Anda di halaman 1dari 4

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam rangka akan dilaksanakannya Proyek –proyek Irigasi oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
dengan biaya dari Bank Dunia ,ADB ,JICA yang meliputi kegiatan Survey ,Investigasi , Desain , Konstruksi
,Operasi dan Pemeliharaan yang yang tersebar dibeberapa lokasi di Indonesia , maka untuk pelaksanaan
kegiatan Operasi & Pemeliharaan dirasa perlu adanya bahan bimbingan teknis untuk para petugas
dilapangan dalam melaksanakan tugasnya, dikarenakan dilapangan kekurangan bahan-bahan seperti itu
dan tenaga terampil O&P pada saat ini .

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud panduan adalah agar supaya kegiatan Operasi & Pemeliharaan ( O&P ) dapat dilaksanakan secara
partisipasif bersama P3A/GP3A/IP3A dengan tujuan menjadi acuan dalam rangka persiapan untuk
mendukung kegiatan proyek -proyek yang akan dibiayai Bank Dunia ,ADB ,JICA

1.3. Acuan

Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air

Peraturan Menteri PUPERA No 30/PRT/M/2015 tentang Pengembangan Pengelolaan Sistim Irigasi

Peraturan Menteri PUPERA No 12/PRT/M/2015 tentang Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Irigasi

1.4. Pengertian-Pengertian
1. Air adalah semua yang terdapat pada, ataupun dibawah permukaan tanah, termasuk dalam
pengertiani ini air permukaan, air tanah, air hujan dan air laut yang berada didarat.
2. Sumber air adalah tempat atau wadah air alami dan/atau buatan yang terdapat pada, diatas,
ataupun dibawah permukaan tanah
3. Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan m dan pembuangan air irigasi untuk menunjang
pertanaian yang jenisnya meliputi irigasi permukaanm irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi
pompa, dan irigasi tambak
4. Sistim Irigasi meliputi prasarana, air irigasi, manajemen irigasi, kelebagaan pengelola irigasi dan
sumber daya manusia
5. Penyediaan air irigasi adalah penentuan volume air per satuan waktu yang dialokasikan dari suatu
sumber air untuk suatu daerah irigasi yang didasarkan waktu,jumlah , dan mutu sesuai irigasi
6. Pengaturan air irigasi adalah kegiatan yang meliputi pembagian, pembagian dan penggunaan air
irigari
7. Pembagian air irigasi adalah kegiatan membagi air dibagunan bagi dalam jaringan primer
dan/atau jaringan sekunder
8. Pemberian air irigasi adalah kegiatan menyalurkan air dengan jumlah tertentu dari jaringan
primer atau jaringan skunder ke petak tersier
9. Penggunaan air irigasi adalah kegiatan memanfaatkan air dari petak tersier untuk mengairi lahan
pertanian pada saat diperlukan

1
10. Pembuangan air irigasi selanjutnya disebut drainase adalah mengaliran kelebihan air yang sudah
tidak dipergunakan lagi pada suatu daerah irigasi tertentu.
11. Daerah irigasi adalah kesaruan lahan yang medapat air dari suatu dari satu jaringan irigasi
12. Jaringan irigasi adalah saluran, bagunan, dan bangunan pelengkap yang merupakan satu kesatuan
yang diperlukan untuk menyediakan, pembagian, penggunan dan pembuangan air irigasi
13. Jaringan irigasi primer adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri atas bangunan utama,
saluran induk/primer, saluran pembuangan, bangunan bagi, bangunan bagi-sadap, bangunan
sadap dan bangunan pelengkapnya
14. Jaringan irigasi sekunder adalah bagian dari jaringan yang terdiri atas saluran sekunder, saluran
pembuangan, bangunan bagi, banunan bagi-sadap bangunan sadap, dan bangunan pelengkap
15. Jaringan irigasi tersiar adalah bagian dari jaringan yang terdiri atas saluran terseiar yang berfungsi
sebagai prasarana pelayanan air irigasi dalah petak tersier yang terdiri atas saluran tersier, saluran
kuarter dan saluran pembuang, books kuarter, serta bangunan pelengkapnya
16. Saluran irigasi air tanah adalah bagian dari jaringan irigasi air tanah yang dimulai setelah bangunan
pompa sampai lahan yang diairi
17. Jaringan irigasi desa adalah jaringan irigasi yang dibangun dab dikelola oleh masyarakat desa atau
pemerintah desa
18. Perkumpulah petani pemakai air adalah kelembagaan pengelolaan irigasi yang mejadi wadah
petani memakai air dalam suatu daerah pelayanan irigasi yang dibentuk oleh petani pemakai air
sendir secara demokratis, termasuk lembaga local pengelola irigasi
19. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintah
begara Republik Indonesia yang dibantu Wakil Presiden dan menteri sebagai mana dimaksud
dalan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945
20. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai unsur menyelengara Pemerintah Daerah yang
memimpin pelaksana urusan pemerintahann yang menjadi kewenangan daerah otonom
21. Pengembangan jaringan irigasi adalah pembangunan jaringan irigasi baru dan/atau pengkatan
jaringan irigasi yang sudah ada
22. Pembangunan jaringan irigasi adalah seluruh kegiatan penyediaan jaringan irigasi diwilayah
tertentu yang belum ada jaringan irigasinya
23. Peningkatan jaringan irigasi adalah kegiatan meningkatkan fungsi dan kondisi jaringan irigasi yang
sudah ada atau kegiatan menambah luas areal pelayanan pada jaringan irigasi yang sudah ada
dengan mempertimbangkan perubahan kondisi lingkunagan daerah irigasi
24. Operasi dan Pemeliharaan jaringan irigasi adalah serangkaian upaya pengaturan air irigasi
termasuk pembuangannya dan upaya menjaga serta menamankanya jaringan irigasi agar selalu
dapat berfungsi dengan baik
25. Rehabilitasi jaringan irigasi adalah kegiatan jaringan irigasi guan menembakilan fungsi dan
pelayanan irigasi seperti semula
26. Menteri adalah menteri yang menyengarakan urusan pemerintahan dibidang pengelolaan
sumber daya air
27. Kondisi irigasi kabupaten adalah lembaga koordiasi dan komunikasi antara wakit pemerintah (
kabupaten / kota, provinsi ) dan wakil perkumpulan petani pemakai air tingkat daerah irigasi,
wakil pengguna jaringan irigasi pada kabupaten/kota/provinsi dan wakil komisi irigasi
kanupaten/kota/provinsi yang terkait

2
28. Operasi jaringan irigasi adalah upaya mengaturan air irigasi dan pembuangannya, termasuk
kegiatan membuka-menutup pintu bangunan irigasi, menyusun rencana tata air, menyusun sistim
golongan, menyusun rencana pembagian air, melasakanakn kalibrasi pintu/bangunan,
mengumpulkan data, memantau, dan mengevakuasi
29. Hak guna air untuk irigasi adalah hak untuk memperoleh dan memakai atau mengusahakan air
dari sumber air untuk kepentingan pertanaian.
30. Rencana tata tanam detail yang selanjutnya disebut dengan RTTD adalah rencana tata tanam yang
menggambarkan rencana luas tanam yang menggambarkan rencana luar tanam pada suatu
daerah irigasi dan terperinci per petak tersier
31. Rencana tata tanam gilingan yang selanjutnya sisebut RTTG adalah recana tata tanam yang
menggambarkan rencana luar tanam pada suatu daerah irigasi, belum terperinci per petak tersier
seihingga yang terlihat hanya total rencana luar tanam per daerah irigasi
32. Debit andalan adalah debit perhitungan ketersediaan air berdasarkan probilitas 80% terjadinya
debit sungai
33. Golongan vertikal adalah cara penentuan waktu awal pemberian air (awal Tanam) secara
bersamaan pada petak tersier dari hulu ke hilir dalam waktu saluran sekunder dengan tengang
waktu pemberian air antar golongan biasanya antara 10 sampai 15 hari
34. Golongan horizontal adalah cara penentuan waktu pemberian air (awal tanam) secara bersamaan
pada petak tersier yang berada dibagian hulu dari saluran sekunder yang berlainan dan diteruskan
pada periode berkutnya kepetak tersier yang berada dibagian hilirnya dengan tenggang waktu
pemberian air antar golongan biasanya antara 10 sampai dengan 15 hari
35. Golongan tersebar adalah cara penentuan waktu awal peberian air (awal tanam) secara
bersamaan pada petak tersier yang telah ditentukan dan tersebar pada satu daerah irigasi dengan
waktu perberian air antar golongan, biasanya antara 10 sampai dengan 15 hari
36. Pemeliharaan jaringan irigasi adalah operasi upaya menjaga dan mengamankan jaringan irigasi
agar selalu dapat berfungsi dengan baik guna memperlancar pelaksanaan operasi dan
mempertahankan kelestariannya
37. Pengamanan jaringan irigasi adalah upaya menjaga kondisi dan fungsi jaringan irigasi serta
mencegah terjadinnya hal hal yang merugiakan terhadap jaringan dan fasilitas jaringan, baik yang
diakibatkah oleh ulah manusia, hewan maupun proses alami
38. Pemeliharaan rutin adalah usaha untuk mempertahankan kondisi dan fungsi jaringan yang
dilaksanakan setiap waktu.
39. Pemeliharaan berkala adalah usaha untuk mempertahankan kondisi dan fungsi yang dilaksanakan
secara berkala
40. Perbaikan adalah usaha untuk mengembalikan kondisi saluran dan/atau bangunan irigasi secara
persial
41. Pengertian adalah usaha mengganti seluruh sebagian prasarana fisik, fasilitas dan peralatan
jaringan irigasi
42. Investigasi jaringan irigasi adalah kegiatan untuk mendapatkan data jumlah, dimensi, jenis,
kondisi, dan fungsi seluruh asset irigasi serta data tersediaan air nilai asset jaringan irigasi, dan
areal pelayanan pada setiap daerah irigasi
43. Inpeksi rutin adalah pemeriksaan jaringan irigasi yang dilakukan secata rutin setiap periode
tertentu (10 atau 15 hari sekali) untuk mengetuahui kondisi jaringan irigasi

3
44. Penyelusuran jaringan adalah kegiatan permeriksaan bersam dengan P3A dari hulu sampai kehilir
untuk mengamati kondisi dan fungsi jaringan irigasi dengan perode 6 bulan pada saat pengeringan
dan awal musim hujan atau sesuai dengan kebutuhan

Anda mungkin juga menyukai