Anda di halaman 1dari 38

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

A DENGAN GANGGUAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT DI RUANG
RAWAT INAP PENYAKIT DALAM RSUD A. DADI TJOKRODIPO
PROVINSI LAMPUNG

OLEH :

Zakaria 1914901027
Safinah Rhany Zulvia 1914901046
Tsalis Indah Pamungkas 1914901036
Thalita Nur Rahma 1914301035
Meylani Anita Putri 1914901038
Nurul Alifia Anggun 1914901022

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Seminar kasus “Asuhan Keperawatan Pada Tn. A Dengan Gangguan Pemenuhan
Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit Di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Rsud A. Dadi
Tjokrodipo Provinsi Lampung”.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masi ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini fapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.

Bandar Lampung, September 2019

Penyusun
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

A. DEFINISI

Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh
tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah salah satu
bagian dari fisiologi homeostasis. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan
komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan yang
terdiri dari (pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang
menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam
larutan. Cairan dan Elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan
cairan intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan
dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit
ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung
satu dengan yang lainnya, jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada
yang lainnya.

Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu: cairan intraseluler dan
cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berada di dalam sel di
seluruh tubuh, sedangkan cairan ekstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel
dan terdiri dari tiga kelompok yaitu: cairan intravaskuler (plasma), cairan interstitial
dan cairan transeluler.

Cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena metabolisme tubuh
membutuhkan perubahan yang tetap untuk melakukan respons terhadap keadaan
fisiologis dan lingkungan. (Tamsuri.2004).

B. PATOFISIOLOGI
1. Etiologi
Etiologi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit (Burner & Sudarrth, 2002) :
a) Ketidakseimbangan Volume Cairan
1) Kekurangan volume cairan (Hipovolemik)
- Kehilangan cairan dari system gastrointestinal seperti diare, muntah.
- Keringat berlebihan, demam, penurunan asupan cairan per oral,
penggunaan obat-obatan diuretic.
2) Kelebihan volume cairan (Hipervolemik)
Gagal jantung kongestif, gagal ginjal, sirosis, asupan natrium berlebih.
b) Ketidakseimbangan Elektrolit
1) Hiponatremia
Penyakit ginjal insufisiensi adrenal kehilangan melalui gastrointestinal
pengeluaran diuretic.
2) Hipernatremia
Mengkonsumsi sejumlah besar larutan garam pekat, Pemberian larutan
salin hipertonik lewat IV secara iatrogenic.
3) Hipokalemiagastrointestial
Penggunaan diuretic yang dapat membuang kalium, diare, muntah atau
kehilangan cairan lain melalui saluran.
4) Hiperkalemia
Gagal ginjal, dehidrasi hipertonik, kerusakan selular yang parah seperti
akibat luka bakar dan trauma.
5) Hipokalsemia
Pemberian darah yang mengandung sitrat dengan cepat, hipoalbuminemia,
hopoparatiroidisme, difisiensi vitamin D, penyakit-penyakit neoplastik,
pancreatitis.
6) Hiperkalsemia
Metastase tumor tulang, osteoporosis, imobilisasi yang lama.
2. Tanda Dan Gejala

a) Kelelahan
b) Kram otot dan kejang
c) Mual
d) Pusing
e) Pingsan
f) Lekas marah
g) Muntah
h) Mulut kering
i) Denyut jantung lambat
j) Kejang
k) Palpitasi
l) Tekanan darah naik turun
m) Kurangnya koordinasi
n) Sembelit
o) Kekakuan sendi
p) Rasa haus
q) Suhu naik
r) Anoreksia
s) Berat badan menurun
3. Masalah Keperawatan
a) Hipovolemik.
Adalah suatu kondisi akibat kekurangan volume cairan ekstra seluler (CES)
dan dapat terjadi karena kehilangan melalui kulit, ginjal, gastrointestinal,
pendarahan sehingga menimbulkan syok hipovolemik. Mekanisme nya adalah
peningkatan rangsangan saraf simpatis (peningkatan frekuensi jantung,
kontraksi jantung dan tekanan vaskuler), rasa haus, pelepasan hormone ADH
dan adosteron. Gejala: pusing, lemah, letih, anoreksia, mual muntah, rasa
haus, gangguan mental, konstipasi dan oliguri, penurunan TD, HR meningkat,
suhu meningkat, turgor kulit menurun, lidah terasa kering dan kasar, mukosa
mulut kering. Tanda-tanda penurunan berat badan dengan akut, mata cekung,
pengosongan vena jugularis. Pada bayi dan anak adanya penurunan jumlah air
mata.
b) Hipervolemik
Adalah penambahan/kelebihan volume CES dapat terjadi pada saat:
1) Stimulasi kronis ginjal untuk menahan natrium dan air.
2) Fungsi ginjal abnormal, dengan penurunan ekskresi natrium dan air.
3) Kelebihan pemberian cairan.
4) Perpindahan cairan interstisial ke plasma.
5) Gejala: sesak napas, peningkatan dan penurunan TD, nadi kuat, asites,
adema, adanya ronchi, kulit lembab, distensi vena leher, dan irama gallop.
4. Pathway
C. ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN FOKUS
Data Subjektif :
- Nama.
- Umur.
- Jenis Kelamin.
- Pendidikan.
- Pekerjaan.
- Alamat.
- No. Registrasi.
- Diagnosa Medis.
- Tanggal MRS.

Riwayat Kesehatan :

- Keluhan Utama.
- Riwayat Penyakit Sekarang.
- Riwayat Penyakit Lalu.
- Riwayat Penyakit Keluarga.

Riwayat Keperawatan

a. Pola Intake
- Jumlah Cairan yang dikonsumsi.
- Tipe cairan yang biasa dikonsumsi.
b. Pola Eliminasi
- Mual muntah, Diare
- Kebiasaan berkemih.
- Perubahan jumlah maupin frekuensi.
- Karakteristik urine.
c. Evaluasi status kehilangan cairan klien
- Tanda-tanda.
- Edema.
- Rasa haus berlebihan.
- Membran mukosa kering.
d. Proses penyakit yang dapat mengganggu keseimbangan cairan.
- Kanker, luka bakar.

Data Objektif :

Pemeriksaan Fisik :

- Kesadaran : kesadaran cukup atau menurun.


- Kepala : normal atau abnormal.
- Wajah : tampak pucat atau tidak, tampak lemas atau tidak, dll.
- Mata : mata cekung atau cowong, air mata kering atau tidak, dll.
- Mulut & Bibir : Mukosa bibir kering atau lembab, Lidah putih atau tidak,
dll.
- Hidung : normal atau abnormal.
- Leher : adanya pembesaran kelenjar limfa atau tidak.
- Integumen : turgor kulit <2 detik atau tidak, adanya edema atau tidak,
adanya kelemahan otot atau tidak.
- Berat Badan : menurun atau tidak.

2. DIAGNOSA YANG MUNGKIN MUNCUL


a. Gangguan cairan dan elektrolit( kurang dari kebutuhan tubuh)
berhubungan dengan peningkatan output cairan yang berlebihan di tandai
dengan:
-Mual Muntah.
-BAB cair (Diare).
-Keringat yang berlebihan.
b. Gangguan cairan dan elektrolit lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan gangguan mekanisme regulator sekunder akibat gagal ginjal, dll.
3. RENCANA KEPERAWATAN

NO DX NOC NIC RASIONAL


KEPERAWATAN
1. Kekurangan Tujuan: setelah dilakukan tindakan asuhan  Monitor status hidrasi  Untuk mengetahui
Volume Cairan keperawatan diharapkan : (kelembabpan membran mukosa, perkembangan status
 Cairan seimbang nadi adekuat, tekanan darah rehidrasi.
 Hidrasi ortostatik), jika diperlukan.
 Status Nutrisi : intake cairan &
nutrisi, dengan :  Monitor TTV.  Untuk memantau TTV
K.H : px dalam batas normal.

-Mempertahankan urine output sesuai  Kolaborasikan dengan tim medis  Untuk mengganti cairan
dengan usia dan bb, bj urine normal. dengan pemberian cairan IV. yang keluar
 Monitor status cairan termasuk
-Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam intake & output cairan.  Untuk memantau status
batas normal. cairan px.
-Tidak ada tanda-tanda volume cairan turun,  Monitor BB  Untuk memantau BB
elastisitas turgor baik, membran mukosa px.
lembab, tidak ada rasa haus berlebihan.  Anjurkan px menambahan intake  Untuk memenuhi
oral (cairan maupun nutrisi) kebutuhan cairan dan
nutrisi px.
2. Kelebihan Volume Tujuan : setelah dilakukan tindakan asuhan  Pasang urine kateter bila diperlukan  Untuk memonitor jika
Cairan keperawatan diharapkan : output berlebih terus
 Cairan & Elektrolit seimbang menerus.
 Monitor TTV
 Hidrasi, dengan :  Untuk memonitor TTV
dalam batas normal
 Mengetahui tanda-
K.H :  Monitor indikasi retensi atau tanda kelebihan cairan
kelebihan cairan ( cracles, CVP,
-terbebas dari edema. edema, asites)
 Mengontrol BB
 Monitor BB
-terbebas dari kelelahan, kecemasan atau  Mengetahui riwayat
 Tentukan riwayat jumlah dan tipe
kebingungan. dan tipe intake cairan
intake cairan dan eliminasi
dan eliminasi
 Tentukan kemungkinan faktor
resiko dari ketidakseimbangan  Untuk mengetahui
-bunyi nafas bersih tidak dyspneu/ortopneu.
cairan (Hipertermia, terapi diuretik, penyebab kelebihan
kelainan renal, gagal jantung, cairan elektrolit
disfungsi hati)
-menjelaskan indikator kelebihan cairan.
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Diagnostik
- Pemeriksaan darah lengkap (jumlah sel darah, Hb, Hematokrit).
- PH dan Berat jenis urine.
- Pemeriksaan elektrolit serum.
- Analisa gas darah (astrup).
E. PENATALAKSANAAN
1. PENATALAKSANAAN MEDIS
a) Terapi cairan IV.
b) Pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah lengkap.
c) Terapi obat-obatan.
d) Transfusi darah (jika diperlukan).
2. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
a) Menghitung tetesan infus.
Rumus dasar dalam satuan menit

Rumusdasardalamsatuan jam

Faktor tetes infus (Dewasa) :


- Merek Otsuka
Faktor tetes = 15 tetes/ml
- Merek Terumo
Faktor tetes = 20 tetes/ml
b) Rehidrasi oral.
c) Menghitung keseimbangan cairan.
IWL = (15 x BB ) : 24 jam = .... cc/jam
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. A DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN
DASAR CAIRAN DAN ELEKTOLIT

A. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS
Nama : Tn. A
Usia : 79 th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : tidak bekerja
Golongan Darah : O+
Alamat : Jl. Teluk Bone 02
Status : Menikah

II. KELUHAN UTAMA


1. Keluhan Utama Saat MRS (Masuk Rumah Sakit) :
Penurunan Kesadaran

2. Keluhan Utama Saat Pengkajian :


Penurunan Kesadaran

III. DIAGNOSA MEDIS


Anemia, Dispepsia

IV. RIWAYAT KESEHATAN


1. Riwayat Penyakit Sekarang
Keluarga mengatakan pada saat di rumah pada tanggal 1 September 2019 klien
mengalami mual dan muntah sebanyak 5 kali. Keluarga memberi klien tolak angin
untuk mengobati mual dan muntahnya, namun tidak sembuh, klien juga mengalami
batuk batuk yang semakin sering sejak satu bulan yang lalu. Selanjutnya pada 2
September 2019 klien tampak lemah, pucat dan tidak dapat diajak bicara, klien juga
mengalami demam, berkeringat dan menggigil. Kemudian klien dibawa ke rumah
sakit dan diterima di IGD pada pukul 14.00 wib.
Pada saat dilakukan pengkajian di ruang penyakit dalam pada tanggal 2 September
2019 pukul 17.00 wib, kesadaran Delirium (GCS: E4 V2 M5).
Pada tanggal 04 September 2019 klien mengeluh batuk berdahak dan sesak napas.
Klien mengatakan sulit mengeluarkan dahak.

2. Riwayat Kesehatan yang lalu


Keluarga mengatakan klien memiliki sakit maag sejak 10 tahun yang lalu.
Keluarga mengatakan klien memiliki riwayat penyakit TB Paru sejak 1 tahun yang
lalu dan pengobatan hanya 3 bulan.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga


Keluarga mengatakan tidak ada yang memiliki penyakit yang sama seperti yang
dialami klien di dalam keluarga.

RIWAYAT POLA PEMELIHARAAN KESEHATAN KLIEN

1. Pola Aktivitas Sehari-Hari (2 September 2019/ 17.00 wib)


ADL Di Rumah Di rumah sakit
Pola pemenuhan Makan/Minum tgl 1 september Makan / Minum
kebutuhan nutrisi dan 2019 Jumlah : belum makan dan
cairan Jumlah : 1 kali sehari minum sejak tanggal 1
Jenis : september 2019
- Nasi : 1/4 porsi Minum: 200 cc, cairan infuse:
- Lauk : ikan asin RL: 500 cc
- Sayur : sambel terong Terapi injeksi : 44 cc
- Minum : (200 cc dalam AM: 240 cc/kgBB/hari
24 jam terakhir) Pantangan : tidak ada
Pantangan : Tidak ada Kesulitan Makan / Minum :
Kesulitan Makan/Minum: Keluarga mengatakan klien
Keluarga mengatakan klien belum diberi makan karena
tidak mendapatkan asupan tidak sadar.
makan dan minum sejak 24
jam yang lalu. Klien tidak mau
makan, dan jarang minum,
jumlah minuman terakhir ±200
cc.
kebiasaan makan di rumah
sehari-hari makan 1x/hari ¼
porsi. Keluarga mengatakan
klien mengalami penurunan
berat badan 10 kg sejak 3 bulan
terakhir. Klien menjadi lebih
kurus.
Usaha Mengatasi kesulitan :
Tidak ada
Pola Eliminasi BAK BAK
Tidak terkaji, klien mengalami Jumlah: 600 cc
penurunan kesadaran, keluarga Warna: Kuning kecoklatan
tidak mengetahui pola Masalah: Penurunan
eliminasi klien. kesadaran. Klien telah
BAB terpasang DC nomor 16.
Tidak terkaji, klien mengalami BAB
penurunan kesadaran, keluarga Keluarga mengatakan klien
tidak mengetahui pola belum BAB.
eliminasi klien.
Pola Istirahat Tidur - Jumlah/Waktu: 8 jam/hari - Pada tanggal 2/09/2019
- Gangguan Tidur: Tidak ada Klien baru tiga jam di
- Hal-hal yang rawat di RS. Pola tidur
mempermudah tidur: Tidak belum dapat dikaji.
ada.
- Hal-hal yang
mempermudah bangun :
suara berisik.
Pola Kebersihan Diri - Frekuensi mandi: 2 kali - Pada tanggal 04/09/2019
sehari - Keluarga mengatakan
- Frekuensi Mencuci rambut: selama di rawat klien
satu kali dalam dua hari belum mandi dan gosok
- Frekuensi Gosok gigi: 2 kali gig, klien tercium bau
sehari - Klien mengatakan enggan
- Keadaan kuku: terpotong untuk mandi karena
rapi badannya sakit.
- Ganti baju: setiap habis - Keluarga tampak tidak ada
mandi 2x sehari. motivasi untuk
membersikan klien.
Pola Aktivitas Keluarga mengatakan aktifitas Selama di RS semua aktivitas
sehari-hari klien dibantu oleh klien dibantu oleh keluarga
keluarga seperti untuk mandi, dan perawat.
makan, mengganti baju, BAB,
BAK dll.

BALANCE CAIRAN

Cairan intake Jumlah Cairan output Jumlah

Minum: 200 cc, cairan 984 cc Urine: 600 cc 1.670 cc


infuse: RL: 500 cc IWL: 720 cc
Terapi injeksi : 44 cc Muntah:350 cc
AM: 240 cc/kgBB/hari

Total Balance Cairan 984 -1670 = - 686 cc

2. Riwayat Psikologi pada tanggal 03/09/2019


a. Status Emosi
Saat dilakukan pengakajian klien tampak murung, tingkah laku yang menonjol dalam
diri klien yaitu klien tampak sering berbicara dengan nada tinggi. Klien mengatakan
sangat tidak suka dengan kebisingan.
b. Gaya Komunikasi
Apakah klien tampak hati-hati dalam berbicara Tidak
Apakah pola komunikasinya Lambat
Apakah klien menolak untuk diajak komunikasi Tidak
Apakah komunikasi klien jelas Ya
Apakah klien menggunakan bahasa isyarat Tidak
Apakah tipe kepribadian klien Terbuka
c. Pola Pertahanan
Bagaimana mekanisme kopping klien dalam mengatasi masalahnya? Keluarga
mengatakan klien selalu menceritakan keluh kesahnya pada keluarga.
d. Dampak di Rawat di Rumah Sakit
Apakah ada perubahan secara fisik dan psikologis selama klien di rawat di RS?
Tidak ada
e. Kondisi emosi / perasaan klien
Apa suasana hati yang menonjol pada klien Murung
Apakah emosinya sesuai dengan ekspresi wajahnya Ya
3. Riwayat Sosial pada tanggal 03/09/2019
Kepada siapa klien berespon? Keluarga mnengatakan klien selalu berespon terhadap
0keluarga dan perawat.
Siapa orang yang dekat dan dipercaya klien? Keluarga mengatakan orang yang
dipercaya klien adalah istri dan anak klien yang kedua.
Bagaimanakah klien dalam berinteraksi ( aktif / pasif )? Keluarga mengatakan klien
selama di rumah aktif berinteraksi dengan anggota keluarga.
Kegiatan sosial apa yang selama ini diikuti oleh klien ? Keluarga mengatakan
kegiatan sosial yang dilakukan hanya sebatas pengajian/yasinan.
4. Riwayat Spiritual
Kebutuhan untuk beribadah ( terpenuhi / tidak terpenuhi )? Terpenuhi

V. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
2. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital pada tanggal 02/09/2019
Tanda-tanda vital (TTV) yang diperiksa meliputi:
a. Tekanan Darah (TD) : 120/70 mmHg
b. Nadi : 88 x/menit
c. Suhu : 38.50C
d. Respiratory Rate (RR) : 24 x/menit
e. TB : 165 cm, ; BB: 48 Kg.
f. Status gizi : Kurus (IMT: 17)
3. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital pada tanggal 04/09/2019
Tanda-tanda vital (TTV) yang diperiksa meliputi:
g. Tekanan Darah (TD) : 120/70 mmHg
h. Nadi : 88 x/menit
i. Suhu : 38.50C
j. Respiratory Rate (RR) : 24 x/menit

PEMERIKSAAN FISIK pada tanggal 02/09/2019


4. Pemeriksaan Wajah
a. Mata
Inspeksi: rabun jauh di kedua matanya. Konjungtiva anemis.
b. Hidung
Inspeksi: Tidak ada sumbatan jalan nafas.
c. Mulut
Inspeksi : Bersih.
d. Telinga
Inspeksi: Bersih.

5. Pemeriksaan Kepala, Dan Leher


a. Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala (Brakhiocephalus/ bulat), kesimetrisan (+). Hidrochepalu (-),
Luka (-), darah (-), Trepanasi ( - ), rambut tampak kotor (tgl 04/09/2019)
Palpasi: Nyeri tekan ( - )

b. Leher
Inspeksi : peradangan (-), jaringan parut (-), perubahan warna (-), massa ( - )
Palpasi : Pembesaran kelenjar limfe ( - ), pembesaran kelenjar tiroid ( - ), posisi
trakea (simetris), pembesaran Vena jugularis ( - )
6. Pemeriksaan Thoraks/dada
a. Pemeriksaan Paru
INSPEKSI
- Bentuk torak : diameter anterior posterior-transversal=2:1
(Normal chest)
- keadaan kulit : Tidak ada lesi
- Retrasksi otot bantu pernafasan : Retraksi intercosta ( - ), pernafasan cuping
hidung ( - ).
- Pola nafas : Eupnea
- Amati : cianosis ( - ), batuk (-)
PALPASI
- Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : getaran antara kanan dan kiri teraba (sama).
PERKUSI
- Area paru : sonor disemua lapang paru
AUSKULTASI
- Suara nafas Area Vesikuler : ( ronchi )
- Keluhan lain yang dirasakan terkait Px. Torak dan Paru : Tidak ada

b. Pemeriksaan Jantung
INSPEKSI : Ictus cordis ( - ), pelebaran (-)
PALPASI : Pulsasi pada dinding torak teraba : (Kuat)
PERKUSI:
Batas-batas jantung normal adalah :
Batas atas : normal (ICS II )
Batas bawah : normal (ICS V)
Batas Kiri : normal (ICS V Mid Clavikula Sinistra)
Batas Kanan : normal (ICS IV Mid Sternalis Dextra)
AUSKULTASI:
BJ I terdengar (tunggal), (keras) ( reguler)
BJ II terdengar (tunggal), (keras), (irreguler )
Bunyi jantung tambahan : BJ III (- ), Gallop Rhythm (-), Murmur ( - )
Keluhan lain terkait dengan jantung : Tidak ada
7. Pemeriksaan Abdomen

INSPEKSI
- Bentuk abdomen: (cekung), Massa/Benjolan (-), Kesimetrisan (+),
- Bayangan pembuluh darah vena (-)

AUSKULTASI
- Frekuensi peristaltic usus=6 x/menit ( N = 5 – 35 x/menit), Borborygmi (- )

PALPASI
- Palpasi Hepar : diskripsikan: Nyeri tekan (-), pembesaran (-) (hepar tidak
teraba).
- Palpasi Lien : nyeri tekan (-)
- Palpasi Appendik : nyeri tekan ( - ), nyeri lepas ( - )
- Palpasi Ginjal : Bimanual diskripsikan : nyeri tekan( - ), pembesaran ( - ).
(ginjal tidak teraba).

PERKUSI
- Tympani.
- Keluhan lain yang dirasakan terkait dengan Px. Abdomen : Kadang-kadang
sakit di perut kanan.

8. Pemeriksaan Genetalia dan Rektal

a. Genetalia Pria

INSPEKSI
- Rambut pubis (bersih), lesi (- ), benjolan ( - ) Lubang uretra : penyumbatan ( - ),
Hipospadia ( - ), Epispadia ( - )

PALPASI
- Penis : nyeri tekan ( - ), benjolan ( - ), Scrotum dan testis : beniolan ( - ), nyeri
tekan ( - ),
- Kelainan-kelainan yang tampak pada scrotum :
- Hidrochele ( - ), Scrotal Hernia ( - ), Spermatochele ( - ) Epididimal
Mass/Nodularyti ( - ) Epididimitis ( - ), Torsi pada saluran sperma ( - ), Tumor
testiscular ( - )
Inspeksi dan palpasi Hernia :
Inguinal hernia ( - ), femoral hernia ( - ), pembengkakan ( - )

9. Pemeriksaan Punggung Dan Tulang Belakang


Tidak ada deformitas dan nyeri tekan

10. Pemeriksaan Ektremitas/Muskuloskeletal


Tidak ada deformitas dan nyeri tekan, akral teraba dingin

INSPEKSI
- Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas (-), fraktur (-)
- PALPASI
- Oedem : Tidak ada Lingkar lengan: 20 cm.

11. Pemeriksaan Fungsi Pendengaran/Penghidu/tengorokan:

Uji ketajaman pendengaran: Tidak terkaji

Uji Ketajaman Penciuman: Tidak terkaji

Pemeriksaan tenggorokan: Tidak terkaji

12. Pemeriksan Fungsi Penglihatan : Tidak terkaji

13. Pemeriksan Fungsi Neurologis

a. Menguji tingkat kesadaran dengan GCS ( Glasgow Coma Scale )


Menilai respon membuka mata :4
Menilai respon Verbal :2
Menilai respon motorik :5
Setelah dilakukan scoring maka dapat diambil kesimpulan : (Delirium)

b. Memeriksa tanda-tanda rangsangan otak


Peningkatan suhu tubuh ( + ), nyeri kepala (-), kaku kuduk (-), mual –muntah ( + )
kejang ( -) penurunan tingkat kesadaran ( + )

c. Memeriksa fungsi motorik


Ukuran otot (simetris), atropi (-) gerakan-gerakan yang tidak disadari oleh klien ( -)
14. Pemeriksan Kulit/Integument

a. Integument/Kulit

INSPEKSI
- Adakah lesi (-), Jaringan parut (-), berkeringat (+)
PALPASI
- Tekstur (kasar dan kering ), Turgor (tidak elastis) Kelenturan (jelek), Struktur
(keriput), Lemak subcutan ( tebal / tipis ), nyeri tekan (-)
b. Pemeriksaan Rambut
Ispeksi dan Palpasi :Penyebaran: Tidak ada rontok, warna Abu-abu Alopesia ( + )

c. Pemeriksaan Kuku
Inspeksi dan palpasi tampak pucat, bersih dan terpotong rapih

15. Pemeriksaan Penunjang/Diagnostik Medik

A. DARAH LENGKAP : tgl: 02/09/2019 pkl 14.58 wib

Leukosit : 8.4 ( N : 3.500 – 10.000 / µL )


Eritrosit : 2.94 ( N : 1.2 juta – 1.5 juta µL )
Trombosit : 288 ( N : 150.000 – 350.000 / µL )
Haemoglobin : 6.5 ( N : 11.0 – 16.3 gr/dl )
Haematokrit : 20.2 ( N : 35.0 – 50 gr / dl )
B. KIMIA DARAH tgl: 02/09/2019 pkl 14.58 wib

Ureum : 65 ( N : 10 – 50 mg / dl )
Creatinin : 1.4 ( N : 07 – 1.5 mg / dl )
GDS : 65 ( N : 140 – 180 mg / dl )
C. ANALISA ELEKTROLIT : tgl: 02/09/2019 pkl 14.58 wib

Natrium : 44 ( N : 136 – 145 mmol / l )


Kalium :127 ( N ; 3,5 – 5,0 mmol / l )
Clorida : 96 ( N : 98 – 106 mmol / l )
D. PEMERIKSAAN RADIOLOGI :
Rontgen dada: 10/07/2019
-Pada tahap dini tampak gambaran bercak-bercak seperti awan dengan batas tidak
jelas.
-Pada kavitas bayangan berupa cincin.
-Pada kalsifikasi tampak bayangan bercak-bercak padat dengan densitas tinggi.

VI. TINDAKAN DAN TERAPI


Nama Obat Dosis Indikasi Rute
Meringankan gangguan
40 gr / 12 jam (IV)
Omeprazol lambung
Penanggulangan mual dan
4 gr / 12 jam (IV)
Ondansentron muntah
Terapi cairan pengganti
20 tpm (IV)
D5 % dehidrasi
Mencegah kehilangan sodium
500 ml/8jam (IV)
Infus NaCl 3% yang disebabkan dehidrasi
Suplai elektrolit, glukosa, dan
500 ml/24jam (IV)
Aminofluid asam amino

500 ml/12jam Mengatasi dehidrasi isotonik (IV)


Futrolit

3 x 10g/24 jam Terapi anemia Oral


Asam folat

50gr/8 jam Antipiretik Oral


Paracetamol

0.5ml/8jam Antialergi, antiinflamasi (IV)


Dexametason

10mg/24 jam Mencegah alergi Oral


Cetirizine

200mg/8 jam Mengencerkan dahak Oral


Acetylcysteine
Menjaga keseimbangan cairan
500 ml/8 jam IV
Asering dan elektrolit
Menjaga keseimbangan cairan
500 ml/8 jam IV
NS 3% dan elektrolit
B. ANALISA DATA
DATA MASALAH ETIOLOGI
KEPERAWATAN
DS: Hipovolemia Kekurangan intake
Keluarga mengatakan klien cairan
mengalami muntah sebanyak 5
kali sehari sebelumnya ±350 cc
Keluarga mengatakan klien
jarang minum, jumlah minuman
dalam 24 jam terakhir ±200 cc.
DO :
Kesadaran klien delirium GCS
(E4V2M5)
Klien tampak lemah, pucat, akral
dingin, turgor kulit tidak elastis,
konjungtiva anemis
Klien sudah terpasang DC
kateter No. 16
HB : 6.5 g/dL
Urine output:
Urine: 600 cc
IWL: 720 cc
Muntah:350 cc
Input cairan:
Minum: 200 cc, cairan infuse:
RL: 500 cc
Terapi injeksi : 44 cc
AM: 240 cc/kgBB/hari
Balance cairan:
Intake-output: 984 - 1.670 = -
686 cc
DS : Bersihan Jalan Napas Tidak Penumpukan Sekret
- Klien mengatakan batuk Efektif
disertai sesak
- Klien mengatakan sulit
mengeluarkan dahak
DO:
- TD : 110/60 mmHg
- RR : 28x/menit
- N: 84 x/mnt, suhu : 36oC
- Bunyi napas ronchi
- Hasil rontgen: terdapat bercak
putih di paru kanan.
DS: Hipertermi Dehidrasi
-Keluarga mengatakan klien
tampak menggigil
DO:
-Klien tampak berkeringat
-Klien tampak lemah, pucat,
akral dingin, turgor kulit tidak
elastis, konjungtiva anemis
-HB : 6.5 g/dL
-Suhu: 38.50C
DS: Defisit Nutrisi Faktor psikologis
-Keluarga mengatakan klien (keengganan untuk
tidak mau makan. Kebiasaan makan)
makan di rumah sehari-hari
makan 1x/hari ¼ porsi.
-Keluarga mengatakan klien
tidak mendapatkan asupan
makan dan minum sejak 24 jam
yang lalu.
-Keluarga mengatakan klien
mengalami penurunan berat
badan 10 kg sejak 3 bulan
terakhir.
DO:
- Klien tampak lemah, pucat,
turgor kulit tidak elastis,
konjungtiva anemis, mukosa
kering
-Klien tampak kurus
-BB sebelum sakit : 58 kg
-BB selama sakit : 48 kg
-Penurunan BB: 10 kg
-TB : 165 cm
-Status gizi: Kurus (IMT: 17)
-Bising usus : 20 x/mnt
-Kesadaran klien delirium GCS
(E4V2M5)
-otot mengunyah dan menelan
lemah
DS: Defisit Perawatan Diri Kurang minat dan
Klien mengatakan enggan untuk motivasi
mandi karena badannya sakit.
DO:
Keluarga tampak tidak ada
motivasi untuk membersikan
klien.
Klien tercium bau
Rambut tampak kotor

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Hipovolemia b.d Kekurangan intake cairan
B. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif b.d Penumpukan Sekret
C. Hipertermi b.d Dehidrasi
D. Defisit Nutrisi b.d Faktor psikologis (keengganan untuk makan)
E. Defisit Perawatan Diri b.d Kurang minat dan motivasi
D. RENCANA KEPERAWATAN
No Dx. Tujuan Rencana Intervensi Keperawatan Rasional
(SMART)
I Setelah dilakukan asuhan 1. Monitor vital sign 1. Mengetahui keadaan umum klien
keperawatan selama 3x24 jam, 2. Monitor masukan 2. Mempermudah untuk memantau
hipovolemia klien teratasi makanan/cairan dan hitung kondisi klien
dengan kriteria hasil: intake dan output carian 3. Kekurangan cairan dapat
- Tidak ada tanda dehidrasi 3. Catat perubahan turgor kulit, diidentifikasi dengan penurunan
- Hb dalam batas normal membran mukosa turgor kulit, membran mukosa
- Mempertahankan input dan 4. Kolaborasi monitor tingkat kering
output. Hb 4. Mengetahui batas normal Hb
5. Kolaborasi kemungkinan 5. Meningkatkan hemoglobin klien
untuk transfusi dalam batas normal
6. Kolaborasi pemberian cairan 6. Memperbaiki/mempertahankan
IV volume atau tekanan osmotic

II Setelah dilakukan asuhan 1. Monitor suhu 1. Mengetahui


keperawatan selama 3x24 jam, 2. Lakukan kompres hangat peningkatan/pengurangan suhu
hipertermi klien teratasi 3. Instruksikan keluarga pada tubuh
dengan kriteria hasil : klien untuk memakai pakaian 2. Mengetahui perubahan tanda-tanda
- Suhu tubuh dalam batas tipis vital klien
normal (36°C- 37°C) 4. Kolaborasi pemberian 3. Mempermudah penguapan panas
- Akral pasien teraba hangat antipiretik 4. Membantu dalam penurunan panas
- Mukosa bibir lembab

III Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji adanya alergi makanan 1. Mencegah terjadinya alergi
keperawatan selama 3x24 jam, 2. Kolaborasi untuk 2. Menentukan diet yang tepat
defisit nutrisi klien berkurang menentukan diet yang tepat 3. Untuk mengetahui status berat
dengan kriteria hasil: 3. Timbang berat badan klien badan klien
-Asupan nutrisi terpenuhi 4. Kolaborasi pemasangan NGT 4. Untuk membantu memenuhi
-terjadi peningkatan berat 5. Monitor intake makanan nutrisi
badan 5. Memastikan kecukupan kebutuhan
nutrisi
IV Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji ttv 1. Mengetahui tanda-tanda vital
keperawatan selama 3x24 2. Auskultasi dada untuk 2. Pernapasan bising, ronchi, dan
jam,bersihan jalan napas klien karakteristik bunyi napas atau mengi menunjukkan tertahannya
efektif dengan kriteria hasil: adanya sekret sekret atau obstruksi jalan napas
-Tidak ada suara napas 3. Berikan posisi semi fowler 3. Posisi duduk memungkinkan
tambahan 4. Bantu dengan instruksikan ekspansi paru meningkat
-Jalan napas bersih untuk napas dalam dan batuk 4. Penekanan menguatkan upaya
-TTV dalam batas normal efektif batuk untuk memobilisasi dan
Tidak ada sekret 5. Kolaborasi pemeriksaan membuang sekret
dahak 5. Mencukupi kebutuhan oksigen
6. Kolaborasi pemberian
oksigen
V Setelah dilakukan asuhan 1. Mempertimbangkan budaya 1. Agar tidak menyinggung
keperawatan selama 3x24 jam, ketika mempromosikan kebudayaan klien
defisit perawatan diri teratasi: aktifitas perawatan diri
-Klien tampak terawat 2. Mengajarkan keluarga cara 2. Agar klien dapat bersih dan terawat
-Klien bersih dan wangi memandikan di tempat tidur
3. Motivasi klien dan keluarga 3. Untuk memotivasi klien dan
untuk melakukan perawatan keluarga agar terjaga
diri kebersihannya
E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI EVALUASI
Tgl & Jam Tindakan paraf Tgl & Jam Evaluasi paraf
02/09/2019 02/09/2019
17.10 1. Monitoring vital sign Nurse S:
17.15 2. Mencatat perubahan turgor kulit, membran Nurse 22.00 -Keluarga mengatakan klien masih Nurse
mukosa mengalami penurunan kesadaran
17.16 3. Memberikan cairan IV (NaCl 3% 30 tpm, Nurse O:
21.00 aminofluid 20 tpm, futrolit 20 tpm) 22.00 -Kesadaran delirium GCS (E4V2M5)
22.00 4. Memberikan transfusi darah Nurse TD: 120/90 mmHg N: 88x/menit
5. Monitoring masukan makanan/cairan dan Nurse S: 37.3°C RR: 24x/menit
hitung intake dan output carian 22.00 -Turgor kulit klien tidak elastis,
membran mukosa lembab
22.00 -Cairan yang sudah masuk:
Infus : 1100 cc
22.00 Tranfusi darah (PRC) : 480 cc
Obat injeksi: 44 cc
AM: 240 cc
Cairan yang keluar:
Urin : 1000 cc
IWL : 720 cc
NGT: 240 cc
1864 – 1960 = - 96 cc
A:
Hipovolemia b.d kekurangan intake
cairan belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan:
- Monitor vital sign
- Berikan transfusi
- Kolaborasi cek Hb
- Pertahankan cairan IV

S:
17.10 1. Melakukan kompres hangat Nurse 20.00 -Keluarga mengatakan demam klien Nurse
17.10 2. Menginstruksikan keluarga pada klien untuk Nurse sudah turun
memakai pakaian tipis O:
17.10 3. Memberikan antipiretik Nurse 20.00 -Klien telah dilakukan kompres hangat
20.00 4. Monitoring suhu Nurse 20.00 -Klien telah menggunakan pakaian
yang tipis
20.00 -Klien telah diberikan paracetamol 5%
mg/oral
Suhu: 37.3°C
A:
Hipertermi b.d Dehidrasi sudah teratasi
P: Intervensi selesai
S:
17.10 1. Mengkaji adanya alergi makanan Nurse 17.11 -Keluarga mengatakan klien tidak Nurse
17.10 2. Memberikan diet klien yang tepat (diit cair pada Nurse memiliki alergi terhadap makanan
klien) tertentu
17.20 3. Melakukan pemasangan NGT Nurse 17.12 -Keluarga mengatakan mengetahui
17.21 4. Monitoring intake makanan klien Nurse makanan tambahan yang dibutuhkan
18.00 Nurse klien yaitu buah alpukat dan jeruk
O:
17.21 -Klien mendapatkan diet cair
17.25 -Klien telah terpasang NGT
18.00 -Klien telah diberi makan dan
menghabiskan makanannya
A:
Defisit Nutrisi b.d faktor psikologis
(keengganan untuk makan) belum
teratasi
P: Intervensi dilanjutkan:
-Memberikan diet klien yang tepat
-Monitor intake makanan klien
IMPLEMENTASI EVALUASI
Tgl & Jam Tindakan paraf Tgl & Jam Evaluasi paraf
03/09/2019 03/09/2019 S:
08.00 1. Monitoring vital sign Nurse 08.00 -Keluarga mengatakan klien sudah
08.00 2. Memberikan cairan IV (asering, aminofluid 20 Nurse dapat diajak bicara Nurse
08.00 tpm, futrolit 20 tpm, NS 3%) O:
3. Monitoring masukan makanan/cairan dan Nurse 08.00 -Kesadaran composmentis GCS;
hitung intake dan output carian E4V5M6
4. Monitoring Hb klien Nurse 22.00 -TD: 120/80 mmHg N: 86x/menit
Nurse S: 37.3°C RR: 24x/menit
22.00 -Turgor kulit klien elastis, membran
mukosa lembab
22.00 -Cairan yang sudah masuk:
Minum: 120 cc
Infus : 2000 cc
Tranfusi darah (PRC) : 240 cc
AM: 240 cc
Cairan yang keluar:
Urin : 1200 cc
IWL : 720 cc
NGT: 400 cc
Balance cairan: 2360 – 2420 = -60 cc
Hb : 9.6 g/dL
A:
Hipovolemia b.d kekurangan intake
cairan teratasi
P: Intervensi selesai
S:
16.00 1. Memberikan diet yang tepat(diet cair) Nurse 17.12 -Klien mengatakan menghabiskan Nurse
16.00 2. Monitoring intake makanan klien Nurse seluruh porsi makanannya
O:
Nurse 17.21 -Klien mendapatkan diet cair
Nurse 17.25 -Klien telah diberi makan dan
Nurse menghabiskan makanannya
A: Defisit Nutrisi b.d faktor psikologis
(keengganan untuk makan) teratasi
P: Intervensi selesai
04/09/2019 04/09/2019 S:
08.00 1. Memonitor ttv Nurse 08.06 -Klien mengatakan sesak berkurang
08.03 2. Mengauskultasi dada untuk karakteristik bunyi Nurse 08.06 -Klien mengatakan masih batuk batuk
napas atau adanya sekret terus
08.04 3. Memberikan posisi semi fowler Nurse O:
08.05 4. Menginstruksikan untuk napas dalam dan batuk Nurse 08.02 -TD: 120/80 mmHg N:66x/menit
efektif S: 37.3°C RR: 30x/menit
08.07 5. Melakukan pemeriksaan dahak Nurse 08.04 -Suara nafas : Ronchi
6. Memberikan terapi oksigen 5 lt via nasal kanul Suara perkusi: Hipersonor di dada
kanan
08.05 -Klien telah diberikan posisi semi
fowler
08.06 -Klien mampu melakukan tehnik nafas
dalam dan batuk efektif
08.08 -Klien telah diberikan terapi oksigen 5
lt (nasal kanul)
Hasil rontgen: terdapat bercak putih di
paru kanan.
A:
Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d
penumpukan sekret belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan:
-Kaji ttv
-Monitor Auskultasi dada
-Monitor pemberian oksigen
S:
09.00 1. Mempertimbangkan budaya klien ketika Nurse 09.01 -Klien mengatakan mandi 2 kali sehari Nurse
09.02 mempromosikan aktifitas perawatan diri pagi dan sore
2. Mengajarkan keluarga cara memandikan klien di Nurse O:
tempat tidur 09.22 -Klien sudah dimandikan
-Klien tampak bersih dan wangi
3. Motivasi klien dan keluarga untuk melakukan
09.20 Nurse A: Defisit Perawatan diri b.d
perawatan diri
penurunan motivasi dan minat teratasi
P: Intervensi selesai

05/09/2019 05/09/2019
08.00 1. Memonitor ttv Nurse S:
08.03 2. Mengauskultasi dada untuk karakteristik bunyi Nurse 08.06 -Klien mengatakan sesak berkurang
napas atau adanya sekret 08.06 -Klien mengatakan masih batuk batuk
08.04 3. Monitor terapi oksigen 5 lt via nasal kanul Nurse terus
O:
08.02 -TD: 120/80 mmHg N: 60x/menit
S: 36.8°C RR: 30x/menit
08.04 -Suara nafas : Ronchi
08.05 -Suara perkusi: Hipersonor di dada
kanan
08.06 -Hasil lab: BTA +
Hasil Rontgen: Terdapat bercak putih
di paru kanan
08.08 -Klien tetap diberikan terapi oksigen 5
lt (nasal kanul)
A:
Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d
penumpukan sekret belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan:
-Kaji ttv
-Monitor Auskultasi dada
-Monitor pemberian oksigen
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Cairan tubuh merupakan media semua reaksi kimia di dalam sel. Tiap sel
mengandung cairan intraseluler (cairan di dalam sel) yang komposisinya paling cocok
untuk sel tersebut dan berada di dalam cairan ekstraseluler (cairan di luar sel) yang
cocok pula.
Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu : cairan intraseluler dan
cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berda di dalam sel di seluruh
tubuh, sedangkan cairan akstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri
dari tiga kelompok yaitu : cairan intravaskuler (plasma), cairan interstitial dan cairan
transeluler. Cairan tubuh terdiri dari air (pelarut) dan substansi terlarut (zat terlarut).

B. Saran
Demikian makalah yang telah kami susun, semoga dengan makalah ini dapat
menambah pengetahuan serta lebih bisa memahami tentang pokok bahasan makalah ini
bagi para pembacanya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

Burrner & Suddarth. 2002.anatomi & fisiologi. Jakarta:EKG

Nanda International. 2013.Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi.


Jakarta:EGC

Tamsuri, anas. 2004. Klien dengan gangguan cairan/ elektrolit seri asuhan
keperawatan.Jakarta:EGC

Kozier, dkk. 2010. Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses, dan
praktik Volume 2, Edisi 7. Jakarta : EGC.

Tarwoto & Wartonah. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses


Keperawatan Edisi 4. Salemba Medika: Jakarta

Repository USU. BAB 2 PENGELOLAAN KASUS. http://repository.usu.ac.id/


bitstream/123456789/45296/4/Chapter%20II.pdf (Diunduh tanggal 19 Mei
2017)
Wilkinson, J. M. 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan dengan Kriteria Hasil
(NOC ) dan Intervensi (NIC). EGC: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai