Anda di halaman 1dari 12

“LIMBAH INDUSTRI”

TUGAS

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengolahan Limbah Pabrik pada
Semester genap tahun 2018/2019 diampu oleh Bu Nike Farida, M.pd

oleh

Marko Widodo 1641220008

PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI MALANG

MALANG
I. Limbah dengan Karakteristiknya
a. Pengertian limbah

Limbah adalah benda yang harus atau sudah dibuang, baik yang berasal dari
alam atau dari hasil proses teknologi. Limbah atau yang lebih dikenal dengan
sampah dapat berupa tumpukan dari barang-barang bekas, sisa-sisa dari kotoran
hewan, sisa tanaman yang sudah membusuk, atau sayuran yang sudah diolah dan
sudah basi.
Pengertian lainnya dari limbah ini yaitu benda buangan yang dihasilkan dari
suatu proses produksi baik dari industri maupun domestik. Misalnya limbah dari
rumah tangga atau yang kita kenal sebagai sampah. Yang kehadirannya di suatu
tempat tidak dikehendaki oleh manusia, karena sudah menjadi benda yang tidak
memiliki nilai ekonomis.
b. Karakteristik fisik
Karakteristik fisik dari limbah terbagi dalam beberapa macam atau jenis,
diantaranya sebagai berikut :
1. Zat padat
Karakteristik dari limbah yang paling mudah untuk dideteksi adalah zat padat,
total dari zat padat biasa disebut zat solid, yang artinya seluruh zat padat yang
tetap ada sebagai suatu residu. Setelah proses pemanasan mencapai suhu 103-
105 derajat celcius di dalam sebuah laboratorium. Sehingga zat tersebut tidak
akan hancur walaupun dengan suhu panas rendah.
2. Bau
Hal yang paling khas dari limbah atau sampah adalah bau, bau adalah efek
yang ditimbulkan dari limbah. Karena merupakan sisa-sisa maka sampah atau
limbah akan menimbulkan bau tak sedap. Bau itu dihasilkan oleh gas hasil
dari dekomposisi atau penguraian dari zat organik, yang terdapat di dalam air
limbah.
Jenis gas yang dapat menimbulkan bau di dalam air limbah yaitu antara lain
amonia dan senyawa organik sulfida. Sulfida ini biasanya ditemukan di
perairan yang kotor sebagai dekomposisi, senyawa organik dan juga sampah
industri. Sehingga biasanya anda akan mencium bau tak sedap, jika melewati
sungai yang penuh dengan limbah.
3. Suhu
Suhu pada air limbah biasanya akan lebih tinggi dibandingkan suhu yang ada
di sekitarnya. Suhu yang tinggi tersebut akan menurunkan kadar DO dan dapat
dideteksi dengan mudah dengan menggunakan termometer biasa.
4. Warna
Warna juga merupakan karakteristik dari limbah yang paling mudah dikenali.
Karena air limbah biasanya memiliki warna tertentu tetapi tergantung pada
kandungan air di limbah tersebut. biasanya warna dari limbah yang baru
dibuang adalah abu-abu atau bisa berubah menjadi kehitaman.
Warna yang ditimbulkan itu berasal dari adanya proses dekomposisi dari
bahan organik, serta menurunnya jumlah oksigen menjadi nol sehingga akan
memudarkan warnanya. Tetapi air limbah yang tidak menimbulkan warna
tertentu bukan berarti tidak berbahaya.
5. Kekeruhan
Air limbah akan terlihat keruh jika disebabkan oleh zat organik, lumpur, tanah
liat, dan organisme lainnya yang mengapung di atasnya. Sehingga akan
membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mengendap. Semakin keruh air
di suatu limbah maka akan semakin besar juga kandungan limbah, walaupun
diidentifikasi dengan sekilas saja.

c. Karakteristik kimia limbah

karakteristik yang terdapat pada kimia limbah diantaranya yaitu :


1. Bahan organik
Karakteristik limbah yang satu ini dapat dilihat dari bahan kimia yang berupa
bahan organik. Air limbah tersebut mengandung bahan organik berupa protein
sebesar 65%, karbohidrat sebesar 70%, dan lemak atau minyak sebesar 10%.
Lemak di dalam limbah domestik tersebut biasanya berasal dari sisa-sisa
makanan.
2. BOD atau Biologycal Oxygen Demand
BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikro organisme di dalam
lingkungan air, untuk mengubah bahan organik yang terdapat di dalam
lingkungan air yang terkait. Air buangan yang terdapat pada BOD akan
berbahaya jika dibuang secara langsung.
3. DO atau Dissolved Oxygen
DO atau oksigen yang terlarut merupakan suatu kebutuhan dasar yang akan
menyokong kehidupan tanaman dan juga hewan di dalam air. Air memiliki
kemampuan untuk menyediakan oksigen untuk kelangsungan hidup, setiap
makhluk hidup yang ada di dalamnya seperti halnya di dalam laut.
4. COD atau Chemical Oxygen Demand
COD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan
organik yang dapat dilihat secara kimiawi. Yang di dalamnya terdapat air yang
sempurna, agar bahan tersebut dapat berubah menjadi bentuk lainnya secara
alami.
5. pH
Derajat keasaman adalah ukuran yang menunjukan kadar asam dan basa di
dalam suatu larutan. Pada saat air limbah Demiliki pH yang tidak netral maka
hal itu akan menimbulkan limbah yang berbahaya. Apabila ada perubahan
keasaman yang terjadi pada air limbah, maka pH akan naik dan dapat
mengganggu ekosistem air.
Pengertian limbah, karakteristik limbah, limbah anorganik, limbah organik,
limbah padat, limbah cair, limbah rumah tangga, limbah b3, limbah industri,
pengelolaan limbah, dll.
Limbah anorganik adalah sisa limbah atau sampah yang tidak dapat diuraikan
kembali, oleh bakteri atau dekomposer. Contoh dari limbah anorganik tersebut
diantaranya yaitu :
1. sisa dari sabun cuci
2. sampah pada kantong pelastik
3. sisa kain yang sudah tidak dapat digunakan lain
4. limbah yang dihasilkan oleh pabrik
5. limbah dari minyak
6. sampah botol plastik bekas minuman
7. sampah yang berasal dari logam
Namun ada beberapa contoh dari sisa limbah anorganik yang dapat didaur
ulang atau diuraikan kembali, seperti misalnya sisa botol plastik yang dapat
dimanfaatkan menjadi berbagai macam kerajinan tangan. Atau sisa dari logam besi,
baja, dan logam lainnya yang dapat dilebur kembali dan digunakan untuk peralatan
lainnya.
Jenis limbah anorganik yang tidak dapat diuraikan atau dimanfaatkan kembali
adalah limbah pabrik, karena limbah pabrik merupakan jenis limbag anorganik yang
berbahaya bagi kesehatan manusia. Sampai saat ini jenis limbah pabrik yang
mencemari lingkungan adalah limbah pabrik cair. Limbah pabrik lainnya yang juga
berbahaya adalah limbah gas yang dapat merusak banyak spesies.
Limbah organik merupakan jenis limbah yang masih dapat diuraikan kembali
oleh suatu bakteri tertentu. Pengertian limbah organik secara umum adalah berbagai
macam sisa aktivitas pada manusia, hewan dan juga tumbuhan. Limbah atau sampah
organik dapat diuraikan kembali, contohnya kotoran manusia atau hewan yang dapat
dijadikan sumber gas.
Gas tersebut bisa menjadi salah satu alternatif energi gas yang dapat
digunakan kembali sebagai salah satu kebutuhan rumah tangga, misalnya saja untuk
memasak. Atau dapat diolah menjadi pupuk kompos yang fungsinya untuk
menyuburkan tanaman. Bahkan sudah terbukti secara akurat bahwa pupuk kompos
dapat dari limbah pabrik atau kotoran akan menghasilkan tanaman yang baik.
Berikut ini beberapa contoh dari limbah organik, diantaranya sebagai berikut :
1. Dedaunan
2. Kulit telur
3. Kulit pohon
4. Kotoran hewan
5. Kotoran manusia
6. Sisa-sisa sayuran
7. Tulang hewan

II. 2 Artikel yang berkaitan dengan limbah industry


1. Dikelilingi Ribuan Pabrik, 10 Sungai Bekasi Tercemar Limbah Industri
Abdullah M Surjaya
Kamis, 23 Agustus 2018 - 16:36 WIB

BEKASI - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi menyatakan sebanyak 10


sungai yang melintasi wilayah tersebut terindikasi tercemar limbah industri. Untuk
menimalisir pencemaran kian buruk, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi
membentuk satgas mengatasi persoalan pencemaran air sungai di wilayahnya.

"Kami bentuk satgas untuk mengamankan, mengendalikan, serta memulihkan


Daerah Aliran Sungai (DAS)," ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Bekasi, Jaoharul Alam pada Kamis (23/8/2018).

Menurutnya, satgas ini akan mengawasi aliran Sungai Citarum, Sungai Cibeet,
dan Sungai Cipamingkis. Berdasarkan laporan warga kepada pemerintah,
sebanyak sepuluh sungai di Kabupaten Bekasi yang terindikasi tercemar limbah
industri. Pencemaran itu sudah pada tahap yang sangat mengkhawatirkan.
Apalagi, indikasi pencemaran dapat terlihat dari keberadaan ikan di dalam sungai
itu yang kini sudah tidak terlihat lagi."Ikan yang selama ini hidup di 10 sungai itu
kini tidak terlihat lagi. Masyarakat yang sebelumnya menggunakan air itu untuk
keperluan rumah tangga juga tidak lagi dapat dimanfaatkan," ungkapnya.

Sejumlah sungai tersebut di antaranya Kali Cikedokan, Kali Ciherang, Kali


Cikarang, Kali Bekasi, Kali Balacan, Kali Cikarang Bekasi Laut (CBL). Jaoharul
menjelaskan, semua sungai ini bermuara ke Bekasi bagian Utara yang menjadi
urat nadi pertanian di Kabupaten Bekasi. Kondisi pencemaran sungai itu sudah
lama dikeluhkan masyarakat sekitar, namun hingga kini belum ada solusinya.

Saat ini, pencemaran pada tingkat yang sangat berbahaya. Karena pencemaran itu
mempengaruhi hasil hasil pertanian."Hasil pertanian di wilayah utara yang selama
ini menggunakan air sungai yang tercemar telah mengakibatkan terjadinya
penurunan kualitas. Belum lagi kerugian petani tambak yang ikannya mati
menggunakan air tercemar limbah," ujarnya.

Ditambah, tingkat pencemaran itu mempersulit masyarakat yang tinggal di sisi


kali untuk mendapatkan air bersih. Saat ini, kata dia, banyak masyarakat yang
menggali sumur baik itu artesis maupun sumur pompa, airnya tidak akan bagus.
Sebab, airnya sudah berbau, berminyak, dan warnanya keruh dan sangat tidak
layak untuk dikonsumsi.
Secara garis besar satgas akan berupaya untuk mengendalikan pencemaran di
sungai dengan mengurangi dan melarang limbah air serta tinja masuk ke sungai
dan melarang warga membuang sampah ke sungai. "Kalau ada yang terbukti
melakukan pencemaran ke sungai tentunya akan ditindaklanjuti sesuai ketentuan
yang ada karena Satgas ini juga melibatkan Kepolisian dan TNI," katanya.
Artinya, mulai sekarang pemerintah terus berupaya melakukan perbaikan sungai
dengan menerapkan disiplin kepada masyarakat maupun pelaku industri.
Kabid Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Dodi Agus
Suprianto mengatakan selain melibatkan aparat kepolisian dan TNI pihaknya juga
menggandeng pelaku usaha industri dan juga masyarakat karena besarnya peranan
keduanya."Semua pihak harus berperan menjaga aliran sungai diwilayahnya,"
katanya.

Dodi mencontohkan, seperti pengoptimalan program Corporate Social


Responsibility (CSR) dari pelaku industri untuk penanaman pohon di bantaran
sungai dan kesadaran perusahaan untuk tidak membuang limbah di sungai,
sementara masyarakat sekitar aliran sungai akan dilibatkan dalam program eco
village dengan membentuk bank sampah.

"Jadi nanti di lokasi tempat pembuangan sampah liar akan disimpan Tempat
Pembuangan Sampah (TPS) yang akan dijadikan Bank Sampah, agar masyarakat
membuang sampah ke sana dan tidak membuangnya ke sungai," tegasnya. Untuk
itu dia berharap keterlibatan pelaku industri dan masyarakat menjadi pemicu pihak
lain peduli kepada lingkungannya

2. Ribuan Ikan Warga Mati Mendadak, Antam Janji Bantu Pemilik Kolam
Haryudi
Kamis, 21 Desember 2017 - 02:05 WIB

BOGOR - Manajemen PT Antam Tbk Unit Bisnis Pertambangan Emas


(UBPE) Pongkor berjanji segera memberikan bantuan kepada para pemilik
kolam ikan di Kampung Sidempok, Desa Bantar Karet, Nanggung, Kabupaten
Bogor.

Vice President Corporate Social Responsibility Human Resource & Finance


PT Antam UBPE Pongkor, Resna Handayani, mengaku prihatin dan
menyesalkan penemuan ribuan ikan yang mati di kolam warga Desa
Bantarkaret, Nanggung, Kabupaten Bogor.

"Kami prihatin atas kejadian ini dan akan memberikan bantuan kepada
pemilik kolam. Saat ini kami juga melakukan penanganan taktis dan cepat
terkait hal ini dan investigasi lebih lanjut," ujar Resna melalui keterangan
persnya yang diterima wartawan, Rabu (20/12/2017).

Ia menyebutkan, atas keluhan warga tersebut Dinas Lingkungan Hidup (DLH)


Kabupaten Bogor telah mengambil sampel air Sungai Bondongan untuk
mengetahui kandungan air.

Pihaknya juga telah mengirim empat sampel ikan mati milik warga serta air
kolam ke laboratorium eksternal PT Water Laboratory Nusantara (PT WLN
Indonesia) di Bogor untuk dicek lebih lanjut.

"Pengecekan laboratorium eksternal perlu dilakukan untuk mendapatkan data


valid perihal kondisi ikan mati dan air kolam" tuturnya.

Pihaknya meminta masyarakat agar menunggu data laboratorium WLN dan


dari DLH Kabupaten agar dugaan terjadinya kebocoran IPAL itu tidak
simpang siur. "Kami mengimbau warga agar tidak terprovokasi pihak-pihak
tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan situasi dan kondisi ini,"
tandasnya.

Berdasarkan data laboratorim PT Antam Tbk UBPE Pongkor, kondisi air


Sungai Bondongan yang selama ini digunakan warga untuk keperluan
peternakan ikan masih memenuhi baku mutu. "Sebagai perusahaan negara
kamu berkomitmen terhadap praktik operasional yang baik," ungkapnya.
Terkait adanya informasi sejumlah warga yang melakukan pemeriksaan ke
puskesmas dan klinik PT Antam Tbk UBPE Pongkor, Resna menyatakan saat
ini pihaknya tengah melakukan inventarisir data pemeriksaan tersebut.

"Saat ini kami sedang inventarisir datanya. Sekali lagi mohon menunggu dan
tidak terburu-buru memberikan pernyataan yang berlebihan. Karena sebagian
warga ternyata memang memiliki riwayat penyakit, seperti darah tinggi dan
sakit mag," katanya.

3. Limbah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya)


Limbah B3 dapat diartikan sebagai benda buangan atau limbah yang memiliki
sifat dan konsentrasi, yang mengandung zat beracun atau zat berbahaya. Yang
secara langsung atau secara tidak langsung dapat membahayakan, merusak
lingkungan, mengganggu kesehatan, dan mengancam kelangsungan hidup
manusia dan organisme lainnya.
Limbah B3 ini tidak hanya dihasilkan oleh kegiatan industri, tetapi ada
beberapa kegiatan rumah tangga yang juga menghasilkan limbah B3 tersebut.
contoh dari limbah B3 yang dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga,
diantaranya yaitu :
1. Bekas pengharum ruangan
2. Pemutih pakaian
3. Deterjen pakaian
4. Pembersih kamar mandi
5. Pembersih kaca atau jendela
6. Pembersih lantai
7. Pengilat kayu
8. Pembersih oven
9. Pembasmi serangga
10. Lem perekat
11. Hair spray
12. Batu baterai
Limbah B3 tidak hanya dihasilkan dari sisa hasil proses produksi saja, limbah
ini juga dapat dihasilkan dari hasil kegiatan sehari-hari yang kita lakukan
seperti baterai, parfum, detergen, obat nyamuk dan pembunuh serangga lain.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai barang-barang yang dapat
menghasilkan limbah B3, . Lalu bagaimana cara mengetahui apakah barang-
barang yang kita miliki berpotensi menghasilkan limbah B3 atau tidak? Hal ini
diatur dalam PP No. 18 Tahun 1999 tentang karakteristik limbah B3 yang
meliputi:

 Mudah meledak
Suatu limbah dianggap sebagai limbah B3 jika mudah meledak pada
temperature dan tekanan standart (25 oC dan 760 mmHg) atau melalui reaksi
kimia dan atau fisika dapat menghasilkan gas yang dengan cepat dapat
merusak lingkungan sekitar.
Contoh : limbah peroksida organik (setil peroksida, kumena peroksida,
asam parasetat, dan dibenzoil peroksida), limbah kimia jenis monomer
(butadiene dan metakrilat)

 Mudah terbakar
Karakteristik limbah B3 salah satunya adalah mudah terbakar, suatu limbah
dikatakan mudah terbakar jika memenuhi salah satu keadaan berikut:

1. Jika suatu cairan mengandung alkohol kurang dari 24% volume dan/atau pada
apablila terjadi kontak dengan api pada titik nyala tidak lebih dari 60? C akan
menyala atau sumber nyala lain pada tekanan udara 760 mmHg.
2. Limbah bertekanan tinggi yang mudah terbakar
3. Jika suatu cairan dapat menyebabkan kebakaran melalui gesekan dengan
mudah, penyerapan uap air atau perubahan kimia secara spontan dan apabila
terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus menerus apabila berada pada
temperatur dan tekanan standar (25? C, 760 mmHg).
4. Limbah pengoksidasi
 Reaktif
Suatu limbah dikatakan memiliki sifat reaktif jika limbah tersebut tidak stabil di
kondisi normal. Dimana limbah ini dapat menyebabkan ledakan, mengeluarkan
asap, bereaksi jika berdekatan dengan barang tertentu, menguap atau
menghasilkan campuran yang mudah meledak jika dipanaskan, dikompresi
atau dicampur air.
Contoh : beberapa logam dari golongan 1A seperti litium dan natrium
yang bereaksi hebat dengan air menghasilkan gas hidrogen yang mudah
terbakar.

 Infeksius
Infeksius adalah salah satu karakter limbah B3 yang berasal dari kegiatan medis
yang dapat menimbulkan infeksi. Umumnya limbah jenis ini dihasilkan dari
fasilitas kesehatan.
Contoh : jarum suntik bekas dapat menularkan penyakit jika digunakan
kembali. Misalnya penyakit HIV yang dapat menular melalui penggunaan
jarum suntik bergantian.

 Korosif
Suatu limbah dianggap memiliki karakteristik korosif jika asam memiliki pH
sama dengan atau kurang dari 2 dan basa dengan nilai pH sama dengan atau
diatas 12.5, dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan dapat menyebabkan baja
berkarat.
Contoh : Lempengan besi atau baja dapat berkarat karena aki mobil,
sodium hidroksidabekasdanlarutan etching.

 Beracun
Limbah yang memiliki karakteristik ini dapat menjadi sangat fatal jika
mencapai jaringan target dan terakumulasi dalam konsentrasi tertentu di dalam
tubuh manusia maupun makhluk hidup lain jika masuk ke dalam tubuh melalui
organ pernafasan, kulit maupun mulut. Buku mutu konsentrasi TCLP (Toxicity
Characteristic Leaching Procedure) pencemar organik dan anorganik dalam
limbah dapat digunakan untuk menentukan sifat racun pada suatu limbah
seperti yang tercantum pada Lampiran II Peraturan Pemerintah nomor 18 Tahun
1999.
Contoh : Pupuk kimia apabila dikonsumsi manusia dapat menyebabkan
keracunan bahkan kematian, timbal dan merkuri.

DAFTAR PUSTAKA

1. https://thegorbalsla.com/limbah/
2. https://metro.sindonews.com/read/1332498/171/dikelilingi-ribuan-
pabrik-10-sungai-bekasi-tercemar-limbah-industri-1535013544
3. https://metro.sindonews.com/read/1267542/170/ribuan-ikan-warga-
mati-mendadak-antam-janji-bantu-pemilik-kolam-1513795644
4. https://nebraska.co.id/blog/view/karakteristik-limbah-b3

Anda mungkin juga menyukai