Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ria Aprilia

Kelas : Akuntansi KP1 2016


NIM : 1662042

ETIKA BISNIS DAN PROFESI


BAB Keadilan Dan Tinjauan Etis Terhadap Sistem Ekonomi Dan Keuntungan Sebagai Tujuan
Perusahaan
PERTANYAAN
1. Menurut anda bagaiman peran keadilan dalam ekonomi bisnis? Jelaskan!
2. Keuntungan yang didapatkan perusahan tentu saja sangat bermanfaat bagi perusahaan
itu sendiri, lalu menurut anda apa saja manfaat yang didapatkan stakeholder dari
keuntungan perusahaan?
3. Bagaimana hubungan antara etika dengan ilmu ekonomi? Jelaskan!
4. Tindakan ekonomi yang dilakukan seorang pebisnis seringkali menyalahi perilaku etis
yang hanya mementingkan kepentingan dan keuntungan individu. Menurut anda, apa
saja tindakan ekonomi yang mencerminkan perilaku etis?
5. Apakah ‘keuntungan sebagai tujuan perusahaan’ dapat menimbulkan perilaku tidak etis
suatu perusahaan?

JAWABAN
1. Keadilan memiliki peran yang sangat penting dalam ekonomi dan bisnis. Karena
menyangkut barang yang diincar banyak orang untuk memiliki atau memakai.
Keadilan, sebagaimana kemakmuran merupakan tujuan yang dicita-citakan dan terus-
menerus diupayakan. Karena keadilan sosial tidak mungkin mencapai kesempurnaan.
Masyarakat bisa hidup dengan baik jika memberi tempat kepada nilai-nilai moral. Dan
dalam konteks ekonomi dan bisnis salah satu nilai moral terpenting adalah keadilan.
2. Manfaat keuntungan bagi stakeholder :
a. Pelanggan
1) Memperoleh produk yang aman dan berkualitas
2) Memperoleh pelayanan yang memuaskan
b. Pemasok
1) Meneriman pembayaran tepat waktu
2) Memperoleh order secara teratur
c. Pemodal
1) Pemegang saham memperoleh deviden
2) Kreditur menerima bunga dan pengembalian pokok pinjaman sesuai dengan
yang sudah ditetapkan
d. Karyawan
1) Memperoleh gaji yang wajar dan kepastian keberlangsungan pekerjaan
3. Ilmu ekonomi menyediakan berbagai pertimbangan yang berkaitan dengan berbagai
pilihan yang bersifat ekonomi baik bagi individu maupun perusahaan.
Etika memberikan berbagai pertimbangan selain pertimbangan bersifat ekonomi
dengan berbagai alasannya, termasuk kebenaran, keadilan dan nilai-nilai diluar
ekonomi.
Reputasi perusahaan yang baik yang dilandasi oleh etika ekonomi merupakan sebuah
competitive advantage yang sulit ditiru. Oleh karena itu, perilaku etik penting
diperlukan untuk mencapai sukses jangka panjang dalam sebuah bisnis.
4. Tindakan ekonomi yang mencerminkan perilaku etis:
a. Menggunakan bahan baku yang harganya murah, teapi mutunya tetap berkualitas
b. Tidak membuang sisa produksi atau limbah sembarangan
c. Bersaing secara sehat dengan pebisnis lain
d. Jujur, ramah dan sopan
5. Kalau memaksimalkan keuntungan menjadi satu-satunya tujuan perusahaan, dengan
sendirinya akan timbul keadaan yang tidak etis. Semua akan dikerahkan dan
dimanfaatkan demi tercapainya tujuan itu, termasuk karyawan yang bekerja dalam
perusahaan itu. Memperalat karyawan karena alasan apa saja berarti tidak menghormati
mereka sebagai manusia.
Maksimalisasi keuntungan hanya dimaksud sebagai sekadar model ekonomis yang
diharapkan akan memberi arah kepada strategi ekonomis yang bisa berhasil.
Studi sejarah menunjukkan bahwa maksimalisasi keuntungan sebagai tujuan usaha
ekonomis memang bisa membawa akibat kurang etis.
Nama : Ria Aprilia
Kelas : Akuntansi KP1 2016
NIM : 1662042

ETIKA BISNIS DAN PROFESI


BAB Perspektif Etika Dalam Pemasaran
PERTANYAAN
1. Menurut anda bagaimana perspektif etika dalam pemasaran?
2. Bagaimana cara melakukan pemasaran/promosi dengan menggunakan etika bisnis?
3. Konsumen adalah raja dan harus diperlakukan dengan baik. Apakah pepatah tersebut
sudah sesuai dengan tuntutan etis dan menurut anda apa saja masalah etis yang sering
terjadi dalam hal seputar konsumen?
4. Iklan seringkali digunakan sebagai media pemasaran. Menurut anda apa saja indikator
penilaian etis terhadap iklan itu sendiri?
5. Sebutkan dan jelaskan salah satu kasus etika dalam periklanan!
JAWABAN
1. Dalam setiap produk harus dilakukan promosi untuk memberitahukan atau
menawarkan produk atau jasa agar mudah dan cepat dikenali oleh masyarakat dengan
harapan kenaikan pada tingkat pemasarannya.
Promosi sangat diperlukan untuk dapat membuat barang produksi menjadi diketahui
oleh publik dalam. Dalam pemasaran diperlukan etika-etika yang mengatur bagaimana
cara berpromosi yang baik dan benar serta tidak melanggar peraturan yang berlaku,
etika ini juga diperlukan agar dalam berpromosi tidak ada pihak-pihak yang dirugikan
oleh teknik promosi.
2. Dalam menciptakan etika bisnis, Dalimunthe (2004) menganjurkan untuk
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
a. Pengendalian diri
Artinya, pelaku-pelaku bisnis mampu mengendalikan diri mereka masing-masing
untuk tidak memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun
b. Pengembangan tanggungjawab sosial
Pelaku bisnis dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam
bentuk “uang” dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks
lagi
c. Mempertahankan jati diri
Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya
perkembangan informasi dan teknologi adalah salah satu usaha menciptakan etika
bisnis
d. Menciptakan persaingan yang sehat
Persaingan dalam dunis bisnis perlu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas,
tetapi persaingan tersebut tidak mematikan yang lemah, dan sebaliknya harus
terdapat jlinan yang erat antara pelaku bisnis besar dan golongan menengah ke
bawah, sehingga dengan perkembangannya perusahaan besar mampu memberikan
spread effect terhadap perkembangan sekitarnya. Untuk itu dalam menciptakan
ersaingan perlu ada kekatan-kekuatan yang seimbang dalam dunis bisnis tersebut
3. Memang benar jika konsumen adalah raja, karena bagaimanapun konsumen harus
diperlakukan dengan baik secara moral bukan hanya untuk memenuhi tuntutan etis
melainkan juga syarat untuk mencapai keusksesan bisnis.
Namun, seringkali meskipun sebutan konsumen sebagai raja, akan tetapi daya belinya
seringkali rendah, konsumen tidak memiliki keahlian atau pengetahuan khusus tentang
suatu produk di pasaran, sehingga mereka seringkali menjadi korban penipuan. Atas
alasan tersebut bisnis memiliki kewajiban moral untuk melindungi konsumen.
4. Terdapat empat faktor yang harus diperitmbangkan dalam menerapkan prinsip=prinsip
etis:
a. Maksud si pengiklanan
Jika produk yang diiklankan merugikan konsumen atau dengan sengaja
menjelekkan produk pesaing, maka iklan tersebut menjadi tidak etis
b. Isi iklan harus benar dan tidak menyesatkan
c. Keadaan publik yang tertuju
Dalam hal ini publik merupakan orang dewasa normal yang memiliki informasi
yang cukup tentang produk atau jasa yang diiklankan. Namun harus diperhatikan
bahwa mutu publik bisa berbeda-beda. Ada masyarakat dengan pendidikan tinggi
atau rendah, ada masyarakat dengan tingkat ekonomi yang lebih tinggi dan lebih
rendah
d. Kebiasaan di bidang periklanan memiliki tradisi sendiri dalam penyajiannya.
Bagaimana orang menerima iklan tergantung dari pemahaman mereka
5. Beberapa kasus :
a. Iklan Filma di RCTI dianggap tidak etis karena menggunakan kata-kata yang
kurang sopan. Yang dipermasalahkan adalah kalimat “bila ingin minyak goreng
yang murni, jernih, lezat, sehat gunakan akal sehat pilihlah Filma”
b. Tiket gratis dari Bouraq maskapai Bouraq mengiklankan bahwa dengan
menukarkan 10 tiket akan diberikan 1 tiket gratis. Pada iklan media cetak tanpa
diserta keterangan apapun. Keterangan lebih lengkap hanya diberikan di kantor
perwakilam Bouraq. Hal ini dapat dikategorikan iklan tidak etis karena
menyebabkan konsumen merasa tertipu.

Anda mungkin juga menyukai