Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

OSTEOMIELITIS

Oleh :

Kelompok 4

FITRA SATRIO P201902017


ARIS SUNANDAR P201902019
AGUSTINA P201902021
HAPSA PUTRIANTY P201902022
INDRIANI P201902023
HERA YULIANINGSI TRI PUTRI P201902028

STIKES MANDALA WALUYA

KENDARI

2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
-----------------------------------------------------------------

Tema : OSTEOMIELITIS
Sub Tema : Pengetahuan pada Osteomielitis
Waktu : 45 menit
Sasaran : Mahasiswa kelas T3
Tempat : Ruang Kelas T3
Penyuluh : Kelompok 4

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 45 menit diharapkan Klien dapat
memahami tentang penyakit Osteomielitis.

II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 45 menit tentang penyakit
diharapkan :
a. Klien dapat menjelaskan pengertian penyakit Osteomielitis
b. Klien dapat menjelaskan tentang penyebab penyakit Osteomielitis.
c. Klien dapat menjelaskan tentang tanda dan gejala.
d. Klien dapat menjelaskan tentang komplikasi penyakit Osteomielitis
e. Klien dapat menjelaskan tentang pemeriksaan penunjang penyakit
Osteomielitis.
f. Klien dapat menjelaskan pencegahan penyakit Osteomielitis

III. Pokok Materi


a. Pengertian Osteomielitis
b. Penyebab Osteomielitis
c. Tanda dan gejala Osteomielitis
d. Komplikasi Osteomielitis
e. Pemeriksaan penunjang Osteomielitis
f. Pencegahan Osteomielitis
IV. Strategi Pelaksanaan:
A. Metode :
1. Ceramah
2. Tanya jawab

V. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Penyuluhan Audiance Waktu
Pendahuluan - Salam Pembuka - Menjawab 5 menit
dan Apresepsi - Menyampaikan Tujuan Salam
Penyuluhan - Menyimak
- Apresiasi - Menjawab
Pertanyaan
Isi - Menyampaikan pengertian - mendengarkan 25 menit
Osteomielitis penuh perhataian
- Menyampaikan penyebab - mendengarkan
Osteomielitis penuh perhataian
- Menyebutkan tanda dan - mendengarkan
gejala Osteomielitis penuh perhataian
- Menyampaikan komplikasi - mendengarkan
Osteomielitis penuh perhataian
- Menjelaskan pemeriksaan - mendengarkan
penunjang Osteomielitis penuh perhataian
- Menjelaskan pencegahan - menanyakan hal-
Osteomielitis hal yang belum
- Memberi kesempatan kepada jelas
peserta untuk bertanya - memperhatikan
jawaban dari
- Menjawab pertanyaan penceramah
- menjawab
pertanyaan
- Evaluasi
Penutup - Menyimpulkan - Mendengarkan 15 menit
- Salam penutup - menjawab salam
VI. Media :
Leaflet

VII. Sumber/ referensi:


 Anjarwati. Wangi,(2010).Tulang dan Tubuh Kita, Getar Hati:Yogyakarta.
 Brunner, Suddarth.(2001). Buku Ajar Keperawatan-Medikal Bedah, Edisi 8
Volume 3,EGC : Jakarta.
 Brunner,suddarth.2001.Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah.Penerbit,
EGC : Jakarta
 Depkes RI, 1995. Pusat Data Kesehatan.
 Dorland, W. A. Newman, 2002. Kamus Kedokteran Dorland.Terbitan EGC :
Jakarta.
 Dorland, 2002.Kamuskedokteran dorland.Terbitat EGC :Jakarta.
 Henderson, 1997. Effects of Air Quality Regulation on in Polluting
Industries.
 NANDA, NIC-NOC. 2015-2017. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis & NANDA, NIC-NOC. Jakarta: Media Action Publishing.

VIII. Setting Tempat


IX. Evaluasi
A. Formatif
Klien mampu memahami tentang penyakit Osteomielitis.
B. Sumatif
1. Klien dapat menjelaskan pengertian penyakit Osteomielitis
2. Klien dapat menjelaskan tentang penyebab penyakit Osteomielitis.
3. Klien dapat menjelaskan tentang tanda dan gejala penyakit Osteomielitis.
4. Klien dapat menjelaskan tentang komplikasi penyakit Osteomielitis
5. Klien dapat menjelaskan tentang pemeriksaan penunjang penyakit
Osteomielitis.
6. Klien dapat menjelaskan pencegahan penyakit Osteomielitis.

Kendari, 26 Oktober 2019


LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian

Osteomielitis adalah infeksi tulang yang lebih sulit disembuhkan daripada infeksi jaringan
lunak karena terbatasnya asupan darah, respons jaringan terhadap inflamasi, tingginya
tekanan jaringan dan pembentukan involukrum (pembentukan tulang baru di sekeliling
jaringan tulang mati) (Brunner, suddarth. (2001).

B. Etiologi

Bisa disebabkan oleh bakteri, antara lain :


1. Staphylococcus aureus sebanyak 70% - 80%
2. Haemophylus influenzae (50%) pada anak-anak dibawah umur 4 tahun.
3. Streptococcus hemolitikus
4. Pseudomonas aurenginosa
5. Escherechia coli
6. Clastridium perfringen
7. Neisseria gonorhoeae
8. Salmonella thyposa

C. Tanda dan gejala

Tanda dan gejala osteomielitis, yaitu :


1. Jika infeksi dibawah oleh darah, ditandai dengan gejala septikemia seperti
menggigil, demam tinggi, denyut nadi cepat dan malaise umum.
2. Jika osteomielitis terjadi akibat penyebaran dari infeksi disekitarnya atau
kontaminasi langsung maka tidak ada gejala septikemia. Daerah infeksi
membengkak, hangat, nyeri dan nyeri tekan.
3. Pada osteomielitis kronik ditandai dengan periode nyeri berulang,
pembengkakang, inflamasi dan pengeluaran pus.

D. Komplikasi

Secara umum komplikasi osteomielitis adalah sebagai berikut:


1. Abses Tulang
2. Bakteremia
3. Fraktur Patologis
4. Meregangnya implan prosthetik (jika terdapat implan prosthetic)
5. Sellulitis pada jaringan lunak sekitar.
6. Abses otak pada osteomielitis di daerah kranium.(Brunner, suddarth. (2001

E. Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan darah
Sel darah putih meningkat sampai 30.000 L gr/dl disertai peningkatan laju endap
darah
2. Pemeriksaan titer antibody – anti staphylococcus
Pemeriksaan kultur darah untuk menentukan bakteri (50% positif) dan diikuti
dengan uji sensitivitas
3. Pemeriksaan feses
Pemeriksaan feses untuk kultur dilakukan apabila terdapat kecurigaan infeksi oleh
bakteri salmonella
4. Pemeriksaan biopsy tulang
Merupakan proses pengambilan contoh tissue tulang yang akan digunakan untuk
serangkaian tes.
5. Pemeriksaan ultra sound
Yaitu pemeriksaan yang dapat memperlihatkan adannya efusi pada sendi

F. Pencegahan

1. Berhenti merokok
Merokok dapat menyebabkan tersumbatnya arteri dan meningkatkan tekanan darah,
sehingga keduanya buruk bagi sirkulasi dan dapat melemahkan sistem kekebalan
tubuh.
2. Diet sehat
Diet tinggi serat rendah lemak dianjurkan, termasuk banyak mengonsumsi buah
segar dan sayuran (setidaknya lima porsi sehari) dan biji-bijian. Makan makanan
yang sehat juga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan.
3. Mengelola berat badan
Pertahankan berat badan yang sehat dengan menggunakan kombinasi dari diet
kalori terkontrol dan olahraga teratur. Berat badan yang sehat akan membantu
menjaga tekanan darah tetap normal dan membantu meningkatkan sirkulasi.
4. Olahraga teratur
Olahraga teratur akan menurunkan tekanan darah, membuat jantung dan sistem
peredaran darah lebih efisien dan dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan
tubuh yang lemah.

Anda mungkin juga menyukai