Anda di halaman 1dari 54

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Undang-undang No 5 Tahun 2014 mengatur tentang Pegawai Negeri Sipil sebagai
Aparatur Sipil Negara (ASN) mengatakan PNS adalah profesi dalam instansi pemerintahan
yang mempunyai peranan penting dalam menyelenggarakan tugas-tugas umum pemerintahan
dan pembangunan. Sesuai UU No 5 tahun 2014 pasal 10 bahwa fungsi ASN yang terbagi atas
3 jenis yaitu (1) Pelaksana Kebijakan Publik, (2) Pelayan Publik, (3) Perekat dan Pemersatu
Bangsa, yang mana fungsi tersebut harus dilakukan penuh professional tanggungjawab dan
dipertanggungjawabkan kepada publik, sehingga untuk menciptakan PNS yang professional
perlu dilaksanakan Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS)
Latihan Dasar yang dilakukan untuk membentuk PNS yang professional tersebut
dilakukan melalui Pendidikan dan pelatihan dalam dan luar ruangan, klasikal dan non
klasikal. Pelatihan Luar Ruangan atau di lapangan dilakukan untuk memberikan materi Bela
Negara dan Kunjungan Lapangan sehinggga membentuk karakter PNS yang disiplin dan
berwawasan luas. Pelatihan Dalam Ruangan meliputi pemberian materi dengan memasukkan
model Pendidikan berkelompok dengan materi-materi inti pembentuk PNS Profesional yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Pubik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dan
dibumbui materi pendukung manajemen organisasi seperti Whole of Government,
Manajemen ASN, dan Pelayanan Publik.
Latsar ini berjalan dengan landasan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Aparatur Sipil Negara merujuk pada Pasal 63 ayat 3 dan ayat 4 yang menyatakan CPNS wajib
menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses Diklat terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung-jawab, dan memperkuat profesionalisme
serta kompetensi bidang.
Untuk itu Latsar merupakan pelatihan inovatif dan terintegrasi dimana pembelajaran
klasikal di tempat pelatihan (on campus) dipadukan dengan non-klasikal di tempat kerja
masing-masing CPNS (off campus) sehingga diharapkan CPNS yang mengikuti Latsar dapat
menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan serta menjadikan nilai-nilai yang
ditanamkan dapat menjadi sebuah kebiasaan (habituasi).
2

Sebagai rancangan pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar Profesi


Aparatur Sipil Negara oleh CPNS pada tempat kerja (off campus) maka Rancangan
Aktualisasi dan Habituasi ini disusun dengan isu yang diangkat merupakan permasalahan di
bidang Sumber Daya Air pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Soppeng. Masalah yang menjadi isu adalah kurang maksimalnya pemanfaatan Danau Tempe
dalam mendukung sistem pertanian di wilayah Kabupaten Soppeng.

B. TUJUAN DAN MANFAAT


1. Tujuan
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (LATSAR CPNS)
bertujuan untuk membentuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang profesional yakni PNS
yang berkarakter sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional
sebagai pelayan masyarakat, pelaksana kebijakan publik, dan perekat/pemersatu bangsa,
serta dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS di tempat kerja. Tujuan rancangan
aktualisasi ini antara lain:
1. Mengetahui nilai-nilai dasar yang harus dimiliki dan dipahami oleh Aparatur Sipil
Negara.
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi).
3. Mampu menganalisis kondisi lingkungan yang dapat dimaksimalkan guna
mendukung hal yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas dan jabatan di lingkup
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Soppeng Bidang Sumber
Daya Air.

2. Manfaat
Rancangan kegiatan aktualisasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat adalah sebagai
berikut:
1. Bagi peserta Latsar dapat menginternalisasikan nilai - nilai dasar ASN sehingga
diharapkan terbentuk kader ASN yang profesional dan berkarakter sebagai pelayan
masyarakat.
2. Bagi instansi manfaat yang dapat diperoleh dapat memberikan berupa solusi dalam
mengatasi permasalahan yang dihadapi.
3

C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi pada Rancangan Aktualisasi dan
Habituasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara mencakup penerapan nilai-nilai dasar
yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi yang biasa
disingkat dengan ANEKA. Nilai-nilai ini diperkaya dengan Pelayanan Publik, Manajemen ASN
dan Whole of Government. Penerapan aktualisasi ini diadakan di Dinas Pekerjaan Umum Bidang
Sumber Daya Air yang merupakan unit kerja dan bidang penempatan dari penulis.
4

BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. PROFIL ORGANISASI
Pembentukan organisasi tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Soppeng ditetapkan dalam Peraturan Bupati Soppeng Nomor 5 Tahun 2016
tentang susunan Organisasi, Kedudukan, tugas dan Fungsi, serta tata kerja Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang. Sesuai Peraturan tersebut diatas, kedudukan Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang merupakan pelaksana urusan pemerintahan di bidang Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang yang menjadi kewenangan daerah dalam rangka pelaksanaan
tugas desentralisasi dan tugas pembantuan.

B. VISI DAN MISI DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


KABUPATEN SOPPENG
1. Visi
Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana instansi
pemerintah harus dibawa dan berkarya agar berkonsisten dan dapat eksis, antisipatif,
inovatif serta produktif. Visi tidak lain adalah suatu gambaran yang menantang tentang
keadaan masa depan berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh instansi
pemerintah. Dengan mengacu pada batasan tersebut, visi Dinas Pekerjaan Umum yaitu:
“Terwujudnya infrastruktur Pekerjaan Umum dan Penyelenggaraan Penataan
Ruang yang andal dalam mendukung Pemerintahan yang melayani dan lebih baik
tahun 2021”.
2. Misi
Misi merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan agar apa yang telah ditetapkan
dapat diwujudkan. Adapun misi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Soppeng adalah:
1. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan infrastruktur sumber daya air yang mendukung
ketahanan air dan peningkatan produksi pertanian.
2. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan infrastruktur jalan dan jembatan yang
mendukung konektivitas kawasan potensial dan aksebilitas ke daerah terpencil.
3. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan infrastruktur ke-ciptakarya-an dalam upaya
pengelolaan dan penataan bangunan serta penyehatan lingkungan pemukiman.
5

4. Meningkatkan kualitas pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan jasa konstruksi


dalam mendukung pembangunan infrastruktur daerah.
5. Menyelenggarakan penataan ruang yang menjadi acuan pembangunan dan mendukung
keterpaduan pembangunan infrastruktur yang berdasarkan rencana tata ruang daerah.

C. FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. SOPPENG


BIDANG SUMBER DAYA AIR
1. Perumusan kebijakan teknis di Bidang Sumber Daya Air yang meliputi sumber daya air
tanah dan air permukaan, pembangunan sarana dan prasarana irigasi, sungai dan waduk,
serta rehabilitasi/pemeliharaan sungai, danau dan waduk;

2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang Sumber


Daya Air yang meliputi sumber daya air tanah dan air permukaan, pembangunan sarana
dan prasarana irigasi sungai dan rawa serta rehabilitasi/pemeliharaan sungai, danau, dan
waduk;

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Sumber Daya Air yang meliputi sumber
daya air tanah dan air permukaan, pembangunan sarana dan prasarana irigasi sungai dan
rawa serta rehabilitasi/pemeliharaan sungai, danau, dan waduk;

4. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dalam lingkup Bidang


Sumber Daya Air;

5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

D. TUGAS POKOK DAN RINCIAN TUGAS JABATAN ANALIS SUMBER DAYA


AIR
Tugas Pokok dan Rincian Tugas Jabatan Analis Sumber Daya Air, antara lain:
a. Menyiapkan bahan/petunjuk pelaksanaan kegiatan Seksi Sumber Daya Air Tanah
dan Air Permukaan.
b. Mempelajari pedoman dan petunjuk sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku.
c. Menghimpun data informasi perencanaan pemanfaatan, pengendalian dan
pengembangan irigasi sesuai jadwal sebagai bahan penyusunan program kegiatan
analis sumber daya air.
d. Melakukan pemantauan terhadap pemanfaatan, pengendalian dan pengembangan
irigasi untuk bahan evaluasi.
6

e. Mengklasifikasikan data dan informasi perencanaan pemanfaatan, pengendalian


dan pengembangan irigasi.
f. Membuat identifikasi masalah dalam pelaksanaan kegiatan sesuai hasil telaahan
untuk bahan perumusan masalah.
g. Mengumpulkan dan memeriksa data jaringan irigasi sesuai dengan prosedur dan
ketentuan yang berlaku sebagai bahan kegiatan.
h. Membuat data jaringan irigasi sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku
untuk menghasilkan kebenaran informasi dan volume kegiatan berdasarkan
laporan yang masuk dalam pelaksanaan tugas.
i. Mengolah data dan informasi perencanaan pemanfaatan, pengendalian dan
pengembangan irigasi sesuai dengan juknis untuk bahan penyusunan laporan.
j. Melakukan peremajaan data dan informasi perencanaan, pemanfaatan,
pengendalian dan pengembangan irigasi sesuai pemutakhiran data dan informasi
agar tersedianya data yang aktual.
k. Melaporkan kepada atasan baik lisan maupun tertulis sesuai dengan hasil
pelaksanaan tugas untuk bahan selanjutnya.
l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

E. NILAI-NILAI ORGANISASI
a. Bekerja Keras
Bekerja dengan menggunakan seluruh jiwa dan raganya. Bekerja dengan
menggunakan rasionalitas, menghasilkan inovasi dan melakukan pekerjaan dengan
kerjasama tim.
b. Bergerak Cepat
Bekerja dengan penuh responsif untuk kebutuhan masyarakat. Bekerja dengan
mengutamakan efektivitas dalam mencapai tujuan dan menjaga efisiensi penggunaan
sumber daya yang tersedia
c. Bertindak Tepat
Bekerja mengikuti hukum, pedoman dan kebijakan yang telah digariskan. Bekerja
dengan kaidah profesional, akuntabel dan transparan. Bekerja dengan pertimbangan
keberlangsungan masa depan.
7

F. STRUKTUR ORGANISASI
Sesuai Peraturan Bupati Soppeng Nomor : 5 Tahun 2016 tentang tugas dan rincian tugas
jabatan struktural pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Soppeng maka
susunan organisasi Dinas Pekerjaan Umum adalah sebagai berikut :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri atas :
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian
2. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan;
3. Subbagian Keuangan; dan
c. Bidang Sumber Daya Air, terdiri atas :
1. Seksi Sumber Daya Air Tanah dan Air Permukaan;
2. Seksi Pembangunan Sarana dan Prasarana Irigasi, Sungai dan Rawa; dan
3. Seksi Rehabilitasi Sungai, Danau dan Waduk.
d. Bidang Operasi dan Pemeliharaan Irigasi, terdiri atas :
1. Seksi Pemanfaatan Air dan Inventarisasi Jaringan Irigasi;
2. Seksi Operasi dan Pembinaan; dan
3. Seksi Pemeliharaan Jaringan Irigasi.
e. Bidang Bina Marga, terdiri atas :
1. Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan;
2. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan; dan
3. Seksi Pemanfaatan pengawasan Jalan dan Jembatan.
f. Bidang Cipta Karya, terdiri atas :
1. Seksi Penataan dan Pembinaan Bangunan Gedung dan Lingkungan;
2. Seksi Pengawasan dan Perizinan Bangunan; dan
3. Seksi Air Bersih, Air Limbah dan Persampahan.
g. Bidang Tata Ruang, terdiri atas :
1. Seksi Perencanaan Tata Ruang;
2. Seksi Pemanfaatan dan Pengendalian; dan
3. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Tata Ruang.
h. Bidang Bina Teknik dan Jasa Konstruksi, terdiri atas :
1. Seksi Survey, Desain dan Informasi;
2. Seksi Pengujian dan Pengendalian Mutu; dan
3. Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Perisinan Usaha Jasa Konstruksi
i. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan
j. Kelompok Jabatan Fungsional.
8
9

BAB III
GAMBARAN MATA PELATIHAN

A. AGENDA SIKAP PERILAKU BELA NEGARA


a. Cinta Tanah Air. Mengetahui sejarah negara kita sendiri, melestarikan budaya-
budaya yang ada, menjaga lingkungan kita dan pastinya menjaga nama baik negara
kita
b. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara. Mencegah perkelahian antar perorangan
atau antar kelompok dan menjadi anak bangsa yang berprestasi baik di tingkat
nasional maupun internasional
c. Pancasila. Pancasila adalah alat pemersatu keberagaman yang ada di Indonesia yang
memiliki beragam budaya, agama, etnis, dan lain-lain. Nilai-nilai pancasila inilah
yang dapat mematahkan setiap ancaman, tantangan, dan hambatan
d. Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara. Kita harus rela berkorban untuk bangsa
dan negara
e. Memiliki Kemampuan Bela Negara. Menjaga kedisiplinan, ulet, bekerja keras
dalam menjalani profesi.

B. AGENDA NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN


Nilai-nilai dasar Profesi ASN di dapat disingkat menjadi ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi)
1. NILAI AKUNTABILITAS
 Menginternalisasi nilai-nilai dasar akuntabilitas dan kepentingan publik dalam
kehidupan Bangsa dan penyelenggaraan pemerintahan. Mampu mengambil
pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, antara
kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi
 Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan ASN dalam politik praktis
 Memperlakukan warga secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik
 Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
ASN
10

2. NILAI NASIONALISME
a) Peran ASN sebagai Pelaksana kebijakan publik :
 Setiap pegawai ASN harus memiliki nilai-nilai kepublikan berorientasi pada
kepentingan publik dan senantiasa menempatkan kepentingan publik, Bangsa
dan Negara di atas kepentingan lainnya, mengedepankan kepentingan nasional
ketimbang kepentingan sektoral dan golongan.
 Untuk itu pegawai ASN harus memiliki karakter kepublikan yang kuat dan
mampu mengaktualisasikannya dalam setiap langkah-langkah pelaksanaan
kebijakan publik.
b) Peran ASN sebagai Pelayan Publik :
 Setiap pegawai ASN senantiasa bersikap adil dan tidak diskriminasi dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
 Mereka harus bersikap profesional dan berintegritas dalam memberikan
pelayanan. Tidak boleh mengejar keuntungan pribadi atau instansinya belaka,
tetapi pelayanan harus diberikan dengan maksud memberdayakan masyarakat,
menciptakan kesejahteraan masyarakay yang lebih baik.
 Untuk itu integritas menjadi penting bagi setiap pegawai ASN. Senantiasa
menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, keadilan, tidak korupsi, transparan,
akuntabel, dan memuaskan publik.
c) Fungsi ASN sebagai pemersatu Bangsa dan Negara:
 Setiap pegawai ASN harus memiliki jiwa nasionalisme dan wawasan
kebangsaan yang kuat, memiliki kesadaran sebagai penjaga kedaulatan Negara,
menjadi perekat Bangsa dan mengupayakan situasi damai di seluruh wilayah
Indonesia, dan menjaga keutuhan NKRI
3. NILAI ETIKA PUBLIK
 Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi.
 Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
 Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
 Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
 Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan dan
etika pemerintah.
 Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
11

 Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,


efektif, dan efisien.
 Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya.
 Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
 Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain.
 Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN.
 Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN
4. NILAI KOMITMEN MUTU
 Memahami tindakan yang menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja
berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
 Menunjukkan sikap perilaku kinerja kreatif dan inovatif yang berorientasi mutu
dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
5. NILAI ANTI KORUPSI
 Menyadari dampak perilaku dan tindak pidana korupsi bagi kehidupan diri
pribadi, keluarga, masyarakat, dan Bangsa;
 Menghindari perilaku dan tindak pidana korupsi;
 Menjelaskan pembangunan sistem integritas untuk mencegah terjadinya korupsi
di lingkungannya; dan
 Mengaktualisasikan nilai dasar anti korupsi bagi kehidupan diri pribadi, keluarga,
masyarakat dan Bangsa.
 Mampu membangun kesehatan mental dalam pelaksanaan tugas jabatannya.

C. AGENDA KEDUDUKAN DAN PERAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM


NKRI
Dalam menjalankan kedudukannya pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN)
memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan
pemersatu bangsa.
1. Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN)
12

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
a) ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat
oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan public dan
masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut.
b) ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan public yang
professional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap
warganegara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administrative
yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan
kepuasaan pelanggan.
c) ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan
Negara Republik Indonesia.
2. Whole of Government (WoG)
Whole of Government adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam
ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Jenis-jenis pelayanan publik yang dikenal yang dapat didekati oleh pendekatan WoG
adalah:
- Pelayanan yang bersifat administratif
Pelayanan publik yang menghasilkan berbagai produk dokumen resmi yang
dibutuhkan warga masyarakat. Praktek WoG dalam jenis pelayanan administrasi
dapat dilihat dalam praktek-praktek penyelenggaraan izin dalam satu pintu seperti
PTSP atau kantor SAMSAT.
- Pelayanan jasa
Pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan warga
masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, perhubungan dan
lainnya.
- Pelayanan barang
Pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang dibutuhkan warga masyarakat,
seperti misalnya jalan, perumahan, jaringan telepon, listrik dan lainnya
- Pelayanan regulative
13

Pelayanan melalui penegakan hukuman dan peraturan perundang-undangan,


maupun kebijakan publik yang mengatur sendi-sendi kehidupan masyarakat.
3. Pelayan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/ atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan
prima adalah:
1. Partisipatif
2. Transparan
3. Responsif
4. Tidak diskriminatif
5. Mudah dan murah
6. Efektif dan efisien
7. Aksesibel
8. Akuntabel
9. Berkeadilan

D. AGENDA HABITUASI
Habituasi secara harfiah diartikan sebagai sebuah proses pembiasaan pada/atau
dengan sesuatu supaya menjadi terbiasa atau terlatih untuk melakukan sesuatu yang
bersifat intrinsic pada lingkungan kerja. Habituasi dalam hal ini yakni proses
pembelajaran melalui penanaman kebiasaan, sehingga karakter PNS yang profesional
akan melekat. Dalam hal ini diharapkan penulis akan terbiasa dengan tugas pokok dan
fungsinya di unit kerja melalu pemecahan isu. Berdasarkan kondisi tersebut
diharapkan dapat menunjukkan prakarsa kreatif untuk berkontribusi memecahkan isu
dengan menginisiasi kegiatan-kegiatan pemecahan isu dan melakukannya secara
konsisten, sebagai suatu kebiasaan untuk selalu melakukan aktivitas yang
menghasilkan manfaat yang dapat dirasakan oleh unit/organisasi, stakeholders atau
sekurang-kurangnya oleh individu peserta, sehingga terbentuk menjadi karakter dalam
mendukung pelaksanaan tugas dan jabatan secara profesional sebagai pelayan
masyarakat.
14

BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI

A. UNIT KERJA
Sebagai rancangan pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar
Profesi Aparatur Sipil Negara oleh CPNS pada tempat kerja (off campus), maka
Rancangan Aktualisasi dan Habituasi ini disusun dengan isu yang diangkat merupakan
permasalahan masih belum maksimalnya pemanfaatan debit air danau tempe terhadap
sektor pertanian di Bidang Sumber Daya Air pada Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Soppeng. Penerapan aktualisasi dilakukan selama lebih
kurang 30 hari kerja di tempat kerja.

B. IDENTIFIKASI ISU / ISU YANG DIANGKAT


Danau Tempe merupakan danau yang terletak di Daerah Kabupaten Soppeng,
Kabupaten Wajo dan Kabupaten Sidrap. Namun keberadaan Danau Tempe yang
merupakan kekayaan alam harusnya dimanfaatkan secara optimal oleh Pemerintah
Kabupaten Soppeng termasuk untuk bidang Pertanian hingga saat ini belum terlaksana
secara baik. Masih belum optimalnya pemanfaatan debit air Danau Tempe dapat
disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut:
1. Belum adanya inovasi perencanaan tentang optimalisasi pemanfaatan air danau
tempe terhadap sektor pertanian di Kabupaten soppeng.
2. Sistem pompanisasi air danau tempe untuk keperluan pertanian belum terintegrasi
secara menyeluruh sehingga pemanfaatannya masih bersifat individual.
3. Ketika musim kemarau, air Danau Tempe mengalami penyusutan sehingga petani
yang memiliki lahan posisinya di atas + 500 meter dari bibir Danau Tempe
mengalami kesulitan dalam memanfaatkan air danau Tempe tersebut.
Karena pertimbangan faktor di atas, dalam rancangan aktualisasi ini, ada isu yang
muncul di Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Soppeng, yaitu :
Masih belum optimalnya pemanfaatan debit air danau tempe terhadap sektor pertanian di
Kabupaten Soppeng.

C. GAGASAN PEMECAHAN ISU


Gagasan pemecahan isu dalam rancangan aktualisasi ini yaitu menghasilkan
“Perencanaan Teknis Pompanisasi Danau Tempe menggunakan Pompa Sentrifugal
dengan Tenaga Solar Cell yang ramah lingkungan”
15

D. TUJUAN GAGASAN PEMECAHAN ISU


Tujuan gagasan pemecahan isu adalah dihasilkannya perencanaan teknis guna
mengoptimalkan pemanfaatan debit sungai Danau Tempe untuk kepentingan di bidang
pertanian di Kabupaten Soppeng.

E. ANALISA DAMPAK
Melihat pentingnya pemanfaatan debit air danau tempe untuk pertanian di
Kabupaten Soppeng, maka diharapkan kegiatan yang direncanakan ini dapat terwujud
dengan sukses. Ada beberapa dampak negatif jika kegiatan perencanaan teknis
Pompanisasi Danau Tempe menggunakan Pompa Sentrifugal dengan Tenaga Solar Cell
yang ramah lingkungan tidak terwujud, di antaranya:
1. Masyarakat akan tetap menggunakan pompa air tenaga diesel yang tidak ekonomis
serta tidak ramah lingkungan ketika memanfaatkan debit air Danau Tempe.
2. Masyarakat yang menggunakan pompa air diesel masih secara sendiri-sendiri sehingga
tidak terlaksananya koordinasi yang maksimal sesama pengguna air.
3. Masyarakat yang memiliki lahan pertanian dengan jarak di atas + 500 meter dari bibir
Danau Tempe akan sulit memanfaatkan debit air Danau ketika musim kemarau karena
debit air mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Setelah kegiatan perencanaan teknis pompanisasi Danau Tempe menggunakan
Pompa Sentrifugal dengan Tenaga Solar Cell yang Ramah Lingkungan dilaksanakan,
maka instansi terkait dapat melanjutkan kegiatan fisik yang mana dapat memberikan
dampak positif kepada masyarakat Kabupaten Soppeng di sektor pertanian, antara lain:
4. Pompanisasi menggunakan tenaga solar cell yang menggantikan jenis pompa diesel
yang selama ini digunakan oleh masyarakat akan lebih ramah lingkungan.
5. Secara ekonomi, penggunaan Pompa dengan Solar cell lebih ekonomis secara
operasional karena dalam pengoperasiannya sudah tidak menggunakan bahan bakar
solar lagi dan tenaga listrik yang dibutuhkan tersedia setiap saat dengan menggunakan
sumber sinar matahari.
6. Ada unsur inovasi, efisiensi serta efektivitas di dalam pelaksanaan karena pompanisasi
tersebut terintegrasi dengan sistem irigasi existing. Tidak ada lagi penggunaan pompa
diesel penggunaan sendiri-sendiri.
16

7. Lahan pertanian yang cukup jauh dari danau tempe dapat memanfaatkan air danau
tempe di musim kemarau karena sistem pompa yang digunakan adalah pompa
sentrifugal yang dapat mendorong debit air sejauh 3-4 km dengan beda elevasi + 15
meter.
8. Penggunaan type pompa sentrifugal mampu bertahan hingga 25 tahun sehingga
memiliki umur ekonomi yang cukup lama
17

F. RANCANGAN AKTUALISASI

Nama : Wardi, ST
Unit Kerja : Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Soppeng
Identifikasi Isu : Masih Belum Optimalnya Pemanfaatan Debit Air Danau Tempe Terhadap Sektor Pertanian Di
Kabupaten Soppeng
Gagasan Pemecahan Isu : Perencanaan Teknis Pompanisasi Danau Tempe menggunakan Pompa Sentrifugal dengan Tenaga
Solar Cell yang ramah lingkungan.
Tujuan Gagasan Pemecahan Isu : Dihasilkannya perencanaan teknis guna mengoptimalkan pemanfaatan debit sungai Danau Tempe
untuk kepentingan di bidang Pertanian di Kabupaten Soppeng.

NO. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT / HASIL KEGIATAN


1 2 3 4
a. Mempersiapkan alat survey Total Station dan GPS yang a. Tersedianya alat dan perlengkapan yang
akan digunakan. akan digunakan dalam survey topography
b. Mempersiapkan Patok titik survey yang akan digunakan dengan kondisi yang baik.
1. Melakukan c. Mencetak surat pemberitahuan kepada pemerintah b. Tersedianya patok kayu yang akan
Persiapan setempat dalam rangka survey topography dipasang di sepanjang jalur survey
Survey d. Menyampaikan surat pemberitahuan kepada pemerintah c. Surat pemberitahuan yang telah dicetak
Topography setempat mengenai pelaksanaan survey topography d. Sampainya surat pemberitahuan kepada
pemerintah setempat mengenai rencana
survey topography yang didokumentasikan
dan diperolehnya isin secara lisan dari
Pemerintah setempat untuk melaksanakan
kegiatan.
18

Whole Of Government, melakukan persiapan alat survey melibatkan bidang pengadaan barang sehingga
memerlukan prosedur persuratan penggunaan alat. Di samping itu pihak instansi PUPR mengirim surat
pemberitahuan kepada pemerintah terkait bahwa akan diadakan survey topography merupakan wujud WOG
level G-G.
Tahapan kegiatan mengandung unsur Nilai-nilai yang berkaitan dengan mata pelajaran Latsar antara lain:
a. Mempersiapkan alat survey Total Station dan GPS yang akan digunakan.
Akuntabilitas,
- Mempersiapkan alat survey mengandung unsur Tanggung Jawab karena dilakukan dengan kesadaran
menyukseskan kegiatan persiapan tersebut. Selain itu pemilihan alat survey modern juga mengindikasikan
adanya Kejelasan Target yang akan dicapai.
Komitmen Mutu,
Keterkaitan dengan
- Mempersiapkan alat survey menggunakan Total Station type laser dapat menggambarkan nilai efektif dan
Mata Pelajaran
efisien karena penggunaannya tidak seperti alat survey yang selama ini dipakai menarik meteran secara
Latsar
manual.
(5)

b. Mempersiapkan Patok titik survey yang akan digunakan


Akuntabilitas,
- Kegiatan mempersiapkan Patok titik survey juga mengandung unsur Tanggung Jawab karena dilakukan
dengan kesadaran pentingnya patok ketika survey dilakukan.
Komitmen Mutu,
- Kegiatan mempersiapkan Patok titik survey juga mengandung unsur Efisien karena jauh lebih cepat
dibandingkan membuat patok di lapangan.

c. Mencetak surat pemberitahuan kepada pemerintah setempat dalam rangka survey topography
Akuntabilitas,
19

- Mencetak surat pemberitahuan kepada Pemerintah setempat harus dilakukan dengan Tanggung Jawab
sebagai bentuk keseriusan dalam melakukan persiapan
Komitmen Mutu
- Kegiatan mencetak surat mengandung unsur mutu agar surat yang dihasilkan mencerminkan keseriusan
dinas dalam melakukan survey

d. Menyampaikan surat pemberitahuan kepada pemerintah setempat mengenai pelaksanaan survey


topography
Akuntabilitas
- Menyampaikan surat kepada Pemerintah setempat memiliki nilai akuntabilitas dalam hal Kejelasan
target yang akan dicapai. Surat tersebut sebagai bukti bahwa akan dilakukannya kegiatan Survey
Topography di wilayah pemerintah setempat
Etika Publik,
- Menyampaikan surat pemberitahuan kepada pemerintah setempat mengandung unsur Etika Komunikasi
serta Sopan Santun agar tidak terjadi ketersinggungan kepada Pemerintah setempat.

Kegiatan melakukan persiapan survey topography merupakan rangkaian kegiatan yang mendukung Visi
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Soppeng yaitu Terwujudnya infrastruktur
Pekerjaan Umum dan Penyelenggaraan Penataan Ruang yang andal dalam mendukung Pemerintahan
Kontribusi Terhadap
yang melayani dan lebih baik tahun 2021.
Visi Misi Organisasi
Selain itu, Pekerjaan yang dilakukan dengan perencanaan yang baik mendukung misi Dinas Pekerjaan
(6)
Umum dan penataan Ruang berupa meningkatkan kualitas penyelenggaraan infrastruktur Sumber Daya
Air yang mendukung ketahanan air dan peningkatan produksi pertanian.
20

Dalam organisasi dinas PUPR ada tiga nilai-nilai organisasi yaitu Bekerja Keras, Bergerak Cepat, dan
Bertindak Tepat. Bekerja Keras artinya bekerja dengan menggunakan seluruh jiwa dan raga. Bergerak
Penguatan Nilai-Nilai Cepat diartikan bekerja dengan penuh responsif untuk kebutuhan masyarakat. Dan bertindak tepat artinya
Organisasi bertindak mengikuti hukum, pedoman dan kebijakan yang telah digariskan. Sehingga Kegiatan melakukan
(7) persiapan survey topography akan menguatkan nilai - nilai organisasi yakni Bergerak Cepat dalam
persiapan karena akan menjadi faktor pendukung dalam kegiatan selanjutnya dan Bertindak Tepat
melaksanakan prosedur sesuai aturan.

a. Memasang patok Stasiun di Lokasi a. Terpasangnya Patok di lokasi


b. Melakukan pembersihan lokasi terhadap b. Terciptanya Kebersihan jalur survey yang dilewati
Melaksanakan apa saja yang menghalangi pandangan alat c. Terpasangnya alat survey yang siap dioperasikan
2. Survey c. Memasang alat survey berupa Total sepanjang proses survey
Topography. Station dan GPS di wilayah survey d. Data survey yang tersimpan dalam memory Total Station
d. Melakukan pembacaan alat selama proses dan data survey yang ditulis tangan.
pengukuran
Pelayanan Publik, dalam survey topography akan ada masyarakat sekitar yang membutuhkan penjelasan
mengenai survey yang dilakukan. Maka untuk itu diperlukan nilai pelayanan publik berupa Santun dalam
Keterkaitan dengan memberikan penjelasan dan akurat dalam memberikan informasi.
Mata Pelajaran Tahapan kegiatan melaksanakan survey topography mengandung unsur Nilai-nilai yang berkaitan dengan
Latsar mata pelajaran Latsar antara lain:
(5) a. Memasang patok Stasiun di lokasi
Akuntabilitas,
- Memasang patok dilakukan dengan penuh tanggung jawab agar hasilnya dapat memudahkan.
21

- Selain itu pemasangan patok yang teratur sesuai yang dipersyaratkan menjadi indikasi kejelasan
target dalam bekerja.

b. melakukan pembersihan lokasi terhadap apa saja yang menghalangi pandangan alat
Nasionalisme,
- selama proses pembersihan lokasi yang dilakukan oleh tim survey, keakraban sesama anggota tim
merupakan wujud munculnya rasa menjaga persatuan warga Negara Indonesia
Komitmen Mutu,
- hasil dari pembersihan tersebut adalah tersedianya lahan yang bersih sehingga dapat menjadi
penopang kegiatan survey yang menghasilkan datang yang bermutu.

c. memasang alat survey berupa Total station dan GPS di wilayah survey
Akuntabilitas,
- pemasangan alat survey akan menghasilkan alat yang terpasangan sesuai dengan standar ilmu
pengukuran. Hal ini mengandung unsur tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan
Komitmen Mutu,
- di samping rasa tanggung jawab, diperolehnya alat total station yang terpasang sesuai ilmu
pengukuran merupakan wujud pencapaian mutu yang dikejar dalam setiap pekerjaan.

d. melakukan pembacaan alat selama proses pengukuran


Akuntabilitas
- pembacaan yang dilakukan dengan metode menyimpan data di dalam alat total station sebagai wujud
adanya unsur kejelasan dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas. Data tersebut di kemudian
hari akan menjadi data yang bisa dipertanggung jawabkan akan proses pengukuran yang dilakukan
Nasionalisme,
22

- proses pembacaan alat melibatkan satu tim sesuai dengan peran masing-masing. Untuk itu
kekompakan tim merupakan wujud menjaga persatuan.
- Proses pembacaan alat juga merupakan aktivitas di lapangan yang cukup berat sehingga jiwa rela
berkorban mutlak terpenuhi.
Etika Publik,
- proses pembacaan alat tidak lepas dari adanya komunikasi sesama anggota tim. Komunikasi
dilakukan dengan tetap mengutamakan unsur sopan santun demi menjaga persatuan.
- Selain itu penggunaan alat survey juga harus dibarengi unsur Bertanggung jawab dalam
menggunakan barang milik negara agar inventaris instansi dapat terjaga.

Komitmen Mutu,
- pembacaan alat yang menggunakan total station mengandung unsur Adaptif karena mengikuti
perkembangan zaman dalam menggunakan alat yang lebih modern.
- pembacaan alat dengan total station juga sangat efektif karena dalam praktenya tidak dilakukan lagi
pengukuran jarak dengan sistem manual.
- penguluran alat total station juga sangat efisien karena tidak memerlukan anggota tim yang banyak
dalam proses pengukuran. Penggunaan laser sistem mampu mengurangi ketergantungan proses akan
banyaknya sumber daya yang dibutuhkan.
- - mutu yang dihasilkan dalam pengukuran juga sangat baik karena tingkat presisi yang besar
dibandingkan alat pengukur manual
Kegiatan melakukan survey topography merupakan rangkaian kegiatan yang mendukung Visi Dinas
Kontribusi Terhadap
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Soppeng yaitu Terwujudnya infrastruktur Pekerjaan
Visi Misi Organisasi
Umum dan Penyelenggaraan Penataan Ruang yang andal dalam mendukung Pemerintahan yang
(6)
melayani dan lebih baik tahun 2021.
23

Selain itu, Pekerjaan survey topography yang dilakukan dengan baik mendukung misi Dinas Pekerjaan
Umum dan penataan Ruang berupa meningkatkan kualitas penyelenggaraan infrastruktur Sumber Daya
Air yang mendukung ketahanan air dan peningkatan produksi pertanian.
Penguatan Nilai-Nilai Dalam organisasi dinas PUPR ada tiga nilai-nilai organisasi yaitu Bekerja Keras, Bergerak Cepat, dan
Organisasi Bertindak Tepat. Bekerja Keras artinya bekerja dengan menggunakan seluruh jiwa dan raga. Bergerak
(7) Cepat diartikan bekerja dengan penuh responsif untuk kebutuhan masyarakat. Dan bertindak tepat artinya
bertindak mengikuti hukum, pedoman dan kebijakan yang telah digariskan. Sehingga Kegiatan melakukan
survey topography akan menguatkan nilai - nilai organisasi yakni Bergerak Cepat dan Bertindak Tepat.
Kegiatan melaksanakan survey topography dapat Meningkatkan dan menguatkan nilai - nilai organisasi yakni
Bekerja Keras dengan sepenuh jiwa mengingat mengingat medan yang dilalui survey tidaklah mudah,
Bergerak Cepat demi kepentingan masyarakat dan Bertindak Tepat ketika melakukan proses survey
sesuai dengan aturan yang telah digariskan.

a. Menginstal aplikasi Autocad Civil 3D, a. Terinstalnya aplikasi Autocad Civil 3D, PCLP, Google
PCLP, Google Earth, dan Sketchup yang Earth, dan Sketchup di dalam laptop
sesuai dengan kebutuhan dalam b. Data survey telah selesai dimasukkan dalam Laptop
pengolahan data c. Diperoleh data hasil topography di dalam laptop yang
Mengolah data
b. Mengimport dan menginput data hasil siap digunakan dalam proses desain teknis.
3. hasil Survey
survey topography ke laptop
Topography
c. Mengolah data topography menjadi data
desain dengan aplikasi Autocad Civil 3D
24

Managemen ASN, melakukan pengolahan data merupakan tupoksi dari seksi pembangunan sarana dan
prasarana dalam Bidang Sumber daya Air. Hal ini mencerminkan bahwa merit System berjalan sesuai
semestinya.
Tahapan kegiatan mengolah data hasil survey topography mengandung unsur Nilai-nilai yang berkaitan
dengan mata pelajaran Latsar antara lain:
a. Menginstal aplikasi Autocad Civil 3D, PCLP, Google Earth, dan Sketchup yang sesuai dengan
kebutuhan dalam pengolahan data
Komitmen Mutu,
- penginstalan beberapa aplikasi mengandung unsur adaptif karena proses yang dilakukan mampu
menyesuaikan dengan perkembangan zaman
Keterkaitan dengan - penginstalan beberapa aplikasi mengandung unsur efektif karena proses yang dilakukan mampu
Mata Pelajaran membuat pekerjaan lebih tepat guna
Latsar - penginstalan beberapa aplikasi mengandung unsur efisien karena proses yang dilakukan mampu
(5) membuat pekerjaan lebih cepat
- penginstalan beberapa aplikasi mengandung unsur inovatif karena proses yang dilakukan mampu
menghasilkan hal yang baru

b. Mengimport dan menginput data hasil survey topography ke laptop


Akuntabilitas
- Mengimport dan menginput data mengandung unsur tanggung jawab karena hasil yang diperoleh
bisa menjadi data valid jika dilakukan pemeriksaan
- Mengimport dan menginput data juga mengandung unsur kejelasan tergat karena hasil yang
dilakukamn merupakan pendukung kelancaran kegiatan
25

Komitmen Mutu,

- Data yang dipindahkan ke laptop merupakan data yang valid sehingga capaian Mutu sebuah hasil
kerja dapat dipertahankan.

c. Mengolah data topography menjadi data desain dengan aplikasi Autocad Civil 3D
Akuntabilitas
- Mmengolah data topography dengan program autocad Civil 3D mengandung unsur tanggung jawab
karena hasil yang diperoleh bisa menjadi data valid jika dilakukan pemeriksaan

Kegiatan mengolah data hasil survey topography merupakan rangkaian kegiatan dari program yang
mendukung Visi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Soppeng yaitu Terwujudnya
infrastruktur Pekerjaan Umum dan Penyelenggaraan Penataan Ruang yang andal dalam mendukung
Kontribusi Terhadap
Pemerintahan yang melayani dan lebih baik tahun 2021.
Visi Misi Organisasi
Selain itu, kegiatan mengolah data hasil survey topography yang dilakukan dengan baik memiliki kontribusi
(6)
terhadap misi Dinas Pekerjaan Umum dan penataan Ruang berupa meningkatkan kualitas
penyelenggaraan infrastruktur Sumber Daya Air yang mendukung ketahanan air dan peningkatan
produksi pertanian.
Dalam organisasi dinas PUPR ada tiga nilai-nilai organisasi yaitu Bekerja Keras, Bergerak Cepat, dan
Bertindak Tepat. Bekerja Keras artinya bekerja dengan menggunakan seluruh jiwa dan raga. Bergerak
Penguatan Nilai-Nilai Cepat diartikan bekerja dengan penuh responsif untuk kebutuhan masyarakat. Dan bertindak tepat artinya
Organisasi bertindak mengikuti hukum, pedoman dan kebijakan yang telah digariskan. Sehingga Kegiatan mengolah
(7) hasil survey topography akan menguatkan nilai - nilai organisasi yakni Bergerak Cepat dan penuh responsif
karena kegiatan mengolah hasil survey akan menghasilkan data yang berguna untuk kepentingan masyarakat
26

a. Menghitung luas area sasaran desain a. Tersedianya peta luas area sasaran desain yang tersaji
dengan menggunakan Peta elektronik dari aplikasi peta bakosurtanal atau google earth
bakosurtanal atau google earth. b. Adanya hasil akhir panjang sungai sasaran yang akan
Mengumpulkan
b. Melakukan crosscheck data panjang dipakai dalam mendesain
data primer
4. sungai sasaran di Peta Bakosurtanal c. Dokumen Spesifikasi dan harga Pompa yang akan
yang
5. dengan hasil pengukuran. digunakan dalam kegiatan, serta dokumen harga barang
berhubungan
c. Mengumpulkan data mengenai spesifikasi yang digunakan dalam penyusunan Rencana Anggaran
desain teknis
dan harga barang yang menjadi alternatif Biaya.
yang bisa sesuai dengan kebutuhan dan
spesifikasi perencanaan.
Whole Of Government,
dalam kegiatan mengumpulkan data primer yang berhubungan dengan desain, ada proses Koordinasi untuk
crosscheck data serta pengumpulan data mengenai kualitas harga kepada seksi atau bidang lain yang terkait.
Managemen ASN,
Keterkaitan dengan pengumpulan data dari bidang atau seksi terkait mencakup managemen ASN yang baik karena sesuai dengan
Mata Pelajaran tupoksi kerja masing-masing sehingga dapat disimpulkan bahwa Sistem Merit berjalan dengan baik.
Latsar Tahapan kegiatan mengolah data hasil survey topography mengandung unsur Nilai-nilai yang berkaitan
(5) dengan mata pelajaran Latsar antara lain:
a. Menghitung luas area sasaran desain dengan menggunakan Peta elektronik bakosurtanal atau
google earth.
Akuntabilitas,
- Dalam menghitung luas area sasaran desain diperlukan sikap Tanggung Jawab karena hal tersebut
27

akan menghasilkan data yang sangat penting untuk proses desain


- Dalam menghitung luas area sasaran desain merupakan wujud kejelasan target karena hal tersebut
akan menghasilkan data sejauh mana kebutuhan area perencanaan yang dimasukkan.

Komitmen Mutu,
- Menghitung luas area sasaran desain dengan menggunakan peta elektronik bakosurtanal atau google
earth mengandung unsur adaptif karena proses yang dilakukan mampu menyesuaikan dengan
perkembangan zaman dibandingkan melakukan pengukuran manual
- Menghitung luas area sasaran desain dengan menggunakan peta elektronik bakosurtanal atau google
earth mengandung unsur efektif karena proses yang dilakukan mampu membuat pekerjaan lebih
tepat guna dan hasilnya sesuai kebutuhan
- Menghitung luas area sasaran desain dengan menggunakan peta elektronik bakosurtanal atau google
earth mengandung unsur efisien karena proses yang dilakukan mampu membuat pekerjaan lebih
cepat
- Menghitung luas area sasaran desain dengan menggunakan peta elektronik bakosurtanal atau google
earth mengandung unsur inovatif karena proses yang dilakukan mampu menghasilkan hal yang baru

b. Melakukan crosscheck data panjang sungai sasaran di Peta Bakosurtanal dengan hasil
pengukuran
Akuntabilitas
- Melakukann crosscheck data mengandung unsur tanggung jawab karena hasil yang diperoleh bisa
menjadi data valid jika dilakukan pemeriksaan
Komitmen Mutu,
28

- Data yang diperoleh dari hasil crosscheck data menjadi bisa dipertanggungjawabkan karena
memperhatikan Mutu kebutuhan.

c. Mengumpulkan data mengenai spesifikasi dan harga barang yang menjadi alternatif yang bisa
sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi perencanaan
Akuntabilitas
- Hasil pengumpulan data mengenai merupakan bentuk Tanggung Jawab akan hasil sehingga akan
diperoleh barang yang sesuai dengan kebutuhan kegiatan
Komitmen Mutu,

- Data yang diperoleh menjadi bisa dipertanggungjawabkan karena memperhatikan Mutu kebutuhan
mengingat dalam proses pengumpulan data tersebut dilakukan pengumpulan kualitas dan harga dari
berbagai sumber

Kegiatan Mengumpulkan data primer yang berhubungan desain teknis merupakan rangkaian kegiatan dari
program yang mendukung Visi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Soppeng yaitu
Terwujudnya infrastruktur Pekerjaan Umum dan Penyelenggaraan Penataan Ruang yang andal
Kontribusi Terhadap
dalam mendukung Pemerintahan yang melayani dan lebih baik tahun 2021.
Visi Misi Organisasi
Selain itu, kegiatan mengumpulkan data primer yang berhubungan desain teknis yang dilakukan dengan baik
(6)
memiliki kontribusi terhadap misi Dinas Pekerjaan Umum dan penataan Ruang berupa meningkatkan
kualitas penyelenggaraan infrastruktur Sumber Daya Air yang mendukung ketahanan air dan
peningkatan produksi pertanian.
Penguatan Nilai-Nilai Dalam organisasi dinas PUPR ada tiga nilai-nilai organisasi yaitu Bekerja Keras, Bergerak Cepat, dan
Organisasi Bertindak Tepat. Bekerja Keras artinya bekerja dengan menggunakan seluruh jiwa dan raga. Bergerak
29

(7) Cepat diartikan bekerja dengan penuh responsif untuk kebutuhan masyarakat. Dan bertindak tepat artinya
bertindak mengikuti hukum, pedoman dan kebijakan yang telah digariskan. Sehingga Kegiatan
mengumpulkan data primer yang berhubungan dengan desain teknis akan menguatkan nilai - nilai organisasi
yakni Bergerak Cepat ketika akan mengumpulkan data karena berhubungan dengan kepentingan umum dan
Bertindak Tepat mengumpulkan data yang sesuai dengan aturan yang berlaku.

a. Menghitung besaran debit andalan yang a. Diperoleh debit andalan yang akan digunakan untuk
dibutuhkan sesuai luas area sawah di lokasi. program pompanisasi.
b. Mendesain bangunan pendukung program b. Diperoleh desain bangunan pendukung program
pompanisasi sesuai dengan ilmu pompanisasi.
Membuat keteknisipilan. c. Adanya Dokumen Spesifikasi teknis dan harga barang
5. desain Teknis c. Menentukan spesifikasi dan harga barang d. Adanya dokumen gambar desain dari hasil perhitungan
kegiatan yang dibutuhkan. yang dibuat
d. Menggambar desain hasil perhitungan e. Dokumen Rencana Anggaran Biaya kegiatan (RAB)
teknis yang dibuat.
e. Menghitung rencana anggaran biaya
kegiatan (RAB).
Managemen ASN, membuat desain teknis kegiatan merupakan tupoksi dari seksi pembangunan sarana dan
prasarana dalam Bidang Sumber daya Air. Hal ini mencerminkan bahwa merit System berjalan sesuai
Keterkaitan dengan
semestinya di dalam Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
Mata Pelajaran
Latsar
Tahapan kegiatan membuat desain teknis kegiatan mengandung unsur Nilai-nilai yang berkaitan dengan mata
(5)
pelajaran Latsar antara lain:
a. Menghitung besaran debit andalan yang dibutuhkan sesuai luas area sawah di lokasi.
30

Akuntabilitas,
- Dalam menghitung besaran debit andalan diperlukan sikap Tanggung Jawab karena hal tersebut
akan menghasilkan data yang sangat penting untuk proses desain
- Dalam menghitung besaran debit andalan merupakan wujud kejelasan target karena hal tersebut
akan menghasilkan data sejauh mana kebutuhan debitperencanaan yang dimasukkan.

Komitmen Mutu,
- Menghitung debit andalan yang akan digunakan dalam desain sangat memperhatikan prinsip ilmu
keteknisipilan sehingga unsur Mutu sangat terjaga.

b. Mendesain bangunan pendukung program pompanisasi sesuai dengan ilmu keteknisipilan


Akuntabilitas
- Mendesain bangunan pendukung program pompanisasi haruslah dengan unsur tanggung jawab
karena hasil yang diperoleh bisa menjadi data valid jika dilakukan pemeriksaan
Komitmen Mutu,

- Desain bangunan yang diperoleh bisa dipertanggungjawabkan karena memperhatikan Mutu


kebutuhan sesuai disiplin ilmu.

c. Menentukan Spesifikasi dan harga barang yang dibutuhkan


Akuntabilitas
- Menentukan spesifikasi dan harga barang merupakan bentuk Tanggung Jawab karena sangat
berpengaruh terhadap kesuksesan kegiatan.
31

Komitmen Mutu,

- Spesifikasi dan harga barang bisa dipertanggungjawabkan karena memperhatikan Mutu kebutuhan
sesuai aturan yang ada.
- Memasukkan unsur pompanisasi sentrifugal dalam desain menyelipkan unsur inovatif karena masih
sangat jarang digunakan dalam sektor pertanian.
- Pengadaan pompanisasi tenaga matahari sangat mampu menciptakan hasil yang efektif dan efisien
karena program pompanisasi terintegrasi dengan saluran irigasi eksisting.
- Solar cell dan pompa sentrifugal merupakan tahapan kegiatan yang adaptif karena mengikuti
perkembangan kebutuhan kekinian

Anti Korupsi
- Dalam penentuan harga haruslah dengan transparan sehingga tidak terdapat markup harga satuan
barang yang nantinya menyentuh ranah korupsi

d. Menggambar desain hasil perhitungan teknis yang dibuat


Akuntabilitas
- Menggambar desain hasil perhitungan teknis bentuk Tanggung Jawab karena merupakan penjabaran
dalam bentuk gambar apa yang telah dihitung secara ilmu keteknisipilan.
- Hasil gambar desain merupakan kejelasan target dari tahapan kegiatan ini.
Komitmen Mutu,

- Gambar desain yang dihasilkan sesuai dengan perhitungan kedisiplinan ilmu bisa
dipertanggungjawabkan karena memperhatikan Mutu kebutuhan sesuai aturan yang ada.
32

e. Menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB)


Akuntabilitas
- Menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) bentuk Tanggung Jawab karena menghasilkan
nominal biaya kegiatan secara keseluruhan.
- Hasil perhitungan Rencana Anggaran Biaya merupakan kejelasan target dari tahapan kegiatan ini.
Komitmen Mutu,

- Rencana Anggaran Biaya dari hasil perhitungan kedisiplinan ilmu bisa dipertanggungjawabkan
karena memperhatikan Mutu kebutuhan sesuai aturan yang ada.

Anti Korupsi
- Dalam penyusunan Rencana Anggaran Biaya haruslah dengan transparan sehingga tidak terdapat
markup harga satuan barang serta sesuai dengan spesifikasi.

Kegiatan membuat desain teknis kegiatan merupakan rangkaian kegiatan dari program yang mendukung Visi
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Soppeng yaitu Terwujudnya infrastruktur
Kontribusi Terhadap Pekerjaan Umum dan Penyelenggaraan Penataan Ruang yang andal dalam mendukung Pemerintahan
Visi Misi Organisasi yang melayani dan lebih baik tahun 2021.
(6) Selain itu, kegiatan membuat desain teknis kegiatan yang dilakukan dengan baik memiliki kontribusi terhadap
misi Dinas Pekerjaan Umum dan penataan Ruang berupa meningkatkan kualitas penyelenggaraan
infrastruktur Sumber Daya Air yang mendukung ketahanan air dan peningkatan produksi pertanian.
Penguatan Nilai-Nilai Dalam organisasi dinas PUPR ada tiga nilai-nilai organisasi yaitu Bekerja Keras, Bergerak Cepat, dan
Organisasi Bertindak Tepat. Bekerja Keras artinya bekerja dengan menggunakan seluruh jiwa dan raga. Bergerak
33

(7) Cepat diartikan bekerja dengan penuh responsif untuk kebutuhan masyarakat. Dan bertindak tepat artinya
bertindak mengikuti hukum, pedoman dan kebijakan yang telah digariskan. Sehingga Kegiatan membuat
desain teknis kegiatan akan menguatkan nilai - nilai organisasi yakni Bekerja Keras dalam melaksanakan
tugas, Bergerak Cepat ketika kegiatan berhubungan dengan masyarakat dan Bertindak Tepat dalam
mendesain sesuai dengan aturan kedipsilan ilmu.

Mencetak dan a. Mencetak gambar, desain teknis kegiatan a. Dokumen Gambar, desain Teknis dan Spesifikasi teknis
menyimpan dan spesifikasi teknis yang telah dicetak
6.
soft file hasil b. Menyimpan soft file dalam format pdf b. Dokumen yang telah disimpan dalam format Pdf
desain teknis c. Menjilid hard copy sebagai arsip c. Dokumentasi hard copy yang telah dijilid
Whole Of Government, mencetak dan menyimpan soft file hasil desain mengandung unsur koordinasi
dengan pimpinan setelah hasil pekerjaan dianggap telah selesai. Staf yang mengerti hirarki kepemimpinan
secara struktural akan melakukan tindakan sesuai WOG dengan melakukan koordinasi terlebih dahulu
sebelum melakukan tindakan.
Managemen ASN, mencetak hasil perencanaan merupakan tupoksi dari seksi pembangunan sarana dan
Keterkaitan dengan prasarana dalam Bidang Sumber daya Air. Hal ini mencerminkan bahwa merit System berjalan sesuai
Mata Pelajaran semestinya.
Latsar Tahapan kegiatan mencetak dan menyimpan soft file hasil desain teknis mengandung unsur Nilai-nilai yang
(5) berkaitan dengan mata pelajaran Latsar antara lain:
a. Mencetak gambar, desain teknis kegiatan dan spesifikasi teknis.
Akuntabilitas,
- Dalam mencetak gambar diperlukan sikap Tanggung Jawab agar hasil yang diperoleh dapat
dipertanggungjawabkan.
34

- Tahapan mencetak hasil pekerjaan merupakan wujud nyata kejelasan target dari tahapan ini.

Komitmen Mutu,
- Mencetak hasil pekerjaan dan juga menyimpannya dalam soft file sangat memperhatikan unsur Mutu
sangat terjaga agar ketika dibutuhkan, hasil pekerjaan dapat dengan mudah didapatkan.
- Proses mencetak hasil pekerjaan akan memiliki kualitas yang baik karena dilakukan sesuai prosedur.

b. Menyimpan Soft file dalam bentuk PDF


Akuntabilitas
- Menyimpan soft file dalam bentuk pdf dilakukan dengan penuh tanggung jawab karena hasil yang
diperoleh bisa menjadi data valid jika dilakukan pemeriksaan
Komitmen Mutu,

- Menyimpan soft file dalam bentuk pdf bisa dipertanggungjawabkan karena memperhatikan Mutu
kebutuhan sesuai disiplin ilmu.

c. Menjilid hard copy sebagai arsip


Akuntabilitas
- Mmenjilid hard copy merupakan bentuk Tanggung Jawab karena hasilnya dapat membuat dokumen
menjadi rapi dan bertahan lama.
Komitmen Mutu,
- Menjilid hard copy memperhatikan Mutu kebutuhan jadi hasil jilid arsip bernilai baik.
35

Kontribusi Terhadap Kegiatan mencetak dan menyimpan soft file hasil desain teknis merupakan rangkaian kegiatan dari program yang
Visi Misi Organisasi mendukung Visi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Soppeng yaitu Terwujudnya
(6) infrastruktur Pekerjaan Umum dan Penyelenggaraan Penataan Ruang yang andal dalam mendukung
Pemerintahan yang melayani dan lebih baik tahun 2021.
Selain itu, mencetak dan menyimpan soft file hasil desain teknis yang dilakukan dengan baik memiliki kontribusi
terhadap misi Dinas Pekerjaan Umum dan penataan Ruang berupa meningkatkan kualitas
penyelenggaraan infrastruktur Sumber Daya Air yang mendukung ketahanan air dan peningkatan
produksi pertanian.
Dalam organisasi dinas PUPR ada tiga nilai-nilai organisasi yaitu Bekerja Keras, Bergerak Cepat, dan
Bertindak Tepat. Bekerja Keras artinya bekerja dengan menggunakan seluruh jiwa dan raga. Bergerak
Penguatan Nilai-Nilai
Cepat diartikan bekerja dengan penuh responsif untuk kebutuhan masyarakat. Dan bertindak tepat artinya
Organisasi
bertindak mengikuti hukum, pedoman dan kebijakan yang telah digariskan. Sehingga Kegiatan mencetak dan
(7)
menyimpan soft file hasil desain teknis akan menguatkan nilai - nilai organisasi yakni Bekerja Keras dalam
melaksanakan tugas serta Bergerak Cepat ketika kegiatan berhubungan dengan masyarakat
36

G. JADWAL RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI

Jadwal Kegiatan
Oktober Novem
ber
No Kegiatan
Minggu Ke Minggu
Ke
3 4 5 1 2

1 Melakukan Persiapan Survey Topography

2 Melaksanakan Survey Topography.

3 Mengolah data hasil Survey Topography

Mengumpulkan data primer yang berhubungan desain


4
teknis

5 Membuat desain Teknis kegiatan

Mencetak dan menyimpan soft file hasil desain


6
teknis
37

BAB V
PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. Laporan Aktualisasi dan Habituasi


Kegiatan aktualisasi dan habituasi dilaksanakan di Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Bidang Sumber Daya Air Kabupaten Soppeng dengan nilai dasar
Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dan berprinsip pada Manajemen Aparatur Sipil
Negara (ASN), Layanan Publik dan Whole of Government (WoG) serta Pelayanan
Publik.
Pelaksanaan habituasi dan aktualisasi dimulai dari tanggal 15 Oktober sampai
dengan tanggal 17 November 2019 dengan kegiatan sebagai berikut:
1. Melakukan Persiapan Survey Topography
2. Melaksanakan Survey Topography
3. Mengolah data hasil Survey Topography
4. Mengumpulkan data primer yang berhubungan desain teknis
5. Membuat desain Teknis kegiatan
6. Mencetak dan menyimpan soft file hasil desain teknis
7. Kegiatan tambahan yaitu presentase teknis hasil kepada pimpinan mengenai hasil
aktualisasi yang telah dicapai.

B. Capaian Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ASN


Kegiatan yang telah dilakukan selama proses aktualisasi adalah sebagai berikut :
1. Melakukan Persiapan Survey Topography
1.1 Mempersiapkan alat survey Total Station dan GPS yang akan digunakan.
 Dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 15 Oktober 2019
 Bertempat di Ruang Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Soppeng.
 Deskripsi:
Kegiatan ini dimulai dengan terlebih dahulu melakukan Koordinasi kepada
atasan mengenai rangkaian kegiatan yang akan dilakukan. Baik kepada Mentor
dalam hal ini Kepala seksi Pembangunan Sarana dan Prasarana Irigasi, Sungai dan
Rawa, juga kepada Kepala Bidang Sumber Daya Air dan PPK Kegiatan Bidang
Sumber Daya Air. Setelah melakukan koordinasi kepada Atasan, penulis juga
melakukan koordinasi kepada bagian inventaris barang agar kiranya dapat
melakukan pengecekan kondisi alat survey yang akan digunakan selama survey
dilaksanakan. Alat survey berupa Total Station diperhatikan secara detail
kondisinya. Penulis melakukan proses pengisian ulang baterai agar dapat
38

digunakan maksimal ketika di lapangan. Selain itu disiapkan juga GPS Garmin
untuk membantu proses survey penentuan koordinat awal.
 Keterkaitan dengan Subtansi Mata Pelatihan (Nilai-nilai ANEKA)
Dalam melakukan Koordinasi di tahapan ini, ada unsur Whole Of Government
(WOG) di dalamnya karena melakukan koordinasi ke atasan juga lintas seksi
jabatan.
Di samping itu ada unsur Akuntabilitas ketika melakukan persiapan alat survey
karena harus didasari jiwa Tanggung Jawab untuk menyukseskan kegiatan ini
yang nantinya dapat dinikmati oleh masyarakat. Persiapan yang dilakukan juga
menggambarkan adanya kesiapan target sebagai arah akhir dari tahapan
persiapan.
Selama melakukan koordinasi serta tahapan persiapan alat survey, unsur Etika
Publik sangat perlu diperhatikan dalam berkomunikasi. Penyampaian segala
informasi harus penuh Sopan Santun, Hormat dan terbuka. Diharapkan tidak
ada ketersinggungan personal selama menjelaskan gagasan yang disampaikan.
Mempersiapkan alat survey menggunakan Total Station type laser dibandingkan
memilih alat survey waterpass dan meteran manual dapat menggambarkan nilai
Inovasi, efektif dan efisien karena penggunaannya tidak seperti alat survey yang
selama ini digunakan. Hal ini berkaitan dengan nilai Komitmen Mutu yang akan
dicapai.
 Kendala yang dihadapi
Kendala yang dihadapi dalam tahapan koordinasi adalah ada beberapa inovasi
yang dimasukkan dalam kegiatan jadi membutuhkan penjelasan yang mendetail
ketika menjelaskan. Inovasi baru tersebut yang sebelumnya belum pernah
dilaksanakan oleh instansi terkait memerlukan waktu penyesuaian dalam
pelaksanaannya.
 Strategi penyelesaian kendala
Dibutuhkan kesabaran dan penguasaan materi ketika memberikan penjelasan
secara terperinci. Setiap inovasi yang baru dimasukkan diperlukan penjelasan agar
tidak terjadi miskomunikasi selama kegiatan berlangsung.
 Analisis dampak nilai-nilai ANEKA terhadap tahapan kegiatan
Dalam tahapan kegiatan ini ada penerapan nilai-nilai ANEKA di dalamnya. Maka
akan memiliki dampak sebagai berikut:
1. Dampak Negatif jika tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA
a. Tidak terjalinnya komunikasi yang baik antara bawahan dan atasan. Akan
terdapat ketersinggungan personal akibat tidak adanya unsur koordinasi
yang seharusnya terlaksana.
b. Jika sikap tanggung jawab tidak dimiliki selama melaksanakan tahapan
maka hasil persiapan alat survey tidak akan maksimal. Tidak akan
diperoleh kondisi alat yang baik karena tidak dipersiapkan sebagaimana
mestinya.
c. Jika dalam komunikasi tidak memperhitungkan nilai etika publik berupa
sopan santun maka tidak akan terjalin komunikasi yang baik dan saling
membantu dalam tahapan ini.
d. Dalam tahapan ini jika tidak memasukkan unsur inovasi, efektif, dan
39

efisien maka akan menggunakan alat survey lama berupa waterpass dan
meteran manual. Namun dengan mengedepankan nilai Komitmen mutu
maka diharapkan pemilihan alat Total Station system laser mampu
membuat kegiatan nanti lebih mudah dengan waktu lebih singkat.
2. Dampak Positif jika menerapkan nilai-nilai ANEKA
a. Koordinasi mengedepankan Sopan Santun akan memberikan rasa
kekeluargaan sehingga apa yang disampaikan dapat diterima dengan baik
oleh atasan. Demikian pula halnya dengan permintaan penggunaan
inventaris kantor akan mudah digunakan jika jalur koordinasi dengan
penuh sopan santun kepada pihak terkait.
b. Sikap tanggung jawab akan mempermudah pelaksanaan tahapan kegiatan
karena persiapan diperlukan untuk mendukung kegiatan berikutnya.
c. Tahapan persiapan survey topography dengan mengedepankan unsur
inovasi, efektif dan efisien akan memudahkan serta mempersingkat proses
survey topography di lapangan.
 Bukti fisik hasil tahapan kegiatan
1. Dokumentasi ketika proses koordinasi
2. Form check list peralatan survey
3. Dokumentasi peralatan survey yang tersedia

1.2 Mempersiapkan Patok titik survey yang akan digunakan


 Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 16 Oktober 2019.
 Bertempat di Gedung Kantor Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kabupaten Soppeng
 Deskripsi:
Tahapan kegiatan ini dilakukan dengan mempersiapkan Balok kayu ukuran
5x7x40 cm yang kemudian salah satu sisinya dibentuk runcing untuk
memudahkan proses pemasangan di lapangan. Pada sisi bagian atas diberi
penomoran sesuai dengan nomor stasiun jarak pemasangan titik. Misalnya Sta
0+100 artinya titik tersebut berada 100 meter dari titik awal perencanaan.
 Keterkaitan dengan Subtansi Mata Pelatihan (Nilai-nilai ANEKA)
Dalam melakukan pembuatan patok titik survey, diperlukan sikap tanggung
jawab dan kesadaran pentingnya fungsi patok tersebut terhadap kelancaran
pekerjaan. Untuk itu, tahapan kegiatan ini sangat memerlukan keseriusan dalam
pelaksanaannya.
Dalam pembuatan patok titik survey, dilakukan secara bersama-sama dengan staf
40

Bidang Sumber Daya Air yang lain agar pekerjaan dapat selesai dengan cepat.
Ketika meminta bantuan secra lisan, diperlukan sikap Sopan Santun dalam
berkomunikasi sehingga apa yang disampaikan dapat tercapai. Selain itu semangat
kekeluargaan dan gotong royong merupakan unsur nasionalisme yang menjadi
jiwa dari Pancasila pandangan hidup bangsa Indonesia.
Di samping itu, pertimbangan menggunakan patok balok 5x7x40 cm
mempertimbangkan faktor efisien jika dibandingkan dengan penggunaan patok
hasil penebangan pohon di lapangan saat melakukan survey.
 Kendala yang dihadapi
Tahapan kedua dari kegiatan pertama ini memiliki kendala berupa cara
pemotongan patok ukur dalam ukuran panjang 40 cm. Dalam jumlah yang
banyak, pemotongan patok ukuran 40 cm tersebut dapat memakan waktu yang
cukup lama. Pemotongan secara manual tersebut juga menggunakan energi yang
banyak dan menguras tenaga.
 Strategi penyelesaian kendala
Kendala yang dijelaskan pada tahapan ini penulis atasi dengan melakukan kerja
sama dengan staf di Bidang Sumber Daya Air. Dengan bantuan dari beberapa
orang maka pekerjaan akan dapat diselesaikan dengan cepat. Mendahulukan
semangat kekeluargaan dan gotong royong memudahkan pekerjaan yang dihadapi
walaupun sulit.
 Analisis dampak nilai-nilai ANEKA terhadap tahapan kegiatan
Dalam tahapan kegiatan ini ada penerapan nilai-nilai ANEKA di dalamnya. Maka
akan memiliki dampak sebagai berikut:
1. Dampak Negatif jika tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA
a. Tahapan pekerjaan yang dilakukan tanpa sikap tanggung jawab akan
membuat hasil tidak maksimal dan diperoleh patok yang tidak sesuai
dengan standar pengukuran yang ada.
b. Jika tahapan pekerjaan pembuatan patok titik survey tanpa semangat
kekeluargaan dan gotong royong maka pekerjaan tidak akan selesai
dengan cepat. Hal tersebut juga mampu membuat penulis menggunakan
energi yang besar dalam melaksanakan tahapan tersebut.
c. Jika tidak memperhitungkan nilai efisien dalam menentukan jenis patok,
maka pekerjaan akan lebih lama dan memerlukan energi dalam
pembuatan patok dari pohon yang ditebang di lokasi saat survey
dilaksanakan.
2. Dampak Positif jika menerapkan nilai-nilai ANEKA
a. Hasil yang diperoleh dari tahapan kegiatan ini jika dilakukan dengan
penuh tanggung jawab adalah tersedianya patok titik survey yang sesuai
standar pengukuran yang ada.
b. Pelaksanaan tahapan ini dengan semangat kekeluargaan dan gotong
royong mampu membuat pekerjaan diselesaikan dengan cepat.
c. Pemilihan patok titik dari balok 5x7 lebih efisien sehingga waktu yang
dibutuhkan lebih cepat dan tidak membutuhkan energi yang besar.
 Bukti fisik hasil tahapan kegiatan
1. Dokumentasi proses pembuatan patok titik survey
41

2. Dokumentasi patok titik survey yang telah selesai

1.3 Mencetak surat pemberitahuan kepada pemerintah setempat dalam rangka


survey topography
 Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 17 Oktober 2019
 Bertempat di Ruang Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Soppeng.
 Deskripsi:
Tahapan kegiatan ini dilakukan dengan membuat dan mencetak surat
pemberitahuan kepada pemerintah setempat lokasi rencana kegiatan survey
topography, dalam hal ini ditujukan kepada Pemerintah Kecamatan Marioriawa.
Surat pemberitahuan ini dimaksudkan sebagai koordinasi formal bahwa akan
dilaksanakannya survey topography di wilayah danau tempe terutama di sungai
Kawerang. Selain surat pemberitahuan kepada Pemerintah Kecamatan, dibuat
pula Surat Pemberitahuan kepada Pemerintah Desa Panincong sebagai lokasi yang
berada di bantaran Sungai Kawerang.
Surat tersebut ditandatangani oleh Kepala Bidang Sumber Daya Air selaku bidang
yang membawahi Seksi Pembangunan Sarana dan Prasarana Irigasi, Sungai dan
Rawa. Proses pencetakan surat tersebut dilakukan di ruang kerja Bidang Sumber
daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dengan menggunakan
Printer inventaris kantor.
 Keterkaitan dengan Subtansi Mata Pelatihan (Nilai-nilai ANEKA)
Tahapan kegiatan mencetak surat dimulai dengan koordinasi kepada atasan yang
berwenang mengeluarkan surat keluar. Penyampaian tersebut dilakukan dengan
sopan santun agar tidak terjadi ketersinggungan personal. Setelah mendapatkan
isin lisan untuk membuat surat, maka penulis kemudian membuat surat lalu
mencetaknya dengan serius dan cermat sebagai wujud tanggung jawab terhadap
tugas yang dijalankan. Proses mencetak surat pemberitahuan tersebut
menggunakan printer kantor sebagai inventaris negara sehingga harus
memperhatikan pemeliharaannya sebagai wujud hati-hati dalam penggunaan
barang milik negara.
 Kendala yang dihadapi
Dalam pembuatan dan pencetakan surat pemberitahuan, dibutuhkan tanda tangan
atasan yang memiliki wewenang dalam proses persuratan. Sementara ketika hasil
42

surat telah dicetak, atasan yang terkait tidak berada di kantor karena sementara
berada di luar kantor dalam rangka menjalankan tugas yang lain sehingga
memerlukan waktu untuk menunggu surat tersebut untuk ditandatangani.
 Strategi penyelesaian kendala
Untuk mengatasi kendala tersebut, dilakukan komunikasi lewat telepon kepada
atasan dan menanyakan langsung posisi atasan lalu membawakannya surat
pemberitahuan tersebut untuk ditandatangani.
 Analisis dampak nilai-nilai ANEKA terhadap tahapan kegiatan
Dalam tahapan kegiatan ini ada penerapan nilai-nilai ANEKA di dalamnya. Maka
akan memiliki dampak sebagai berikut:
1. Dampak Negatif jika tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA
a. Pembuatan surat secara langsung tanpa didahului koordinasi dan tanpa
disampaikan secara sopan santun dapat membuat ketersinggungan
secara personal atasan karena melakukan tindakan tanpa izin atasan.
b. Tanpa sikap tanggung jawab dan kehati-hatian dalam penggunaan
barang milik negara, maka ketika proses pencetakan surat
kemungkinan printer tersebut dapat rusak dengan cepat.
2. Dampak Positif jika menerapkan nilai-nilai ANEKA
a. Dengan menerapkan sikap sopan santun dalam melakukan koordinasi
maka akan dengan mudah penulis mendapatkan izin secara lisan untuk
membuat surat pemberitahuan yang diperlukan.
b. Dengan sikap tanggung jawab dalam penggunaan barang milik
negara maka printer yang digunakan tersebut tidak rusak ketika
digunakan.
 Bukti Fisik hasil tahapan kegiatan
1. Dokumentasi ketika proses pembuatan dan mencetak surat
2. Dokumentasi surat yang telah ditandatangani atasan

1.4 Menyampaikan surat pemberitahuan kepada pemerintah setempat mengenai


pelaksanaan survey topography
 Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 21 Oktober 2019
 Bertempat di kantor kecamatan Marioriawa dan Kantor Desa Panincong.
 Deskripsi:
43

Tahapan ini dilaksanakan dengan mengantarkan surat pemberitahuan yang telah


siap pada tahapan sebelumnya. Proses pengantaran menggunakan kendaraan roda
empat dari kantor Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang di Jalan Malaka Watansoppeng sampai ke kantor Pemerintahan Kecamatan
Marioriawa dan Kantor Desa Panincong.
Surat pemberitahuan di kantor Kecamatan diterima langsung oleh Bapak Camat
kecmatan Marioriawa dan langsung disambut dengan antusias setelah penulis
memberikan penjelasan mengenai rencana survey topography tersebut. Demikian
pula hal yang sama dengan Bapak Kepala Desa Panincong yang begitu antusias
akan rencana kegiatan yang akan dilakukan
 Keterkaitan dengan Subtansi Mata Pelatihan (Nilai-nilai ANEKA)
Pelaksanaan tahapan kegiatan menyampaikan surat pemberitahuan kepada
pemerintah setempat mengenai pelaksanaan survey topography ini melibatkan dua
lembaga pemerintahan yang berbeda yaitu Instansi Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Bidang Sumber Daya Air dengan Pemerintah Kecamatan
Marioriawa serta pemerintah Desa Panincong. Sehingga proses tahapan ini
menyangkut Whole Of Government antara lembaga yang berbeda.
Tahapan kegiatan menyampaikan surat pemberitahuan kepada pemerintah
setempat mengenai pelaksanaan survey topography ini harus memperhatikan
unsur etika publik berupa sopan santun dan jujur dalam menyampaikan
informasi selama proses komunikasi dengan pemerintah setempat. Hal ini sangat
membantu karena hasil yang dicapai berupa izin secara lisan dari pemerintah
setempat akan dengan sangat mudah diperoleh.
 Kendala yang dihadapi
Dalam tahapan kegiatan ini diperoleh kendala berupa belum terlalu familiarnya
maksud dan tujuan diadakannya survey topography tersebut. Hal ini membuat
dibutuhkannya waktu untuk menjelaskan apa hasil akhir yang direncanakan ketika
rangkaian proses kegiatan ini telah berakhir. Banyaknya istilah-istilah teknis dan
hal baru yang dimasukkan dalam kegiatan membutuhkan banyak penjelasan
dalam komunikasi.
 Strategi penyelesaian kendala
Untuk mengatasi kendala tersebut, diperlukan kesabaran dalam menjelaskan apa
yang akan dilakukan selama kegiatan. Penguasaan materi tentang inovasi yang
dihasilkan juga sangat mutlak dibutuhkan agar subtansi penjelasan dapat mudah
sampai kepada pemerintah yang membutuhkan informasi tersebut.
 Analisis dampak nilai-nilai ANEKA terhadap tahapan kegiatan
Dalam tahapan kegiatan ini ada penerapan nilai-nilai ANEKA di dalamnya. Maka
akan memiliki dampak sebagai berikut:
1. Dampak Negatif jika tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA
a. Jika dalam pelaksanaan tahapan menyampaikan surat pemberitahuan ini
tidak memperhatikan sopan santun dengan baik maka isin lisan akan sulit
diperoleh karena akan menimbulkan ketersinggungan personal kepada
kepala pemerintahan setempat.
2. Dampak Positif jika menerapkan nilai-nilai ANEKA
a. Dengan menerapkan sikap sopan santun dalam melakukan koordinasi
44

maka akan dengan mudah penulis mendapatkan izin secara lisan untuk
melakukan survey topography di titik kegiatan yang dimaksud.
 Bukti Fisik hasil tahapan kegiatan
1. Dokumentasi ketika proses pengantaran surat di Kecamatan Marioriawa
2. Dokumentasi ketika proses pengantaran surat di Desa Panincong

2. Melaksanakan Survey Topography


2.1Memasang Patok Stasiun di Lokasi
 Dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 21 Oktober 2019
 Bertempat di lokasi Pengukuran Sungai Kawerang Kecamatan Marioriawa
 Deskripsi:
Tahapan kegiatan ini dilakukan dengan memasang patok titik survey yang telah
disiapkan pada kegiatan pertama tahapan kedua. Patok yang telah tersedia
dipasang dengan cara menancapkan sisi yang runcing ke dalam tanah sampai
tertanam dan memunculkan angka Stasiun yang telah dituliskan pada sisi atas
patok. Pemasangan tersebut berdasarkan urutan jarak dari titik awal sampai titik
akhir pelaksanaan survey dengan interval jarak 50 meter. Misalnya memasang
patok stasiun 0+050 terlebih dahulu sebelum memasang patok stasiun 0+100.
Tahapan kegiatan ini dilakukan secara kerja sama oleh tim survey dari Bidang
Sumber daya air. Diperlukan pembagian tugas yang teratur agar rangkaian
kegiatan dapat selesai secara cepat dan rapi.
 Keterkaitan dengan Subtansi Mata Pelatihan (Nilai-nilai ANEKA)
Unsur akuntabilitas yang berupa tanggung jawab akan pelaksanaan tahapan
kegiatan ini sangat mutlak diperlukan demi mendapatkan hasil pemasangan patok
sesuai standar. Disamping itu, unsur nasionalisme yang diwakili oleh sikap
kekeluargaan dan gotong royong sesama tim survey sangat diperlukan karena
pekerjaan yang dilakukan ini adalah pekerjaan tim. Tanpa kesuksesan peran
masing-masing anggota tim, tahapan kegiatan ini tidak akan mungkin tercapai.
Untuk itu unsur etika publik seperti sopan santun diperlukan sepanjang tahapan
kegiatan ini dilaksanakan.
45

 Kendala yang dihadapi


Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan tahapan kegiatan ini adalah medan
yang dihadapi ada yang merupakan semak belukar mengingat posisinya berada di
pinggir sungai. Dengan kondisi tersebut maka diperlukan waktu yang lebih lama
dalam proses tahapan tersebut.
 Strategi penyelesaian kendala
Untuk menghadapi kendala tersebut dilakukan pembagian tugas sesama anggota
tim. Ada yang bertugas khusus untuk memasang patok titik jika lahan yang
rimbun telah dibersihkan tim pembersih. Strategi tersebut memudahkan
pelaksanaan tahapan kegiatan karena mampu menjadikan pekerjaan jadi efisien.
 Analisis dampak nilai-nilai ANEKA terhadap tahapan kegiatan
Dalam tahapan kegiatan ini ada penerapan nilai-nilai ANEKA di dalamnya. Maka
akan memiliki dampak sebagai berikut:
1. Dampak Negatif jika tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA
a. Tidak adanya jiwa tanggung jawab akan membuat tahapan pekerjaan ini
tidak terlaksana dengan maksimal. Patok yang terpasang mungkin tidak
rapi dan tidak bertahan lama karena terpasang secara acak.
b. Tanpa adanya unsur kekeluargaan dan gotong royong maka tahapan
pekerjaan tidak akan diselesaikan dengan cepat karena rangkaian tahapan
kegiatan ini sangat memerlukan kerja sama tim survey..
c. Cara komunikasi tanpa sopan santun dapat menciptakan komunikasi yang
buruk sehingga sesama anggota tim survey dapat terjadi perpecahan.
2. Dampak Positif jika menerapkan nilai-nilai ANEKA
a. Sikap tanggung jawab akan membuat hasil pekerjaan sangat baik. Patok
yang dipasang rapi dan tertanam kuat jadi sangat sulit terbuka lagi .
b. Jiwa kekeluargaan dan gotong royong membuat tahapan pekerjaan
menjadi sangat ringan. Selain itu pekerjaan selesai dengan lebih cepat.
c. Mendahulukan sikap sopan santun dalam berkomunikasi mampu
mempertahankan kekompakan tim terjaga. Sehingga sepanjang
pelaksanaan tahapan ini tidak terjadi miskomunikasi sesama anggota tim
survey.
 Bukti fisik hasil tahapan kegiatan
1. Dokumentasi ketika proses pemasangan patok titik survey
2. Dokumentasi patok titik survey yang telah terpasang
46

2.2 Melakukan pembersihan lokasi terhadap apa saja yang menghalangi


pandangan alat
 Dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 21 Oktober 2019
 Bertempat di lokasi Pengukuran Sungai Kawerang Kecamatan Marioriawa
 Deskripsi:
Tahapan pembersihan lokasi terhadap apa saja yang menghalangi pandangan alat
merupakan rangkaian tahapan kegiatan yang dilakukan secara paralel dengan
kegiatan pemasangan patok titik survey. Kondisi medan survey yang sebagian
memiliki pepohonan menjadi penghalang pandangan alat ketika akan melakukan
pembacaan. Untuk itu dilakukan pembersihan terhadap ranting-ranting pohon
yang dianggap mampu menjadi penghambat proses survey. Pembersihan tersebut
dilakukan menggunakan parang dengan cara membabat ranting penghalang.
 Keterkaitan dengan Subtansi Mata Pelatihan (Nilai-nilai ANEKA)
Unsur nasionalisme yang diwakili oleh sikap kekeluargaan dan gotong royong
sesama tim survey sangat diperlukan karena pekerjaan yang dilakukan ini adalah
pekerjaan tim. Tanpa kesuksesan peran masing-masing anggota tim, tahapan
kegiatan ini tidak akan mungkin tercapai. Untuk mendukung unsur kekeluargaan
dan gotong royong tersebut diperlukan unsur etika publik seperti sopan santun
diperlukan sepanjang tahapan kegiatan ini dilaksanakan.
 Kendala yang dihadapi
Dalam melakukan pembersihan lokasi terhadap apa saja yang menghalangi
pandangan alat, ada kendala yang dihadapi yaitu terkadang ada pohon yang besar
menjadi penghalang jalur survey. Pembersihan tersebut tentunya menjadi
tantangan mengingat manfaat dari pohon tersebut jika dilakukan penebangan
secara keseluruhan. Di samping itu, faktor sosial bahwa pemilik lahan belum tentu
mengizinkan juga harus dipertimbangkan dalam melakukan penebangan pohon.
 Strategi penyelesaian kendala
Untuk menghadapi kendala tersebut maka tim survey mengambil kebijakan
berupa menggeser sedikit jalur utama survey agar pohon penghalang tersebut
tidak dibersihkan dengan cara ditebang dari batangnya. Setelah melewati titik
survey yang ada penghalangnya maka jalur survey dikembalikan ke jalur utama
lagi.
 Analisis dampak nilai-nilai ANEKA terhadap tahapan kegiatan
Dalam tahapan kegiatan ini ada penerapan nilai-nilai ANEKA di dalamnya. Maka
akan memiliki dampak sebagai berikut:
1. Dampak Negatif jika tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA
a. Dalam tahapan ini jika tidak dilaksanakan dengan jiwa kekeluargaan dan
gotong royong maka tidak akan mungkin selesai karena pekerjaan
membersihkan ini membutuhkan jumlah personil lebih dari 1 orang.
b. Cara komunikasi tanpa sopan santun dapat menciptakan komunikasi yang
buruk sehingga sesama anggota tim survey dapat terjadi perpecahan.
2. Dampak Positif jika menerapkan nilai-nilai ANEKA
a. Jiwa kekeluargaan dan gotong royong membuat tahapan pekerjaan
menjadi sangat ringan dan selesai sesuai waktu yang diharapkan.
47

b. Mendahulukan sikap sopan santun dalam berkomunikasi mampu


mempertahankan kekompakan tim terjaga. Sehingga sepanjang
pelaksanaan tahapan ini tidak terjadi miskomunikasi sesama anggota tim
survey.
 Bukti fisik hasil tahapan kegiatan
3. Dokumentasi ketika proses pembersihan lokasi dilaksanakan
4. Dokumentasi lokasi yang telah dibersihkan

2.3 Memasang alat survey berupa Total Station dan GPS di wilayah survey
 Dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 21 Oktober 2019
 Bertempat di lokasi Pengukuran Sungai Kawerang Kecamatan Marioriawa
 Deskripsi:
Tahapan kegiatan ini merupakan rangkaian tahapan survey topography yang
mulai menyentuh secara teknis. Pemasangan alat memerlukan skill surveyor
karena menggunakan tripod sebagai kaki dudukan alat mesin Total station itu
sendiri. Posisi bagian atasnya harus rata sehingga alat dapat duduk rata secara
horizontal. Letak pemasangan alat tersebut juga harus memperhatikan patok titik
survey yang telah dipasang. Itu diperlukan guna memudahkan pengambilan titik
survey yang akan diukur baik secara koordinat maupun secara elevasi. Untuk itu
diusahakan sebisa mungkin posisi alat terpasang berada di antara dua buah patok
titik survey yang telah terpasang.
 Keterkaitan dengan Subtansi Mata Pelatihan (Nilai-nilai ANEKA)
Unsur tanggung jawab menjadi hal terpenting dalam tahapan kegiatan ini.
Karena tanpa tanggung jawab maka akan diperoleh alat yang terpasang tidak
sesuai dengan prosedur survey topography yang seharusnya. Alat yang digunakan
tidak sesuai dengan prosedur akan menghasilkan data yang kurang akurat
sehingga dalam pengolahan datanya tidak sesuai dengan kebutuhan desain.
Tentunya proses yang dilakukan dengan penuh tanggung jawab dapat
menghasilkan tahapan yang sesuai dengan standar mutu.
 Kendala yang dihadapi
Dalam melakukan pemasangan alat survey Total Station ini terkadang berada di
lokasi yang tidak rata dan mengharuskan pengaturan alatnya sedikit lama dan
berat. Misalnya alat harus dipasang di tebing sungai atau di pematang sawah yang
sempit. Kondisi ini sedikit berpengaruh terhadap lamanya waktu pemasangan alat
48

sampai siap dioperasikan.


 Strategi penyelesaian kendala
Untuk menghadapi kendala tersebut, diupayakan memindahkan jalur topography
sehingga alat yang akan dipasang dapat juga dipindahkan. Namun jika hal tersebut
tidak dapat dilakukan karena jalur tersebut adalah jalur terbaik, maka pemasangan
alat tersebut tetap dilakukan di titik dan melakukan pekerjaan dengan penuh
kesabaran serta sesuai dengan standar cara pemasangan alat topography yang ada.
 Analisis dampak nilai-nilai ANEKA terhadap tahapan kegiatan
Dalam tahapan kegiatan ini ada penerapan nilai-nilai ANEKA di dalamnya. Maka
akan memiliki dampak sebagai berikut:
1. Dampak Negatif jika tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA
a. Jika tahapan kegiatan dilakukan tanpa adanya unsur tanggung jawab
maka akan diperoleh alat yang siap dioperasikan tidak sesuai prosedur dan
kondisi yang dibutuhkan. Hal tersebut berdampak pada mutu data yang
dihasilkan.
2. Dampak Positif jika menerapkan nilai-nilai ANEKA
a. Pelaksanaan tahapan kegiatan dengan penuh tanggung jawab
menghasilkan alat yang terpasang sesuai kebutuhan. Sehingga data yang
dihasilkan dari pembacaan alat tersebut juga memiliki mutu yang bisa
dipertanggungjawabkan.
 Bukti fisik hasil tahapan kegiatan
1. Dokumentasi ketika proses pemasangan alat Total Station
2. Dokumentasi alat telah terpasang dan siap dioperasikan

2.4 Melakukan pembacaan alat selama proses pengukuran


 Dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 21 Oktober 2019
 Bertempat di lokasi Pengukuran Sungai Kawerang Kecamatan Marioriawa
 Deskripsi:
Tahapan kegiatan ini juga merupakan rangkaian tahapan survey topography
dilakukan secara seri dari tahapan sebelumnya yang mulai menyentuh secara
teknis. Setelah alat dipasang secara baik maka dilakukanlah pembacaan alat
dengan cara meminta salah satu anggota tim survey membawa alat prisma ke titik-
titik yang dianggap perlu diambil pembacaannya. Prisma alat survey tersebut
kemudian diarahkan ke alat Total Station operator. Setelah mengarah dan terbaca,
49

operator menekan tanda enter sebagai syarat untuk melakukan penyimpanan data.
Tidak lupa pula pengambilan data titik pada patok-patok yang telah dipasang
sebelumnya. Pengambilan koordinat di titik awal juga diperlukan dengan
menggunakan GPS yang telah disediakan. Itu menjadi titik acuan koordinat awal
dalam menentukan lokasi secara keseluruhan pada peta. Pembacaan alat tersebut
akan berpindah secara berkelanjutan mulai ari titik awal pengukuran sampai titik
akhir pengukuran sepanjang jalur utama survey topography rencana.
 Keterkaitan dengan Subtansi Mata Pelatihan (Nilai-nilai ANEKA)
Tahapan kegiatan melakukan pembacaan alat selama proses pengukuran
dilakukan dalam waktu yang cukup lama. Sepanjang hari tim survey menelusuri
jalur utama sampai di titik akhir lokasi. Segala kegiatan ini dilakukan dengan
penuh tanggung jawab sehingga hasil yang didapatkan adalah data yang valid.
Kondisi alam lapangan yang cukup berat memerlukan semangat rela berkorban
demi kepentingan yang lebih besar agar tim survey tetap bertahan hingga tahapan
tersebut selesai. Tentunya kekompakan itu dijaga dengan mempertahankan
semangat kekeluargaan dan gotong royong yang dilandasi jiwa suka memberi
pertolongan kepada orang lain. Sepanjang proses pelaksanaan tahapan kegiatan
ini dilakukan dengan komunikasi yang saling menghargai serta bersikap sopan
santun. Jadi kekompakan tim dapat terwujud.
Tahapan kegiatan ini patut dilaksanakan dengan selalu merawat alat yang
merupakan kehati-hatian akan penggunaan barang milik negara. Seperti yang
diketahui bahwa alat yang digunakan adalah Total Station sistem laser yang
mengandung unsur adaptif mengikuti perkembangan zaman dalam proses survey
topography. Penggunaan alat yang berbeda ini sangat efektif dalam mendapatkan
data pengukuran yang diperlukan seperti jarak, koordinat maupun elevasi titik
yang dibutuhkan. Selain itu alat Total Station digunakan sangat efisien karena
penggunaannya dapat mengurangi jumlah tim survey yang menarik meteran
secara manual ketika melakukan detail topography. Mutu data yang dihasilkan
juga sangat presisi karena hasilnya mampu membaca hingga detail milimeter.
 Kendala yang dihadapi
Mengingat lokasi yang diukur memiliki bentang jarak yang jauh, maka
penggunaan alat survey juga dilakukan sepanjang hari. Hal ini menyebabkan
tenaga baterai alat menjadi lemah. Lemahnya baterai tersebut mengakibatkan
tidak mampunya alat digunakan secara maksimal karena tidak mampu lagi
melakukan pembacaan. Otomatis survey akan terhambat karena alat tidak mampu
beroperasi.
 Strategi penyelesaian kendala
Untuk menghadapi kendala tersebut, tim survey dapat meminta bantuan kepada
warga sekitar untuk menitipkan baterai alat total station itu sehingga bisa
dilakukan pengisian ulang di rumah penduduk terdekat. Alat total station type
laser yang digunakan memiliki dua buah baterai. Jadi selama menunggu satu
baterai dilakukan pengisian ulang, surveyor menggunakan satu baterai cadangan
sehingga tahapan kegiatan ini dapat terus terlaksana secara berkesinambungan.
 Analisis dampak nilai-nilai ANEKA terhadap tahapan kegiatan
Dalam tahapan kegiatan ini ada penerapan nilai-nilai ANEKA di dalamnya. Maka
50

akan memiliki dampak sebagai berikut:


1. Dampak Negatif jika tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA
a. Jika tahapan kegiatan dilakukan tanpa adanya unsur tanggung jawab
maka akan pembacaan alat kadang tidak akurat sehingga data yang
diperoleh tidak memiliki nilai yang presisi tinggi.
b. Jika tahapan kegiatan ini dilakukan tanpa memiliki sikap rela berkorban
selama proses dilaksanakan, serta tidak didasari dengan semangat
kekeluargaan dan gotong royong dan jiwa suka membantu orang lain
maka kekompakan tim survey tidak akan mampu bertahan lama.
komunikasi sesama anggota tim survey tanpa sopan santun juga bisa
menjadi penyebab terjadinya perselisihan antar sesama anggota tim
survey.
c. Jika tahapan kegiatan tidak dilakukan dengan hati-hati akan menyebabkan
kerusakan terhadap tanggung jawab akan penggunaan barang milik
negara.
d. Tanpa unsur adaptif, efektif dan efisien dalam pemilihan alat total
station, maka pengukuran survey topography akan memerlukan waktu
yang lama dan menggunakan sumber daya yang lebih besar.
2. Dampak Positif jika menerapkan nilai-nilai ANEKA
a. Pelaksanaan tahapan kegiatan dengan penuh tanggung jawab
menghasilkan data yang valid dan sesuai dengan kebutuhan desain.
b. Semangat rela berkorban yang ditunjukkan oleh tim survey yang
didukung oleh jiwa kekeluargaan dan gotong royong dibarengi sikap
suka membantu orang lain sangat membantu dalam pelaksanaan tahapan
kegiatan. Tahapan kegiatan yang dilakukan menjadi lebih singkat dan
lebih ringan lagi.
c. Sikap tanggung jawab terhadap penggunaan barang milik negara
membuat alat yang digunakan tetap terjaga kondisinya.
d. Unsur adaptif, efektif dan efisien dalam penggunaan total station
menjadikan pekerjaan dilakukan dalam waktu yang lebih singkat dari
biasanya.
 Bukti fisik hasil tahapan kegiatan
1. Dokumentasi proses pembacaan alat survey Total Station
2. Dokumentasi hasil data yang tersave di dalam memory Total Station
51

3. Mengolah Data Hasil Survey Topography


3.1 Menginstal aplikasi Autocad Civil 3D, PCLP, Google Earth, dan Sketchup yang
sesuai dengan kebutuhan dalam pengolahan data
 Dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 25 Oktober 2019
 Bertempat di kantor Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang jalan Malaka Raya
 Deskripsi:
Pada tahapan ini dilakukan proses penginstalan aplikasi yang berhubungan
dengan survey topography yaitu aplikasi Autocad Civil 3D yang digunakan untuk
penggambaran kontur area yang telah diukur. Aplikasi PCLP juga dapat
digunakan dalam menghitung Volume pekerjaan terutama berhubungan dengan
galian dan timbunan tanah. Program Google Earth juga digunakan dalam
pemetaan area sawah yang rencananya dapat dijadikan sebagai daerah rencana
potensi sawah. Sementara aplikasi sketchup dapat membantu dalam
penggambaran desain model 3 dimensi.
 Keterkaitan dengan Subtansi Mata Pelatihan (Nilai-nilai ANEKA)
Penggunaan beberapa aplikasi yang berhubungan dengan survey topography dan
perencanaan teknis ini mencerminkan adanya unsur adaptif karena mampu
menyesuaikan dengan perkembangan zaman serta unsur inovasi karena
memberikan unsur hal yang baru yang berbeda dengan pengolahan data yang
selama ini digunakan dalam perencanaan. Karena hal tersebut, maka pekerjaan
desain semakin efisien mengingat ada beberapa kelebihan aplikasi yang baru ini
dibanding dengan aplikasi yang selama ini digunakan.
 Kendala yang dihadapi
Dalam penginstalan aplikasi tersebut, sering terjadinya error ketika proses instal.
Hal ini disebabkan oleh aplikasi yang diinstal tidak compatible dengan laptop
yang digunakan. Sehingga sering terjadi error di pertengahan proses instal. Selain
hal tersebut, laptop yang digunakan memiliki spesifikasi OS 64 bit. Sementara ada
master aplikasi yang ingin diinstal memiliki spesifikasi OS 32 bit.
 Strategi penyelesaian kendala
Untuk mengatasi kendala selama proses instal aplikasi, penulis sering membuka
channel youtube guna mencari solusi terhadap segala kendala yang berhubungan
dengan error selama proses instal. Di samping itu dicarikan pula master aplikasi
yang sesuai dengan spesifikasi OS 64 bit laptop melalui website yang
berhubungan dengan hal tersebut.
 Analisis dampak nilai-nilai ANEKA terhadap tahapan kegiatan
Dalam tahapan kegiatan ini ada penerapan nilai-nilai ANEKA di dalamnya. Maka
akan memiliki dampak sebagai berikut:
1. Dampak Negatif jika tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA
a. Tidak adanya unsur adaptif dan inovatif dalam menggunakan aplikasi
yang sesuai dengan perkembangan zaman akan membuat pekerjaan
lebih lama dikerjakan dan hasil yang diperoleh sedikit lebih tertinggal
jika dibandingkan dengan kebutuhan kekinian sehingga proses
pengerjaan tahapan kegiatan ini cenderung tidak efisien.
52

2. Dampak Positif jika menerapkan nilai-nilai ANEKA


a. Adanya unsur adaptif dan inovatif akan memudahkan pekerjaan
mendesain karena tidak terlalu banyak melakukan penginputan
manual dan dalam penyajian desain dengan gambar desain juga lebih
mudah dilakukan sehingga pekerjaan dilakukan lebih efisien.
 Bukti fisik hasil tahapan kegiatan
1. Dokumentasi ketika proses Penginstalan aplikasi
2. Dokumentasi setelah aplikasi terpasang di laptop.

3.2 Mengimport dan Mengimput Hata Hasil Survey Topography


 Dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 25 Oktober 2019
 Bertempat di kantor Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang jalan Malaka Raya
 Deskripsi:
Pada tahapan ini dilakukan proses penginstalan aplikasi yang berhubungan
dengan survey topography yaitu aplikasi Autocad Civil 3D yang digunakan untuk
penggambaran kontur area yang telah diukur. Aplikasi PCLP juga dapat
digunakan dalam menghitung Volume pekerjaan terutama berhubungan dengan
galian dan timbunan tanah. Program Google Earth juga digunakan dalam
pemetaan area sawah yang rencananya dapat dijadikan sebagai daerah rencana
potensi sawah. Sementara aplikasi sketchup dapat membantu dalam
penggambaran desain model 3 dimensi.
 Keterkaitan dengan Subtansi Mata Pelatihan (Nilai-nilai ANEKA)
Penggunaan beberapa aplikasi yang berhubungan dengan survey topography dan
perencanaan teknis ini mencerminkan adanya unsur adaptif karena mampu
menyesuaikan dengan perkembangan zaman serta unsur inovasi karena
memberikan unsur hal yang baru yang berbeda dengan pengolahan data yang
selama ini digunakan dalam perencanaan. Karena hal tersebut, maka pekerjaan
desain semakin efisien mengingat ada beberapa kelebihan aplikasi yang baru ini
dibanding dengan aplikasi yang selama ini digunakan.
 Kendala yang dihadapi
Dalam penginstalan aplikasi tersebut, sering terjadinya error ketika proses instal.
Hal ini disebabkan oleh aplikasi yang diinstal tidak compatible dengan laptop
yang digunakan. Sehingga sering terjadi error di pertengahan proses instal. Selain
53

hal tersebut, laptop yang digunakan memiliki spesifikasi OS 64 bit. Sementara ada
master aplikasi yang ingin diinstal memiliki spesifikasi OS 32 bit.
 Strategi penyelesaian kendala
Untuk mengatasi kendala selama proses instal aplikasi, penulis sering membuka
channel youtube guna mencari solusi terhadap segala kendala yang berhubungan
dengan error selama proses instal. Di samping itu dicarikan pula master aplikasi
yang sesuai dengan spesifikasi OS 64 bit laptop melalui website yang
berhubungan dengan hal tersebut.
 Analisis dampak nilai-nilai ANEKA terhadap tahapan kegiatan
Dalam tahapan kegiatan ini ada penerapan nilai-nilai ANEKA di dalamnya. Maka
akan memiliki dampak sebagai berikut:
1. Dampak Negatif jika tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA
b. Tidak adanya unsur adaptif dan inovatif dalam menggunakan aplikasi
yang sesuai dengan perkembangan zaman akan membuat pekerjaan
lebih lama dikerjakan dan hasil yang diperoleh sedikit lebih tertinggal
jika dibandingkan dengan kebutuhan kekinian sehingga proses
pengerjaan tahapan kegiatan ini cenderung tidak efisien.
2. Dampak Positif jika menerapkan nilai-nilai ANEKA
b. Adanya unsur adaptif dan inovatif akan memudahkan pekerjaan
mendesain karena tidak terlalu banyak melakukan penginputan
manual dan dalam penyajian desain dengan gambar desain juga lebih
mudah dilakukan sehingga pekerjaan dilakukan lebih efisien.
 Bukti fisik hasil tahapan kegiatan
3. Dokumentasi ketika proses Penginstalan aplikasi
4. Dokumentasi setelah aplikasi terpasang di laptop.
54

Anda mungkin juga menyukai