Pedoman Anjab PDF
Pedoman Anjab PDF
ANALISIS JABATAN
DISUSUN OLEH :
KASUBAG ANALISIS JABATAN PADA BAGIAN ORGANISASI
ini. Oleh karena itu, panduan praktis ini diharapkan dapat digunakan sebagai
ini tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan
masukan dan saran dari pembaca sekalian untuk penyempurnaan panduan praktis
ii
Panduan Praktis 2017
BAB I
PENDAHULUAN
1
Panduan Praktis 2017
formulir dan sulitnya mengontrol kualitas karena formulir tersebut diisi oleh setiap
pemangku jabatan. Oleh karena itu, kegiatan analisis jabatan sebaiknya
dilaksanakan oleh masing-masing unit kerja di bawah koordinasi Bagian
Organisasi Sekretariat Daerah. Dengan demikian, panduan operasional
penyusunan analisis jabatan bagi setiap unit untuk pengisian formulir Analisis
jabatan sangat diperlukan. Pedoman Operasional Penyusunan Analisis Jabatan ini
dapat digunakan untuk unit-unit kerja di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten
Blitar.
C. METODE PENGGUNAAN
Panduan praktis ini dirancang untuk membangun pengetahuan dan
keterampilan pembaca dalam melaksanakan kegiatan analisis jabatan dan
menyusun dokumen analisis jabatan. Dengan demikian, untuk mengoptimalkan
penggunaan pedoman praktis ini, para pembaca diharapkan mengikuti metode
penggunaannya, yaitu :
1. Pelajari dan cermati dasar konseptual dan kebijakan yang digunakan dalam
menyusun analisis jabatan;
2. Pelajari contoh dengan seksama. Perhatikan rumusan kalimat dalam setiap
contoh informasi jabatan;
3. Buat simulasi sesuai dengan jabatan yang ada di instansi pembaca, dengan
mengacu pada contoh yang telah disajikan dalam pedoman ini.
2
Panduan Praktis 2017
D. DASAR HUKUM
Dalam menyusun analisis jabatan di instansi pemerintahan, ada beberapa
peraturan perundang-undangan yang harus diperhatikan, diantaranya adalah :
1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
Pasal 17 jo. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 jo. Peraturan Pemerintah Nomor
40 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional PNS;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 jo. Peraturan Pemerintah
Nomor 13/2002 tentang Pengangkatan PNS dalam Jabatan Struktural;
4. Permendagri Nomor 35 Tahun 2012 tentang Analisis Jabatan di Lingkungan
Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah;
5. Permenpan dan RB Nomor 33 Tahun 2011 tentang Pedoman Analisis
Jabatan;
6. Peraturan Kepala BKN Nomor 12 tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan
Analisis Jabatan;
7. Permendagri Nomor 70 Tahun 2011 tentang Pedoman Jabatan Fungsional
Umum di Lingkungan Pemerintah Daerah;
8. Permendagri Nomor 23 Tahun 2014 Organisasi Perangkat Daerah dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2016 Tentang Nomenklatur Jabatan
Pelaksana Bagi Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Instansi Pemerintah
3
Panduan Praktis 2017
BAB II
KONSEP DASAR
A. PENGERTIAN
Kata “analisis” berasal dari kata “analysis” yang artinya mengurai,
sedangkan “jabatan” adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan
Organisasi Negara. Di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Blitar, jabatan ini
terbagi atas dua jenis, yaitu jabatan struktural dan jabatan non
struktural/fungsional. Jabatan struktural adalah jabatan manajerial yang tertera
dengan jelas dalam struktur organisasi dan biasanya tercantum dalam suatu Surat
Keputusan, misalnya: Kepala/Direktur. Jabatan non struktural/fungsional adalah
jabatan yang tidak nampak dalam struktur organisasi, bukan merupakan kepala
unit kerja dan pada umumnya terdiri dari sekelompok tugas teknik (non
manajerial).
Dari ketiga dasar hukum yang menjadi acuan dalam pelaksanaan
analisis jabatan, tidak ada perbedaan definisi tentang analisis jabatan. Dalam
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 33 tahun 2011 disebutkan bahwa analisis jabatan adalah proses,
metode dan teknik untuk memperoleh data jabatan yang diolah menajdi informasi
jabatan dan disajikan untuk kepentingan program kepegawaian serta memberikan
umpan balik bagi organisasi, tata laksana, pengawasan dan akuntabilitas.
Sementara dalam Peraturan Kepala BKN Nomor 12 Tahun 2011 disebutkan
bahwa analisis jabatan merupakan Proses pengumpulan, pencatatan, pengolahan
dan penyusunan data jabatan menjadi informasi jabatan. Dan dalam Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 35 tahun 2012 dikemukakan bahwa analisis jabatan
adalah proses, metode dan teknik untuk mendapatkan data jabatan yang diolah
menjadi informasi jabatan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa: analisis
jabatan merupakan serangkaian proses yang dilakukan untuk memperoleh
hasil berupa informasi jabatan. . Informasi tersebut ditelusuri melalui proses
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh pemegang jabatan. Yang
dimaksud dengan informasi jabatan adalah peta jabatan; uraian pekerjaan
(job description); dan spesifikasi jabatan (job specification).
4
Panduan Praktis 2017
5
Panduan Praktis 2017
Dari tabel diatas terlihat bahwa rumusan informasi uraian pekerjaan dan
spesifikasi jabatan yang ada di dalam Peraturan Kepala BKN Nomor 12 Tahun
6
Panduan Praktis 2017
2011 lebih lengkap dan komprehensif. Oleh karena itu, dalam pembahasan
mengenai penyusunan informasi jabatan pedoman praktis ini akan lebih mengacu
kepada Peraturan Kepala BKN Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pelaksanaan Analisis Jabatan tanpa mengesampingkan aturan-aturan lain
mengenai analisa jabatan.
7
Panduan Praktis 2017
8
Panduan Praktis 2017
Gambar 2.1
Tahapan Kegiatan Analisis Jabatan
9
Panduan Praktis 2017
BAB III
BUTIR INFORMASI
JABATAN
A. URAIAN JABATAN
Hasil analisis jabatan akan diungkapkan dalam formulir Uraian Jabatan
sehingga sistematis dan terstandarisasi. Formulir Uraian Jabatan tersebut berisi
pokok-pokok informasi yang menggambarkan suatu jabatan secara singkat namun
jelas. Pokok-pokok informasi tersebut, sesuai dengan formulir Uraian Jabatan
terdiri atas tiga bagian secara berurutan sebagai berikut:
1. Nomenklatur Jabatan
1.1. Nama Jabatan
2. Deskripsi Jabatan
2.1. Kode Jabatan
2.2. Unit Kerja Jabatan
2.3. Letak dalam Struktur
2.4. Ikhtisar Jabatan
2.5. Uraian Tugas
2.6. Bahan Kerja
2.7. Alat Kerja
2.8. Hasil Kerja
2.9. Tanggung Jawab
2.10. Wewenang
2.11. Korelasi Jabatan
2.12. Kondisi Lingkungan Kerja
2.13. Keadaan/Resiko Bahaya
3. Syarat Jabatan
3.1. Pangkat dan Golongan Ruang
3.2. Pendidikan
3.3. Kursus/Pelatihan
3.4. Pengalaman Kerja
3.5. Pengetahuan Kerja
3.6. Keterampilan Kerja
3.7. Bakat Kerja
10
Panduan Praktis 2017
B. NOMENKLATUR JABATAN
Jabatan merupakan aspek dari organisasi yang akan ditelaah dan
dianalisis dalam kegiatan analisis jabatan. Sehingga diharapkan diperoleh
berbagai informasi mengenai jabatan tersebut, seperti informasi nama jabatan,
apa yang dikerjakan oleh jabatan tersebut, kualifikasi apa yang dibutuhkan
pegawai untuk dapat menduduki jabatan tersebut, dan berbagai informasi lain.
1. Nama Jabatan
Tulislah nama jabatan yang sekarang Saudara pangku sesuai dengan
yang tertera dalam Surat Keputusan Penggangkatan. Apabila Saudara (Bawahan)
tulislah nama jabatan Saudara sesuai dengan tugas/pekerjaan yang saudara
lakukan. Syarat nama jabatan Ringkas, Substantif, Jelas dan dapat memberikan
pengertian yang tepat bagi pembaca.
Penamaan JFU dapat dirumuskan berdasarkan Permen PAN&RB No.25
Tahun 2016 tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana Bagi Pegawai Negeri Sipil di
Lingkungan Instansi Pemerintah.
11
Panduan Praktis 2017
1. Kode Jabatan
Kode jabatan merupakan kode yang dibuat untuk memudahkan
pengadministrasian jabatan. Pengkodean Jabatan harus menggunakan format
kode yang seragam. Tidak ada aturan khusus yang mengatur untuk menyusun
kode jabatan.
Unit Kerja :
Eselon IV :-
12
Panduan Praktis 2017
4. Ikhtisar Jabatan
Adalah uraian ringkas yang memberikan gambaran secara umum tentang
ruang lingkup atau kompleksitas jabatan yang disusun dalam satu kalimat yang
mencerminakan pokok-pokok tugas jabatan. Dalam menyususn ikhtisar jabatan
seharusnya dapat memenuhi kriteria:
Apa yang dikerjakan (What)
Bagaimana cara mengerjakannya (How)
Mengapa/Untuk tujuan apa pekerjaan dilakukan (Why)
Berikut akan disajikan contoh ikhtisar jabatan untuk jabatan Kepala Sub
Bagian Perencanaan Pelaporan Dinas/Instansi x.
Contoh Ikhtisar Jabatan
Ikhtisar Jabatan :
5. Uraian Tugas
Dari keseluruhan informasi jabatan, uraian tugas merupakan informasi
jabatan yang perlu diperhatikan. Hal ini dikarenakan uraian tugas / pekerjaan
harus ditetapkan secara jelas untuk setiap jabatan supaya pemangku jabatan
mengetahui tugas yang harus dilakukannya. Uraian tugas ini pula yang menjadi
dasar bagi tim analis untuk menyusun informasi jabatan yang lain, misalnya untuk
menentukan pendidikan dan pelatihan jabatan yang tepat pasti harus disesuaikan
dengan uraian tugasnya. Menurut Perka BKN Nomor 12 Tahun 2011, uraian
tugas merupakan suatu paparan atau bentangan atas semua tugas jabatan yang
13
Panduan Praktis 2017
dilakukan oleh pemegang jabatan dalam memproses bahan kerja menjadi hasil
kerja dalam kondisi tertentu, dan ditulis dengan singkat dan jelas. Seperti
merumuskan ikhtisar jabatan, penyusunan uraian tugas juga seharusnya
memenuhi kriteria :
a. apa yang dikerjakan, sebutkan obyek yang dikerjakan (what);
b. bagaimana cara mengerjakan (how);
c. mengapa tugas itu harus dikerjakan (why);
Dalam organisasi pemerintah, uraian tugas pemangku jabatan
merupakan penjabaran dari tugas pokok institusi [organisasi] yang untuk
melaksanakan tugas-tugas tersebut harus menyelenggarakan sejumlah fungsi-
fungsi [organisasi]. Selanjutnya untuk melaksanakan fungsi-fungsi dibutuhkan
pemangku jabatan [administrator/ manajemen puncak] yang berperan dan
bertanggung jawab dalam pencapaian tugas pokok institusi secara keseluruhan.
Sebagaimana suatu organisasi dalam perspektif proses, maka secara
berkesinambungan dan sinergi fungsi-fungsi dijabarkan kembali menjadi sejumlah
tugas-tugas yang harus melaksanakan sejumlah fungsi-fungsi yang membutuhkan
pemangku jabatan. Rangkaian hubungan dan proses tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut:
Gambar 3.1
Hubungan Tugas, Fungsi, Jabatan dan Uraian Tugas
Tugas Fungsi
Institusi Institusi
IV Uraian
Tugas Tugas
Uraian
Tugas
14
Panduan Praktis 2017
15
Panduan Praktis 2017
Uraian tugas pun tidak terlepas dari rincian tugas. Walaupun dalam
Perka BKN Nomor 12 Tahun 2011 tentang tentang Pedoman Pelaksanaan
Analisis Jabatan tidak eksplisit disebutkan bahwa setiap uraian tugas harus
disertai dengan rincian tugas, tetapi lebih baik rincian tugas disertakan dalam
setiap uraian tugas. Rincian tugas merupakan penjabaran lebih rinci dari uraian
tugas, bisa merupakan proses dari pelaksanaan tugas dan dimaksudkan untuk
mempermudah ketika merumuskan norma waktu dalam menyusun analisis beban
kerja. Berikut akan disajikan contoh uraian tugas dan rincian tugas untuk jabatan
Kepala Sub Bagian Perencanaan Pelaporan Dinas/Instansi x.
Uraian Tugas :
6. Bahan Kerja
Adalah masukan yang diproses dengan tindak kerja (tugas) menjadi hasil
kerja.Bahan kerja dapat diolah menjadi hasil kerja, jika ada perangkat kerja (alat
kerja). Berikut akan disajikan contoh bahan kerja untuk jabatan Kepala Sub Bagian
Perencanaan Pelaporan Dinas/Instansi x.
16
Panduan Praktis 2017
2 Dst
7. Alat Kerja
Sarana yang dipergunakan untuk mengolah bahan kerja menjadi hasil
kerja. Alat kerja tidak terbatas pada sarana materiil, dapat juga berupa peraturan,
pedoman, prosedur kerja atau acuan lain yang digunakan dalam pelaksanaan
tugas. Berikut akan disajikan alat kerja untuk jabatan Kepala Sub Bagian
Perencanaan Pelaporan Dinas/Instansi x.
Contoh Alat kerja
2 Dst
8. Hasil Kerja
Hasil kerja adalah suatu produk berupa barang, jasa (pelayanan) atau
informasi yang dihasilkan dari suatu proses pelaksanaan tugas. Hasil kerja dapat
diperoleh bila ada sesuatu yang diolah (bahan kerja) dapat berupa :
1. Benda;
2. Jasa;
3. Informasi;
17
Panduan Praktis 2017
Berikut akan disajikan contoh hasil kerja untuk jabatan Kepala Sub
Bagian Perencanaan Pelaporan Dinas/Instansi x.
Contoh hasil kerja
2 Dst
9. Tanggung Jawab
Adalah kewajiban yang melekat pada jabatan, yang terkait dengan benar
atau salahnya pelaksanaan tugas. Tanggung jawab jabatan dapat meliputi
tanggung jawab terhadap:
Bahan kerja (Kerahasiaan data)
Alat Kerja (Kelengkapan peralatan kerja)
Hasil Kerja (Keakuratan laporan)
Proses Kerja (Kesesuaian pelaksanaan tugas terhadap peraturan/SOP)
Berikut akan disajikan contoh tanggung jawab untuk jabatan Kepala Sub
Bagian Perencanaan Pelaporan Dinas/Instansi x.
Contoh tanggung jawab
Tanggung Jawab
10. Wewenang
Adalah hak pemegang jabatan untuk memilih alternatif dalam mengambil
keputusan/ tindakan yang diakui secara sah oleh semua pihak.
18
Panduan Praktis 2017
Tulislah hak dan kekuasaan yang Saudara miliki untuk mengambil sikap
atau tindakan tertentu sehubungan dengan tugas yang dibebankan kepada
Saudara. Wewenang dapat terkait dengan:
Bahan Kerja (a.l: Mengembalikan bahan kerja yang tidak sesuai)
Alat Kerja (a.l:Melakukan pemeliharaan perangkat kerja yang
digunakan)
Hasil Kerja (a.l:Menyebarluaskan informasi yang dihasilkan kepada
orang lain)
Proses Kerja (a.l:Menetapkan prosedur kerja)
Berikut akan disajikan wewenang untuk jabatan Kepala Sub Bagian
Perencanaan Pelaporan Dinas/Instansi x.
Contoh wewenang
Wewenang
3 Dst
19
Panduan Praktis 2017
3 Udara Sejuk
6 Penerangan Memadai
7 Suara Tenang
9 Getaran -
20
Panduan Praktis 2017
3 Dst -
21
Panduan Praktis 2017
3. Kursus/Pelatihan
Informasi syarat jabatan kursus/diklat adalah diklat yang dibutuhkan untuk
meningkatkan kemampuan manajerial dan non manajerial, seperti kemampuan di
bidang manajerial, teknis tertentu dan pengetahuan lain sesuai dengan syarat
pekerjaan dengan memperhatikan fungsi pekerjaannya.
Ada dua jenis diklat yang harus diikuti oleh pemangku jabatan, yaitu :
a. Diklat penjenjangan, diklat yang wajib diikuti oleh pemangku jabatan, terutama
jabatan struktural, yang meliputi diklat prajabatan, diklat PIM IV, Diklat PIM III,
Diklat PIM II, dan Diklat PIM I. Untuk diklat ini telah diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan
Jabatan PNS.
22
Panduan Praktis 2017
Kursus/Diklat
4. Pengalaman Kerja
Pengalaman Kerja merupakan pengembangan pengetahuan, ketrampilan
kerja, sikap mental, kebiasaan mental dan fisik yg tidak diperoleh dari pelatihan
tetapi diperoleh dari dari masa kerja sebelumnya dalam kurun waktu tertentu.
Untuk dapat menduduki jabatan atau dibidang apa dan berapa lamanya. Berikut
akan disajikan contoh pengalaman kerja untuk jabatan Kepala Sub Bagian
Perencanaan Pelaporan Dinas/Instansi x.
Contoh Pengalaman Kerja
5. Pengetahuan Kerja
Pengetahuan merupakan akumulasi hasil proses pendidikan formal atau
informal yang dimanfaatkan oleh PNS di dalam pemecahan masalah, daya cipta
serta dalam pelaksanaan tugas pekerjaan. Berikut akan disajikan contoh
pengetahuan kerja untuk jabatan Kepala Sub Bagian Perencanaan Pelaporan
Dinas/Instansi x.
Contoh Pengetahuan Kerja
6. Keterampilan Kerja
23
Panduan Praktis 2017
7. Bakat Kerja
Bakat kerja jabatan merupakan kapasitas khusus atau kemampuan
potensial yang disyaratkan bagi seseorang untuk dapat mempelajari, memahami
beberapa tugas atau pekerjaan jabatan. Untuk menentukan bakat kerja jabatan,
Perka BKN Nomor 12 Tahun 2011 tentang tentang Pedoman Pelaksanaan
Analisis Jabatan menyediakan kamus bakat kerja yang terlampir dalam panduan
ini. Tim analis dapat mengacu pada kamus tersebut untuk menentukan bakat kerja
yang tepat bagi suatu jabatan sesuai dengan uraian tugasnya. Berikut akan
disajikan contoh bakat kerja untuk jabatan Kepala Sub Bagian Perencanaan
Pelaporan Dinas/Instansi x.
Contoh Bakat Kerja
8. Temperamen Kerja
Sementara itu, temperamen kerja merupakan syarat kemampuan
penyesuaian diri yang harus dipenuhi PNS sesuai dengan sifat pekerjaan jabatan.
Seperti bakat kerja, Perka BKN Nomor 12 Tahun 2011 tentang tentang Pedoman
Pelaksanaan Analisis Jabatan juga menyediakan kamus temperamen kerja yang
terlampir dalam panduan ini. Berikut akan disajikan contoh temperamen kerja
untuk jabatan Kepala Sub Bagian Perencanaan Pelaporan Dinas/Instansi x.
Contoh Temperamen Kerja
9. Minat Kerja
24
Panduan Praktis 2017
25
Panduan Praktis 2017
Kondisi Fisik
Postur tubuh :
Penampilan :
Selain informasi diatas, terdapat beberapa point informasi lagi yang harus
diisikan menurut Perka BKN, yaitu prestasi kerja yang diharapkan dan butir
informasi lain. Setelah itu, di dalam form analisis jabatan menurut Perka BKN,
dicantumkan pengesahan form yang ditandatangani oleh pemangku jabatan dan
atasan langsung.
26
Panduan Praktis 2017
2 dst
27
Panduan Praktis 2017
BAB IV
PETA JABATAN
Nama Jabatan
eselon II
Kelompok Jabatan
Fungsional Tertentu
JFU
JFU
28
Panduan Praktis 2017
BAB V
PENUTUP
Panduan Operasional Penyusunan Informasi Jabatan guna analisis
jabatan ini merupakan acuan dalam pelaksanaan analisis jabatan yang dilakukan
oleh setiap unit kerja di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Blitar. Hal ini
dimaksudkan agar dalam pelaksanaan tugas-tugas rutin di Lingkugan Sekretariat
Daerah Kabupaten Blitar lebih efektif dan efisien,menjamin kesamaan pengertian,
penafsiran dan bahasa serta sesuai dengan ketentuan yang digariskan oleh
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Selanjutnya, setelah pedoman ini ditetapkan untuk dilaksanakan sebagaimana
mestinya. maka setiap unit kerja di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten
Blitar wajib melaksanakan analisis jabatan. Pedoman ini akan disempurnakan atau
diperbaiki jika dikemudian hari terdapat kekurangan.
29
Panduan Praktis 2017
3. Unit Kerja
- Eselon II :..............................................................................................
- Eselon IV :.............................................................................................
5. Ikhtisar Jabatan :
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
6. Uraian Tugas :
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
7. Bahan Kerja :
Lampiran 1
Panduan Praktis 2017
8. Perangkat Kerja :
9. Hasil Kerja :
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
....................................................................................... ...................................
11. Wewenang :
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
Lampiran 1
Panduan Praktis 2017
1 Tempat Kerja
2 Suhu
3 Udara
4 Keadaan Ruang
5 Letak
6 Penerangan
7 Suara
9 Getaran
15.2. Pendidikan :
15.3. Kursus/Diklat
a. Penjenjangan :
b. Teknis :
Lampiran 1
Panduan Praktis 2017
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
...................,...........................
(..............................................) (..............................................)
Lampiran 1
Panduan Praktis 2017
LAMPIRAN 2.
KAMUS BAKAT, MINAT, TEMPERAMEN, UPAYA FISIK
DAN FUNGSI JABATAN
1. BAKAT KERJA
Lampiran 2
Panduan Praktis 2017
2. TEMPERAMEN KERJA
Lampiran 2
Panduan Praktis 2017
Lampiran 2
Panduan Praktis 2017
4. UPAYA FISIK
Lampiran 2
Panduan Praktis 2017
Memanjat Naik atau turun tangga, tiang, lorong dan lain-lain dengan
menggunakan kaki, tangan dan kaki.
Bekerja dengan jari Memungut, menjepit, menekan dan lain sebagainya dengan
enggunakan jari (berbeda dengan “memegang” yang
terutama menggunakan seluruh bagian tangan).
Lampiran 2
Panduan Praktis 2017
Penyesuaian lensa mata Penyesuaian lensa mata untuk melihat suatu benda
yang sangat penting bila melaksanakan pekerjaan
yang perlu dengan melihat benda-benda dalam jarak
dan arah yang berbeda.
5. FUNGSI JABATAN
Lampiran 2
Panduan Praktis 2017
Lampiran 2
Panduan Praktis 2017
Lampiran 2
Panduan Praktis 2017
ESELON I ESELON II
- Menyusun kebijakan - Mengkoordinasikan
- Merumuskan sasaran - Merumuskan sasaran
- Merencanakan - Membina
- Mengkoordinasikan - Mengarahkan
- Mengendalikan - Menyelenggarakan
- Mengkoordinasikan - Mengevaluasi
- Mengarahkan - Melaporkan
- Membina - Dan lain-lain
- Dan lain-lain
Lampiran 3
Panduan Praktis 2017
Lampiran 3
Panduan Praktis 2017
Lampiran 3