OLEH :
Kelompok 6
Segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam yang telah
melimpahkan rahmat, karunia, dan hidayahnya kepada penulis. Dengan
izin-Nya kamidapat menyelesaikan makalah ini mengenai partus lama
dan patograf ini dengan baik.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengajar mata kuliah
Asuhan Kebidanan kegawatdaruratan maternal dan neonatal, serta teman-
teman yang membantu dalam pembuatan makalah.
Kami mengharapkan kritik dan saran pembaca. Semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat, serta menambah wawasan pengetahuan bagi
para pembaca.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
B. Etiologi
D. Diagnosa klinik
H. Patograf
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah, tetapi bukannya
tanpa risiko dan merupakan beban tersendiri bagi seorang wanita. Sebagian
ibu hamil akan menghadapi kegawatan dengan derajat ringan sampai berat
yang dapat memberikan bahaya terjadinya ketidaknyamanan, ketidakpuasan,
kesakitan, kecacatan bahkan kematian bagi ibu dan bayinya. Komplikasi yang
sering terjadi adalah perdarahan pasca persalinan, uri tertinggal, partus tak
maju/partus lama serta infeksi.
Komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas merupakan masalah kesehatan
yang penting, bila tidak ditanggulangi akan menyebabkan angka kematian ibu
yang tinggi. Kematian seorang ibu dalam proses reproduksi merupakan
tragedi yang mencemaskan. Keberadaan seorang ibu merupakan tonggak
untuk tercapainya keluarga yang sejahtera dan kematian seorang ibu
merupakan suatu bencana bagi keluarganya. Dampak sosial dan ekonomi
kejadian ini dapat dipastikan sangat besar, baik bagi keluarga, masyarakat
maupun angkatan kerja.
Kematian ibu menurut penyebab dibagi menjadi kematian langsung dan tidak
langsung. Penyebab kematian ibu langsung yaitu akibat komplikasi
kehamilan, persalinan, masa nifas dan penanganan tidak tepat dari komplikasi
tersebut. Penyebab kematian ibu tidak langsung yaitu akibat dari penyakit
yang sudah ada atau penyakit yang timbul sewaktu kehamilan yang
berpengaruh terhadap kehamilan, misalnya malaria, anemia, HIV/AIDS,
penyakit kardiovaskuler, terlambat mendapat dan mencapai pelayanan
kesehatan. Secara global 80% kematian ibu tergolong penyebab kematian ibu
langsung yaitu perdarahan (25%) biasanya perdarahan pasca persalinan,
sepsis (15%), hipertensi dalam kehamilan (12%), partus macet (8%),
komplikasi aborsi tidak aman (13%) dan sebab lain (7%).
Partus tak maju sering terjadi akibat terlalu banyak anak, partus pada usia dini
atau lanjut, jarak persalinan terlalu rapat, kehamilan pertama yang dikaitkan
terjadinya CPD (Chepalo Pelvis Disproporsi), tinggi badan < 150 cm, ukuran
panggul yang kecil, riwayat persalinan jelek dan petugas kesehatan tidak
terlatih untuk mengenali persalinan macet yang menyebabkan tingginya
risiko kematian bayi. Penyebab utama lahir mati adalah gangguan persalinan
(25%), partus tak maju (19%), masalah kesehatan ibu menjelang persalinan
(13%) dan malpresentasi (12%). Partus tak maju akan menyebabkan infeksi,
kehabisan tenaga, dehidrasi pada ibu, kadang dapat terjadi atonia uteri yang
dapat mengakibatkan pendarahan postpartum.
Menurut Depkes tahun 2004, ibu partus tak maju yang rawat inap di Rumah
Sakit di Indonesia diperoleh proporsi 4,3% yaitu 12.176 dari 281.050
persalinan dan CFR ibu akibat partus tak maju 0,7%.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa pengertian dari Partus Lama ?
2. Bagaimana penatalaksanaan pada Partus Lama ?
3. Bagaimana cara pengisian patograf pada partus lama?
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian dari Partus Lama.
2. Mengetahui penatalaksanaan pada Partus Lama.
3. Mengetahui cara pengisian patograf pada partus lama
BAB II
PEMBAHASAN
A. Partus lama
Istilah partus lama, ada juga yang menyebutnya dengan partus kasep dan partus
terlantar. Persalinan pada primi biasanya lebih lama 5-6 jam dari pada multi. Bila
persalinan berlangsung lama, dapat mmenimbulkan kompilikasi-komplikasi baik
terhadap ibu maupun terhadap anak, dan dapat meningkatkan angka kematian ibu dan
anak.Partus lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam pada primi,
dan lebih dari 18 jam pada multi.
Partus kasep menurut Harjono merupakan fase terakhir dari suatu partus yang
macet dan berlangsung terlalu lama sehingga timbul gejala-gejala seperti dehidrasi,
infeksi, kelelahan ibu, serta asfiksi dan Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK).
(Mochtar, 1998).
Partus lama adalah persalinan dengan tidak ada penurunan kepala > 1 jam untuk
nulipara dan multipara. (Sarwono, 2008) Sebagian besar partus lama menunjukan
pemanjangan kala I. Adapun yang menjadi penyebabnya yaitu, serviks gagal
membuka penuh dalam jangaka waktu yang layak. (Harry, 2010) Harus pula kita
bedakan dengan partus tak maju, yaitu suatu persalinan dengan his yang adekuat yang
tidak menunjukkan kemajuan pada pembukaan serviks, turunnya kepala dan putaran
paksi selama 2 jam terakhir.
Persalinan pada primi tua biasanya lebih lama. Pendapat umum ada yang
mengatakan bahwa persalinan banyak terjadi pada malam hari, ini disebabkan
keyataan bahwa biasanya persalinan berlangsung selama 12 jam atau lebih, jadi
permulaan dan berakhirnya partus biasanya malam hari. Insiden partus lama menurut
penelitian adalah 2,8-4,9%.
Menurut Saifudin AB, (2007: h 185) Pada prinsipnya persalinan lama dapat
disebabkan oleh :
Panggul sempit atau disporporsi sefalopelvik terjadi karena bayi terlalu besar
dan pelvic kecil sehingga menyebabkan partus macet.
Infeksi adalah bahaya yang serius yang mengancam ibu dan janinnya, bakteri
di dalam cairan amnion menembus amnion dan menginvasi desidua serta
pembuluh korion sehingga terjadi bakteremia dan sepsis pada ibu dan janin.
(Wiknjosastro, 2007)
KPD pada usia kehamilan yang lebih dini biasanya disertai oleh periode laten
yang lebih panjang. Pada kehamilan aterm periode laten 24 jam pada 90% pasien.
Begitu penurunan yang aktif dimulai pada akhir kala satu persalinan,
proses ini harus terus berlangsung sepanjang perjalanan kala dua.
Gangguan pada penurunan merupakan ancaman dan menunjukan adanya
suatu permasalahan yang serius. Diagnosis didasarkan kepada petunjuk
tidak adanya perubahan stasiun bagian terrendah janin selama waktu
setidaknya 2 jam.
Pada partus lama dapat timbul konstriksi atau cincin lokal uterus,
tipe yang paling sering adalah cincin retraksi patologis Bandl. Cincin ini
disertai peregangan dan penipisan berlebihan segmen bawah uterus, cincin
ini sebagai sustu identasi abdomen dan menandakan ancaman akan
rupturnya segmen bawah uterus.
d. Pembentukan fistula
H. Patograf
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah : Ditinjau dari uraian
di atas dapat disimpulkan bahwa Partus lama merupakan persalinan yang
sulit yang ditandai adanya hambatan kemajuan dalam persalinan,
kemajuan persalinan dinilai dari kemajuan pembukaan serviks, kemajuan
bagian terendah janin, dan bila janin sudah sampai dibidang hodge III
atau lebih rendah dinilai dari ada atau tidaknya putaran paksi dalam.
Penyebab dari persalinan lama dapat dibagi dalam tiga golongan besar
yaitu: Persalinan lama karena kekutan – kekuatan yang mendorong anak
tidak memadai, seperti: kelainan his, kekuatan mengejan kurang kuat,
adanya kelainan letak atau fisik janin, adanya kelinan pada jalan lahir.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan atas penilaian faktor-faktor penyebab
partus lama dan atas dasar pemeriksaan radiologis.
Komplikasi yang dapat ditimbulkan partus lama bisa berupa infeksi intra
partum, ruptur uteri, cincin retraksi patologis, pembentukan fistula,
cedera otot dasar panggul,kaput suksedaneum dan moulase kepala janin.
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu Kami sangat mengharapkan kritik dan saran
dari seluruh pihak demi sempurnanya makalah ini dan sebagai perbaikan
dalam pembuatan makalah-makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA