis Statistika. S. Nasution, M.A. 2008. Berbagai
Bandung: Alfabeta. Pendekatan dalam Proses Belajar
Robert A. Reiser & Robert Mills Gagne. dan Mengajar. Jakarta: Bumi
1985. Selecting Media for Aksara.
Instruction. New Jersey: Tapiardi, W. 1996. Motivasi Belajar dan
Educational Technology Pembelajaran. Jakarta : PT. Rineka
Publications, Inc., Englewood Cipta.
Cliffs. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa.
Robert Clarence Beck. 1990. Applying 2008. Kamus Bahasa Indonesia.
Psychology: Understanding Jakarta: Pusat Bahasa.
People. New York: Prentice Hall. W. S. Winkel. 1983. Psikologi Pendidikan
Saifuddin Azwar. 2004. Metode dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT
Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Gramedia.
Pelajar Offset. W. S. Winkel. 1996. Psikologi
Sardiman, A.M. 2010. Interaksi dan Pengajaran. Jakarta: Grasindo.
Motivasi Belajar Mengajar.