Anda di halaman 1dari 2

Psikologi Kelompok / Yeti Syukriyati / 10508239

Proses Terbentuknya Kelompok

Nama :

1. Silvana M. Malese : 172380097


2. Sesiliia K.P. Azi : 172380096
3. Stefania Ina M. Domaking : 172380103

 Pembentukan kelompok diawali dengan adanya persepsi atau perasaan yang sama untuk
memenuhi kebutuhan. Setelah itu akan adanya motivasi untuk memenuhinya, lalu akan
timbul motivasi untuk memenuhinya, sehingga ditentukanlah tujuan yang sama dan
akhirnya interaksi yang terjadi akan membentuk sebuah kelompok.
 Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik. tetapi
kesamaan di antara anggota – anggotanya. seseorang lebih menyenangi berhubungan
dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. misalnya kesamaan minat,
kepercayaan, hobi, usia dsb.
 Pembentukan kelompok dilakukan dengan menentukan kedudukan masing – masing
anggota ( siapa yang menjadi ketua atau anggota ).
 Interaksi yang terjadi suatu saat akan memunculkan konflik. Perpecahan yang terjadi
biasanya bersifat sementara karena kesadaran arti pentingnya kelompok tersebut, sehingga
anggota kelompok berusaha menyesuaikan diri demi kepentingan kelompok. Akhirnya
setelah terjadi penyesuaian, perubahan dalam kelompok mudah terjadi.
 setelah adanya interaksi biasanya dalam sebuah kelompok terdapat norma sosial.
norma terbentuk dari proses akumulatif interaksi kelompok.

ALUR PEMBENTUKAN KELOMPOK TANI

Kelompok Tani (POKTAN) dibentuk berdasarkan keinginan bersama untuk tujuan


tertentu yang kaitannya dengan pertanian.

Hal yang paling mendasar dalam pembentukan kelompok tani adalah unsur kebutuhan
bersama untuk menciptakan suatu wadah yang legalitasnya diakui oleh masyarakat dan
pemerintah, maka dari itu langkah awal pembentukannya haruslah berdasarkan
musyawarah mufakat dalam suatu lingkungan pertanian tertentu.
Bentuk kelompok tani ada dua macam yaitu, kelompok tani hamparan dan kelompok tani
ketrampilan dalam suatu jenis tertentu. Adapun cara pembetukannya hampir sama.

Yang dimaksud POKTAN hamparan adalah Suatu kelompok tani yang mempunyai
kepengurusan, aturan (AD-ART) anggota dan area/hamparan lahan pertanian tertentu
sebagai lahan garapan, Contonya petani padi hamparannya sawah, petani tebu
hamparannya kebun dan sebagainya. Sedangkan POKTAN ketrampilan jenis tertentu
adalah kelompok tani yang mempuanyai kepengurusan, aturan (AD_ART) dan anggota
tertentu yang menggeluti satu jenis atau beberapa jenis sebagai
ketrampilannya/garapannya tanpa harus mempunyai area lahan tertentu, contonya
petani ternak sapi, petani ternak kambing, petani ikan dan sebagainya.

Adapun cara pembentukan kelompok tani hamparan, pertama-tama yang harus


diperhatikan adalah :

1. Adanya niat dan keinginan bersama untuk memajukan berbagai bidang


dalam hal pertanian.
2. Adanya orang yang potensial dan juga berpengalaman minimal tahu dalam
bidang pertanian dan administrasi untuk dijadikan sebagai pengurus POKTA
3. Adanya petani yang akan dijadikan sebagai anggota POKTAN
4. Adanya hamparan pertanian.
5. Dukungan dari pemerintah khususnya dari pemerintahan desa
6. Adanya dukungan, bimbingan arahan dll dari BP3K terutama dari PPL.
7. Adanya sarana prasarana penunjang POKTAN.

Adapun teknis pembentukannya adalah:

1. Mengumpulkan petani dalam wilayah hamparan tertentu untuk dijadikan


anggota POKTAN minimal 30-70 orang dengan luas hamparan minimal 35
hektar.
2. Membentuk kepengurusan dari ketua Sekretaris bendahara dan seksi-
seksi.
3. Memberi/mencari nama yang cocok sesuai historis wilayah yang
mempunyai arti filosofis yang baik untuk Kelompok Tani tersebut.
4. Membuat aturan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-
ART).
Setelah terbentuk Struktur kepengurusan dan AD-ART selanjutnya ajukan ke
pemerintahan desa/kelurahan untuk dibuatkan Surat Keputusan (SK) pembentukan
Kelompok Tani (POKTAN) dan kemudian ajukan kepemerintahan yang lebih tinggi
tentunya dengan bimbingan dan petunjuk BP3K kecamatan setempat, untuk diakuai oleh
dinas pertanian sebagai salah satu kelompok tani yang ada di Indonesia ini, di lembaran
akhir ini, merupakan conto SK POKTAN Karya Tani Mandiri (KTM).

Setelah legalitas formil diakui, kita akan lebih diperhatikan dalam berbagai hal yang
berkaitan dengan pertanian, baik dari segi tanaman, lahan, benih penanggulangan
hama, peningkatan hasil, peningkatan pengalaman, setudy banding, pemanfaatan lahan
pekarangan sempit, bantuan sarana pertanian, pupuk, binih dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai