Memorandum Program ini dilengkapi dengan tabel-tabel rencana investasi program, rencana pelaksanaan
periode sampai akhir 5 (lima) tahun ke depan, dan peta-peta pokok yang dapat menjelaskan arah pengembangan
dan struktur ruang perkotaannya.
Gambar 1.1
Tahapan Pelaksanaan PPSP
MPS diharapkan dapat dipakai sebagai pedoman penganggaran untuk implementasi pelaksanaan
pembangunan sanitasi mulai tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 yang telah tercantum dalam dokumen
Strategi Sanitasi Kab/Kota.
Dapat memberikan gambaran tentang kebijakan pendanaan untuk implementasi pembangunan Sanitasi
Kabupaten Mojokerto selama 5 tahun yaitu tahun 2014 sampai dengan tahun 2018.
Dipergunakan sebagai dasar penyusunan Rencana Operasional tahapan pembangunan bidang sanitasi.
Dipergunakan sebagai dasar dan pedoman bagi semua pihak (instansi, masyarakat dan pihak swasta) yang
akan melibatkan diri untuk mendukung dan berpartisipasi dalam pembangunan sanitasi Kabupaten
Mojokerto.
Dokumen dalam rangka pencapaian Standart Pelayanan Minimal (SPM) untuk komponen Air Limbah,
Persampahan, Drainase.
Bernagai pihak mendapat manfaat dari Dokumen MPS, misalnya :
1. Untuk Pemerintah Kabupaten Mojokerto
b) Dokumen MPS menjadi acuan dalam proses penganggaran dalam sektor sanitasi di
Propinsi Jawa Timur.
c) MPS / MPS Tahunan bisa berfungsi sebagai monev sektor sanitasi di Propinsi Jawa
Timur.
b) Dokumen MPS menyediakan informasi kegiatan yang bisa didanai oleh swasta dalam
rangka mempromosikan produk / perusahaan.
b) Dokumen MPS memberikan akses informasi untuk kegiatan partisipasi masyarakat dalam
kegiatan sanitasi.
Secara geografis Kabupaten Mojokerto tidak berbatasan dengan panatai, hanya berbatasan dengan wilayah
Kabupaten lainnya :
Disamping itu wilayah Kabupaten Mojokerto juga mengitari wilayah Kota Mojokerto yang terletak ditengah-tengah
wilayah Kabupayen Mojokerto.
Topografi
Topografi wilayah Kabupaten Mojokerto cenderung di tengah dan tinggi di bagian selatan dan utara. Bagian
selatan merupakan wilayah pegunungan yang subur, meliputi Kecamatan Pacet, trawas, Gondang dan jatirejo.
Sekitar 30% dari seluruh wilayah Kabupaten Mojokerto kemiringan tanahnya lebih dari 15 derajat, sedangkan
sisanya merupakan wilayah dataran dengan tingkat kemiringan lahan kurang dari 15 derajat.
Letak ketinggian kecamatan-kecamatan di wilayah Kabupaten Mojokerto rata-rata berada dibawah 500 m dari
permukaan laut, kecamatan yang memiliki ketinggian tertinggi adalah Kecamatan pacet, dimana ketinggiannya
berada pada lebih 700 m dari permukaan laut.
Secara administrative wilayah Kabupaten Mojokerto terdiri dari 18 kecamatan, 304 desa. Luas wilayah secara
keseluruhan Kabupaten mojokerto adalah 692,15 km2, dimana bila lita amati wilayah Kecamatan Dawarblandong
merupakan kecamatan dengan luas wilayah terbesar.
Pengecekan ulang terhadap kebutuhan riil volume kegiatan sehingga volume itu
sesuai dengan kebutuhan penanganan permasalahan untuk target 5 (lima) tahunan /
tahunan dari tujuan dan sasaran pembangunan sanitasi Kabupaten.
2. Internalisasi
Internalisasi adalah kegiatan konsultasi kepada stakeholder level kabupaten untuk
mendapatkan masukan, saran dan perbaikan.
Langkah-langkah internalisasi adalah sebagai berikut :
Konsultasi Program, Kegiatan dan Penganggaran kepada Kepala SKPD terkait
Masukkan hasil konsultasi ke dalam tabel program kegiatan dan penganggaran
Pisahkan Program, kegiatan sesuai dengan sumber pendanaan : APBD, APBD Propinsi,
APBN, Swasta, Masyarakat
Koordinasi dan Konsultasi dengan Sekretaris Daerah sebelum Konsultasi dengan Bupati
Pelaksanaan Workshop tingkat Kabupaten yang dihadiri Bupati dan DPRD
Finalkan Hasil Workshop
Pastikan Program dan Kegiatan sudah terakomodir dalam dokumen perencanaan daerah
dan mekanisme penganggaran
1. Daftar Program, kegiatan dan biaya dari sumber APBD Provinsi yang disepakati
sesuai dengan kemampuan Provinsi dan ditandatangani oleh Pokja Kab./Kota,
Pokja Provinsi dan mengetahui Kepala SKPD terkait selaku pemegang mata
anggaran
2. Daftar Program, kegiatan dan biaya dari sumber APBN yang disepakati sesuai
dengan kemampuan Pusat dan ditandatangani oleh Pokja Kab./Kota, Pokja
Provinsi dan mengetahui Kepala Satker K/L terkait selaku pemegang mata
anggaran
3. Daftar Tunggu atau “Funding Gap”, yang akan dipasarkan atau dicarikan
pendanaannya dari sumber-sumber pendanaan potensial.
Yang dimaksud dengan Sector Swasta adalah perusahaan Swasta, BUMN, BUMD
dan perusahaan Swasta/pihak lainnya yang memiliki kepedulian terhadap sanitasi, baik
yang bersifat kemitraan maupun penyelenggaraan CSR.
(1). Gunakan daftar pendek sumber pendanaan sektor swasta yang potensial untuk
menganalisa kesesuaian potensi sector swasta terhadap kegiatan yang ada didalam
daftar tunggu;
(2).Buatlah proposal pendanaan sector sanitasi kepada Sektor Swasta sesuai dengan
potensi yang dimiliki;
(3). Selenggarakan forum Swasta/CSR yang diprakarsai oleh kepala daerah dan
sampaikan hal-hal tentang pengembangan sanitasi serta tawarkan beberapa proposal;
(4). Ikuti forum-forum CSR skala nasional dan skala provinsi yang diselenggarakan oleh
kementerian terkait atau pihak lain untuk mengetahui potensi CSR dalam
pengembangan sanitasi.
Ditjen Cipta Karya, Direktorat Bina Program akan melakukan evaluasi usulan
kegiatan dari pemerintah Prov./Kab./Kota (MPS-RPIJM), hasil evaluasi akan
menghasilkan daftar sementara usulan potensi kegiatan CSR, sebagai acuan awal
dalam berkomunikasi dengan perusahaan. Ditjen Cipta Karya selanjutnya akan
memfasilitasi pertemuan antara perusahaan dengan pemerintah Provinsi/Kab./Kota
dan mengatur alokasi pendanaan untuk kegiatankegiatan yang telah disinkronkan.
Kesepakatan semua pihak mengenai jenis kegiatan dan pendanaan kemudian
diikat dalam Nota Kesepakatan (MoA – Memorandum of Agreement).
Perusahaan yang belum melakukan kegiatan CSR bidang sanitasi, dapat memilih
kegiatan yang ditawarkan oleh Ditjen Cipta Karya untuk didanai. Sedangkan untuk
perusahaan yang sudah menyelenggarakan CSR, memiliki kesempatan untuk
memperbesar dampak dan penerima manfaat dari program CSR yang telah
direncanakan, dengan melakukan sinkronisasi dengan kegiatan dan pendanaan
pemerintah (Pusat dan Daerah).
Bab kedua menyajikan hasil review SSK yang menyangkut kondisi eksisting sanitasi, Prioritasi Program,
kerangka logis.
Bab ketiga berisi tentang rencana implementasi program dan kegiatan, perhitungan volume kebutuhan
infrastruktur dan non infrastruktur.
Bab keempat berisi tentang rencana kebutuhan biaya untuk implementasi dan sumber pendanaan bagi
masing-masing kegiatan. Disamping itu dalam bab ini juga menguraikan rencana antisipasi bilamana
terjadi funding gap.
Bab kelima berisi inventarisasi status kesiapan dari masing-masing kegiatan, langkah-langkah dan tindak
lanjut yang harus dilakukan bagi kegiatan yang belum memenuhi kriteria kesiapan dan rencana Monev.
Sumber Data : SSK Bab 2 dan olahan Pokja Kab. Mojokerto 2014
DISEPAKATI
POKJA
Keterangan:
- Jumlah Penduduk Kab.Mojokerto tahun 2012: 1.142.392 jiwa atau 228.478 KK
B. Lain-lain:
2. Aspek Pendanaan: Rendahnya alokasi pendanaan dari Pemerintah
Belum tertariknya sektor swasta untuk melakukan investasi
Belum optimalnya penggalian potensi pendanaan dari masyarakat
Masih rendahnya tarip biaya pembuangan ke IPLT
3. Aspek Kelembagaan: Belum terpisahnya fungsi regulator dan Operator dalam pengelolaan IPLT.
Peraturan daerah yang sudah ada perlu disempurnakan khususnya pengelolaan
limbah domestik
Masih rendah dan terbatasnya SDM yang terkait pengelolaan
Rendahnya koordinasi antar instansi dalam penetapan kebijakan
4. Aspek Peraturan Belum memadainya perangkat Perda yang diperlukan dalam pengelolaan
Perundangan dan Belum adanya Perda terkait Restribusi Air Limbah Permukiman
penegakan hukum:
Sumber Data : Hasil Analisa Pokja Sanitasi Kab. Mojokerto th. 2014
Di dalam kolom keterangan dalam tabel menjelaskan jumlah penduduk terlayani pada tahun 2018 dengan satuan
Kepala Keluarga dengan asumsi 1 KK sama dengan 5 jiwa
Keterangan:
- Produksi Sampah Kab. per hari =190 - 196 m3/hari
- Timbulan Sampah Wil. Perkotaan per hari = 150 m3/hari
- Pelayanan Sampah 35% per hari = 55 m3/hari, hanya di Kluster 3
(wilayah perkotaan, luas daerah terlayani 14,65 ha).
- Jumlah penduduk terlayani 284.938 jiwa pada tahun 2012
A. Lain-lain:
2. Aspek Kelembagaan: Dinas masih berfungsi sebagai operator dan regulator
SDM kurang memadai, baik dari kuantitas dan kualitas
Tahapan Pengembangan Persampahan Kabupaten Mojokerto merupakan tahapan yang ingin dicapai
dari cakupan layanan exsisting / saat ini menuju cakupan layanan yang diharapkan dengan bertahap dari
jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
Area yang harus terlayani penuh 100% (full coverage+street sweeping) dalam jangka waktu menengah
dengan system layanan langsung dari sumber ke TPA. Terdapat 4 kecamatan dalam zona ini yaitu Kecamatan
Mojosari, Pungging, Ngoro dan Trawas.
Area yang harus terlayani dengan system tidak langsung (Coverage >70%) yakni dari rumah tangga ke
Tempat Pengumpulan Sementara (TPS) baru ke Tempat Pengolahan Akhir (TPA). Minimal 70% cakupan
layanan harus diatasi dalam jangka menengah (5 tahun) ke depan. Terdapat 14 Ibu Kota Kecamatan (IKK) pada
beberapa desa/kelurahan dalam zona ini yaitu Kecamatan Mojosari, Pungging, Ngoro, Trawas, Pacet,
Gondang, Kutorejo, Dlanggu, Bangsal, Puri, Sokoo, Gedeg, Jetis dan Kemlagi.
Pengembangan system pengelolaan sampah berbasis masyarakat + pemeliharaan dan pengelolaan
sampah berbasis RT pengangkutan secukupnya (TPS-TPA), jangka menengah ke panjang, terdapat
4 Kecamatan pada beberapa desa/kelurahan dalam zona ini yaitu Kecamatan Jatirejo, Trowulan, Mojoanyar,
dan Dawarblandong.
2.4. Drainase
2.4.1 Permasalahan Drainase
Frekuensi genangan secara rutin dialami oleh sekitar 8,9 % rumah tangga sementara,
sebagian besar atau 91,1% tidak secara rutin mengalami
Data Genangan:
No. Lokasi Genangan Luas Lama Tinggi Genangan
Data lain berdasarkan Ditemukan bahwa sekitar 4,8 % rumah tangga memiliki lingkungan sekitar rumah yang
hasil EHRA 2013 terdapat genangan air.
Pada umumnya, sistem drainase masih menjadi satu antara pembuangan air hujan
(pematusan air hujan) dan saluran limbah rumah tangga (grey water).
Porsi belanja fisik sub sektor drainase masih 0,6%.
Prosentase panjang saluran drainase yang berfungsi baik 67%.
Akses masyarakat terhadap sarana drainase masih 55%
Luas area genangan 57 Ha
Dokumen Perencanaan Belum tersedianya master plan dan dokumen perencanaan lainnya
B. Lain-lain:
2. Aspek Kelembagaan: Dinas masih berfungsi sebagai operator dan regulator
SDM kurang memadai, baik dari kuantitas dan kualitas
3. Aspek Pendanaan: Penganggaran terkait pengelolaan drainase mencapai 0.6%
Pengelolaan drainase masih belum menjadi prioritas
Sumber Data : SSK Bab 2 dan hasil analisa Pokja Kab. Mojokerto 2014
Sumber Data: BPS, Bab 3., SSK, Bab 3. Tahun 2013 dan Studi EHRA Tahun 2013.
Sumber Data : SSK Bab 4 dan Hasil analisa Pokja Kab. Mojokerto 2014
Meningkatnya Meningkatkan
cakupan kinerja operator
layanan layanan
pengelolaan persampahan
persampahan skala Pengelolaan
Pengelolaan
dari 3 % Kabupaten sampah dari
sampah pola 3R
menjadi 50% Mojokerto dan sumbernya
pada akhir menciptakan
tahun 2018 peluang
investasi juga
CSR
Pengadaan
Pengelolaan
Tempat Sampah
sampah dari
Terpilah untuk
sumbernya
Rumah Tangga.
Pengadaan
Pengelolaan
Tempat Sampah
sampah dari
terpilah ditempat
sumbernya
umum/jalan
Pengelolaan Pelatihan 3R bagi
sampah dari aparat pengelola
sumbernya persampahan
Pengelolaan Pelatihan
sampah dari Pengolahan
Alat Angkut
Operasi dan
Stasiun antara Pemeliharaan
dan TPA Dump Truck
Alat Angkut
Operasi dan
Stasiun antara Pemeliharaan
dan TPA Dump Truck
Alat Angkut
Stasiun antara Pemeliharaan
dan TPA Kontainer
Alat Angkut
Operasi dan
Stasiun antara Pemeliharaan
dan TPA Amroll Truck
Pembangunan
Pelaksanaan
Fisik
Pekerjaan
Peningkatan
Peningkatan TPA
TPA
Pengawasan dan
Pembangunan
Supervisi
Fisik
Pelaksanaan
Peningkatan
Pekerjaan
TPA
Peningkatan TPA
Pengadaan
Pengadaan
Fasilitas
Bulldozer Type
Operasional
D20
TPA
Pengadaan Pengadaan
Fasilitas Excavator Type
Operasional Hyunday R 220 -
TPA 9 SH
Pengadaan Pengadaan
Fasilitas Loader Type
Operasional Hyunday - HSD -2
TPA m kbik
Pengadaan
Pengadaan
Fasilitas
Dumptruck Type
Operasional
150 PS
TPA
Operasi dan Pemeliharaan
Pemeliharaan Fasilitas Umum
TPA
Operasi dan Pemeliharaan
Pemeliharaan Fasilitas
Perlindungan
Lingkungan TPA,
Operasi dan Fasilitas
Pemeliharaan Penunjang
Operasi dan
Operasi dan Pemeliharaan
Pemeliharaan Fasilitas
Operasional
UPTD Sanitasi Pembentukan
Teredianya Kewenangan Dilakukan
UPTD tingkat
lembaga wilayah yang kajian potensi
kawedanan
khusus (UPTD) ditangani dan
yang sesuai dengan penanganan
menangani wilayah persampahan
Dirancang dengan baik, meliputi penampungan dan pembuangan yang segera dari tinja
manusia dan limbah industri, agar tidak menimbulkan penyebaran penyakit, kimia, dan fisis.
Perencanaan sistem harus memperhatikan kondisi dan karakter tapak, serta harus dibuat di
atas rencana letak topografi dari tapak.
Rencana pengelolaan prasarana air limbah terdiri dari:
Mengembangkan sistem setempat yang diarahkan pada sistem publik bagi wilayah yang tidak
terlayani saluran air limbah terpusat;
Pengadaan dan mengoptimalkan pelayanan sistem terpusat pada kawasan-kawasan yang
sudah dilayani sistem tersebut;
Pengelolaan penanganan air limbah dari kegiatan industri, rumah sakit, hotel, restoran dan
rumah tangga
Salah satu sasaran pembangunan air limbah yang akan dicapai pada akhir perencanaan ini
adalah praktek BABS dari 55 % menjadi 80% pada tahun 2018. Untuk mengitung kebutuhan kegiatan
pada akhir perencanaan maka diasumsikan bahwa tingkat pertumbuhan BABS setara dengan tingkat
pertumbuhan penduduk yaitu 1.65 % pertahun sehingga praktek BABS pada akhir perencanaan adalah
30 % dari prediksi jumlah penduduk tahun 2018 yaitu 1.260.258 jiwa atau 252.052 KK.
Penyusunan Rencana Usaha (Business Plan) Persampahan Kab. Mojokerto 75.819,4 Dok - 1 - - - 1
Penyusunan Perda Pengelolaan Persampahan Skala Kab./Kota Kab. Mojokerto 75.819,4 Dok - 1 - - - 1
Promosi penggunaan produk daur ulang sampah Kab. Mojokerto 75.819,4 Paket - - 3 - - 3
Pengadaan Tempat Sampah Terpilah untuk Rumah Tangga. Kab. Mojokerto Paket - - - 1 1 2
Pelatihan Pengolahan sampah 3R bagi kader desa dan RT/RW Kab. Mojokerto Paket 1 2 3 5 7 18
Pengadaan Gerobag Sampah bersekat/ Motor Sampah Bersekat Kab. Mojokerto Unit - 87 177 270 552 1086
2 Operasional Gerobag Sampah bermotor bersekat Kab. Mojokerto 1.036 jt jiwa Paket 4 8 8 20 20 60
2.3.
Pemeliharaan Saluran Drainase Sekunder Kab. Mojokerto Paket 1 1 1 1 1 5
1Penyusunan MPS Kab. Mojokerto
2.3.
Pengerukan Sedimen Saluran Drainase Sekunder Kab. Mojokerto Paket 1 1 1 1 1 5
2
3.4 Rencana Kegiatan PHBS terkait sanitasi
Tabel 3.4
Rencana Kegiatan PHBS terkait sanitasi
1.1 Road Show Penyuluhan tentang PHBS (CTPS, stop BABS dan
Membuang sampah pada tempatnya) di sekolah-sekolah, Pondok Kab. Mojokerto 5 1 1 1 1 1 Dinkes
Pesantren, Perkantoran, Permukiman dan ditempat-tempat umum
1.2 Penyuluhan dan kampanye Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) meliputi
CTPS, Stop BABS dan Membuang sampah pada tempatnya melalui Kab. Mojokerto 5 1 1 1 1 1 Dinkes
siaran radio atau TV lokal.
2.1 Pembuatan media promosi dan informasi sadar hidup sehat, seperti
banner, stiker, spanduk dll.
Kab. Mojokerto 5 1 1 1 1 1 Dinkes
2.2 Pembangunan sarana cuci tangan pakai sabun (CTPS) di poskesdes Kab. Mojokerto 30 5 5 5 5 10 Dinkes
2.3 Pengadaan timba, kran di tiap posyandu dan taman posyandu Kab. Mojokerto 150 25 25 25 25 50 Dinkes
2.4 Pembangunan sarana cuci tangan pakai sabun ( CTPS ) di tempat-
tempat umum ( terminal, pasar, alun-alun dan stasiun )
Kab. Mojokerto 50 10 10 10 10 10 Dinkes
3.1 Lomba K3 (Kebersihan, Keindahan dan Ketertiban) Tingkat Kabupaten Kab. Mojokerto 5 1 1 1 1 1 BLH
3.2 Lomba PHBS Tingkat Kecamatan Kab. Mojokerto 90 18 18 18 18 18 BLH
3.3 Lomba Kampung Bersih dan Sehat Kab. Mojokerto 5 1 1 1 1 1 BLH
5.1 Pembentukan kader warga peduli lingkungan/pokja sanitasi tk.desa Kab. Mojokerto 90 18 18 18 18 18 Dinkes
5.2 Pembinaan terhadap kelompok-kelompok peduli sanitasi Kab. Mojokerto 90 18 18 18 18 18 Dinkes
Sumber Data: Pokja Kab. Mojokerto th. 2014
1 AusAid/sAIIG Infrastruktur
Pengolahan Air Limbah, -
Sampah
2 USAID/IUWASH 1. Peningkatan Akses Bantuan pembiayaan di Kec. Pacet
Melalui Sistem
76
Sanitasi Individual
(on-site)
2. Peningkatan Akses
Sanitasi Melalui
Sistem Komunal
3. Peningkatan Akses
Sanitasi Melalui sebesar Rp. 2,5 milyar
Saluran
Pembuangan Luar
Lokasi (Off-site)
4. Peningkatan
Pengelolaan Lumpur
Tinja Perkotaan
3 Asian Development Bank Sanimas
Sumber : www.ampl.or.id, www.pu.go.id, Iuwash.or.id
Tabel 3.6. : Daftar perusahaan penyelenggara CSR, swasta, BUMN, BUMD yang memiliki potensi berpartisipasi
dalam pengembangan sektor sanitasi
77
Bab 4
Rencana Anggaran Pembangunan Sanitasi
Dalam rangka optimasi dan dan kepastian implementasi, maka telah dilakukan internalisasi dan
sinkronisasi terkait semua usulan Program dan Kegiatan Prioritas, dan penganggaran baik internal Kabupaten
Mojokerto maupun pada tingkat Provinsi Jawa Timur dan Pusat.
Dari hasil sosialisasi dan sinkronisasi dengan berbagai tingkat dan pihak yang peduli sanitasi tersebut,
telah disepakati pemahaman bersama dan komitmen dalam bentuk dukungan untuk implementasi Daftar
Program Kegiatan dan penganggaran Sanitasi untuk implementasi Jangka Menengah.
Walaupun komitmen dari masing-masing sumber pendana ini bersifat kesepakatan dukungan dan
alokasi penganggaran, tetapi dipahami bersama bahwa untuk tindak lanjutnya tetap akan dievaluasi dan
mengacu berdasar sistem penganggaran formal tahunan dan peraturan penganggaran yang berlaku sah dengan
mempertimbangkan hasil kesepakatan ini sebagai prioritas dan acuan utama.
Dari tabel di atas mengenai CSR sampai tahun 2018 sebesar Rp 800.000.000,00 maka diharapkan
dengan adanya kelembagaan CSR bernama TSP (Tim Sosial Perusahaan) akan ada peningkatan bantuan
pendanaan. Kab. Mojokerto merupakan penyokong industri Ibukota Propinsi dan cukup banyaknya industri yang
berlokasi di Kab. Mojokerto dan juga perlunya koordinasi dengan TSP Propinsi yang menangani dana sosial
perusahaan sejawa timur.
Untuk anggaran yang berasal dari masyarakat berbentuk lahan yang disediakan masyarakat dalam
program-program pemberdayaan dan pemeliharaan kegiatan konstruksi drainase di lingkungan permukiman.
78
Tabel 4.2. : Rekapitulasi Anggaran per Komponen Sanitasi x 1 juta
Dari tabel di atas diketahui bahwa anggaran yang direncanakan untuk kegiatan sanitasi sampai tahun 2018
sebesar Rp 532.307.000.000,00. Perkembangan di tiap tahun dan tiap komponen sanitasi bersifat flutuatif.
Tabel 4.3: Rekapitulasi Anggaran Sumber Pendanaan APBD Kab. Mojokerto x 1 juta
79
4.2.3 APBN
Rekapitulasi anggaran dari sumber pendanaan APBN Pemerintah Pusat yang dibutuhkan
untuk pembangunan sanitasi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan dapat dilihat pada tabel
4.5. sebagai berikut :
Tabel 4.6: Rekapitulasi Anggaran Sumber Pendanaan dari Partisipasi Swasta x 1 juta
Tabel 4.7: Rekapitulasi Anggaran Sumber Pendanaan dari partisipasi Masyarakat. x 1 juta
80
Sumber : Lampiran D Dok. MPS Kabupaten Mojokerto, Tahun 2014.
Sumber : Lampiran D dan tabel 2.4 Dok. MPS Kabupaten Mojokerto, Tahun 2014.
Di tahun penyusunan MPS (2014) tidak ada selisih karena dasar yang dituangkan dalam dokumen adalah DPA
Penganggaran sehingga sesuai dengan kemampuan daerah, funding gap 0 %. Funding gap di tahun 2015
dengan selisih Rp. 3.504.000.000,00 dengan prosentase sebesar 16 %. Artinya dibutuhkan dana sebesar 16 %
dari kebutuhan pendanaan (Rp 22.187.000.000,00) agar tercukupi kebutuhan funding gapnya, begitu juga untuk
tahun-tahun berikutnya.
81
Bab 5
Rencana Implementasi
Bab 5 ini menguraikan rencana tindak yang akan dan perlu dilakukan dalam rangka persiapan tahap
implementasi, utamanya untuk program dan kegiatan yang sudah ada kesepakatan dan alokasi
penganggarannya. Khusus tahapan proses terkait pengawalan Anggaran tahun 2014 dan tahun 2015.
Khusus untuk Bab 5 ini difokuskan untuk rencana implementasi tahun 2014 dan tahun 2015. Untuk
tahun-tahun selanjutnya perlu dilakukan updating dan dipersiapkan secara detail pada dokumen MPS Tahunan.
82
83
Tabel 5.1: Kriteria Kesiapan dalam Mekanisme Penganggaran (n+2)
Kriteria Kesiapan dalam Mekanisme
Pemegang Penganggaran Reguler Penanggung
No Kegiatan Jawab/Tindak
Mata Anggaran Renja Musren APBN PU
RKA DPA Lanjut
SKPD bang RPIJM Konreg
I. AIR LIMBAH
1. Penyusunan Masterplan Sistem Air Limbah Skala Kota/Kabupaten Bappeda ƴ - - - - - Bappeda
2. Penyusunan Outline plan Sistem Air Limbah Skala Kota/Kabupaten Bappeda ƴ - - - - - Bappeda
3. Pembangunan Jamban Keluarga (TMMD) Dinkes ƴ - - - - - Dinkes
4. Pembangunan IPAL Komunal DPU ƴ Ƴ - - - - DPU
Pembangunan Instalasi Pengelolaan Limbah Rumah Tangga (Sistem
5. DPU ƴ - - - - - DPU
Komunal)
6. Pembangunan Toilet Siswa SMA BLH ƴ - - - - - BLH
7. Peningkatan Pengelolaan Kualitas Lingkungan Perkotaan (Adipura) BLH ƴ - - - - - BLH
8. Peningkatan Pengelolaan LH dan Pembinaan Adiwiyata BLH ƴ - - - - - BLH
9. Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan Hidup Dinkes ƴ - - - - - Dinkes
10 Koordinasi pengelolaan prokasih/superkasih dan laporan kualitas air BLH ƴ - - - - - BLH
II. PERSAMPAHAN
1. Penyusunan Masterplan Persampahan Skala Kab./Kota Bappeda ƴ - - - - - Bappeda
2. Pengadaan Gerobag Sampah bersekat BLH ƴ - ƴ - - - BLH
3. Pengadaan Komposter BLH ƴ - ƴ - - - BLH
4. Pengadaan Peralatan Kebersihan, Pertamanan dan LPJU DPU ƴ - - - - - DPU
5. Pemeliharaan Kebersihan DPU ƴ - - - - - DPU
6. Pembinaan dan Pengelolaan Bank Sampah DPU ƴ - - - - - DPU
7. Pengadaan Bin Kontainer Sampah BLH ƴ - ƴ - - - BLH
8. Pengadaan Kontainer (terpilah) DPU ƴ - - - - - DPU
0. Pemeliharaan Kontainer DPU ƴ - - - - - DPU
84
10. Pembebasan Lahan 3 lokasi DPU ƴ - - - - - DPU
11. Penyusunan DED TPST Daur Ulang dan Pembuatan Kompos (UDPK) DPU ƴ - - - - - DPU
12. Pembentukan lembaga pengelola TPST UDKP DPU ƴ - - - - - DPU
13. Penyusunan Studi Pra-kelayakan TPA Bappeda ƴ - - - - - Bappeda
14. Penyusunan Studi Kelayakan TPA Bappeda ƴ - - - - - Bappeda
15. Penyusunan UKL/UPL TPA atau AMDAL DPU ƴ - - - - - DPU
Sosialisasi "Rencana" Pembangunan TPA/TPA kepada masyarakat
16. DPU ƴ - - - - - DPU
sekitarnya
Operasi Pelayanan Armada Kebersihan, Pertamanan, LPJU dan
17. DPU ƴ - - - - - DPU
Pemadam Kebakaran
18. Penyusunan studi kelayakan Peningkatan TPA DPU ƴ - - - - - DPU
19. Penyusunan UKL/UPL atau AMDAL Peningkatan TPA DPU ƴ - - - - - DPU
20. Sosialisasi "Rencana" Peningkatan TPA kepada masyarakat sekitarnya DPU ƴ - - - - - DPU
21. Perencanaan Detail (DED) Peningkatan TPA DPU ƴ - - - - - DPU
22. Pemeliharaan Mobil Kendaraan Operasional DPU ƴ - - - - - DPU
Pemeliharaan dan Penyediaan Suku Cadang Kendaraan Operasional
23. DPU ƴ - - - - - DPU
Lapangan / Alat Berat
24. Penyusunan studi pra-kelayakan TPA Regional Bappeda ƴ ƴ - - - - Bappeda
25. Penyusunan studi kelayakan TPA Regional Bappeda ƴ ƴ - - - - Bappeda
Koordinasi dengan Kab./Kota dan Provinsi terkait rencana
26. Bappeda ƴ - - - - - Bappeda
pembangunan TPA Regional
27. Penyiapan Konsep Bentuk Kesepakatan dan Penandatanganan Bappeda ƴ - - - - - Bappeda
28. Penyiapan dan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Bappeda ƴ - - - - - Bappeda
III. DRAINASE
1. Masterplan Sistem Drainase Skala Kota/Kawasan DPU ƴ - - - - - DPU
2. Outlineplan Sistem Drainase Skala Kota/Kawasan DPU ƴ - - - - - DPU
IV. PHBS Terkait Sanitasi
85
1. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat BLH ƴ - - - - - BLH
2. Pengadaan Promosi Kesehatan BLH ƴ - - - - - BLH
3. Penyediaan dan Pengawasan Air Bersih BLH ƴ - - - - - BLH
4. Peningkatan Kesehatan Lingkungan Permukiman BLH ƴ - - - - - BLH
Keterangan:
- “V” : Sudah ada/siap; “-” : Tidak ada/belum siap; “X” : Tidak perlu
- Kolom 9: Person / Dinas Penanggung Jawab untuk Koordinator Tindak Lanjut / Pengawalan.
- Para “Penanggung Jawab” berkewajiban memberikan laporan secara rutin Daftar Centang ini kepada Pokja – tembusan para pemegang Mata Anggaran. Hasil akhir
yan diinginkan adalah kepastian implementasi dari Kegiatan tersebut.
86
Peningkatan Pengelolaan Kualitas Lingkungan
7. Kab. ƴ ƴ ƴ ƴ X X X X BLH
Perkotaan (Adipura)
8. Peningkatan Pengelolaan LH dan Pembinaan Adiwiyata Kab. X X X ƴ ƴ ƴ ƴ X BLH
9. Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan Hidup Kab. ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ Dinkes
Koordinasi pengelolaan prokasih/superkasih dan
10 Kab. ƴ X X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ BLH
laporan kualitas air
II. PERSAMPAHAN
1. Penyusunan Masterplan Persampahan Skala Kab./Kota Kab. ƴ ƴ ƴ ƴ X X X X
2. Pengadaan Gerobag Sampah bersekat Kab. ƴ ƴ ƴ ƴ X X X X
3. Pengadaan Komposter Kab. X X X ƴ ƴ ƴ ƴ X
4. Pengadaan Peralatan Kebersihan, Pertamanan dan LPJU Kab. ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ
Eks
10. Pembebasan Lahan 3 lokasi ƴ X X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ
Kawedanan
Penyusunan DED TPST Daur Ulang dan Pembuatan Eks
11. ƴ ƴ ƴ ƴ X X X X
Kompos (UDPK) Kawedanan
Eks
12. Pembentukan lembaga pengelola TPST UDKP ƴ ƴ ƴ ƴ X X X X
Kawedanan
13. Penyusunan Studi Pra-kelayakan TPA Kab. X X X ƴ ƴ ƴ ƴ X
14. Penyusunan Studi Kelayakan TPA Kab. ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ
87
Operasi Pelayanan Armada Kebersihan, Pertamanan,
17. Kab. ƴ ƴ ƴ ƴ X X X X
LPJU dan Pemadam Kebakaran
18. Penyusunan studi kelayakan Peningkatan TPA Kab. X X X ƴ ƴ ƴ ƴ X
19. Penyusunan UKL/UPL atau AMDAL Peningkatan TPA Kab. ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ
III. DRAINASE
1. Masterplan Sistem Drainase Skala Kota/Kawasan Kab. ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ PU
2. Outlineplan Sistem Drainase Skala Kota/Kawasan Kab. ƴ X X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ PU
IV. PHBS Terkait Sanitasi
1. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Kab. ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ PU
2. Pengadaan Promosi Kesehatan Kab. ƴ X X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ PU
3. Penyediaan dan Pengawasan Air Bersih Kab. ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ Dinkes
4. Peningkatan Kesehatan Lingkungan Permukiman Kab. ƴ X X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ Dinkes
88
Keterangan:
- “V” : Sudah ada/siap; “-” : Tidak ada/belum siap; “X” : Tidak perlu
- Kolom 11: Orang / Dinas Penanggung Jawab untuk Koordinator Tindak Lanjut / Pengawalan.
- Para “Penanggung Jawab” berkewajiban memberikan laporan secara rutin Daftar Centang ini kepada Pokja – tembusan para pemegang Mata Anggaran. Hasil akhir
yan diinginkan adalah kepastian implementasi dari Kegiatan tersebut.
89
14 Perencanaan Detail (DED) Peningkatan Kapasitas IPLT DPU ƴ - - - - -
15 Operasi dan Pemeliharaan IPLT DPU ƴ - - - - -
16 Operasi dan Pemeliharaan Truck Tinja DPU ƴ - - - - -
17 Studi Kelayakan Sistem Pengelolaan Air Limbah terpusat skala Kota/Kawasan Bappeda ƴ - - - - -
18 Pembangunan Toilet Siswa SMA ƴ - - - - -
Sosialisasi dan Pembinaan tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik
19 Skala Permukiman kepada RT, RW, Lurah, Camat, PKK, Kader Kesehatan, dan BLH ƴ - - - - -
Perusahaan Swasta Penyediaan Jasa Penyedotan Kakus
Kerjasama Layanan Pengolahan Air Limbah Domestik dengan Perusahaan
20 BLH ƴ - - - - -
Swasta
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Layanan Perusahaan Swasta
21 BLH ƴ - - - - -
Penyedotan Kakus
Perhitungan daya tampung sungai (DAS) sebagai upaya Pemantauan Kualitas
22 DPU ƴ - - - - -
Air Sungai
23 Penerapan teknologi Biogas BLH ƴ - - - - -
Pemantauan kualitas lingkungan pada industri kecil dan menengah melalu
24 BLH ƴ - - - - -
swapantau uji kualitas air limbah
25 Operasional laboratorium lingkungan Dinkes ƴ - - - - -
26 Monitoring dan evaluasi wajib AMDAL dan UKL/UPL BLH ƴ - - - - -
27 Peningkatan Pengelolaan Kualitas Lingkungan Perkotaan (Adipura) BLH ƴ - - - - -
28 Peningkatan Pengelolaan LH dan Pembinaan Adiwiyata BLH ƴ - - - - -
Bimbingan Teknis Pengelolaan Dampak Lingkungan hidup melalui Konsep
29 Zero Waste (3R) Akibat Kegiatan Perkebunan Tembakau, Industri Hasil BLH ƴ - - - - -
Tembakau dan Pendukungnya (CUKAI)
30 Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan Hidup Dinkes ƴ - - - - -
31 Koordinasi pengelolaan prokasih/superkasih dan laporan kualitas air BLH ƴ - - - - -
32 Penyusunan Perda Pengelolaan Air Limbah BLH ƴ - - - - -
33 Penyusunan Peraturan Pengelolaan B3 BLH ƴ - - - - -
34 Penyusunan Perda dalam penyelengaraan sistem air limbah rumah tangga Bappeda ƴ - - - - -
35 Penyusunan Peraturan Ijin Pembuang Limbah Cair (IPLC) BLH ƴ - - - - -
90
II. PERSAMPAHAN
1. Studi tentang kualitas dan kuantitas sampah Kab./Kota BLH ƴ - - - - -
2. Studi Manajemen Pengelolaan Persampahan DPU ƴ - - - - -
3. Penyusunan Rencana Usaha (Business Plan) Persampahan BLH ƴ - - - - -
4. Penyusunan Rencana Usaha (Business Plan) Persampahan BLH ƴ - - - - -
5. Penyusunan Kebijakan Kerjasama Pengelolaan Persampahan DPU ƴ - - - - -
6. Fasilitasi Kerjasama dengan Dunia Usaha/Lembaga DPU ƴ - - - - -
7. Promosi penggunaan produk daur ulang sampah DPU ƴ - - - - -
8. Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Pelayanan Persampahan Skala Kota DPU ƴ - - - - -
Penyuluhan tentang persampahan kepada masyarakat dan kelompok
9. DPU ƴ - - - - -
masyarakat
10. Pengelolaan sampah pola 3R dan Pembinaan Bank Sampah DPU ƴ - - - - -
11. Pengadaan Tempat Sampah terpilah ditempat umum/jalan DPU ƴ ƴ - - - -
12 Pelatihan 3R bagi aparat pengelola persampahan DPU ƴ - - - - -
13 Pelatihan Pengolahan sampah 3R bagi kader desa dan RT/RW DPU ƴ ƴ - - - -
14 Pengadaan Gerobag Sampah bersekat BLH ƴ - ƴ - - -
15 Pengadaan Gerobag Sampah bermotor bersekat DPU ƴ - - - - -
16 Pengadaan Mobil Pick Up Sampah DPU ƴ - - - - -
17 Operasional Gerobag Sampah bermotor bersekat DPU ƴ - - - - -
18 Operasional Mobil Pick Up Sampah DPU ƴ - - - - -
19 Operasional Mobil Pick Up Sampah DPU ƴ - - - - -
20 Pengadaan Komposter DPU ƴ - ƴ - - -
21 Pengadaan Peralatan Kebersihan, Pertamanan dan LPJU DPU ƴ - - - - -
22 Pemeliharaan Kebersihan DPU ƴ - - - - -
23 Pembinaan dan Pengelolaan Bank Sampah DPU ƴ - - - - -
24 Pembangunan TPS DPU ƴ ƴ - - - -
25 Rehabilitasi TPS DPU ƴ - - - - -
III. Drainase
1. Perencanaan Teknis Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase DPU ƴ - - - - -
91
Sekunder
Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase
2. DPU ƴ ƴ - - - -
Sekunder
Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong
3. DPU ƴ - - - - -
Drainase Sekunder
4. Pemeliharaan Saluran Drainase Sekunder DPU ƴ ƴ - - - -
5. Pengerukan Sedimen Saluran Drainase Sekunder DPU ƴ ƴ - - - -
6. Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran Drainase Lingkungan DPU ƴ - - - - -
7 Pembangunan Saluran Drainase Lingkungan DPU ƴ - - - - -
8 Supervisi Pembangunan Saluran Drainase Lingkungan DPU ƴ - - - - -
9 Perencanaan Teknis Rehabilitasi Saluran Drainase Lingkungan DPU ƴ - - - - -
10 Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran Drainase Lingkungan DPU ƴ - - - - -
11 Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran Drainase Lingkungan DPU ƴ - - - - -
12 Pemeliharaan Saluran Drainase Lingkungan DPU ƴ - - - - -
13 Pengerukan Sedimen Saluran Drainase Lingkungan DPU ƴ - - - - -
14 Penyusunan Perda tentang Pengelolaan Sistem Drainase DPU ƴ - - - - -
92
Umum (TTU) dan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)
9. Lomba K3 (Kebersihan, Keindahan dan Ketertiban) Tingkat Kabupaten BLH ƴ - - - - -
10. Lomba PHBS Tingkat Kecamatan Dinkes ƴ - - - - -
11. Lomba Kampung Bersih dan Sehat BLH ƴ - - - - -
12. Program Adipura BLH ƴ - - - - -
13. Program Adiwiyata BLH ƴ - - - - -
14. Pembentukan kader warga peduli lingkungan/pokja sanitasi tk.desa Dinkes ƴ - - - - -
15. Pembinaan terhadap kelompok-kelompok peduli sanitasi Dinkes ƴ - - - - -
16. Penyediaan dan Pengawasan Air Bersih Dinkes ƴ - - - - -
17. Peningkatan Kesehatan Lingkungan Permukiman Dinkes ƴ - - - - -
Keterangan:
- “V” : Sudah ada/siap; “-” : Tidak ada/belum siap; “X” : Tidak perlu
- Kolom 9: Person / Dinas Penanggung Jawab untuk Koordinator Tindak Lanjut / Pengawalan.
- Para “Penanggung Jawab” berkewajiban memberikan laporan secara rutin Daftar Centang ini kepada Pokja – tembusan para pemegang Mata
Anggaran. Hasil akhir yan diinginkan adalah kepastian implementasi dari Kegiatan tersebut.
93
masyarakat oleh Dinas Terkait
Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM-
3. Kab. ƴ ƴ ƴ ƴ X X X X DPU
SANIMAS)
4. Pembebasan Lahan/Tanah Kab. X X X ƴ ƴ ƴ ƴ X DPU
5. Perencanaan Detail (DED) Pembangunan MCK++ Kab. ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ DPU
Pelatihan bagi pengurus KSM, berupa pelatihan di
6. Kab. ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ DPU
bidang teknis, keuangan, dan manajerial.
7. Pembangunan MCK++ Kab. ƴ X X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ DPU
Sosialisasi Rencana Pembangunan IPAL Komunal
8 Kab. ƴ ƴ ƴ ƴ X X X X PU
kepada masyarakat oleh Dinas Terkait
Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM-
9 Kab. X X X ƴ ƴ ƴ ƴ X DPU
SANIMAS)
10 Pembangunan IPAL Komunal Kab. ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ DPU
Biaya Operasi dan Pemeliharaan IPAL Komunal
11 Kab. ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ DPU
(Sanimas).
Pembangunan Instalasi Pengelolaan Limbah Rumah
12 Kab. ƴ X X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ DPU
Tangga (Sistem Komunal)
13 Peningkatan IPLT Kab. ƴ ƴ ƴ ƴ X X X X DPU
14 Perencanaan Detail (DED) Peningkatan Kapasitas IPLT Kab. X X X ƴ ƴ ƴ ƴ X DPU
15 Operasi dan Pemeliharaan IPLT Kab. ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ DPU
16 Operasi dan Pemeliharaan Truck Tinja Kab. ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ DPU
Studi Kelayakan Sistem Pengelolaan Air Limbah
17 Kab. ƴ X X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ Bappeda
terpusat skala Kota/Kawasan
18 Pembangunan Toilet Siswa SMA Kab. ƴ ƴ ƴ ƴ X X X X
Sosialisasi dan Pembinaan tentang Sistem Pengelolaan
Air Limbah Domestik Skala Permukiman kepada RT, RW,
19 Kab. X X X ƴ ƴ ƴ ƴ X BLH
Lurah, Camat, PKK, Kader Kesehatan, dan Perusahaan
Swasta Penyediaan Jasa Penyedotan Kakus
20 Kerjasama Layanan Pengolahan Air Limbah Domestik Kab. ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ BLH
94
dengan Perusahaan Swasta
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Layanan
21 Kab. ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ BLH
Perusahaan Swasta Penyedotan Kakus
Perhitungan daya tampung sungai (DAS) sebagai upaya Kab.
22 ƴ X X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ DPU
Pemantauan Kualitas Air Sungai
Kab.
23 Penerapan teknologi Biogas ƴ ƴ ƴ ƴ X X X X BLH
Pemantauan kualitas lingkungan pada industri kecil dan Kab.
24 X X X ƴ ƴ ƴ ƴ X BLH
menengah melalu swapantau uji kualitas air limbah
Kab.
25 Operasional laboratorium lingkungan ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ Dinkes
Kab.
26 Monitoring dan evaluasi wajib AMDAL dan UKL/UPL ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ BLH
Peningkatan Pengelolaan Kualitas Lingkungan Kab.
27 ƴ X X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ BLH
Perkotaan (Adipura)
Kab.
28 Peningkatan Pengelolaan LH dan Pembinaan Adiwiyata ƴ ƴ ƴ ƴ X X X X BLH
Bimbingan Teknis Pengelolaan Dampak Lingkungan Kab.
hidup melalui Konsep Zero Waste (3R) Akibat Kegiatan
29 X X X ƴ ƴ ƴ ƴ X BLH
Perkebunan Tembakau, Industri Hasil Tembakau dan
Pendukungnya (CUKAI)
Kab.
30 Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan Hidup ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ Dinkes
Koordinasi pengelolaan prokasih/superkasih dan Kab.
31 ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ BLH
laporan kualitas air
Kab.
32 Penyusunan Perda Pengelolaan Air Limbah ƴ X X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ BLH
Kab.
33 Penyusunan Peraturan Pengelolaan B3 ƴ ƴ ƴ ƴ X X X X BLH
Penyusunan Perda dalam penyelengaraan sistem air Kab.
34 X X X ƴ ƴ ƴ ƴ X Bappeda
limbah rumah tangga
Penyusunan Peraturan Ijin Pembuang Limbah Cair Kab.
35 ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ BLH
(IPLC)
95
II. PERSAMPAHAN
Kab.
1. Studi tentang kualitas dan kuantitas sampah Kab./Kota ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ BLH
Kab.
2. Studi Manajemen Pengelolaan Persampahan ƴ X X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ DPU
Penyusunan Rencana Usaha (Business Plan) Kab.
3. ƴ ƴ ƴ ƴ X X X X BLH
Persampahan
Penyusunan Rencana Usaha (Business Plan) Kab.
4. X X X ƴ ƴ ƴ ƴ X BLH
Persampahan
Penyusunan Kebijakan Kerjasama Pengelolaan Kab.
5. ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ DPU
Persampahan
Kab.
6. Fasilitasi Kerjasama dengan Dunia Usaha/Lembaga ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ DPU
Kab.
7. Promosi penggunaan produk daur ulang sampah ƴ X X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ DPU
Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Pelayanan Kab.
8. ƴ ƴ ƴ ƴ X X X X DPU
Persampahan Skala Kota
Penyuluhan tentang persampahan kepada masyarakat Kab.
9. X X X ƴ ƴ ƴ ƴ X DPU
dan kelompok masyarakat
Pengelolaan sampah pola 3R dan Pembinaan Bank Kab.
10. ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ DPU
Sampah
Pengadaan Tempat Sampah terpilah ditempat Kab.
11. ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ DPU
umum/jalan
Kab.
12 Pelatihan 3R bagi aparat pengelola persampahan ƴ X X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ DPU
Pelatihan Pengolahan sampah 3R bagi kader desa dan Kab.
13 ƴ ƴ ƴ ƴ X X X X DPU
RT/RW
Kab.
14 Pengadaan Gerobag Sampah bersekat X X X ƴ ƴ ƴ ƴ X BLH
Kab.
15 Pengadaan Gerobag Sampah bermotor bersekat ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ DPU
Kab.
16 Pengadaan Mobil Pick Up Sampah ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ DPU
17 Operasional Gerobag Sampah bermotor bersekat Kab. ƴ X X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ DPU
96
Kab.
18 Operasional Mobil Pick Up Sampah ƴ ƴ ƴ ƴ X X X X DPU
Kab.
19 Operasional Mobil Pick Up Sampah X X X ƴ ƴ ƴ ƴ X DPU
Kab.
20 Pengadaan Komposter ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ DPU
Kab.
21 Pengadaan Peralatan Kebersihan, Pertamanan dan LPJU ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ DPU
Kab.
22 Pemeliharaan Kebersihan ƴ X X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ DPU
Kab.
23 Pembinaan dan Pengelolaan Bank Sampah ƴ ƴ ƴ ƴ X X X X DPU
Kab.
24 Pembangunan TPS X X X ƴ ƴ ƴ ƴ X DPU
Kab.
25 Rehabilitasi TPS ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ DPU
III. DRAINASE
Perencanaan Teknis Rehabilitasi Saluran dan Gorong- Kab.
1. ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ DPU
gorong Drainase Sekunder
Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Kab.
2. ƴ X X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ DPU
Gorong-gorong Drainase Sekunder
Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran Kab.
3. ƴ ƴ ƴ ƴ X X X X DPU
dan Gorong-gorong Drainase Sekunder
Kab.
4. Pemeliharaan Saluran Drainase Sekunder X X X ƴ ƴ ƴ ƴ X DPU
Kab.
5. Pengerukan Sedimen Saluran Drainase Sekunder ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ DPU
Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran Drainase Kab.
6. ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ DPU
Lingkungan
Kab.
7 Pembangunan Saluran Drainase Lingkungan ƴ X X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ DPU
Kab.
8 Supervisi Pembangunan Saluran Drainase Lingkungan ƴ ƴ ƴ ƴ X X X X DPU
9 Perencanaan Teknis Rehabilitasi Saluran Drainase Kab. X X X ƴ ƴ ƴ ƴ X DPU
97
Lingkungan
Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran Drainase Kab.
10 ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ DPU
Lingkungan
Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran Kab.
11 ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ DPU
Drainase Lingkungan
Kab.
12 Pemeliharaan Saluran Drainase Lingkungan ƴ X X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ DPU
Kab.
13 Pengerukan Sedimen Saluran Drainase Lingkungan ƴ ƴ ƴ ƴ X X X X DPU
Penyusunan Perda tentang Pengelolaan Sistem Kab.
14 X X X ƴ ƴ ƴ ƴ X DPU
Drainase
IV. PHBS Terkait Sanitasi
Road Show Penyuluhan tentang PHBS (CTPS, stop BABS Kab.
dan Membuang sampah pada tempatnya) di sekolah-
1. ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ Dinkes
sekolah, Pondok Pesantren, Perkantoran, Permukiman
dan ditempat-tempat umum
Penyuluhan dan kampanye Pola Hidup Bersih dan Kab.
Sehat (PHBS) meliputi CTPS, Stop BABS dan Membuang
2. ƴ X X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ Dinkes
sampah pada tempatnya melalui siaran radio atau TV
lokal.
Kab.
3. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat ƴ ƴ ƴ ƴ X X X X Dinkes
Kab.
4. Pengadaan Promosi Kesehatan X X X ƴ ƴ ƴ ƴ X Dinkes
Pembuatan media promosi dan informasi sadar hidup Kab.
5. ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ Dinkes
sehat, seperti banner, stiker, spanduk dll.
Pembangunan sarana cuci tangan pakai sabun (CTPS) di Kab.
6. ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ Dinkes, BLH
sekolah dan pontren
Pengadaan timba, kran di tiap posyandu dan taman Kab.
7. ƴ X X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ Dinkes
posyandu
8. Pembangunan sarana cuci tangan pakai sabun ( CTPS ) Kab. ƴ ƴ ƴ ƴ X X X X Dinkes
di Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Tempat
98
Pengelolaan Makanan (TPM)
Lomba K3 (Kebersihan, Keindahan dan Ketertiban) Kab.
9. X X X ƴ ƴ ƴ ƴ X BLH
Tingkat Kabupaten
Kab.
10. Lomba PHBS Tingkat Kecamatan ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ Dinkes
Kab.
11. Lomba Kampung Bersih dan Sehat ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ BLH
Kab.
12. Program Adipura ƴ X X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ BLH
Kab.
13. Program Adiwiyata ƴ ƴ ƴ ƴ X X X X BLH
Pembentukan kader warga peduli lingkungan/pokja Kab.
14. X X X ƴ ƴ ƴ ƴ X Dinkes
sanitasi tk.desa
Pembinaan terhadap kelompok-kelompok peduli Kab.
15. ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ Dinkes
sanitasi
Kab.
16. Penyediaan dan Pengawasan Air Bersih X X X ƴ ƴ ƴ ƴ X Dinkes
Kab.
17. Peningkatan Kesehatan Lingkungan Permukiman ƴ ƴ X ƴ ƴ ƴ ƴ ƴ Dinkes
Keterangan:
- “V” : Sudah ada/siap; “-” : Tidak ada/belum siap; “X” : Tidak perlu
- Kolom 11: Orang/Dinas Penanggung Jawab untuk Koordinator Tindak Lanjut/Pengawalan.
- Para “Penanggung Jawab” berkewajiban memberikan laporan secara rutin Daftar Centang ini kepada Pokja – tembusan para pemegang Mata
Anggaran. Hasil akhir yan diinginkan adalah kepastian implementasi dari Kegiatan tersebut.
99
Informasi awal materi penyiapan TOR/KAK sekurang-kurangnya memuat:
100
Sumber : Pokja Sanitasi Kabupaten Mojokerto, Tahun 2014.
Identifikasi Permasalahan Lahan dapat dilihat pada tabel 5.6. sebagai berikut :
101
Tabel 5.6: Identifikasi permasalahan lahan
SKPD
No Kegiatan Lokasi Luas Land Use Kendala Penanganan
Penanggung jawab
1 IPAL Komunal 3 Lokasi Perkotaan Belum dibentuk DPU
4 Lokasi Eks. Belum dibentuk
2 TPST 3R 4 x 250 m2 DPU
Kawedanan
3 TPA Regional Kec. Ngoro 25 Ha Belum dibentuk DPU
Pembangunan Belum dibentuk
4 Kabupaten Mojokerto DPU
Saluran/Drainase Sekunder
Rehabilitasi Saluran/Drainase Belum dibentuk
5 Kabupaten Mojokerto DPU
Sekunder
Pembangunan Belum dibentuk
6 Kabupaten Mojokerto DPU
Saluran/Drainase Tersier
Rehabilitasi Saluran/Drainase Belum dibentuk
7 Kabupaten Mojokerto DPU
Tersier
102
Tabel 5.7: Pembentukan dan/atau Penguatan Organisasi Pengelola
No Kegiatan Lokasi Instansi Kendala Keterangan
1 IPAL Komunal 7 Lokasi Perkotaan DPU Belum terbentuk Instansi baru
2 TPST 3 R 4 Eks. Kawedanan DPU Belum terbentuk Instansi baru
3 TPA Regional Kec. Ngoro DPU Belum terbentuk Instansi baru
103
Gambar 5.1: Rencana Kerja Monitoring dan Evaluasi Tahunan Tahun (n+2)
Kegiatan Monev Fe Se Ok De
Jan Mar Apr Mei Jun Jul Agt Nop Ket.
Tahunan b p t s
Rapat Koordinasi Tentativ
PENGAWALAN
PENGANGGARAN
- Musrenbang
- Review RPIJM
- Renja SKPD
- RKA
- DPA
-
Melengkapi Readiness
Criteria
SOLUSI FUNDING
GAP
Tentativ
Promosi/Sosialisasi
Tentativ
Koordinasi / Forum CSR
Penyampaian Daftar
Tentativ
Tunggu Program
Kegiatan
Tentativ
Updating MPS Tahunan
Identifikasi Program
Kegiatan yang sudah Tentativ
diimplementasikan pada
tahun 2014