ANTARA
PENGABDIAN DAN PROFESIONALITAS
Oleh:
ANWAR FATHONY, S.Pd., MM.
NIP.19810501 200801 1 003
C. Tujuan Penulisan
Secara umum makalah ini bertujuan menjelaskan bahwa profesi guru adalah sebuah
pengabdian, yang pada gilirannya pengabdian tersebut akan mengantarkan guru menjadi
guru yang benar-benar profesional dan berprestasi.Secara khusus makalah ini bertujuan
untuk menjelaskan tentang hal-hal berikut:
1. Pengabdian yang dilakukan oleh seorang guru dalam kaitannya dengan
pengembangan profesinya.
2. Hal-hal yang selanjutnya harus dilakukan seorang guru yang telah memberikan
pengabdiannya sehingga dapat menjadi seorang guru professional.
3. Hubungan motivasi pada diri guru profesional sehingga ia bisa menjadi seorang guru
yang berprestasi.
D. Manfaat Penulisan
1. Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai
berikut:
Menggugah guru yang membacanya untuk mengabdikan diri secara tulus pada
profesinya.
2. Menjadi salah satu sarana untuk mengajak guru agar meningkatkan kompetensinya
sehingga dapat menjadi guru yang profesional dan berprestasi.
3. Menjadi sebuah wadah bagi penulis untuk menuangkan ide-ide yang dimilikinya
sebagai salah satu bentuk aktualisasi diri, perwujudan sebuah pengabdian dan kecintaan
terhadap profesi guru untuk dibagikan kepada pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar 2 di atas menunjukkan guru yang memiliki rasa pengabdian yang tulus
akan mampu meningkatkan diri menjadi guru profesional. Modal besar yang
dimiliki ditambah dengan kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi
kepribadian, dan kompetensi akademik yang diperoleh melalui refleksi diri,
semangat sebagai pebelajar sepanjang hayat, kreatif, inovatif, dan memiliki motivasi
yang besar menjadikan mereka mampu mencetak prestasi gemilang yang pantas
dibanggakan. Prestasi ini tentu saja akan dihargai dengan pantas sebagaimana jaminan
Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yaitu Pasal
36 ayat (1), yang berbunyi: “Guru yang berprestasi, berdedikasi luar biasa, dan/atau
bertugas di daerah khusus berhak memperoleh penghargaan.”
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Beberapa hal yang dapat kita simpulkan dari paparan tulisan ini adalah sebagai
berikut:
1 Guru yang mempunyai rasa pengabdian yang tulus dalam melaksanakan tugasnya
telah mempunyai modal yang sangat besar untuk berkembang menjadi guru yang
profesional (kompeten).
2. Guru yang mempunyai rasa pengabdian yang tulus dapat berkembang menjadi guru
profesional apabila ia mempunyai kebiasaan berpikir reflektif dan prinsip hidup sebagai
pebelajar sepanjang hayat, serta kreatif dan inovatif. Dengan berpikir reflektif, guru
akan mengetahui posisi dan potensinya. Dengan prinsip hidup sebagai pebelajar
sepanjang hayat, ia akan terus belajar sehingga memiliki kompetensi pedagogik,
sosial, kepribadian, maupun profesional. Dengan sifat kreatif dan inovatif yang dimiliki,
ia akan menjadi guru yang mampu mengatasi berbagai kendala dan masalah dalam
melaksanakan tugasnya.
3. Berdasarkan pemikiran Maslow tentang hierarki motivasi, guru profesional yang
tercukupi kebutuhan-kebutuhannya akan mampu mengaktualisasikan diri untuk
berkembang menjadi guru yang berprestasi dan bangga akan prestasi yang diraihnya
dengan tetap memiliki karakter-karakter luhur.
B. SARAN
Adapun saran-saran yang dapat diberikan agar guru dapat lebih termotivasi untuk
melakukan tugasnya sebagai sebuah bentuk pengabdian dan mampu berkembang sebagai
guru berprestasi adalah sebagai berikut:
1. Apabila seseorang telah menentukan bahwa pilihan profesi yang akan dijalaninya adalah
sebagai seorang guru, maka hendaklah ia benar-benar tulus untuk melaksanakan
tugasnya sebagai sebuah pengabdian.
2. Untuk mengembangkan diri menjadi guru yang profesional, hendaknya pengabdian
tulus yang telah diberikan selalu diimbangi dengan kebiasaan berpikir reflektif,
mempunyai prinsip hidup sebagai pebelajar sepanjang hayat yang selalu berusaha
meningkatkan kompetensi diri di bidang pedagogik, sosial, kepribadian, dan
profesional, dan mengasah kreativitas dan kemampuan berinovasi.
3. Kepada pihak-pihak yang berwenang, hendaknya terus berupaya meningkatkan
kesejahteraan guru agar segala kebutuhan-kebutuhan yang mereka perlukan dapat
terpenuhi. Dengan tercukupinya kebutuhan-kebutuhan guru maka akan dapat
memotivasi guru untuk mengaktualisasikan diri menjadi guru profesional yang
bangga akan profesi dan prestasi yang diraihnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim (2011). Manusia dan Tanggung Jawab. Tersedia Online di
http://iiam.blogdetik.com/2011/04/20/manusia-dan-tanggung-jawab/ diakses tanggal
22 Mei 2013.
Anonim (2013). Pedoman Pelaksanaan Pemilihan Guru Berprestasi Pendidikan dasar Tahun
2013. Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan
dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Aziz, Amka Abdul (2012). Hati, Pusat Pendidikan Karakter (Melahirkan Bangsa Berakhlak
Mulia). Klaten: Penerbit Cempaka Putih.
Hufad, Achmad., dkk. (2010). Studi Tentang Implementasi Program Belajar Sepanjang Hayat
di Indonesia: Makalah disampaikan pada Seminar Internasional Pendidikan Luar
Sekolah, yang Diselenggarakan oleh Prodi PLS-SPS-UPI Bandung tanggal 29
Nopember 2010.
Suparlan (2005). Menjadi Guru Efektif, Cetakan Pertama. Yogyakarta: Hikayat Publishing.
Suparlan (2006). Guru Sebagai Profesi, Cetakan Pertama. Yogyakarta: Hikayat Publishing.
Suyatno (2008). Panduan Sertifikasi Guru, Cetakan Kedua. Jakarta: Penerbit Indeks.
Woolfolk, Anita E. (1995). Educational Psychology – 6th Edition. Boston: Allyn and Bacon