Hockenberry
Broadribb
Pengobatan
Perawatan melibatkan pembedahan dengan reseksi akhir dari bagian aganglionik usus.
Acolostomy sering dilakukan untuk meringankan obstruksi. Ini memungkinkan anak
untuk mendapatkan kembali berat badannya yang turun dan juga memberi waktu
istirahat bagi usus untuk kembali ke keadaan yang lebih normal. Reseksi ditunda
sampai nanti saat masih bayi.
Vicky Bowden
Assessment
Pemeriksaan penunjang: darah rutin, BNO, Barium enema, Biopsi hisap, atau full
thickness rectum. Pengelolaan: 1. Colostomi 2. Pull through Duhamel procedure
(definitive) Intestinal neuronal dysplasia dideskripsikan sebagai malformasi plexus
enterik dan dihubungkan dengan Hirschsprung’s disease. Berdasarkan gambaran klinis
dan histologis, intestinal neuronal dysplasia dapat dibedakan dalam dua kelompok sub-
tipe. Tipe A, didapatkan pada kurang lebih 5% kasus yang ditandai oleh adanya aplasia
atau hipoplasia kongenital dari inervasi simpatis serta ditemukan pada periode neonatal
berupa gambaran klinis akut dengan episode obstruksi intestinal, diare, dan kotoran
berdarah. Tipe B, secara klinis tidak dapat dibedakan dengan Hirschsprung’s disease,
ditandai oleh adanya malformasi plexus parasimpatis submukosa dan plexus
myenterikus, serta merupakan 95% dari seluruh kasus intestinal neuronal dysplasia.
Pemeriksaan Biopsi
Pemeriksaan Radiologi
Pada foto polos, dapat dijumpai gambaran distensi gas pada usus, tanda
obstruksi usus (Lakhsmi, 2008) Pemeriksaan yang digunakan sebagai
standar untuk menentukan diagnosis Hirschsprung adalah contrast enema
atau barium enema. Pada bayi dengan penyakit Hirschsprung, zona transisi
dari kolon bagian distal yang tidak dilatasi mudah terdeteksi
(Ramanath,2008). Pada total aganglionsis colon, penampakan kolon
normal. Barium enema kurang membantu penegakan diagnosis apabila
dilakukan pada bayi, karena zona transisi sering tidak tampak. Gambaran
penyakit Hirschsprung yang sering tampak, antara lain; terdapat
penyempitan di bagian rectum proksimal dengan panjang yang bervariasi;
terdapat zona transisi dari daerah yang menyempit (narrow zone) sampai
ke daerah dilatasi; terlihat pelebaran lumen di bagian proksimal zona
transisi (Schulten,2011).