PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
RABIATUL ADAWIA
NIM : B0216355
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mengakibatkan berbagai dampak tidak baik bagi ibu hamil dan bayi,
kali lebih besar dari pada bayi yang lahir dengan berat lahir cukup
oleh karena itu, perlu adanya deteksi dini dalam kehamilan yang dapat
nutrisi untuk ibu hamil. Gizi ibu hamil merupakan nutrisi yang
makanan dilihat bukan hanya dalam porsi yang dimakan tetapi harus
energi dan protein, sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak
kesehatan RI tahun 2013, sekitar 146. 000 bayi usia 0-1 tahun dan
86.000 bayi baru lahir 0-28 hari meninggal setiap tahun di indonesia.
Angka kematian bayi adalah 32 per 1000 kelahiran hidup, lima puluh
Apabila status gizi ibu buruk, baik sebelum kehamilan dan selama
janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir yang mudah
wanita usia subur (15-49 tahun) sebesar 20,8% dan pada wanita
prevalensi KEK naik untuk semua kelompok umur dan kondisi wanita
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat
kurang dari 2500 gram diukur pada saat lahir atau sampai hari ke
tujuh setelah lahir (Putra, 2012). Menurut Saputra (2014), bayi berat
lahir rendah ialah berat badan bayi yang lahir kurang dari 2500 gram
(Kemenkes, 2015).
Upaya dalam meningkatkan kesehatan ibu dan bayi baru lahir,
tahun 2017 39 jiwa, dan tahun 2018 48 jiwa. Sedangkan jika dilihat
B. Rumusan Masalah
ini adalah Adakah Hubungan status gizi pada ibu hamil dengan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
lembang majene
Majene
D. Manfaat penelitian
1. Bagi institusi
TINJAUAN PUSTAKA
Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan istilah lain untuk bayi
prematur hingga tahun 1961. Istilah ini mulai diubah dikarenakan tidak
seluruh bayi dengan berat badan lahir rendah lahir secara prematur
berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memendang masa gestasi
(Kosim, 2008).
Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan
berat kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi (berat
lahir adalah berat bayi yang di timbang dalam 1 jam setelah lahir),
istilah bayi prematur (premature baby) menjadi berat bayi lahir rendah
(2014), adalah bayi berat lahir rendah dengan berat lahir adalah :
a. < 2500 gram tanpa memandang masa gestasi.
b. Bayi berat lahir cukup/normal dengan berat lahir > 2500 – 4000
gram.
c. Bayi berat lahir lebih dengan berat lahir > 4000 gram.
d. Bayi dengan kurang bulan (BKB), bayi lahir dengan masa gestasi
f. Bayi lebih bulan (BLB), bayi lahir dengan masa gestasi lebih dari
g. Bayi kecil untuk masa kehamilan atau small for gestational age
h. Bayi besar untuk masa kehamilan atau large for gestational age
adalah bayi berat lahir rendah (BBLR), dengan berat badan 1500-
2500 gram. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), dengan berat
badan bayi kurang dari 1500 gram. Bayi berat lahir ekstrem rendah
1. Prematuritas Murni
kehamilan (NKB-SMK).
yaitu faktor ibu dan faktor janin. Faktor ibu terdiri atas
Alatas, 2005).
kepala bayi lebih besar dari badan bayi, kulit bayi terlihat
2009).
intrauterin.
(2009) yaitu :
a. Stadium I
b. Stadium II
c. Stadium III
Ditemukan tanda stadium II disertai kulit, kuku,
berikut;
3. Faktor ibu
kardiovaskular.
kurang memadai.
e. Faktor janin
kelainan janin.
dalam bernafas
d. Asfiksia neonatorum.
2009).
Kejadian BBLR mempunyai dampak bagi kesehatan bayi
2012) :
c. Gangguan imunologik.
d. Ikterus.
perkembangan.
terganggu.
c. Gangguan neurologis dan kognisi.
berlebihan.
4. Faktor lingkungan
terjangkau.
5. Paritas ibu
dan bersalin serta paritas lebih dari 3 tidak aman. Hal ini
endemik kretinisme.
tubuh dan energi yang dikeluarkan dari luar tubuh sesuai dengan
dari karbohidrat, protein, lemak dan zat gizi lainnya (Nix, 2005). Status
orang (Apriadji, 1986). Status gizi kurang atau yang lebih sering
jumlah energi yang masuk lebih sedikit dari energi yang dikeluarkan.
Hal ini dapat terjadi karena jumlah energi yang masuk lebih sedikit dari
sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa kehamilan
pada ibu hamil adalah kompleks dilihat dari adanya beban ibu hamil
penelitian ini tidak dilakukan analisis aktivitas ibu hamil akan tetapi ini
dengan KEK sebesar 55 ibu hamil atau (53, 9%). Faktor lain yang
mempengaruhi status gizi ibu ada berat badan ibu hamil dari hasil
penelitian (Nahar et al., 2007) status gizi ibu bergantung pada ukuran
berat badan sebelum hamil dan berat badan selama kehamilan, berat
resiko mengalami kurang zat gizi pada kehamilan berikutnya bila tidak
Faktor yang
mempengaruhi
a. Faktor Sosial-
ekoomi Berat badan lahir rendah (BBLR)
b. Faktor Gaya hidup
c. Usia ibu
d. Faktor lingkungan
e. Paritas ibu
: f. Status Gizi ibu
E. Kerangka Konsep