Anda di halaman 1dari 101

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Departemen Akuntansi Skripsi Sarjana

2018

Pengaruh Financial Distress, Audit


Delay, Audit Tenure, dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Auditor Switching
pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2010-2016

Sirait, Monica Emy Litha


Univesitas Sumatera Utara

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/7813
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
SKRIPSI

PENGARUH FINANCIAL DISTRESS, AUDIT DELAY, AUDIT TENURE,


DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP AUDITOR SWITCHING
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2016

OLEH

Monica Emy Litha Sirait


140503097

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MEDAN

Telah diuji pada


Tanggal 8 Agustus 2018

TIM PENGUJI SKRIPSI


Ketua Penguji : Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si., Ak.
Penguji : Dra. Nurzaimah, MM., Ak.
Pembanding : Drs. Sucipto, MM., Ak.

Universitas Sumatera Utara


i

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK
PENGARUH FINANCIAL DISTRESS, AUDIT DELAY, AUDIT TENURE,
DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP AUDITOR SWITCHING
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2016

Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan pengaruh variabel financial


distress, audit delay, audit tenure dan ukuran perusahaan terhadap auditor
switching pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2010-2016. Populasi dari penelitian ini sebanyak 153 perusahaan
manufaktur, dengan mengakses laporan keuangan dan laporan auditor melalui
situs www.idx.co.id. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode
proportionate stratified random sampling dengan menggunakan taraf kesalahan
5% sehingga diperoleh 105 perusahaan sampel untuk 7 tahun pengamatan (2010 –
2016). Metode analisis data yang digunakan adalah metode regresi logistik.
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan metode regresi
logistik dengan software SPSS 22, diketahui bahwa audit delay memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap terjadinya auditor switching pada tingkat
signifikansi 5%, audit tenure memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap
auditor switching pada tingkat signifikansi 5%. Namun financial distress dan
ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap auditor switching
pada tingkat signifikansi 5%.

Kata kunci : Financial Distress, Audit Delay, Audit Tenure, Ukuran


Perusahaan, Auditor Switching

ii

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT
EFFECT OF FINANCIAL DISTRESS, AUDIT DELAY, AUDIT TENURE
AND SIZE COMPANY TO AUDITOR SWITCHING AT MANUFACTURE
COMPANY LISTED ON INDONESIAN STOCK EXCHANGE
PERIOD 2010-2016

This study aims to show the effect of financial distress, audit delay, audit
tenure and size company of the auditor switching at manufacturing companies
listed on the Indonesia Stock Exchange period 2010-2016. The population of this
study were 153 manufacturing companies, with accessing financial statements
and the auditor's report through the website www.idx.co.id. The sampling method
used is the proportionate stratified random sampling method using 5% error rate
so that 105 sample companies are obtained for 7 years observation (2010-2016).
Data analysis method used is logistic regression method.
Based on the results of data processing using logistic regression method
with SPSS 22 software, we known that audit delay has positive and significant
influence of auditor switching at a significance level of 5%, audit tenure has
negative and significant influence of auditor switching at a significance level of
5%. However, financial distress and size company does not have a significant
influence of auditor switching at a significance level of 5%.

Keywords : Financial Distress, Audit Delay, Audit Tenure, Size Company


Auditor Switching

iii

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Segala pujian, hormat dan syukur kepada Allah Tritunggal yang Maha

Kuasa atas kasih dan karuniaNya yang telah memampukan penulis untuk

meyelesaikan skripsi ini dengan baik dan pada waktunya.

Adapun skripsi ini berjudul: Pengaruh Financial Distress, Audit Delay,

Audit Tenure dan Ukuran Perusahaan Terhadap Auditor Switching Pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 -

2016. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan

Bisnis, Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan, bantuan,

serta dukungan dan doa dari banyak pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini,

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, S.E., M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, M.A.F.I.S., Ak., CPA. selaku

Ketua Departemen / Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, Msi., Ak. selaku Dosen Pembimbing

yang telah memberikan bimbingan kepada penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini. Ibu Dra. Nurzaimah, MM., Ak. selaku Dosen Penguji dan

Bapak Drs. Sucipto, MM., Ak. selaku Dosen Pembanding penulis yang

iv

Universitas Sumatera Utara


telah memberikan kritik dan saran kepada penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini.

4. Orangtua penulis yang terkasih, Ayahanda Marlen Sirait dan Ibunda

Dermawati Sihombing, saudara penulis Gracye B. Sirait, S.Farm., Tri

Putriani M. Sirait, Willy G. Randy Sirait terima kasih atas segala kasih

sayang melalui doa, perhatian, dukungan, semangat dan pengorbanan yang

selama ini telah diberikan.

5. Sahabat-sahabat dan teman-teman penulis terkasih Reka Simanjorang,

Langgu Pakpahan, Riyanti, Asnita, Silvia, Naomi, Monica, Meri, Yessy,

Lasniar, Vinesca, Desbhi, KMK St. Ignatius Loyola FEB USU, Akuntansi

2014 Grup B. Terima kasih untuk segala partisipasi, doa, dukungan,

semangat, dan hiburan agar penulis tetap semangat dan terus berjuang

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan kemampuan penulis. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik

dan saran membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis

berharap agar skripsi bermanfaat bagi pembaca.

Medan, 8 Agustus 2018


Penulis,

Monica Emy Litha Sirait


140503097

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN .............................................................................................. i
ABSTRAK ... .................................................................................................. ii
ABSTRACT . .................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii
DAFTAR TABEL........................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ............................................................. 10
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................. 11
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Teori Keagenan (Agency Theory) ........................................ 12
2.2. Teori Sinyal (Signaling Theory) .......................................... 12
2.3. Teori Stakeholder................................................................. 14
2.4. Auditor Switching ................................................................ 14
2.5. Peraturan Jasa Akuntan Publik ............................................ 16
2.6. Financial Distress ................................................................ 17
2.7. Audit Delay .......................................................................... 17
2.8. Audit Tenure ........................................................................ 18
2.9. Ukuran Perusahaan .............................................................. 20
2.10. Tinjauan Penelitian Terdahulu ............................................. 20
2.11. Kerangka Konseptual ........................................................... 24
2.12. Hipotesis Penelitian ............................................................. 28

BAB III METODE PENELITIAN


3.1. Jenis Penelitian .................................................................... 29
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 29
3.3. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel .... 29
3.3.1 Variabel Dependen ..................................................... 30
3.3.1.1 Auditor Switching ......................................... 30
3.3.2 Variabel Independen ................................................... 30
3.3.2.1 Financial Distress ......................................... 31
3.3.2.2 Audit Delay .................................................... 31
3.3.2.3 Audit Tenure .................................................. 31
3.3.2.4 Ukuran Perusahaan ........................................ 32
3.4. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................ 33
3.5. Jenis dan Sumber Data .......................................................... 35

vi

Universitas Sumatera Utara


3.6. Metode Pengumpulan Data ................................................... 35
3.7. Teknik Analisis Data ............................................................. 35
3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif ....................................... 35
3.7.2 Pengujian Hipotesis Penelitian .................................. 36
3.7.2.1 Menilai Model Fit dan Keseluruhan Model ... 36
3.7.2.2 Menilai Kelayakan Model Regersi ................ 37
3.7.2.3 Pengujian Koefisien Determinan (R2) ........... 38
3.7.2.4 Analisis Regresi Logistik .............................. 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Analisis Statistik Deskriptif .................................................... 40
4.2 Analisis Hasil Penelitian ......................................................... 42
4.2.1 Analisis Statistik Regresi Logistik ................................ 43
4.2.1.1 Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit) 43
4.2.1.2 Menilai Kelayakan Model Regresi ...................... 45
4.2.1.3 Koefisien Determinasi ......................................... 45
4.2.1.4 Hasil Pengujian Regresi Logistik ........................ 46
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 48
4.3.1 Hubungan Financial Distress (X1) Terhadap
Auditor Switching (Y).................................................... 48
4.3.2 Hubungan Audit Delay (X2) Terhadap
Auditor Switching (Y).................................................... 49
4.3.3 Hubungan Audit Tenure (X3) Terhadap
Auditor Switching (Y).................................................... 49
4.3.4 Hubungan Ukuran Perusahaan (X4) Terhadap
Auditor Switching (Y).................................................... 50
4.3.5 Hubungan Financial Distress, Audit Delay, Audit
Tenure, Ukuran Perusahaan (X1,X2,X3,X4) Terhadap
Auditor Switching (Y).................................................... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan ............................................................................. 51
5.2 Keterbatasan ........................................................................... 52
5.3 Saran ....................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 53


LAMPIRAN.................................................................................................... 57

vii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

1.1 Grafik Kecenderungan Auditor Switching ........................... 3


2.1 Kerangka Konseptual ........................................................... 25

viii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Research GAP .......................................................................... 10


2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ............................................... 23
3.1 Skala Pengukuran Variabel ...................................................... 32
4.1 Statistik Deskriptif .................................................................... 40
4.2 Tabel Statistik Frekuensi .......................................................... 42
4.3 Tabel Statistik Frekuensi Variabel Auditor Switching ............. 42
4.4 Tabel Likelihood Block 0 .......................................................... 43
4.5 Tabel Likelihood Block 1 .......................................................... 44
4.6 Tabel Hosmer and Lemeshow Test ........................................... 45
4.7 Tabel Nagelkerke Square ......................................................... 46
4.8 Tabel Variabels in the Equation ............................................... 47

ix

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1. Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur ............................... 57


2. Tabel Penentuan Jumlah Sampel ......................................... 61
3. Data Variabel Financial Distress 2010-2016 ...................... 63
4. Data Variabel Audit Delay 2010-2016................................. 67
5. Data Variabel Audit Tenure 2010-2016 ............................... 71
6 Data Variabel Ukuran Perusahaan 2010-2016..................... 75
7. Data Variabel Auditor Switching 2010-2016 ....................... 79
8. Output Hasil Pengujian Data SPSS 22 ................................ 83

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akuntan Publik merupakan profesi yang memberikan jasa profesionalnya

dengan melakukan pemeriksaan suatu laporan keuangan perusahaan secara

independen. Akuntan Publik adalah seorang akuntan yang mendapatkan izin dari

Menteri Keuangan guna memberikan layanan jasa akuntan publik di Indonesia.

Ketentuan ini telah diatur didalam UU No 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik

dan juga Permenkeu No 17/PMK01/2008 mengenai Jasa Akuntan Publik. Seorang

Akuntan harus menjadi anggota Institut Akuntan Publik Indonesia sebagai

asosiasi profesi profesi akuntan publik yang telah diakui oleh pemerintah agar

bisa mengaudit laporan keuangan. Akuntan publik atau auditor merupakan pihak

independen yang bertugas memeriksa dan memberikan opini terhadap kewajaran

laporan keuangan perusahaan. Mengingat pentingnya tugas auditor tersebut maka

auditor harus menjaga kualitas audit yang dihasilkan. Dalam menjaga kualitas

audit, auditor harus memiliki independensi. Auditor harus menjaga independensi

yang dimilikinya dan menghindari hal-hal yang dapat mengurangi independensi

auditor. Seorang akuntan publik atau auditor harus bersifat objektif dan

independen dalam mengaudit perusahaan kliennya. Hal ini dimaksudkan untuk

meningkatkan keandalan laporan keuangan sehingga pemakai laporan keuangan

memperoleh informasi yang handal sebagai dasar pengambilan keputusan.

“Independensi merupakan faktor utama yang harus dimiliki seorang

auditor karena pengguna laporan keuangan hanya percaya informasi dalam

Universitas Sumatera Utara


laporan keuangan tersebut andal setelah adanya auditor eksternal yang independen

memastikan reliabilitas informasi itu. Inilah yang menjadi peranan akuntan publik

dalam memastikan informasi itu” (Chadegani et.al. 2011:1). Kepercayaan klien

akan menurun jika terdapat bukti bahwa sikap independensi yang dimiliki oleh

auditor adalah palsu, dan secara tidak langsung menyebabkan seluruh perusahaan

berargumen bahwa semua Akuntan Publik tidak independen. Pihak lain mengakui

auditor sebagai pihak yang independen apabila tidak memiliki kewajiban dengan

kliennya sebelum melaksanakan jasanya. Berbeda halnya dengan manajemen

yang cenderung ingin perusahaannya mendapat predikat baik di mata publik

dengan memperoleh opini wajar tanpa pengecualian. “Jika opini yang diberikan

auditor tidak sesuai dengan harapan manajemen, maka perusahaan akan

mengganti KAP dengan harapan dapat bekerja sama dengan KAP yang baru”

(Ardana dkk., 2008:58).

“Fenomena pergantian auditor telah ditemukan memiliki implikasi

terhadap kredibilitas nilai laporan dan biaya monitoring aktivitas manajemen.

Oleh karena itu, isu–isu mengenai pergantian auditor secara ekstensif telah diteliti

di negara-negara maju diantaranya riset-riset di beberapa negara Asia seperti

Hongkong, Singapore, Malaysia, dan Korea” (Ismail, 2008:2). Pergantian auditor

dikhawatirkan akan mempengaruhi kualitas dari hasil audit itu sendiri. Untuk

menjaga kemungkinan adanya opinion shopping dikalangan perusahaan maka

beberapa negara menerapkan peraturan terkait dengan pergantian auditor.

Universitas Sumatera Utara


AUDITOR SWITCHING
DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR
19 19 19
20 18
17
18
16
14
12 15
10
8
6
4
2
0
2010-2011 2011-2012 2012-2013 2013-2014 2014-2015 2015-2016

Gambar 1.1
Grafik Kecenderungan Terjadinya Auditor Switching

Grafik di atas menjelaskan mengenai peningkatan dan penurunan auditor

switching yang terjadi pada 153 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

tahun 2010 sampai 2016. Tahun 2010-2011 terdapat 17 perusahaan yang

mengalami auditor switching, tahun 2011-2012 mengalami peningkatan menjadi

19 perusahaan, tahun 2012-2013 terdapat jumlah yang sama dengan periode

sebelumnya sebanyak 19 perusahaan. Tahun 2013-2014 terjadi penurunan

auditor switching menjadi 15 perusahaan, untuk tahun 2014-2015 kembali

mengalami peningkatan menjadi 18 perusahaan, dan tetap meningkat pada tahun

2015-2016 sebanyak 19 perusahaan.

Berdasarkan terjadinya kecenderungan peningkatan dan penurunan

auditor switching di perusahaan manufaktur membuat peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai auditor switching. Peneliti berfokus pada auditor

switching yang dilakukan secara voluntary oleh perusahaan klien. Auditor

Universitas Sumatera Utara


switching secara voluntary dipengaruhi oleh faktor internal perusahaan

diantaranya financial distress, audit delay, audit tenure, dan ukuran perusahaan

yang diambil peneliti sebagai variabel independen.

Kasus-kasus skandal akuntansi dalam tahun-tahun belakangan ini

memberikan bukti lebih jauh tentang kegagalan audit yang membawa akibat

serius bagi masyarakat bisnis dan timbulnya krisis kepercayaan publik terhadap

profesi akuntan publik. Akuntan publik banyak mendapat sorotan dari masyarakat

yang menganggap para akuntan telah bersekongkol melakukan tindak manipulasi

informasi untuk kepentingan sekelompok masyarakat, dengan mengorbankan

kepentingan masyarakat banyak.

Kasus seperti itu terjadi pada Enron (2001) dan Worldcom (2002) di

Amerika Serikat diaudit oleh KAP Arthur Andersen yang mengakibatkan

kegemparan besar dalam pasar modal. Dalam kasus Enron terungkap saat Enron

mendaftarkan kebangkrutannya pada 2 Desember 2001. Saat itu terungkap

terdapat hutang perusahaan yang tidak dilaporkan, hingga menyebabkan nilai

investasi dan laba yang ditahan berkurang dalam jumlah yang sama. KAP

Andersen memanipulasi laporan keuangan dengan menyatakan perusahaan

mendapatkan laba bersih sebesar $393 juta padahal perusahaan mengalami

kerugian sebesar $644 juta yang disebabkan transaksi-transaksi perusahaan yang

dilakukan Enron. Diketahui juga bahwa auditor KAP Andersen merangkap

jabatan sebagai konsultan keuangan Enron. Kasus serupa terjadi di Indonesia

seperti PT Kimia Farma (2001) yang diaudit oleh KAP Hans Tuanakotta &

Mustofa melakukan earning management yaitu pelaporan keuangan pada 31

Universitas Sumatera Utara


Desember 2001 menunjukkan adanya laba bersih senilai 132 milyar tetapi,

kementerian BUMN dan Bapepam menilai bahwa laba bersih tersebut terlalu

besar dan mengandung unsur rekayasa. Setelah dilakukan audit ulang pada

Oktober 2002 laporan keuangan PT Kimia Farma tahun 2001 disajikan kembali

(restated). Pada laporan keuangan restated, laba yang disajikan hanya sebesar

Rp99,56 milyar, atau lebih rendah sebesar Rp32,6 milyar atau 24,7% dari laba

awal yang dilaporkan. PT Bank Lippo (2002) yang diaudit oleh KAP Prasetio,

Sarwoko, dan Sandjaja memberikan laporan keuangan yang berbeda kepada

publik dan manajemen BEJ. Laporan keuangan per September 2002 yang

disampaikan ke publik pada 28 November 2002 disebutkan total aktiva perseroan

Rp24 triliun dan laba bersih Rp98 milyar. Namun dalam laporan ke BEJ pada 27

Desember 2002 total aktiva perusahaan berubah menjadi Rp 22,8 triliun (turun 1,2

triliun) dan perusahaan merugi bersih Rp1,3 triliun. Selanjutnya adalah kasus PT

KAI (2006) yang melakukan mark-up laba padahal perusahaan sedang merugi.

Kasus terakhir kredit macet BRI cabang Jambi (2010), akuntan publik yang

menyusun laporan keuangan Raden Motor yang bertujuan mendapatkan pinjaman

modal senilai Rp 52 milyar dari Bank Rakyat Indonesia cabang Jambi pada tahun

2009 diduga terlibat dalam kasus korupsi kredit macet. Meski beberapa salah saji

yang terjadi belum tentu terkait dengan kecurangan, tetapi faktor-faktor risiko

berkaitan dengan kecurangan oleh manajemen terbukti ada pada kasus-kasus ini.

Sebagai dampak dari kasus pelanggaran etika profesi akuntan yang

dilakukan oleh perusahaan Enron oleh KAP Arthur Adersen, pemerintah Amerika

Serikat mengatur regulasi tentang pergantian auditor atau KAP dengan

Universitas Sumatera Utara


mengeluarkan The Sarbanes Oxley Act (SOX), yaitu regulasi yang mengatur

tentang jasa akuntan publik. The Sarbanes-Oxley Act (SOX) tahun 2002

merupakan pesan yang digunakan oleh banyak negara untuk memperbaiki struktur

pengawasan terhadap KAP dengan menerapkan rotasi KAP maupun auditor.

Ketentuan tersebut dilandasi alasan teoritis bahwa penerapan rotasi wajib bagi

auditor dan KAP diharapkan akan meningkatkan independensi auditor.

Indonesia adalah salah satu negara yang telah mengatur kewajiban rotasi

auditor atau auditor switching. Peraturan pemerintah yang mengatur perusahaan

wajib melakukan rotasi auditor yaitu di dalam KMK No.423/KMK.06/2002 yang

kemudian diamandemen menjadi KMK No.359/KMK.06/2003 dan kemudian

diamendemen kembali menjadi PMK No.17/PMK.01/2008. Aturan tersebut

kemudian disempurnakan dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No. 20

Tahun 2015 tentang “Praktik Akuntan Publik” pasal 11 mengatur tentang

Pemberian jasa audit atas informasi keuangan historis terhadap suatu entitas oleh

seorang Akuntan Publik dibatasi paling lama untuk 5 (lima) tahun buku berturut-

turut.

Jika perusahaan mengganti KAP-nya yang telah mengaudit selama lima

tahun, hal itu tidak akan menimbulkan pertanyaan karena bersifat mandatory.

Tetapi yang menjadi masalah adalah jika pergantian KAP bersifat voluntary ( di

luar KMK 359/KMK.06/2003 dan PMK 17/PMK.01/2008). Pergantian kantor

akuntan publik secara sukarela terjadi karena dua hal yaitu auditor mengundurkan

diri atau auditor dipecat oleh klien. Dalam kasus ini yang menjadi fokus utama

peneliti adalah pada klien karena apabila hubungan di antara auditor dengan klien

Universitas Sumatera Utara


dalam keadaan normal tidak mungkin klien melakukan pergantian KAP. Apabila

pergantian auditor tersebut dilakukan oleh perusahaan, maka hal ini menimbulkan

kecurigaan dari stakeholder. Timbulnya pertanyaan masyarakat mengapa

perusahaan melakukan pergantian auditor secara sukarela sedangkan pergantian

auditor tersebut bertentangan dengan peraturan pergantian auditor yang ditetapkan

oleh pemerintah. “Fakta mengenai penyebab pergantian auditor dalam perusahaan

tidak pernah di cantumkan dalam laporan keuangan perusahaan. Fenomena

pergantian auditor mempunyai implikasi pada kredibilitas pelaporan keuangan

dan biaya untuk memonitor aktivitas manajemen” (Nazri et.al., 2012:89).

“Perubahan auditor mengakibatkan pengunduran diri dan penghapusan auditor

dari perusahaan klien” (Turner et.al., 2005 dalam Nazri et.al., 2012:89). Faktor-

faktor penyebab pergantian auditor dapat dijabarkan melalui variabel-variabel

independen dalam penelitian ini.

Kesulitan keuangan atau financial distress merupakan suatu keadaan

dimana sebuah perusahaan tidak mampu menutupi kewajibannya atau

mengalamai kesulitan likuiditas, bahkan terancam bangkrut. “Perusahaan yang

bangkrut, dan sedang mengalami posisi keuangan yang tidak sehat cenderung

akan menggunakan auditor yang mempunyai independensi yang tinggi untuk

meningkatkan kepercayaan diri perusahaan di mata pemegang saham dan kreditur

untuk mengurangi resiko litigasi” (Nasser et.al.,2006:726). Kesulitan keuangan

yang dialami oleh perusahaan memberikan dampak bagi perusahaan untuk

melakukan auditor switching.

Universitas Sumatera Utara


Audit delay dapat mempengaruhi sebuah perusahaan untuk melakukan

auditor switching. Stocken (2000:372) menyatakan “apabila dalam pelaksanaan

tugasnya auditor terlalu lama menyelesaikan audit, hal ini menyebabkan

perusahaan terlambat menyampaikan laporan keuangan ke pasar modal yang

dapat berpengaruh terhadap pergantian auditor”.

Audit tenure adalah masa perikatan audit dari Kantor Akuntan Publik

(KAP) dalam memberikan jasa audit terhadap kliennya. Shockley (1981)

menyatakan “seorang partner yang memperoleh penugasan audit lebih dari lima

tahun pada klien tertentu dianggap terlalu lama sehingga dimungkinkan memiliki

pengaruh negatif terhadap independensi auditor”.

Ukuran perusahaan merupakan besarnya ukuran sebuah perusahaan yang

dapat dinyatakan dalam total aset, penjualan dan kapitalisasi pasar.

Perusahaan besar memiliki kemungkinan akan mengganti perusahaan audit


untuk meyesuaikan dengan kebutuhan jasa yang diperlukan. Akan tetapi
terdapat kemungkinan hubungan negatif antara ukuran perusahaan dan
pergantian auditor. Hal ini disebabkan karena auditor perlu memahami
perusahaan klien. Apabila perusahaan mengganti auditor dengan auditor
yang baru maka auditor baru memerlukan waktu untuk memahami
keadaan perusahaan klien. Perusahaan besar dianggap memiliki resiko
bisnis yang kecil, serta untuk menjaga persepsi di pasar modal. Jika
perusahaan mengganti auditor maka masyarakat menduga bahwa
perusahaan sedang mengalami masalah kesulitan keuangan
(Stocken,2000).

Penelitian ini juga merupakan modifikasi dari penelitian Astrini (2013).

Beberapa perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada

variabel independen, tahun penelitian, dan teknik pengambilan sampel yang akan

diuraikan seperti di bawah ini.

Universitas Sumatera Utara


1. Penelitian ini menggunakan variabel independen berupa Financial

Distress, Audit Delay, Audit Tenure, Ukuran Perusahaan terhadap variabel

dependen yaitu Auditor Switching. Peneliti terdahulu menggunakan

variabel independen berupa Reputasi Auditor, Pergantian Manajemen,

Financial Distress, Opini Akuntan, dan Audit Tenure terhadap variabel

dependen yaitu Auditor Switching.

2. Penelitian ini mengambil sampel tahun penelitian yang lebih panjang dan

terbaru, yaitu dengan menggunakan laporan keuangan dari tahun 2010 –

2016. Berbeda dengan penelitian terdahulu yang mengambil data laporan

keuangan yaitu tahun 2009-2012.

3. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel yang berbeda

dengan penelitian sebelumnya. Adapun teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini yaitu teknik proportionate stratified random sampling.

Berbeda dengan penelitian terdahulu yang memakai teknik pengambilan

sampel menggunakan purposive sampling.

Ada tujuh penelitian yang dijadikan peneliti sebagai acuan dalam

melakukan penelitian ini, yaitu Chadegani et.al.(2011), Arinta (2013), Astrini

(2013), Dwiyanti (2014), Olivia (2014), Prawitri dan Yadnyana (2015), Ruroh

(2016). Sehubungan dengan itu, penelitian sebelumnya memiliki variabel yang

sama tetapi terdapat perbedaan hasil penelitian. Perbedaan-perbedaan hasil

penelitian yang terjadi ini disebut juga dengan Research Gap. Untuk itu, peneliti

akan merangkum Research Gap berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya

dalam tabel berikut ini.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 1.1
Research Gap Penelitian Sebelumnya
Variable Variabel
Pengaruh Penelitian Sebelumnya
Dependen Independen

Tidak Berpengaruh
Astrini (2013)
Financial Signifikan
Distress
Berpengaruh Signifikan Dwiyanti (2014)

Berpengaruh Signifikan Pawitri dan Yadnyana (2015)


Audit Delay Berpengaruh Positif
Ruroh (2016)
dan Signifikan
Auditor
Switching Berpengaruh Signifikan Astrini (2013)
Audit Tenure Tidak Berpengaruh
Olivia (2014)
Signifikan

Tidak Berpengaruh
Chadegani et.al. (2011)
Signifikan
Ukuran
Perusahaan Berpengaruh Positif
Arinta (2013)
dan Signifikan

Sumber : Olahan Peneliti (2018)

Adapun karena adanya fenomena ketidakkonsistenan ini, maka peneliti

tertarik untuk menguji kembali pengaruh dari variabel-variabel tersebut terhadap

auditor switching. Penelitian ini diharapkan mampu mendapatkan jawaban atas

ketidakkonsistenan yang terjadi. Berdasarkan uraian latar belakang yang telah

dijelaskan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Financial Distress, Audit Delay, Audit Tenure, dan Ukuran Perusahaan

terhadap Auditor Switching pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2010-2016”.

1.2 Perumusan Masalah

Apakah Financial Distress, Audit Delay, Audit Tenure, dan Ukuran

Perusahaan berpengaruh terhadap Auditor Switching baik secara simultan maupun

10

Universitas Sumatera Utara


secara parsial pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2010-2016?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Financial

Distress, Audit Delay, Audit Tenure, dan Ukuran Perusahaan berpengaruh

terhadap Auditor Switching pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2010-2016.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini bukan hanya bermanfaat bagi peneliti tetapi diharapkan

dapat memberi manfaat bagi berbagai pihak, yaitu bagi auditor kantor akuntan

publik, bagi investor dan calon investor, dan bagi peneliti selanjutnya.

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman

peneliti mengenai auditor switching pada perusahaan manufaktur.

2. Bagi Auditor Kantor Akuntan Publik

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai alasan-

alasan dibalik pergantian kantor akuntan publik yang dilakukan oleh

perusahaan.

3. Bagi Investor dan Calon investor

Penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan

keputusan investasi pada suatu perusahaan yang mempunyai kinerja

tertentu berdasarkan laporan audit.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

11

Universitas Sumatera Utara


Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber referensi dan

informasi untuk penelitian selanjutnya mengenai auditor switching.

12

Universitas Sumatera Utara


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Keagenan (Agency Theory)

Konsep Agency Theory menurut Anthony dan Govindarajan (2011:10)

adalah hubungan atau kontrak antara principal dan agent. Principal

mempekerjakan agent untuk melakukan tugas kepentingan principal, termasuk

pendelegasian organisasi pengambilan keputusan dari principal kepada agent.

Pada perusahaan yang modalnya terdiri atas saham, pemegang saham bertindak

sebagai principal, dan CEO (Chief Executive Officer) sebagai agent mereka.

Pemegang saham mempekerjakan CEO untuk bertindak sesuai dengan

kepentingan principal.

Teori keagenan yang dikemukakan menyatakan bahwa agent adalah para

profesional/manajemen/CEO yang dipercaya oleh principal untuk mengelola

perusahaan. Konflik kepentingan antara pihak manajemen perusahaan dan pemilik

saham ini dapat memicu pergantian manajemen yang dlakukan atas keputusan

RUPS. Pergantian manajemen baru ini bertujuan menerapkan kebijakan akuntansi

baru serta adanya keputusan pergantian KAP.

2.2 Teori Sinyal (Signaling Theory)

Teori sinyal atau signaling theory dikembangkan oleh Ross tahun 1977

yang menyatakan bahwa pihak eksekutif perusahaan memiliki informasi lebih

baik mengenai perusahaannya akan terdorong untuk menyampaikan informasi

tersebut kepada calon investor agar harga saham perusahaannya meningkat.

Menurut Wolk dan Tearney (2001) dalam Dwiyanti (2014 : 22) menyatakan

13

Universitas Sumatera Utara


bahwa “hal positif dalam signaling theory adalah perusahaan yang memberikan

informasi yang bagus akan membedakan mereka dengan perusahaan yang tidak

memiliki “berita bagus” dengan menginformasikan pada pasar keadaan mereka,

sinyal tentang bagusnya kinerja masa depan yang diberikan oleh perusahaan, yang

kinerja masa lalunya tidak bagus tidak akan dipercaya oleh pasar”.

Manajer pada umumnya termotivasi untuk menyampaikan informasi yang

baik mengenai perusahaan ke publik secepat mungkin, misalnya melalui jumpa

pers. Sementara itu, pihak luar perusahaan tidak tahu kebenaran dari informasi

yang disampaikan tersebut. Jika manajer dapat memberi sinyal yang meyakinkan,

maka publik akan terkesan dan hal ini akan terefleksi pada harga sekuritas. Jadi,

dapat disimpulkan karena adanya asymetric information, pemberian sinyal kepada

investor atau publik melalui keputusan-keputusan manajemen menjadi sangat

penting (Atmaja, 2008 : 14).

Pensinyalan merupakan usaha manajemen yang memiliki informasi lebih

daripada investor (asymetric information) tetapi berusaha menyajikannya kepada

investor guna meningkatkan keputusan investasi, sehingga dapat diperoleh

informasi baik dan informasi buruk mengenai tindakan manajemen terkait dengan

kondisi perusahaan dan keputusan investasi.

Peneliti terdahulu difokuskan pada teori sinyal serta peran informasi

pilihan auditor untuk menjelaskan mengapa klien melakukan auditor switching.

“Teori sinyal menyatakan bahwa klien melakukan auditor switching ketika

mereka ingin menyampaikan sinyal kepada publik mengenai kualitas dan

14

Universitas Sumatera Utara


keandalan laporan keuangan mereka dan hal ini juga dilakukan melalui jenis

auditor yang terlibat” (Bagherpour et.al., 2010).

2.3 Teori Stakeholder

Stakeholoders merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau

masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki

hubungan serta kepentingan terhadap perusahaan. “Teori Stakeholder mengatakan

bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya

sendiri namun harus memberikan manfaat bagi stakeholdernya (pemilik

perusahaan, pemegang saham, kreditur, konsumen, supplier, pemerintah,

masyarakat, analis dan pihak lain)” (Chariri dan Ghozali, 2007:409).

Perkembangan teori stakeholder diawali dengan berubahnya bentuk


pendekatan perusahaan dalam melakukan aktivitas usaha. Ada dua macam
bentuk dalam pendekatan stakeholders, yaitu :
a) Old-corporate relation. Pendekatan ini menekankan pada bentuk
pelaksanaan aktifitas perusahaan secara terpisah dimana setiap fungsi
dalam sebuah perusahaan melakukan pekerjaannya tanpa adanya kesatuan
diantara fungsi-fungsi tersebut. Selain itu, hubungan antara pemimpin
dengan karyawan dan pemasok berjalan satu arah, kaku, dan berorientasi
jangka pendek.
b) New-corporate relation. Pendekatan ini menekankan kolaborasi antara
perusahaan dengan seluruh stakeholdernya sehingga bukan saja
menempatkan sebagai bagian yang bekerja secara individu dalam sistem
sosial masyarakat (Irwan dalam Luthfiyati, 2016).

2.4 Auditor Switching

Pengertian Auditing menurut Arens et. al (2010:4) adalah “Auditing is the

accumulation and evaluation of evidence about information to determine and

report on the degree of correspondence between the information and established

criteria. Auditing should be done by a competent, independent person”.

Berdasarkan kutipan tersebut, dapat diketahui bahwa auditing adalah akumulasi

15

Universitas Sumatera Utara


dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menetapkan dan melaporkan derajat

kesesuaian antara informasi dan kriteria yang telah ditentukan dimana auditing

harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen. Auditor adalah

seseorang yang memiliki kualifikasi tertentu dalam melakukan audit atas laporan

keuangan dan kegiatan suatu perusahaan atau organisasi.

Auditor Switching merupakan pergantian auditor atau Kantor Akuntan

Publik (KAP) yang dilakukan oleh perusahaan klien. Hal ini dapat disebabkan

oleh faktor eksternal dan internal perusahaan, faktor eskternal yaitu kewajiban

rotasi audit menurut peraturan pemerintah (bersifat mandatory) dan faktor internal

(bersifat voluntary) yaitu keputusan manajemen yang mengganti auditornya

sebelum kewajiban rotasi audit atau auditor yang mengundurkan diri. Faktor

internal terjadinya auditor switching oleh klien dapat diakibatkan dari dua faktor

utama, diantaranya faktor auditor yaitu, ketidakpuasan manajemen atas hasil kerja

auditornya yang terdahulu dan yang kedua adalah faktor manajemen perusahaan

yang sedang mengalami masalah.

Beberapa penyebab auditor switching menurut para peneliti diantaranya

adalah merger antara dua perusahaan yang kantor akuntan publiknya berbeda,

ketidakpuasan terhadap akuntan publiknya yang dahulu, dan merger antara kantor

akuntan publik. Mardiyah (2002:8) menyatakan bahwa “terdapat dua faktor yang

menyebabkan perusahaan berpindah KAP, yaitu faktor klien (Client-related

Factors), yaitu: kesulitan keuangan, manajemen yang gagal, perubahan

ownership, Initial Public Offering (IPO), dan faktor auditor (Auditor-related

Factors), yaitu: biaya audit dan kualitas audit”.

16

Universitas Sumatera Utara


2.5 Peraturan Jasa Akuntan Publik

Indonesia adalah salah satu negara yang telah mengatur kewajiban rotasi

auditor atau auditor switching dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri

Keuangan Republik Indonesia Nomor 359/KMK.06/2003 pasal 2 tentang “Jasa

Akuntan Publik” (perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor

423/KMK.06/2002) peraturan ini menyatakan “bahwa pemberian jasa audit umum

atas laporan keuangan dari suatu entitas dapat dilakukan oleh Kantor Akuntan

Publik (KAP) paling lama untuk 5 (lima) tahun buku berturut-turut dan oleh

seorang akuntan publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut”.

Peraturan tersebut kemudian diperbaharui dengan dikeluarkannya Peraturan

Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 tentang “Jasa

Akuntan Publik” yaitu “Pemberian jasa audit umum menjadi 6 (enam) tahun

berturut-turut oleh kantor akuntan dan 3 (tiga) tahun berturut-turut oleh akuntan

publik kepada satu klien yang sama (pasal 3 ayat 1), akuntan publik (AP) dan

kantor akuntan (KAP) boleh menerima kembali penugasan setelah satu tahun

buku tidak memberikan jasa audit kepada klien tersebut (pasal 3 ayat 2 dan 3)”.

Peraturan tersebut juga kembali mengalami revisi dengan dikeluarkannya

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2015 mengenai

pembatasan jasa audit, dimana pemberian jasa audit terhadap suatu entitas oleh

Akuntan Publik dibatasi paling lama untuk 5 (lima) tahun buku berturut-turut

(pasal 10 ayat 1), Akuntan Publik dapat memberikan kembali jasa audit kepada

klien yang sama setelah 2 (dua) tahun buku berturut-turut tidak mendapat

penugasan.

17

Universitas Sumatera Utara


2.6 Financial Distress

Financial distress atau kesulitan keuangan adalah kondisi perusahaan yang

sedang mengalami kesulitan keuangan. Perusahaan yang mengalami kesulitan

keuangan cenderung berpindah auditor. Menurut Chadegani et.al,(2011:5) “klien

yang bangkrut atau yang mengalami kesulitan keuangan akan lebih memilih

perikatan dengan auditor yang memilki independensi yang tinggi untuk

meningkatkan kepercayaan diri pemegang saham dan kreditor serta untuk

mengurangi resiko litigasi”. Selain itu, “klien yang mengalami kesulitan keuangan

lebih mungkin untuk menggantikan perusahaan audit mereka dibandingkan

dengan perusahaan lain yang lebih sehat karena alasan perusahaan tersebut ingin

membandingkan kualitas auditor yang baru dengan auditor sebelumnya”

(Chadegani et.al, 2011:5).

2.7 Audit Delay

Audit delay dapat didefinisikan sebagai lamanya waktu yang dibutuhkan

auditor untuk menghasilkan laporan audit berdasarkan kinerja keuangan suatu

perusahaan dimulai dari tanggal tutup tahun buku laporan keuangan (31

Desember) sampai dengan tanggal opini audit dalam laporan keuangan auditan

diserahkan dan ditandangani. Ketentuan audit delay telah diatur melalui

Keputusan Ketua Bapepam dan LK Peraturan Nomor: KEP-346/BL/2011 dalam

Peraturan Nomor X.K.2 mengenai Penyampaian Laporan Keuangan Berkala

Emiten atau Perusahaan Publik. Dalam butir 2 poin c dinyatakan bahwa laporan

keuangan tahunan wajib disampaikan kepada Bapepam dan LK dan diumumkan

kepada masyarakat paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan

18

Universitas Sumatera Utara


keuangan tahunan. Dengan kata lain auditor hanya memiliki waktu maksimal 90

hari sebelum akhirnya laporan audit disampaikan kepada Bapapam LK. “Apabila

dalam pelaksanaan tugasnya auditor terlalu lama menyelesaikan audit, hal ini

menyebabkan perusahaan terlambat menyampaikan laporan keuangan ke pasar

modal yang dapat berpengaruh terhadap pergantian auditor” (Stocken, 2000:371).

“Audit delay merupakan salah satu faktor yang menyebabkan

keterlambatan publikasi laporan yang secara tidak langsung mempengaruhi

pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di bursa karena timbulnya reaksi dari

investor” (Susanti, 2014:28). Oleh karena itu, untuk mencegah turunnya

kepercayaan investor terhadap perusahaan maka semakin besar kemungkinan

perusahaan untuk mengganti auditor dengan harapan auditor yang baru lebih tepat

waktu dalam menyampaikan hasil laporan auditnya. Oleh sebab itu perusahaan

yang mengalami audit delay di tahun sebelumnya berpeluang tinggi untuk

melakukan auditor switching.

2.8 Audit Tenure

Audit tenure adalah masa perikatan antara auditor dan klien terkait jasa

audit yang disepakti sebagai jangka waktu hubungan auditor dengan klien. Di

Indonesia lamanya masa perikatan antara auditor dengan klien diatur dalam

ketentuan Peraturan Pemerintah (PP) No. 20 tahun 2015 mengenai Praktik

Akuntan Publik yang merupakan penyempurnaan dari Undang-undang No. 5

tahun 2011 mengenai Akuntan Publik. Peraturan Pemerintah mengatur masa

pemberian jasa bagi akuntan publik yaitu selama 5 (lima) tahun buku berturut-

turut. Akuntan publik dapat memberikan kembali jasa audit atas laporan keuangan

19

Universitas Sumatera Utara


klien setelah 2 (dua) tahun buku berturut-turut tidak memberikan jasa tersebut.

Masa perikatan bagi Kantor Akuntan Publik tidak dibatasi lagi. Sebelumnya

Peraturan Menteri Keuangan No. 17 tahun 2008 KAP boleh melakukan audit atas

laporan keuangan selama 6 (enam) tahun berturut-turut dan akuntan publik

dibatasi selama 3 (tiga) tahun berturut-turut dann dapat memberikan jasa audit

kembali setelah satu tahun buku tidak memberikan jasa audit bagi klien tersebut.

Lamanya hubungan antara auditor dengan kliennya akan memengaruhi

independensi auditor karena objektivitas auditor akan menurun seiring dengan

berjalannya waktu. Turunnya objektivitas ini akan meningkatkan kemungkinan

kegagalan deteksi kesalahan pada laporan keuangan. Turunnya objektivitas dapat

disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, semakin lama auditor berhubungan

dengan klien akan mengakibatkan auditor mulai bertindak sebagai pendukung

manajemen. Sebagai konsekuensinya, auditor tidak memandang asersi yang

disampaikan manajemen dengan professional skepticism yang tepat akan tetapi,

memandang dalam perspektif pendukung manajemen. Kedua, semakin lama

hubungan auditor dengan klien, auditor akan kurang sensitif dan gagal untuk

menemukan data dan bukti baru yang diperlukan guna mendukung

judgement auditor. Perilaku ini dapat mengakibatkan auditor gagal

memberikan judgement yang tepat seiring dengan perubahan situasi bisnis klien.

Alasan selanjutnya adalah auditor cenderung menahan klien demi insentif yang

mereka dapatkan. Hal ini membuat auditor tidak terlalu mempermasalahkan salah

saji atas laporan yang disajikan klien dan cenderung mengakomodir keinginan

20

Universitas Sumatera Utara


klien dengan tujuan agar mendapatkan keuntungan ekonomi berupa tidak

pindahnya klien ke auditor lain.

2.9 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan gambaran besaran dari suatu perusahaan.

Besar atau kecilnya perusahaan dapat diukur menggunakan total aset. Semakin

besar total aset sebuah perusahaan mengindikasikan bahwa ukuran perusahaan

tersebut besar, dan begitu pun sebaliknya.

Simunic et.al. (1987), Francis et.al. (1988), dan Abbott et.al. (2000)

“menunjukkan adanya hubungan yang positif antara ukuran klien dengan

pemilihan perusahaan audit yang memiliki kualitas yang tinggi. Idealnya, ukuran

perusahaan audit harus sesuai dengan ukuran perusahaan klien”. “Sebuah

ketidaksesuaian ukuran antara perusahaan klien yang besar diaudit oleh

perusahaan audit yang kecil dapat menyebabkan berakhirnya keterlibatan audit,

yaitu auditor switching”(Hudaib dan Cooke, 2005).

2.10 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai auditor switching sebelumnya sudah pernah

dilakukan oleh beberapa peneliti di beberapa negara dengan variabel penelitian

dan kurun waktu yang berbeda. Chadegoni et al. (2011) meneliti faktor-faktor

yang mempengaruhi terjadinya pergantian kantor akuntan publik pada perusahaan

yang terdaftar di Bursa Efek Teheran di Irak. Penelitian ini meneliti enam variabel

independen yaitu pergantian manajemen, qualified audit opinion, ukuran

perusahaan, kualitas audit, kesulitan keuangan, dan biaya audit. Penelitian ini

mengambil sampel sebanyak 182 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

21

Universitas Sumatera Utara


Teheran, dan dari 182 perusahaan terdapat 91 perusahaan yang terjadi auditor

switching dan 91 lainnya tidak melakukan auditor switching. Model regresi

logistik yang digunakan menunjukkan bahwa hanya variabel kualitas audit yang

memiliki pengaruh secara signifikan terhadap terjadinya pergantian kantor

akuntan publik. Sedangkan pergantian manajemen, qualified audit opinion,

ukuran perusahaan, kesulitan keuangan, dan biaya audit tidak berpengaruh

signifikan.

Penelitian Arinta (2013) meneliti faktor-faktor yang mendorong

pergantian kantor akuntan publik pada perusahaan publik yang ada di Indonesia.

Penelitian ini menggunakan data dari perusahaan yang terdaftar di BEI periode

2007-2012 dan yang dapat dijadikan sampel penelitian adalah 85 perusahaan

memenuhi kriteria sehingga total pengamatan yang dijadikan sampel penelitian ini

sebanyak 510 pengamatan. Metode pengumpulan sampel yang digunakan adalah

purposive sampling. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan

analisis regresi logistik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran KAP

dan ukuran perusahaan klien berpengaruh positif dan signifikan terhadap

pergantian KAP. Sedangkan fee audit, opini audit, pergantian manajemen dan

financial distress tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pergantian KAP.

Astrini (2013) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan

manufaktur terdaftar di BEI melakukan auditor switching secara voluntary.

Penelitian ini menggunakan data dari perusahaan yang terdaftar di BEI periode

2009-2012. Metode pengumpulan sampel yang digunakan adalah purposive

sampling, dan dari metode tersebut diperoleh 32 perusahaan sampel maka total

22

Universitas Sumatera Utara


sampel yang digunakan adalah sebanyak 128 pengamatan. Pengujian hipotesis

dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa hanya variabel audit tenure yang bepengaruh signifikan

terhadap auditor switching secara voluntary. Sedangkan variabel reputasi auditor,

pergantian manajemen, financial distress, dan opini akuntan tidak berpengaruh

signifikan terhadap auditor switching secara voluntary.

Penelitian Dwiyanti (2014) menguji faktor-faktor yang mempengaruhi

auditor switching secara voluntary. Perubahan manajemen, opini wajar dengan

pengecualian, ukuran perusahaan, kualitas audit, financial distress memiliki

pengaruh signifikan terhadap auditor switching. Sedangkan fee audit tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap auditor switching.

Olivia (2014) menguji secara empiris opini going concern, reputasi KAP,

financial disterss, audit tenure, dan pergantian manajemen terhadap auditor

switching. Reputasi auditor dan pergantian manajemen berpengaruh secara

signifikan terhadap auditor switching. Sedangkan opini going concern, financial

distress, dan audit tenure tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor

switching.

Penelitian Prawitri dan Yadyana (2015) menguji pengaruh audit delay,

opini audit, reputasi auditor, dan pergantian manajemen pada voluntary auditor

switching. Penelitian ini meneliti pada perusahaan real estate and property

periode 2009-2013. Berdasarkan metode purposive sampling dalam proses

pengumpulan data, didapatkan 27 perusahaan yang dijadikan sampel. Pengujian

hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik. Hasil

23

Universitas Sumatera Utara


penelitian ini menunjukkan bahwa audit delay, reputasi auditor dan pergantian

manajemen berpengaruh secara signifikan pada voluntary auditor switching.

Sedangkan opini audit tidak berpengaruh signifikan pada voluntary auditor

switching.

Ruroh (2016) menguji pengaruh pergantian manajemen, kesulitan

keuangan, ukuran KAP, dan audit delay terhadap auditor switching. Penelitian ini

menggunakan data dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode

2012-2015. Metode pengumpulan sampel yang digunakan adalah purposive

sampling, dan dari metode tersebut diperoleh 72 perusahaan sampel maka total

sampel yang digunakan adalah sebanyak 288 pengamatan. Pengujian hipotesis

dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa Pergantian Manajemen, Audit Delay berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Auditor Switching. Variabel Kesulitan Keuangan, Ukuran

KAP berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Auditor Switching.

Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti Variabel Penelitian Hasil Penelitian
1. Chadegani et.al. Variabel Independen Hasil penelitian menunjukkan bahwa
(2011) Pergantian Manajemen, hanya kualitas audit yang
Qualified Audit Opinion, berpengaruh signifikan terhadap
Ukuran Perusahaan, Auditor Switch. Variabel Pergantian
Kualitas Audit, Kesulitan Manajemen, Qualified Audit Opinion,
Keuangan, Biaya Audit Ukuran Perusahaan, Kesulitan
Variabel Dependen Keuangan, Biaya Audit tidak
Auditor Switch memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap Auditor Switch.
2. Arinta (2013) Variabel Independen Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Fee Audit, Opini Audit, Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan
Ukuran KAP, Ukuran Klien berpengaruh signifikan dan
Perusahaan Klien, positif terhadap Pergantian KAP.
Pergantian Manajemen, Variabel Fee Audit, Opini Audit,
Financial Distress Pergantian Manajemen, Financial
Variabel Dependen Distress tidak memiliki pengaruh
Pergantian KAP yang signifikan terhadap Pergantian
KAP.

24

Universitas Sumatera Utara


3. Astrini (2013) Variabel Independen Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Reputasi Auditor, Audit Tenure memiliki pengaruh
Pergantian Manajemen, signifikan terhadap Auditor Switching
Financial Distress, Opini secara Voluntary. Variabel Reputasi
Akuntan, Audit Tenure Auditor, Pergantian Manajemen,
Variabel Dependen Financial Distress, Opini Akuntan
Auditor Switching secara tidak memiliki pengaruh signifikan
Voluntary terhadap Auditor Switching secara
Voluntary.
4. Dwiyanti (2014) Variabel Independen: Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Perubahan Manajemen, Perubahan Manajemen, Opini Wajar
Opini Wajar Dengan Dengan Pengecualian, Ukuran
Pengecualian, Ukuran Perusahaan, Kualitas Audit, dan
Perusahaan, Kualitas Financial Distress memiliki pengaruh
Audit, Fee Audit, dan secara signifikan terhadap Auditor
Financial Distress Switching. Variabel Fee Audit tidak
Variabel Dependen: berpengaruh signifikan terhadap
Auditor Switching Auditor Switching.
5. Olivia (2014) Variabel Independen: Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Reputasi Auditor, Opini Reputasi Auditor, dan Pergantian
Going, Concern, Manajemen memiliki pengaruh
Pergantian Manajemen, secara signifikan terhadap Auditor
Financial Distress, dan Switching. Variabel Opini Going
Audit Tenure Concern, Financial Distress, dan
Variabel Dependen: Audit Tenure tidak berpengaruh
Auditor Switching signifikan terhadap Auditor
Switching.
6. Pawitri dan Variabel Independen: Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Yadyana (2015) Audit Delay, Opini Audit, Audit Delay, Reputasi Auditor,
Reputasi Auditor, Pergantian Manajemen berpengaruh
Pergantian Manajemen signifikan terhadap Voluntary Auditor
Variabel Dependen: Switching. Variabel Opini Audit tidak
Voluntary Auditor memiliki pengaruh signifikan
Switching terhadap Voluntary Auditor
Switching.
7. Ruroh (2016) Variabel Independen: Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Pergantian Manajemen, Pergantian Manajemen, Audit Delay
Kesulitan Keuangan, berpengaruh positif dan signifikan
Ukuran KAP, Audit terhadap Auditor Switching. Variabel
Delay Kesulitan Keuangan, Ukuran KAP
Variabel Dependen: berpengaruh negatif dan signifikan
Auditor Switching terhadap Auditor Switching.
Sumber : Olahan Peneliti (2018)

2.11 Kerangka Konseptual

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini ialah mengenai pengaruh

financial distress, audit delay, audit tenure, dan ukuran perusahaan terhadap

auditor switching. Gambar 2.1 akan menunjukkan kerangka konseptual untuk

pengembangan hipotesis dalam penelitian ini.

25

Universitas Sumatera Utara


FINANCIAL DISTRESS
(X1)

AUDIT DELAY
(X2)
AUDITOR
SWITCHING
AUDIT TENURE
(X3) (Y)

UKURAN
PERUSAHAAN (X4)

Gambar 2.1
Kerangka Konseptual

Penelitian ini akan menganalisis hubungan dari financial distress, audit

delay, audit tenure, dan ukuran perusahaan terhadap auditor switching pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2010-2016.

1. Hubungan Financial Distress terhadap Auditor Switching

Financial distress atau kesulitan keuangan menjadi gambaran sehat

atau tidaknya suatu perusahaan. Dalam penelitian ini kondisi keuangan

perusahaan diproksikan dengan menggunakan rasio DER (Debt to Equity

Ratio). Apabila nilai yang dihasilkan rasio ini lebih besar dari 100% maka

perusahaan sedang memiliki kinerja keuangan yang buruk sehingga akan

mengalami kesulitan keuangan dan apabila nilainya lebih kecil dari 100%

maka kinerja keuangan perusahaan dalam keadaan aman sehinggasemakin

kecil kemungkinan perusahaan mengalami kebangkrutan. "Klien yang

mengalami bangkrut atau kesulitan keuangan (financial disress) akan lebih

26

Universitas Sumatera Utara


cenderung untuk melibatkan auditor yang memiliki independensi tinggi

agar dapat meningkatkan kepercayaan dari pemegang saham dan kreditur

serta untuk mengurangi resiko litigasi” (Chadegani et.al, 2011). Selain itu

“klien yang mengalami kesulitan keuangan lebih mungkin untuk

menggantikan perusahaan audit mereka dibandingkan dengan perusahaan

lain yang lebih sehat karena alasan perusahaan tersebut ingin

membandingkan kualitas auditor yang baru dengan auditor sebelumnya”.

Berdasarkan pendapat di atas kesulitan keuangan yang sedang dialami

perusahaan dapat menyebabkan perusahaan melakukan pergantian auditor,

sehingga ada hubungan antara financial distress perusahaan terhadap

auditor switching.

2. Hubungan Audit Delay terhadap Auditor Switching

“Audit delay yang merupakan durasi audit mempunyai peran yang

besar dalam pergantian KAP. Penyampaian audit yang lama akan

membuat pasar modal akan menilai bahwa perusahaan tersebut mengalami

masalah” (Hartono, 2009:34). Hal itu berdampak pada citra perusahaan

dimata investor berkurang dan bisa membuat harga saham turun.

Berdasarkan pendapat di atas semakin lama auditor melaksanakan

penyampaian audit maka perusahaan akan berfikir untuk tetap

mempertahankan KAP yang digunakannya atau menggantinya karena

adanya keterlambatan, maka dapat diperkirakan bahwa audit delay

berpengaruh terhadap pergantian KAP.

27

Universitas Sumatera Utara


3. Hubungan Audit Tenure terhadap Auditor Switching

Audit Tenure adalah masa perikatan audit dari Kantor Akuntan

Publik (KAP) dalam memberikan jasa audit terhadap kliennya. Lamanya

audit tenure dengan klien akan berdampak buruk terhadap independennya

seorang auditor. Menurut Shockley (1981) “seorang partner yang

memperoleh penugasan audit lebih dari lima tahun pada klien tertentu

dianggap terlalu lama sehingga dimungkinkan memiliki pengaruh yang

negatif terhadap independensi auditor”. Karena adanya peraturan Menteri

Keuangan yang mengatur mengenai panjangnya masa audit di dalam

perusahaan, kemungkinan perusahaan akan mengganti auditornya.

4. Hubungan Ukuran Perusahaan terhadap Auditor Switching

Perusahaan besar memiliki kemungkinan akan mengganti perusahaan


audit untuk meyesuaikan dengan kebutuhan jasa yang diperlukan.
Akan tetapi terdapat kemungkinan hubungan negatif antara ukuran
perusahaan dan pergantian auditor. Hal ini disebabkan karena auditor
perlu memahami perusahaan klien. Apabila perusahaan mengganti
auditor dengan auditor yang baru maka auditor baru memerlukan
waktu untuk memahami keadaan perusahaan klien. Perusahaan besar
dianggap memiliki resiko bisnis yang kecil, serta untuk menjaga
persepsi di pasar modal. Jika perusahaan mengganti auditor maka
masyarakat menduga bahwa perusahaan sedang mengalami masalah
kesulitan keuangan (Stocken,2000).

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kecenderungan

auditor switching bagi klien yang besar lebih rendah jika dibandingkan

dengan klien yang berukuran kecil. Hal ini menunjukkan ukuran

perusahaan memiliki pengaruh terhadap auditor switching.

28

Universitas Sumatera Utara


2.12 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka konseptual yang telah dijelaskan, maka hipotesis

penelitian ini adalah financial distress, audit delay, audit tenure dan ukuran

perusahaan berpengaruh terhadap auditor switching baik secara simultan maupun

secara parsial pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

29

Universitas Sumatera Utara


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini tergolong dalam jenis penelitian kausatif (causative).

Kausatif merupakan penelitian dengan menggunakan karakteristik masalah berupa

hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Penelitian sebab akibat

(causal research) bertujuan untuk menguji hipotesis dan merupakan penelitian

yang menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antarvariabel. Menurut

Sugiyono (2008:56), “hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab

akibat. Jadi disini ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan

dependen (dipengaruhi)”.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur di Bursa

Efek Indonesia melalui media internet dengan situs www.idx.co.id dan website

resmi masing-masing perusahaan sampel. Penelitian ini dilakukan dengan cara

mempelajari catatan-catatan atau dokumen-dokumen perusahaan sesuai dengan

data yang diperlukan. Penelitian dimulai pada bulan Januari 2018.

3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional variabel merupakan pengertian atau gambaran umum

mengenai masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian sehingga

dapat diukur dan operasionalkan dalam penelitian. Variabel yang digunakan

penulis di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

30

Universitas Sumatera Utara


3.3.1 Variabel Dependen

Sekaran (2006:114) dalam bukunya yang diterjemahkan oleh Kwan Men

Yon, mendefenisikan variabel dependen sebagai “variabel yang menjadi perhatian

utama dan variabel ini dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen”.

Pada penelitian ini, yang menjadi variabel dependen adalah auditor switching.

3.3.1.1 Auditor Switching

Auditor switching merupakan perpindahan auditor (KAP) yang dilakukan

oleh perusahaan klien. Variabel dependen penelitian ini mengacu pada perusahaan

yang telah melakukan pergantian auditor minimal sekali antara periode tahun

2010 hingga tahun 2016. Dikatakan perpindahan auditor apabila terdapat

perubahan KAP antara tahun t dan tahun t+1, apabila ada perubahan KAP maka

terjadi auditor switching di tahun t, dan sebaliknya apabila tidak ada perubahan

KAP maka tidak terjadi auditor switching di tahun t. Variabel pergantian KAP ini

adalah variabel dummy, jika perusahaan melakukan pergantian KAP diberi kode 1

dan jika tidak diberi kode 0. Variabel ini dilambangkan dengan SWITCH.

3.3.2 Variabel Independen

Sekaran (2006:117) dalam bukunya yang diterjemahkan oleh Kwan Men

Yon, mendefenisikan variabel independen sebagai “variabel yang mempengaruhi

variabel dependen, entah secara positif atau negatif, dan variabel ini membantu

menjelaskan varians dalam variabel terikat”. Ada empat variabel independen

dalam penelitian ini, yaitu financial distress, audit delay, audit tenure, dan ukuran

perusahaan.

31

Universitas Sumatera Utara


3.3.2.1 Financial Distress

Kondisi financial distress atau kesulitan keuangan merupakan keadaan

dimana perusahaan mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajibannya.Dalam

penelitian ini variabel financial distress diukur dengan rasio DER (Debt to Equity

Ratio) dengan rumus adalah sebagai berikut.

DER=

Tingkat rasio DER yang aman adalah 100%. Apabila rasio DER di atas

100%, maka dapat dijadikan sebagai salah satu indikator memburuknya kinerja

keuangan sehingga perusahaan akan mengalami kesulitan keuangan atau financial

distress. Variabel ini dilambangkan dengan DISTRESS.

3.3.2.2 Audit Delay

Audit delay merupakan lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur

dari tanggal penutupan tahun buku atau akhir tahun fiskal hingga tanggal

diterbitkannya laporan keuangan auditan. Variabel audit delay dapat dilihat dari

tanggal opini audit saat penyerahan dan penandatanganan laporan audit yang

dikeluarkan oleh KAP (tanggal laporan audit dikurang tanggal laporan keungan).

Variabel ini dilambangkan dengan AUDELAY.

3.3.2.3 Audit Tenure

Audit tenure adalah masa perikatan audit dari Kantor Akuntan Publik

(KAP) dalam memberikan jasa audit terhadap kliennya. Variabel audit tenure

dihitung dengan menjumlah total panjang masa perikatan audit sebelum auditor

(KAP) berpindah. Variabel ini dilambangkan dengan TENURE.

32

Universitas Sumatera Utara


3.3.2.4 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan suatu skala perhitungan yang digunakan

untuk mengukur dan mengklasifikasikan perusahaan. Ukuran perusahaan dapat

diukur dengan total aset atau pun total penjualannya. Perusahaan yang besar

memiliki operasional yang lebih kompleks dibandingkan dengan perusahaan yang

lebih kecil. Untuk itu, KAP yang berkualitas sangat diperlukan untuk

meningkatkan kredibiltas perusahaan. Ukuran perusahaan diukur dengan skala

rasio menggunakan logaritma natural (LnTA) atas total aset perusahaan. Variabel

ini dilambangkan dengan LnTA.

Tabel 3.1
Skala Pengukuran Variabel
Variabel Definisi Indikator Skala
Financial Kesulitan keuangan Kesulitan Keuangan dihitung Rasio
Distress merupakan kondisi perusahaan dengan Rasio DER (Debt to
(X1) yang sedang dalam keadaan Equity Ratio).
tidak sehat atau sedang krisis
keuangan. (DISTRESS) DER=

Audit Audit delay adalah rentang Tanggal Laporan Audit – Rasio


Delay (X2) waktu antara akhir tahun fiskal Tanggal Laporan Keuangan
atau tanggal tutup buku
perusahaan sampai dengan
tanggal ditandatanginya
laporan audit. (AUDELAY)
Audit Audit tenure adalah masa Menjumlah total panjang masa Interval
Tenure perikatan audit dari Kantor perikatan audit sebelum auditor
(X3) Akuntan Publik (KAP) dalam berpindah.
memberikan jasa audit
terhadap kliennya. (TENURE)
Ukuran Ukuran perusahaan Ln Total Aset (LnTA) Rasio
Perusahaan merupakan besar kecilnya
(X4) perusahaan klien dilihat dari
total aset yang dimilikinya
(LnTA)
Auditor Auditor switching adalah 1 untuk perusahaan yang Nominal
Switching perpindahan auditor (KAP) mengalami auditor switching
(Y) yang dilakukan oleh 0 untuk perusahaan yang tidak
perusahaan klien. (Y) mengalami auditor switching
Sumber : Olahan Peneliti (2018)

33

Universitas Sumatera Utara


3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2016. Populasi

penelitian ini terdiri dari 19 sub sektor yang total didalamnya terdapat 153

perusahaan.

Teknik pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

bagian dari probability sampling yaitu proportionate stratified random sampling.

Probability sampling merupakan teknik sampling yang memberikan peluang yang

sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Menurut pendapat Sugiyono (2011:82) bahwa “proportionate stratified random

sampling digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak

homogen dan berstrata secara proporsional”. Strata yang dimaksudkan dalam

penelitian ini yaitu perusahaan manufaktur yang terdiri dari 19 sub sektor.

Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 153 perusahaan manufaktur,

yang dapat dikelompokkan berdasarkan 19 sub sektor. Peneliti memakai

penentuan jumlah sampel dari populasi dengan taraf kesalahan 5% sehingga

apabila jumlah populasi 153 maka jumlah sampelnya 105 (Lampiran 2). Untuk

menentukan besarnya sampel pada setiap sub sektor, maka dilakukan dengan

alokasi proporsional agar sampel yang diambil lebih proporsional sesuai populasi

dengan cara berikut ini.

Pengambilan sampel untuk mewakili tiap sub sektor yang ada diperusahaan

manufaktur melalui perhitungan disajikan dalam tabel berikut ini.

34

Universitas Sumatera Utara


Tabel 3.2
Pengambilan Sampel Setiap Sub Sektor
NAMA SEKTOR & SUB SEKTOR
NO MANUFAKTUR JUMLAH PERHITUNGAN SAMPEL
I. SEKTOR INDUSTRI DASAR &
KIMIA
1 SUB SEKTOR SEMEN 6 6/153 x 105 4,11 ≈ 4
SUB SEKTOR KERAMIK,
2 PORSELEN & KACA 6 6/153 x 105 4,11 ≈ 4
SUB SEKTOR LOGAM &
3 SEJENISNYA 18 18/153 x 105 12,35 ≈ 12
4 SUB SEKTOR KIMIA 10 10/153 x 105 6,86 ≈ 7
SUB SEKTOR PLASTIK &
5 KEMASAN 13 13/153 x 105 8,92 ≈ 9
6 SUB SEKTOR PAKAN TERNAK 4 4/153 x 105 2,74 ≈ 3
SUB SEKTOR KAYU &
7 PENGOLAHANNYA 2 2/153 x 105 1,37 ≈ 1
8 SUB SEKTOR PULP & KERTAS 10 10/153 x 105 6,86 ≈ 7
II. SEKTOR ANEKA INDUSTRI
SUB SEKTOR MESIN & ALAT
9 BERAT 2 2/153 x 105 1,37 ≈ 1
SUB SEKTOR OTOMOTIF &
10 KOMPONEN 13 13/153 x 105 8,92 ≈ 9
SUB SEKTOR TEKSTIL &
11 GARMEN 21 21/153 x 105 14,41 ≈ 15
12 SUB SEKTOR ALAS KAKI 3 3/153 x 105 2,05 ≈ 2
13 SUB SEKTOR KABEL 6 6/153 x 105 4,11 ≈ 4
14 SUB SEKTOR ELEKTRONIKA 1 1/153 x 105 0,68 ≈ 1
III. SEKTOR INDUSTRI
BARANG KONSUMSI
SUB SEKTOR MAKANAN &
15 MINUMAN 15 15/153 x 105 10,29 ≈ 10
16 SUB SEKTOR ROKOK 4 4/153 x 105 2,74 ≈ 3
17 SUB SEKTOR FARMASI 10 10/153 x 105 6,86 ≈ 7
SUB SEKTOR KOSMETIK &
18 BARANG KEPERLUAN RT 6 6/153 x 105 4,11 ≈ 4
SUB SEKTOR PERALATAN
19 RUMAH TANGGA 3 3/153 x 105 2,05 ≈ 2

TOTAL POPULASI 153 105


Sumber : Olahan Peneliti (2018)

Berdasarkan teknik pengambilan sampel tersebut, perusahaan yang

menjadi sampel penelitian terdiri dari 105 perusahaan. Kemudian karena

35

Universitas Sumatera Utara


penelitian ini menggunakan data 2010-2016 (selama 7 tahun) maka total sampel

yang digunakan adalah sebanyak 735 pengamatan.

3.5 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam

bentuk kuantitatif yaitu data yang diukur dalam bentuk skala numerik yang

diperoleh secara tidak langsung. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur selama

periode 2010 sampai 2016. Data penelitian bersumber dari situs Bursa Efek

Indonesia (www.idx.co.id).

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode

dokumentasi dengan cara mengumpulkan, mencatat, dan mengkaji data sekunder

yang berupa laporan keuangan perusahaan yang telah dipublikasikan dan telah

diaudit oleh auditor independen dalam periode pengamatan. Data tersebut di

unduh dari situs www.idx.co.id mengenai perusahaan manufaktur yang sesuai

dengan kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini.

3.7 Teknik Analisis Data

3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif

Data yang dikumpullkan dan di olah dalam penelitian ini akan dianalisis

dengan alat statistik deskriptif. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk

mendeskripsikan variabel-variabel dalam penelitian ini tanpa bermaksud untuk

membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi, tujuannya adalah

untuk memberikan gambaran umum dari tiap variabel penelitian. Analisis ini

36

Universitas Sumatera Utara


hanya digunakan untuk menyajikan dan menganalisis data disertai dengan

perhitungan agar dapat memperjelas keadaan atau karakteristik data yang

bersangkutan.

Alat yang digunakan adalah rata-rata (mean), minimum, maksimum dan

standar deviasi yang bertujuan mengetahui distribusi data yang menjadi sampel

penelitian. Nilai minimum digunakan untuk mengetahui jumlah terkecil data yang

bersangkutan bervariasi dari rata-rata. Nilai maksimum digunakan untuk

mengetahui jumlah terbesar data yang bersangkutan. Mean digunakan untuk

mengetahui rata-rata data yang bersangkutan. Standar deviasi digunakan untuk

mengetahui seberapa besar data yang bersangkutan bervariasi dari rata-rata.

3.7.2 Pengujian Hipotesis Penelitian

Pengujian dengan model regresi logistik yang digunakan dalam penelitian

ini untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap

variabel dependen. Kriteria pengujian adalah

1. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95% atau taraf signifikansi

5% ( = 0,05)

2. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis didasarkan pada signifikansi

p-value. Jika taraf signifikansi > 0,05 Ho diterima, jika taraf signifikansi

<0,05 Ho ditolak.

3.7.2.1 Menilai Model Fit dan Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Langkah pertama dalam menilai overall fit model terhadap data. Hipotesis

untuk menilai model fit adalah

H0 = Model yang di hipotesiskan fit dengan data

37

Universitas Sumatera Utara


Ha = Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data.

Agar model fit dengan data maka H0 diterima dan Ha ditolak. Statistik yang

digunakan berdasarkan pada fungsi likelihood. Likelihood L dari model ini adalah

probabilitas bahwa model yang dihipotesiskan menggambarkan data input. Untuk

menguji hipotesis nol dan alternatif, L ditransformasikan menjadi -2 Log L.

Menurut Ghozali (2012:341) bahwa dengan alpha (α) 5%, cara menilai
model fit ini adalah jika nilai -2 Log L < 0,05 maka H0 diterima dan Ha
ditolak, yang berarti bahwa model fit dengan data dan jika nilai -2 Log L >
0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa model fit
dengan data. Adanya pengurangan antara nilai -2 Log L awal dengan -2
Log L akhir menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan
data.

3.7.2.2 Menilai Kelayakan Model Regresi

Kelayakan model regresi dapat diuji dengan Hosmer and Lemeshow’s

Goodness of Fit Test. Model ini bertujuan untuk menguji hipotesis bahwa data

empiris cocok atau sesuai dengan model (tidak ada perbedaan antar model dengan

data sehingga model dapat dikatakan fit). Hipotesis untuk menilai kelayakan

model regresi adalah

H0 = Tidak ada perbedaan model dengan data

H1 = Ada perbedaan model dengan data

Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test sama dengan atau

kurang dari 0,05 ,maka H0 ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan antara

model dengan nilai observasinya sehingga Goodness of Fit Test model tidak dapat

memprediksi nilai observasinya. Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of

Fit Test lebih besar dari 0,05 maka H0 tidak dapat ditolak dan berarti model

38

Universitas Sumatera Utara


mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat

diterima karena cocok dengan data observasinya (Ghozali, 2012 :341).

3.7.2.3 Pengujian Koefisien Determinan (R2)


Pengujian koefisien determinan dilakukan untuk melihat seberapa besar

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian ini dilakukan dengan

melihat nilai koefisien determinan. Koefisien determinan (R 2) merupakan besaran

non negatif dan besarnya koefisien determinasi adalah 0 ≤ R 2 ≤ 1. Jika koefisien

determinan bernilai 0, maka tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan

variabel terikat. Sebaliknya jika koefisien determinan bernilai 1, maka ada

keterikatan sempurna antara variabel bebas dengan variabel terikat. Uji

determinasi untuk melihat besarnya kontribusi pengaruh variabel bebas dan

variabel terikat dapat dihitung dengan rumus : D = R2 100%

3.7.2.4 Analisis Regresi Logistik

Dalam regresi linear, baik sederhana maupun berganda, variabel dependen

bersifat metrik (interval atau rasio), sedangkan dalam regresi logistik, variabel

dependen bersifat non-metrik (memiliki kategori). Pada regresi linear, variabel

bebas bersifat metrik (interval atau rasio), sedangkan dalam regresi logistik,

variabel bebas dapat bersifat metrik atau non-metrik atau kombinasi dari

keduanya.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

analisis regresi logistik (logistic regression) untuk hubungan variabel independen

ke variabel dependen. Regresi logistik adalah bentuk khusus analisis regresi

dengan variabel dependen berskala nominal. Hal ini dilakukan karena variabel

dependen merupakan data kualitatif yang menggunakan variabel dummy. Regresi

39

Universitas Sumatera Utara


logistik adalah regresi yang digunakan sejauh mana kemungkinan terjadinya

variabel dependen yang dapat diprediksi dengan variabel independen.

Kriteria pengujian hipotesis penelitian dalam metode regresi logistik

dengan memperbandingkan nilai signifikansi (ά) yang digunakan, yaitu 0,05.

Apabila tingkat signifikansi < 0,05 ,maka hipotesis diterima, tetapi jika tingkat

signifikansi > 0,05 ,maka tingkat hipotesis tidak dapat diterima. Model regresi

logistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah sebagai berikut

berikut.

SWITCH = β0 + β1 DISTRESS + β2 AUDELAY + β3 TENURE + β4 LnTA + ε

Keterangan:

β0 = Konstanta

β1 - β4 = Koefisien regresi

SWITCH = Pergantian auditor

DISTRESS = Financial distress

AUDELAY = Audit delay

TENURE = Audit tenure

LnTA = Ukuran perusahaan

ε = Error (residual)

40

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif berguna untuk memberikan gambaran dan

mendeskripsikan sampel yang digunakan dalam penelitian. Penelitian

menggunakan descriptive untuk variabel yang diukur dengan skala rasio dan

frequency untuk variabel yang diukur dalam skala nominal.

Tabel 4.1
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
DISTRESS 723 -3106,67 3123,68 112,7465 290,90274
AUDELAY 723 31 271 77,28 16,179
TENURE 723 0 7 3,16 1,924
LnTA 723 6,743 17,967 13,63509 1,741035
Valid N (listwise) 723
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 22

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dideskripsikan beberapa hal berikut ini :

1. Jumlah seluruh sampel penelitian adalah 105 perusahaan dikali tujuh

tahun penelitian sehingga totalnya adalah 735 pengamatan, tetapi ada

beberapa data perusahaan yang tidak ditemukan dalam beberapa tahun

penelitian yaitu sebanyak 12 data sehingga jumlah data menjadi 723

pengamatan.

2. Variabel independen dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang

memiliki skala rasio yaitu financial distress, audit delay, ukuran

perusahaan dan satu variabel menggunakan skala interval yaitu audit

tenure.

41

Universitas Sumatera Utara


3. Variabel financial distress, memiliki nilai minimum sebesar -3106,67

yaitu pada perusahaan Apac Citra Centertex Tbk. (MYTX) tahun

2012, nilai maksimum sebesar 3123,68 pada perusahaan Centex Tbk.

(CNTX) tahun 2016, dan nilai rata-ratanya adalah 112,7465. Nilai

standar deviasi sebesar 290,90274 menunjukkan bahwa tidak ada data

yang bersifat ekstrim.

4. Variabel audit delay, memiliki nilai minimum sebesar 31 yang artinya

waktu penyelesaian audit paling cepat 31 hari yaitu pada perusahaan

Holcim Indonesia Tbk. (SMCB) tahun 2010. Nilai maksimum sebesar

271 yang artinya waktu penyelesaian audit paling lama 271 hari yaitu

pada perusahaan Siwani Makmur Tbk. (SIMA) tahun 2015. Nilai rata-

rata variabel audit delay adalah 77,28. Nilai standar deviasi sebesar

16,179 menunjukkan bahwa tidak ada data yang bersifat ekstrim.

5. Variabel audit tenure, memiliki nilai minimum sebesar 0 dan nilai

maksimum sebesar 7 dengan nilai rata-rata adalah 3,16. Hal ini

menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel

melakukan perikatan dengan KAP paling lama 7 tahun. Nilai standar

deviasi sebesar 1,924 menunjukkan bahwa tidak ada data yang bersifat

ekstrim.

6. Variabel ukuran perusahaan, memiliki nilai minimum sebesar 6,743

yang artinya memiliki total aset paling rendah yaitu pada perusahaan

Darya Varia Laboratoria Tbk. (DVLA) tahun 2010. Nilai maksimum

sebesar 17,967 yang artinya memiliki total aset paling tinggi yaitu

42

Universitas Sumatera Utara


pada perusahaan Gudang Garam Tbk. (GGRM) tahun 2015, dan nilai

rata-ratanya adalah 13,63509. Nilai standar deviasi sebesar 1,741035

menunjukkan bahwa tidak ada data yang bersifat ekstrim.

Tabel 4.2
Tabel Statistik Frekuensi
Statistics
SWITCH
Valid 723
N
Missing 0

Tabel 4.3
Tabel Statistik Frekuensi Variabel Auditor Switching
SWITCH
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
0 642 88,8 88,8 88,8
Valid 1 81 11,2 11,2 100,0
Total 723 100,0 100,0
Sumber : Hasil Penelitian SPSS 22

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dideskripsikan bahwa variabel dependen, yaitu

auditor switching, merupakan variabel skala nominal yang menggunakan variabel

dummy, dimana perusahaan yang mengganti Kantor Akuntan Publik diberi kode

“1” sedangkan perusahaan yang tidak mengganti Kantor Akuntan Publik diberi

kode “0”, memiliki data valid karena seluruh data telah diproses. Perusahaan yang

mengganti Kantor Akuntan Publik sebanyak 81 perusahaan atau 11,2 %

sedangkan yang tidak mengganti Kantor Akuntan Publik sebanyak 642

perusahaan atau 88,8%.

4.2. Analisis Hasil Penelitian

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

persamaan regresi logistik. Analisis data dimulai dengan mengolah data dengan

43

Universitas Sumatera Utara


menggunakan Microsoft Excel, selanjutnya dilakukan pengujian menggunakan

regresi logistik, menggunakan program SPSS versi 22. Prosedur dimulai dengan

memasukkan variabel-variabel penelitian ke program SPSS tersebut dan

menghasilkan output-output sesuai metode analisis yang telah digunakan.

4.2.1 Analisis Statistik Regresi Logistik

4.2.1.1 Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Uji ini digunakan untuk menilai model yang telah dihipotesakan telah fit

atau tidak dengan data dilakukan pengujian dengan hipotesis :

H0 = Model yang dihipotesiskan fit dengan data

Ha = Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data

Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log

Likelihood pada awal (block number = 0) dengan nilai -2 Log Likelihood pada

akhir (block number = 1). Nilai -2 Log Likelihood awal dan nilai -2 Log

Likelihood akhir ditunjukkan melalui tabel berikut ini.

Tabel 4.4
Tabel Likelihood Block 0
Iteration Historya,b,c
Iteration -2 Log likelihood Coefficients
Constant
1 529,251 -1,552
2 507,684 -1,987
Step 0 3 507,178 -2,068
4 507,178 -2,070
5 507,178 -2,070
a. Constant is included in the model.
b. Initial -2 Log Likelihood: 507,178
c. Estimation terminated at iteration number 5 because
parameter estimates changed by less than ,001.

44

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.5
Tabel Likelihood Block 1
Iteration Historya,b,c,d
Iteration -2 Log Coefficients
likelihood Constant DISTRES AUDELA TENURE LnTA
S Y
1 457,509 -1,696 ,000 ,009 -,262 ,021
2 366,714 -2,131 ,000 ,015 -,631 ,051
3 316,331 -2,164 ,000 ,018 -1,158 ,089
4 286,652 -1,991 ,000 ,021 -1,851 ,125
5 273,053 -1,711 ,000 ,024 -2,615 ,152
Step 1
6 269,101 -1,397 ,000 ,026 -3,249 ,168
7 268,564 -1,173 ,000 ,026 -3,580 ,172
8 268,548 -1,115 ,000 ,026 -3,651 ,173
9 268,548 -1,113 ,000 ,026 -3,653 ,173
10 268,548 -1,113 ,000 ,026 -3,653 ,173
a. Method: Enter
b. Constant is included in the model.
c. Initial -2 Log Likelihood: 507,178
d. Estimation terminated at iteration number 10 because parameter estimates changed
by less than ,001.
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 22

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa -2 Log Likelihood awal pada

block number = 0, yaitu model hanya memasukkan konstanta yang dapat dilihat

pada step 5 memperoleh nilai sebesar 507,178. Kemudian pada tabel 4.5 dapat

dilihat nilai -2 Log Likelihood setelah dimasukkan beberapa variabel independen

pada model sehingga nilai -2 Log Likelihood akhir pada step 10 menunjukkan

nilai 268,548.

Selisih antara nilai -2 Log Likelihood awal dengan nilai -2 Log Likelihood

akhir adalah sebesar 238,630 (507,178 – 268,548). Nilai -2 Log Likelihood

45

Universitas Sumatera Utara


mengalami penurunan sehingga hal ini menunjukkan bahwa model regresi yang

lebih baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data.

4.2.1.2 Menilai Kelayakan Model Regresi

Pengujian kelayakan model regresi logistik dilakukan dengan

menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test yang diukur dengan

nilai Chi-Square. Probabilitas signifikansi yang diperoleh kemudian dibandingkan

dengan tingkat signifikansi (α) 5%.

H0 = Tidak ada perbedaan model dengan data

H1 = Ada perbedaan model dengan data

Tabel 4.6
Tabel Hosmer and Lemeshow Test
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square df Sig.
1 2,376 8 ,967
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 22

Tabel 4.6 menunjukkan hasil pengujian Hosmer and Lemeshow. Hasil

pengujian statistik menunjukkan nilai Chi-square sebesar 2,376 dan nilai

probabilitas signifikan sebesar 0,967 lebih besar dari α 0,05. Hasil ini

menunjukkan bahwa H0 dapat diterima sehingga model regresi layak untuk

digunakan dalam analisis selanjutnya, karena tidak ada perbedaan yang nyata

antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati, atau dapat

dikatakan model mampu memprediksi nilai observasinya.

4.2.1.3 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar

variabilitas variabel-variabel independen mampu memperjelas variabilitas

46

Universitas Sumatera Utara


variabel dependen. Koefisien determinasi pada regresi logistik dapat dilihat pada

nilai Nagelkerke R Square. “Nilai Nagelkerke R Square dapat diinterpretasikan

seperti nilai R Square pada multiple regression” (Ghozali,2006:233).

Tabel 4.7
Tabel Nagelkerke R Square
Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Nagelkerke R


Square Square

1 268,548a ,281 ,558


a. Estimation terminated at iteration number 10 because parameter
estimates changed by less than ,001.
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 22

Tabel 4.7 menunjukkan nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,558 yang

dapat diartikan bahwa auditor switching pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia dipengaruhi oleh financial distress, audit delay,

audit tenure, dan ukuran perusahaan sebesar 55,8%, sedangkan sisanya sebesar

44,2% (100%-55,8%) dijelaskan atau dipengaruhi variabilitas variabel-variabel

lain di luar model penelitian.

4.2.1.4 Hasil Pengujian Regresi Logistik

Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji

pengaruh variabel independen yaitu financial distress, audit delay, opini audit

tahun sebelumnya dan reputasi audit terhadap auditor switching. Dalam uji

hipotesis dengan regresi logistik Variable in the Equation, pada kolom Significant

dibandingkan dengan tingkat kealphaan 0,05 (5%). Apabila tingkat signifikansi

lebih kecil dari 0,05 (< 0,05) maka hipotesis diterima.

47

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.8
Tabel Variables in the Equation
Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95% C.I.for


EXP(B)
Lower Upper
DISTRESS ,000 ,001 ,001 1 ,975 1,000 ,999 1,001
AUDELAY ,026 ,011 6,210 1 ,013 1,027 1,006 1,048
Step
TENURE -3,653 ,595 37,726 1 ,000 ,026 ,008 ,083
1a
LnTA ,173 ,104 2,765 1 ,096 1,189 ,970 1,458
Constant -1,113 1,688 ,435 1 ,510 ,329
a. Variable(s) entered on step 1: DISTRESS, AUDELAY, TENURE, LnTA.
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 22

Tabel di atas menunjukkan hasil pengujian dengan regresi logistik pada

tingkat signifikansi 5%. Dari pengujian dengan regresi logistik di atas maka

diperoleh persamaan regresi logistik sebagai berikut ini :

SWITCH = -1,113 + 0,000 DISTRESS + 0,026 AUDELAY – 3,653 TENURE +

0.173 LnTA + ε

Berdasarkan tabel 4.8 hasil pengujian regresi logistik (logistic regression)

dapat menjelaskan bagaimana pengaruh variabel-variabel dalam penelitian ini.

1. DISTRESS mempunyai tingkat signifikansi 0,975 lebih besar dari tingkat

signifikansi 0,05, sehingga variabel financial distress tidak berpengaruh

signifikan terhadap auditor switching.

2. AUDELAY mempunyai tingkat signifikansi 0,013 lebih kecil dari tingkat

signifikansi 0,05, sehingga variabel audit delay berpengaruh signifikan

terhadap auditor switching.

48

Universitas Sumatera Utara


3. TENURE mempunyai tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari tingkat

signifikansi 0,05, sehingga variabel audit tenure berpengaruh signifikan

terhadap auditor switching.

4. LnTA mempunyai tingkat signifikansi 0,096 lebih besar dari tingkat

signifikansi 0,05, sehingga variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh

signifikan terhadap auditor switching.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

4.3.1 Hubungan Financial Distress (X1) Terhadap Auditor Switching (Y)

Variabel financial distress (X1) menunjukkan nilai koefisien sebesar 0.000

dengan signifikansi sebesar 0,975 dan lebih besar dari 0,05 (5%), artinya variabel

ini tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor switching (Y). Berdasarkan hasil

tersebut maka, penelitian ini menolak hipotesis yang menyatakan bahwa financial

distress berpengaruh terhadap auditor switching.

Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Chadegani et.al.

(2011), Arinta (2013), Astrini (2013), dan Olivia (2014) yang menemukan bukti

bahwa financial distress tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor switching.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Dwiyanti (2014) dan Ruroh

(2016) yang menemukan bahwa financial distress berpengaruh signifikan

terhadap auditor switching. Perbedaan ini dikarenakan peneliti sebelumnya

mengambil tahun penelitian yang lebih singkat dan teknik pengambilan sampel

menggunakan purposive sampling dengan kriteria yang telah ditentukan peneliti.

49

Universitas Sumatera Utara


4.3.2 Hubungan Audit Delay (X2) Terhadap Auditor Switching (Y)

Variabel audit delay (X2) menunjukkan nilai koefisien positif sebesar 0,026

dengan signifikansi sebesar 0,013 dan lebih kecil dari 0,05 (5%), artinya variabel

ini memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap auditor switching (Y).

Berdasarkan hasil tersebut maka, penelitian ini menerima hipotesis yang

menyatakan bahwa audit delay berpengaruh terhadap auditor switching.

Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Pawitri dan Yadnyana

(2015) dan Ruroh (2016) dan yang menemukan bukti bahwa audit delay

berpengaruh positif dan signifikan.

4.3.3 Hubungan Audit Tenure (X3) Terhadap Auditor Switching (Y)

Variabel audit tenure (X3) menunjukkan nilai koefisien negatif sebesar

3,653 dengan signifikansi sebesar 0,000 dan lebih kecil dari 0,05 (5%), artinya

variabel ini memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap auditor switching

(Y). Berdasarkan hasil tersebut maka, penelitian ini menerima hipotesis yang

menyatakan bahwa audit tenure berpengaruh terhadap auditor switching.

Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Astrini (2013)

yang menemukan bukti bahwa audit tenure berpengaruh signifikan terhadap

auditor switching. Berbeda dengan penelitian Olivia (2014) yang menemukan

bahwa audit tenure tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor switching

karena tahun penelitian lebih singkat dan teknik pengumpulan sampel dengan

purposive sampling.

50

Universitas Sumatera Utara


4.3.4 Hubungan Ukuran Perusahaan (X4) Terhadap Auditor Switching (Y)

Variabel ukuran perusahaan (X4) menunjukkan nilai koefisien sebesar

0,173 dengan signifikansi sebesar 0,096 dan lebih besar dari 0,05 (5%), artinya

variabel ini tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor switching (Y).

Berdasarkan hasil tersebut maka, penelitian ini menolak hipotesis yang

menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap auditor switching.

Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Chadegani et.al.

(2011) yang menemukan bukti bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh

signifikan terhadap auditor switching. Berbeda dengan penelitian Arinta (2013),

dan Dwiyanti (2014) yang menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh

signifikan terhadap auditor switching. Perbedaan ini disebabkan karena tahun

penelitian yang diteliti lebih singkat, teknik pengambilan sampel menggunakan

purposive sampling dan lebih berfokus pada auditor switching secara voluntary.

4.3.5 Hubungan Financial Distress, Audit Delay, Audit Tenure, Ukuran

Perusahaan (X1 X2 X3 X4) Terhadap Auditor Switching (Y)

Variabel Financial Distress, Audit Delay, Audit Tenure, Ukuran Perusahaan

(X1 X2 X3 X4) menunjukkan nilai chi-square 2,376 dengan tingkat probabilitas

sebesar 0,967 > 0,05. Hal ini menunjukkan hipotesis dapat diterima. Berdasarkan

hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima dan financial distress,

audit delay, audit tenure, dan ukuran perusahaan (X1, X2, X3, X4) berpengaruh

secara simultan terhadap auditor switching (Y).

51

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini meneliti tentang pengaruh financial distress, audit delay,

audit tenure, dan ukuran perusahaan terhadap auditor switching pada perusahaan

Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010-

2016. Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi logistik dengan

program Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 22.0.

Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut.

1. Variabel financial distress tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor

switching.

2. Variabel audit delay berpengaruh positif dan signifikan terhadap auditor

switching.

3. Variabel audit tenure berpengaruh negatif dan signifikan terhadap auditor

switching.

4. Variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor

switching.

5. Variabel financial distress, audit delay, audit tenure, dan ukuran

perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap auditor switching.

52

Universitas Sumatera Utara


5.2 Keterbatasan

Penelitian ini memiliki keterbatasan sebagai berikut.

1. Variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen merupakan

faktor-faktor internal yang terjadi pada perusahaan.

2. Terdapat variabel financial distress dengan rasio yang negatif disebabkan

oleh ekuitas yang defisit.

3. Anggota populasi yang dijadikan sampel belum mencerminkan

proporsionalitas dikarenakan ada strata populasi yang jumlahnya kecil

dan tidak memiliki data yang lengkap pada tahun penelitian.

5.3 Saran

Saran yang diberikan peneliti setelah melakukan penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti faktor internal lainnya dan

faktor eksternal yang mempengaruhi auditor switching misalnya opini

audit dan ukuran KAP.

2. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti financial distress dengan

teknik pengukuran yang berbeda agar mendapatkan hasil yang lebih

relevan.

53

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Abbott, L.J., and Parker, S. 2000. Audit Committee Characteristic and Auditor
Switches. Research in Accounting Regulation. Vol. 15. pp 151-165

Anthony, N. Robert dan Govindarajan, Vijay. 2011. Sistem Pengendalian


Manajemen. Jilid 2. Tanggerang: Karisma Publishing Group.

Ardana, Komang, Ni Wayan Mujiati dan Anak Agung Sriathi. 2008. Perilaku
Keorganisasian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Arens, Alvin A, Randal J Elder dan Mark S Beasley. 2012. Auditing and
Assurance Services: An Integrated Approach 14th Pearson Preantice Hall,
Boston.

Arinta, Khasaras. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Pergantian


Kantor Akuntan Publik (KAP) Studi Pada Perusahaan Publik di Indonesia
2007-2012. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.

Astrini, Novia Retno. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


Perusahaan Melakukan Auditor Switching Secara Voluntary. Diponegoro
Journal Of accounting, Volume 2, Nomor 3, Hal 1-11.

Atmaja, Lukas Setis. 2008. Teori dan Praktek Manajemen Keuangan. Yogyakarta:
Penerbit Andi.

Bagherpour, M and Monroe, G. 2010.Auditor Switching in an Increasingly


Competitive Audit Market. Working Papers. 2010.

Chadegani, Arezoo Aghaei, Zakiah Muhammaddun Mohamed and Azam Jari.


2011. The Determinant Factors of Auditor Switch Among Companies
Listed on Tehran stock Exchange. International Research Journal of
Finance and Economics.

Chariri A. dan Imam Ghozali. 2007. Teori Akuntansi. Semarang : Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.

Dwiyanti, R. Meike Erika, 2014.” Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Auditor


Switching secara Voluntary”. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Diponegoro.

Francis, J.R. and Wilson, E.R. 1988. Auditor Changes: A Joint Test of Theories
Relating to Agency Cost and Auditor Differentiation. The Accounting
Review. Vol. LXIII. No.4. pp. 663-682

54

Universitas Sumatera Utara


Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisi Multivariate dengan Program SPSS.
Cetakan IV. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hartono, Tito. 2015. Analisis Hubungan Auditor-Klien: Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Auditor Switching di Indonesia. Skripsi. Universitas
Diponegoro, Semarang.

Hudaib, M., dan T. E. Cooke. 2005. Qualifies Audit Opinions and Auditor
Switching. School of Business and Economics University of Exter.

Ismail, SH. Aliahmed, H. 2008. Why Malaysian Second Board Companies Switch
Auditors: Evidence of Bursa Malaysia. International Research Journal of
Finance and Economics. Issue 13. pp. 123-130.

Keputusan Ketua Bapepam dan LK Peraturan Nomor: KEP-346/BL/2011 dalam


Peraturan Nomor X.K.2 Tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala
Emiten atau Perusahaan Publik.

Keputusan Menteri Keuangan. 2002. “Keputusan Menteri Keuangan Nomor


423/KMK.06/2002 Tentang Jasa Akuntan Publik”. Jakarta.

Keputusan Menteri Keuangan. 2003. “Keputusan Menteri Keuangan Nomor


359/KMK.06/2003 Tentang Jasa Akuntan Publik”. Jakarta.

Luthfiyati, B., 2016. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Opini Audit, Pergantian


Manajemen, Ukuran KAP, dan Audit Tenure terhadap Auditor Switching.
Journal Of Accounting , Volume.2 No.2.

Mardiyah, A, A. 2002. Pengaruh Perubahan Kontrak, Keefektifan Auditor,


Reputasi Klien, Biaya Audit Aktor Klien dan Faktor Auditor terhadap
Auditor Changes, Sebuah Pendekatan dengan Model Kontinjensi RPA.
Simposium Nasional Akuntansi V.

Nasser, Abu T.A., Emelin A.W., Sharifah N.F.S.M.N, Mohammad Hudaib. 2006.
Auditor-Clients Relationship: The Case of Audit Tenure and Auditor
Switching in Malaysia. Managerial Auditing Journal Special Issue. Vol.21
(7), pp. 724-737.

Nazri, C.D., Latif, Z.A., Ahmad, A.H., Ismail, R., and Pradhan, B. 2012.
Manifestation of GIS tools for spatial distribution analysis of dengue fever
epidemic in the city of Subang Jaya, Malaysia. Environment Asia 5: 82-92.

Olivia, 2014. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Auditor Switching


pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”. Skripsi. Universitas
Hasanuddin.

55

Universitas Sumatera Utara


Pawitri, Ni Made Puspa dan Yadnyana Ketut. 2015. Pengaruh Audit Delay, Opini
Audit, Reputasi Auditor dan Pergantian Manajemen Pada Voluntary
Auditor Switching. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.1 (2015):
214-228.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia. 2008. “Peraturan Menteri


Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 Tentang Jasa
Akuntan Publik”, Jakarta.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. 2015. “Peraturan Pemerintah Republik


Indonesia Nomor 20 Tahun 2015 Tentang Praktik Akuntan Publik”,
Jakarta.

Ross, S.A. 1977. The Determination of Finacial Structure:The Incentive


Signalling Approach. Journal of Economics. Spring, 8, pp 23-40.

Ruroh, Farida Mas. 2016. Pengaruh Pergantian Manajemen, Kesulitan Keuangan,


Ukuran KAP dan Audit Delay Terhadap Auditor Switching Studi Kasus
pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek 77 Indonesia
Tahun 2012-2015. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Sekaran, Uma. 2006. Research Methods for Business. Jakarta: Penerbit Salemba
Empat.

Shockley, Randolph A. 1981. “Perceptions of Independence: An Empirical


Analysis”, The Accounting Review. Vol. 56, October 1981, pp. 785 – 800.

Simunic, D.A. and Stein M. 1987. Product Differentiation in Auditing : A Study


of Auditor Choice in the Market for Unseasoned New Issues, Canadian
Certified General Accountant Research Foundation. The Accounting
Review. Pp 571-572

Stocken, P. C. 2000. “Credibility of Voluntary Disclosure.” The RAND Journal


of Economics, Vol. 31, No. 2 (Summer 2000): 359-374.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Penerbit Alfabeta.

Susanti, Silviana. 2014. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Auditor


Switching (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2013). Skripsi. Universitas
Diponegoro, Semarang.

Turner, L. E., J. P. Williams and T. R. Weirich. 2005. “An Inside Look at Auditor
Changes”, The CPA Journal November: 12-21.

56

Universitas Sumatera Utara


Wolk, I. H., M. G. Tearney, & J. L. Dodd. 2001. Accounting Theory: A
Conceptual and Institutional Approach. Edisi 5. South-Western College
Publishing.

www.id.wikipedia.org (Diakses pada 22 Januari 2018)

www.idx.co.id (Diakses pada 22 Januari 2018)

www.sahamok.com (Diakses pada 22 Januari 2018)

57

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 1

Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur

NO KODE NAMA PERUSAHAAN


1 SUB SEKTOR SEMEN
1 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
2 SMBR Semen Baturaja (Persero) Tbk.
3 SMCB Holcim Indonesia Tbk.
4 SMGR Semen Gresik (Persero) Tbk.
2 SUB SEKTOR KERAMIK, PORSELEN & KACA
5 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk.
6 ARNA Arwana Citra Mulia Tbk.
7 KIAS Keramika Indonesia Ass. Tbk.
8 MLIA Mulia Industrindo Tbk.
3 SUB SEKTOR LOGAM & SEJENISNYA
9 ALKA Alaska Industrindo Tbk.
10 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk.
11 BTON Beton Jaya Manunggal Tbk.
12 CTBN Citra Turbindo Tbk.
13 GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk.
14 JKSW Jakarta Kyoei Steel Work LTD Tbk.
15 JPRS Jaya Pari Steel Tbk.
16 KRAS Krakatau Steel (Persero) Tbk.
17 LION Lion Metal Works Tbk.
18 LMSH Lionmesh Prima Tbk.
19 NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk.
20 TBMS Tembaga Mulia Semanan Tbk.
4 SUB SEKTOR KIMIA
21 BRPT Barito Pacifik Tbk.
22 BUDI Budi Acid Jaya Tbk.
23 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk.
24 EKAD Ekadharma International Tbk.
25 SRSN Indo Acitama Tbk.
26 TPIA Chandra Asri Petrochemical Tbk.
27 UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk.

58

Universitas Sumatera Utara


5 SUB SEKTOR PLASTIK & KEMASAN
28 APLI Asiaplast Industries Tbk.
29 BRNA Berlina Tbk.
30 FPNI Titan Kimia Nusantara Tbk.
31 IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk.
32 IPOL Indopoly Swakarsa Industry Tbk.
33 SIAP Sekawan Intipratama Tbk.
34 SIMA Siwani Makmur Tbk.
35 TRST Trias Sentosa Tbk.
36 YPAS Yana Prima Hasta Persada Tbk.
6 SUB SEKTOR PAKAN TERNAK
37 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
38 JPFA JAPFA Comfeed Indonesia Tbk.
39 MAIN Malindo Feddmil Tbk.
7 SUB SEKTOR KAYU & PENGOLAHANNYA
40 TIRT Tirta Mahakam Resources Tbk.
8 SUB SEKTOR PULP & KERTAS
41 ALDO Alkindo Naratama Tbk.
42 DAJK Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk.
43 FASW Fajar Surya Wisesa Tbk.
44 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
45 INRU Toba Pulp Lestari Tbk.
46 SPMA Suparma Tbk.
47 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
9 SUB SEKTOR MESIJN & ALAT BERAT
48 AMIN Ateliers Mecaniques D’Indo Tbk.
10 SUB SEKTOR OTOMOTIF & KOMPONEN
49 ASII Astra International Tbk.
50 AUTO Astra Auto Part Tbk.
51 BRAM Indo Kordsa Tbk.
52 GDYR Goodyear Indonesia Tbk.
53 GJTL Gajah Tunggal Tbk.
54 INDS Indospring Tbk.
55 NIPS Nipress Tbk.
56 PRAS Prima Alloy Steel Universal Tbk.
57 SMSM Selamat Sempurna Tbk.

59

Universitas Sumatera Utara


11 SUB SEKTOR TEKSTIL & GARMEN
58 ADMG Polychem Indonesia Tbk.
59 ARGO Argo Pantes Tbk.
60 CNTX Centex Tbk.
61 ERTX Eratex Djaja Tbk.
62 ESTI Ever Shine Textile Industry Tbk.
63 HDTX Pan Asia Indosyntec Tbk.
64 INDR Indo-Rama Synthetics Tbk.
65 MYTX Apac Citra Centertex Tbk.
66 PBRX Pan Brothers Tbk.
67 POLY Asia Pacific Fibers Tbk.
68 RICY Ricky Putra Globalindo Tbk.
69 STAR Star Petrochem Tbk.
70 TFCO Tifico Fiber Indonesia Tbk.
71 SSTM Sunson Textile Manufact Tbk.
72 UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk.
12 SUB SEKTOR ALAS KAKI
73 BATA Sepatu Bata Tbk.
74 BIMA Primarindo Asia Infrastructure Tbk.
13 SUB SEKTOR KABEL
75 KBLI KMI Wire and Cable Tbk.
76 KBLM Kabelindo Murni Tbk.
77 SCCO Supreme Cable Manufacturing and Commerce Tbk.
78 VOKS Voksel Electric Tbk.
14 SUB SEKTOR ELEKTRONIKA
79 PTSN Sat Nusa Persada Tbk.
15 SUB SEKTOR MAKANAN & MINUMAN
80 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.
81 CEKA Cahaya Kalbar Tbk.
82 DLTA Delta Djakarta Tbk.
83 ICBP Indofood CBP Sukses MakmurTbk.
84 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.
85 MYOR May ora Indah Tbk.
86 ROTI Nippon Indosari Corporindo Tbk.
87 SKLT Sekar Laut Tbk.
88 STTP Siantar Top Tbk.

60

Universitas Sumatera Utara


89 ULTJ Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.
16 SUB SEKTOR ROKOK
90 GGRM Gudang Garam Tbk.
91 HMSP Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
92 RMBA Bentoel International Investama Tbk.
17 SUB SEKTOR FARMASI
93 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk.
94 INAF Indofarma Tbk.
95 KAEF Kimia Farma Tbk.
96 KLBF Kalbe Farma Tbk.
97 MERK Merck Tbk.
98 PYFA Py ridam Farma Tbk.
99 TSPC Tempo Scan Pasific Tbk.
18 SUB SEKTOR KOSMETIK & BARANG KEPERLUAN RUMAH TANGGA
100 ADES Akasha Wira International Tbk.
101 MBTO Martina Berto Tbk.
102 MRAT Mustika Ratu Tbk.
103 TCID Mandom Indonesia Tbk.
19 SUB SEKTOR PERALATAN RUMAH TANGGA
104 KICI Kedaung Indag Can Tbk.
105 LMPI Langgeng Makmur Industry Tbk.
Sumber : www.idx.co.id diolah peneliti (2018)

61

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 2

TABEL PENENTUAN JUMLAH SAMPEL DARI POPULASI TERTENTU

DENGAN TARAF KESALAHAN, 1, 5, DAN 10 %

Siginifikasi Siginifikasi

N 1% 5% 10% N 1% 5% 10%

10 10 10 10 280 197 155 138

15 15 14 14 290 202 158 140

20 19 19 19 300 207 161 143

25 24 23 23 320 216 167 147

30 29 28 28 340 225 172 151

35 33 32 32 360 234 177 155

40 38 36 36 380 242 182 158

45 42 40 39 400 250 186 162

50 47 44 42 420 257 191 165

55 51 48 46 440 265 195 168

60 55 51 49 460 272 198 171

65 59 55 53 480 279 202 173

70 63 58 56 500 285 205 176

75 67 62 59 550 301 213 182

80 71 65 62 600 315 221 187

85 75 68 65 650 329 227 191

90 79 72 68 700 341 233 195

95 83 75 71 750 352 238 199

100 87 78 73 800 363 243 202

110 94 84 78 850 373 247 205

120 102 89 83 900 382 251 208

62

Universitas Sumatera Utara


130 109 95 88 950 391 255 211

140 116 100 92 1000 399 258 213

150 122 105 97 1100 414 265 217

160 129 110 101 1200 427 270 221

170 135 114 105 1300 440 275 224

180 142 119 108 1400 450 279 227

190 148 123 112 1500 460 283 229

200 154 127 115 1600 469 286 232

210 160 131 118 1700 477 289 234

220 165 135 122 1800 485 292 235

230 171 139 125 1900 492 294 237

240 176 142 127 2000 498 297 238

250 182 146 130 2200 510 301 241

260 187 149 133 2400 520 304 243

270 192 152 135 2600 529 307 245

63

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 3

Data Variabel Financial Distress Tahun 2010 – 2016

NO KODE 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016


1 SUB SEKTOR SEMEN
1 INTP 17.14 15.36 17.18 15.80 17.53 15.81 15.31
2 SMBR - - - 9.91 7.7 10.83 39.99
3 SMCB 52.89 45.48 44.55 69.79 96.32 105.59 145.19
4 SMGR 28.2 34.53 46.32 41.22 37.25 39.04 44.65
2 SUB SEKTOR KERAMIK, PORSELEN & KACA
5 AMFG 28.72 25.41 26.78 28.19 23.02 25.96 52.93
6 ARNA 110.36 72.05 55.04 47.79 38.05 59.89 62.76
7 KIAS 299.37 91.58 8.51 10.89 11.15 17.95 22.30
8 MLIA -1034.43 601.61 430.15 504.12 446.1 539.01 378.80
3 SUB SEKTOR LOGAM & SEJENISNYA
9 ALKA 307.69 435.42 172.22 308.47 287.30 132.26 122.95
10 ALMI 178.21 216.67 220.27 318.72 401.09 287.26 434.00
11 BTON 21.92 28.26 27.43 26.81 18.49 22.82 23.08
12 CTBN 144.14 69.44 88.03 82.00 82.01 76.19 35.59
13 GDST 66.36 31.14 46.84 35.73 55.63 47.14 51.08
14 JKSW -176.32 -175.13 -169.67 -164.62 -172.66 -160.23 -161.90
15 JPRS 37.00 29.67 14.70 3.87 4.23 9.04 13.96
16 KRAS 87.95 104.87 129.60 126.14 191.47 107.05 114.03
17 LION 16.92 21.19 16.67 19.95 35.14 40.66 45.65
18 LMSH 65.96 71.83 31.63 28.18 20.69 18.75 39.32
19 NIKL 88.89 106.12 159.52 188.37 242.86 205.41 197.50
20 TBMS 885.71 858.82 931.58 1026.67 821.05 519.05 357.14
4 SUB SEKTOR KIMIA
21 BRPT 105.77 93.90 118.68 119.07 120.49 88.45 77.49
22 BUDI 145.26 161.78 169.20 169.15 171.19 195.48 151.72
23 DPNS 37.80 31.30 18.06 14.35 13.56 13.69 12.17
24 EKAD 63.20 60.54 42.41 44.30 50.55 33.33 18.58
25 SRSN 59.21 42.86 49.07 33.76 40.85 68.53 78.36
26 TPIA 87.03 101.25 134.17 123.04 121.29 110.05 86.50
27 UNIC 83.33 98.58 77.70 84.83 64.34 57.86 40.37
5 SUB SEKTOR PLASTIK & KEMASAN
28 APLI 46.29 54.88 52.75 39.17 20.89 39.37 27.24
29 BRNA 146.19 153.15 155.48 268.52 264.21 119.95 103.11

64

Universitas Sumatera Utara


30 FPNI 129.58 172.73 201.90 191.92 177.17 142.71 109.28
31 IGAR 18.43 22.07 28.93 39.56 32.70 23.55 17.43
32 IPOL 97.64 120.90 100.71 83.44 84.42 83.01 81.29
33 SIAP 51.52 58.82 74.29 172.00 4.64 1054.17 -77.65
34 SIMA 390.00 -340.00 -426.67 116.67 100.00 39.29 39.29
35 TRST 63.61 60.26 61.76 90.75 85.12 71.57 70.29
36 YPAS 52.67 50.68 112.20 260.59 98.14 85.33 97.18
6 SUB SEKTOR PAKAN TERNAK
37 CPIN 45.43 42.95 51.03 58.00 87.56 94.86 70.97
38 JPFA 113.28 118.39 130.13 184.40 197.39 180.86 105.40
39 MAIN 274.90 214.96 164.17 156.73 227.76 155.88 113.34
7 SUB SEKTOR KAYU & PENGOLAHANNYA
40 TIRT 333.08 403.65 545.71 1125.42 769.51 738.46 546.83
8 SUB SEKTOR PULP & KERTAS
41 ALDO 166.00 101.23 95.74 115.83 123.90 114.71 104.50
42 DAJK - - - 115.83 123.90 114.71 104.50
43 FASW 148.29 174.01 208.80 265.51 239.42 314.74 171.75
44 INKP 195.22 212.31 220.75 195.51 170.68 168.32 143.99
45 INRU 130.95 153.97 156.56 154.76 157.81 166.40 108.64
46 SPMA 107.38 106.52 113.48 133.91 160.07 184.84 97.03
47 TKIM 245.04 246.09 246.38 226.32 191.08 180.65 165.85
9 SUB SEKTOR MESIJN & ALAT BERAT
48 AMIN - - - - - 68.89 55.91
10 SUB SEKTOR OTOMOTIF & KOMPONEN
49 ASII 93.10 104.00 103.37 100.94 95.83 93.65 87.05
50 AUTO 36.12 47.46 62.77 32.45 41.87 41.36 38.68
51 BRAM 22.50 35.06 35.50 46.91 72.47 59.34 49.75
52 GDYR 176.09 176.60 136.54 96.43 117.54 114.55 101.79
53 GJTL 189.01 158.78 134.92 168.17 168.13 224.60 219.72
54 INDS 240.27 80.22 46.48 25.23 24.84 33.04 19.78
55 NIPS - 169.70 144.86 239.15 109.57 154.02 111.05
56 PRAS 258.73 143.70 106.07 95.81 87.74 112.17 130.30
57 SMSM 81.10 69.57 70.48 68.41 52.53 54.10 42.66
11 SUB SEKTOR TEKSTIL & GARMEN
58 ADMG 102.19 95.47 86.88 75.55 58.16 56.93 55.10
59 ARGO 202.33 374.72 718.55 1946.67 -771.97 -511.59 -303.82
60 CNTX 1488.99 519.26 1281.55 1349.35 1167.79 1142.92 3123.68
61 ERTX -180.34 35.77 402.33 52.97 58.16 205.88 160.00

65

Universitas Sumatera Utara


62 ESTI 87.80 102.44 119.44 155.17 200.00 330.77 206.25
63 HDTX 85.01 79.29 114.33 230.28 587.46 249.61 302.63
64 INDR 101.79 129.25 132.09 147.64 144.22 171.62 182.94
65 MYTX 906.42 2787.50 -3106.67 -2134.95 -861.94 -443.03 -275.32
66 PBRX 431.14 121.35 143.08 135.35 78.92 105.12 128.63
67 POLY -172.19 -159.01 -150.69 -142.93 -130.25 -125.08 -124.65
68 RICY 82.99 83.14 129.78 191.08 195.45 199.50 212.62
69 STAR 169.97 47.13 53.58 52.97 58.16 48.80 40.82
70 TFCO 33.79 31.74 26.91 23.63 18.12 10.18 10.31
71 SSTM 169.97 181.94 184.86 195.57 165.64 160.29 154.75
72 UNIT 55.04 26.67 57.92 90.04 82.57 89.67 77.05
12 SUB SEKTOR ALAS KAKI
73 BATA 45.92 41.86 52.54 71.46 80.42 45.34 44.34
74 BIMA -145.83 -147.89 -153.48 -138.13 -153.89 -149.01 -194.85
13 SUB SEKTOR KABEL
75 KBLI 104.48 50.49 37.40 50.79 42.13 51.02 41.64
76 KBLM 77.09 163.11 173.48 142.75 123.10 120.61 99.38
77 SCCO 173.52 180.35 127.22 149.08 103.32 92.19 100.74
78 VOKS 192.21 216.94 181.59 225.29 201.55 201.57 149.33
14 SUB SEKTOR ELEKTRONIKA
79 PTSN 73.58 61.54 71.70 52.94 33.33 28.57 30.00
15 SUB SEKTOR MAKANAN & MINUMAN
80 AISA 228.14 95.91 90.21 113.07 113.07 128.44 117.03
81 CEKA 175.65 103.21 121.81 102.46 138.92 132.24 60.65
82 DLTA 22.53 21.50 24.58 24.87 33.58 18.58 21.79
83 ICBP 44.44 45.45 40.00 53.33 69.23 62.50 55.56
84 INDF 137.50 67.74 73.53 105.41 112.50 111.63 88.37
85 MYOR 118.43 172.24 170.66 149.40 150.98 118.37 106.26
86 ROTI 24.62 38.83 80.78 131.51 123.13 127.69 102.43
87 SKLT 68.64 74.59 93.02 116.55 116.34 148.03 91.89
88 STTP 44.97 90.61 115.72 111.67 108.47 90.28 99.91
89 ULTJ 64.02 61.29 44.39 39.60 28.74 26.53 21.47
16 SUB SEKTOR ROKOK
90 GGRM 45.03 59.21 56.02 72.59 75.21 67.09 59.11
91 HMSP 100.94 87.62 97.23 93.60 110.25 18.72 24.38
92 RMBA 130.25 181.84 260.58 90.45 634.17 502.41 42.68
17 SUB SEKTOR FARMASI
93 DVLA 32.34 26.82 27.71 30.09 28.38 41.32 41.80

66

Universitas Sumatera Utara


94 INAF 135.69 82.92 82.77 119.15 111.00 158.78 140.00
95 KAEF 48.74 43.21 44.00 52.16 67.88 67.02 103.08
96 KLBF 21.83 26.98 27.76 33.12 26.56 25.21 22.16
97 MERK 19.56 18.22 36.54 35.94 29.29 35.52 27.66
98 PYFA 30.25 43.25 54.89 86.49 78.89 58.02 58.34
99 TSPC 35.70 39.54 38.14 40.01 35.33 44.89 42.07
18 SUB SEKTOR KOSMETIK & BARANG KEPERLUAN RUMAH TANGGA
100 ADES 226.26 152.00 85.65 66.67 73.33 98.78 99.74
101 MBTO 186.21 35.25 40.09 35.48 36.42 49.31 61.14
102 MRAT 14.24 17.88 17.92 16.18 29.77 31.83 30.61
103 TCID 104.11 10.78 15.05 23.86 44.35 21.41 22.49
19 SUB SEKTOR PERALATAN RUMAH TANGGA
104 KICI 34.92 35.94 42.42 32.88 23.08 43.01 56.18
105 LMPI 51.62 68.30 99.02 106.80 104.56 97.51 98.53

67

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 4

Data Variabel Audit Delay Tahun 2010 - 2016


NO KODE 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
1 SUB SEKTOR SEMEN
1 INTP 59 72 66 66 64 70 72
2 SMBR - - - 45 44 46 45
3 SMCB 31 45 46 48 48 53 54
4 SMGR 67 79 46 45 44 46 48
2 SUB SEKTOR KERAMIK, PORSELEN & KACA
5 AMFG 84 88 86 86 84 89 88
6 ARNA 74 65 64 49 49 60 67
7 KIAS 77 89 84 51 49 75 89
8 MLIA 84 86 81 80 71 88 86
3 SUB SEKTOR LOGAM & SEJENISNYA
9 ALKA 90 76 81 87 86 88 86
10 ALMI 73 79 81 80 83 88 86
11 BTON 68 81 81 83 84 84 82
12 CTBN 48 47 49 80 79 81 80
13 GDST 75 80 81 79 76 81 80
14 JKSW 83 90 79 86 86 88 89
15 JPRS 82 81 81 80 82 82 82
16 KRAS 77 65 101 52 56 62 60
17 LION 70 72 84 85 70 82 72
18 LMSH 63 72 84 85 70 84 72
19 NIKL 49 61 57 55 54 54 53
20 TBMS 67 76 77 91 75 82 76
4 SUB SEKTOR KIMIA
21 BRPT 82 81 86 85 77 88 79
22 BUDI 82 82 81 80 79 81 79
23 DPNS 84 110 84 84 84 90 79
24 EKAD 80 67 79 76 79 78 76
25 SRSN 80 89 81 69 86 71 76
26 TPIA 45 79 84 83 68 83 67
27 UNIC 49 75 59 59 77 88 88
5 SUB SEKTOR PLASTIK & KEMASAN
28 APLI 82 82 80 78 79 88 73
29 BRNA 75 86 79 86 82 90 86

68

Universitas Sumatera Utara


30 FPNI 56 59 63 76 75 60 65
31 IGAR 80 33 45 45 40 50 48
32 IPOL 77 89 86 66 72 83 83
33 SIAP 81 37 79 56 86 116 73
34 SIMA 80 75 85 85 85 271 69
35 TRST 70 82 81 77 75 74 76
36 YPAS 66 67 67 87 65 70 69
6 SUB SEKTOR PAKAN TERNAK
37 CPIN 70 81 86 85 86 89 88
38 JPFA 84 86 80 80 56 53 58
39 MAIN 88 87 86 83 86 84 88
7 SUB SEKTOR KAYU & PENGOLAHANNYA
40 TIRT 80 82 81 79 84 83 82
8 SUB SEKTOR PULP & KERTAS
41 ALDO 80 82 84 77 77 78 76
42 DAJK - - - 113 86 120 68
43 FASW 84 82 86 62 69 88 52
44 INKP 80 82 77 78 83 84 83
45 INRU 67 67 64 77 71 64 73
46 SPMA 76 79 77 86 89 88 88
47 TKIM 80 82 77 78 83 84 83
9 SUB SEKTOR MESIJN & ALAT BERAT
48 AMIN - - - - - 91 102
10 SUB SEKTOR OTOMOTIF & KOMPONEN
49 ASII 55 55 57 57 57 56 58
50 AUTO 49 51 51 51 51 51 51
51 BRAM 80 82 81 84 89 82 81
52 GDYR 63 89 84 84 86 88 88
53 GJTL 81 87 86 83 84 88 83
54 INDS 81 86 84 85 89 88 83
55 NIPS - 121 86 86 86 81 139
56 PRAS 97 108 137 80 84 85 83
57 SMSM 80 67 67 80 84 89 88
11 SUB SEKTOR TEKSTIL & GARMEN
58 ADMG 77 86 148 80 82 88 74
59 ARGO 74 76 86 101 84 110 100
60 CNTX 89 89 87 90 89 87 86

69

Universitas Sumatera Utara


61 ERTX 89 48 57 76 76 88 86
62 ESTI 75 80 79 78 76 84 81
63 HDTX 80 69 70 78 75 75 66
64 INDR 70 87 86 86 76 89 81
65 MYTX 83 88 84 84 119 62 62
66 PBRX 81 75 81 59 75 76 86
67 POLY 82 81 77 76 76 74 76
68 RICY 80 87 81 83 75 78 80
69 STAR 87 89 84 80 78 88 89
70 TFCO 82 81 80 83 82 82 81
71 SSTM 118 150 127 84 86 88 86
72 UNIT 88 86 84 79 84 81 82
12 SUB SEKTOR ALAS KAKI
73 BATA 83 75 86 83 85 88 89
74 BIMA 76 72 84 86 89 86 86
13 SUB SEKTOR KABEL
75 KBLI 69 89 74 79 79 81 80
76 KBLM 84 87 87 84 86 88 83
77 SCCO 90 86 87 80 82 78 76
78 VOKS 77 76 79 79 105 98 76
14 SUB SEKTOR ELEKTRONIKA
79 PTSN 61 65 67 64 72 75 86
15 SUB SEKTOR MAKANAN & MINUMAN
80 AISA 119 103 87 105 96 97 116
81 CEKA 63 72 70 66 85 76 80
82 DLTA 82 87 86 86 86 89 86
83 ICBP 70 75 70 76 71 83 79
84 INDF 70 75 70 76 71 83 79
85 MYOR 77 39 87 85 86 82 74
86 ROTI 56 72 37 48 79 84 67
87 SKLT 66 75 70 78 75 88 74
88 STTP 96 96 86 86 86 81 157
89 ULTJ 83 86 84 83 89 89 81
16 SUB SEKTOR ROKOK
90 GGRM 87 73 81 76 83 78 81
91 HMSP 75 76 73 86 77 61 65
92 RMBA 87 82 85 86 81 77 72

70

Universitas Sumatera Utara


17 SUB SEKTOR FARMASI
93 DVLA 59 46 58 59 59 68 68
94 INAF 84 88 59 52 51 56 59
95 KAEF 84 81 57 50 51 54 54
96 KLBF 67 69 67 70 71 71 76
97 MERK 54 54 46 45 45 58 63
98 PYFA 73 59 59 69 75 81 76
99 TSPC 82 75 74 76 78 78 74
18 SUB SEKTOR KOSMETIK & BARANG KEPERLUAN RUMAH TANGGA
100 ADES 69 79 67 73 89 88 83
101 MBTO 59 75 74 76 84 81 79
102 MRAT 80 79 81 83 85 89 83
103 TCID 61 62 64 64 64 63 62
19 SUB SEKTOR PERALATAN RUMAH TANGGA
104 KICI 66 67 73 62 63 88 68
105 LMPI 74 79 79 73 68 77 80

71

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 5

Data Variabel Audit Tenure Tahun 2010 - 2016


NO KODE 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
1 SUB SEKTOR SEMEN
1 INTP 1 2 3 4 5 6 7
2 SMBR - - - 1 2 3 1
3 SMCB 1 2 3 4 5 6 7
4 SMGR 1 2 3 1 2 3 4
2 SUB SEKTOR KERAMIK, PORSELEN & KACA
5 AMFG 1 2 3 4 5 6 7
6 ARNA 1 2 3 4 5 6 7
7 KIAS 1 2 3 1 2 3 1
8 MLIA 1 2 3 4 5 6 7
3 SUB SEKTOR LOGAM & SEJENISNYA
9 ALKA 1 1 2 3 4 5 6
10 ALMI 1 2 3 4 1 2 3
11 BTON 1 2 3 4 5 6 7
12 CTBN 1 2 3 4 5 6 7
13 GDST 1 2 3 4 1 1 2
14 JKSW 1 1 2 3 1 2 1
15 JPRS 1 2 3 4 5 6 7
16 KRAS 1 2 3 4 5 6 7
17 LION 1 2 3 4 5 6 7
18 LMSH 1 2 3 4 5 6 7
19 NIKL 1 2 1 2 3 4 5
20 TBMS 1 2 3 4 5 6 7
4 SUB SEKTOR KIMIA
21 BRPT 1 2 3 4 5 6 7
22 BUDI 1 2 3 4 5 6 7
23 DPNS 1 2 3 4 5 6 7
24 EKAD 1 2 3 4 5 1 1
25 SRSN 1 2 3 4 5 6 7
26 TPIA 1 2 3 4 5 6 7
27 UNIC 1 2 3 4 5 6 7
5 SUB SEKTOR PLASTIK & KEMASAN
28 APLI 1 2 1 2 3 4 5

72

Universitas Sumatera Utara


29 BRNA 1 1 2 3 4 5 6
30 FPNI 1 1 2 3 4 1 2
31 IGAR 1 2 3 1 2 3 4
32 IPOL 1 2 3 4 5 6 7
33 SIAP 1 2 3 4 1 1 2
34 SIMA 1 2 3 1 2 1 1
35 TRST 1 2 3 4 5 6 7
36 YPAS 1 2 3 4 1 1 2
6 SUB SEKTOR PAKAN TERNAK
37 CPIN 1 2 3 4 5 6 7
38 JPFA 1 2 3 4 5 6 7
39 MAIN 1 2 3 4 5 6 7
7 SUB SEKTOR KAYU & PENGOLAHANNYA
40 TIRT 1 2 1 2 3 4 1
8 SUB SEKTOR PULP & KERTAS
41 ALDO 0 1 2 1 2 3 1
42 DAJK - - - 1 2 3 1
43 FASW 1 2 3 4 5 6 7
44 INKP 1 2 3 4 1 2 3
45 INRU 1 2 3 1 2 3 4
46 SPMA 1 2 3 4 5 1 1
47 TKIM 1 2 3 4 1 2 3
9 SUB SEKTOR MESIJN & ALAT BERAT
48 AMIN - - - - - 1 2
10 SUB SEKTOR OTOMOTIF & KOMPONEN
49 ASII 1 2 3 4 5 6 7
50 AUTO 1 2 3 4 5 6 7
51 BRAM 1 2 3 4 5 6 7
52 GDYR 1 2 3 4 5 6 7
53 GJTL 1 2 3 4 5 6 7
54 INDS 1 2 1 2 3 4 5
55 NIPS - 1 1 1 2 3 4
56 PRAS 1 1 2 1 2 3 1
57 SMSM 1 2 3 1 2 3 4
11 SUB SEKTOR TEKSTIL & GARMEN
58 ADMG 1 2 3 4 5 6 7

73

Universitas Sumatera Utara


59 ARGO 1 2 3 1 1 2 3
60 CNTX 1 2 3 4 5 6 7
61 ERTX 1 2 3 4 5 6 7
62 ESTI 1 2 3 4 5 6 7
63 HDTX 1 2 3 4 1 2 1
64 INDR 1 2 3 4 5 6 7
65 MYTX 1 2 3 4 1 2 3
66 PBRX 1 1 2 3 4 5 1
67 POLY 1 1 2 3 4 5 6
68 RICY 1 2 3 4 1 2 1
69 STAR 0 1 1 2 3 4 1
70 TFCO 1 2 3 4 5 6 7
71 SSTM 1 2 3 1 2 3 4
72 UNIT 1 1 1 2 1 2 3
12 SUB SEKTOR ALAS KAKI
73 BATA 1 2 3 4 5 6 7
74 BIMA 1 2 1 2 3 1 2
13 SUB SEKTOR KABEL
75 KBLI 1 2 3 4 5 6 7
76 KBLM 1 2 1 1 2 3 1
77 SCCO 1 2 1 1 2 3 4
78 VOKS 1 1 1 2 3 4 5
14 SUB SEKTOR ELEKTRONIKA
79 PTSN 1 2 3 4 5 6 1
15 SUB SEKTOR MAKANAN & MINUMAN
80 AISA 1 2 3 4 5 6 7
81 CEKA 1 2 3 4 5 6 7
82 DLTA 1 2 3 4 5 6 7
83 ICBP 1 2 3 4 5 6 7
84 INDF 1 2 3 4 5 6 7
85 MYOR 1 2 3 4 5 6 7
86 ROTI 1 2 3 4 5 6 7
87 SKLT 1 2 3 4 5 6 7
88 STTP 1 1 2 3 4 5 6
89 ULTJ 1 2 1 1 2 3 4
16 SUB SEKTOR ROKOK

74

Universitas Sumatera Utara


90 GGRM 1 2 3 4 5 6 7
91 HMSP 1 2 3 4 5 6 7
92 RMBA 1 2 3 4 5 6 1
17 SUB SEKTOR FARMASI
93 DVLA 1 2 3 4 0 5 6
94 INAF 1 2 1 2 3 4 5
95 KAEF 1 1 2 3 4 5 6
96 KLBF 1 2 3 4 5 6 7
97 MERK 1 2 3 4 5 6 7
98 PYFA 1 2 3 4 5 6 7
99 TSPC 1 2 3 4 5 6 7
18 SUB SEKTOR KOSMETIK & BARANG KEPERLUAN RUMAH TANGGA
100 ADES 1 2 3 4 1 2 3
101 MBTO 1 1 2 3 4 5 6
102 MRAT 1 2 3 4 5 1 2
103 TCID 1 2 3 4 5 6 7
19 SUB SEKTOR PERALATAN RUMAH TANGGA
104 KICI 1 2 3 4 5 6 7
105 LMPI 1 2 3 4 5 1 1

75

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 6

Data Variabel Ukuran Perusahaan Tahun 2010 – 2016


NO KODE 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
1 SUB SEKTOR SEMEN
1 INTP 16.546 16.714 16.940 17.097 17.179 17.135 17.222
2 SMBR - - - 14.813 14.889 15.000 15.290
3 SMCB 16.161 16.209 16.314 16.517 16.660 16.670 16.799
4 SMGR 16.560 16.794 17.096 17.243 17.351 17.457 17.605
2 SUB SEKTOR KERAMIK, PORSELEN & KACA
5 AMFG 14.680 14.805 14.952 15.079 15.181 15.267 15.521
6 ARNA 13.680 13.631 13.751 13.942 14.046 14.174 14.249
7 KIAS 14.051 14.533 14.578 14.636 14.671 14.550 14.436
8 MLIA 15.327 15.627 15.696 15.788 15.792 15.779 15.860
3 SUB SEKTOR LOGAM & SEJENISNYA
9 ALKA 11.978 12.463 11.904 12.396 12.409 11.882 11.825
10 ALMI 14.260 14.438 14.448 14.828 14.983 14.599 14.582
11 BTON 11.405 11.684 11.885 12.079 12.068 12.118 12.086
12 CTBN 12.513 12.409 12.500 12.521 12.445 12.313 11.986
13 GDST 13.887 13.793 13.967 13.991 14.119 13.984 14.045
14 JKSW 12.578 12.568 12.538 12.478 12.621 12.489 12.518
15 JPRS 12.927 12.990 12.896 12.839 12.824 12.803 12.769
16 KRAS 14.476 14.690 14.756 14.682 14.770 15.124 15.186
17 LION 12.624 12.810 12.980 13.119 13.305 13.368 13.438
18 LMSH 11.267 11.493 11.764 11.861 11.849 11.804 12.000
19 NIKL 11.532 11.530 11.614 11.731 11.707 11.641 11.692
20 TBMS 11.843 12.006 12.194 12.039 12.076 11.781 11.774
4 SUB SEKTOR KIMIA
21 BRPT 14.393 14.557 14.567 14.658 14.659 14.628 14.760
22 BUDI 14.492 14.568 14.648 14.684 14.723 14.999 14.891
23 DPNS 12.076 12.057 12.126 12.454 12.502 12.523 12.599
24 EKAD 12.228 12.378 12.520 12.747 12.927 12.873 13.462
25 SRSN 12.805 12.797 12.904 12.950 13.046 13.261 13.483
26 TPIA 14.212 14.289 14.339 14.461 14.470 14.437 14.571
27 UNIC 12.444 12.545 12.422 12.503 12.372 12.312 12.332
5 SUB SEKTOR PLASTIK & KEMASAN
28 APLI 12.724 12.721 12.718 12.623 12.518 12.640 12.659

76

Universitas Sumatera Utara


29 BRNA 13.219 13.375 13.555 13.933 14.104 14.415 14.552
30 FPNI 12.696 12.711 12.671 12.577 12.454 12.359 12.229
31 IGAR 12.758 12.782 12.652 12.660 12.765 12.858 12.993
32 IPOL 12.438 12.599 12.553 12.534 12.562 12.545 12.553
33 SIAP 11.924 12.003 12.125 12.516 15.421 12.535 12.340
34 SIMA 10.828 10.772 10.796 11.087 11.045 10.599 10.601
35 TRST 14.491 14.547 14.599 14.998 14.998 15.027 15.007
36 YPAS 12.210 12.317 12.764 13.328 12.678 12.540 12.543
6 SUB SEKTOR PAKAN TERNAK
37 CPIN 15.690 15.996 16.329 16.571 16.864 17.031 17.002
38 JPFA 15.759 15.928 16.210 16.518 16.571 16.658 16.773
39 MAIN 13.781 14.099 14.403 14.610 15.077 15.192 15.182
7 SUB SEKTOR KAYU & PENGOLAHANNYA
40 TIRT 13.266 13.446 13.429 13.491 13.478 13.545 13.612
8 SUB SEKTOR PULP & KERTAS
41 ALDO 11.809 12.011 12.128 12.616 12.785 12.810 12.925
42 DAJK - - - 12.616 12.785 12.810 12.925
43 FASW 15.318 15.412 15.534 15.555 15.535 15.761 15.965
44 INKP 15.595 15.659 15.710 15.729 15.690 15.767 15.744
45 INRU 12.582 12.678 12.659 12.682 12.708 12.719 12.735
46 SPMA 14.214 14.255 14.325 14.385 14.554 14.597 14.585
47 TKIM 14.661 14.759 14.802 14.773 14.813 14.803 14.728
9 SUB SEKTOR MESIJN & ALAT BERAT
48 AMIN - - - - - 11.934 12.201
10 SUB SEKTOR OTOMOTIF & KOMPONEN
49 ASII 11.638 11.947 12.113 12.274 12.372 12.411 12.476
50 AUTO 15.536 15.756 15.991 16.340 16.481 16.479 16.497
51 BRAM 12.195 12.251 12.346 12.384 12.639 12.584 12.598
52 GDYR 11.757 11.781 11.727 11.618 11.740 11.690 11.634
53 GJTL 16.164 16.267 16.370 16.547 16.591 16.678 16.744
54 INDS 13.554 13.946 14.325 14.602 14.641 14.753 14.723
55 NIPS - 13.010 13.172 13.590 14.003 14.252 14.390
56 PRAS 13.025 13.272 13.266 13.587 14.068 14.244 14.283
57 SMSM 14.013 14.099 14.264 14.354 14.375 14.640 14.629
11 SUB SEKTOR TEKSTIL & GARMEN
58 ADMG 13.225 13.311 13.301 13.236 13.052 12.948 12.848
59 ARGO 14.413 14.352 14.409 12.082 11.890 11.777 11.663

77

Universitas Sumatera Utara


60 CNTX 10.465 10.506 10.347 10.343 10.335 10.372 10.559
61 ERTX 11.875 12.752 12.979 13.527 13.562 10.878 10.872
62 ESTI 11.259 11.331 11.296 11.207 11.151 10.948 10.808
63 HDTX 13.830 13.829 14.125 14.682 15.256 15.400 15.372
64 INDR 13.245 13.421 13.442 13.506 13.516 13.597 13.648
65 MYTX 14.448 14.430 14.405 14.555 14.529 14.480 14.298
66 PBRX 13.696 14.231 14.510 14.661 15.113 15.302 15.462
67 POLY 13.230 13.021 12.907 12.771 12.525 12.354 12.350
68 RICY 13.327 13.372 13.644 13.920 13.973 13.996 14.069
69 STAR 13.679 13.485 13.530 13.527 13.562 13.499 13.445
70 TFCO 12.871 12.866 12.857 12.799 12.738 12.660 12.683
71 SSTM 13.679 13.645 13.605 13.595 13.559 13.490 13.416
72 UNIT 12.644 12.627 12.848 13.037 12.996 13.040 12.978
12 SUB SEKTOR ALAS KAKI
73 BATA 13.090 13.154 13.260 13.430 13.559 13.586 13.597
74 BIMA 11.377 11.424 11.514 11.678 11.553 11.508 11.430
13 SUB SEKTOR KABEL
75 KBLI 13.296 13.896 13.965 14.106 14.106 14.255 14.442
76 KBLM 12.907 13.374 13.491 13.391 13.381 13.391 13.368
77 SCCO 13.962 14.191 14.212 14.382 14.320 14.388 14.712
78 VOKS 13.935 14.269 14.345 14.486 14.256 14.245 14.327
14 SUB SEKTOR ELEKTRONIKA
79 PTSN 11.445 11.354 11.432 11.273 11.088 11.059 11.098
15 SUB SEKTOR MAKANAN & MINUMAN
80 AISA 14.477 15.094 15.168 15.429 15.429 16.019 16.041
81 CEKA 13.654 13.621 13.843 13.883 14.066 14.211 14.170
82 DLTA 13.470 13.453 13.521 13.673 13.806 13.853 13.995
83 ICBP 9.473 9.741 9.616 9.952 10.086 10.166 10.240
84 INDF 10.758 10.878 10.985 11.238 11.362 11.419 11.314
85 MYOR 15.297 15.703 15.932 16.089 16.147 16.244 16.374
86 ROTI 13.250 13.540 14.002 14.416 14.578 14.811 14.887
87 SKLT 12.203 12.275 12.428 12.618 12.712 12.840 13.250
88 STTP 13.384 13.748 14.039 14.201 14.346 14.468 14.664
89 ULTJ 14.512 14.595 14.700 14.849 14.886 15.080 15.260
16 SUB SEKTOR ROKOK
90 GGRM 17.241 17.481 17.541 17.743 17.880 17.967 17.958
91 HMSP 16.837 16.777 17.083 17.126 17.161 17.453 17.565

78

Universitas Sumatera Utara


92 RMBA 15.405 15.661 15.752 16.038 16.143 16.355 16.416
17 SUB SEKTOR FARMASI
93 DVLA 6.743 6.827 6.979 7.082 7.120 7.227 7.334
94 INAF 13.506 13.924 13.988 14.074 14.037 14.243 14.139
95 KAEF 14.321 14.400 14.546 14.721 14.977 15.049 15.344
96 KLBF 15.766 15.929 16.058 16.242 16.335 16.433 16.539
97 MERK 12.981 13.278 13.252 13.453 13.481 13.371 13.518
98 PYFA 11.519 11.678 11.819 12.073 12.060 11.983 12.026
99 TSPC 15.094 15.263 15.349 15.503 15.537 15.654 15.700
18 SUB SEKTOR KOSMETIK & BARANG KEPERLUAN RUMAH TANGGA
100 ADES 12.690 12.664 12.872 12.997 13.132 13.390 13.551
101 MBTO 12.716 13.202 13.320 13.324 13.336 13.383 13.473
102 MRAT 12.865 12.954 13.029 12.994 13.120 13.117 13.088
103 TCID 13.862 13.938 14.048 14.198 14.432 14.549 14.597
19 SUB SEKTOR PERALATAN RUMAH TANGGA
104 KICI 11.361 11.378 11.461 11.496 11.480 11.804 11.848
105 LMPI 13.319 13.438 13.611 13.620 13.603 13.584 13.605

79

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7

Data Variabel Auditor Switching Tahun 2010 – 2016


NO KODE 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
1 SUB SEKTOR SEMEN
1 INTP 0 0 0 0 0 0 0
2 SMBR - - - 0 0 0 1
3 SMCB 0 0 0 0 0 0 0
4 SMGR 0 0 0 1 0 0 0
2 SUB SEKTOR KERAMIK, PORSELEN & KACA
5 AMFG 0 0 0 0 0 0 0
6 ARNA 0 0 0 0 0 0 0
7 KIAS 0 0 0 1 0 0 1
8 MLIA 0 0 0 0 0 0 0
3 SUB SEKTOR LOGAM & SEJENISNYA
9 ALKA 0 1 0 0 0 0 0
10 ALMI 0 0 0 0 1 0 0
11 BTON 0 0 0 0 0 0 0
12 CTBN 0 0 0 0 0 0 0
13 GDST 0 0 0 0 1 1 0
14 JKSW 0 1 0 0 1 0 1
15 JPRS 0 0 0 0 0 0 0
16 KRAS 0 0 0 0 0 0 0
17 LION 0 0 0 0 0 0 0
18 LMSH 0 0 0 0 0 0 0
19 NIKL 0 0 1 0 0 0 0
20 TBMS 0 0 0 0 0 0 0
4 SUB SEKTOR KIMIA
21 BRPT 0 0 0 0 0 0 0
22 BUDI 0 0 0 0 0 0 0
23 DPNS 0 0 0 0 0 0 0
24 EKAD 0 0 0 0 0 1 1
25 SRSN 0 0 0 0 0 0 0
26 TPIA 0 0 0 0 0 0 0
27 UNIC 0 0 0 0 0 0 0
5 SUB SEKTOR PLASTIK & KEMASAN
28 APLI 0 0 1 0 0 0 0
29 BRNA 0 1 0 0 0 0 0

80

Universitas Sumatera Utara


30 FPNI 0 1 0 0 0 1 0
31 IGAR 0 0 0 1 0 0 0
32 IPOL 0 0 0 0 0 0 0
33 SIAP 0 0 0 0 1 1 0
34 SIMA 0 0 0 1 0 1 1
35 TRST 0 0 0 0 0 0 0
36 YPAS 0 0 0 0 1 1 0
6 SUB SEKTOR PAKAN TERNAK
37 CPIN 0 0 0 0 0 0 0
38 JPFA 0 0 0 0 0 0 0
39 MAIN 0 0 0 0 0 0 0
7 SUB SEKTOR KAYU & PENGOLAHANNYA
40 TIRT 0 0 1 0 0 0 1
8 SUB SEKTOR PULP & KERTAS
41 ALDO 0 0 0 1 0 0 1
42 DAJK - - - 0 0 0 1
43 FASW 0 0 0 0 0 0 0
44 INKP 0 0 0 0 1 0 0
45 INRU 0 0 0 1 0 0 0
46 SPMA 0 0 0 0 0 1 1
47 TKIM 0 0 0 0 1 0 0
9 SUB SEKTOR MESIJN & ALAT BERAT
48 AMIN - - - - - 0 0
10 SUB SEKTOR OTOMOTIF & KOMPONEN
49 ASII 0 0 0 0 0 0 0
50 AUTO 0 0 0 0 0 0 0
51 BRAM 0 0 0 0 0 0 0
52 GDYR 0 0 0 0 0 0 0
53 GJTL 0 0 0 0 0 0 0
54 INDS 0 0 1 0 0 0 0
55 NIPS - 1 1 1 0 0 0
56 PRAS 0 1 0 1 0 0 1
57 SMSM 0 0 0 1 0 0 0
11 SUB SEKTOR TEKSTIL & GARMEN
58 ADMG 0 0 0 0 0 0 0
59 ARGO 0 0 0 1 1 0 0
60 CNTX 0 0 0 0 0 0 0
61 ERTX 0 0 0 0 0 0 0

81

Universitas Sumatera Utara


62 ESTI 0 0 0 0 0 0 0
63 HDTX 0 0 0 0 1 0 1
64 INDR 0 0 0 0 0 0 0
65 MYTX 0 0 0 0 1 0 0
66 PBRX 0 1 0 0 0 0 1
67 POLY 0 1 0 0 0 0 0
68 RICY 0 0 0 0 1 0 1
69 STAR 0 0 1 0 0 0 1
70 TFCO 0 0 0 0 0 0 0
71 SSTM 0 0 0 1 0 0 0
72 UNIT 0 1 1 0 1 0 0
12 SUB SEKTOR ALAS KAKI
73 BATA 0 0 0 0 0 0 0
74 BIMA 0 0 1 0 0 1 0
13 SUB SEKTOR KABEL
75 KBLI 0 0 0 0 0 0 0
76 KBLM 0 0 1 1 0 0 1
77 SCCO 0 0 1 1 0 0 0
78 VOKS 0 1 1 0 0 0 0
14 SUB SEKTOR ELEKTRONIKA
79 PTSN 0 0 0 0 0 0 1
15 SUB SEKTOR MAKANAN & MINUMAN
80 AISA 0 0 0 0 0 0 0
81 CEKA 0 0 0 0 0 0 0
82 DLTA 0 0 0 0 0 0 0
83 ICBP 0 0 0 0 0 0 0
84 INDF 0 0 0 0 0 0 0
85 MYOR 0 0 0 0 0 0 0
86 ROTI 0 0 0 0 0 0 0
87 SKLT 0 0 0 0 0 0 0
88 STTP 0 1 0 0 0 0 0
89 ULTJ 0 0 1 1 0 0 0
16 SUB SEKTOR ROKOK
90 GGRM 0 0 0 0 0 0 0
91 HMSP 0 0 0 0 0 0 0
92 RMBA 0 0 0 0 0 0 1
17 SUB SEKTOR FARMASI
93 DVLA 0 0 0 0 0 0 0

82

Universitas Sumatera Utara


94 INAF 0 0 1 0 0 0 0
95 KAEF 0 1 0 0 0 0 0
96 KLBF 0 0 0 0 0 0 0
97 MERK 0 0 0 0 0 0 0
98 PYFA 0 0 0 0 0 0 0
99 TSPC 0 0 0 0 0 0 0
18 SUB SEKTOR KOSMETIK & BARANG KEPERLUAN RUMAH TANGGA
100 ADES 0 0 0 0 1 0 0
101 MBTO 0 1 0 0 0 0 0
102 MRAT 0 0 0 0 0 1 0
103 TCID 0 0 0 0 0 0 0
19 SUB SEKTOR PERALATAN RUMAH TANGGA
104 KICI 0 0 0 0 0 0 0
105 LMPI 0 0 0 0 0 1 1

83

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 8

Output Hasil Pengujian Data dengan Software SPSS versi 22

Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DISTRESS 723 -3106,67 3123,68 112,7465 290,90274

AUDELAY 723 31 271 77,28 16,179

TENURE 723 0 7 3,16 1,924

LnTA 723 6,743 17,967 13,63509 1,741035

Valid N (listwise) 723

Statistik Frekuensi
Statistics

SWITCH
Valid 723
N
Missing 0

Statistik Frekuensi Variabel Auditor Switching


SWITCH

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

0 642 88,8 88,8 88,8


Valid
1 81 11,2 11,2 100,0
Total 723 100,0 100,0

84

Universitas Sumatera Utara


Hasil Uji Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Tabel Likelihood Block 0


Iteration Historya,b,c
Iteration -2 Log likelihood Coefficients
Constant
1 529,251 -1,552
2 507,684 -1,987
Step 0 3 507,178 -2,068
4 507,178 -2,070
5 507,178 -2,070
a. Constant is included in the model.
b. Initial -2 Log Likelihood: 507,178
c. Estimation terminated at iteration number 5 because
parameter estimates changed by less than ,001.

Tabel Likelihood Block 1


Iteration Historya,b,c,d
Iteration -2 Log Coefficients
likelihood Constant DISTRES AUDELA TENURE LnTA
S Y
1 457,509 -1,696 ,000 ,009 -,262 ,021
2 366,714 -2,131 ,000 ,015 -,631 ,051
3 316,331 -2,164 ,000 ,018 -1,158 ,089
4 286,652 -1,991 ,000 ,021 -1,851 ,125
5 273,053 -1,711 ,000 ,024 -2,615 ,152
Step 1
6 269,101 -1,397 ,000 ,026 -3,249 ,168
7 268,564 -1,173 ,000 ,026 -3,580 ,172
8 268,548 -1,115 ,000 ,026 -3,651 ,173
9 268,548 -1,113 ,000 ,026 -3,653 ,173
10 268,548 -1,113 ,000 ,026 -3,653 ,173
a. Method: Enter
b. Constant is included in the model.
c. Initial -2 Log Likelihood: 507,178
d. Estimation terminated at iteration number 10 because parameter estimates changed
by less than ,001.

85

Universitas Sumatera Utara


Hasil Uji Kelayakan Model Regresi

Tabel Hosmer and Lemeshow Test


Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 2,376 8 ,967

Hasil Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke R.Square)


Tabel Nagelkerke R Square
Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Nagelkerke R


Square Square

1 268,548a ,281 ,558

a. Estimation terminated at iteration number 10 because parameter


estimates changed by less than ,001.

Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95% C.I.for


EXP(B)
Lower Upper

DISTRESS ,000 ,001 ,001 1 ,975 1,000 ,999 1,001

AUDELAY ,026 ,011 6,210 1 ,013 1,027 1,006 1,048


Step
TENURE -3,653 ,595 37,726 1 ,000 ,026 ,008 ,083
1a
LnTA ,173 ,104 2,765 1 ,096 1,189 ,970 1,458
Constant -1,113 1,688 ,435 1 ,510 ,329
a. Variable(s) entered on step 1: DISTRESS, AUDELAY, TENURE, LnTA.

86

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai