Anda di halaman 1dari 18

SISTEM DAN SIKLUS ANGGARAN NEGARA

Oleh :

Kelompok 3

Kelas VIIA

Ni Komang Asri Widyanti ( 1615644054 )

Putu Marlina Wardani ( 1615644170 )

JURUSAN AKUNTANSI

D4 AKUNTANSI MANAJERIAL

POLITEKNIK NEGERI BALI

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi

Wasa yang telah melimpahkan rahmat, anugerah, dan karunia-Nya, sehingga kami dapat

menyusun dan menyelesaikan makalah akuntansi internasional ini dengan judul “ Sistem

dan Siklus Anggaran Negara ” dengan baik, meskipun terdapat banyak kekurangan

didalamnya. Kami berterima kasih kepada Bapak I Nyoman Sugiarta, S.E., M.M.A.

selaku dosen mata kuliah Akuntansi Internasional yang telah memberikan tugas ini

kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah

wawasan serta pengetahuan kami mengenai pelaporan dan pengungkapan akuntansi

internasional. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat

kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik,

saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan

datang, mengingat tidak adanya sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami maupun orang yang

membacanya. Sebelumnya, kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang

kurang berkenan.

Jimbaran, 15 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keuangan Negara meliputi seluruh rangkaian kegiatan yang berkaitan

dengan pengelolaan semua hak dan kewajiban Negara. Dan seluruh rangkaian

kegiatan ini memiliki akibat-akibat keuangan sehingga memerlukan adanya suatu

perencanaan keuangan yang cermat (budgeting atau penganggaran).

Anggaran ini memiliki fungsi diantaranya sebagai pedoman dalam

mengelola Negara dalam periode tertentu, sebagai alat pengawasan dan

pengendalian masyarakat terhadap kebijakan yang telah dipilih oleh pemerintah

dan sebagai alat pengawasan masyarakat terhadap kemampuan pemerintah dalam

melaksanakan kebijakan yang telah dipilih.

Sebagai alat perencanaan kegiatan publik, anggaran dinyatakan sebagai

satuan mata uang sekaligus dapat digunakan sebagai alat pengendalian. Agar

fungsi ini dapat berjalan dengan baik, maka sistem pencatatan atas penerimaan

dan pengeluaran harus dilakukan dengan cermat dan sistematis.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang dalam pembahasan

berbagai literatur sering disebut Anggaran Negara atau Anggaran Sektor Publik

dalam perkembangannya telah terjadi instrument kebijakan multifungsi yang

digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan bernegara. Hal tersebut tercercemi

dari komposisi dan besarnya anggaran yang secara langsung merefleksikan arah

dan tujuan pelayanan masyarakat yang diharapkan.


Sebagai sebuah sistem, perencanaan anggarn negara telah mengalami

banyak perkembangan. Sistem perencanaan anggaran negara berkembang dan

berubah sesuai dengan dinamika perkembangan menejemen sektor publik dan

perkembangan tuntutan yang muncul di masyarakat.

APBN ini merupakan perwujudan dari pengelolaan keuangan Negara

secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif,

transparan dan bertanggung jawab sehingga penyelenggara Negara (Pemerintah)

setiap tahun mengajukan Rancangan Undang-Undang (RUU) APBN untuk

dibahas bersama DPR.

Karena merupakan bagian dari keuangan Negara, maka dalam kegiatan

pengelolaan, penatausahaan dan pertanggungjawaban belanja telah diatur dalam

beberapa peraturan perundang-undangan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penerapan sistem anggaran pemerintahan ?

2. Bagaimana proses penyusunan anggaran negara ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui penerapan dari sistem anggaran pemerintan

2. Untuk mengetahui bagaimana siklus dan proses penyusunan anggaran negara

D. Manfaat Penelitian

1. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja sistem anggaran pemerintahan serta

penerapannya

2. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana proses penyusunan anggaran

negara
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Anggaran

Adapun pengertian anggaran menurut para ahli yaitu :

1. Nafarin (2000)

Menurut Nafarin, pengertian anggaran adalah rencana tertulis tentang sebuah

organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu.

Biasanya anggaran dinyatakan dalam satuan moneter, tapi bisa juga

dinyatakan dalam satuan barang atau jasa.

2. Mulyadi (2001)

Menurut Mulyadi pengertian anggaran adalah sebuah rencana kerja yang

dinyatakan secara kuantitatif dan diukur dalam satuan moneter standar.

Satuan ukuran lainnya yang digunakan dalam anggaran adalah jangka waktu,

yaitu dalam satu tahun.

3. Mahmudi tahun 2007

Menurut Mahmudi pengertian anggaran yaitu :

a. Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja pemerintah

yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan

dalam ukuran finanasial (rupiah)

b. Penyusunan anggaran negara adalah suatu proses politik, penganggar

an merupakan proses atau metode untuk mempersiapkan suatu anggaran

dengan tahap yang sangat rumit dan mengandung nuansa politik yang
sangat kental karena memerlukan pembahasan dan pengesahan dari wakil

rakyat di parlemen yang terdiri dari berbagai utusan partai politik. untuk

diberi masukan dan kritik

c. Berbeda dengan anggaran pada sector swasta di mana anggaran

merupakan bagian dari rahasia perusahaan yang tertutup untuk publik,

sebaliknya anggaran negara justru harus dikonfirmasikan kepada publik

d. Anggaran negara merupakan instrument akuntabilitas atas pengelolaan

dana publik dan pelaksanaan progam-program yang dibiayai dengan uang

publik. Proses penganggaran dimulai ketika perencanaan strategik dan

perumusan strategi telah diselesaikan. Jadi anggaran negara merupakan

artikulasi dari perumusan strategi dan perencanaan strategik yang telah

dibuat.

e. Tahap penganggaran menjadi sangat penting karena anggaran yang tidak

efektif dan tidak berorientasi pada kinerja akan dapat menggagalkan

perencanaan yang sudah disusun.

f. Penganggaran memiliki tiga tujuan utama yang saling terkait yaitu

stabilitas fiscal makro alokasi sumber daya sesuai prioritas, dan

pemanfaatan anggaran secara efektif dan efisien. Sebagai instrument

kebijakan ekonomi anggaran berfungsi untuk mewujudkan pertunbuhan

ekonomi, stabilitas ekonomi, dan pemerataan pendapatan. Anggaran

Negara juga berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengawasan aktivitas

pemerintahan.

4. Menurut John F. Due secara rinci memberikan pengertian sebagai berikut:


Anggaran Pemerintah ( negara ) adalah suatu pernyataan tentang perkiraan

pengeluaran dan penerimaan yang diharapkan akan terjadi dalam suatu

periode di masa depan, serta data dari pengeluaran dan penerimaan yang

sungguh-sungguh terjadi di masa di masa lalu

B. Pengertian Siklus

Menurut KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ) siklus merupakan putaran

waktu yang didalamnya terdapat rangkaian kejadian atau peristiwa yang berulang-

ulang secara periodik.

C. Fungsi Anggaran

Adapun fungsi atau peran anggaran diantarannya yaitu:

1. Fungsi Perencanaan

Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta dan

membuat serta menggunakan asumsi mengenai masa yang akan datang dalam

hal memvisualisasi serta merumuskan aktifitas yang diusulkan yang dianggap

perlu untuk mencapai basil yang diinginkan.

2. Fungsi Pengawasan

Anggaran merupakan salah satu cara mengadakan pengawasan dalam

perusahaan. Pengawasan tersebut merupakan usaha yang dilakukan agar

rencana yang sudah disusun sebelumnya dapat tercapai. Pengawasan yaitu

mengevaluasi prestasi kerja dan tindakan perbaikan jika perlu. Pengawasan

dilakukan dengan membandingkan antara prestasi dengan yang dianggarkan.

3. Fungsi Koordinasi
Anggaran berfungsi sebagai perencanaan harus bisa menyesuaikan rencana

yang dibuat untuk berbagai bagian dalam perusahaan, sehingga setiap rencana

kegiatan selaras.

4. Anggaran Sebagai Pedoman Kerja

Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang disusun sistematis dan

dinyatakan dalam unit moneter. Umumnya penyusunan anggaran berdasarkan

pengalaman masa lalu dan taksir pada masa yang akan datang, untuk itu

anggaran dijadikan sebagai pedoman kerja bagi setiap bagian dalam

perusahaan untuk menjalankan kegiatannya.

Secara umum fungsi anggaran pemerintah adalah sebagai berikut :

a. Anggaran berfungsi sebagai pedoman bagi pemerintah dalam mengelola

negara untuk satu periode di masa yang akan datang.

b. Sebelum anggaran negara dijalankan maka anggaran harus mendapat

pengesahan terlebih dahulu dari lembaga perwakilan rakyat (

DPR/DPRD), ini berarti anggaran berfungsi sebagai alat pengawasan

bagi masyarakat terhadap kebijaksanaan yang akan dipilih pemerintah.

c. Pada akhirnya setiap anggaran negara harus dipertanggungjawabkan

pelaksanaanya oleh pemerintah kepada wakil rakyat ( DPR/DPRD), ini

berarti anggaran negara juga berfungsi sebagai alat pengawasan bagi

masyarakat

D. Manfaat Anggaran

Menurut Marconi dan Siegel (1983) dalam Hehanusa (2003:406-407), manfaat

anggaran yaitu:
1. Mewakili kesepakatan negosiasi di antara partisipan yang dominan dalam

suatu organisasi mengenai tujuan kegiatan di masa yang akan datang.

2. Sebagai gambaran prioritas alokasi sumber daya yang dimiliki karena dapat

bertindak sebagai blue print aktivitas perusahaan.

3. Sebagai alat komunikasi internal yang menghubungkan departemen yang satu

dengan departemen yang lain.

4. Sebagai penyediakan informasi mengenai hasil kegiatan yang sesungguhnya

dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan.

5. Sebagai alat pengendalian yang mengarah manajemen untuk menentukan

bagian organisasi yang kuat dan lemah.

6. Mempengaruhi dan memotivasi manajer dan karyawan untuk bekerja dengan

konsisten, efektif dan efisien dalam kondisi kesesuaian antara tujuan

perusahaan dan karyawan terhadap kemampuan pemerintah dalam

melaksanakan kebijaksanaan yang telah dipilihnya.


BAB III

PEMBAHASAN

A. Sistem Anggaran Pemerintahan

Tiap-tiap negara menggunakan sistem anggaran negara yang berbeda.

Perbedaan ini di samping akan menyebabkan timbulnya perbedaan dalam

orientasi penekanya, juga akan menyebabkan timbulnya perbedaan dalam sistem

akuntansinya.

Walaupun demikian dalam setiap sistem anggaran selalu terdapat tiga aspek

dasar yaitu: aspek perencanaan, aspek pengelolaan, dan aspek pelaksanaan, serta

aspek pertanggungjawaban. Dalam proses perkembangan sampai saat ini dikenal

ada tiga sistem anggaran yaitu:

1. Sistem Anggaran Tradisional ( Line Item Budgeting Sistem )

Sistem anggaran ini dikenal pula dengan sistem anggaran berdasarkan obyek

pengeluaran. Titik berat perhatian pada sistem anggaran ini terletak pada segi

pelaksanaan dan pengawasan pelaksanaan anggaranya. Kalau dari segi

pelaksanaanya, yang dipentingkan adalah besarnya hak tiap-tiap lembaga

pemerintah/dinas sesuai dengan obyek pengeluaranya masing-masing.

Pembelanjaan pengeluaran anggaran oleh tiap-tiap lembaga/bagian

diharapkan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku. Namun

demikian, perhatian terhadap hasil akhir dari pembelanjaan pengeluaran

anggaran boleh dikatakan sedikit sekali. Adanya penekanan dimana selama


pembelanjaan pengeluaran dianggap sesuai dengan peraturan dan prosedur

yang berlaku, pembelanjaan pengeluaran dapat dibenarkan.

Sedangkan dari segi pengawasanya yang dipentingkan adalah

kesahihan/keakuratan bukti transaksi dan kewajaran laporan ( berdasar Tata

Buku Tunggal, bersifat dasar Tunai / cash basis ). Sehingga yang terungkap

melalui laporan ini hanyalah sekedar realisasi pelaksanaan anggaran,

sementara prestasi/kinerja yang dicapai dibalik realisasi pengeluaran seperti

terabaikan

Kelemahan sistem anggaran ini :

- Ada kecendrungan pada tiap-tiap departemen/lembaga/dinas untuk

membuat daftar rencana pengeluaran dengan jumlah yang dibesar-

besarkan, dengan asumsi/keyakinan bahwa jumlah ini akan dikurangkan

oleh pihak yang berwenang.

- Sebaliknya disisi lain pada sisi penerimaan biasanya dibuat dengan jumlah

yang seminimal/sekecil-kecilnya, dimana agar dalam realisasinya nanti

tidak menjadi beban bagi lembaga yang bersangkutan.

- Ada kecendrungan menjelang akhir tahun anggaran seperti terjadi

perlombaan dalam menghabiskan sisa anggaran, dimana ini disebabkan

ada terbangun keyakinan dimana bahwa bila jumlah pengeluaran yang

telah dianggarkan tidak terhabiskan, maka pihak yang berwenang akan

mengurangi anggaran tahun berikutnya.

2. Sistem Anggaran Kinerja ( Performance Budgeting Sistem ).

Sistem anggaran ini merupakan penyempurnaan dari sistem anggaran

tradisonal. Penekanan pada sistem anggaran adalah berupa :


a. Diletatkan pada segi manajemen anggaran yaitu dengan

memperhatikan baik dari segi ekonomi dan keuangan pelaksanaan

anggaran maupun hasil phisik yang akan dicapai.

b. Dalam sistem anggaran ini sangat diperhatikan fungsi dari masing-

masing lembaga/depatemen serta pengelompokan kegiatannya.

Sedangkan orientasinya lebih dititikberatkan pada segi pengendalian

anggaran serta efisiensi pelaksanaan setiap kegiatan.

c. Prosedur anggaran ini kalau dinilai dari segi efisiensi dikaitkan dengan

sistem akuntansinya sangat ketat, terutama sistem akuntansi biayanya,

karena orientasi pengeluaran selalu dikaitkan dengan prestasi/kinerja

yang akan dicapai, sehingga dapat diukur efisiensi tidaknya

pengeluaran tersebut.

d. Dalam sistem anggaran ini, dimana sasaran yang hendak dicapai harus

terlebih dahulu dirumuskan secara jelas, setelah itu barulah jumlah

biayanya yang ditetapkan.

3. Sistem Anggaran Program ( Planning Programing Budgeting Sistem ).

Sistem anggaran ini merupakan penyempurnaan dari sistem anggaran kinerja,

karena keduanya terletak di antara keduanya. Titik berat pada sistem anggaran

ini tidak lagi terletak pada segi pengendalian anggaran, melaikan pada segi

persiapan anggaran. Dalam tahap persiapan ini semua implikasi positip dan

negatif dari setiap keputusan yang telah dan atau diambil dipertimbangkan

secara matang, sehingga diharapkan rencana dan program yang paling baik.

Dalam sistem anggaran ini tidak lagi diadakan pemisahan antara komponen

penerimaan dan pengeluaran, tapi pemilahan lebih ditekankan pada


pendekatan program. Hal ini tidak hanya menuntut diterapkanya sistem

akuntansi pemerintahan yang baik, tetapi juga dituntut analisa biaya atas nilai

manfaat dan sistem informasi manajemen yang canggih.

Adapun tahap-tahap sistem anggaran program meliputi :

1. Tahap Perencanaan.

2. Tahap penyusunan Program.

3. Tahap Penyusunan Anggaran

4. Tahap Pengendalian yang meliputi pengawasan dan

penilaian, baik terhadap pelaksanaan program maupun

pelaksanaan anggaran.

B. Proses Penyusunan Anggaran

Dalam garis besarnya proses penyelenggaraan APBN ( Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara ) meliputi empat tahap kegiatan sebagai berikut:

1. Tahap penyusunan Anggaran

Rancangan anggaran ditandai dikeluarkanya Surat Edaran Menteri Keuangan

yang ditujukan pada pimpinan departemen dan lembaga tinggi negara yang

berisi permintaan untuk memasukan rancangan anggaran departemen atau

lembaga negara yang bersangkutan. ( DIK/DUK (Daftar Isian Kegiatan/Dana

Rutin ) disampaikan kepada Menteri Keuangan sedangkan DIP/DUP ( Daftar

Isian Proyek /Dana Pembangnan) disampaikan kepada Menkeu dan Ketua

Bappenas.

2. Tahap Pengesahan dan Persetujuan


Setelah DPR menerima RAPBN, maka bersama-sama eksekutif akan

membahasnya lebih lanjut. Dengan disahkanya RAPBN menjadi APBN, ini

berarti wakil rakyat/DPR telah memberi kuasa kepada pemerintah/eksekutif

untuk menjalankan kebijakanya sebagai sebagaimana tertuang dalam APBN

3. Tahap Pelaksanaan

Jadi segera setalah RAPBN disahkan menjadi APBN dengan Undang-Undang

oleh DPR, maka eksekutif dengan segenap jajaranya siap melaksanakan

anggaran tersebut. ( DUK dan DUP )

4. Tahap Pertanggungjawaban

Pertanggungjawaban APBN adalah tahap akhir dari siklus/proses APBN.

Dalam Tahap ini bahan-bahan pertanggujawaban dari departemen atau

lembaga tinggi negara dikumpulkan dan dijadikan satu dasar menyusun Nota

PAN ( Nota Perhitungan Anggaran Negara ).

Kalau digambarkan siklus/proses APBN akan nampak sebagai berikut:


Start

D
DuK u
K

Dup
DUP

dup

RAPBN RAPBN
RAPBN

APBN
APBN
APBN APBN

Nota
DIK/DIP DIK/DIP PAN

Nota
PAN
LKKA LKKA HP
BPK

HP
BPK
P6&
P7&
PAN
PAN

Nota
BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Sugiarta I Nyoman. 2010. Pengantar Akuntansi Pemerintahan (Pendekatan APBN).

Handout Mata Kuliah Akuntansi Pemerintahan, Bab. 1, Januari: 01 - 09.

https://www.maxmanroe.com/vid/finansial/pengertian-anggaran.html

https://www.pelajaran.co.id/2018/16/pengertian-fungsi-manfaat-jenis-dan-prosedur-

penyusunan-anggaran.html

http://kumpulanmakalahdantugaskuliah.blogspot.com/2016/09/makalah-tentang-anggaran-

negara.html

http://kangom.blogspot.com/2013/03/pengertian-anggaran-negara.html

Anda mungkin juga menyukai