Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM II

PENGUKURAN pH TANAH

Hari/ Tanggal : Kamis, 22 Agustus 2019.

Tempat : Jl. Hajimena No.164, Kec. Natar, Kab. Lampung Selatan.

Waktu : 13.00-14.40 WIB.

Tujuan : 1. Mahasiswa dapat mengetahui kadar pH tanah.

2. Mahasiwa dapat mengetahui cara mengukur pH

Tanah.

I. TinjauanPustaka

PH tanah sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan pertumbuhan tanaman,


baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengaruh langsung berupa ion
hidrogen sedangkan pengaruh tidak langsung berupa tersedianya unsur-unsur hara
tertentu dan adanya unsur beracun. Sebaliknya untuk tanah gambut pH tanah
dapat kurang dari 3,0. Kisaran pH tanah mineral biasanya antara 3,5-10 atau lebih.
Alkalis dapat menunjukan pH lebih dari 3,6. Kebanyakan pH tanah toleran pada
yang ber-pH ekstrim rendah atau tinggi, asalkan tanah mempunyai persediaan
hara yang cukup bagi pertumbuhan suatu tanaman (Sarwono, 2003).

Berdasarkan tingkat kemasaman tanah, tanah dipisahkan ke dalam beberapa kelas


kemasaman dan kebasaan. Dalam tanah asam konsentrasi H+ melebihi ion OH-.
Tanah tersebut dapat mengandung Al, Fe, dan Mn terlarut dalam jumlah besar.
Tanah alkali kebanyakan terdapat di daerah kering. Akibat reaksi alkali tanah
tersebut hanya mengandung sedikit Al, Fe, dan Mn terlarut. Al memiliki peranan
dalam kemasaman tanah (Tan, KH 1998).

Larutan tanah merupakan sifat tanah yang mengandung ion-ion terlarut yang
merupakan hara tanaman. Konsentrasi ion-ion ini sangatlah beragam, tergantung
pada ion terlarut serta jumlah bahan pelarut. Reaksi tanah yang penting ialah
masam, netral, dan alkalis. Hal ini didasarkan pada jumlah ion H+ dan OH- dalam
larutan tanah. Bila dalam larutan tanah ditemukan ion H+ lebih banyak dari ion
OH-, maka reaksi tanah tersebut adalah masam. Bila ion H+ sama dengan atau
seimbang dengan ion OH- maka reaksi tersebut adalah netral. Dan jika ion OH-
lebih banyak dari ion H+ maka reaksi tersebut disebut reaksi alkalis (Pairunan,
1985).

Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi tanah yaitu sebagai berikut :


VI. Kejenuhan Basa
Kejenuhan basa merupkan perbandingan antara kation basa dengan jumlah kation
yang dapat dipertukarkan pada koloid tanah. Kejenuhan basa juga mencerminkan
perbandingan kation basa dengan kation hidrogen dan alumunium. Berarti
semakin kecil kejenuhan basa, semakin masam pula reaksi tanah tersebut atau
pHnya semakin rendah. Kejenuhan basa 100% mencerminkan Ph tanah yang
netral, kurang dari itu mengarah ke Ph tanah masam, sedangkan labih dari itu
mengarah ke basa.
2. Sifat Misel (Koloid)
Sifat misel yang berbeda-beda dalam mendisosiasikan ion H+ terserap
menyebabkan Ph tanah berbeda pada koloid yang berbeda-beda. Walaupun
kejenuhan basanya sama. Koloid organik mudah mendisosiasikan ion H+ ke
dalam larutan (Hakim, 1986).
Reaksi tanah menunjukan sifat kemasaman atau alkalinitas tanah yang dinyatakan
dengan nilai Ph. Nilai Ph menunjukan banyaknya konsentrasi ion hidrogen (H+) di
dalam tanah. Makin tinggi kadar ion H+ di dalam tanah, semakin masam tanah
tersebut. Di dalam tanah selain H+ dan ion-ion lain, ditemukan pula ion OH-, yang
jumlahnya berbanding terbalik dengan banyaknya H+. Pada tanah-tanah yang
masam jumlah ion H+ lebih tinggi dari OH-, sedangkan pada tanah alkalis
kandungan ion OH- lebih banyak dari pada H+. Bila kandungan H+ sama dengan
OH- maka tanah bereaksi netral yaitu mempunyai Ph=7 (Hardjowigeno, 2003).

II. Alat dan Bahan.


A. Alat
1. Auger 5. Mistar (30 cm).
2. Ph meter 6. Alat tulis
3. Cetok semen
4. Gelas air mineral bekas

B. Bahan
1. Tanah
2. Air
III. Prosedur Kerja.
1. Siapkan alat dan bahan,
2. Pilih lokasi pengambilan sampel tanah,
3. Lubangi tanah dengan menggunakan auger sedalam 20-30 cm,
4. Ambil tanah yang ada dibagian dalam tanah,
5. Masukkan tanah tersebut kedalam 2 gelas 3lastic,
6. Masukkan air ke dalam salah satu gelas,
7. Tancapkan Ph meter di masing-masing gelas yang berisi tanah tersebut,
8. Lalu identifikasi Ph masing-masing tanah,
9. Catat masing-masing Ph tanah tersebut.

IV. Hasil dan Pembahasan


A. Hasil

Gambar 1 Gambar 2
B. Pembahasan

Gambar 1 : pengukuran Ph tanah pada tanah yang belum diberi air


menghasilkan angka 7 (normal / netral).
Gambar 2 : pengukuran Ph tanah pada tanah yang sudah diberi air
menghasilkan angka 7 (normal / netral).
Tidak ada perbedaan Ph tanah antara tanah yang diberi air dan tidak diberi air,
Ph kedua tanah tersebut adalah 7 yang berarti tanah tersebut netral, “tidak
terlalu asam dan juga tidak terlalu basa”.

V. Penutup.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum ini maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Mahasiswa mengetahui cara pengukuran Ph tanah.

2. Mahasiswa mengetahui penentuan kadar Ph tanah.


VI. Daftar Pustaka.

Petanimudaberdasi.blogspot.com/2106/09/laporan-ph-tanah-dasar-ilmu-
tanah.html.

Sarwono. (2003), klasifikasi tanah dan pedogenesis. Akademik pressindo, jakarta.

Tan, K.H. 1998. Dasar-dasar kimia tanah. Cetakan kelima. Terjemahan D.H goenadi.
Gajah mada university press, yogyakarta.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai