Anda di halaman 1dari 38

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan pesat kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) yang begitu cepat sangat berpengaruh terhadap berbagai aspek
kehidupan, salah satu diantaranya adalah pengaruh dari hasil proses
pendidikan. Peserta didik dituntut untuk mampu mengembangkan
potensinya dalam menguasai TIK untuk dapat mencapai kecakapan
berpikir dan belajar. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran, merupakan
salah satu prinsip pembelajaran yang harus dilaksanakan di Satuan
Pendidikan (Sekolah). Hal itu termuat dalam lampiran Permendikbud
No 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses.

Tujuan pendidikan nasional sebagaimana yang termuat pada Pasal 3 Undang


Undang No 20 Tahun 2003 dinyatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Hal itu akan dapat dicapai melalui proses
pendidikan melalui pendekatan pembelajaran yang menyatukan
perkembangan potensi peserta didik dari aspek pengetahuan, keterampilan dan
sikap.
Kehidupan diabad 21 menuntut kecakapan- kecakapan berpikir kritis, kreatif,
inovatif dan berkepribadian serta berakhlak mulia. Kecakapan yang dimaksud
antara lain kecakapan memecahkan masalah, berpikir kritis, mampu
berkolaborasi dan berkomunikasi dengan baik. Kurikulum 2013
mengakomodir proses pendidkan melalui pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan ilmiah yang menekankan pada aspek afektif atau perubahan
perilaku . Kompetensi yang ingin dicapai adalah kompetensi yang berimbang
antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan, disamping cara
pembelajarannya yang holistik dan menyenangkan.

1
SMA Negeri 1 Pabuaran menyelenggarakan pendidikan dengan jalur
formal melaksanakan pembelajaran melalui pendekatan ilmiah. SMA
Negeri 1 Pabuaran menggunakan Kurikulum 2013 dalam memberikan
pelayanan pendidikan kepada peserta didik. Standar Nasional
Pendidikan (SNP) menjadi acuan utama SMA Negeri 1 Pabuaran
dalam melaksanakan proses pembelajarannya. Hal itu karena
pemerintah telah menetapkan peraturan tentang Standar Nasional
Pendidikan, yaitu Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional Pendidikan terdiri
dari Standar Kompetensi Lulusan ( SKL ), Standar Isi (SI ), Standar
Proses, Standar Penilaian, Standar Pendidik dan Tenaga Pendidikan,
Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan dan Standar
Pembiayaan.
Untuk memenuhi amanat Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah
tersebut di atas, dan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional pada
umumnya, serta tujuan pendidikan sekolah pada khususnya, SMA
Negeri 1 Pabuaran sebagai satuan pendidikan tingkat menengah
mengembangkan Kurikulum SMA Negeri 1 Pabuaran Dalam
mengembangkan kurikulum, SMA Negeri 1 Pabuaran melibatkan
seluruh warga sekolah dan berkoordinasi dengan pemangku
kepentingan . Melalui Kurikulum SMA Negeri 1 Pabuaran ini
diharapkan sekolah dapat melaksanakan program pendidikan sesuai
dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik.
Kurikulum SMA Negeri 1 Pabuaran disusun melalui proses analisis
konteks, yaitu analisis tentang keterlaksanaan SNP, analisis tentang
kekuatan dan kelemahan dari satuan pendidikan dan analisis tentang
peluang dan tantangan yang harus dihadapi oleh satuan pendidikan.
Pada tahun pelajaran 2019 – 2020, SMA Negeri 1 Pabuaran telah
melaksanakan SNP dengan kondisi sebagai berikut: SKL 86 %, SI 87
%, Standar Proses 86 %, Standar Penilaian 87 %, Standar Pendidik dan
tenaga Kependidikan 75 %, Standar Sarana dan Prasarana 75 %,
Standar Pengelolaan 80 % dan Standar Pembiayaan 81 %.

2
Karakteristik dan potensi yang dimiliki oleh SMA Negeri 1 Pabuaran,
antara lain:
1 standar disiplin yang harus ditaati oleh seluruh warga sekolah,
2 fokus pada pelayanan kepada peserta didik,
3 mempunyai komitmen yang tinggi untuk mewujudkan visi dan
tujuan sekolah,
4 berfokus pada upaya untuk mencegah masalah yang muncul,
dengan komitmen untuk bekerja secara benar dari awal.
5 memiliki investasi pada sumber daya manusianya, sehingga
terhindar dari berbagai “kerusakan psikologis” yang sangat sulit
memperbaikinya.
6 memiliki strategi untuk mencapai kualitas, baik di tingkat
pimpinan, tenaga akademik, maupun tenaga administratif.
7 mengelola atau memperlakukan keluhan sebagai umpan balik
untuk mencapai kualitas dan memposisikan kesalahan sebagai
instrumen untuk berbuat benar pada masa berikutnya.
8 memiliki kebijakan dalam perencanaan untuk mencapai
kualitas, baik untuk jangka pendek, jangka menengah maupun
jangka panjang.
9 mengupayakan proses perbaikan dengan melibatkan semua
orang sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan tanggung
jawabnya.
10 mendorong orang dipandang memiliki kreativitas, mampu
menciptakan kualitas dan merangsang yang lainnya agar dapat
bekerja secara berkualitas.
11 memperjelas peran dan tanggung jawab setiap orang, termasuk
kejelasan arah kerja secara vertikal dan horozontal.
12 memiliki strategi dan kriteria evaluasi yang jelas.
13 menempatkan kualitas yang telah dicapai sebagai jalan untuk
untuk memperbaiki kualitas layanan lebih lanjut.
14 memandang kualitas sebagai bagian integral dari budaya kerja.
15 menempatkan peningkatan kualitas secara terus menerus sebagai
suatu keharusan.

3
B. Dasar Hukum
1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2 Peraturan Pemerintah Nomor No. 19 Tahun 2015 tentang
Perubahan atas Tahun 2013 dan Perubahan atas PP No 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017
Tentang Penguatan Pendidikan Karakter
4 Peraturan Mendiknas No 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan
5 Peraturan Mendikbud No 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
SMA/MA
6 Peraturan Mendikbud No 61 Tahun 2014 tentang KTSP
Dikdasmen
7 Peraturan Mendikbud No 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Menengah
8 Peraturan Mendikbud No 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan
Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Pada
Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah
9 Peraturan Mendikbud No 64 Tahun 2014 tentang Peminatan Pada
Pendidikan Menengah
10 Peraturan Mendikbud No 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal
Kurikulum 2013
11 Peraturan Mendikbud No 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah
12 Peraturan Mendikbud No 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
13 Peraturan Mendikbud No 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
14 Peraturan Mendikbud No 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
15 Peraturan Mendikbud No 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti
Dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada
Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah
16 Peraturan Mendikbud No 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan
Budi PekertiPermendikbud No. 20 Tahun 2018

4
17 Pergub Prov. Banten No 15 Tahun 2014 tentang Pengembangan
Kurikulum Muatan Lokal Seni Budaya Banten Bagi Pendidikan
Menengah Se-Provinsi Banten
18 Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2019-2020 Prov. Banten

C. Tujuan Penyusunan
1 Sebagai acuan bagi SMA Negeri 1 Pabuaran dalam menyusun dan
mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan tuntutan
perkembangan Kurikulum 2013.
2 Sebagai dasar SMA Negeri 1 Pabuaran dalam melaksanakan proses
pembelajaran pada tahun pelajaran 2019-2020
3 Sebagai dasar bagi SMA Negeri 1 Pabuaran dalam mengambil
keputusan dan tindak lanjut dari pelaksanaan proses pembelajaran
pada tahun pelajaran 2019-2020

5
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN SMA NEGERI 1 PABUARAN

A. VISI SMA NEGERI 1 PABUARAN

Terwujudnya SMAN 1 Pabuaran yang Kualitatif, Kompetitif dan


Prospektif menuju Sekolah Standar Nasional.

B. MISI SMA NEGERI 1 PABUARAN


1. Menegakkan Budi pekerti luhur dengan meningkatkan Keimanan dan
ketakwaan bagi seluruh warga Sekolah
2. Mewujudkan keunggulan potensi peserta didik baik bidang akademis
maupun non akademis.
3. Mewujudkan jaringan sekolah yang berwawasan lingkungan.
4. Mewujudkan Pemenuhan Standar isi, SKL, dan Penilaian sebagai
upaya peningkatan mutu lulusan.
5. Mewujudkan pemenuhan sarana prasarana pendidikan.
6. Meningkatkan mutu Pendidik dan tenaga kependidikan.
7. Mewujudkan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, dan
menyenangkan ( PAKEM )
8. Mewujudkan sekolah sebagai basis penyiapan SDM yang berkualitas,
kompetitif dan Prospektif.

C. TUJUAN SMA NEGERI 1 PABUARAN


1. Tujuan Pendidikan Menengah adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2. Tujuan SMA Negeri 1 Pabuaran
a Tujuan 1 tahun ( Tahun Pelajaran 2019-2020 )
 Meningkatkan daya tampung siswa dalam rangka pemerataan
pendidikan.
 Meningkatkan kualitas kegiatan proses belajar mengajar
 Meningkatkan pelayanan pengelolaan sekolah

6
b Tujuan Jangka Menengah ( 3 tahun )
 Mengupayakan target maksimal sarana dan prasarana
pendukung pendidikan.
 Mengupayakan peningkatan kemampuan profesionalisme guru
dan karyawan lainnya.
 Meningkatkan kompetensi siswa dalam bidang akademik.
 Meningkatkan pengembangan minat dan bakat siswa dalam
upaya pengembangan diri.

c Tujuan Jangka Panjang


Menjadikan SMAN 1 Pabuaran yang Kualitatif, Kompetitif dan
Prospektif menuju Sekolah Standar Nasional.

3. Indikator Keberhasilan
a. Terakreditasi A dengan nilai 90
b. Tersedia 30 rombel belajar siswa
c. Tersedia 2 laboratorium IPA dan Komputer
d. Tersedia 1 ruang Aula
e. Tersedia 30 Ruang belajar yang sesuai dengan SNP
f. Tersedia toilet siswa sesuai SNP
g. Tersedia 1 Ruang UKS
h. Seluruh Guru SMAN 1 Pabuaran tersertifikasi
i. 50 % guru berijasah S2
j. 50 % staff Tata usaha berijasah S1
k. 80 % guru mengajar sesuai dengan Kualifikasi Mata Pelajaran
l. 50 % siswa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi
m. Administrasi guru dan tata usaha sesuai dengan SOP
n. Prestasi ekstrakurikuler siswa setingkat provinsi
o. Kebersihan dan ketertiban sekolah terjaga

7
BAB III
KERANGKA DASAR, STRUKTUR DAN
MUATAN KURIKULUM

A. Kerangka Dasar
1. Landasan Filosofis
a Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun
kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini
menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya
bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun
kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan
peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi
kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa
kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan
kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu
kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa
depan peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan
pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi
peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi
kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai
pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap
permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
b Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut
pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang
kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat
dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses
pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi
kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik
dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar,

8
dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang
ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat
kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain
mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang
dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan
budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga,
diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi,
dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam
kehidupan berbangsa masa kini.
c Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan
intelektual dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan
disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah
disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu
(essentialism). Filosofi ini bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.
d Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa
depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan
intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian,
dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan
bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism).

2. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan
perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam rangka
memenuhi dinamika kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara,
sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan nasional. Dewasa
ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Perubahan ini
dimungkinkan karena berkembangnya tuntutan baru dalam
masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang
berimplikasi pada tuntutan perubahan kurikulum secara terus
menerus. Hal itu dimaksudkan agar pendidikan selalu dapat
menjawab tuntutan perubahan sesuai dengan jamannya. Dengan

9
demikian keluaran pendidikan akan mampu memberikan kontribusi
secara optimal dalam upaya membangun masyarakat berbasis
pengetahuan (knowledge-based society).

3. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan
perwujudan konsepsi pendidikan yang bersumbu pada perkembangan
peserta didik beserta konteks kehidupannya sebagaimana dimaknai
dalam konsepsi pedagogik transformatif. Konsepsi ini menuntut
bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan
peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan
mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan
dan jamannya. Kebutuhan ini terutama menjadi prioritas dalam
merancang kurikulum untuk jenjang pendidikan menengah
khususnya SMA. Oleh karena itu implementasi pendidikan di SMA
yang selama ini lebih menekankan pada pengetahuan, perlu
dikembangkan menjadi kurikulum yang menekankan pada proses
pembangunan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik
melalui berbagai pendekatan yang mencerdaskan dan mendidik.
Penguasaan substansi mata pelajaran tidak lagi ditekankan pada
pemahaman konsep yang steril dari kehidupan masyarakat
melainkan pembangunan pengetahuan melalui pembelajaran otentik.
Dengan demikian kurikulum dan pembelajaran selain mencerminkan
muatan pengetahuan sebagai bagian dari peradaban manusia, juga
mewujudkan proses pembudayaan peserta didik sepanjang hayat.

4. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan
standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi
(competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan
adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci
menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

10
Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan
kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan
bertindak. Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan
guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa
kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2)
pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan
latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik.
Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar
bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil
kurikulum.

5. Landasan Yuridis
a Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
c Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala
ketentuan yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional; dan
d Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.

6. Landasan operasional
Pengembangan Kurikulum SMA Negeri 1 Pabuaran memperhatikan
potensi peserta didik dan potensi keunggulan daerah. Potensi
keunggulan daerah menjadi muatan lokal dalam pembelajaran.
Proses pembelajarannya terintegrasi kedalam mata pelajaran Seni
budaya, dan Bahasa Indonesia Hal itu dilakukan dengan tujuan
dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat disekitar SMA Negeri
1 Pabuaran

11
Muatan lokal yang dikembangkan oleh SMA Negeri 1 Pabuaran
adalah Pencak silat dan Debus. Hal itu dilakukan karena masyarakat
disekitar SMA Negeri 1 Pabuaran pada umumnya mempunyai mata
pencaharian sebagai Berkebun, Petani, pedagang dan Wirausaha.
Selain itu masyrakat di sekitar SMA Negeri 1 Pabuaran
mengembangkan nilai-nilai karakter, melalui pembiasaan yang
dilakukan antara lain kegiatan Budaya literasi setiap hari, Tadarusan
dan kegiatan Rohis.
Penanaman pendidikan karakter menjadi perhatian utama untuk
setiap aktifitas yang dilakukan. Hal itu dilakukan untuk menyiapkan
peserta didik menghadapi kehidupan di abad 21. Penanaman nilai
karakter erat kaitannya dengan pelaksanaan gerakan literasi sekolah.
SMA Negeri 1 Pabuaran melaksanakan kegiatan berupa pembiasaan
yang dilakukan oleh seluruh warga sekolah. Selain itu penanaman
pendidikan karakter juga dilakukan pada kegiatan akademis dan non
akademis.
Pengembangan potensi peserta didik untuk bidang non akademis
dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler. Setiap unit kegiatan
ekstrakurikuler didampingi oleh satu orang guru pendamping untuk
memantau perkembangan setiap individu peserta didik. Pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler wajib kepramukaan diberlakukan untuk
setiap peserta didik. Kegiatannya dilakukan melalui model blok,
aktualisasi dan reguler. Nilai kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan
menjadi salah satu penentu kenaikan kelas dan kelulusan peserta
didik.
Untuk mengakomodir potensi keunggulan daerah, dengan mengacu
pada Pergub No 15 tahun 2014 SMA Negeri 1 Pabuaran
melaksanakan muatan lokal pencak silat, rampak bedug dan
membatik yang diintegrasikan pada mata pelajaran Seni Budaya dan
Bahasa Indonesia.
Pelaksanaan penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik dan
satuan pendidikan. Ketentuan keberhasilannya dibandingkan dengan
Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) yang ditetapkan melalui rapat

12
dewan pendidik. Program Remediel dan Pengayaan merupakan
tindak lanjut yang dilakukan dari hasil penilaian yang dilakukan oleh
pendidik. Program Remediel dan/ atau Pengayaan wajib dilakukan
oleh pendidik.

B. Struktur Kurikulum
1. Kompetensi Inti
a Kompetesi Inti 1 ( sikap spiritual )
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
b Kompetensi Inti 2 ( sikap sosial )
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif. Dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional.
c Kompetensi Inti 3 ( pengetahuan )
Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora. Dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
d Kompetensi Inti 4 ( keterampilan )
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji
secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif. Dalam ranah konkret dan abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

13
sekolah, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan
kaidah keilmuan.
Struktur kurikulum SMA Negeri 1 Pabuaran meliputi substansi
pembelajaran yang ditempuh peserta didik selama tiga tahun mulai Kelas
X sampai dengan Kelas XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan
Standar Kompetensi Lulusan , Standar Isi, Standar Proses , Standar
Penilaian dan Kompetensi Dasar dari setiap mata pelajaran.
Struktur Kurikulum SMA Negeri 1 Pabuaran terdiri atas mata pelajaran
umum kelompok A, mata pelajaran umum kelompok B, dan mata
pelajaran peminatan akademik kelompok C. Mata pelajaran peminatan
akademik kelompok C dikelompokkan atas mata pelajaran Peminatan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, mata pelajaran Peminatan
Ilmu Pengetahuan Sosial, dan mata pelajaran Peminatan Bahasa dan
Budaya.
SMA Negeri 1 Pabuaran membuka kelompok peminatan MIPA
(Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ), dan IPS ( Ilmu Pengetahuan
Sosial )
Struktur kurikulum SMA Negeri 1 Pabuaran adalah sebagai berikut.

Mata Pelajaran Alokasi Waktu per minggu


Kelas X Kelas XI Kelas XII
Kelompok A ( Umum)
1 Pendidikan Agama dan Budi 3 3 3
Pekerti
2 Pendidikan Pancasila dan 2 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B ( Umum)
7 Seni Budaya 2 2 2
8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga 3 3 3

14
dan Kesehatan
9 Pendidikan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah kelompok A dan kelompok B 24 24 24
Kelompok C ( Peminatan dan Lintas
Minat )
10 Matematika/Geografi 3 4 4
11 Biologi/Sejarah 3 4 4
12 Fisika?/Ekonomi 3 4 4
13 Kimia/Sosiologi 3 4 4
14 Lintas minat 6 atau 9 4 atau 8 4 atau 8
15 Lintas minat 6 atau 9 4 atau 8 4 atau 8
Jumlah kelompok C 15 atau 16 atau 16 atau 24
21 24
Jumlah 42 44 44

Mata pelajaran lintas minat dibuka berdasarkan analisis yang dilakukan


oleh Tim Pengembang Kurikulum dengan hasil sebagai berikut :
MIPA
1. Bahasa dan Sastra Inggris
2. Sosiologi
3. Ekonomi
IPS
1. Bahasa dan Sastra Inggris
2. Biologi
Mata pelajaran lintas minat dibuka berdasarkan peminatan siswa yang
dilaksanakan di awal masuk kelas X.

C. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum SMA Negeri 1 Pabuaran terdiri dari
1. Mata Pelajaran
Muatan kurikulum terdiri dari sejumlah mata pelajaran seperti yang
termuat dalam struktur kurikulum. Mata pelajaran pada kelompok A
dan kelompok C muatan dan acuannya dikembangkan oleh dalam

15
hal ini Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk). Mata
pelajaran kelompok B muatan dan acuannya dikembangkan oleh
Puskurbuk dan dapat dilengkapi oleh muatan/konten lokal. Mata
Pelajaran kelompok B .

2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
termasuk keunggulan daerah. Muatan Lokal yang dilaksanakan di
SMA Negeri 1 Pabuaran mengacu pada Pergub No 15 Tahun 2014,
yang pelaksanaannya terintegrasi pada mata pelajaran Seni Budaya.
SMA Negeri 1 Pabuaran mengintegrasikan muatan lokal Provinsi
Banten yaitu Pencak silat, Rampak Bedug dan Membatik.

3. Penguatan Pendidikan Karakter dan Literasi


Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dilaksanakan dengan
menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan karakter terutama
meliputi nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras,
kreatif, mandiri, demokratis ,rasa ingin tahu, semangat kebangsaan,
cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar
membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan bertanggung jawab.
Hal itu merupakan perwujudan dari nilai utama karakter yang saling
berkaitan yaitu religiositas, nasionalisme, kemandirian, gotong
royong dan integritas yang terintegrasi dalam kurikulum.
Penguatan Pendidikan Karakter dilaksanakan melalui pembiasaan
dalam proses pembelajaran di dalam kelas ataupun kegiatan -kegiatan
kurikuler lainnya di luar kelas ataupun di luar sekolah. Penanaman
pendidikan karakter dilaksanakan melalui proses pembelajaran
berbasis sekolah, keluarga dan masyarakat. Kegiatannya dapat
berupa kegiatan wajib yang harus dilaksanakan dan kegiatan
pembiasaan. Kegiatan-kegiatan tersebut menjadi budaya sekolah
yang dapat ditumbuh kembangkan.

16
Kegiatan Yang dilakukan
No Penguatan Pendidikan Karakter
Wajib Pembiasaan
1 Program Penguatan Pendidikan V
Karakter (PPK) melalui Kegiatan
Pembiasaan, antara lain:
Memulai hari dengan Upacara
Bendera (Senin), Apel,
menyanyikan lagu Indonesia
Raya, Lagu Nasional, dan
berdoa bersama. Membaca buku-
buku non-pelajaran tentang PBP,
cerita rakyat, 15 menit sebelum
memulai pembelajaran, Sebelum
mengakhiri kegiatan belajar
Siswa melakukan refleksi,
menyanyikan lagu daerah,
berdoa bersama dan
muhadhoroh
2 Program Penguatan Pendidikan V
Karakter (PPK) melalui Kegiatan
Kegiatan Intra-Kurikuler yakni
integrasi pendidikan karakter
dalam kegiatan Kegiatan Belajar
Mengajar pada semua mata
Pelajaran
3 Program Penguatan Pendidikan V
Karakter (PPK) melalui Kegiatan
Ko-Kurikuler dan
Ekstrakurikuler: Sesuai minat
dan bakat siswa yang dilakukan
di bawah bimbingan
guru/pelatih/melibatkan orang
tua & masyarakat: Kegiatan

17
Keagamaan, Pramuka, PMR,
Paskibra, Kesenian, Bahasa &
Sastra, KIR, Jurnalistik,
Olahraga,

Gerakan Literasi Sekolah merupakan wahana untuk menanamkan


nilai nilai karakter pada peserta didik. Melalui literasi peserta didik
dapat melakukan olah hati, olah pikir, olah rasa dan olah raga.
Kegiatan yang dilakukan meliputi pembiasaan membaca bagi seluruh
warga sekolah. Hal itu dilakukan selama 15 menit sebelum dimulai
pelajaran terjadwal pada setiap hari. Dalam proses pembelajaran
literasi dilakukan melalui metode pembelajaran yang digunakan guru
dalam proses pembelajaran di kelas. Kegiatan lain dari literasi
dilakukan untuk mengembangkan potensi peserta didik melalui
lomba karya dari peserta didik.

4. Pelayanan Bimbingan dan Konseling


Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang mencakup:
a layanan dasar;
b layanan peminatan dan perencanaan individual;
c layanan responsif; dan
d layanan dukungan sistem.
Bidang layanan Bimbingan dan Konseling mencakup:
a bidang layanan pribadi;
b bidang layanan belajar;
c bidang layanan sosial; dan
d bidang layanan karir.
Kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri
pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan karir peserta
didik. Program layanan konseling bagi peserta didik SMA Negeri 1
Pabuaran terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan
bimbingan karir. Program layanan BK dimuat dalam Buku III
Kurikulum SMA Negeri 1 Pabuaran

18
5. Pengembangan diri
Pengembangan diri bukan merupakan suatu pelajaran yang harus
diasuh oleh tenaga pendidik. Pengembangan diri bertujuan memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat
setiap peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik yang
sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri
difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, tenaga pendidik atau
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di SMA
Negeri 1 Pabuaran meliputi kegiatan ekstrakurikuler wajib dan
kegiatan ekstrakurikuler pilihan. Kegiatan ekstrakurikuler
kepramukaan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik. Pelaksanaan
kegiatannya melalui model blok, aktualisasi dan reguler. Ketentuan
teknis pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dimuat dalam aturan
tersendiri sesuai karakteristik dari setiap jenis kegiatan
ekstrakurikuler. SMA Negeri 1 Pabuaran melaksanakan 16 jenis
kegiatan ekstrakurikler , yaitu Pramuka, Paskibra, Wapala, Seni,
Rohis, Futsal, Basket, Silat, Volly, Tenis Meja, Bola Takraw, PMR,
Handball, Komputer, Merpati Putih, Wirausaha.

6. Peminatan dan Lintas minat dan atau Penjurusan


a. Waktu Peminatan dan Lintas Minat untuk Kelas X:
1) Pemetaan dan pendataan peminatan dan lintas minat
dilaksanakan pada saat pendaftaran peserta didik baru
/setelah peserta didik dinyatakan diterima melalui
penelusuran minat, bakat, dan potensi peserta didik, dengan
memperhatikan nilai raport, SKHUN, dan rekomendasi dari
sekolah asal (SMP/MTs.)
2) Jumlah Peserta Didik untuk setiap rombongan belajar
minimal 20 orang dan maksimal 36 orang;
3) Pelaksanaan peminatan dan lintas minat mulai di semester 1.

19
b. Berdasarkan hasil analisis pendidik, tenaga kependidikan, dan
sarana-prasarana yang tersedia di SMA Negeri 1 Pabuaran,
ditentukan peminatan yang dilaksanakan yaitu Peminatan
MIPA, dan Peminatan IPS dengan jumlah masing-masing
rombongan belajar yaitu 12 rombongan belajar untuk peminatan
MIPA, dan 10 rombongan belajar untuk peminatan IPS
c. Lintas minat disediakan dengan masing-masing peserta didik
memilih dua mata pelajaran yang ditawarkan (sesuai struktur
kurikulum) melalui angket yang dibagikan pada saat mendaftar.
d. Penentuan Peminatan Kelas X
1) Pengolahan nilai raport, dan SKHUN: Untuk peminatan
MIPA yang diutamakan adalah nilai mata pelajaran
Matematika, IPA, dan Bahasa Indonesia, dan untuk
peminatan IPS diutamakan nilai mata pelajaran Matematika,
IPS, dan Bahasa Indonesia.
2) Pertimbangan minat melalui angket peserta didik yang
disetujui oleh orang tua (angket terlampir)
3) Rekomendasi dari sekolah asal (SMP/MTs)
4) Bagi peserta didik yang “ragu”, atau tidak memilih baik
peminatan ataupun lintas minat, maka dilakukan wawancara
dengan guru BP/BK dan hasilnya disetujui oleh orang tua.

7. Penilaian dan Ketuntasan Belajar


Berdasarkan Permendikbud No 23 Tahun 2016 penilaian hasil belajar
terdiri atas penilaian hasil belajar oleh pendidik, satuan pendidikan
dan pemerintah.

Penilaian
Komponen
Pendidik Satuan pendidikan Pemerintah
Bentuk penilaian Penilaian harian Penilaian Akhir Ujian
dan dapat juga Semester, Nasional,
penilaian tengah Penilaian Akhir dan
semester Tahun, bentuk lain
Ujian Sekolah dan yang

20
Ujian Sekolah diperlukan
Berstandar
Nasional
Aspek yang dinilai Sikap, Sikap*) ---
Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan,
termasuk termasuk termasuk
kemampuan kemampuan kemampuan
berpikir tingkat berpikir tingkat berpikir
tinggi (HOTS), tinggi (HOTS), tingkat tinggi
dan dan (HOTS)
Keterampilan Keterampilan ---
Laporan penilaian
a. Sikap Predikat dan Predikat dan ---
deskripsi deskripsi*)

b. Pengetahuan Angka, predikat, Angka, predikat, Angka dan


dan deskripsi dan deskripsi kategori

Angka, predikat,
c. Keterampilan dan deskripsi Angka, predikat, ---
dan deskripsi

Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan


mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar
peserta didik secara berkesinambungan. Penilaian hasil belajar oleh
satuan pendidikan bertujuan untuk menilai pencapaian Standar
Kompetensi Lulusan untuk semua mata pelajaran. Penilaian hasil
belajar oleh Pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian
kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu.

SMA Negeri 1 Pabuaran menetapkan kriteria ketuntasan belajar


dengan mengacu pada SKL dengan mempertimbangkan karakteristik
peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan
pendidikan. Kriteria ketuntasan Minimal ( KKM) dirumuskan
dengan memperhatikan 3 (tiga) aspek, yaitu kompleksitas

21
materi/kompetensi, intake (kualitas peserta didik), serta guru dan
daya dukung satuan pendidikan. SMA Negeri 1 Pabuaran
menetapkan KKM melalui rapat dewan pendidik, setelah pendidik
melakukan analisis KKM untuk mata pelajaran yang diampunya.
SMA Negeri 1 Pabuaran menetapkan KKM untuk pengetahuan 75,
ketrampilan 75 dan KKM untuk sikap harus berpredikat baik.

8. Pelaksanaan Remedial dan Pengayaan


a Remedial
Remedial merupakan program pembelajaran yang diperuntukkan
bagi peserta didik yang belum mencapai KKM dalam satu KD
tertentu. Pembelajaran remedial diberikan segera setelah peserta
didik diketahui belum mencapai KKMuntuk setiap KD.
Pembelajaran remedial dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan/hak peserta didik. Dalam pembelajaran remedial,
pendidik membantu peserta didik untuk memahami kesulitan
belajar yang dihadapi secara mandiri, mengatasi kesulitan
dengan memperbaiki sendiri cara belajar dan sikap belajarnya
yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar yang optimal.
SMA Negeri 1 Pabuaran menetapkan pelaksanaan remedial
untuk tiap KD pada setiap mata pelajaran sebanyak 2 kali.
Setelah dilaksanakan remedial wajib dilakukan penilaian ulang
sesuai prosedur penilaian.

Tahapan pelaksanaan pembelajaran remedial serta strateginya


digambarkan dalam skema sebagai berikut.

22
Nilai hasil remediel digunakan sebagai nilai yang akan diolah
untuk nilai raport, dengan kata lain nilai yang digunakan adalah
nilai tertinggi.
b Pengayaan
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan
kepada peserta didik yang telah mencapai dan/atau melampaui
KKM. Fokus pengayaan adalah pendalaman dan perluasan dari
kompetensi yang dipelajari. Pengayaan biasanya diberikan segera
setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan
hasil penilaian harian. Pembelajaran pengayaan hanya diberikan
satu kali, tidak berulangkali sebagaimana pembelajaran remedial.
Pembelajaran pengayaan tidak diakhiri dengan penilaian.
Pengayaan yang dilakukan SMA Negeri 1 Pabuaran dapat
digunakan untuk melakukan seleksi bagi peserta didik mengikuti
olimpiade atau sejenisnya.

9. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan Peserta Didik

a Kriteria kenaikan kelas pada SMA Negeri 1 Pabuaran Peserta


didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan
sebagai berikut.
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam 2 (dua)
semester pada tahun pelajaran yang diikuti.
2) Predikat sikap minimal BAIK yaitu memenuhi indikator
kompetensi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh
satuan pendidikan.
3) Predikat kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan
kepramukaan minimal BAIK sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan oleh satuan pendidikan.

23
4) Tidak memiliki lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran yang
masing-masing capaian pengetahuan dan/atau keterampilan
di bawah KKM. Apabila ada mata pelajaran yang tidak
mencapai KKM pada semester ganjil dan/atau semester
genap, maka ketuntasan mata pelajaran diambil dari rata-
rata nilai setiap aspek mata pelajaran pada semester ganjil
dan genap.
5) Kehadiran tatap muka pada setiap mata pelajaran minimal
85% / 15 hari tanpa keterangan, diperhitungkan dari tatap
muka tanpa memperhitungkan ketidak hadiran karena sakit
atau alasan tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.
6) Poin pelanggaran siswa belum mencapai 100 poin

b Kriteria kelulusan

Peserta didik dinyatakan lulus dari SMAN 1 Pabuaran setelah


memenuhi kriteria:

1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;


 menyelesaikan seluruh penbelajaran dari kelas X
(sepuluh) sampai dengan kelas XII (dua belas) atau
 menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang
dipersyaratkan bagi yang menggunakan Sistem Kredit
Semester (SKS)
2) Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik;
 Nilai sikap dan perilaku berlaku pada mata pelajaran PAI
dan Pkn dengan mempertimbangkan nilai sikap dari
semua mata pelajaran.
 Poin pelanggaran siswa dibawa 100 poin
3) Mengikuti Ujian Nasional tahun pelajaran 2018/2019; dan
4) Lulus Ujian Sekolah (US) dan/atau USBN dengan ketentuan
sebagai berikut:
 nilai minimal kelulusan setiap mata pelajaran serendah-
rendahnya 55,0 (lima puluh lima) dengan nilai rata-rata
untuk semua mata pelajaran minimal 60,0 (enam puluh)

24
 nilai mata pelajaran yang memiliki praktik pada ayat (a)
di atas nilai US dan/atau USBN diperoleh dari hasil
ujian sekolah tulis dan praktik nilai mata pelajaran yang
memiliki praktik pada ayat (a) di atas diperoleh dari 50%
nilai praktik dan 50% nilai ujian tulis.

10. Pendidikan Kecakapan Hidup


a. Prinsip Umum Implementasi Kecakapan Hidup
Implementasi Pendidikan kecakapan hidup dalam proses
pembelajaran dapat dilakukan secara integral. Hal tersebut dapat
dilakkukan karena pembekalan kecakapan hidup merupakan pesan
Pendidikan atau “hidden curriculum” yang keberhasilannya sangat
tergantung pada cara penyampaian bukan pada materi pesannya.
Untuk seluruh peserta didik, secara Umum prinsip implemetasi
konsep kecakapan hidup mencakup tiga domain, yaitu sikap,
pengetahuan, dan keterampilan praktis dengan fokus;
1) Menekankan pada pola pembelajaran yang mengarahkan
kepada prinsip learning to think, learning to do, learning to be,
learning to live together
2) Menggunakan pendekatan pembelajaran yang fleksibel (flexible
learning), dan pembelajaran yang menyenangkan (enjoy
learning).
3) Pola pendekatan diarahkan kepada proses pembiasan,
4) Perancanangan pembelajaran mengacu pada keterpaduan
penguasaan personal skill, social skill, academic skill, dan vocasional
skill.
5) Perancangan strategi pembelajaran diarahkan pada prinsip cara
belajar peserta didik aktif yaitu peserta didik sebagai subyek
bukan obyek.
6) Menerapkan penggunaan multi metode dalam pembelajaran.
7) Peran Guru lebih sebagai perancang dan fasilitator untuk terjadi
proses belajar, bukan pada terjadinya proses mengajar.

25
b. Model Pembelajaran Kecakapan Hidup dalam Proses
Pembelajaran.
Model pembelajaran kecakapan hidup di SMA Negeri 1 Pabuaran
adalah model yang diharapkan mampu mengembangkan potensi
kecakapan hidup yang dimiliki peserta didik yang mencakup
domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dirancang
melalui penggunaan variasi metode mengajar, antara lain:
1) Metode kerja kelompok yang digunakan untuk melatih dan
meningkatkan kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi antar
sesamapeserta didik, menghargai kelebihan dan kekurangan
masing-masing anggota tim, kemampuan bekerja dalam tim,
dan lain-lain.
2) Metode kasus digunakan untuk menganalisis dan memecahkan
persoalan yang terjadi di lingkungan peserta didik. Pemilihan
kasus dapat diserahkan kepada peserta didik agar peserta didik
lebih peka untuk mengidentifikasi dan menganalisa
permasalahan yang terjadi.
3) Metode Eksperimen digunakan untuk melatih kemampuan
peserta didik dalam menganalisis sesuatu, menghubungkan
sebab akibat, mencari jalan keluar dari permasalahan yang ada,
berfikir berdasarkan fakta yang ada dan didukung dengan
landasan teori yang telah ditanamkam atau diberikan melalui
ceramah/tanya jawab. Peserta didik diberi keleluasaan untuk
melakukan percobaan yang berbeda antar yang satu dengan
yang lainnya. Melaui kegiatan ini diharapkan kecakapan
akademik dan berfikir peserta didik terlatih dan berkembang
sesuai potensi peserta didik.
4) Pemberian tugas dalam bentuk laporan disertai dengan
presentasi didepan kelas.

26
Metode ini digunakan untuk mengasah kemampuan peserta
didik dalam menuangkan pokok-pokok pikiran atau ide-ide
yang berbentuk tulisan sekaligus mengkomunikasikan secara
lisan. Dari kegiatan ini,peserta didik berlatih bagaimana
berkomunikasi lisan dan tulisan, mengeluarkan ide-ide atau
gagasan, mendengarkan dan menghargai perbedaan pendapat
dari orang lain, mengelola emosi, dan hal-hal lain yang
berhubungan dengan dirinya dan orang lain.
5) Debat grup, dapat digunakan untuk melatih kemampuan
berkomunikasi, mengeluarkan pendapat, menghargai pendapat
orang, tidak memaksakan kehendak pribadi, tidak emosional
dalam diskusi, dan menghargai adanya perbedaan sudut
pandang.
6) Pelaksanaan penyusunan karya tulis untuk kelas XII yang
diharapkan menjadi bekal bagi peserta didik untuk melanjutkan
pendidikannya di Perguruan Tinggi (PT).

11. Pendidikan Berbasis Keunggulan lokal dan global dan Pendidikan


Kewirausahaan
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan
yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing
global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi
dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat
bagi pengembangan kompetensi peserta didik.

Melalui analisis potensi dan kebutuhan daerah, serta analisis potensi


sekolah yang meliputi SDM dan sarana prasarana, SMA Negeri 1
Pabuaran menetapkan Pendidikan Kewirausahaan sebagai
keunggulan lokal sekaligus keunggulan global. Pendidikan berbasis
keunggulan lokal dan global ini terintegrasi dalam semua mata
pelajaran.

27
Penerapan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global berupa
Pendidikan Kewirausahaan, serta perencanaan pembelajaran yang
disusun oleh semua guru SMA Negeri 1 Pabuaran melalui
penyusunan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
yang memanfaatkan bahan-bahan dari internet, serta bahan ajar
berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang dikembangkan
oleh guru-guru SMA Negeri 1 Pabuaran

SMA Negeri 1 Pabuaran mengintegrasikan Pendidikan


Kewirausahaan dalam mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
dengan memilih KD-KD yang sesuai dengan hasil analisis internal
dan eksternal sekolah, yaitu Teknologi IT, Ekonomi Kreatif.
Kegiatan diluar mata pelajaran dilaksanakan melalui kegiatan
Berdagang dan Pengembangan Komputer.

D. Mutasi Siswa
SMA Pembina menentukan persyaratan pindah/mutasi peserta didik
sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah, melalui suatu
mekanisme yang objektif dan transparan, mencakup hal-hal sebagai
berikut:

1 Memenuhi persyaratan yang ditentukan


a. Mengajukan surat permohonan pindah dari orang tua yang
bersangkutan.
b. Memiliki surat pindah dari sekolah asal yang diketahui oleh
pengawas sekolah dan dinas pendidikan, dilampiri daftar 8355
(status peserta didik yang bersangkutan).
c. Memiliki Laporan Hasil Belajar (Rapor) dengan nilai lengkap
dari sekolah asal.
d. Memilki Ijazah Sekolah Menengah Pertama/sederajat.
e. Memiliki surat tanda lulus dengan Nilai Ujian Nasional
minimal sama dengan nilai minimal UN peserta didik yang
diterima di SMA Pembina pada tahun yang sama

28
E. Pengaturan beban belajar
Beban belajar yang diatur di SMA Negeri 1 Pabuaran menggunakan
Sistem Paket yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan yang
peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program
pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap
kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku di SMA Negeri
1 Pabuaran Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket
dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran (jp). Satu jam
pembelajaran berlangsung selama 45 menit, dan minggu efektif
dalam satu tahun (dua semester) adalah 34 – 38 minggu.

Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang


dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program
pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat
perkembangan peserta didik.

Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa


proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Jumlah jam
tatap muka yang tercantum dalam struktur kurikulum SMA Negeri 1
Pabuaran adalah sebagai berikut:

NO Kelas Jumlah Jam Pembelajaran Per Minggu


1 X 42
2 XI 44
3 XII 44

Penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah


kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran
oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai
standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur

29
ditentukan oleh pendidik, sedangkan untuk kegiatan mandiri tidak
terstruktur waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.

Pemanfaatan alokasi waktu kegiatan terstruktur dan tidak terstruktur


sebanyak maksimum 60 % dari jumlah alokasi waktu tatap muka per
mata pelajaran disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing mata
pelajaran.

F. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun efektif, efektif fakultatif
dan hari libur. Kalender pendidikan disusun dan disesuikan setiap
tahun untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran. Pengaturan
waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan
kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan
masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.
Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama
satu tahun ajaran adalah sebagai berikut:
1 Permulaan Tahun Pelajaran
Untuk kelas X hari-hari pertama masuk sekolah berlangsung
lebih awal selama 4 (Empat) hari untuk melaksanakan Masa
Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), yaitu mulai tanggal 15
sampai dengan 18 Juli 2019. Kegitan pembelajaran pada
permulaan tahun pelajaran efektif untuk semua kelas dimulai
pada hari Senin tanggal 21 Juli 2018.

2 Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1
tahun pelajaran menjadi semester 1 ( satu ) dan semester 2 (dua)
dengan waktu pembelajaran sebagai berikut:

30
HARI WAKTU BELAJAR
07.00 – 08.30 WIB
Senin (UPACARA BENDERA)
08.30-15.00 WIB ( KBM )
06.45 – 07.00 WIB ( TADARUS/LITERASI )
Selasa
07.00-15.00 WIB ( KBM )
06.45 – 07.00 WIB ( TADARUS/LITERASI)
Rabu
07.00-15.00 WIB ( KBM )
06.45 – 07.00 WIB ( TADARUS/LITERASI)
Kamis
07.00-15.00 WIB ( KBM )
07.00 – 08.30 WIB
(MUHADHOROH/SENAM)
Jum’at
08.30-14.30 WIB ( KBM )
14-30 – 15.30 (EKSTRAKURIKULER)
Sabtu LIBUR( 5 HARI KERJA)

KETERANGAN:
PUKUL : 10.00 – 10.10 WIB ( ISTIRAHAT KE-1 )
PUKUL : 12.25 – 13.0 WIB ( ISTIRAHAT KE-2 )
Sedangkan untuk hari jum’at Istirahat ke-2
PUKUL : 11.40 – 13.00 WIB

Jam pelajaran diatas pada bulan ramadhan/puasa akan disesuaikan dengan


kebutuhan sekolah dan surat edaran yang berlaku.
Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif
belajar sebagai berikut:
Jumlah Minggu
Bulan Keterangan
Minggu Efekti
Libur Akhir Tahun Pelajaran,
Juli 2019 pelaksanaan MPLS, dan Libur
4 2
Idul Fitri

Agustus 2019 4 4

September 2019 5 4

Oktober 2019 4 5

November 2019 4 4

31
Ulangan Akhir Semester,
Desember 2019 Pengisian LHB dan Libur Akhir
5 0
Semester
Matrikulasi Libur Akhir
Januari 2020 5 4
Semester

Pebruari 2020 4 4

Maret 2020 4 3 Perkiraan Ujian Sekolah Utama

Perkiraan Ujian Nasional


April 2020 4 2
Utama

Mei 2020 4 2

Ulangan Kenaikan Kelas dan


Juni 2020 5 0
Libur Akhir Semester
Jumlah 52 34

3 Libur Sekolah
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah
pusat, provinsi, dan kabupaten untuk tidak diadakan proses pembelajaran
di sekolah.
Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini.:
a Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau
Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya
keagamaan.
b Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten dalam hal
penentuan hari libur umum/nasional atau penetapan hari libur
serentak untuk setiap jenjang dan jenis Pendidikan.

Hari libur yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah:


 Libur Semester 1: 21 Desember 2019 – 21 Januari 2020
 Libur Semester 2: 20 Juni 2019– 11 Juli 2020
Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara
lain:
● Tahun Baru
● Idul Fitri dan Cuti Bersama
● Idul Adha
● Tahun Baru Imlek

32
● Tahun Baru Hijriah
● Hari Raya Nyepi
● Maulid Nabi Muhammad saw.
● Tahun Baru Imlek
● Wafat Isa Al masih
● Hari Raya Waisak
● Kenaikan Isa Al Masih
● Hari Kemerdekaan RI
● Isra Mi’raj Nabi Muhammad saw.
● Hari Raya Natal

4 Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan sekolah tahun pelajaran 2019-2020 adalah
sebagaimana tertera pada tabel berikut ini.

RENCANA KEGIATAN SEKOLAH


TAHUN PELAJARAN 2019-2020

NO JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN KETERANGAN


1. Penerimaan Peserta didik Baru 24-28 Juni 2019 On line /sekolah
2. Daftar Ulang Peserta Didik Sekolah
6-10 Juli 2019
Baru
3. Pembuatan jadwal Kurikulum
08-12 Juli 2019
pembelajaran
4. Pembagian Kelas X 15-19 Juli 2019 Kesiswaan/ BK
5. Masa Pengenalan Lingkungan Kesiswaan
15-18 Juli 2019
Sekolah (MPLS)
6. Pembagian Kelas XI 15-19 Juli 2019 Kesiswaan/ BK
7. Pembagian Kelas XII 15-19 Juli 2019 Kesiswaan/ BK
8. Rapat Pleno Komite ( Orang Agustus 2019 Humas
Tua Peserta didik)
9. Rapat Persiapan KBM Semester Kurikulum
15 Juli 2019
ganjil
10. Hari pertama tahun pelajaran Sekolah
18 Juli 2019
2019-2020
11. Menyusun program penialaian, Kurikulum
15-19 Juli 2019
remedial, dan pengayaan

33
12. Rapat Koordinasi TU Agustus 2019 1 X 1 Bulan
13. Rapat Kordinasi Wali Peserta 2 X 1 Bulan
Juli-Agustus 2019
Didik
14. Rapat Kordinasi Pembina OSIS Agustus 2019 1 X 1 Bulan
minggu ke- 3
15. Rapat Koordinasi Staf & wakil Agustus 2019 2 X 1 Bulan
minggu ke- 1
16. Peringatan Kemerdekaan RI 17 Agustus 2019 Upacara
17. In House Trainning ( IHT ) 08-10 Juli 2019 Kurikulum
18. Remedial/Pengayaan Juli 2019- Di luar jam KBM
Desember 2020
19. Pesantren Kilat 10-12 Juni 2020 Sekolah
20. Libur Idul Fitri Mei 2020 Sekolah
21. Latihan Dasar Kepemimpinan
November 2019 Kesiswaan
Siswa (LDKS)
22. Pemilihan Ketua OSIS 17 Oktober 2020 Kesiswaan
23. Seleksi Alam 1-31 Agustus 2019 Kesiswaan
24. Pengukuhan OSIS 23-25 Oktober Kesiswaan
2019
25. PHBI ( Maulud Nabi ) 20 November 2019 Kesiswaan
26. Peringatan Hari Guru 25 November 2019 Kesiswaan
27. Kelas Meeting Semester Ganjil 09-11 Desember Kesiswaan
2019
28. Gebyar SMA Negeri 1 Februari-Maret Kesiswaan
Pabuaran 2020
29. Peringatan Hari Kartini 21 April 2020 Kesiswaan
30. Penilaian Harian Bersama 19-23 Agustus
Kurikulum
(PHB) semester ganjil 2019
31. Penilaian Tengah Semester
16-23 September Kurikulum
(PTS) Ganjil tahun pelajaran
2019
2019-2020
32. Penilaian Akhir Semester (PAS)
01-09 Desember Kurikulum
Ganjil tahun Pelajaran 2019-
2019
2020
33. Penilaian Harian Bersama 10-14 Pebruari
Kurikulum
(PHB) semester genap 2020
34. Penilaian Tengah Semester
Kurikulum
(PTS) Genap tahun pelajaran 02-06 Maret 2020
2019-2020

34
35. Penilaian Akhir Tahun (PAT)
20-25 Mei 2020 Kurikulum
tahun Pelajaran 2019-2020
36. Pembagian Raport semester Kurikulum
20 Desember 2019
ganjil
37. Pembagian Raport semester Kurikulum
19 Juni 2020
genap
38. Try Out ke – 1 UN/US 03 - 07 Pebruari Kurikulum
2020
39. Try Out ke – 2 UN/US 09 -13 Maret 2020 Kurikulum
40. Ujian Sekolah ( USBN ) Maret 2020 Kurikulum
41. Ujian Nasional (UNBK ) April 2020 Kurikulum

Kalender pendidikan untuk tahun pelajaran 2019-2020 terdiri dari kegiatan


selama satu tahun, satu bulan dan kegiatan tiap minggu. Rincian kalender
pendidikan SMA Negeri 1 Pabuaran sebagai berikut:

35
KALENDER PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN
SMA NEGERI 1 PABUARAN
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
JULI 2019 AGUSTUS 2019 SEPTEMBER 2019
MINGGU 7 14 21 28 4 11 18 25 1 8 15 22 29
SENIN 1 8 15 22 29 5 12 19 26 2 9 16 23 30
SELASA 2 9 16 23 30 6 13 20 27 3 10 17 24
RABU 3 10 17 24 31 7 14 21 28 4 11 18 25
KAMIS 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26
JUM'AT 5 12 19 26 2 9 16 23 30 6 13 20 27
SABTU 6 13 20 27 3 10 17 24 31 7 14 21 28
OKTOBER 2019 NOPEMBER 2019 DESEMBER 2019
MINGGU 6 13 20 27 3 10 17 24 1 8 15 22 29
SENIN 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30
SELASA 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31
RABU 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25
KAMIS 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 25
JUM'AT 4 11 18 25 1 8 15 22 29 6 13 20 27
SABTU 5 12 19 26 2 9 16 23 30 7 14 21 28
JANUARI 2020 FEBRUARI 2020 MARET 2020
MINGGU 5 12 19 26 2 9 16 23 1 8 15 22 29
SENIN 6 13 20 27 3 10 17 24 2 9 16 23 30
SELASA 7 14 21 28 4 11 18 25 3 10 17 24 31
RABU 1 8 15 22 29 5 12 19 26 4 11 18 25
KAMIS 2 9 16 23 30 6 13 20 27 5 12 19 26
JUM'AT 3 10 17 24 31 7 14 21 28 6 13 20 27
SABTU 4 11 18 25 1 8 15 22 29 7 14 21 28
APRIL 2020 MEI 2020 JUNI 2020
MINGGU 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28
SENIN 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29
SELASA 7 14 21 28 5 12 19 26 2 9 16 23 30
RABU 1 8 15 22 29 6 13 20 27 3 10 17 24
KAMIS 2 9 16 23 30 7 14 21 28 4 11 18 25
JUM'AT 3 10 17 24 1 8 15 22 29 5 12 19 26
SABTU 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27
JULI 2020 Kegiatan Awal Masuk Sekolah
MINGGU 5 12 19 26 Libur Resmi Nasional
SENIN 6 13 20 27 Penyerahan Buku Lap.Pend (Raport)
SELASA 7 14 21 28 Libur awal Puasa dan sekita Iedul Fitri
RABU 1 8 15 22 29 Kegiatan/Penilaian Tengah Semester
KAMIS 2 9 16 23 30 Perkiraan Ujian Nasional SMA/SMK/SMP dan US SD
JUM'AT 3 10 17 24 31 Penilaian Akhir Semester/Penilaian Akhir Tahun
SABTU 4 11 18 25 Libur Semester

36
BAB IV
PENUTUP

Pendidikan sebagai aset bangsa sudah selayaknya mendapat perhatian dan


diutamakan oleh semua pihak sebab investasi di bidang ilmu pengetahuan
akan membawa kemajuan bangsa di masa yang akan datang.
Semoga dengan diselenggarakannya otonomi pendidikan dan otonomi
sekolah dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik untuk
pencerahan anak bangsa.
Kurikulum SMA Negeri 1 Pabuaran menjadi acuan dan dasar operasional
proses pembelajaran. Hal hal yang terkait dengan teknis pelaksanaan
kurikulum akan dituangkan dalam peraturan akademik sekolah.

37
LAMPIRAN – LAMPIRAN

1. Surat Keterangan yang menyatakan bahwa Penyusunan Dokumen


Kurikulum ini telah dikoordinasikan oleh Pengawas Sekolah.
2. Berita Acara Validasi Dokumen KTSP.
3. SK Tim Pengembang Kurikulum (TPK)
4. Deskripsi Tugas Tim Pengembang
5. Program dan Jadwal Kegiatan Penyusunan Kurikulum
6. Daftar Hadir dan Notula Kegiatan Penyusunan KTSP.
7. Laporan hasil analisis konteks
8. Hasil Analisis Penetapan KKM
9. Instrumen Validasi yang telah diisi oleh Pengawas Sekolah
10. Contoh Silabus
11. Contoh RPP

38

Anda mungkin juga menyukai