Nota Tafsir Masjid KG Beringin 15.10.2019
Nota Tafsir Masjid KG Beringin 15.10.2019
َ َعذ
اب َ ش ْفنَا
َ ع ْن ُه ْم َ ُ{فَلَ ْوال كَانَتْ قَ ْريَةٌ آ َمنَتْ فَنَفَعَهَا إِي َمانُهَا إِال قَ ْو َم يُون
َ س لَ َّما آ َمنُوا َك
}ينٍ ا ْل ِخ ْزي ِ فِي ا ْل َحيَا ِة الدُّ ْنيَا َو َمتَّ ْعنَاهُ ْم ِإلَى ِح
Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya
itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala mereka (kaum
Yunus itu) beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan
dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka
sampai kepada waktu yang tertentu. (Yunus: 98)
Maksudnya, tidak ada suatu penduduk kota pun yang seluruhnya beriman
kecuali kaum Nabi Yunus. Demikian itu terjadi setelah mereka
menyaksikan adanya azab. Perihalnya sama dengan apa yang disebutkan
oleh firman-Nya dalam ayat lain:
*******************
Yaitu hati mereka beriman kepada apa yang disampaikan oleh rasul-rasul,
membenarkannya, mengikutinya, dan bertakwa dengan mengerjakan
amal-amal ketaatan dan meninggalkan semua yang diharamkan.
}ض
ِ األر
ْ اء َو
ِ س َم َ {لَفَتَ ْحنَا
ٍ علَ ْي ِه ْم بَ َركَا
َّ ت ِمنَ ال
pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan
bumi (Al-A'raf: 96)
Maksudnya hujan dari langit dan tetumbuhan dari bumi. Tetapi dalam
firman selanjutnya disebutkan:
}{بَيَاتًا
di malam hari. (Al-A'raf: 97)
} َض ًحى َوهُ ْم يَ ْلعَبُون ُ ْ{وهُ ْم نَائِ ُمونَ * أَ َوأَ ِمنَ أَ ْه ُل ا ْلقُ َرى أَ ْن يَأْتِيَ ُه ْم بَأ
ُ سنَا َ
di waktu mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk kota-kota itu
merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu
matahari sepenggalah naik ketika mereka sedang bermain? (Al-A'raf: 97-
98)
Sehubungan dengan tafsir ayat ini Abu Ja'far ibnu Jarir mengatakan bahwa
apakah masih belum terang bagi orang-orang yang menjadi pengganti di
tempat itu sesudah kebinasaan orang-orang sebelum mereka yang
mendiaminya? Kemudian pada akhirnya mereka mengikuti perjalanan
hidup mereka, dan mengerjakan perbuatan yang sama dengan mereka,
yakni mereka berbuat durhaka terhadap Tuhannya. bahwa kalau Kami
menghendaki, tentu Kami azab mereka karena dosa-dosanya. (Al-A'raf:
100) Sekiranya Kami menghendaki, niscaya Kami akan menimpakan atas
mereka azab seperti apa yang pernah menimpa orang-orang sebelum
mereka. dan Kami kunci mati hati mereka. (Al-A'raf: 100) Maksudnya, Kami
tutup rapat-rapat dan Kami lak hati mereka. sehingga mereka tidak dapat
mendengar? (Al-A'raf: 100) Yakni tidak dapat mendengar pelajaran dan
peringatan lagi.
Menurut hemat kami, hal yang semakna telah disebutkan oleh Allah
Subhanahu wa Ta'ala dalam ayat-ayat lain, yaitu:
َسا ِكنِ ِه ْم إِ َّن فِي ذَ ِلك ِ {أَ َولَ ْم يَ ْه ِد لَ ُه ْم َك ْم أَ ْهلَ ْكنَا ِم ْن قَ ْب ِل ِه ْم ِمنَ ا ْلقُ ُر
َ ون يَ ْمشُونَ فِي َم
} َس َمعُون ْ َت أَفَال ي ٍ آليَا
Dan apakah tidak menjadi petunjuk bagi mereka, berapa banyak umat-
umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, sedangkan mereka
sendiri berjalan ditempat-tempat kediaman mereka itu Sesungguhnya yang
demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Tuhan). Maka apakah
mereka tidak mendengarkan (memperhatikan)? (As-Sajdah: 26)
ْ َس ِم ْن ُه ْم ِم ْن أَ َح ٍد أَ ْو ت
}س َم ُع لَ ُه ْم ِرك ًْزا ُّ {و َك ْم أَ ْهلَ ْكنَا قَ ْبلَ ُه ْم ِم ْن قَ ْر ٍن َه ْل ت ُ ِح
َ
Dan berapa banyak telah Kami binasakan umat-umat sebelum mereka.
Adakah kamu melihat seorang pun dari mereka atau kamu dengar suara
mereka yang samar-samar? (Maryam: 98)
Artinya, apakah kamu melihat seseorang dari mereka, atau apakah kamu
mendengar suara mereka?
َ س ِلي فَ َكي
َْف كَان ُ َار َما آتَ ْينَاهُ ْم فَ َكذَّبُوا ُر
َ ب الَّ ِذينَ ِم ْن قَ ْب ِل ِه ْم َو َما بَلَغُوا ِم ْعش
َ َّ{و َكذ
َ
}ير ِ نَ ِك
Dan orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan, sedangkan
orang-orang kafir Mekah itu belum sampai menerima sepersepuluh dari
apa yang telah Kami berikan kepada orang-orang dahulu, yaitu mereka
mendustakan rasul-rasul-Ku. Makaalangkah hebatnya akibat kemurkaan-
Ku (Saba : 45)
Masih banyak ayat Al-Qur’an lainnya yang menunjukkan bahwa azab Allah
menimpa musuh-musuh-Nya, dan nikmat-Nya selalu diberikan kepada
kekasih-kekasih-Nya. Karena itulah dalam firman-firman selanjutnya
disebutkan seperti berikut:
ت فَ َما كَانُوا ِليُ ْؤ ِمنُوا ُ علَ ْيكَ ِم ْن أَ ْنبَائِهَا َولَقَ ْد جَا َءتْ ُه ْم ُر
ِ سلُ ُه ْم ِبا ْلبَ ِينَا َ ص ُّ ُ{تِ ْلكَ ا ْلقُ َرى نَق
) َو َما َو َج ْدنَا أل ْكثَ ِر ِه ْم101( َب ا ْلكَا ِف ِرين ِ علَى قُلُو ُ َّ ِب َما َكذَّبُوا ِم ْن قَ ْب ُل َكذَ ِلكَ َي ْط َب ُع
َ اَّلل
} )102( َس ِقين ِ ع ْه ٍد َوإِ ْن َو َج ْدنَا أَ ْكثَ َرهُ ْم لَفَا
َ ِم ْن
Kota-kota (yang telah Kami binasakan) itu Kami ceritakan sebagian dari
berita-beritanya kepadamu. Dan sungguh telah datang kepada mereka
rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti nyata, maka
mereka (juga) tidak beriman kepada apa yang dahulunya mereka telah
mendustakannya. Demikianlah Allah mengunci mati hati orang-orang kafir.
Dan Kami tidak mendapati kebanyakan mereka memenuhi janji.
Sesungguhnya Kami mendapati kebanyakan mereka orang-orang yang
fasih
Allah menceritakan berita kaum Nuh, Hud, Saleh, Lut, dan Syu'aib kepada
Nabi-Nya Shalallahu'alaihi Wasallam Dia pun menceritakan pembinasaan
orang-orang kafir dan penyelamatan orang-orang mukmin, dan Allah
Subhanahu wa Ta'ala telah memberikan alasan-Nya kepada mereka
bahwa Dia telah menjelaskan kepada mereka perkara yang hak melalui
hujah-hujah yang disampaikan oleh para rasul. Kemudian dalam firman
selanjutnya disebutkan:
Hai Muhammad.
}{م ْن أَ ْنبَائِهَا
ِ
sebagian dari berita-beritanya (Al-A'raf: 101) Yakni kisah-kisah mereka
*******************
ُ طا
} َغوت َ َّ سوال أَ ِن ا ُ ْعبُدُوا
َّ اَّلل َوا ْجتَنِبُوا ال ُ {ولَقَ ْد بَعَثْنَا فِي ك ُِل أ ُ َّم ٍة َر
َ
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasulpada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan), "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah tagul itu." (An-Nahl:36)
Sebagaimana Abu Ja'far Ar-Razi telah meriwayatkan dari Ar-Razi, dari Ar-
Rabi' ibnu Anas, dari Abul Aliyah, dari Ubay ibnu Ka'b sehubungan dengan
ayat ini, bahwa hal itu telah diketahui oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala
sejak hari mereka mengikrarkan janji kepada-Nya. Dengan kata lain,
mereka tidak akan beriman karena sikap mereka yang demikian itu telah
diketahui oleh Allah sejak zaman azali. Hal yang sama dikatakan oleh Ar-
Rabi' ibnu Anas, dari Abul Aliyah, dari Ubay ibnu Ka'b, dari Anas, kemudian
dipilih oleh Ibnu Jarir.