Anda di halaman 1dari 23

PERAN MAHASISWA DALAM GERAKAN ANTI KORUPSI

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Anti Korupsi


Dosen Pengampu : 1. Andi Irwan Benardi, S.Pd., M.Pd.
2. Eta Yuni Lestari, S.Pd., M.H.

Oleh Kelompok VII; Rombel 001:


1. Dewi Ayu Utami /3201417018
2. Nor Malita Ismi /3201417021
3.Indah Tri Suwandi /3201417032
4. Sabrina Oktavia I.Y.S. /3201417034
5. Ahmad Nauval A. J. /3201417041
6. Ilham Falih Muttaqin /3201417054
7. Dinda Gita Rosita /3201417058

JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2019
PRAKATA

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Tiada Tuhan yang pantas disembah
kecuali Allah, Syukur Alhamdullilah, atas berkat rahmat Allah Swt. yang telah
berkenan memberikan kami kesempatan dan kenikmatan untuk dapat
menyelesaikan makalah “Peran Mahasiswa dalam Gerakan Anti Korupsi” ini
dengan baik dan tanpa kekurangan apapun.
Oleh karena itu, kami selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi, yaitu Bapak Andi
Irwan Benardi, S.Pd., M.Pd. dan Ibu Eta Yuni Lestari, S.Pd., M.H. yang
telah mengajarkan dan membimbing kami selama perkuliahan dan
mengajarkan berbagai macam ilmu mengenai Pendidikan Anti Korupsi,

2. orang tua, teman, serta sahabat yang telah membantu kelancaran dalam
proses pembuatan makalah ini.

Tiada ada kesempurnaan di dunia ini, kecuali kesempurnaan milik Allah Swt.
semata. Kami sebagai manusia hanya bisa membuka diri untuk senantiasa dikritik
dan diberi saran yang dapat membangun untuk memperbaiki dan menjadikanya
lebih baik lagi. Semoga dengan adanya makalah “Peran Mahasiswa dalam Gerakan
Anti Korupsi”, dapat memberikan informasi lebih baik itu kepada mahasiswa,
masyarakat, maupun pemerintah, untuk senantiasa bersinergi guna bekerjasama
membangun bangsa dan negara.

Semarang, 24 Maret 2019

KELOMPOK VII

ii
DAFTAR ISI

Prakata.................................................................................................................ii
Daftar Isi..............................................................................................................iii
Daftar Gambar....................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
Peran Mahasiswa
2.1 Pendidikan.....................................................................................................3
2.2 Kesehatan......................................................................................................5
2.3 Politik............................................................................................................8
2.4 Ekonomi........................................................................................................9
2.5 Sosial Budaya................................................................................................10
2.6 Teknologi......................................................................................................15

BAB III PENUTUP


3.1 Simpulan........................................................................................................17
3.2 Saran..............................................................................................................18
Daftar Pustaka...................................................................................................19

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Siklus Anti Fraud (European Comission, 2013)...................................6

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Korupsi adalah perbuatan melawan hukum dengan maksud memperkaya diri
sendiri atau orang lain yang dapat merugikan keuangan atau perekonomian
negara. Pemerintah Indonesia telah berusaha keras untuk memerangi korupsi
dengan berbagai cara. Korupsi di pandang sebagai kejahatan luar biasa yang
oleh karena itu memerlukan upaya luar biasa pula untuk memberantasnya.
Upaya pemberantasannya korupsi terdiri dari dua bagian yaitu penindakan dan
pencegahan yang tidak akan pernah berhasil optimal jika hanya dilakukan oleh
pemerintah saja tanpa melibatkan peran serta masyarakat, oleh karena itu
mahasiswa pun harus dilibatkan dalam pemberantasan korupsi di Indonesia
sebagai salah satu bagian terpenting dari masyarakat yang merupakan pewaris
masa depan. Peran aktif mahasiswa diharapkan lebih difokuskan pada upaya
pencegahan korupsi dengan dengan ikut membangun budaya antikorupsi di
masyarakat. Mahasiswa diharapkan dapat berperan aktif sebagai agen
perubahan gerakan anti korupsi di masyarakat. Untuk dapat berperan aktif
mahasiswa perlu dibekali dengan pengetahuan yang cukup tentang seluk beluk
korupsi dan pemberantasannya. Yang tidak kalah penting, untuk dapat berperan
aktif mahasiswa harus dapat memahami dan menerapkan nilai-nilai antikorupsi
dalam kehidupan sehari-hari. Upaya pembekalan mahasiswa dapat ditempuh
dengan berbagai cara antara lain melalui kegiatan sosialisasi, kampanye,
seminar atau perkuliahan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana peran mahasiswa dalam bidang pendidikan?
2. Bagaimana peran mahasiswa dalam bidang kesehatan?
3. Bagaimana peran mahasiswa dalam bidang politik?
4. Bagaimana peran mahasiswa dalam bidang ekonomi?
5. Bagaimana peran mahasiswa dalam bidang sosial budaya?
6. Bagaimana peran mahasiswa dalam bidang teknologi?

1
1.3 Tujuan
1. Mengetahui peran mahasiswa dalam bidang pendidikan.
2. Mengetahui peran mahasiswa dalam bidang kesehatan.
3. Mengetahui peran mahasiswa dalam bidang politik.
4. Mengetahui peran mahasiswa dalam bidang ekonomi.
5. Mengetahui peran mahasiswa dalam bidang sosial budaya.
6. Mengetahui peran mahasiswa dalam bidang teknologi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Mahasiswa dalam gerakan anti korupsi tentu memiliki peranannya tersendiri dalam
berbagai bidang. Adapun peran mahasiswa dalam gerakan anti korupsi adalah
sebagai berikut:
2.1 Bidang Pendidikan
Mahasiswa adalah aset paling menentukan kondisi zaman dimasa depan. Untuk
konteks sekarang dan mungkin masa-masa yang akan datang yang menjadi
musuh bersama masyarakat adalah praktek bernama Korupsi. Peran penting
mahasiswa tersebut tidak dapat dilepaskan dari karakteristik yang mereka miliki
yaitu:
1. Kemampuan intelektual yang tinggi
2. Jiwa muda yang penuh semangat, dan
3. Idealisme yang murni

Mahasiswa didukung oleh kompetensi dasar yang mereka miliki, yaitu:


intelegensia, ide-ide kreatif, kemampuan berpikir kritis, dan keberanian untuk
menyatakan kebenaran. Dengan kompetensi yang mereka miliki tersebut
mahasiswa diharapkan mampu menjadi agen perubahan, mereka mampu
menyuarakan kepentingan rakyat dan mengkritisi kebijakan-kebijakan yang
koruptif. Upaya-upaya yang bisa dilakukan oleh mahasiswa dalam gerakan anti
korupsi adalah:

1. Menciptakan lingkungan kampus bebas dari korupsi.


Hal ini dimulai dari kesadaran masing-masing mahasiswa yaitu menanamkan
kepada diri mereka sendiri bahwa mereka tidak boleh melakukan tindakan
korupsi walaupun itu hanya tindakan sederhana, misalnya terlambat datang ke
kampus, menitipkan absen kepada teman jika tidak masuk atau memberikan
uang suap kepada para pihak pengurus beasiswa dan macam-macam tindakan
lainnya. Upaya lain untuk menciptakan lingkungan bebas dari korupsi di
lingkungan kampus adalah mahasiswa dapat membuat koperasi atau kantin

3
jujur, membentuk organisasi atau komunitas intra kampus yang berprinsip pada
upaya memberantas tindakan kor0upsi.

2. Memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang bahaya melakukan


korupsi.
Upaya ini misalnya memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai
bahaya melakukan tindakan korupsi karena dampaknya dapat mengancam dan
merugikan kehidupan masyarakat sendiri. Serta menghimbau agar masyarakat
ikut serta dalam memberantas tindakan korupsi yang terjadi di sekitar
lingkungan mereka.

3. Menjadi alat pengontrol terhadap kebijakan pemerintah


Mahasiswa selain sebagai agen perubahan juga bertindak sebagai agen
pengontrol dalam pemerintah. Kebijakan pemerintah sangat perlu dikontrol dan
dikritisi jika kebijakan tersebut tidak memberikan dampak positif pada keadilan
dan kesejahteraan masyarakat dan semakin memperburuk kondisi masyarakat.
Misalnya dengan melakukan demo untuk menekan pemerintah dalam
mengatasi masalah korupsi di negeri ini.

Agar seorang mahasiswa dapat berperan dengan baik dalam gerakan anti-
korupsi maka pertama mahasiswa tersebut harus berperilaku anti-korupsi dan
tidak melakukan tindakan korupsi. Dengan demikian mahasiswa harus
mempunyai nilai-nilai anti-korupsi dan memahami korupsi dan prinsip-prinsip
anti-korupsi. Kedua hal tersebut dapat diperoleh dari mengikuti kegiatan
sosialisasi, kampanye, seminar dan kuliah pendidikan anti korupsi. Nilai-nilai
dan pengetahuan yang diperoleh tersebut harus diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain seorang mahasiswa harus mampu
mendemonstrasikan bahwa dirinya bersih dan jauh dari perbuatan korupsi.

Berbagai bentuk kegiatan dapat dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai anti


korupsi kepada komunitas mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan agar

4
tumbuh budaya anti korupsi di lingkungan kampus. Kegiatan kampanye ujian
bersih atau anti mencontek misalnya, dapat dilakukan untuk menumbuhkan
antara nilai-nilai kerja keras, kejujuran, tanggung jawab, dan kemandirian.

2.2 Bidang Kesehatan


Sejak berlakunya Jaminan Kesehatan Nasional, potensi frauddalam layanan
kesehatan semakin nampak di Indonesia. Potensi ini muncul dan dapat menjadi
semakin meluas karena adanya tekanan dari sistem pembiayaan yang baru
berlaku di Indonesia, adanya kesempatan karena minim pengawasan, serta ada
pembenaran saat melakukan tindakan ini.

The Association of Certified Fraud Examiners (ACFE), sebuah organisasi


profesional yang bergerak dibidang pemeriksaan atas kecurangan dan
mempunyai tujuan untuk memberantas kecurangan yang berkedudukan di
Amerika Serikat dan telah memiliki cabang di Indonesia, mengklasifikasikan
Fraud (kecurangan) dalam beberapa klasifikasi, dan dikenal dengan istilah
“Fraud Tree” yaitu sistem klasifikasi mengenai hal-hal yang ditimbulkan oleh
kecurangan sebagai berikut:

a. Penyimpangan atas aset (Asset Misappropriation). Asset


misappropriation meliputi penyalahgunaan/ pencurian aset atau harta
perusahaan atau pihak lain. Ini merupakan bentuk Fraud yang paling mudah
dideteksi karena sifatnya yang tangible atau dapat diukur/ dihitung (defined
value).
b. Pernyataan palsu atau salah pernyataan (Fraudulent Statement). Fraudulent
statement meliputi tindakan yang dilakukan oleh pejabat atau eksekutif suatu
perusahaan atau instansi pemerintah untuk menutupi kondisi keuangan yang
sebenarnya dengan melakukan rekayasa keuangan (financial
engineering) dalam penyajian laporan keuangannya untuk memperoleh
keuntungan atau mungkin dapat dianalogikan dengan istilah window dressing.
c. Korupsi (Corruption). Jenis Fraud ini yang paling sulit dideteksi karena
menyangkut kerja sama dengan pihak lain seperti suap dan korupsi, di mana hal
ini merupakan jenis yang terbanyak terjadi di negara-negara berkembang yang

5
penegakan hukumnya lemah dan masih kurang kesadaran akan tata kelola yang
baik sehingga faktor integritasnya masih dipertanyakan. Fraud jenis ini sering
kali tidak dapat dideteksi karena para pihak yang bekerja sama menikmati
keuntungan (simbiosis mutualisma). Termasuk didalamnya adalah
penyalahgunaan wewenang/konflik kepentingan (conflict of interest),
penyuapan (bribery), penerimaan yang tidak sah/illegal (illegal gratuities), dan
pemerasan secara ekonomi (economic extortion).

Saat ini di Indonesia sudah terbit Permenkes No. 36 tahun 2015 tentang
Pencegahan Kecurangan (Fraud) dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN) pada Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) sebagai dasar hukum
pengembangan sistem anti Fraud layanan kesehatan di Indonesia. Dalam
peraturan menteri ini, sudah mencakup kegiatan-kegiatan seperti membangun
kesadaran, pelaporan, deteksi, investigasi, dan pemberian sanksi. Kegiatan-
kegiatan ini sesuai dengan rekomendasi European Comission tahun 2013.
Komisi negara-negara eropa ini juga merekomendasikan bahwa kegiatan anti
Fraud harus berjalan sesuai alur seperti skema pada Gambar 1 berikut:

Gambar 1. Siklus Anti Fraud (European Comission, 2013)

6
Implementasi siklus anti Fraud tidak serta merta dapat berjalan mulus.
Penelitian Sparrow (1998) menunjukkan 7 faktor yang membuat
kontrol fraud di lingkungan manapun sulit dicegah: (1) fraud hanya terlihat
ketika dilakukan deteksi dan seringkali hanya mewakili sebagian kecil dari
kecurangan yang dilakukan; (2) indikator kinerja yang tersedia masih ambigu
dan belum jelasnya apa yang disebut keberhasilan pelaksanaan fraud control
plan; (3) upaya kontrol fraud terbentur data banyak yang harus diolah oleh
SDM terbatas; (4) pencegahan fraud bersifat dinamis bukan satu statis. Sistem
pencegahan fraud harus cepat dan mudah beradaptasi dengan model-
model fraud baru; (5) penindakan fraud umumnya bersifat tradisional.
Kekuatan ancaman sanksi fraud baru terlihat dari penangkapan pelaku dan
beratnya sanksi dijatuhkan bagi pelaku; (6) pihak berwenang terlalu percaya diri
dengan model kontrol fraud baru. Bila sebuah model terlihat dapat mengatasi
bentuk fraud yang sering muncul, upaya pengembangan model fraud ini tidak
akan optimal; (7) pencegahan fraud seringnya hanya dialamatkan untuk
bentuk fraud yang sederhana.

Kemudian, dalam gerakan anti korupsi, mahasiswa memiliki peranan sebagai


berikut:
1. Ikut dalam mensosialisasikan pentingnya pembangunan kesadaran
masyarakat.
Dalam Permenkes No. 36/ 2015, pembangunan kesadaran dapat dilakukan
oleh dinas kesehatan kabupaten/ kota dengan pembinaan dan pengawasan
dengan melalui program-program edukasi dan sosialisasi. Namun,
mahasiswa tentu dapat ikut andil di dalamnya untuk ikut serta di dalamnya
tentunya setelah melalui proses pembinaan.
2. Melaporkan apabila menjumpai adanya fraud.
Mahasiswa yang menjumpai adanya praktik fraud dapat melaporkannya
pada pihak yang berwenang. Adapun mekanisme pelaporan terdapat dalam
Permenkes No. 36/ 2015 yang mengamanatkan bahwa pelaporan dugaan
Fraud minimalnya mencakup identitas pelapor, nama dan alamat instansi
yang diduga melakukan tindakan kecurangan JKN, serta alasan pelaporan.

7
3. Ikut mendeteksi adanya praktik fraud.
Mahasiswa dapat mendeteksi melalui pendekatan: mencari anomali data,
predictive modeling, dan penemuan kasus. Analisis data klaim dapat
dilakukan secara manual dan/atau dengan memanfaatkan aplikasi verifikasi
klinis yang terintegrasi dengan aplikasi INA-CBGs.
4. Membantu tim investigasi untuk memastikan ada atau tidaknya kecurangan
atau praktik fraud.

2.3 Bidang Politik


Korupsi menjadi salah satu masalah terbesar yang dimiliki oleh Negara
Indonesia. Statistik terbaru menunjukkan bahwa kasus korupsi di Indonesia
terus meningkat. Di tahun 2004 penuntutan terhadap kasus korupsi hanya
berjumlah 2 dalam setahun, namun terus meningkat hingga menjadi 62 tuntutan
kasus korupsi di tahun 2015 kemarin.

Faktor politik merupakan salah satu faktor yang paling umum yang mendasari
suatu tindakan penyebab korupsi. Tindakan korupsi berupa suap atau yang biasa
kita kenal sebagai tindakan sogok menyogok sangat sering terjadi. Korupsi suap
biasa terjadi untuk kepentingan khusus seperti suap untuk “naik jabatan”, suap
untuk “menutupi” sesuatu.
Peran mahasiswa dalam gerakan anti korupsi pada bidang politik
1. Moralitas

Sebagai generasi penerus bangsa, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan


interpersonal yang lebih tinggi sehingga memiliki moral, rasa peduli dan rasa
bertanggung jawab untuk turut memajukan Negara Indonesia dengan
memberantas korupsi. Mahasiswa yang menyelesaikan pendidikannya
cenderung memiliki tenggang rasa yang lebih baik terhadap Negara dan
masyarakat sekitarnya dan cenderung benci terhadap tindakan korupsi.

2. Identifikasi korupsi

Mahasiswa fakultas tertentu (khususnya hukum dan ekonomi) memiliki


kemampuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa suatu tindakan korupsi

8
lebih baik daripada masyarakat pada umumnya. Mahasiswa memiliki
pengetahuan mengenai standar standar identifikasi dan analisis korupsi dari segi
finansial maupun hukum. Dengan kemampuan ini mahasiswa diharapkan dapat
memperbaiki kualitas penegakkan hukum di Indonesia.

3. Pelaporan

Seorang mahasiswa yang telah mengidentifikasi adanya tindakan korupsi oleh


suatu entitas, cenderung berhasil melaporkan tindakan korupsi tersebut kepada
pemerintah karena mahasiswa dianggap memiliki suara yang lebih didengarkan
oleh pemerintah dan mampu menekan pemerintah. Selain itu mahasiswa
cenderung lebih berani untuk melaporkan tindakan korupsi tersebut karena
mereka memiliki pengetahuan akan prosedur dan langkah hukum untuk
melaporkan suatu tindakan korupsi.

4. Generasi masa depan

Ketika mahasiswa yang memiliki moralitas tinggi dan memiliki kemampuan


interpersonal tinggi naik dan menggantikan generasi sekarang yang dianggap
penuh dengan koruptor, Tindakan korupsi diharapkan dapat ditekan bahkan
dihapuskan karena adanya kesadaran dalam diri mahasiswa untuk turut
memajukan Negara dengan tidak melakukan korupsi.

Kualitas kualitas professional maupun interpersonal yang ditanamkan pada


mahasiswa saat ini diharapkan mampu untuk memberantas korupsi yang terus
menggerogoti Negara Indonesia. Dengan artikel peran mahasiswa dalam
pemberantasan korupsi ini, kami harapkan anda dapat lebih mengerti
pentingnya pendidikan bukan hanya untuk memperoleh hard skill, namun juga
untuk mendapatkan kemampuan interpersonal dan moralitas yang lebih baik.

2.4 Bidang Ekonomi


Mahasiswa memiliki peran untuk mengatasi dan mengurangi tindak korupsi
yang terjadi di Indonesia. Peran tersebut dengan memahami dan mempelajari
mengenai perekonomian di Indonesia mengenai infrastruktur ataupun

9
perekonomian. Maka, dengan hal tersebut jika ada pejabat negara yang
melebihkan anggaran dalam hal infrastruktur maupun pembangunan atau yang
lainnya mahasiswa memiliki peran penting yaitu dengan menuntut keadilan
baik itu melalui laporan ke pihak berwajib. Dengan hal ini, mahasiswa sangat
cocok disebut sebagai agent of control the agent of analysis yaitu bagaimana
mahasiswa memiliki peran dalam mengontrol bangsa karena memiliki sifat
kritis dalam mengkritik pejabat negara dan memiliki legend of analysis sebagai
cara untuk menganalisa suatu permasalahan yang ada karena jika mahasiswa
terutama yang menggeluti bidang perekonomian bangsa akan memiliki
pemahaman yang lebih luas daripada yang tidak dan akan sangat mudah bagi
mahasiswa dalam menanggapi persoalan korupsi di Indonesia khususnya dalam
bidang ekonomi.
Adapun peran mahasiswa dalam gerakan anti korupsi di bidang ekonomi
adalah:
1. Tidak menyalahgunakan kepercayaan dalam sebuah organisasi, dalam hal
ini yang dimaksud adalah sebuah kewirausahaan di organisasi tersebut.

2. Tidak memberikan suap kepada pengurus beasiswa dikampus.

3. Menuntut jaminan atau fasilitas terhadap biaya yang telah dibayarkan pada
saat menjadi mahasiswa baru.

4. Memiliki kesadaran untuk mengkritisi pejabat atau petinggi/pemimpin


sehingga menghindarkan terciptanya peluang korupsi pada petinggi tersebut

2.5 Bidang Sosial Budaya


Peran mahasiswa dalam gerakan anti korupsi selain pada bidang-bidang yang
telah disebutkan sebelumnya juga terdapat pada bidang sosial dan budaya.
Untuk peran dalam bidang sosial antara lain:
1. Melakukan pressure dan mengawal kasus-kasus korupsi bersama
masyarakat dan lembaga pemerintahan
2. Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang masalah korupsi serta
penyebabnya

10
3. Mendorong masyarakat supaya berani melapor terhadap pelanggaran
korupsi
4. Mengontrol serta mengkritik kebijakan pemerintah yang memberikan
peluang adanya tindak korupsi
5. Melakukan gerakan serta kerja sama terhadap lembaga pemerintah dan
swasta untuk memerangi korupsi secara bersama-sama

Kemudian dalam bidang budaya atau kebudayaan adalah sebagai berikut:


A. Budaya Sebagai Panglima

Budaya adalah lapisan paling dasar dari sebuah sistem sosial, manusia
berbudaya demi beradaptasi dengan tantangan alam yang dihadapinya,
mulai dari tantangan geografis hingga ekologis. Budaya terbentuk dari
pengetahuan rekayasa yang membutuhkan perhitungan yang seksama,
hingga kesenian yang memberikan filosofi hidup, renungan, dan keriaan
bersama sebagai makhluk sosial.

Dari lapis budaya tersebut tumbuhlah tata ekonomi, di mana manusia


berupaya menata kehidupan rumah tangganya dengan membagi tugas di
kalangan individu, membagi sumber daya, dan mengatur pertukarannya
untuk menjaga sustainabilitas kehidupan mereka secara kolektif. Di atas
lapis ekonomi, manusia kemudian berusaha melakukan penataan kekuasaan
dalam struktur masyarakat yang bernama sistem politik.

Jadi, di atas lapisan budayalah dibangun tata ekonomi dan politik. Budaya
merupakan kolektivitas sosial perilaku yang menjadi tata kebiasaan
masyarakat dalam menyikapi tantangan pada lapis di bawahnya. Karena
begitu strategisnya peran budaya dalam tatanan kehidupan masyarakat
inilah, maka sebuah perubahan sosial yang besar harus dimulai dengan
merubah kebudayaannya.

B. Merumuskan Budaya Anti Korupsi

11
Untuk membentuk budaya anti korupsi “asli” indonesia dibutuhkan
kesepakatan dari para cendekiawan agama, tokoh politik, budayawan, dan
sejarahwan untuk duduk bersama merumuskan sebuah formula kebudayaan
baru yang diambil dari nilai-nilai agama dan kearifan lokal yang tersebar di
seluruh nusantara. Formula kebudayaan baru anti korupsi ini akan berisi
ajaran-ajaran positif sebagai antitesis dari perilaku korupsi.

Penyebaran dan penerapan budaya baru ini bisa dilakukan melalui media
kebudayaan seperti film, musik, novel dan berbagai ekspresi seni lainnya.
Tokoh agama juga akan sangat berperan untuk mensosialisasikannya
melalui ceramah baik secara lansung maupun tulisan. Di ranah pendidikan,
kebudayaan baru ini bisa dimasukkan ke dalam materi pelajaran dan
perkuliahan untuk membentuk karakter generasi muda.

Memang membutuhkan waktu yangpanjang untuk merubah sebuah


kebudayaan, mungkin sampai beberapa generasi, tetapi adanya komitmen
politik yang kuatdari pemerintah akan semakin mempercepat prosesnya,
apalagi dengan didukung oleh seluruh komponen bangsa dalam penyebaran
dan penerapannya.Dengan begitu, harapan kita akan terciptanya Indonesia
yang bersih, berwibawa dan berjaya suatu hari nanti akan menjadi nyata.

Salah satu upaya pemberantasan korupsi adalah dengan sadar melakukan


suatu gerakan anti korupsi di masyarakat. Gerakan ini adalahupaya bersama
yang bersetujuan untuk menumbuhkan budaya anti korupsi di masayarakat.
Dengan budaya tumbuhnya anti korupsi di masyarakat diharapakan dapat
mencegah munculnya perilaku koruptif. Gerakan anti korupsi adalah suatu
gerakan jangka panjang yang harus melibatkan seluruh pemangku
kepentingan yang terkait, yaitu pemerintah, swasta, dan masyarakat. Dalam
pemangku inilah peran mahasiswa sebagai salah satu bagian penting dari
masyarakat sangat diharapkan.

C. Peran Mahasiswa

12
Dalam sejarah perjalanan bangsa indonesia tercatat bahwa mahasiswa
mempunyai peranan yang sangat penting. Peranan tersebut tercatat dalam
peristiwa-peristiwa besar yang dimulai dari Kebangkitan Nasional tahun
1908, sumpah pemuda tahun 1928, proklamasi kemerdekaan NKRI tahun
1945, lahirnya Orde Baru tahun 1996, dan reformasi tahun 1998. Tidak
dapat di pungkiri bahwa dalam peristiwa-peristiwa besar tersebut
mahasiswa tampil didepan sebagai motor penggerak dengan berbagai
gagasan, semangat dan idealisme yang mereka miliki.

Peran penting mahasiswa tersebut tidak dapat dilepaskan dari karakteristik


yang mereka miliki, yaitu: intelektualitas,jiwa muda, dan idealisme. Dengan
kemampuan intelektual yang tinggi, jiwa pemuda yang penuh semangat, dan
idealisme yang murni telah terbukti bahwa mahasiswa selalu mengambil
peran penting dalam sejarah perjalanan bangsa ini. Dalam beberapa
peristiwa besar perjalanan bangsa ini telah terbukti mahasiwa berperan
sangat penting sebagai agen perubahan.

Dalam konteks gerakan anti korupsi mahasiswa juga diharapakan dapat


tampil di depan menjadi motor penggerak. Mahasiswa didukung oleh
kompetensi dasar yang mereka miliki, yaitu: intelegensi, kemampuan
berpikir kritis, dan keberanian untuk menyatakan kebenaran. Dengan
kompetensi yang mereka miliki tersebut mahasiswa diharapkan mampu
menjadi agen perubahan, mampu menyeruakan kepentingan rakyat, mampu
mengkritisi kebijakan-kebijakan yang koruptif, dan mampu menjadi
lembaga-lembaga negara dan penegak hukum.

D. Gerakan Kultural

Gerakan kultural bertujuan untuk: 1) memberikan pemahaman tentang


korupsi dan bentuk nyata anti-korupsi di dalam kemahasiswaan, 2)
menciptakan budaya anti-korupsi sejak dini, dan 3) membentuk karakter
generasi anti-korupsi. Berbeda dengan sebelumnya, gerakan kultural ini
cenderung bersifat aktif, sehingga gerakan yang dilakukan tidak bergantung

13
terhadap isu yang ada. Beberapa model gerakan yang dapat dilakukan pada
klasifikasi kultural diantaranya:

1. Propaganda Integritas Akademik


Salah satu bentuk kecil korupsi adalah kecurangan akademik. Untuk itu,
sebagai pemupukan budaya anti-korupsi, perlu ditingkatkan propaganda
integritas akademik bagi mahasiswa. Upaya ini adalah untuk mencegah
bibit-bibit korupsi yang mungkin tumbuh dari kecurangan-kecurangan kecil
yang terjadi dalam pelaksanaan aktivitas akademik di kemahasiswaan.
2. Pemahaman Korupsi dalam Pemerintahan Mahasiswa (Student governance)
Dalam hal ini, mahasiswa diberikan pemahaman tentang definisi korupsi
secara luas dan bagaimana cara pencegahannya. Selain itu, ditampilkan
contoh-contoh bentuk korupsi di dalam organisasi kemahasiswaan sebagai
satu upaya pemupukan kesadaran untuk tidak melakukan tindakan korupsi
dalam unit kelembagaan yang kecil. Dengan pemahaman yang ada tentang
jenis korupsi yang mungkin terjadi pada organisasi kemahasiswaan,
diharapkan penyelenggaraan kelembagaan yang bersih dari korupsi mulai
dipraktikkan oleh mahasiswa sejak dini.
3. Propaganda Anti-Korupsi Mahasiswa
Propaganda anti-korupsi mahasiswa diterapkan dengan memberikan
aksentuasi pada peran mahasiswa sebagai penerus kepemimpinan. Bahwa
sebagai generasi penerus yang mengharapkan kondisi negara yang bersih,
maka mahasiswa harus mampu menjaga kebersihan perilakunya dari
tindakan korupsi. Tujuan dari hal ini menyadarkan peran sebagai generasi
penerus serta menumbuhkan mental anti-korupsi secara permanen.

Mekanisme pembudayaan yaitu dengan cara pemanfaatan media, propaganda,


serta ajang-ajang yang melibatkan mahasiswa dalam skala mikro hingga makro.
Luaran utama dari gerakan ini adalah timbulnya kesadaran untuk
mempertahankan integritas anti-korupsi sejak di bangku kuliah hingga bangku
pemerintahan.

14
2.6 Bidang Teknologi
Mahasiswa sebagai kaum intelektual tentu memiliki peranan penting kaitannya
dalam memberantas korupsi, dalam era sekarang dimana teknologi kian modern
malah mendukung adanya gerakan anti korupsi seperti ini. Adapun contoh
upaya mahasiswa dalam pemberantasan korupsi dalam bidang teknologi pada
kelompok kami ditekankan pada teknologi informasi sebagai berikut:
1. Turut mengkritisi dan memberi masukan terhadap lembaga pemerintahan
dengan menggunakan sosial media dengan bijak.
Sosial media yang makin banyak macamnya mempermudah masyarakat
terutama mahasiswa dalam menyalurkan kritik dan saran yang membangun.
Contohnya saja adalah mengkritiki lembaga eksekutif maupun legislatif
dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan perihal negara
seperti meninggalkan komentar pada setiap postingan namun diiringi
dengan bahasa yang santun tanpa adanya provokasi atau ujaran kebencian.
2. Menyalurkan bakat atau kemampuan yang berguna secara online untuk
mendorong partisipasi masyarakat dalam gerakan anti korupsi.
Kemampuan mahasiswa di bidang teknologi terutama dalam editing dapat
disalurkan untuk hal yang bermanfaat bagi negara seperti membuat meme,
poster atau film pendek berisi motivasi atau ajakan dalam upaya
pemberantasan korupsi. Dengan bantuan adanya media sosial dapat turut
menyebarkan ajakan anti korupsi ke penjuru Indonesia.
3. Membuat forum diskusi online dalam kaitannya dengan pemberantasan
korupsi

Dalam merespon perkembangan teknologi, sosial media dapat dimanfaatkan


dengan bijak dengan membuat forum diskusi online anti korupsi. Dengan
adanya forum ini memudahkan antara para aktivis antikorupsi serta mahasiswa
dari kalangan akademisi ataupun berbagai elemen masyarakat lainnya dapat
belajar melawan korupsi dengan diskusi online.

15
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Adapun simpulan yang diperoleh dari pembahasan diatas adalah :

16
1. Pendidikan anti korupsi dini sebagai langkah awal taerhadap
penanganan kasus korupsi yang bermula dari diri sendiri dan
diharapkan berimlikasi terhadap kehidupan keluarga, masyarakat,
bangsa dan negara.
2. Dalam jangka panjang, pendidikan anti korupsi dini di harapkan
mampu mewujudkan pemerintahan yang bersih dari KKN serta mampu
melaksanakan UUD 1945 demi terwujudnya good goverment.
3. Pendidikan merupakan salah satu tonggak kehidupan masyarakat
demokrasi yang madani, sudah sepantasnya mempunyai andil dalam
hal pencegahan korupsi. Salah satu yang bisa menjadi gagasan baik
dalam kasusu korupsi ini adalah penerapan anti korupsi adalah
penerapan anti korupsi pada pendidikan karakter bangsa di indonesisa,
khususnya ditunjukan bagi mahsiswa. Karena pada dasarnya merek
adalah agen perubahan bangsa dalam perjalanan bangsa indonesia.
4. Dengan kemampuan intelektual yang tinggi, jiwa muda yang penuh
semangat, dan idealisme yang murni telah terbukti bahwa mahasiswa
selalu mengambil peran penting dalam sejarah perjalanan bangsa ini.
Dalam beberapa peristiwa besar perjalanan bangsa ini telah terbukti
mahasiswa berperan penting sebagai agen perubahan (agent of change)
5. Mahasiswa dapat banyak berperan aktif dalam aksi pemberantasan
korupsi pada berbagai aspek mulai daari sosial budaya, ekonomi,
politik, pendidikan dan lain-lain.

3.2 Saran
1. Pemerintah dalam halnya melalui dinas pendidikan memformulas kan
pendidikan anti korupsi dalam mata pelajaran pada jenjang pendidikan
formal.
2. Pendidikan anti korupsi (PAK) seharusnya di terapkan di bangku
perkuliahan tinggi sebagai mata kuliah wajib. Karena mahasiswa sebagai

17
salah satu bagaian dari genrasi penerus bangsa yang memiliki kompetensi
intelektual, ide-ide inovatif, kebijakan, dan pola pikir yang lebih
diplomatis menjadikan mereka agen perubahan pembelajaaran kehidupan
bangsa.
3. Pendidikan anti korupsi (PAK) di tingkat prguruan tinggi memberikan
pembelajaran lebih efektif dalam pengalaman aktif bagi mahasiswa
tentang realitas sosial, masalah-masalah yang berkaitan dengan profesi,
pelayanan umum, dan lain-lain. Sehingga tetmotivasi untuk kreatif dan
mandiri mengajak dirinya sendiri dan keluarga dan lingkungannya untuk
proaktif memberantas korupsi.
4. Pemerintah seharusnya mampu memperbaiki kinerja lembaga peradilan
baik dari tingkat kepolisian, kejaksaan, pengadilan dan lembaga
pemasyarakatan.
5. Adanya kerjasama masyarakat, pemerintah serta instansi terkait secara
sinergis untuk dapat mengimplementasikan dan menerapkan pendidikan
anti korupsi dini di segala aspek kehidupan.
6. Salah satu cara memberantas korupsi adalah dengan membentuk lembaga
yang independen yang khusus menangani korupsi.

DAFTAR PUSTAKA

Drajat, M Zakaria. 2018. Peran Mahasiswa Mengatasi Korupsi.


https://www.kompasiana.com/zakariadrajat/5c0aa900aeebe1349c4fe392/
peran-mahasiswa-mengatasi-korupsi(diakses pada hari Minggu, 24 Maret
2019 pukul 10.15 WIB)

18
Handinidevi, Medhira. 2013. BPKP Jawa Barat Jelaskan Peran Mahasiswa dalam
Pemberantasan Korupsi di Indonesia.
https://www.itb.ac.id/news/read/4017/home/bpkp-jawa-barat-jelaskan-
peran-mahasiswa-dalam-pemberantasan-korupsi-di-indonesia (diakses
pada hari Minggu, 24 Maret 2019 pukul 10.14 WIB)

Huzaifah, Gibran. 2009. Gerakan Anti-Korupsi Mahasiswa.


https://gibranhuzaifah.wordpress.com/2009/12/17/gerakan-anti-korupsi-
mahasiswa/ (diakses pada hari Kamis, 21 Maret 2019 pukul 21.34 WIB)
Nashuha, Imam. 2018. Peran dan Potensi Mahasiswa dalam Memberantas
Korupsi.https://www.kompasiana.com/imam75980/5c0a7365bde575513
e4c3ab2/peran-dan-potensi-mahasiswa-dalam-memberantas-korupsi
(diakses pada hari Minggu, 24 Maret 2019 pukul 10.26 WIB)

Pujianto, Randra. 2015. Melawan Korupsi dengan Budaya.


https://www.kompasiana.com/rendra_pujianto/54f341427455137b2b6c6d
f7/melawan-korupsi-dengan-budaya (diakses pada hari Jumat, 22 Maret
2019 pukul 13. 53 WIB)

R i s e t P u b l i k . 2 0 1 6 . Korupsi Dalam Pelayanan Kesehatan Di Era Jaminan


Kesehatan Nasional: Kajian Besarnya Potensi Dan Sistem Pengendalian
Fraud.h t t p s : / / a c c h . k p k . g o . i d / i d / a r t i k e l / r i s e t - p u b l i k / k o r u p s
i - d a l a m - p e l a ya n a n - k e s e h a t a n - d i - e r a - j a m i n a n - k e s e h a t a n -
n a s i o n a l - k a j i a n - b e s a r n ya - p o t e n s i - d a n - s i s t e m - p e n g e n d a l i
an-fraud(diakses pada hari Minggu, 24 Maret 2019 pukul
10.05 WIB)

Sari, Maya. 2016. 4 Peranan Mahasiswa dalam Pemberantasan


Korupsi.https://guruppkn.com/peranan-mahasiswa-dalam-pemberantasan-
korupsi (diakses pada hari Jumat, 22 Maret 2019 pukul 13.44 WIB)

Surono, Agus. 2016. Sikap Anti Korupsi di Kalangan Siswa dan Mahasiswa dalam
Mewujudkan Penyelenggaraan Negara Anti Korupsi dan Berbasis
Keadilan.https://www.researchgate.net/publication/315998390_Sikap_An
ti_Korupsi_di_Kalangan_Siswa_dan_Mahasiswa_dalam_Mewujudkan_P
enyelenggaraan_Negara_Anti_Korupsi_dan_Berbasis_Keadilan (diakses
pada hari Kamis, 21 Maret pukul 16.45 WIB)

Zakiya, Wilda. 2018. Mahasiswa dalam Gerakan Anti Korupsi.


https://indonesiana.tempo.co/read/128571/2018/10/21/wildazakiya.id/ma
hasiswa-dalam-gerakan-anti-korupsi (diakses pada hari Jumat, 22 Maret
2019 pukul 14.01 WIB)

19

Anda mungkin juga menyukai