Anda di halaman 1dari 8

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Pipa PVC ¾” ukuran 65 cm 2 unit
b. Pipa PVC 4” (2 meter) 2 unit
c. 4 L bow ukuran 3/4 “
d. Ember/bak (1 buah)
e. Drum (kapasitas 50 liter, 1 buah)
f. Stop kran (3 buah)
g. Kran (1 buah)
h. Gergaji/Cutter
i. Kapas dan Jaring plastic

2. Bahan
a. Zeolit
b. Kerikil
c. Pasir aktif
d. Arang aktif
e. Resin kation

B. Tahan Pembuatan Alat


1. Siapkan drum dengan kapasitas 50 liter sebagai bak equalisasi
2. Siapkan Pipa PVC 4” sebanyak 2 buah dengan ukuran masing-masing 1
meter
3. Sambungkan stop kran pengukur debit pada bagian bak equliasasi
4. Kemudian tambahkan stop kran inlet
5. Potong pipa 3/4” dengan panjang 65 cm sebanyak 2 batang
6. Haluskan ujung pipa yang sudah dipotong
7. Membuat lubang pada bagian bawah pipa 4” dengan ukuran ¾ (media
filter pertama)
8. Masukkan pipa ¾” yang sudah dipasangi L bow ke dalam lubang sebagai
aliran masuknya air
9. Lubangkan bagian atas pipa 4” (filter pertama), lalu sambungkan pipa ¾”
yang sudah dipasangi L bow
10. Lubangkan bagian bawah pipa 4” (filter kedua) dan sambungkan pipa ¾”
11. Pada bagian atas pipa 4” (filter kedua) pasangkan kran sebagai outlet hasil
olahan air
12. Sediakan bak penampung
C. Rancangan Alat
Keterangan Alat:
Rancangan alat pengolahan air ini digunakan untuk proses pemisahan solid-liquid
dengan cara melewatkan liquid melalui media berpori atau bahan-bahan berpori
untuk menyisihkan atau menghilangkan sebanyak-banyaknya butiran-butiran
halus zat padat tersuspensi dari liquida. Alat ini berfungsi untuk mengolah air
baku dengan kandungan kadar Zat Besi (Fe) dan Mangan (Mn) yang tinggi pada
air baku yang digunakan warga di Dusun Sambeng 1, Poncosari, Srandakan,
Bantul. Rancangan ini menggunakan jenis multi media yaitu dengan beberapa
media seperti kerikil, zeolite, pasir aktif, resin kation dan arang aktif untuk
menurunkan kadar Fe dan Mn yang terdapat pada air baku. Rancangan ini
menggunakan drum dengan kapasitas 50 liter sebagai bak equalisasi dan pipa
PVC 4 inchi dengan tinggi masing-masing 1 meter sebagai bak filtrasi.
Fungsi bahan penyusun filter air
1. Bak Equalisasi
Bak equalisasi berfungsi sebagai bak penampung air sebelum dilakukan
pengolahan lebih lanjut. Tujuan proses equalisasi adalah untuk meminimkan
atau mengontrol fluktuasi dari karakteristik air baku yang diolah agar
memberikan kondisi optimum pada proses pengolahan selanjutnya.
Rancangan ini menggunakan drum dengan volume 50 lt sebagai bak
equalisasi.
2. Stop Pengukur Debit
Fungsi dari stop kran pada rancangan ini adalah sebagai pengukur debit air
baku yang akan diolah.
3. Stop Kran Outlet/Stop Kran bagian bawah
Stop kran pada bagian ini berfungsi untuk mengeluarkan air beserta kotoran
yang telah tersaring oleh filter
4. Stop Kran Inlet/Stop Kran dibagian keluar
Stop kran pada bagian ini berfungsi untuk membuka atau menutup aliran air
yang keluar menuju bak penampungan.
5. Media penyusun filter air:
a. Masing-masing media dibuat setinggi 30 cm.
b. Sebelum digunakan dilakukan pencucian pada setiap media filter.
c. Fungsi dari masing-masing media filter:
1) Kerikil
Batu-batu atau kerikil yang berfungsi untuk menyaring material-
material yang berkuran besar.
2) Zeolite
Zeolit berfungsi untuk meningkatkan kadar oksigen, memberikan
segar dalam air dan menyerap zat kapur ringan dalam air. Mampu
menyaring besi (Fe) namun dalam jumlah tidak banyak.
3) Pasir aktif
Pasir aktif berfungsi untuk menghilangkan kandungan besi (Fe),
menghilangkan sedikit Mangan (Mn2+) dan warna kuning pada air
tanah atau sumber air baku.
4) Arang aktif
Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau dan rasa
yang ada pada air baku. Arang yang digunakan dapat berupa kayu
atau arang batok kelapa. Arang berfungsi untuk
menyaring/menghilangkan bau, warna, zat pencemar dalam air,
sebagai pelindung dan penukaran resin dalam bahan penyaringan
air.
5) Resin kation
Resin kation berfungsi untuk menghilangkan kandungan kapur dan
magnesium pada air baku.

D. Penggunaan

1. Sebelum menggunakan alat ini pemakai diharuskan untuk mengukur debit


aliran air baku yang akan masuk ke dalam alat pengolahan dan mengukur
waktu tinggal pada masing-masing bak pengolahan.

2. Pemakai mengalirkan air baku menuju bak equalisasi dengan cara


menyalakan pompa (apabila pengaliran secara motorik) atau mengisi drum
secara manual.

3. Selanjutnya air baku dialirkan menuju bak filtrasi 1 sesuai debit aliran
yang sudah dihitung sebelumnya dan dengan system up flow. Pada bak
filtrasi 1 menggunakan media filter kerikil, zeolite dan pasir aktif. Tinggi
masing-masing media filter yaitu 30 cm. Kerikil digunakan sebagai media
untuk menyaring kotoran-kotoran kasar yang ikut masuk terbawa aliran air
baku. Zeolite digunakan untuk meningkatkan kadar oksigen, memberikan
kesegaran dan untuk menyerap zat kapur yang terkandung pada air baku.
Sedangkan pasir aktif berfungsi sebagai pengikat unsur besi (Fe), Mangan
(Mn) dalam air baku.

4. Setelah dari bak filtrasi 1 air mengalir ke bak filtrasi 2 dengan system up
flow. Bak filtrasi 2 berisi media kerikil, resin kation dana rang aktif. Resin
kation dipakai dengan tujuan untuk menghilangkan kandungan kapur dan
magnesium pada air baku yang masih belum tersaring pada bak filtrasi 1.
Sedangkan arang aktif digunakan untuk menyerap bau, menghilangkan
warna kuning dan mengilangkan unsur Fe dan Mn yang masih terkandung
pada air.

5. Selanjutnya air keluar dari bak filtrasi 2. Air ini merupakan air bersih
dengan kandungan Fe dan Mn yang memenuhi standar baku mutu air
bersih.

Operasi Filtrasi

a. Selama proses filtrasi berlangsung, partikel yang terbawa air akan


tersaring media filter

b. Partikel-partikel ini lama kelamaan akan menyumbat pori-pori media


sehingga terjadi clogging (penyumbatan)

c. Clogging akan meningkatkan headloss aliran air di media

d. Peningkatan headloss dapat dilihat dari meningkatnya permukaan air


di atas media atau menurunnya debit filtrasi

e. Proses filtasi harus dihentikan yakni :


1. Bila konsentrasi suspended solid mulai meningkat

2. Bila headloss yang teradi pada medium filter bed sudah melampaui
batas yang diperkenankan

3. Jika terjadi penyumbatan pori-pori media akan harus dilakukan


pencucian (backwash).

E. Pemeliharaan

1. Bak equalisasi perlu dibersihkan untuk menghindari penebalan kotoran


yang ikut terbawa aliran air baku.

2. Setelah unit peralatan dipasang pada masing-masing media filter baik yang
menggunakan pasir aktif, zeolit, kerikil dan arang aktif, resin kation,
kerikil harus dicuci, untuk menghilangkan kotoran lumpur, partikel karbon
yang halus dan kotoran lainnya sampai bersih dengan cara :

3. Tutup stop kran dibagian keluar, stop kran pada bagian ini berfungsi untuk
membuka atau menutup aliran air yang keluar menuju bak penampungan.

4. Buka stop kran bagian bawah, stop kran bagian bawah berfungsi untuk
mengeluarkan air beserta kotoran yang telah tersaring oleh filter

5. Selanjutnya air dialirkan dari pipa masukan untuk membersihkan kotoran-


kotoran yang ada di dalam pipa

6. Setelah filter bersih tutup stop kran bagian bawah

7. Alat dapat digunakan kembali

Anda mungkin juga menyukai