Anda di halaman 1dari 3

C.

Aspek Keperilakuan Tahap Pemilihan Akuntansi Biaya


Untuk menganalisis aspek keperilakuan dari langkah-langkah akuntansi yang dipilih,
maka perlu diuji apakah langkah-langkah tersebut dapat memicu respons manusia yang
difungsional dan jika ya, bagaimana langkah-langkah tersebut dapat dimodifikasi agar lebih
efektif dalam mendorong perilaku karyawan yang diinginkan.

a. Penetapan Standar
Elemen yang paling berpengaruh dalam menentukan keberasilan atau kegagalan sistem
biaya adalah standar yang digunakan sebagai kriteria kinerja. Standar yang memiliki fungsi
ganda, yaitu berfungsi untuk mendorong pengendalian biaya dan sebagai alat evaluasi
kinerja. Standar akan menghasilkan perilaku pekerja yang efisiensi hanya jika standar
tersebut diterima sebagai aspirasi oleh individu terkait untuk siapa standar pengendalian dan
evaluasi kinerja tersebut dirancang. Terdapat 4 prasyarat utama bagi sistem pengendalian
uang unggul secara keperilakuan :
1. Standar harus ditetapkan dalam cara yang sedemikian rupa, sehingga orang menerimanya
sebagai sesuatu yang realistis dan bukannya arbitrer
2. Orang – orang harus merasa bahwa mereka memiliki pengaruh dalam menetapkan
tujuannya sendiri
3. Orang – orang harus yakin bahwa mereka tidak akan dihukum secara tidak adil untuk
variasi normal yang terjadi secara kebetulan dalam kinerjanya
4. Umpan balik atas kinerja harus bertujuan untuk memperbaiki maupun mengevaluasi.

Ada dua faktor penting dalam penetapan standar yang memengaruhi perilaku yaitu :
a. Partisipasi dalam penentuan standar, Michael foran dan Don DeCoster
mengatakan “jika para karyawan berpartisipasi dalam penetapan standar
kinerjanya sendiri, mereka biasanya membuat komitmen yang jelas terhadap
standar dan karena itu bersedia bekerja keras untuk mencapainya. Teori yang
digunakan adalah teori kognitif
b. Ketat atau longgarnya standar, bagi banyak individu standar yang terlalu ketat
mungkin mengakibatkan berbuat kesalahan dan menimbulkan rasa frustasi,
namun jika terlalu longgar juga mengakibatkan para pelaksana tidak termotivasi
untuk mencapai kinerja yang tinggi. Maka standar yang baik adalah standar yang
relative ketat tetapi masih memungkinkan untuk dicapai
b. Penyerapan Overhead
Banyak praktik perusahaan menggunakan metode penentuan biaya penuh yang
membebankan overhead pabrik variabel dan tetap pada produk berdasarkan tariff
diestimasi dan level kapasitas yang sudah ditentukan sebelumnya. Jika level kapasitas
yang diserap berbeda dengan yang sudah ditetntuakan maka akan terjadi selisih overhead
dalam jumlah yang besar. Maka dari itu undang – undang pajak penghasilan mendorong
perusahaan untuk menggunakan tingkat kapasitas aktual. Dan perusahaan diperbolehkan
menggunakan kapasitas yang sekarang dapat dicapai sebagai dasar untuk menentukan
tarif yang digunakan dalam menyerap overhead tetap keproduk. Porsi volume dan
kapasitas dari varians yang dibebankan terlalu rendah dapat dibebankan pada periode
terjadinya. Hanya varians anggaran dan efisiensi yang perlu di kapitalisasi.
c. Alokasi BiayaTidak Langsung
Dalam riset yang didukung oleh National Association of Accountants (NAA), james
Fremgem dan Shu S. Liao menemukan bahwa perusahaan responden membedakan
dengan tegas dua jenis biaya tidak langsung yaitu :
1) Biaya jasa korporat adalah biaya jasa yang dilakukan secara sentral untuk manfaat
koroporat dan berbagai pusat pertanggungjawaban .biaya ini termasuk biaya
akuntansi, pengolahan data, WATS line, penelitian dan pengembangan
2) Biaya administrative korporat adalah biaya yang diperlukan untuk
mengoperasikan kantor korporat, biay ini termasuk gaji, hubungan masyarakat
dan biaya korporat lainnya terjai untuk menjalankan perusahaan secara
keseluruhan.
Alokasi biaya tidak langsung mendorong manajer untuk memperhatikan biaya yang
dilaporkan dan membantu memecahkan beberapa masalah pengendalian dan koordinasi.
Dan berfungsi dalam situasi tertentu sebagai mekanisme untuk memotivasi dan
mengendalikan manajer
d. Analisis Varians
Unsur utama dari pengendalian biaya adalah perbandingan secara periodik antara
biaya actual dengan sasaran biaya yang sudah ditentukan sebelumnya, baik dalam bentuk
anggaran maupun standar. Perbandingan tersebut juga akan menghasilkan sejumlah
varians karena mustahil bahwa biaya actual yang terjadi akan setara dengan standar atau
anggaran dari elemen operasional yang akan dikendalikan. Varians tersebut dapat
merupakan hasil dari berbagai penyebab, beberapa diantaranya dapat dijelaskan dan
dikendalikan, sementara yang lain tidak dapat dijelaskan maupun dikendalikan.

D. Kegunaan Evaluasi Kinerja


Evaluasi kinerja adalah metode penilaian secara periodik atas efisiensi dan efektivitas
operasional suatu organisasi (perusahaan) baik sub unitnya Maupin personel atau karyawan
sesuai dengan standar kinerja atau tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Berikut
adalah kegunaan evaluasi kinerja :
1. Untuk mengelola kegiatan operasional organisasi secara efektif dan efisien dengan
memaksimalkan motivasi karyawan
2. Untuk membantu karyawan dalam mengambil keputusan, misalnya promosi, transfer, dan
pengakhiran
3. Untuk mengidentifikasi kriteria kebutuhan pelatihan khusus untuk pengembangan
sehingga organisasi dapat mendapatkan program pelatihan yang cocok dengan keadaan
organisasi
4. Untuk memberikan feedback kepada karyawan tentang bagaimana atasan melihat kinerja
mereka
5. Untuk memberikan dasar pemberian hadiah dan hukuman (reward dan punishment)

DAFTAR PUSTAKA

Lubis, Arfan Ikhsan. 2017. Akuntansi Keperilakuan, Akuntansi Multiparadigma. Jakarta:


Salemba Empat.

Supriyono, R.A. 2018. Akuntansi Keperilakuan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Anda mungkin juga menyukai