LANDASAN TEORI
1. Psikologi Komunikasi
“psyche” yang artinya jiwa, dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan.
sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara, dan diubah. Pada
definisi ini komunikasi juga dipandang sebagai proses. Kata signal maksudnya
adalah signal yang berupa verbal dan nonverbal yang mempunyai aturan tertentu.1
psikologi melacak sifat-sifatnya dan bertanya: apa yang menyebabkan satu sumber
1
Abu Ahmadi, Psikologi umum, (Jakarta: Rineka Cipta: 1998), hal. 1
34
Raymond S. Ross mendefinisikan komunikasi sebagai ’a transacsional
process involving cognitive sorting, selecting, and sharing of symbol in such away
as to help another elicit from his own experiences a meaning or responses similar
dan pemilihan bersama lambang secara kognitif, begitu rupa sehingga membantu
orang lain untuk mengeluarkan dari pengalamannya sendiri arti atau respons yang
sendiri dipergunakan sebagai proses, sebagai pesan, sebagai pengaruh, atau secara
komunikasi pada penyampaian energi dan alat-alat indera ke otak, pada peristiwa
2
Rakhmat, DRS. Jalaluddin. Psikologi Komunikasi.hlm 3
3
Ibid., hlm 4
35
mempengaruhi perilaku komunikasinya. Pada komunikator, psikologi melacak
berhasil dalam mempengaruhi orang lain, sementara sumber komunikasi yang lain
tidak.
Pada saat pesan sampai pada diri komunikator, psikologi melihat ke dalam
manusia dan alam semesta. Kaum fenomenologi misalnya, melihat pesan sebagai
4
Ibid., hlm 5
36
Psikologi melihat komunikasi dimulai dengan dikenainya masukan
orang, pesan suara, warna – pokoknya segala hal yang mempengaruhi kita.
Ucapan “Hai, apa kabar”, merupakan satuan stimuli yang terdiri dari berbagai
Stimuli ini kemudian diolah dalam jiwa kita – dalam “kotak hitam” yang
tidak pernah kita ketahui. Kita hanya mengambil kesimpulan tentang proses
yang terjadi pada “kotak hitam” dari respons yang tampak. Kita mengetahui
gembira.
masa lalu dapat meramalkan respons yang akan datang. Kita harus mengetahui
sejarah respons sebelum meramalkan resrons individu masa ini. Dari sinilah
timbul perhatian pada gudang memori (memory storage) dan set ( penghubung
respons lingkungan (atau orang lain pada respons organisme yang asli). Bergera
37
pendekatan psikologi, disamping secara tidak langsung menjelaskan cakupan
psikologi.
Sebagian psikolog hanya ingin memerikan apa yang dilakukan orang; sebagian
lagi ingin meramalkan apa yang akan dilakukan orang; sebagian lagi
predict, and control mental and behavioral events. Dengan demikian, psikologi
38
meletakkannya sebagai bagian dari psikologi sosial. Karena itu, pendekatan
2. Teori Kognitif
adalah salah satu teori belajar yang menjelaskan pola perilaku. Teori yang
dikembangkan oleh Albert Badura sejak tahun 1960an ini menitikberatkan pada
bagaimana dan mengapa orang cenderung untuk meniru atau meneladani apa
yang mereka lihat melalui media atau orang lain. Teori sosial kognitif
tanpa melalui pengalaman langsung. Teori sosial kognitif yang disebut juga
situasi yang mempengaruhi peniruan perilaku. Teori sosial kognitif kerap kali
5
Ibid., hlm 8-9
39
teori sosial kognitif adalah untuk menjelaskan bagaimana orang mengatur
waktu.
yang mempelajari proses yang paling dalam (misalnya: ketidaksadaran, id) dan
teori teori behavioristic yang menekankan studinya tentang tingkah laku pada
terjadi representasi fenomelan dari rangsang proksimal itu. Proses inilah yang
disebut respon.
representasi fenomenal dari keadaan di luar yang ada dalam diri seorang
6
Sarwono, Sarlito Wirawan.2006. teori-teori psikologi sosial. Yogyakarta : Graha Ilmu.
40
berlangsung secara rutin inilah yang oleh Hunt dinamakan respons. Tidak jelas
mengukur respon. Karena respons tidak bisa diukur, maka dengan sendirinya
sulit dipelajari.
Ausubel menyatakan bahwa arti merupakan hasil dari proses belajar yang
(inberent) dalam symbol dikonversikan dalam isi kognitif yang berbeda- beda.
Perubahan dari struktur kognitif yang disebabkan oleh masuknya isi baru ini
menimbulkan arti yang baru. Ausubel memang tidak menolak adanya proses
menyatakan bahwa antara proses fisiologik dengan timbulnya arti yang baru
Dari sekian banyak nya teori kognitif penulis memilih teori disonansi
kognitif lainnya, tetapi ada dua perbedaan yang perlu dicatat berikut ini:
1) Teori ini berisi tentang tingkah laku umum, jadi tidak khusus tentang
7
Sarwono, Prof. Dr. Sarlito Wirawan. 2006. Teori-teori Psikologi Sosial. Hal 85-234
41
2) Walaupun demikian, pengaruhnya terhadap penelitian- penelitian
psikologi sosial jauh lebih mencolok daripada teori- teori konsistensi yang
lain.
Inti dari teori disonansi kognitif ini sebenarnya sederhana saja, antara
elemen- elemen kognitif mugkin terjadi hubungan yang tidak pas (nonfitting
pada kognisi, perubahan tingkah laku, dan menghadapkan diri pada beberapa
bahwa setiap musim hujan customer yang menaiki Gocar ramai, lalu driver tahu
bahwa akun “vendor” harganya mahal. Kedua pengetahuan tersebut tidak saling
Hubungan dua elemen kognitif yang saling terkait dan salking mempengaruhi
disebut hubungan relevan. Hubungan dua elemen kognitif yang saling terkait
dan saling mempengaruhi disebut hubungan relevan. Ada dua macam hubungan
8
Ibid., hlm. 89
42
Disonansi didefinisikan sebagai berikut: dua elemen dikatakan ada
elemen itu saja) terjadi suatu penyangkalan dari satu elemen yang diikuti oleh
atau mengikuti suatu elemen yang lain. Contoh, jika seseorang berdidi di bawah
hujan, seharusnya ia kebasahan. Akan tetapi, kalua orang berdiri di bawah hujan
(satu elemen) tidak basah (pengangkatan elemen yang kedua), maka terjadilah
hubungan yang relevan antara dua elemen dan hubungan itu tidak disonan. Jadi,
satu elemen kognisi diikuti oleh elemen yang lain. Misalnya, orang berdiri di
keadaan ini maka antara konsonan dan disonan juga tidak dapat dibedakan
dengan tajam. Faktor- faktor motivasi dan keinginan juga berpenngaruh disini
kalau memang ingin berjudi sampai habis seluruh uangnya, maka bagi orang
a. Remember (Mengingat)
43
Mengingat adalah kemampuan memperoleh kembali pengetahuan
yang relevan dari memori jangka panjang. Kategori Remember terdiri dari
informasi dalam memori jangka panjang yang identik atau hampir sama
- Recalling (mengingat)
44
kemudian membawanya untuk mengerjakan memori dimana informasi ini
dapat diproses.
b. Understand (Memahami)
- Interpreting (menginterpretasikan)
yang disajikan dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Interpreting dapat
45
dapat pula berarti mengidentifikasi pengertian dari bagian-bagian pada
konsep umum.
- Classifying (mengklasifikasikan)
sebagai mendeteksi ciri atau pola yang menunjukkan bahwa ciri atau pola
- Summarizing (menyimpulkan)
- Inferring (menduga)
46
contoh dan lebih penting lagi dengan tidak ada hubungan antara contoh-
contoh tersebut.
47
- Comparing (membandingkan)
perbedaan antara dua atau lebih objek. Comparing dapat juga diartikan
- Explaining (menjelaskan)
c. Apply (Menerapkan)
driver terlatih untuk mengetahui prosedur apa yang akan digunakan untuk
48
- Executing (melakukan)
kemampuan teknik dan metode. Skill dan algoritma memiliki ciri sebagai
berikut:
2) jika setiap langkah dikerjakan dengan benar, maka hasil yang akan
- Implementing (menerapkan)
49
hanya satu, mungkin membutuhkan beberapa prosedur yang dimodifikasi.
langkah yang berurutan, karena itu prosedur memiliki beberapa titik tujuan,
d. Analyze (Menganalisis)
bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya dan
50
- Differentiating (membedakan)
- Organizing (mengorganisasi)
sudut pandang, bias, nilai atau maksud dari suatu masalah yang diajukan.
d. Evaluate (Menilai)
51
kemampuan ini dinyatakan dengan memberikan penilaian terhadap
(mengkritik).
- Checking (mengecek)
yang digunakan.
- Critiquing (mengkritik)
e. Create (Berkerasi)
atau cara pandang yang baru dari sesuatu kejadian. Create di sini diartikan
baru dengan merombak beberapa elemen atau bagian ke dalam bentuk atau
52
create umumnya berhubungan dengan pengalaman belajar driver yang
sebelumnya.
diartikan sebagai awalan yang memiliki fase yang berbeda di mana akan
3. Teori Persepsi
a. Persepsi
53
atau pesan apa yang kita serap dan apa makna yang kita berikan kepada
sangat penting bagi studi komunikasi dalam semua bentuk dan fungsinya.
Dalam penelitian kali ini penulis akan melihat pada proses persepsi, proses
stimulus yang mengenai alat indra kita. Proses persepsi berlangsung dalam
tiga tahap yaitu stimulus alat indra terjadi, stimulasi ini ditata dan stimulasi
satu lawan satu antara pesan yang terjadi di “luar sana” –dalam getaran
udara dan dalam tanda- tanda hitam di atas sehelai kertas- dan pesan yang
akhirnya memasuki otak kita. Apa yang terjadi di dunia luar sangat
berbedaa dengan apa yang terjadi di otak kita. Mempelajari bagaimana dan
dengan menjelaskan tiga langkah yang terlibat dalam proses ini. Tahap –
tahap ini tidaklah saling terpisah benar; dalam kenyataan ketiganya bersifat
9
A.Devito, Joseph.2011. Komunikasi Antarmanusia.Tangerang Selatan: Kharisma Publishing
Group. Hal 80
54
Menurut Bruner, persepsi merupakan proses kategorisasi.
yang tepat sehingga ia dapat mengenali atau memberi arti kepada masukan
kesimpulan).
yang kita sebut sensasi, persepsi dan memori. Misalnya dalam kasus
penelitian kali ini yang melibatkan pikiran driver Gocar, dimana driver tau
kerugian yang dialami oleh mereka apabila memakai akun yang dibuat oleh
55
lambing, sebagai pengganti objek dan peristiwa. Berpikir kita lakukan
process.10
1). Berpikir deduktif, ialah mengabil keputusan dari dua pernyataan, yang
2). Berpikir induktif, dimulai dari hal-hal yang khusus dan kemudian
3). Berpikir Evaluatif, ialah berpikir kritis. Dapat menilai baik buruknya,
tepat atau tidaknya suatu gagasan. Kita menilai menurut kriteria tertentu.
hidup kita harus menetapkan keputusan. Sebagian dari keputusan itu ada
10
Rakhmat, Dr.Jalaluddin. 2011. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Hal 66-67.
11
Ibid., hlm 69.
56
yang menentukan masa depan kita.12 Ketika driver Gocar memutuskan
untuk memilih akun “vendor”, mereka tau kerugian dan keuntungan dan
juga perbedaan dengan akun resmi kantor. Atau ketika penulis menetapkan
tidak akan secerah dokter atau pegawai kecamatan yang mengurus banyak
proyek.
tanda umumnya:
menentukan apa yang diputuskan itu, antara lain kognisi, motif dan sikap.
12
Ibid., hlm. 69
13
Ibid., hlm 69-70
57
yang mendung, persepsi kita mungkin adalah sebuah pesawat terbang,
berikut:
dan ditandai berlandaskan ciri- ciri khusus. Pada tingkat ini pemberian arti
14
Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, Op.cit,. hlm 89.
58
2) Mencari tanda (cue search), di mana si pengamat secara cepat
masukan yang tidak relevan dihindari. Tahap ini oleg Bruner dinamakan
tanda baru diabaikan saja da tanda- tanda yang tidak konsisten dengan
kesimpulam yang sudah dibuat juga diabaikan saja atau diubah sedemikian
15
Ibid.,hal 90.
16
Ibid., hlm 91
59
3) Proses pemanfaatan tabda- tanda melibatkan proses penyimpulan
kategori tertentu.
tentang jenis- jenis peristiwa yang secara bersama- sama bisa dimasukkan
17
Ibid., hal 91.
18
Ibid., hlm 92.
60
Pengalaman
hadapi.
Motivasi
menjadi tanda aliran “new look” pada tahun 1950-an. Yang terakhir
kepada stimuli yang mengancam anda, anda bereaksi begitu rupa sehingga
mungkin tidak akan menyadari bahwa stimuli itu ada. Di sini berlaku dalil
komunikasi – anda hanya mendengar apa yang mau anda dengar, dan anda
Kepribadian
mengenakan pada orang lain sifat- sifat yang ada pada dirinya, yang tidak
61
cenderung menafsirkan orang yang lebih cermat (Norman, 1953; Omwake,
1954; Baker dan Block,1957). Begitu pula orang yang tenang, mudah
benda mati yang tidak sadar. Manusia secara sadar berusaha menampilkan
dirinya kepada orang lain sebaik mungkin. Inilah yang disebut sebagai
62