Anda di halaman 1dari 3

A.

Latar belakang
Diabetes mellitus adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi
yang disebabkan oleh gangguan pada sekresi dan kinerja insulin yaitu tidak dapat
memproduksi atau tidak dapat merespon hormon insulin yang dihasilkan oleh organ
pankreas, sehingga menyebabkan kadar gula darah meningkat dan dapat menyebabkan
komplikasi jangka pendek maupun jangka panjang. Penyakit ini membutuhkan perawatan
seumur hidup dan tidak ada pengobatan yang pasti untuk menyembuhkannya (Subroto,
2006). Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh organ terletak di belakang perut yang
disebut pankreas yang berfungsi mengatur metabolisme glukosa menjadi energi serta
mengubah kelebihan glukosa menjadi glikogen yang disimpan di dalam hati dan otot.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Diabetes merupakan salah satu dari
empat prioritas penyakit tidak menular. Diabetes merupakan penyebap utama kebutaan ,
serangan jantung strok, gangguan ginjal dan amputasi kaki. 80% kejadian Diabetes dapat
dicegah, lakukan upaya pencegahan sekarang. Diabetes dapat dicegah atau kejdianya dapat
ditunda. Dengan tata laksana pengobatan yang optimal, diabetes dapat dikontrol dan orang
dengan diabetes dapat berumur panjang dan hidup sehat.
(Estimasi jumlah pasien diabetes di seluruh dunia pre-regional di 2015 dan 2040).
Pada tahun 2015.4,15 juta orng dewasa dengan diabetes,4 kali lipat dari 180 juta
di1980an. Pada tahun 2040 diperkirakan jumlah akan menjadi 642 juta (IDF Atlas 2015).
Hampir 80% orang diabetes ada di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Pada thun 2015, persentasa orang dengan diabetes adalah 8,5%(diantara 11 orang
dewasa menyandang Diabetes).Pada tahun 2013, salah satu beban pengeluaran kesehatan
terbesar di dunia adalah diabetes yaitu sekitar 612 miliar dolar,diestimasikan sekitar 11%
dari total pembelanjaan untuk langsung kesehatan dunia. Pada tahun 2012 diabetes
merupakan penyebap kematian kedelapan pada kedua jenis kelamin dan penyebap kematian
kelima pada perempuan. Pada tahun 2012, gula darah tinggi bertanggungjawap atas 3,7 juta
kematian di dunia; dari angka ini 1,5 juta kematian disebapkan Diabetes.
Penderita diabetes di asia tenggara 2014,terdapat 96 juta orang dewasa dengan diabetes
di 11 negara anggota di wilayah regional asia tenggara. Setengahnya tidak terdiaknosa
dengan Diabetes, prevelensi diabetes diantara orang dewasa diwilayah regional Asia
Tenggara meningkat dari 4,1% di tahun 1980an menjadi 8,6% di tahun 2014. Pada tahun
2012, sekitar 1 juta orang dewasa diwilayah regional Asia Tenggara meninggal karena
konsekuensi dari gula darah tinggi termasuk didalamnya kematian akibat langsung dari
diabetes. Lebih dari 60% laki-laki dan 40% perempuan dengan diabetes meninggal sebelum
berusia 70n tahun diwilayah regional Asia Tenggara. Populasi dari wilayah regional Asia
secara genetik memang rntan terhadap faktor diabetogenik lingkungan, sehingga memiliki
ambang lebih rendah terhadap faktor resiko seperti Usia, kelebihan berat badan dan
distribusi kelebihan lemak tubuh. Diabetes terjadi 10 tahun lebih cepat dari wilayah regional
Asia Tenggara dari pada orang-orang EROPA, pada usia dimana merupakan masa paling
pruduktif.
Diabetes di indonesia pada tahun pada tahun 2015,indonesia menempati peringkat
ketujuh di dunia untuk prevalensi penderita diabetes tertinggi didunia bersama dengan
China,India,Amerika Serikat,Berazil, Rusia dan Meksiko dengan jumlah estimasi orang
dengan diabetes sebesar 10 juta (IDF Atlas,2015). Diabetes dengan komplikasi merupakan
penyebap kematian tertinggi ketiga di indonesia sebesar (SRS 2014). Persentasi kematian
akibat diabetes di indonesia merupakan yang tertinggi kedua setelah SRILANGKA.
Prevalensi orang dengan diabetes di indonesia menunjukan kecendrungan meningkat yaitu
dari 5,7% (2007) menjadi 6,9%(2013).
2/3 orang dengan diabetes di indonesia tidak mengetahui dirinya memiliki diabetes ,dan
berpotensi untuk mengakses layanan kesehatan dalam kondisi terlambat (sudah dengan
komplikasi).

Penderita diabetes di Indonesia mengalami peningkatan. Pada tahun 2013,


jumlah penderita diabetes mellitus mencapai juta jiwa, kemudian pada tahun 2014
meningkat menjadi juta jiwa. Penyakit diabetes mellitus masih menjadi ancaman
serius bagi dunia kesehatan di Indonesia. Penderita untuk yang berusia di bawah 40
tahun berjumlah juta jiwa, untuk yang berusia 40-59 tahun berjumlah juta jiwa, dan
untuk yang berusia 60-79 tahun dengan jumlah jutaan jiwa (International Diabetes
Federation, 2015). Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan pada
2030 penyandang diabetes di 2 Indonesia akan meningkat sebanyak juta orang.
Berdasarkan prediksi WHO, Indonesia menduduki peringkat keempat setelah Amerika
Serikat, China, dan India yang merupakan negara penyandang diabetes terbanyak,
dengan populasi penduduk terbesar di dunia. Sementara itu, menurut data Riset
Kesehatan Dasar tahun 2008, diabetes merupakan penyebab kematian nomor 6 dari
semua kelompok umur.

Anda mungkin juga menyukai