Budaya Massa
Budaya Massa
511
didalamnya mengandung keyakinan, kesan dan persepsi (Pitana
danGayatri, 2005: 64). Citra yang terbentuk di pasar
merupakankombinasi antara berbagai factor yang ada pada destinasi
yangbersangkutan, seperti iklim, pemandangan alam,
keamanan,kesehatan, fasilitas akomodasi, keramahtamahan
penduduk,ketersediaan alat-alat transportasi di satu pihak, dengan
informasiyang diterima oleh calon wisatawan dari berbagai pihak
atau darifantasinya sendiri terhadap pengalamannya selama
mengadakanperjalanan
wisatanya.Menurut Buck dan Law dalam Pitana dan
Gayatri (2005)memandang bahwa pariwisata adalah industri yang
berbasiskancitra, karena citra
mampu membawa calon wisatawan ke duniasimbol dan makna.
Bahkan beberapa ahli pariwisata mengatakanbahwa citra ini
memegang peranan yang penting daripadasumberdaya pariwisata
yang kasat mata. Dari pengertian ini, makapembangunan
brand image
menjadi penting bagi sebuah daerahyang hendak mengembangkan diri
sebagai tujuan wisata.Menciptakan citra bukan persoalan sederhana
dan dapatdilakukan dengan cepat. Citra Bali, menurut Margaret
Mead dalamMichel Picard (2006: 42-43) telah digarap sejah tahun
1930-an, yangdicitrakan berbeda dengan citra pulau-pulau Laut
Selatan yangmerupakan tujuan wisata tahun 1920-an. Pulau-pulau di
Laut Selatanmenggambarkan hedonisme dan erotisme dunia Barat
yang kusamakibat perang, sedangkan daya tarik Bali sebaliknya
terletak padakepuasan hati yang dialami penduduknya yang setiap
harinyadigunakan untuk memuja dewa-dewa, melakukan upacara
ritual dankesenian yang tiada henti-hentinya. Citra Bali sebagai
pulau paradewa masih tetap teguh sampai saat ini, walaupun
disadari adaperubahan sebagai akibat dari perkembangan industri
pariwisatanamun perubahan tersebut bukan nilai
subtansinya.Kedekatan budaya Jawa dan Bali misalnya, bisa
ditelusuri daripeninggalan kebudayaan kedua masyarakat. Di masa
sekarang,budaya Jawa sendiri mempertemukan berbagai keyakinan
daribudaya masa animisme dan dinamisme, Hindu, Budha, dan
Islamyang berkembang hampir bersamaan dengan berkembangkan
agama
Joko Sutarso
512
|
Menggagas Pencitraan Berbasis Kearifan Lokal