NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh:
Nur Baiti Ratnasari
201510104444
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh:
Nur Baiti Ratnasari
201510104444
INTISARI
ABSTRACT
Objective: The objective of the study was to analyze the correlation between protein
consumption and recovery process of perineum wound on postpartum mothers at
Panembahan Senopati Regional Hospital Bantul in 2018.
Method: The study applied analytic description method with cross sectional
approach. The location of the study was Panembahan Senopati Regional Hospital
Bantul. The population was post partum mothers experienced perineum wound as
many as 89 people, and the samples were 30 people. Sampling technique used
accidental sampling. Data analysis used Fischer exact test.
Result: The result of univariate analysis with good protein consumption was 28
people (93.3%). Mothers with complete recovery were 28 people (93.3%). Fisher
exact test obtained p value 0.002 < α (0.05), so there was correlation between protein
consumption pattern and perineum wound recovery process on post partum mothers
at Panembahan Senopati Region Hospital.
Total 30 100%
Sumber : pengolahan data primer januari
tahun 2018 PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel 4.2 1. Pola konsumsi protein
menunjukkan bahwa ibu nifas yang Berdasarkan tabel 4.4 diperoleh
mengkonsumsi protein yang baik nilai baik pada pola konsumsi protein
sebanyak 28 Orang (93,3%) dan ibu lebih banyak yaitu 28 orang yang
nifas yang mengkonsumsi protein mengkonsumsi protein dengan baik
kurang baik sebanyak 2 Orang (6,7%) dengan jawaban kuesioner yaitu >50%
Tabel 4.2 distribusi frekuensi dari pada yang tidak mengkonsumsi
penyembuhan luka perineum protein dengan baik yaitu 2 orang
No Penyembuhan N % dengan jawaban kuesioner yaitu <50%.
luka perineum Budaya yang masih beranggapan bahwa
1 Sembuh 28 93,3% mengkonsumsi protein dapat membuat
2 Tidak sembuh 2 6,7% luka jahitan menjadi lama sembuh dan
Total 30 100% berbau amis. Oleh karena itu masih ada
Sumber : pengolahan data primer januari responden yang takut mengkonsumsi
tahun 2018 makanan yang mengandung banyak
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan protein karena responden masih percaya
bahwa ibu nifas dengan luka mitos.
perineumnya sembuh sebanyak 28 Hal ini sejalan dengan teori
Orang (93,3%) dan ibu nifas dengan luka Gerardus Mulder (1802-1880), karena ia
perineumnya tidak sembuh sebanyak 2 berpendapat bahwa protein adalah zat
Orang (6,7%) yang paling penting dalam setiap
organisme. Protein mempunyai fungsi
3. Analisa bivariat khas yang tidak dapat digantikan oleh
Analisa bivariat dalam penelitian zat gizi lain, yaitu membangun serta
ini menggunakan uji fisher exact test, memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.
karena pada hasil analisis 3 cells lebih Selain itu oleh teori Ambarwati 2008,
dari 20% maka menggunakan uji fisher manfaat protein adalah Mempercepat
exact test. Uji fisher exact test dilakukan pengembalian alat-alat kandungan
untuk mengetahui hubungan dari pola seperti sebelum hamil, Untuk
konsumsi protein dengan proses meningkatkan produksi ASI dan
penyembuhan luka perineum pada ibu Membantu mempercepat penyembuhan
nifas. Hasil fisher exact test dapat luka perineum. Sedangkan penelitian
dilihat pada tabel sebagai berikut : Elvayanie dan Sumarmi (2003) cit
Nurhikmah (2009) di wilayah kerja
Puskesmas Turak Kabupaten Hulu
sungai utara propinsi Kalimantan
Selatan, masyarakat setempat memiliki Hal ini sejalan dengan teori
keyakinan berkaitan dengan pantang Almatsier (2009). Kebutuhan protein
pada masa nifas yaitu ibu nifas pantang meningkat karena berguna untuk proses
makan ikan (ikan bersisik, ikan tauman) kesembuhan sehabis melahirkan dan
karena diyakini ikan membuat daerah untuk memproduksi air susu yang cukup
genetalia gatal dan berbau, pantang untuk menyehatkan bayi. Protein dari
makanan pedas dan asam karena bisa makanan harus diubah menjadi asam
menyebabkan bayi diare, pantang makan amino sebelum diserap oleh sel mukosa
buah tertentu karena bisa menyebabkan usus dan dibawa ke hati melalui
air susu terasa asam dan bayi tidak mau pembuluh darah vena portae. Sumber
menyusu. protein dapat diperoleh dari protein
Pola konsumsi protein dapat hewani (ikan, udang, kerang, kepiting,
dipengaruhi oleh karakteristik daging ayam, hati, telur, susu, dan keju)
pendidikan terakhir yang dimiliki dan protein nabati (kacang tanah, kacang
responden yang pendidikan terakhir dari merah, kacang hijau, kedelai, tahu, dan
2 responden yang pola konsumsi tempe). Sumber protein terlengkap
proteinnya kurang baik yaitu SMP 1 terdapat dalam susu, telur, dan keju,
orang dan SMA 1 orang. Karena tinggi ketiga makanan tersebut juga
rendahnya pendidikan dapat mengandung zat kapur, zat besi, dan
mempengaruhi seseorang terhadap vitamin B. Pola konsumsi yang baik
penerimaan informasi, disini khususnya untuk ibu nifas adalah setiap kali makan
informasi tentang pengetahuan mengkonsumsi protein hewani dan
mengkonsumsi protein pada ibu nifas protein nabati (Ambarwati dkk, 2008).
yang dapat mempengaruhi proses Hasil penelitian ini sesuai dengan
penyembuhan luka perineum. penelitian yang dilakukan Suprabowo
2. Proses penyembuhan luka perineum. (2006) kepercayaan masyarakat suku
Berdasarkan hasil penelitian proses Dayak tentang pantangan makanan pada
penyembuhan luka perineum didapatkan ibu nifas yaitu ibu yang baru melahirkan
hasil yaitu ibu yang luka perineumnya dipantang untuk tidak makan daging,
sembuh sebanyak 28 orang, pada saat telur, ikan, sayuran yang bersifat dingin
observasi ibu-ibu yang luka jahitannya seperti labu air, timun, perenggi (waluh),
sembuh semua mengkonsumsi protein dan sayuran berbumbu, lamanya
dengan baik dilihat dari kuesioner pantangan tergantung dari jenis
dengan jawaban > 50% dan didapatkan makanannya. Makanan yang dianjurkan
hasil luka jahitan perineum sudah kering yaitu nasi putih dengan garam dan daun
dan menyatu . dan ibu yang perineumnya bungkal selama 3 hari. Dari penelitian
tidak sembuh sebanyak 2 orang luka penelitian tersebut terlihat bahwa tiap
perineum tidak sembuh setelah 7 hari daerah memiliki kepercayaan yang
pasca persalinan karena ibu kurang berbeda tentang makanan yang pantang
mengkonsumsi protein dan masih dikonsumsi ibu nifas. Pantang makanan
beranggapan konsumsi banyak protein pada masa nifas dapat menurunkan
dapat menyebabkan lama penyembuhan asupan gizi ibu yang akan berpengaruh
luka jalan lahir. Dan dilihat dari terhadap kesehatan ibu dan produksi air
kuesioner jawaban ibu tersebut < 50%. susu. Sehingga kecukupan gizi bayi juga
pada saat observasi 2 responden yang akan berpengaruh. Perilaku pantang
luka perineumnya tidak sembuh terdapat makanan tidak sesuai dengan anjuran
luka jahitannya masih terlihat basah, untuk mengkonsumsi makanan yang
jahitan belum menyatu dengan kulit dan mengandung karbohidrat, sayuran, buah,
berbau busuk. protein hewani, protein nabati serta
banyak minum setiap hari (Suprabowo, 2. Ibu yang luka perineumnya
2006). sembuh sebanyak 28 orang
(93,3%) dan ibu yang perineumnya
3. Hubungan pola konsumsi protein tidak sembuh selama sebanyak 2
dengan proses penyembuhan luka orang (6,7%)
perineum pada ibu nifas. 3. Ada hubungan antara pola
Berdasarkan hasil penelitian ini konsumsi protein dengan proses
dapat disimpulkan bahwa konsumsi penyembuhan luka perineum pada
protein dengan proses penyembuhan ibu nifas di RSUD panembahan
luka perineum didapatkan hasil senopati bantul. Hasil uji fisher
sebanyak 28 orang yang pola exact test menunjukkan nilai
konsumsi proteinnya baik dan luka signifikan p-value 0,002
perineumnya sembuh setelah 7 hari. SARAN
Kemudian 2 orang pola konsumsinya Berdasarkan hasil penelitian dan
kurang baik dan luka perineumnya pembahasan yang telah dilakukan,
tidak sembuh setelah 7 hari. Dari data beberapa saran yang dapat diberikan
tersebut dapat kita simpulkan bahwa untuk beberapa pihak adalah sebagai
28 responden yang luka perineumnya berikut :
sembuh lebih banyak yaitu 28 1. Bagi responden
responden. Sehingga pola konsumsi Diharapkan responden mengetahui
yang baik dapat mempengaruhi jenis protein yang akan dikonsumsi
proses penyembuhan luka perineum. saat nifas yang dapat mempercepat
Sesuai dengan penelitian yang proses penyembuhan luka perineum
dilakukan oleh Endah,dkk (2015) dan melakukan kontrol ulang jahitan
Faktor gizi terutama protein hewani ke tenaga kesehatan minimal 2 kali
akan sangat mempengaruhi terhadap seminggu atau jika ada keluhan.
penyembuhan luka perineum karena 2. Bagi penelitian selanjutnya
penggantian jaringan sangat Diharapkan di masa yang akan
membutuhkan protein. Dengan datang dapat digunakan sebagai salah
mengkonsumsi makanan protein satu sumber data untuk penelitian
hewani pada ibu nifas maka proses selanjutnya berdasarkan faktor
penyembuhan luka perineum akan lainnya, variabel yang berbeda,
semakin cepat sembuh dan kering. jumlah sampel yang lebih banyak,
Berdasarkan hasil uji fisher exact tempat yang berbeda, desain yang
test didapatkan nilai p-value 0.002 <α lebih tepat dan tetap berhubungan
(0.05) yang artinya terdapat hubungan dengan penyembuhan luka perineum
antara pola konsumsi protein dengan pada ibu nifas.
proses penyembuhan luka perineum 3. Bagi RSUD panembahan senopati
pada ibu nifas di RSUD panembahan Diharapkan pihak rumah sakit
senopati bantul dan bidan pelaksana dapat
memberikan edukasi pada pasien
SIMPULAN terkait pola konsumsi protein untuk
Berdasarkan penelitian yang penyembuhan luka perineum, dan
dilakukan di RSUD panembahan memberi jadwal pada pasien kontrol
senopati bantul tahun 2018. Dapat ulang jahitan perineum minimal 2 kali
ditarik kesimpulan : seminggu.
1. Ibu dengan pola konsumsi protein
yang baik sebanyak 28 orang
(93.3%) dan pola konsumsi yang
kurang baik sebanyak 2 orang
(6,7%)
DAFTAR PUSTAKA Dinkes DIY, 2011 Tersedia dalam
Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar www.depkes.go.id/resources/dow
Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia nload/...2011/P.Prov.DIY_11.pdf
Pustaka Utama diakses pada 20 Februari 2016
Ambarwati, E, & Wulandari, D 2008.
Asuhan Kebidanan Nifas. Erna Rahmawati , Nining Tyas
Yogyakarta: Mitra Cendikia. Triatmaja (2015) Hubungan
(hlm: 97-115). Pemenuhan Gizi Ibu Nifas
Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian : Dengan Pemulihan Luka
Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Perineum jurnal wiyata Vol. 2
Revisi). Jakarta : Rineka Cipta No. 1 Tahun 2015 P-ISSN 2355-
6498 |E-ISSN 2442-6555 tersedia
Badan Pusat Statistik DIY. 2015. Daerah dalam file:///C:/Users/Ratnasari-
Istimewa Yogyakarta Dalam PC/Downloads/30-59-1-
Angka 2015. Badan Pusat SM%20(3).pdf diakses pada 20
Statistik DIY, Yogyakarta. desember 2017
Baliwati, Y. F., Khomsan, A. & Evicenna, N. (2010). Hubungan
Dwiriani, C. M 2009, Pengantar Pengetahuan Ibu Post Partum
Pangan dan Gizi, Penebar tentang Perawatan Luka
Swadaya, Jakarta. Laserasi dengan Praktik
Perawatan Luka Laserasi
Baumali A. 2009. Pemenuhan Zat Gizi Perineum di BPS Uut maschom
Ibu Nifas dan Budaya Se’l pada Kecamatan Semarang Timur
Masyarakat Suku Timor Dawan Kota Semarang, Universitas
di Kecamatan Molo Selatan Muhammadiyah Semarang. KTI
Kabupaten Timor Tengah
Selatan. Universitas Gajah Mada. Hamilton, (2010). Masa Kehamilan dan
Tesis. Persalinan. Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo
Depkes RI ,2013 Tersedia dalam
www.depkes.go.id/.../structure- Hartiningtiyaswati S (2010) Hubungan
publikasi-pusdatin-profil- Pemenuhan Gizi Ibu Nifas
kesehatan.html diakses pada 20 Dengan Pemulihan Luka
Februari 2016 Perineum. Jurnal Wiyata, Vol. 2
No. 1 Tahun 2015
Depkes RI. 2010, Program Safe
Motherhood di Indonesia, Hidayat. (2011). Metode Penelitian
Jakarta: Ditjen Bina Kesehatan Kebidanan Dan Teknik Analisis
Masyarakat. Data. Jakarta; Salemba Medica
Derek dan Jones, Llewellyn,. 2011. H.R Muslim.
Dasar-Dasar Obstetri dan Https://ackogtg.wordpress.com/2
Ginekologi. Jakarta: Hipokrates 010/06/16/dalil-dalil-tentang-
berobat/ diakses pada 20
Dinkes bantul (2015) profil kesehatan september 2017
bantul. Tersedia dalam :
http://www.academia.edu/982539 Khasanah, I. (2008). Pengaruh Lama
2/minikti_trenpersalinan Pemberian Bedong Terhadap
[Diakses tanggal 22 Februari Perkembangan Motorik Pada
2016] Bayi Usia 4 Buan Di Desa
Jemowo Kecamatan Musuk
Kabupaten Boyolali. Fakultas p/mkfkub/article/view/102/92
Ilmu Kesehatan Universitas diakses pada 23 desember 2017
Muhammadiyah Surakarta.
Smeltzer, Suzanne C. (2009). Brunner &
Larnkjaer A, Christensen JH, Suddarth’s Texbook of Medical
Michaelson KF, Lauritzen L Surgical Nursing, 8th Edition,
Maternal Fish Oil Agung Waluyo (penterjemah).
Supplementation during EGC, Jakarta
Lactation Does Not Affect Blood
Pressure, Pulse Wave Velocity, Sugiono (2010), Metode Penelitian
or Heart Rate Variability in 2.5- Kuantitatif Kualitatif & RND
y-old Children. Bandung : Alfabeta
http://proquest.umi.com/pqdweb?
did=1046731881&sid=8&Fmt=4 Suherni, Widyasih, Hesti dan
&clientId= Rahmawati, Anita. (2008).
44698&RQT=309&VName=PQ Perawatan Masa Nifas.
D. Rabu, 10 Maret 2017. Yogyakarta: Fitramaya.
Nur Meity Sulistia, Ayu. (2010). Manual Supariasa. (2010). Pendidikan Dan
Persalinan. Jakarta: EGC Konsultasi Gizi. Jakarta : EGC