Oleh:
Nama : Angga Mahardika
NIM : B1A018066
Rombongan : B2
Kelompok :4
Asisten : Amalia Shofie
LAPORAN PRAKTIKUM
STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN II
Sitologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sel, penemu pertama adalah
Robert Hooke, ia menentukan sel gabus yang tidak mempunyai membran atau tidak
mempunyai protoplasma (sel mati). Sel terdiri dari sel tumbuhan dan sel hewan. Sel
tumbuhan dan sel hewan berbeda, salah satu perbedaan khas yang dimiliki sel
tumbuhan dibandingkan sel hewan adalah adanya dinding sel pada sel tumbuhan
yang mengandung bahan selulosa. Dinding sel ini berfungsi untuk melindungi isi sel
dan member bentuk pada sel tumbuhan (Gabriel, 1988). Sel tumbuhan memiliki
organel khas yaitu vakuola, plastida, dan dinding sel. Vakuola terdapat di dalam
sitoplasma, berisi cairan (getah) sel, memiliki membran tunggal yang disebut
tonoplas yang bersifat semipermeabel (Syamsuri, 1997).
Sel adalah struktural terkecil dan fungsional dari suatu makhluk hidup yang
secara independen mampu melakukan metabolisme, reproduksi dan kegiatan
kehidupan lainnya yang menunjang kelangsungan hidup sel itu sendiri. Suatu sel
dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri kehidupan antara
lain melakukan aktifitas metabolisme, mampu beradaptasi dengan perubahan
lingkungannya, peka terhadap rangsang, dan ciri hidup lainnya. Suatu sel hidup harus
memiliki protoplas, yaitu bagian sel yang ada di bagian dalam dinding sel. Protoplas
dibedakan atas komponen protoplasma dan non protoplasma. Komponen
protoplasma yaitu terdiri atas membran sel, inti sel, dan sitoplasma (Winarto, 1981).
Sel hanya berupa ruangan kosong saja. Sel mati sendiri berasal dari sel
hidup. Sel menjadi mati disebabkan karena berbagai faktor, misalnya faktor genetik
maupun faktor lingkungan. Sel mati atau biasa yang disebut bagian ergastik pada sel
tumbuhan memiliki dua bentuk substansi, yakni padat dan cair. Substansi cair
meliputi karbohidrat, protein, lemak, minyak atsiri dan hars, alkaloid, dan lain-lain.
Sementara, substansi padat meliputi kristal Ca-oksalat, silika, amilum, butir aleuron,
zat putih telur, dan lain-lain (Beck, 2010).
II. TUJUAN
A. Materi
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum acara sitologi diantaranya
mikroskop cahaya, baki preparat, kamera, alat tulis, object glass, cover glass,
pipet tetes, tissue, dan silet.
Bahan-bahan yang digunakan di antaranya rambut biji kapuk randu (Ceiba
pentandra), irisan melintang empulur batang singkong (Manihot esculenta),
selaput bagian dalam umbi lapis bawang merah (Allium cepa), irisan membujur
mahkota bunga alamanda (Allamanda cathartica), dan air.
B. Metode
Metode yang dilakukan dalam praktikum acara Sitologi I antara lain:
1. Rambut buah Ceiba pentandra (kapuk randu) diambil 2-3 helai dan
diletakkan di atas object glass, lalu ditetesi air dan ditutup dengan cover
glass.
2. Irisan melintang dibuat pada empulur batang Manihot esculenta (singkong)
setipis mungkin dengan menggunakan silet, lalu irisan diletakkan di atas
object glass dan ditetesi air, kemudian ditutup dengan cover glass.
3. Selaput bagian dalam umbi lapis Allium cepa (bawang merah) diambil
dengan menggunakan tangan, kemudian diletakkan di atas object glass,
ditetesi air, lalu ditutup dengan cover glass.
4. Irisan membujur dibuat pada mahkota Allamanda chatartica (bunga
alamanda) setipis mungkin, kemudian diletakkan di atas object glass,
ditetesi air, lalu ditutup dengan cover glass.
5. Semua preparat diamati di bawah mikroskop cahaya dengan perbesaran
100X, kemudian diamati bentuk selnya dan bagian-bagian yang terlihat,
digambar, dan diberi keterangan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Keterangan :
1
1. Dinding sel
2. Ruang udara
2 Bentuk sel: silindris
Keterangan :
1 1. Dinding sel
Bentuk sel:
heksagonal
Keterangan :
1
1. Dinding Sel
2
2. Sitoplasma
3 3. Nukleus
Bentuk sel:
Memanjang
Gambar 3. Selaput Bagian Dalam Umbi Lapis Allium cepa Perbesaran 100X
Keterangan :
1. Dinding sel
1 2. Xantofil
3 3. Sitoplasma
Bentuk sel:
2
Isodiametris
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan, yaitu :
1. Sel tumbuhan memiliki bentuk bervariasi yakni kubus, peluru, prisma, poliedris,
silindris, memanjang, heksagonal, dan balok.
2. Bagian sel tumbuhan yang bersifat hidup yaitu nukleus, sitoplasma, plastida, dan
mitokondria.
B. Saran
Saran untuk praktikum kali ini adalah praktikan harus lebih teliti saat
membuat preparat agar hasilnya mudah diamati.
DAFTAR PUSTAKA