Chapter LL PDF
Chapter LL PDF
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang
dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperolah melalui mata dan telinga
(Notoatmodjo, 2007). Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi
2003).
1. Tahu (Know)
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
3. Aplikasi (Aplication)
4. Analisis (Analyisis)
5. Sintesis (Synthesis)
6. Evaluasi (Evaluation)
a. Pendidikan
lebih baik dan lebih matang dari pada individu, kelompok atau
b. Persepsi
c. Motivasi
tujuan tertentu. Hasil dari dorongan dan gerakan ini diwujudkan dalam
d. Pengalaman
merupakan kesadaran akan suatu hal yang tertangkap oleh indera manusia.
hidup.
2003).
sebagai makanan, dan biasanya merupakan unsur khas makanan mempunyai atau
tidak mempunyai nilai gizi, yang dengan sengaja ditambahkan kedalam makanan
(Sartono, 2001).
yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi di
tambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk bahan pangan.
Zat-zat Tambahan yang terdapat pada makanan ada beberapa jenis seperti
1. Pewarna
pada bahan pangan misalnya zat pewarna untuk tekstil untuk mewarnai bahan
makanan. Hal ini sangat berbahaya bagi kesehatan karena ada residu logam
berat pada zat pewarna tersebut Pewarna dicampur dalam makanan untuk
Namun sayangnya, tidak banyak tersedia zat pewarna seperti yang diharapkan.
Zat pewarna yang tidak dianjurkan untuk makanan adalah sunset yellow,
brilliant black, brown Hi, annatho extract, dan masih banyak jenis pewarna
Ada beberapa hal yang menyebabkan suatu bahan pangan berwarna antara
bahan tambahan pangan, yaitu pewarna alami dan pewarna sintetis (Cahyadi,
2006).
a. Pewarna Alami
b. Pewarna Sintetis
terhadap zat warna tersebut. Proses pembuatan zat warna sintetis biasanya
melalui perlakuan pemberian asam sulfat atau asam nitrat yang sering kali
terkontaminasi oleh arsen atau logam berat lain yang bersifat racun. Untuk
tidak boleh lebih dari 0,0004 persen dan timbal balik tidak boleh lebih dari
0,0001 sedangkan logam berat lainnya tidak boleh ada (Cahyadi, 2006).
Pengawet adalah zat (biasanya zat kimia) yang digunakan untuk mencegah
hydrogen peroksida, nitrat dan nitrit dan zat pengawet organic lebih
banyak dipakai dari pada yang anorganik karena bahan ini lebih mudah
dibuat. Bahan organic digunakan baik dalam bentuk asam maupun dalam
bentuk garamnya. Zat kimia yang sering dipakai sebagai bahan pengawet
adalah asam sorbet, asam propinol, asam benzoate, asam asetat, dan
senyawa yang satu dengan yang lain, meskipun tujuan akhirnya sama yaitu
NaCl dan gula yang digunakan sebagai bahan pengawet selamanya lebih
pekat dari pada sitoplasma dalam mikro organisme. Oleh karena itu air
akan keluar dalam sel dan sel menjadi kering atau mengalami dehidrasi.
pangan.
konsentrasi ion hydrogen (H+) dan dijumpai bahan ph rendah lebih besar
ionisasi asam dan konsentrasi yaitu jumlah asam dan volume tertentu
(Cahyadi, 2006).
pula pengawetan dan menggunakan garam, asam dan gula telah dikenal
dan menyeleksi jenis mikroba yang dapat hidup pada kondisi tersebut.
digunakan.
memberikan dan menambah atau mempertegas rasa dan aroma. Penyedap rasa
termasuk mouth feel. Mouth feel suatu bahan pangan yaitu perasaan kasar-
licin, lunak liat dan cair kental. Penyedap rasa bukan hanya merupakan suatu
zat, melainkan suatu komponen tertentu yang bersifat khas. Bahwa penyedap
memperbaiki, membuat lebih bernilai atau diterima dan lebih menarik. Sifat
utama pangan seperti flavor jeruk manis, jeruk nipis, lemon, dan sebagainya
(Cahyadi, 2006).
dan lebih menarik. Sifat utama pada penyedap rasa adalah member ciri
khas khusus suatu pangan seperti flavor jeruk manis, jeruk nipis, lemon
penyedap sari buah, ekstra tanaman atau hewan dan penyedap sintetis).
kesehatan adalah :
4. Pemanis
dan makanan kesehatan. Pemanis berfungsi untuk meningkatkan cita rasa dan
pemeliharaan dan penurunan berat badan, mengurangi sakit gigi dan sebagai
a. Jenis Pemanis
berasal dari tanaman. Tanaman penghasil pemanis yang utama adalah tebu
(Sacchanum Offi Canarcum L). bahan pemanis yang dihasilkan dari kedua
2006).
makanan yang benar-benar tidak pernah tersentuh oleh substansi kimia. Petani
Pasca panen, sebagian buah dan sayuran ditaburi zat kimi kembali agar
tidak cepat membusuk. Sebutir apel kini tidak dapat lagi dipercaya sebagai buah
peningkat daya tahan tubuh, sedangkan pepatah dulu mengatakan bahwa sebutir
penyakit tidak dapat menembus pertahanan yang dibangun oleh komponen zat
adalah: zat aditif, peptisida, logam beracun dan produk rumahan. Zat aditif adalah
zat yang ditambahkan kedalam makanan untuk lebih menyedapkan atau membuat
makanan tersebut menjadi lebih tahan lama. Peptisida adalah zat kimia yang
sebagai pelapis wajan atau wadah untuk memasak. Produk rumahan adalah zat
kimia yang lazim digunakan dirumah tangga seperti cairan pembersih dan pupuk.
(Arisman, 2009).
Ada beberapa zat aditif yang dilarang digunakan karena dapat berdampak
1. Allura Red Ac
Tidak boleh digunakan penderita asma (juga hang fever) dan urtikaria, karena
2. Amaranth
asma, rhinitis, urtikaria, dan hiper aktivitas. Menyebabkan cacat lahir dan
kematian janin pada hewan percobaan; mungkin juga kanker. Dilarang beredar
4. Asam Benzoat
makanan, pangan, keju, gula-gula, rempah, bahan olahan susu beku, permen
lunak, pengganti gula, kosmetik, sebagai anti septik dan obat batuk dan salep
anti jamur.
penderita yang bergantung pada steroid), rhinitis, urtikaria, alergi lain, dan
bayi, karena dapat memicu timbulnya reaksi alergi pada sebagian orang. Serta
menurunkan kadar asam amino glisin. Larangan : hang fever, urtikaria dan
asma
7. Kalsium Sulfit
biskuit, di jamur beku, hingga lobak. Digunakan juga untuk membuat bahan
bronkus, flu shing, hipotensi, syok, anafilaktik, gatal, L10. Dilarang terhadap
8. MSG
9. Kalium Nitrat
Kegunaannya fiksasi warna dan pengawet daging kari dan daging yang
manusia.
makanan serta anti oksidan. Dapat memicu asma yang berat, kebanyakan
Kegunaannya untuk anti oksidan dan penahan warna pada makanan yang
kalengan atau botolan, serta jus. Dapat menyebabkan keracunan akut pernah
dilaporkan akibat mengkonsumsi jus jeruk yang mengandung zat aditif ini
kering, jus, anggur, cuka, dan produk kentang. Sulfur dioksida bereaksi
dengan zat yang terdapat dalam makanan: berbagai vitamin penting, mineral,
enzim, asam lemak esensial. Reaksi yang tidak diinginkan gangguan bronchus
terutama pada mereka yang mudah terkena asma, hypotensi, merah dan gatal,
Dilarang di Norwegia.
15. Tartrazine
asma, dan hiper aktivitas pada anak, berkaitan dengan tumor tiroid, kerusakan
Makanan jajanan yang dijual oleh pedagang kaki lima atau dalam istilah
lain disebut “street food” menurut FAO didefinisikan sebagai makanan dan
minuman yang dipersiapkan dan dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan
tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut. Jajanan kaki lima dapat menjawab
bervariasi.
mengandung alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair
murah dan mudah di dapat serta cita rasanya yang enak dan cocok dengan selera
kebanyakan masyarakat.
(sakit kepala, bingung, pikiran kacau, sering pingsan dan koma), gagal ginjal,
berbicara.
Gangguan yang ditimbulkan bakteri ini adalah sakit perut, diare dan
panen atau menyebabkan infeksi pada manusia atau makanan hewan (Depkes
RI, 2004).
orang di luar keluarganya. Selain itu mereka berkenalan pula dengan suasana dan
lingkungan baru dalam hidupnya. Keadaan ini tentu saja dapat mempengaruhi
rasa takut terlambat tiba di sekolah menyebabkan anak sering menyimpang dari
rumah. Bila anak terlalu banyak makan jajanan, terutama bila jajan dilakukan
pada saat yang seharusnya untuk makan di rumah akan dapat menurunkan nafsu
makan anak. Keadaan ini berkaitan dengan keadaan anak yang mempunyai
hubungan antara kebiasaan makan anak dengan ukuran tubuhnya. Makan siang
dan malam anak sekolah menyediakan 60% dari intake kalori, sementara makanan
jajanan menyediakan kalori sekitar 25%. Anak yang gemuk dan obesse ternyata
hanya sedikit makan pada waktu makan pagi dan lebih banyak makan pada waktu
siang dibandingkan dengan anak yang kurus pada umur yang sama. Khusus untuk
intake energi dari makan pagi dan jajanan sore hari mempunyai hubungan yang
mempunyai gizi yang baik terutama jika mereka berasal dari keluarga yang
mempunyai kebiasaan makan yang baik. Pada usia sekolah ini sebagian besar
makanan mereka dimakan dirumah. Dalam hal ini orang tuan mempunyai peran
Dikatakan juga bahwa bila terdapat kebiasaan gizi yang jelek pada anak, selain
dipengaruhi oleh kebiasaan makan keluarga yang jelek juga dipengaruhi oleh
yang mencukupi tidak selalu tersedia untuk memberikan variasi dan jumlah yang
bersama keluarga, 20 persen dengan teman di sekolah dan kurang dari 1 persen