Dian Bab 5 PL
Dian Bab 5 PL
a. Penggemburan
Tanah dapat digemburkan menggunakan cangkul, bajak atau traktor. Pada
praktik lapangan tanaman terung ungu ini, penggemburan tanah menggunakan
cangkul dengan kedalaman 30 cm. Didalam tanah yang gembur terdapat ruang
pori-pori yang dapat diisi oleh air tanah dan udara yang penting bagi pertumbuhan
tanaman terung ungu. Adapun kondisi lahan yang digemburkan menggunakana
cangkul tampak pada Gambar 5.2.
Gambar 5.2. Proses penggemburan tanah menggunakan cangkul
b. Pembuatan Bedengan
Tanah yang telah digemburkan kemudian diratakan dan dibuat bedengan,
arah bedengan disesuaikan dengan kemiringan tanah. Bedengan dibuat dengan
panjang 20 m dan lebar 1,5 m.. Pada bedengan dipasang mulsa plastik untuk
menekan pertumbuhan gulma. Adapun bedengan yang telah dibuat, pada praktek
lapangan tanaman terung ungu ini dapat dilihat pada Gambar 5.3.
Mulsa yang digunakan dalam praktik lapangan ini ialah jenis mulsa plastik
silverhitam dengan ukuran lebar 2 m dan panjang 32 meter. Mulsa jenis ini
banyak pilih karena dinilai cukup mudah untuk digunakan dan banyak di jual di
toko pertanian. Pemasangan mulsa dilakukan oleh praktikan sendiri dengan
dibantu sesama praktikan lain.
Setelah mulsa terpasang, mulsa dilubangi secara manual menggunakan
kaleng bekas yang dipanaskan dengan api. Hal ini dimaksudkan agar kaleng yang
dipanaskan tersebut bisa menembus mulsa yang terbuat dari plastik. Didapatlah
53 lubang tanam dengan jarak tanam sekitar 50-60. Mulsa yang sudah dilubangi
pada galengan dapat dilihat pada Gambar 5.6.
Gambar 5.6. Pembolongan Mulsa Plastik
5.1.3. Penyemaian
Untuk tahap penyemaian tanaman terung ungu dapat dapat dilakukan
dengan cara merendam benih dalam air selama kurang lebih 10 menit agar
memicu perkembangan kecambahnya. Benih yang siap ditanam diletakan dalam
polybag yang berisi tanah campuran pupuk kandang/sekam padi sebanyak 2-3
buah benih terung ungu. Setelah benih disemai dalam polybag, benih harus
disiram setiap pagi dan sore hari agar kebutuhan air tercukupi. Adapun gambar
penyemaian benih tanaman terung ungu dapat dilihat pada Gambar 5.7.
5.1.4. Penanaman
Setelah bibit tumbuh dan siap tanam, bibit dapat dipindahkan ke media
tanam yang lebih besar. Cara penanamannya dilakukan dengan memilih bibit
terung yang sudah memiliki 4 helai daun, setelah itu membuat lubang tanam
sedalam 5-10 cm. Kemudian, polybag yang berisi bibit terung dari persemaian
disobek untuk dipindahkan kedalam lubang tanam yang telah disediakan dengan
jarak tanam 60x60 cm. Adapun proses penanaman tanaman terung ungu yang siap
tanam dapat dilihat pada Gambar 5.6.
5.1.5. Pemeliharaan
Dalam melakukan budidaya tanaman, tahap pemeliharaan adalah yang
paling penting. Cara melakukan pemeliharaan pada tanaman terung ungu ini dapat
dilakukan dengan pemberian pupuk, membersihkan gulma yang akan
mengganggu pertumbuhan tanaman, menyemprotkan pestisida nabati serta
melakukan penyiraman rutin setiap pagi dan sore hari. Penyiraman bertujuan
untuk menjaga kelembaban tanah. Penyiraman sebaiknya dilakukan pada pagi
ataupun sore hari karena intensitas cahaya matahari diwaktu tersebut tidak akan
sepanas ketika siang hari. Penyiraman pada siang hari dikhawatirkan akan
membuat air siraman cepat menguap sehingga tidak bisa di serap akar tanaman
yang mengakibatkan proses fotosintesinya akan terhambat. Adapun proses
pemeliharaan salah satunya adalah pembersihan gulma yang ada disekitar
bedengan, bisa dilihat pada Gambar 5.10.