Anda di halaman 1dari 31

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

INFEKSI
DIKAMAR OPERASI
LATAR BELAKANG

 Infeksi Luka/Daerah Operasi merupakan kejadian infeksi


nomer dua yang dapat dialami oleh pasien selama menjalani
perawatan/terapi di rumah sakit
 Pencegahan dan pengendalian infeksi termasuk salah satu
IPSG ( international Patient safety Goals ) no 5 …. FOKUS
AREA
 Kamar operasi merupakan tempat dimana alat pertahan tubuh
manusia ( kulit ) dibuka yaitu insisi …….. Peluang kuman
masuk dalam tubuh
 Program PPI mencakup area yang berisiko tinggi
TUJUAN

 Mencegah terjadinya infeksi pasca operasi


 Mencegah penyebaran infeksi dari pasien – staf – pasien dan
lingkungan
 Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit dan Keselamatan
pasien dan staf
DEFINISI

 Kamar operasi ( OK ) merupakan salah satu unit pelayanan


didalam rumah sakit dimana tindakan operasi dilaksanakan
 Kamar operasi memiliki fasilitas, lingkungan ddan tata udara
yang spesifik dan berbeda dengan unit pelayanan lainnya
 Semua staf yang akan masuk ke unit layanan ini harus
mengganti pakaian, alas kaki dan memakai penutup kepala
 Prinsip aseptik harus diterapkan setiap personil , khusus team
steril
 Team Steril : operator , asisten bedah dan perawat instrumen
SIAPAKAH ORANG DIBALIK MASKER …....?

 Kamar operasi harus terpelihara kebersihannya , maka setiap


orang yang bertugas di kamar operasi harus taat dalam
aturan berpakaian
 Mereka memiliki tugas seperti :
- perawat instrumen
- perawat sirkulasi
- perawat asisten bedah
- perawat asisten anestesi
The Semi restricted Area
Restricted Area
Staf Maintenance dan Pengunjung

 Setiap orang ( diluar staf ) harus melapor terlebih


dahulu saat akan masuk ke area kamar operasi
 Staf kamar operasi akan memberikan petunjuk
peraturan yang harus di ikuti dan menjelaskan apa
saja yang haarus diperhatikan selama berada di
kamar operasi
HAND HYGIENE

 Prosedur Cuci tangan merupakan prosedur yang penting terutama


bila akan terlibat dalam suatu tindakan operasi : “ SURGICAL
HANDWASHING”
 Alcohol handrub boleh dilakukan , bila seseorang akan
membantu/terlibat pada tindak operasi yang berturut –turut
* Cuci tangan dengan sabun anti septik dan sikat steril
dilakukan hanya pada awal hari kerja dan …..
* Bila tangan kontak langsung dengan darah atau cairan
tubuh
 Cuci tangan tetap menjadi utama sebelum dan sesudah
beraktifitas dan kontak dengan pasien.
And by the way…
ALAT PROTEKSI DIRI

 Sarung tangan ( non steril bagi perawat sirkulasi )


 Sarung tangan steril untuk anggota team steril atau Bidan/
dokter pada kasus sectio ; atau dokter spesialis anestesi saat
,melakukan anestesi spinal
 Sepatu boot atau sandal tertutup /selop karet
 Apron plastik
 Goggle /Pelindung wajah
 Masker
 Gaun steril
PERHATIAN

 APD yang sudah rusak atau terkontaminasi dengan darah


atau cairan harus segera diganti
 Bila akan digunakan ulang harus dilakukan dekontaminasi
yang baik dan benar , dikeringkan
 Sarung tangan tidak diproses ulang !!!!! Dan tidak dicuci di
wastafel segera dilepas dan masukkan dalam kantong plastik
khusus sampah infeksius
 Sampah infeksius : adalah semua bahan yang bersifat sekali
pakai digunakan untuk tindakana/prosedur medis
PRINSIP ASEPTIK

 Sesuatu yang bersifat steril harus ditangani secara steril


 Hand hygiene
 Hindarkan kontaminasi :
- saat membuka kemasan steril
- saat menuang cairan irigasi steril
- cairan disinfektan bila tidak habis beri tanggal pertama dibuka
dan simpan dalam kondisi bersih
- jangan melakukan toping up
 Perawatan luka ( Wound dressing )
 Pemasangan alat invasive ( infus , kateter urine )
INSTRUMEN BEDAH

 Setiap kemasan/set instrumen harus menjalani proses


sterilisasi di RS
 Mempunyai indikator yang dapat divalidasi dan terlihat jelas
sebelum dibuka
 Tanggal kadaluarsa harus terlihat jelas
 Kemasan harus bersih /kering dan utuh
 Meja yang digunakan untuk meletakkan kemasan steril harus
bebas dari debu
Sterile Processing Areas
SAMPAH

 SAMPAH DI KAMAR OPERASI TERDIRI DARI :


 Sampah medis infeksius ( kasa , jaringan , benda tajam )
 Sampah medis non infeksius ( kemasan alat kesehatan dan
tidak terkontaminasi dengan substansi tubuh )
 Sampai cair infeksius ( darah , urine, cairan lambung , air
ketuban
 Sampah umum ( kertas dsb )
 Semua sampah tersebut harus ditempatkan dalam tempat
yang sesuai dengan kebijakan /prosedur Rumah sakit
PERHATIAN

 Tempat sampah harus terisi hanya 2/3 bagian dari volume


tempatnya
 Harus bisa ditutup atau di ikat dengan baik sehingga aman saat
dibawa ke TPA
 Sampah medis infeksius yang tercecer dilantai harus di ambil
dengan tang penjepit atau menggunakan sarung tangan non steril
dan cuci tangan segera
 Tempat sampah benda tajam harus dengan waraan yang
menyolok dan berada disekitar dimana jarum /mata pisau operasi
digunakan
 Tersedia Spill KIT :bubuk klorin dalam botol bertutup , sendok dan
kertas tissue
SISTEM VENTILASI & KUALITAS UDARA

 Udara mengalir dari dalam kamar operasi ke luar ( dalam


ruang tindakan operasi bertekanan positif - 30 pascal )
 Pertukaran udara minimal 15 x jam
 Suhu ruang 18 - 22⁰C dan kelembaban antara 55- 65%
 Jumlah koloni kuman di udara 10 CFU/m³
 Menggunakan HEPA filter yang harus diganti secara berkala
dan dengan kelas yang direkomendasikan
 Pintu harus selalu tertutup selama operasi berlangsung
 Minimalkan mobilitas personil dan alat
KASUS INFEKSIUS

 Pengaturan jadwal operasi sangat penting


 Komunikasi efektif antara ruang perawatan , dokter dan
kamar operasi saat seorang pasien suspek atau sudah
mengidap penyakit yang dapat ditularkan.
 Operasi yang bersifat kotor ( akan menimbulkan kontaminasi )
juga perlu mendapatkan perhatian
 Kewaspadaan berdasarkan transmisi : droplet/airborne/kontak
harus dimengerti oleh setiap staf dikamar operasi
 Bila mungkin lakukan operasi pada akhir
 Pasien pro /pasca operasi dengan TB paru aktif /penyakit
menular lewat udara tidak boleh berada bersama dengan
pasien lain yang non infeksius
 Membatasi jumlah personil yang terlibat
 Hanya peralatan yang digunakan ada didalam kamar operasi
 Terpasang papan tanda larangan masuk selama operasi
berlangsung ( sepsis/infeksius ) pada pintu masuk ruang
operasi yang digunakan
 Semua peralatan yang digunakan harus dibersihkan/didisinfeksi
sebelum disimpan
 Semua instrumen atau alat medis yang harus dibawa ke
ruang CSSD dibawa dalam wadah yang bertutup
 Gunakan APD selalu bila akan kontak dengan segala sesuatu
berpotensi terjadinya paparan
 Bersihkan kamar operasi segera dan perhatikan CONTACT
TIME agar disinfektan bekerja dengan baik
 Tutup semua pintu selama pembersihan berlangsung
 Semua sampah dan kain tenun kotor sudah masuk dalam
kantong sesuai kategori , ikat dengan baik
PEMBERSIHAN KAMAR OPERASI

 Pembersihan rutin ( setiap shift ) bila kamar operasi tidak digunakan


 Pembersihan harian setiap satu operasi selesai dan akan digunakan
operasi yang berikut
 Pembersihan berkala yang mencakup pemeliharaan lingkungan dan
fasilitas peralatan
- scrub sink ( galon/botol sabun anti septik )
- Lampu operasi
- meja operasi dan meja instrumen
- Kisi2 pembuangan udara dan AC
 Ruang penyimpanan alat steril dan ruang penunjang lainnya
TROLLEY CLEANING SERVICE
KESEHATAN STAF

 Staf dengan penyakit menular baik mellow udara dan kontak


sebaiknya tidak bertugas sampai dinyatakan sembuh
 Pemeriksaan kesehatan tahunan dilaksanakan sesuai kebijakan
RS
 Apabila terpapar oleh darah atau cairan tubuh , segera lakukan
P3K dan melapor kepada atasan untuk tindak lanjut
 Bila sumber paparan diketahui , segera dilakukan pengecekan
darah untuk mengetahui risiko paparan Blood borne pathogen
 Staf Kamar operasi harus mengerti alur pasca paparan
AREA YANG HARUS DIPERHATIKAN
PERAN IPCN

 Melakukan audit :
- penerapan SPO kamar operasi yang berkaitan dengan PPI
- Pemeliharaan sistem ventilasi udara
 Memastikan persiapan pasien pra operasi baik dan benar
- Tidak ada penyakit penyerta yang bersifat menular
- Pencukuran rambut diarea operasi menggunakan clipper dan
minimal 4 jam sebelum operasi
- Pasien dimandikan ( malam sebelum hari operasi dan pagi pada
hari H )
 SurveillanceIDO
 Edukasi pasien dan staf
MATA RANTAI INFEKSI

Infectious Agent/Organism

Susceptible Host Reservoir

Means of Entry Means of Exit

Route of Transmission
PESAN YANG DIBAWA PULANG

 Pencegahan dan pengendalian infeksi tanggung jawab setiap


staf , pasien dan pengunjung di rumah sakit
 Edukasi sangat penting untuk promosi PPI
- presentasi
- poster
 Standar Prosedur operasional tertulis terkait dengan PPI
harus diperkenalkan /sosialisasi
 Pasien berhak mendapatkan perawatan yang bermutu ( baik,
benar dan aman )
Respiratory Hygiene Cough & Sneeze Etiquette
PPI merupakan bagian dari tugas kita

Setiap orang yang bekerja di RS harus berbagi tanggung jawab


untuk melaksanakan PPI

Infection control is everybody’s business


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai