Anda di halaman 1dari 9

Tugas Pengantar Ilmu Sosial

Disusun oleh:
1. Rahmat Al Fauzi (1900359)
2. Alvidina F (1903926)
3. Aini Putri Al Fajriah (1905710)
4. Dewi Fortuna J P (1904458)
5. Erika Octyana Dewi (1901111)
6. Yusya Fahrul Kirom (1902302)

Filsafat Ilmu Geografi

A. Ontologi
1. Definisi
Jika kita lihat dari asal katanya, geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu geo
yang berarti bumi dan graphein yang berarti uraian/tulisan/gambaran. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa geografi adalah ilmu yang menguraikan segala sesuatu
yang terjadi di bumi.
Segala sesuatu yang terjadi di bumi itu disebut dengan geosfer. Jadi,
sesungguhnya geografi itu mempelajari, menjelaskan, dan mengungkapkan
mengapa peristiwa geosfer itu bisa terjadi
Sedangkan dibawah ini adalah definisi menurut para ahli :
 Elsworth Huntington : Geografi dapat didefinisikan sebagai ilmu
pengetahuan yang mengkaji hubungan timbal balik antara manusia dengan
lingkungan fisiknya. Esensi dari seluruh (semua) geografi adalah manusia
dan aktivitasnya yang dikaji dalam kaitannya dengan lingkungannya.
 Richard Hartsshorne, 1960 : Geografi adalah sebagai bidang ilmu yang
mencari penjelasan dan interpretasi tentang karakter variabel dari suatu
tempat ke tempat lain sebagai dunia tempat kehidupan manusia.
 Williams, 1976 : Geografi adalah suatu studi yang berkenaan dengan
kenyataan-kenyataan yang dialami oleh seseorang dalam perjalanan
hidupnya yang dapat dihayati sebagai kesatuan hubungan antara faktor-
faktor geografis dengan umat manusia yang telah dimodifikasi, diubah dan
diadaptasikan oleh tindakan manusia itu sendiri.
 Semiloka IKIP Semarang,1988 : Geografi adalah ilmu yang mempelajari
persamaan-persamaan, perbedaan-perbedaan, dan keterkaitan fenomena-
fenomena geosfer dalam konteks keruangan, kelingkungan dan teks
kewilayahan. Fenomena geosfer mencakup fenomena-fenomena litosfer,
hidrosfer, biosfer dan antroposfer.
Kesimpulan dari definisi geografi ini adalah ilmu yang mempelajari
keragaman ruang permukaan bumi sebagai tempat hidup manusia dengan
aspek-aspek alamiah dan sosialnya, serta interelasi dari kedua aspek
tersebut.

2. Ruang Lingkup & Objek


Karena geografi ini mempelajari banyak hal, maka dibuatlah ruang lingkup ilmu
pengetahuan geografi untuk memudahkan pembagian hal yang akan dipelajari,
seperti:
a. Pengungkapan kejadian yang tampak dan terjadi di bumi. Seperti mengapa
pergeseran kulit bumi terjadi, mengapa aliran udara memengaruhi iklim atau
bagaimana stalaktit dan stalagmit di gua terbentuk.
b. Meneliti sebab akibat suatu gejala atau kejadian dengan gejala lainnya,
misalnya kenapa gempa bumi dapat terjadi, atau mengapa jika gempa bumi
terjadi di laut dapat menimbulkan tsunami.
c. Mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena yang terjadi di permukaan
bumi, misalnya daerah tropis memiliki ciri curah hujan yang tinggi, hutan lebat,
dan binatang yang beraneka ragam, sedangkan daerah kering memiliki ciri
curah hujan yang sedikit, wilayah gersang dan jarang tumbuhan, serta hanya
dihidupi makhluk tertentu saja.
d. Mempelajari penyebaran kejadian/gejala, seperti mengapa di Indonesia sering
terjadi gempa ? atau persebaran penduduk.
e. Pemecahan masalah geografi dilakukan melalui pendekatan keruangan,
ekologi, dan kewilayahan. Contohnya, penebangan hutan yang mengakibatkan
banjir dapat dicari pengurangan dampaknya dengan pendekatan analisis
ekologi.
Ruang lingkup geografi menurut para ahli dibagi menjadi tiga kategori
yakni geografi fisik, geografi sosial dan geografi regional. Pengertian ruang
lingkup geografi mencakup aspek dan bidang yang masuk dalam pembahasan
ilmu geografi. Tiap pembagian ruang lingkup dan aspek geografi memiliki
karakteristik, ciri-ciri, objek studi dan contoh penelitian masing-masing.
1. Geografi Fisik
Pengertian geografi fisik adalah bagian ilmu geografi yang mempelajari
semua kondisi fisik pada peristiwa atau fenomena yang terjadi di muka
bumi. Geografi fisik menyangkut keadaan lingkungan alam di luar manusia
seperti gejala-gejala alam di geosfer yang berkaitan dengan bentuk, relief,
iklim dan segala sesuatu tentang bumi serta proses-proses fisik yang terjadi
darat, laut dan udara yang berpengaruh pada kelangsungan hidup manusia
Ruang lingkup geografi fisik meliputi semua gejala alam yang terjadi di
antroposfer (ruang angkasa), atmosfer (lapisan udara), hidrosfer (lapisan
air), pedosfer (lapisan tanah), biosfer (lapisan kehidupan) dan litosfer
(lapisan batuan). Cabang ilmu penunjang geografi fisik antara lain adalah
astronomi, meteorologi, klimatologi, geofisika, hidrologi, pedologi, biologi,
zoologi, fitologi dan geologi. Contoh geografi fisik :
a. Proses terjadinya hujan
b. Proses siklus air
c. Proses pembentukan tanah
d. Perbedaan iklim berdasarkan garis bujur

2. Geografi Sosial
Pengertian geografi sosial adalah ruang lingkup ilmu geografi yang
mempelajari segala aktivitas kehidupan manusia lengkap dengan interaksi
yang dilakukannya dengan lingkungan. Ruang lingkup geografi sosial
meliputi lingkungan ekonomi, lingkungan budaya dan lingkungan
sosialnya.
Secara umum, definisi geografi sosial mempelajari dampak aktivitas
manusia terhadap lingkungan, serta dampak lingkungan terhadap manusia.
Contoh geografi sosial :
a. Pola pemukiman masyarakat di daerah pesisir sungai
b. Kepadatan penduduk di daerah terkait relief permukaan tanah
c. Pengaruh tingkat kesuburan tanah terhadap kegiatan ekonomi
masyarakat

3. Geografi Regional
Pengertian geografi regional adalah ruang lingkup geografi yang
mempelajari tentang suatu topik khusus yang mencakup satu wilayah
tertentu. Geografi regional merupakan geografi yang mempelajari topik atau
bahasan khususnya yang mencakup suatu daerah atau wilayah tertentu yang
menyeluruh, baik dari segi aspek fisik maupun segi aspek sosialnya.
Daerah atau wilayah tertentu yang diteliti bisa berupa desa, kota,
provinsi, daerah atau negara tertentu. Geografi regional kerap disebut
sebagai bentuk tertinggi dalam geografi. Contoh geografi regional :
a. Kepadatan penduduk di provinsi Jawa Timur
b. Persebaran curah hujan di Indonesia
c. Pola persebaran masyarakat usia produktif di Asia Tenggara
Objek geografi adalah bumi dengan segala isi dan aktivitas nya. jika
dikaji lebih mendalam, objek geografi dibedakan sebagai berikut :
1. Objek material, adalah fenomena geosfer yang meliputi biosfer, atmosfer,
litosfer, hidrosfer, dan antroposfer. dalam kajian ini manusia merupakan
agen yang memiliki peran penting dalam menjaga kelangsungan kehidupan
dilapisan biosfer.
2. Objek formal, yaitu cara pandang dan cara fikir terhadap gejala yang ada
dimuka bumi. Cara pandang dan pikir tersebut dilihat segi keruangan,
kelingkungan, kompleks wilayah, dan waktu. Tema paling mendasar dalam
kajian objek formal adalah wilayah (region), yaitu kesatuan daerah yang
menunjukan karakteristik tertentu atau ciri khas yang dapat dibedakan
dengan daerah lain.
3. Konsep
Ada 10 macam konsep geografi. Kita ketahui bahwa pengertian studi geografi
adalah studi keruangan tentang gejala gejala geografi.
Pengertian konsep geografi sendiri adalah gejala geografi yang konkret yang
merupakan hasil keseluruhan interelasi keruangan antara faktor fisik dengan faktor
manusia.
Konsep geografi menurut Hasil seminar IGI ada 10 yaitu:

1. Konsep Lokasi
Konsep lokasi yang memiliki kaitan dengan kedudukan suatu objek di
permukaan Bumi yang dapat digambarkan dengan lokasi absolut dan lokasi relatif.
Pengertian lokasi absolut dalam geografi adalah lokasi yang ditunjukkan
berdasarkan garis lintang dan garis bujur sistem koordinat.
Sedangkan lokasi relatif berdasarkan kedudukan objek dengan objek lainnya.
Contoh Kota Makassar yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan, posisi tersebut
dapat berubah tergantung waktu.
2. Konsep Jarak
Konsep jarak mengenal adanya dua jarak yaitu jarak relatif dan jarak absolut.
Pengertian Konsep jarak adalah ukuran ruang diantara objek.
Pengertian jarak absolut adalah jarak yang diukur dengan satuan panjang yang
resmi. Sedangkan jarak relatif adalah jarak yang diukur tidak berdasarkan satuan
panjang.
3. Konsep Aksesibilitas
Pengertian konsep aksesibilitas adalah kemudahan untuk menjangkau suatu
objek yang dimaksud. Ada banyak hal yang memengaruhi aksesibilitas dalam
geografi seperti medan, jarak, dan ketersediaan sarana transportasi.
4. Konsep Pola
Pengertian konsep pola dalam geografi adalah susunan atau persebaran
fenomena pada ruang muka bumi.
Contoh, kondisi topografi suatu wilayah akan selalu mempengaruhi pola
permukiman serta struktur geologi pada daerah aliran sungai yang mempengaruhi
pola aliran sungai.
5. Konsep Morfologi
Pengertian konsep morfologi dalam geografi adalah bentuk muka bumi yang
terjadi akibat proses alam dan juga dipengaruhi oleh aktivitas manusia.
Contoh konsep morfologi dalam geografi adalah bahwa morfologi suatu
wilayah di permukaan Bumi akan selalu dipengaruhi oleh tingkat erosi, jenis
batuan, penggunaan lahan, dan proses proses geologi.
Konsep morfologi juga dapat mempengaruhi keberadaan manusia yaitu dalam
masalah penggunaan lahan.
6. Konsep Aglomerasi
Pengertian konsep aglomerasi adalah kecenderungan pengelompokan
fenomena suatu objek pada suatu wilayah. Contoh konsep aglomerasi dalam
geografi adalah daerah KI atau kawasan Industri seperti KIMA (kawasan Industri
Makassar) dan pengelompokkan komunitas penduduk berdasarkan daerah asal
ataupun profesi.
Contoh perumahan atau perkampungan CINA, perumahan dosen dan
seterusnya.
7. Konsep Nilai Kegunaan
Pengertian konsep nilai kegunaan dalam geografi adalah manfaat atau kelebihan
yang dimiliki suatu wilayah atau tempat. Nilai kegunaan itu sendiri bersifat relatif
karena nilai kegunaan akan sangat berbeda untuk tiap subjek yang memakainya.
Selain oleh subjek, nilai kegunaan itu sendiri akan relatif akibat waktu, serta
jenis penggunaannya.
Contoh, daerah pesisir pantai Bali yang memiliki ombak tinggi akan memiliki
nilai kegunaan lebih bila digunakan untuk lokasi wisata selancar.
8. Konsep Interaksi dan Interpendensi
Pengertian konsep interaksi dan interpendensi adalah kenyataaan tentang
keberadaan suatu wilayah akan memengaruhi wilayah lainnya dan suatu wilayah
tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri.
Akibat dari adanya konsep interaksi dan interpendensi dalam geografi adalah
terjadinya perdagangan, migrasi, eksport import serta komunikasi antar wilayah.
9. Konsep Diferensiasi Wilayah
Pengertian Konsep Diferensiasi Wilayah adalah suatu karakteristik yang unik
dan khas suatu wilayah yang terjadi akibat interaksi dinamis dari unsur unsur
keruangan pada wilayah tersebut.
Contoh konsep diferensiasi wilayah dalam geografi adalah wilayah Indonesia
yang berbentuk kepulauan.
10. Konsep Keterkaitan Keruangan
Pengertian konsep keterkaitan keruangan dalam geografi adalah tentang
keberadaan dan perkembangan suatu wilayah terjadi yang berhubungan dengan
wilayah lain.
Contoh, apabila terjadi fenomena di suatu wilayah, itu terjadi karena adanya
fenomena di wilayah lain. Baik itu sama ataupun sedikit berbeda.
Contoh kebakaran hutan di hutan Kalimantan, dapat menyebabkan terjadinya
polusi asap di Malaysia.
Setelah kalian mengetahui tentang konsep konsep geografi, mari kita ketahui
tentang objek geografi.

4. Teori
a. Teori Ledakan Penduduk Thomas Robert Malthus
Teori Malthus tentang ledakan penduduk ditulis dalam bukunya An Essay on
the Principles of Population (1798). Dalam teorinya tersebut, Malthus
mengemukakan pendapat sebagai berikut:
1) Masyarakat manusia akan tetap miskin karena kencenderungan
pertambahan penduduk berjalan lebih cepat dari persediaan makanan.
2) Pertambhan penduduk dapat diibaratkan deret kali atau deret ukur sehingga
pelipat gandaan jumlah penduduk dalam setiap 25 tahun, sedangkan
peningkatan sarana- sarana kehidupan berjalan lebih lambat, yakni menurut
deret hitung atau deret tambah.
3) Melalui tindakan pantang seksual atau pantangan kawin, perang, bahaya
kelaparan, dan becanda alam, jumlah penduduk memang diusahakan sesuai
dengan sarana kehidupan yang tersedia. Namun, cara itu tidak cukup untuk
meningkatkan kehidupan masyarakat sampai diatas batas minimum.
b. Teori Pengaruh Iklim Terhadap Peradaban Ellsworth Huntington
Inti teor-teorinya terdapat dalam tiga buku, yakni The Pulse of Asia (1907);
Palestine and its Tranformation (1911), dan Civilization and Climate (1915),
yang secara garis besar pokok-pokok pikirannya sebagai berikut.
1) Peradaban besar yang ada di kawasan Asia Tengah dan Asia Barat Daya
pada zaman kuno, sekarang ini kondisi dari daerah-daerah tersebut
mengerikan, pada awal abad ke- 20 diperkirakan terjadinya kemerosotan
peradaban yang disebabkan oleh perubahan iklim.
2) Mengeringnya wilayah itu saat ini, kelihatannya tidak sesuai dengan
posisinya dahulu sebagai pusat kerajaan. Menurutnya, iklim yang dahulu
jauh lebih lembap dan pada wilayah itu terjadi suatu proses pengeringan
yang terus menerus dan progresif.
3) Proses semacam ini menjadi bagian dari suatu proses yang lebih besar dari
fenomena–fenomena yang lebih umum. Sesuai dengan hal itu, ia terdorong
untuk membuat postulat tentang mengeringnya bumi yang terjadi dalam
pulsasiritmik, dengan periode-periode dari udara kering dan basah.
4) Begitupun cerita pengembaraan bangsa Ibrani (Yahudi) dalam kitab suci
berhubungan dengan titik tengah antara masa kekeringan dan masa
kebahasan. Ekspansi kerajaan Moghul dan ekspansi kerajaan Mongol
sampai ke Eropa adalah akibat dari mengeringnya tempat tinggal asli dari
kaum penyerbu.
5) Prorses pengeringan yang progresif dari bumi mengikuti arah tertentu,
umunya dari Timur ke Barat. Inilah yang menjelaskan pergantiaan pusat–
pusat peradaban besar dari Babilonia, dari Mesir ke Yunani, dan Yunani ke
Roma dari Roma ke Prancis dari Prancis ke Inggris dari Inggris ke Amerika
Serikat.
c. Teori Lokasi Lahan Johann Heinrich von Thunen
Johann Heinrich von Thunen dalam Der Isolierte Staat (1826) mengemukakan
bahwa pada dasarnya penggunaan lahan dapat dibagi dalam beberapa
penggunaan. Dengan mengambil satu pusat kota sebagai satu-satunya tempat
memproduksi barang-barang yang dibutuhkan oleh seluruh Negara, sedangkan
daerah-daerah di sekitarnya hanya sebagai pemasok bahan mentah di kota.
1) Lahan Pertama berada di dekat pusat kota (pasar), akan dipakai untuk
kegiatan-kegiatan intensif bagi tanaman yang hasilnya cepat rusak,
memakan tempat, dan berat dalam kaitannya dengan transportasi.
2) Lahan kedua merupakan daerah hutan. Hal itu dapat dipahami, mengingat
pada masa itu kebutuhan hasil hutan untuk kayu dan bahan bakar memiliki
sifat yang memakan tempat dan berat sehingga harus ditempakan dekat dari
pusat kota.
3) Lahan ketiga digunakan untuk menanam tanaman sejenis gandum atau padi-
padian.
4) Lahan keempat berupa daerah pengembalaan ternak.
5) Lahan kelima adalah lahan three field system yang merupakan daerah
ilalang, dan daerah tandus.
6) Lahan keenam merupakan daerah perburuan.
7) Untuk memudahkan efisiensi transportasi, diperlukan sungai yang
membelah kota. Hal itu ternyata dapat menghemat 1/6 transportasi darat
sehingga lahan pertama akan berkembang sepanjang sungai.
8) Perlu dibuat kombinasi transportasi darat dan sungai sehingga akan sama
biaya transport darat bagi daerah yang tidak dapat menikmati adanya sungai.
d. Teori Daya Sentrifugal dan Sentrifetal Charles O. Colby
Colby menguraikan bahwa proses berekspansinya kota yang makin meluas dan
berubahnya truktur tata guna lahan sebagian besar disebabkan oleh adanya daya
sentrifugal dan sentrifetal pada beberapa kota. Daya sentrifugal mendorong
penduduk dan usaha lainnya untuk bergerak keluar sehingga terjadi dispessi
kegiatan manusia dan relokasi sektor–sektor serta zona–zona kota. Sedangkan
daya sentrifetal mendorong penduduk dan berbagai usaha–usahanya bergerak
kedalam kota sehingga menimbulkan pemusatan (konsentrasi) aktivitas
masyarakat.
e. Teori Kota Konsentris Burgess
Teori konsentrasi tersebut dimuat dalam tulisannya yang berjudul The
Geography of City. Inti kota konsentris tersebut sebagai berikut.
1) Pada hakikatnya, kota meluas secara seimbang dan merata dari suatu pusat
atau inti sehingga muncul zona-zona baru sebagai perluasannya.
2) Dengan demikian, pada setiap saat dapat ditemukan sejumlah zona yang
konsentris letaknya sehingga struktur kota menjadi bergelang atau
melingkar.
3) Di pusat kota terdapat Zona Pertama sebagai Central Bisnis District (CBD)
sebagai pusat atau jantung kehidupan perdagangan, perekonomian, dan
kemasyarakatan. Zona Kedua sebagai terdapat Zona Peralihan (transtitional
zone) yang merupakan kawasan perindustrian, disertai oleh rumah-rumah
pribadi yang kuno. Zona Ketiga sebagai kawasan perumahan para buruh
yang kebanyakan adalah kaum imigran. Zona keempat, penghuniannya
kelas menengah, cukup rapi, memiliki jarak senitasi lebih memadai sebagai
tempat tinggal yang nyaman dan baik. Zona kelima merupakan commuters
zone atau tempat orang yang pergi pulang setiap hari untuk bekerja. Kondisi
alamnya masih asri, luas dan mewah serta berfungsi sebagai kota kecil untuk
beristirahat dan tidur atau disebut dormitory towns, disebut demikian karena
perumahan untuk orang-orang kaya.
f. Teori Konflik Antara Suku Bangsa Nomadik Sedenter Jean Bunhes
Dengan system keluarga patriarkat yang menghasilkan otorianisme dalam
bukunya Geographie Humanie (1925). Adapun isi pokok teori tersebut sebagai
berikut.
1) Stepa-stepa padang rumput di Asia dengan musim dingin yang kejam , tidak
memungkinkan pengolahan alam yang intensif. Oase-oase irigasi dibangun
hanya bibir-bibir gunung dibangun, di mana tanaman dapat tumbuh dan
berkembang.
2) Tanah secara alamiah sangat sesuai dengan jenis pastoral (patroralart) untuk
memelihara kawanan ternak dan hewan.
3) Karena dihadapkan dengan suasana keharusan untuk berkeliling untuk
mengetahui tentang wilayah perumputan serta sumber-sumber air untuk
jarak yang jauh, mereka memperoleh rasa gerakan taktis dan strategi yang
menempatkan mereka dalam posisi mendaulat terhadap ruang dan
menguasai para tetangga mereka.
4) Beberapa dari penakluk yang paling besar dan paling berani dalam sejarah,
muncul dari stepa–stepa Jengis Khan, Timurleng, dan Khubilai Khan.
5) Kualitas dan kemampuan yang menjadi alasan bagi kekuasaannya diperoleh
dari stepa, dari keterampilan yang dianugrahkan kepada pastoral, dan dari
subordinasi pada lingkungannya.
6) Kelompok pengembala ini bukan massa petani-petani kelompok kecil yang
mengerumungi seluruh Asia Selatan dan Asia Timur yang memimpin dunia.
Selam berabad-abad, mereka menguasai India, sedangkan Cina berada
dibawah kekuasaan orang-orang Mongol, yaitu kaum Nomad para
pengembala Asia yang perkasa (herdman).

B. Epistimologi
Pembahasan mengenai metode yang digunakan untuk mendapatkan
pengetahuan. Aspek epistimologi dari Geografi adalah pada dasarnya Geografi
mempelajari Geosfer yang terdiri dari lapisan Atmosfer, Hidrosfer, Biosfer, Litosfer,
dan Antroposfer di Bumi.
Kelima lapisan tersebut, masing masing membahas dan mempelajari tentang
arti, jenis, metode / cara, pembagian berdasarkan faktor tertentu, struktur, unsur,
hukum, dalil, dan terapan.
Dan tujuan Epistimologi untuk mencari jawaban atas pertanyaan “Bagaimana
rangkaian gunung api terbentuk?” terjawab pada bagian ini, secara sistematis, empiris
dan dapat diuji kebenarannya.
Proses Mendapatkan Ilmu Geografi
Bidang Ilmu Geografi menggunakan Metode Deduktif, Metode Induktif atau
gabungan kedua Metode tersebut.
1. Metode Induktif
Yakni metode yang dilakukan dengan menyimpulkan berbagai pernyataan hasil
observasi dalam suatu pernyataan yang lebih umum dan diterima pandangan luas.
2. Metode Deduktif
Yakni metode yang dilakukan dengan melakukan perbandingan logis antara
kesimpulan – kesimpulan, apakah empiris atau ilmiah.
3. Metode Induktif – Deduktif
Yakni metode yang merupakan penggabungan dari kedua metode untuk
menghasilkan suatu kesimpulan yang lebih detail dari berbagai macam sumber yang
ada.
Dibedakan menjadi 3 pendekatan:
1. Sistematis
Mencari penggolongan, kategori, kesamaan dan keadaan dari gejala – gejala yang
ada pada permukaan bumi.
2. Kronologis
Menyelidiki gejala – gejala pada permukaan bumi dalam urutan – urutan waktu
3. Korologis
Menyelidiki gejala – gejala dalam hubungannya dengan ruang bumi. Geografi
berada pada pendekatan ini, karena berhubungan dengan gejala yang ada di dalam
ruang bumi.
C. Aksiologi
Aspek Aksiologi dari geografi adalah setiap lapisan yang dipelajari dalam
geografi baik atmosfer. Hidrosfer, biosfer, lithosfer maupun antroposfer selalu
mengandung hakekat nilai/manfaat, meliputi :
1. Subjektivisme (kegunaannya bagi manusia). Contoh : Seorang geograf ingin
menjadikan suatu wilayah tertentu untuk dijadikan sebagai daerah pemukiman,
maka terlebih dahulu mengkaji tentang jenis tanah, morfologi, aksesibilitas, kondisi
air tanah dan kondisi sosial pada suatu wilayah tertentu.
2. Obyektifisme logis (hasil percobaan, pengukuran, bersifat empiris). Contoh :
melihat letak geografis indonesia yang dilalui oleh jalur sirkum mediteran, seberapa
tinggi tingkat kerawanan bencana alam letusan gunung api di Indonesia, dll.
3. Jenis nilai etika dan estetika, misalnya jika tidak beretika dalam menggunakan
wilayah maka bisa saja terjadi bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dll.

Manfaat Dan Kegunaan Geografi


1. Pengarah Pembangunan Daerah
2. Menentukan potensi daerah pertanian
3. Membantu memahami kondisi iklim global
4. Membantu memahami kondisi sumber daya alam dan manusia
5. Mengidentifikasi sumber energi
6. Sebagai gambaran kepadatan penduduk
7. Digunakan untuk potensi ekonomi wilayah
8. Digunakan untuk pemetaan rawan bencana
9. Digunakan untuk mengkaji antroposfer
10. Digunakan untuk mengkaji hidrosfer mengkaji biosfer
11. Digunakan untuk mengkaji hidrosfer
12. membantu dalam memahami kondisi negara sendiri dan memahami dunia.

Anda mungkin juga menyukai