Anda di halaman 1dari 14

CASE BASED DISCUSSION

DRUG INDUCED LIVER INJURY


Untuk memenuhi sebagian syarat kelulusan kepanitraan Klinik
Bagian Ilmu Kesehatan Anak
RSUD dr. R. Soedjati Purwodadi

Disusun Oleh:
Anindya Widhi Cantika
30101507380

Pembimbing:
dr. Kurnia Dwi Astuti, Sp.A

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2019
LEMBAR PENGESAHAN

CASE BASED DISCUSSION

DRUG INDUCED LIVER INJURY


Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Tugas Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan
Anak di RSUD dr. R. Soedjati Purwodadi

Oleh :

Anindya Widhi Cantika

30101507380

Purwodadi, September 2019

Telah dibimbing dan disahkan oleh,

Pembimbing,

(dr. Kurnia Dwi Astuti, Sp. A)


CASE BASED DISCUSSION
I. IDENTITAS
PASIEN
a. Nama : An. Kharisma Rahmawati
b. Umur : 11 bulan 0 hr
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Agama : Islam
e. Alamat : Kemiri Depok 4/7 Toroh
f. Tanggal dan Jam Masuk : 25/09/2019 pukul 21.13
g. Ruang : Bougenvil IV
h. No. RM : 00507583
i. No. Reg : RG01164292
j. Status Pasien : Jamkesda

ORANGTUA
a. Nama Ayah : Tn. O (sudah meninggal e.c luka bakar akibat listrik)
b. Usia : 35 tahun
c. Pekerjaan : Buruh Pabrik
d. Nama Ibu : Ny. I
e. Usia : 22 tahun
f. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

II. ANAMNESIS
Dilakukan secara Alloanamnesis dengan pasien pada tanggal 25 September
2019 jam 07.00 WIB yang dilakukan di ruang Bougenvil RSUD Dr. R Soedjati
Purwodadi serta didukung catatan medik.
a. Keluhan Utama
Muntah
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan dua hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS) pasien
mengalami muntah. Muntah biasanya setelah makan kira kira sebanyak
makanan yang dimasukkan. Sebelum keluhan muntah dimulai pasien
menggunakan obat flek yang diminum 1x sehari lalu setelah 2 bulan
mengonsumsi obat tersebut pasien mulai mengalami muntah-muntah. Selain
muntah pasien mengeluhkan demam selama tiga hari terus-menerus biasanya
pada siang hari namun tidak diukur dan juga mata yang terlihat kuning. Pasien
sudah minum obat sebelumnya dan demam turun namun kemudian demam
lagi. Pasien mengeluhkan sering haus.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat pengobatan OAT (flek paru) selama 2 bulan
- Riwayat Kejang (-)
- Riwayat Alergi (-)
- Riwayat Asma (-)

d. Riwayat Penyakit Keluarga


 Riwayat keluhan yang sama disangkal.
 Riwayat alergi disangkal

f. Riwayat Persalinan
Anak perempuan lahir secara spontan dari ibu G1P1A0 hamil aterm, berat
badan lahir 3200 gram. Bayi langsung menangis dan persalinan dibantu bidan
di puskesmas.
Kesan : Neonatus aterm pervaginam

g. Riwayat Pertumbuhan Anak


BB lahir : 3200 gram
PB lahir : ibu lupa
BB sekarang : 6,5 kg
TB sekarang : 67,0 cm
𝑘𝑔 6,5
BMI : 𝑚2 = 0,67𝑥0,67 = 14,48 Kg/m2

Kesan : Normal (diantara – 2 dan +2 SD)


Kesan : Gizi kurang (diantara – 2 sampai -3 SD)

Kesan : Pendek (diantara – 3 dan <-2 SD)


BB/U = Gizi kurang
TB/U = Perawakan pendek

Perkembangan :
Tanggal pemeriksan : 25 September 2019

Kesan: Pertumbuhan dan Perkembangan anak sesuai usia

i. Riwayat Imunisasi
Menurut ibu pasien, imunisasi dasar sudah lengkap. Imunisasi dilakukan di
puskesmas terdekat.
Kesan: Tidak disertai bukti KMS.
j. Riwayat Makan dan Minum
ASI diberikan sejak lahir sampai usia 6 bulan, tidak diberi susu formula. Diberikan
makanan pendamping ASI sejak usia 6 bulan berupa bubur nestle beras merah,
nasi, tempe tahu, wortel, dan sayur-sayuran lain.
Kesan : kualitas dan kuantitas makanan kurang
k. Riwayat Keluarga Berencana
Sekarang tidak memakai alat kontrasepsi, belum pernah menggunakan alat
kontrasepsi.
l. Riwayat Sosial Ekonomi
Ibu rumah tangga. keluarga terdir dari ibu, nenek dan kakek. Pasien dirawat di
bangsal Bougenvil dan merupakan pasien jamkesda.
Kesan : keadaan sosial ekonomi kurang.

III. PEMERIKSAAN FISIK


Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 25 September 2019, di bangsal Bougenvil
RSUD dr. Soedjati Purwodadi:
Keadaan Umum : Lemas
Kesadaran : Compos mentis
a. Tanda Vital
i. Nadi : 111x/menit, reguler, isi tegangan cukup
ii. Pernapasan : 28x/menit, reguler, adekuat
iii. Suhu : 36,8 0C
b. Status Generalis
i. Kepala : DBN
- Tidak ditemukan ada masa maupun benjolan
- Warna rambut hitam tidak mudah dicabut
ii. Mata : kesan mata ikterik
- Konjungtiva palpebra anemis (-/-)
- Sklera ikterik (+/+)
- Mata cekung (-/-)
- Reflek pupil (+/+)
- Pupil isokor
iii. Telinga : DBN
- Normotia
- Low set ear (-)
- Discharge (-)
- Nyeri tarik tragus (-)
- Nyeri tarik auricula (-)
- Nyeri ketok os. Mastoid (-)
iv. Hidung : DBN
- Warna kulit hidung seperti warna sekitarnya
- Masa atau benjolan (-)
- Secret atau darah dari hidung (-)
- Napas cuping hidung (-)
v. Mulut : DBN
- Bibir kering dan pucat (+)
- Sariawan/Stomatitis angularis (-)
- Lidah kotor (-),
- Tepi Lidah hiperemis (-)
- Lidah tremor (-)
- Pernapasan mulut (-)
vi. Kulit : DBN
- Hipopigmentasi (-)
- Hiperpigmentasi (-)
- Ptekiae (-)
vii. Leher : DBN
- Pembesaran KGB (-)
- Pembesaran tiroid (-)
- Trachea terdorong (-)

viii. Thorak :
PARU-PARU
● Inspeksi : DBN

▪ Sikatrik, bekas luka operasi, kemerahan (-)

▪ Bentuk dada Normal, tidak ada dada tong

▪ Hemithorax dextra dan sinistra simetris tidak ada yang tertinggal


saat inspirasi & ekspirasi
▪ Retraksi substernal/chest indrawing (-)
● Palpasi : DBN

▪ Benjolan atau masa (-)

▪ Nyeri tekan (-)

▪ Fremitus vocal (+/+)


● Perkusi : DBN

▪ Sonor di seluruh lapang paru


● Auskultasi :

▪ Suara dasar vesikuler (+/+)

▪ Ronki basah halus nyaring (+/+)

▪ Wheezing (-/-)

▪ Hantaran (-/-)

JANTUNG
● Inspeksi : DBN
 Pulsasi iktus kordis tak tampak
● Palpasi : DBN
 Iktus kordis teraba linea midcalvicula sinistra ICS V
● Perkusi : DBN
 Batas kiri bawah : ICS V linea midclavicula sinistra
2 cm ke medial
 Batas kiri atas : ICS II linea parasternal sinistra
 Batas kanan atas : ICS II linea parasternal dekstra
 Batas kanan bawah : ICS III-IV linea parasternal Sn
● Auskultasi : DBN
 Bunyi jantung I-II regular (+)
 Murmur (-)
 Gallop (-)
ABDOMEN
 Inspeksi :
 Datar
 Tidak Ada Kemerahan
 Tidak ada Massa
 Tidak terlihat gerakan peristaltic usus
 Auskultasi :
 Gerak peristaltik usus (+) 15 kali permenit
 Bising Aorta (-)
 Bising a. Renalis (-)
 Bising a. iliaka (-)
 Perkusi
 Lapang abdomen : Timpani
 Hepar : Lobus kanan 10 cm (N 6-12 cm), Kiri 8 cm (N 4-8 cm)
 Lien : DBN
 Palpasi :
 Supel
 Tidak ada masa atau benjolan
 Nyeri tekan perut kanan atas (+)
 Hepar  Teraba, konsistensi kenyal, tidak ada masa atau benjolan
 Lien Tidak teraba
ix. Ekstremitas

Superior Inferior

Edema -/- -/-

Akral dingin +/+ +/+

Sianosis -/- -/-

Capillary refill time < 2”/ < 2” < 2”/ < 2”

Kesan : Ikterik dan dehidrasi ringan


IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium 25 September 2019 jam 08.30

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

Hemoglobin 12.6 g/dL 0.7-13.1 g/dL

Leukosit 10510 /uL 6000 – 17500 /uL

Trombosit 482000 /uL 229000 – 553000 /uL

Eritrosit 4.67 106/uL 3.7 – 5.7 106/uL

Pemeriksaan Laboratorium 26 September 2019 jam 19.30

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

AST (SGOT) 413.5 U/L <82 U/L

ALST (SGPT) 579.1 U/L <54 U/L

*sampel ikterik

Pemeriksaan Laboratorium 29 September 2019 jam 05.30

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

AST (SGOT) 226.0 U/L <82 U/L

ALST (SGPT) 321.1 U/L <54 U/L

IV. DAFTAR MASALAH


 Anamnesis

 Muntah

 Demam mendadak dan terus-menerus tiap siang hari

 Mual
 Pemeriksaan fisik

o Ikterik pada sclera ODS

 Pemeriksaan penunjang

o Hema II

o SGOT dan SGPT

V. DIAGNOSIS BANDING
1. Drug Induced Hepatitis e.c OAT dan TB paru kasus baru dalam pengobatan
OAT Bulan ke-2

2. Demam Typhoid

VI. DIAGNOSIS KERJA


1. Drug Induced Hepatitis e.c OAT dan TB paru kasus baru dalam pengobatan
OAT Bulan ke-2
VII. INISIAL PLAN
INITIAL PLAN DIAGNOSIS
 Pemeriksaan hema II
 Pemeriksaan SGOT dan SGPT

INITIAL PLAN TERAPI


 Inf. KA-EN 4A 8 tpm
 RL dosis 5 ml/kgBB/jam
6,5 kg x 5 ml = 32 ml/jam
30 𝑚𝑙 𝑥 20 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠
= 10 𝑡𝑝𝑚
60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
 Inj. Ondansetron 2 x ¼ amp
 Paracetamol syr. 250 mg 3 x ½ cth (k/p)

INITIAL PLAN MONITORING


 HR, Nadi (isi dan tegangan), RR, Suhu
 Tanda syok : akral dingin, nadi lemah cepat, capillary refill >2 detik)

 Pembesaran hati, Efusi pleura, Asites, Edem periorbital

 Blance cairan : Intake cairan & Diuresis (Nilai Normal : 1ml/kgBB/jam)

INITIAL PLAN EDUKASI


 Menjelaskan kepada keluarga pasien bahwa anak mengalami peradangan pada
hati sebagai efek samping dari OAT yang dikonsumsi selama 2 bulan.
 Menjelaskan bahwa pengobatan TB paru harus dihentikan sementara
 Menjelaskan rencana program pemeriksaan bahwa anak akan diambil darahnya
untuk mengetahui perkembangan penyakit maupun perbaikan kondisi.
 Berkerja sama dengan orang tua dalam mengawasi tanda-tanda bahaya
 Menganjurkan agar anak banyak makan dan minum (Jus buah, susu)

VIII. PROGNOSIS
Qua ad vitam : dubia ad bonam
Qua ad sanam : dubia ad bonam
Qua ad fungsional : dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai