0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
77 tayangan6 halaman
Model pembelajaran tematik di SD melibatkan integrasi berbagai mata pelajaran di sekitar satu tema utama. Tiga model yang sering digunakan adalah webbed (jaring laba-laba), connected, dan integrated. Webbed menggunakan satu tema untuk menghubungkan kompetensi lintas mata pelajaran. Connected menyusun butir pembelajaran secara tematis di dalam satu mata pelajaran. Integrated menggabungkan berbagai topik dari berbagai mata pelaj
Model pembelajaran tematik di SD melibatkan integrasi berbagai mata pelajaran di sekitar satu tema utama. Tiga model yang sering digunakan adalah webbed (jaring laba-laba), connected, dan integrated. Webbed menggunakan satu tema untuk menghubungkan kompetensi lintas mata pelajaran. Connected menyusun butir pembelajaran secara tematis di dalam satu mata pelajaran. Integrated menggabungkan berbagai topik dari berbagai mata pelaj
Model pembelajaran tematik di SD melibatkan integrasi berbagai mata pelajaran di sekitar satu tema utama. Tiga model yang sering digunakan adalah webbed (jaring laba-laba), connected, dan integrated. Webbed menggunakan satu tema untuk menghubungkan kompetensi lintas mata pelajaran. Connected menyusun butir pembelajaran secara tematis di dalam satu mata pelajaran. Integrated menggabungkan berbagai topik dari berbagai mata pelaj
Di Susun Oleh : Fitri Apri Yantiwi Nurul Fadillah Ika Budiarti
UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ-UT BOGOR 2018 MODUL 9
MODEL PEMBELAJARAN PKN TEMATIS DI KELAS I, II,
DAN III SD/MI Kegiatan Belajar 1 (Model Pembelajaran PKn Tematis di Kelas I, II, dan III SD / MI)
A. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Tematis Pkn SD/MI
1. Hakikat Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik adlah model pembelajaran yang menggunakan tema tertentu sebagai ttik sentral pembelajaran yang mengakomodasikan berbagai kompetensi dasar yang ahrus dicapai dari satu mata pelajaran atau beberapa mata pelajaran. Pembelajaran terpadu adalah proses pembelajaran yang mengaitkan atau menghubungkan tema atau topik yang berkaitan dalam satu mata pelajaran antarmata pelajaran pada suatu kerikulum sekolah. Karakteristik model pembelajaran terpadu adalah holistik, bermakna, otentik, dan aktif. Oleh karen itu, pembelajara terpadu sangant diperlukan terutama untuk sekolah dasar karena pada jenjang ini siswa dalam menghayati pengalamannya masih secara totalitas serta masih sulit menghadapi pemilihan yang artifical (Richmond, 1977; Joni, 1996). Pemaduan model pembelajaran terpadu didasarkan pada pertimbangan rasional, antara lain: a. Kebanyakan masalah dan pengalaman termasuk di dalamnya pengalaman belajar bersifat interdisipliner b. Untuk memahami, mempelajari, dan memecahkannya diperlukan multiskill c. Adanya tuntutan interaksi kolaboratif yang tinggi dalam pemecahan masalah d. Memudahkan siswa membuat hubungan antarskematika dan transfer pemahaman anatarkonteks e. Demi efesiensi f. Adanya tuntutan keterlibatan siswa yang lebih tinggi dalam proses pembelajaran Pembelajaran tematik memiliki kekuatan, antara lain: a. Pegalaman kegiatan belajar relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa b. Menyenangkan karena brtolak dari minat dan kebutuhan siswa c. Hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih berkesan dan bermakna d. Mengembangkan keterampilan berpikir siswa dengan permasalahannya yang dihadapi e. Menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerja sama, toleransi, komunikasi dan tanggapan terhadap gagasan orang lain Peran tema dalam pembelajaran tematik a. Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu b. Sisa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama c. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan d. Kompetensi berbahasa dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan meta pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa e. Siswa dapat lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas f. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat disiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan. 2. Langkah-Langkah Pembelajaran Tematik Secara umum, lahngkah-langkah pembelajaran tematik sebagai berikut: a. Mempelajari kompetensi dasar pada kelas dan semester yang sama dari setiap mata plajaran b. Membuat memilih tema yang dapat mempersatukan kompotensi-kompetensi tersebut untuk setiap kelas dan semester c. Membuat matrik atau bagan hubungan kompotensi dasar dengan tema/topik d. Membuat pemetaan pembelajaran tematik dalam bentuk matrik atau jaringan tema e. Menyusun silabus berdasarkan matrik/jaringan tema pembelajaran temaik f. Menyusun rencana pembelajaran tematik.
Pandangan lain dikemukakan oleh Dyah Sriwilujeng, (2006), yakini sebagai
berikut. 1) Membuat/memilih tema 2) Melkukan analisis standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator yang disesuaikan dengan tema dan alokasi waktu. Standar kompetensi adalah standar kemampuan yang harus dikuasai untuk menunjukkan bahwa hasil mempelajari mata pelajaran tertentu berupa penguasaan atas pengetahuan, sikap, dan keterampilan tertentu telah tercapai. Kompetensi dasar adalah kemamouan atau kompetensi minimal dalam mata pelajaran yang harus dimiliki oleh lulusan atau kemampuan minimal yang harus dapat dilakukan atau ditampilkan oleh siswa dari standar kompetensi untuk suatu mata pelajaran. 3) Melakukan pemetaan hubungan kompetensi dasar, indikator degan tema (yang telah dibuat) Beberapa hal yang mesti dilakukan guru, yaitu: a. Mengidentifikasi semua indikator dan kompotensi dasar dari semua mata pelajaran. b. Memasukkan hasil indentifikasi ke dalam tema yang relevan c. Jika ada indikator dan kompetensi dasar yang tidak bisa dimasukkan ke dalam suatu tema maka indikator dan kompetensi dasar tersebut dibuatkan atau dicarikan tema khusus dan disajikan tersendiri. 4) Membuat pengelompokkan jaringan indikator Langkah ini guru memasukkan semua indikator yang telah diindentifikasi ke dalam jaringan indikator. 5) Melakukan penyusunan silabus Komponen sibabus a. Identitas Nama sekolah Kelas Semester Tema b. Komponen format Kompetensi dasar Indikator Pengalaman Alokasi waktu Sumber Penilaian
6) Menyusun rencana pembelajaran
Kegiatan Belajar 2 (Model Pembelajaran PKn Tematis di SD)
1. Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan yang mengintegrasikan beberapa mata
pelajaran atau materi pokok yang terkait secara harmonis untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada siswa. Hal yang dipadukan disini adalah materi atau bahan ajar sebagai upayaagar kegiatan pembelajaran lebih bermakna bagi siswa. 2. Dilihat dari cara memadukan konsep/materi, keterampilan, topi dan unit tematiknya, terdapat 10 model atau cara merencanakan pembelajaran terpadu, yaitu a. Fragmented b. Connected c. Nested d. Seguented e. Shared f. Webbing g. Threated h. Integrated i. Immersed j. Networked (Robin Fogarty (1991) 3. Dari sepuluh cara tersebt ada beberapa cara atau model yang dapat dan sering digunakan dalam pembelajaran di sekolah dasar, antara lain Webbed, Connected, dan Integrated. 4. Model Webbed Model ini sering disebut juga dengan jaring laba-laba, adalah model pembelajaran yang dipergunakan untuk mengajarkan tema tertentu yang berkecenderungan dapat disampaikan melalui beberapa mata pelajaran. Dalam model ini, tema dapat dijadikan sebagai pengikat pembelajaran dalam satu mata pelajaran atau antar mata pelajaran. Model yang dikembangkan dalam kurikulum 2004 adalah pembelajaran tematis antarmata pelajaran dengan tumpuannya mata pelajaran bahasa Indonesia karena siswa kelas awal (kelas 1) masih belajara membaca dan menulis. Setelah guru menetapkan mata pelajaran yang akan dipadukan, kemudian pelajarilah kompetensi dasar dan indikator pada kelas dan semester yang sama dari setiap mata pelajaran. Setelah itu membuat tema untuk mempersatukan kompetensi-kompetensi tersebut untuk setiap kelas dan semester, dan buatlah jaringan kompetensi dasar/ indikator yang menggambarkan hubungan dengan tema. Dalam mengimplementasikan model pembelajaran tematik ini ada beberapa tahapan kegiatan yang mesti dilakukan guru, yaitu : Tahap Perencanaan Meliputi langkah-langkah perencanaan pembelajaran terpadu. Tahap Pelaksanaan Merupakan kegiatan guru dalam membelajarkan siswa dengan menggunakan pendekatan,metode, dan pola pembelajaran tertentu yang dapat dipilih menjadi kegiatan persiapan, pembukaan, kegiatan initi dan penutup. Tahap Penilaian Merupakan kegiatan guru untk menilai proses dan hasil belajar siswa, yaitu meliputi prosedur, jenis, bentuk, dan alat penilaian. Kegiatan guru dalam tahap pelaksanaan dan penilaian biasanya sudah dirumuskan secara terperinci dalam Rncana Pembelajaran. 5. Model Connected Model ini dilandasi anggapan bahwa butir-butir pembelajaran dapat dipayungkan pada indu mata pelajaran tertentu. Dalam model ini, guru perlu menata butir-butir pembelajaran dan proses pembelajaran secara tematis karena pembentukan pemahaman, keterampilan dan pengalaman secara utuh tidak langsung secara utuh tidak berlangsung secara otomatis. 6. Model Integrated Model ini merupakan model pemaduan sejumlah tema (topik) pembelajaran dari mata pelajaran yang berbeda tetapi esensinya lama dalam sebuah topik/tema terntu. Dalam model ini, butir-butir pembelajaran perlu ditata sedemikian rupa sehingga dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan berbagai butir pembelajaran dari berbagai mata pelajaran berbeda.