Anda di halaman 1dari 8

OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING

Vera Devani
Jurusan Teknik Industri
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

ABSTRAK

Metode Goal Programming dapat menentukan jumlah produksi yang optimal karena metode Goal
Programming potensial untuk menyelesaikan aspek- aspek yang bertentangan antara elemen-elemen dalam
perencanaan produksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh rencana produksi yang optimal
sebagai alternatif pemecahan masalah dalam meningkatkan keuntungan. Berdasarkan hasil penelitian,
keuntungan bulan Januari Rp 5.059.254.600, Pebruari Rp 6.230.004.000, Maret Rp 5.137.988.000, April Rp
5.177.354.000, Mei Rp 5.216.720.000, Juni Rp 5.256.086.000, Juli Rp 5.295.450.000, Agustus Rp
5.334.816.000, September Rp 5.374.182.000, Oktober Rp 5.413.548.000, Nopember Rp 5.476.539.000 dan
Desember Rp 5.515.903.000.

Kata kunci : Goal Programming, Peramalan, Perencanaan Produksi.

ABSTRACT

Goal Programming method can determine the optimal amount of production due to potential Goal
Programming method for resolving conflicting aspects between the elements in the production planning. The
arms of this research is to obtain optimal production plan as an alternative problem solving in improving
profits. Based on research results, gains in January Rp 5.059.254.600, February Rp 6.230.004.000, March
Rp 5.137.988.000, April Rp 5.177.354.000, May Rp 5.216.720.000, June Rp 5.256.086.000, July Rp
5.295.450.000, August Rp 5.334.816.000, September Rp 5.374.182.000, October Rp 5.413.548.000,
November Rp 5.476.539.000 dan December Rp 5.515.903.000.

Keywords : Aggregate Planning, Forecasting, Goal Programming

PENDAHULUAN PT. “X” merupakan perusahaan yang


Latar Belakang bergerak dalam pengolahan karet mentah
Perencanaan produksi merupakan menjadi barang setengah jadi (crumb rubber)
salah satu hal yang penting dalam perusahaan yang di ekspor ke luar negeri. Jenis produk
manufaktur. Perencanaan produksi yang dihasilkan yaitu crumb rubber SIR-10
berhubungan dengan penentuan volume, (Standard Indonesia Rubber) dan SIR-20.
ketepatan waktu penyelesaian, utilisasi Perbedaan dari dua jenis ini adalah SIR-10
kapasitas, dan pemerataan beban. menggunakan bahan baku yaitu 85% bokar
Perencanaan produksi umumnya dilakukan (bongkahan karet) A dan 15% bokar
dengan taksiran berdasarkan pengalaman (bongkahan karet) B, sedangkan untuk jenis
masa lalu. sir 20 yang memiliki kualitas di bawah SIR-
Perencanaan produksi bertujuan 10 yaitu dengan komposisi bokar (bongkahan
memberikan keputusan yang optimum karet) A sebanyak 40% dan bokar
berdasarkan sumber daya yang dimilki (bongkahan karet) B adalah sebanyak 60%.
perusahaan dalam memenuhi permintaan
akan produksi yang dihasilkan, seperti
kapasitas mesin, tenaga kerja, teknologi, dan
lain-lain. (Nasution, A.H., 2008)
Tabel 1. Permintaan Crumb Rubber 2. Untuk menentukan jumlah keuntungan
SIR 10 dan SIR 20 (dalam Kg) optimal
Bulan
Tahun 3. Untuk menentukan sumber daya optimal
2008 2009 2010 untuk SIR 10 dan SIR 20.
Januari 1.106.830 1.273.404 1.589.292
LANDASAN TEORI
Februari 1.351.520 2.061.155 1.514.190
Perencanaan Produksi
Maret 1.723.275 1.355.580 1.370.755 Perencanaan produksi merupakan
April 1.796.115 1.227.833 1.421.355 penentuan arah awal dari tindakan yang harus
Mei 1.297.771 2.273.792 2.325.779
dilakukan di masa yang akan datang, apa
yang harus dilakukan, berapa banyak dan
June 908.340 1.308.002 1.970.960
kapan harus melakukannya. Perencanaan
Juli 1.430.555 1.808.047 2.200.810 produksi dimulai dengan meramalkan
Augustus 2.486.070 2.226.578 1.499.045 permintaan secara tepat sebagai input
September 1.406.952 1.827.195 1.920.030
utamanya. Peramalan permintaan biasanya
dibuat untuk kelompok-kelompok produk
Oktober 1.646.430 2.505.284 1.667.436
secara kasar (tanpa memperhatikan
November 1.968.645 1.103.255 2.747.100 perbedaan spesifikikasi produk), khususnya
Desember 2.237.100 1.100.133 2.432.363 selama periode waktu yang panjang.
Total 19.359.603 20.070.258 22.659.115
Perencanaan produksi adalah
Sumber: PT. “X” (2011) pernyataan rencana produksi ke dalam
bentuk agregat (Ginting, 2007). Perencanaan
Dari tabel 1, terlihat bahwa produksi ini merupakan alat komunikasi
permintaan produk yang tidak menentu antara manajemen teras (top management)
(berfluktuasi) membuat perusahaan sulit dan manufaktur. Selain itu juga perencanaan
untuk mengendalikan produksi sehingga produksi dapat diartikan sebagai suatu
diperlukan perencanaan produksi untuk perencanaan taktis yang bertujuan
meminimumkan kekurangan produksi. memberikan keputusan yang optimum
Perencanaan produksi dengan menggunakan berdasarkan sumber daya yang dimiliki
Goal Programming merupakan salah satu perusahaan dalam memenuhi permintaan
metode yang dapat mengoptimalkan akan produksi yang dihasilkan. Sumber daya
perencanaan produksi. yang dimiliki adalah kapasitas mesin, tenaga
Goal Programming adalah salah satu kerja, teknologi yang dimiliki dan lainnya.
model matematis yang dipandang sesuai Beberapa fungsi lain perencanaan produksi
digunakan untuk pemecahan masalah- adalah (Ginting, 2007):
masalah multi tujuan karena melalui variabel 1. Menjamin rencana penjualan dan rencana
deviasinya. Goal Programming secara produksi konsisten terhadap rencana
otomatis menangkap informasi tentang strategis perusahaan.
pencapaian relatif dari tujuan-tujuan yang 2. Sebagai alat ukur performansi proses
ada (Charles D & Timothy Simpson, 2002). perencanaan produksi
3. Menjamin kemampuan produksi konsisten
Rumusan Masalah terhadap rencana produksi
Berdasarkan latar belakang masalah 4. Memonitor hasil produksi aktual terhadap
di atas, maka rumusan masalah dalam rencana produksi dan membuat
penelitian ini adalah bagaimana optimasi penyesuaian.
perencanaan produksi dengan menggunakan 5. Mengatur persediaan produk jadi untuk
metode Goal Programming? mencapai target produksi dan rencaan
strategis.
Tujuan 6. Mengarahkan penyusunan dan
Tujuan penelitian ini adalah: pelaksanaan jadwal induksi produksi .
1. Untuk menentukan jumlah produksi
optimal SIR 10 dan SIR 20.
Peramalan (Forecasting) penggunaan rumus standard error ini
Peramalan adalah proses untuk berbeda, diantaranya perbedaan itu adalah
memperkirakan beberapa kebutuhan di masa f = dejarat kebebasan
datang yang meliputi kebutuhan dalam  Untuk data konstan, f = 1
ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi  Untuk data linier, f =2
yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi  Untuk data kwadratis, f = 3
permintaan barang ataupun jasa (Nasution,  Untuk data siklis,f = 3
H.A., 2008). Pada hakekatnya, peramalan 
hanya merupakan suatu perkiraan, tetapi
dengan menggunakan teknik-teknik tertentu,
maka peramalan menjadi lebih sekedar
perkiraan. Dalam kegiatan produksi,
peramalan dilakukan untuk menentukan
jumlah permintaan terhadap suatu produk (1)
dan merupakan langkah awal dari proses dimana:
perencanaan dan pengendalian produksi. Xt = data aktual periode t
Forecasting (Peramalan) adalah suatu Ft = nilai ramalan periode t
usaha untuk meramalkan keadaan dimasa N = Banyaknya periode
mendatang melalui pengujian keadaan di
masa lalu (Handoko, 1984). Forecasting 2. Rata-rata deviasi mutlak (Mean Absolute
bertujuan mendapatkan forecast yang bisa Deviation =MAD)
meminimumkan kesalahan meramal (forecast MAD merupakan rata-rata kesalahan
error) yang biasanya diukur dengan mean mutlak selama periode tertentu tanpa
squared error, mean absolute error, dan memperhatikan apakah hasil peramlan
sebagainya (Subagyo, 1986). Forecasting lebih besar atau lebih kecil dibandingkan
yang dibuat selalu diupayakan agar dapat kenyataanya. MAD didapat dari harga
meminimumkan pengaruh ketidakpastian ini mutlak jumlah deviasi absolute penjualan
terhadap perusahaan. aktual dikurangi peramalan dibagi dengan
Forecast adalah peramalan apa yang banyaknya data. Secara matematis MAD
akan terjadi pada waktu yang akan datang, dirumuskan sebagai berikut:
sedang rencana merupakan penentuan apa
yang akan dilakukan pada waktu yang akan
datang (Subagyo, 1986). Tujuan
peramalandalam kegiatan produksi adalah
untuk meredam ketidakpastian, sehingga (2)
diperoleh suatu perkiraan yang mendekati dimana:
keadaan yang sebenarnya. A t = permintaan aktual pada periode t
F t = peramalan permintaan pada periode
Ukuran Akurasi Hasil Peramalan
Ukuran akurasi yang merupakan t
ukuran kesalahan peramalan merupakan n = jumlah periode peramalan yang
ukuran tingkat perbedaaan antara hasil terlibat
peramalan dengan permintaan yang 3. Rata-rata kuadrat kesalahan (Mean
sebenarnya terjadi. Square Error = MSE). MSE dihitung
Ada 4 ukuran yang biasa digunakan dengan menjumlahkan kuadrat semua
yaitu: kesalahan peramalan pada setiap periode
1. Standard error (SE) dan membaginya dengan jumlah periode
SE dihitung dengan menjumlahkan peramalan.
kuadrat semua kesalahan peramalan pada
setiap periode dan membaginya dengan
jumlah periode peramalan yang dikurangi
dengan derajat kebebasan peramalan lalu (3)
di akarkan. Derajat kebebasan dalam
4. Bias 3. Trend Analisis
Bias merupakan perhitungan yang Bentuk persamaan umum dari rumus
dilakukan untuk melihat selisih rata-rata trend analisis:
antara permintaan dengan peramalan.
Dimana dalam perhitungannya nilai
permintaan dikurangi nilai peramalan dan (7)
dibagi dengan jumlah data. dimana :
= nilai ramalan pada periode t
t = waktu /periode
Dengan menggunakan metode kuadrat
(4) terkecil (least square method) maka harga
konstanta a dan b diperoleh dari
Metode Peramalan
Metode peramalan dilakukan untuk persamaan:
mengurangi ketidakpastian dalam memenuhi
permintaan produk. Metode yang dipakai
diantaranya:
1. Moving Average
Moving average pada suatu periode
merupakan peramalan untuk satu periode (8)
ke depan dari periode rata-rata tersebut.
Secara matematis, rumus fungsi
peramalan ini adalah:

(9)

Linear Programming
(5) Linear Programming (Program linier)
dimana: adalah metode atau teknik matematik yang
F = peramalan digunakan dalam pengambilan keputusan.
T = jumlah data Secara umum, masalah dalam program linier
Xi = data pengamatan periode i adalah pengalokasian sumber daya yang
= nilai rata-rata terbatas seperti tenaga kerja, bahan baku, jam
kerja mesin, dan modal dengan cara sebaik-
2. Exponential Smoothing baiknya sehingga diperoleh maksimisasi
Pengertian dasar dari metode ini adalah: keuntungan atau minimisasi biaya produksi.
nilai ramalan pada periode t + 1 Suatu penyelesaian program linier
merupakan nilai actual pada periode t perlu dibentuk formulasi secara matematik
ditambah dengan penyesuaian yang dari masalah yang sedang dihadapi dengan
berasal dari kesalahan nilai ramalan yang syarat sebagai berikut:
terjadi pada periode t tersebut. Nilai 1. Adanya variabel keputusan yang
peramalan dapat dicari dengan dinyatakan dalam simbol matemaik dan
menggunakan rumus berikut: variabel keputusan ini tidak negatif.
2. Adanya fungsi tujuan dari variabel
keputusan yang menggambarkan kriteria
(6) pilihan terbaik. Fungsi tujuan ini harus
dimana: dapat dibuat dalam suatu sel fungsi linier
Xt = data permintaan pada periode t yang dapat berupa maksimum atau
Α = faktor / konstanta pemulusan minimum.
Ft+1 = peramalan untuk periode t
3. Adanya kendala sumber daya yang dapat am1 x 1 + a m 2 x 2 + . . . + a m n x n ≤ bm
dibuat dalam satu set fungsi linier. xi ≥ 0 (i = 1, 2, ..., n)
(10)
Goal Programming
Model Goal Programming merupakan dimana :
perluasan dari model pemrograman linear, z = Fungsi tujuan.
sehingga seluruh asumsi, notasi, formulasi cn = Koefisien variabel keputusan.
model matematis, prosedur perumusan xn = Variabel keputusan.
model dan penyelesaiannya tidak berbeda. m = Macam batasan-batasan sumber atau
Perbedaan hanya terletak pada kehadiran fasilitas yang tersedia
sepasang variabel deviasional yang akan n = Macam-macam kegiatan yang
muncul di fungsi tujuan dan fungsi-fungsi menggunakan sumber atau fasilitas tersebut.
kendala. i = Nomor setiap macam sumber atau fasilitas
Program tujuan ganda yang dalam yang tersedia (1,2,3,...,m)
bahasa asingnya dikenal sebagai Goal j = Nomor setiap macam kegiatan yang
Programming atau Multi Objective Goal menggunakan sumber atau fasilitas yang
Programming (MOGP) merupakan tersedia (1,2,3,...,n).
modifikasi atau variasi khusus dari program Maka hal ini dapat diselesaikan dengan
linier yang sudah kita kenal. Goal model Goal Programming sebagai berikut:
Programming bertujuan untuk
memininumkan jarak antara atau deviasi Minimumkan:
terhadap tujuan, target atau sasaran yang Z= P1(d1++ d1-) +P1(d1++ d1-)+….+ Pi(di++ di-)
telah ditetapkan dengan usaha yang dapat berdasarkan pembatas:
ditempuh untuk mencapai target atau tujuan
tersebut secara memuaskan sesuai dengan
syarat ikatan yang ada, yang membatasinya
sumber daya yang tersedia, teknologi yang
ada, kendala tujuan dan sebagainya.
Variabel deviasional berfungsi untuk
menampung penyimpangan atau deviasi yang
akan terjadi pada nilai ruas kiri suatu
persamaan kendala terhadap nilai ruas (11)
kanannya. dimana:
Variabel deviasional terbagi menjadi Pi = Tujuan-tujuan yang ingin dicapai
dua : di+ = Penyimpangan negatif
1. Variabel deviasional untuk menampung di- = Penyimpangan positif
deviasi yang berada di bawah sasaran
yang dikehendaki METODOLOGI PENELITIAN
2. Variabel deviasional untuk menampung Data yang digunakan untuk
deviasi yang berada di atas sasaran yang pengolahan data adalah data permintaan
dikehendaki. Crumb Rubber SIR 10 dan SIR 20, harga
pokok, harga penjualan, jam kerja reguler,
Model Umum Goal Programming kecepatan produksi, dan ketersedian bahan
Formulasi model matematis Linear baku.
Programming dari persoalan pengalokasian Untuk menentukan motode peramalan
sumber-sumber pada aktivitas-aktivitas yang sesuai digunakan software QM for
adalah sebagai berikut: Windows 2. Sedangkan metoda perencanaan
produksi yang digunakan dalam penelitian ini
Minimumkan z= c 1 x1 + c2 x2 +... + cn xn adalah Goal Programming dengan
berdasarkan pembatas : menggunakan software Lingo 10.
Tahapan dalam pengolahan data
a11 x1 + a12 x2 + … + a1n xn ≤ b1 adalah sebagai berikut :
a 2 1 x 1 + a 2 2 x 2 + ... + a 2 n x n ≤ b2
1. Metode peramalan yang digunakan Tabel 3 Peramalan Crumb Rubber
adalah Trend Analisis, Moving Average, SIR 10 dan SIR 20
dan Exponential Smoothing. Crumb Rubber SIR 10 Crumb Rubber SIR 20
Bulan Jumlah Bulan Jumlah
2. Verifikasi Peramalan (Kg) (Kg)
3. Perhitungan MAD, MSE, Bias, Standar Januari 1.027.267 Januari 988.727
Error dan SEE. Pebruari 1.035.142 Pebruari 9.965,99
4. Formulasi fungsi dengan menggunakan Maret 1.043.016 Maret 1.004.470
metoda Goal Programming April 1.050.890 April 1.012.342
a. Fungsi tujuan Mei 1.058.764 Mei 1.020.214
Juni 1.066.638 Juni 1.028.086
 X1 = SIR 10 Juli 1.074.512 Juli 1.035.957
 X2 = SIR 20 Agustus 1.082.386 Agustus 1.043.829
b. Fungsi kendala September 1.090.260 September 1.051.701
 Kecepatan produksi Oktober 1.098.134 Oktober 1.059.573
Nopember 1.113.883 Nopember 1.067.445
 Ketersedian jam kerja Desember 1.121.757 Desember 1.075.316
 Ketersedian bahan baku
c. Fungsi sasaran Model Goal Programming untuk bulan
 Memaksimunkan jumlah produksi Januari adalah:
 Memaksimumkan keuntungan a. Variabel keputusan:
 Meminimumkan pemakaian jam X1 = SIR 10
kerja X2 = SIR 20
 Meminimumkan pemakaian bahan b. Fungsi tujuan
baku Minimumkan Z = P1 (d1- + d1+ + d2- d2+) +
P2d3+ + P3 d4+ + P3(d5+ + d6+)
HASIL DAN PEMBAHASAN c. Fungsi kendala:
Setelah dilakukan peramalan Fungsi kendala untuk bulan Januari
permintaaan, maka akan dipilih metoda adalah:
peramalan yang terbaik yaitu yang lebih X1 + d1- - d1+ = 1.027.267
akurat. Peramalan dikatakan baik apabila X2 + d2- - d2+ = 988.726,8
nilai-nilai MAD, MSE, Bias dan SE 3.000X1 + 2.000X2 + d3- - d3+ = 5.059.254.600
mendekati nol. 30X1 + 20X2 + d4- - d4+ = 31.500
Berdasarkan hasil peramalan dengan 0,85X1 + 0,15X2 + d5- - d5+ = 4.000
0,40 X1 + 0,60X2 + d6- - d6+ = 40.000
menggunakan tiga metoda yaitu Trend
X1, X2, d1-, d1+ , d2- , d2+, d3-, d4+,
Analisis, Moving Average, dan Exponential d5-, d5+, d6-, d6+ ≥ 0 (12)
Smoothing, maka metoda yang terpilih yaitu
Trend Analyisis. Tabel 4 Output Software Lingo
Hasil peramalan dengan menggunakan
metode Trend Analysis adalah sebagai
berikut:
Tabel 2 Hasil Peramalan dengan
Metoda Trend Analysis
Crumb Rubber
Keterangan SIR 10 SIR 20
Bias -0,0191 0,1563
MAD 250.676,20 189.108,10
MSE 82.762.760.000 55.168.820.000
SE 296.025,60 241.690

Berdasarkan output software Lingo


untuk peramalan bulan Januari sampai
dengan Desember, terlihat bahwa Nilai
deviasi negatif (DN) bernilai nol berarti
fungsi kendala dapat terpenuhi. Dengan Juli 5.295.450.000
demikian jumlah produksi dan keuntungan Agustus 5.334.816.000
September 5.374.182.000
dapat mengoptimalkan perencanaan
Oktober 5.413.548.000
produksi. Sedangkan deviasi positif (DP) Nopember 5.476.539.000
bernilai nol berarti fungsi kendala dapat Desember 5.515.903.000
terpenuhi. Dengan demikian ketersediaan
jam kerja dan bahan baku dapat KESIMPULAN
diminumumkan. 1. Jumlah produksi Crumb Rubber SIR 10
Hasil perencanan produksi bulan dan SIR 20 dengan menggunakan metode
Januari adalah: Goal Programming adalah:
Produksi Crumb Rubber SIR 10 = 1.027.267
kg Crumb Rubber SIR 10 Crumb Rubber SIR 20
Produksi Crumb Rubber SIR 20 = Bulan Jumlah Bulan Jumlah
988.726,80 kg (Kg) (Kg)
Januari 1.027.267 Januari 988.726,80
Pemakaian jam kerja = 843.210 jam
Pebruari 1.412.269 Pebruari 996.598,50
Pemakaian bahan baku Crumb Rubber SIR Maret 1.043.016 Maret 1.004.470
10 = 1.021.486 kg April 1.050.890 April 1.012.342
Pemakaian bahan baku Crumb Rubber SIR Mei 1.058764 Mei 1.020.214
20 = 1.004.142,90 kg Juni 1.066.638 Juni 1.028.086
Keuntungan = Rp 5.059.254.600 Juli 1.074.512 Juli 1.035.957
Agustus 1.082.386 Agustus 1.043.829
September 1.090.260 September 1.051.701
Jumlah produksi dengan menggunakan Oktober 1.098.134 Oktober 1.059.573
metoda Goal Programming adalah sebagai Nopember 1.113.883 Nopember 1.067.445
berikut: Desember 1.121.757 Desember 1.075.316

Tabel 5 Jumlah Produksi Crumb Rubber SIR 2. Keuntungan yang diperoleh dengan
10 dan SIR 20 dengan Menggunakan Metoda menggunakan metoda Goal Programming
Goal Programming adalah sebagai berikut:
Crumb Rubber SIR 10 Crumb Rubber SIR 20
Bulan Jumlah Bulan Jumlah
(Kg) (Kg) Bulan Keuntungan (Rp)
Januari 1.027.267 Januari 988.726,80 Januari 5.059.254.600
Pebruari 1.412.269 Pebruari 996.598,50 Pebruari 6.230.004.000
Maret 1.043.016 Maret 1.004.470 Maret 5.137.988.000
April 1.050.890 April 1.012.342 April 5.177.354.000
Mei 1.058764 Mei 1.020.214 Mei 5.216.720.000
Juni 1.066.638 Juni 1.028.086 Juni 5.256.086.000
Juli 1.074.512 Juli 1.035.957 Juli 5.295.450.000
Agustus 1.082.386 Agustus 1.043.829 Agustus 5.334.816.000
September 1.090.260 September 1.051.701 September 5.374.182.000
Oktober 1.098.134 Oktober 1.059.573 Oktober 5.413.548.000
Nopember 1.113.883 Nopember 1.067.445 Nopember 5.476.539.000
Desember 1.121.757 Desember 1.075.316 Desember 5.515.903.000

Keuntungan dengan menggunakan 3. Semua kendala sasaran dapat


metoda Goal Programming adalah sebagai terpenuhi, yaitu jumlah produksi,
berikut: keuntungan, ketersediaan jam kerja, dan
Tabel 6 Keuntungan dengan Menggunakan ketersediaan bahan baku. Dengan
Metoda Goal Programming demikian dapat diartikan bahwa, metoda
Bulan Keuntungan (Rp) Goal Programming dapat
Januari 5.059.254.600 mengoptimalkan perencanaan produksi.
Pebruari 6.230.004.000
Maret 5.137.988.000
April 5.177.354.000
Mei 5.216.720.000
Juni 5.256.086.000
DAFTAR PUSTAKA
Biegel, J. E. 1992. Pengendalian Produksi
suatu Pendekatan Kuantitatif.
Akademika Pressindo. Jakarta,
Charles, D. and Simpson, T. 2002. Goal
Programming Aplication in
Multidisciplinary Design Optimization.
Gaspersz, V. 2001. Production Planning and
Inventory Control. PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Ginting, R. 2007. Sistem Produksi. PT. Graha
Ilmu. Yogjakarta.
Haming, M. dan Nurnajamuddin M. 2007.
Manajeman Produksi Modern. Bumi
Aksara. Jakarta.
Heizer, J. dan Render B. 2005. Operations
Management. Salemba Empat. Jakarta.
Hiller, F. S. dan Gerald, J. L. 1990.
Pengantar Riset Operasi. Erlangga.
Jakarta.
Kusuma, H. 2001. Perencanaan dan
Pengendalian Produksi. Andi.
Yogjakarta.
Makridatis, S., dkk. 1999. Metode dan
Aplikasi Peramalan. Binarupa Aksara.
Jakarta.
Nasution, A. H. 2008. Perencanaan dan
Pengendalian Produksi. Andi offset.
Yogyakarta.
Siswanto. 1990. Sistem Komputer
Manajeman Lindo. PT Elek Media
Komputindo. Jakarta.
Siswanto. 2006. Operations Research.
Erlangga. Jakarta.
Zhang, F and W. B. Roush. 2002. Multiple-
Objective (Goal) Programming Model
for Feed Formulation: An Example for
Reducing Nutrient Variation. Poultry
Science 81:182–192.

Anda mungkin juga menyukai