TIKA
TIKA
SARTIKA
14220160048
Kualitas keluarga adalah kondisi keluarga yang mencakup aspek pendidikan, kesehatan, ekonomi,
sosial budaya, kemandirian keluarga, dan mental spiritual serta nilai-nilai agama yang merupakan dasar
untuk mencapai keluarga sejahtera.
Kehidupan manusia dalam setiap bangsa dan kelompok suatu etnik manapun mempunyai
kebudayaan, adat istiadat dan kebiasaan tersendiri serta mempunyai bentuk kesenian berbeda dalam
mengungkapan rasa keindahan. Pengungkapan rasa keindahan itu dengan berbagai cara baik
mengekpresikan dirinya dengan seni ukir, seni sastra, dan seni suara. Kesenian adalah unsur penyangga
kebudayaan, eratnya kaitan dengan kebudayaan suatu masyarakat sehingga sering digunakan sebagai
media penyebarluasan ajaran kepercayaan.
1. Matrilokal yakni sesudah terjadi pernikahan antara pihak suami pindah ke sekitar tempat
kerabat suami.
2. Patriokal, yakni sesudah terjadinya penikahan antara pihak istri pindah kesekitar kediaman
kerabat suami.
1. Patriakal, yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak Ayah.
2. Matriakal, yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak Ibu.
3 . Equlitarian, yang memegang dalam keluarga adalah Ayah dan Ibu.
Peranan Keluarga
Di sebagian besar daerah Indonesia berlaku adat kebiasaan bahwa upacara perkawinan dilakukan di
tempat keluarga mempelai wanita, meskipun adakalanya dilakukan di tempat keluarga mempelai pria.
Mengenai tempat tinggal suami istri setelah upacara perkawinan, dalam hokum adat dikenal berbagai
macam cara tergantung sifat perkawinannya :
3. Cara lain ialah, upacara dilaksanakan di tempat keluarga memplai wanita atau pria, tetapi
setelah itu kedua suami istri ini kemudian berumah tangga sendiri terpisah dari keluarga istri
atau suaminya.
STRUKTUR KELUARGA
A. Martiokal adalah sepasang suami istri yang bermukim disekitar atau tinggal serumah bersama
dengan keluarga sedarah istri.
Setelah menikah pasangan suami istri biasanya akan mulai memikirkan tempat tinggal baru.
Bahkan bagi yang memiliki kelebihan harta Atau kerena kondisi pekerjaan sudah langsung
menempati tempat tinggal baru, apakah dengan menyewa atau membeli rumah. Apalagi
didaerah perkotaan dimana kebanyakan merupakan warga pendatang sehingga jika menikah
biasanya mereka akan langsung mengontrak rumah karena rumah orangtua masing-masing
berada jauh didaerah lain sementara mereka bekerja dikota.
Hal ini berbeda dengan masyarakat perdesaan yang kebanyakan anak-anaknya masih tinggal
dengan orangtua. Ketika si anak menikah belum mampu memiliki tempat tinggal biasanya
mereka akan menumpang sementara dirumah orangtua, apakah dirumah orangtua pihak laki-
laki atau pihak perempuan, tergantung kesepakatan. Namun setiap daerah memiliki adat masin-
masing yang aka menentukan dimana pasangan suami istri yang telah menikah akan menetap.
Daerah yang menganut pola menetap matrilokal biasanya merupakan daerah yang menganut
sistem kekerabatan
B. Partiokal adalah adat yang mengatur pasangan suami istri untuk menetap bersama atau
disekitar tempat tinggal keluarga dari pihak suami.
Defenisi patriokal adalah adat untuk menetap setelah menikah dimana pasangan suami istri
harus tinggal disekitar rumah keluarga suami.
Pasangan suami istri yang baru menikah akan memulai kehidupan baru. Mereka akan
membentuk keluarga baru dan biasanya mereka akan mulai memikirkan tempat tinggal sendiri.
Ada yang langsung mandiri dengan tinggal terpisah dari orangtua. Keluarga baru ini tentu tidak
mungkin selamanya akan tinggal menumpang dirumah orangtua, apalagi jika anggota
keluarganya sudah bertambah sementara adik atau kakaknya juga akan menikah.
Adat disuatu daerah juga mengatur dimana pasangan suami istri yang baru menikah akan
menetap. Apakah dirumah keluarga pihak suami, rumah pihak keluarga istri, atau tinggal
terpisah dari keluarga.
Adat patriokal biasanya diterapkan oleh daerah yang menganut system kekerabatan patrilineal
dimana garis keturunan diambil dari pihak ayah/suami. Salah satu yang menganut adat ini untuk
tujuan-tujuan tertentu. Misalnya karena pasangan baru tersebut belum mandiri sehingga belum
mampu memiliki tempat tinggal sehingga untuk sementara waktu mereka tinggal bersama
keluarga, atau dalam hal membantu perawatan anak baru pasangan suami istri yang keduanya
sama-sama bekerja.
Adat ini tentu sangat berpengaruh pada hubungan anaka-anak dengan keluarga dari pihak
suami dan istri. Masyarakat yang memakai adat patriokal biasanya anak-anak mereka akan lebih
jauh sering bergaul dengan keluarga dari pihak suami sehingga anak-anak lebih dekat dengan
keluarga suami. Anak-anak tetap dikenalakan dengan keluarga dari pihak istri, hanya saja karena
jarang bertemu sehingga ikatan kekeluargaan dan kekerabatan terasa kurang kuat.
REFERENSI
Ali, H.Zaidin.2010.Pengantar Keperwatan Keluarga.Jakarta : EGC
http://galihsamson.blogspot.com
https://khanfarkhan.com
http://mindafantastic.blogspot.com
Kayam Umar. 1981. Seni, Tradisi, Masyarakat. Jakarta : Sinar Harapan