Anda di halaman 1dari 6

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No.

X, (2014) ISSN: XXXX-XXXX (XXXX-XXXX Print) 1

STUDI FOTOGRAMETRI JARAK DEKAT (CLOSE RANGE


PHOTOGRAMMETRY) DALAM PENENTUAN VOLUME
SUATU OBJEK
Defry Mulia1) dan Hepi Hapsari2)
Jurusan Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: hepih@geodesy.its.ac.id1)

Abstrak—Fotogrametri adalah sebuah proses untuk menggunakan alat ukur Electronic Total Station (ETS). Untuk
memperoleh informasi metris mengenai sebuah objek melalui mendapatkan bentuk permukaan tanah terbaik sangat
pengukuran yang dibuat pada hasil foto baik dari udara maupun bergantung pada bentuk permukaan, distribusi titik dan
dari permukaan tanah. Interpretasi foto didefinisikan sebagai metode interpolasi. Tetapi dengan bertambahnya titik akan
ekstraksi dari informasi kualitatif mengenai foto udara dari
berarti menambah waktu dan biaya. Kadang-kadang untuk
sebuah objek oleh analisis visual manusia dan evaluasi fotografi
(Edward dan James 2004). Dalam disiplin ilmu fotogrametri mendapatkan titik geodetik dapat beresiko dan mustahil.
dipelajari berbagai metode untuk mengklasifikasikan dan Karena itu, bentuk permukaan tanah tidak dapat diwakili
menginterpretasi foto udara dengan berbagai metode. dengan baik.
Pengolahan data dilakukan dengan pengambilan gambar Untuk menyelesaikan masalah pengambilan titik permukaan
objek menggunakan kamera non metric, pengukuran tanah ,penelitian ini menerapkan metode Close Range
menggunakan Electronic Total Station (ETS) dan roll meter yang Photogrametry (CRP) atau Fotogrametri Rentang Dekat
kemudian dilakukan kalibrasi kamera menggunakan Sotware
sebagai metode alternatif untuk melakukan pengukuran dalam
Photomodeler Scanner untuk mendapatkan parameter internal
kamera. Kemudian melakukukan penandaan titik pada foto menentukan volume suatu material, dengan memanfaatkan
sampai akhirnya pembentukan objek 3 dimensi dan volume teknologi kamera digital. Dalam teknik CRP, kualitas proses
objek. Selanjutnya melakukan perbandingan dengan hasil penentuan koordinat dapat ditingkatkan dengan cara
pengolahan data thacymetri. melakukan pembidikan ke objek secara konvergen dari
Hasil penetilian ini menunjukkan bahwa data foto pada beberapa kamera agar diperoleh ukuran lebih. Teknik ini
fotogrametri jarak dekat belum bisa dijadikan acuan dalam mempunyai kelebihan terutama jika objek yang akan diukur
proses pembentukan 3 dimensi maupun perhitungan volumenya. sulit untuk dijangkau dan atau memiliki dimensi yang kecil.
Perkiraan volume pada objek lemari menggunakan metode Selain itu, kamera-kamera digital popular (nonmetrik)
fotogrametri jarak dekat adalah 0,903 m3 dan dengan
menggunakan rol meter adalah 0,192 m3. Sementata itu, volume
umumnya mempunyai harga yang relatif terjangkau.
objek gundukan berumput menggunakan metode thacymetri Dengan adanya perkembangan teknologi fotogrametri,
adalah 162,164987 m3 dan luas adalah 30 m2. diharapkan dapat membuat kemudahan untuk melakukan
pemodelan tiga dimensi dari suatu objek. Dengan adanya
Kata kunci--- Fotogrametri, Non-Metrik, IOP teknologi otomatisasi image matching, mempermudah dalam
pengambilan titik sampel yang akan digunakan untuk
pembuatan Digital Surface Model(DSM).
I. PENDAHULUAN Image matching atau automatic stereo matching adalah

V olume penggalian dan penimbunan suatu material


merupakan hal yang penting dalam banyak pekerjaan
teknik dan pertambangan. Akurasi bentuk dan estimasi
suatu proses mencari/mengidentifikasi pasangan suatu titik
yang muncul pada dua foto atau lebih. Pada instrumen
analog/analitik image matching dilakukan oleh operator secara
volume dari material tersebut adalah penting dalam banyak manual menggunakan persepsi 3D mata kiri dan kanan. Pada
aplikasi, misalnya studi erosi, estimasi pengambilan bahan fotogrametri digital image matching dilakukan secara otomatis
tambang, dan penilaian lahan untuk konstruksi (Schulz dan dengan mencocokkan dua citra.
Schachter 1980 dalam Yakara dan Yilmazb 2008). Umumnya Kegunaan image matching dalam fotogrametri antara lain :
perhitungan volume menggunakan metode trapesium 1. Pada proses Orientasi Dalam dan Relatif saat mencari
(segiempat, atau segitiga prisma), perpotongan melintang pasangan titik untukdiamati.
2. Pada proses Triangulasi Udara saat mencari pasangan titik
(trapezoidal, Simpson, andaverage formula), dan metode
lainnya (Simpson-based, Cubic spline, and Cubic Hermite ikat pada semuafoto dimana titik tersebut muncul.
formula) telah ada dalam literatur (Yanalak 2005 dalam 3. Pembentukan DTM (Digital Terain Model), mencari
Yakara dan Yilmazb 2008). pasangan titik foto untuk posisi titik DTM
Metode yang digunakan untuk melakukan pengukuran 4. Proses pembuatan Orthofoto
volume suatu material adalah menggunakan metode 5. Digitasi pada layar monitor
tachymetri untuk mengetahui koordinat suatu titik dengan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (2014) ISSN: XXXX-XXXX (XXXX-XXXX Print) 2

II. METODOLOGI PENELITIAN Tabel 1


A.Lokasi Penelitian Spesifikasi Canon EOS 5D Mark II
Penelitian ini dilakukan di kota Surabaya yang terletak pada Spesifikasi Kamera
709’–70 21’Lintang Selatan (LS) dan 112036’- 1120 54’ Bujur
Timur (BT). Surabaya memiliki luas sebesar 33.048 ha. Dalam 18-megapixel APS-C
penelitian ini wilayah yang dianalisa adalah gundukan Image sensor size 22.3 x 144.9 mm
berumput bagian pintu masuk Perumahan Pakuwon Sukolilo ISO 100-12, 800 expendable to 25,600
dan objek lemari.

D. Prosedur Penelitian
Grid
Kalibras
i

Foto Pengukuran
Objek ETS
Pemotretan
n

Penandaan
Data Titik manual
Gambar 1. Lokasi Penelitian Kalibra Data
si Sudut
dan
Foto
B. Data dan Perangkat Lunak Terkore
Jarak

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah foto objek Kalibrasi ksi
Kamera
lemari, gundukan berumput, dan objek kalibrasi kamera Pengolahan
beserta pengukuran panjang, lebar, dan tinggi objek lemari Orientasi Data
Relatif Tachymetri
menggunakan rol meter beserta data pengukuran Electronic
Total Station gundukan berumput. Hasil perekaman hari jumat IOP
tanggal 4 Oktober 2013. EOP
Koordinat
titik
sampel
Bundle
Adjust
ment Interseksi

DSM

Model 3D

DSM Perhitungan
Volume

Perhitungan
Volume
Gambar 2. Grid Kalibrasi Photo Modeler

Perangkat lunak yang digunakan adalah adalah Volume Volume


Objek Objek
PhotoModeler Scanner, Land Desktop, dan Ms.office.

C. Deskripsi Kamera Non-Metrik (Canon EOS 5D Mark II)


Analisa
Kamera Non-Metrik dibuat untuk foto professional maupun
amatir, dimana kualitas gambar dipentingkan tetapi umumnya
tidak memerlukan ketelitian geometri tinggi. Kamera ini tidak Gambar 3. Diagram Alir Pengolahan Data
memiliki tanda-tanda fidusial, tetapi dapat dilakukan
modifikasi untuk memasukkan tanda fidusial ke dalamnya. Berdasarkan diagram alir di atas, secara umum penelitian ini
Kamera Non-Metrik dapat dikalibrasi. dibagi menjadi tahapan sebagai berikut :
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (2014) ISSN: XXXX-XXXX (XXXX-XXXX Print) 3

a. Tahapan Perencanaan 5. Pembetukan DSM


Pada perencanaan dilakukan tahapan antara lain Bentuk DSm dapat berupa DSM Grid maupun DSm
survey objek pengukuran, persiapan alat-alat yang dibutuhkan, TIN. Metode interpolasi yang digunakan adalah
desain titik-titik control, dan desain pengambilan data. interpolasi linier untuk semua DSM yang terbentuk.

b. Kalibrasi Kamera e. Pengambilan dan Pengolahan Data Metode Tachymetri


Kalibrasi kamera adalah proses menentukan 1. Pengukuran Titik Kontrol dan Titik Detail
parameter internal dari sebuah kamera. Parameter internal Kerangka dasar untuk pengukuran menggunakan
dibutuhkan untuk dapat merekontruksi ulang berkas sinar pada kerangka dasar yang telah tersedia di sekitar
saat pemotretan dan untuk mengetahui besarnya kesalahan daerah yang akan dipetakan. Alat yang
sistematik dari sebuah kamera. digunakan dalam pengukuran titik control objek
Tahapan ini dilakukan kalibrasi kamera digital non- dan titik detail adalah ETS Topcon. Pengamatan
metrik di dalam ruangan kamar dengan menggunakan yang diambil yaitu data sudut horizontal, sudut
perangkat lunak photomodeler scanner. Metode kalibrasi pada zenith, dan jarak miring.
perangkat lunak ini pada prinsipnya menghitung parameter 2. Pengolahan Data Tachymetri
internal kamera secara analisis dengan mengunakan self Koordinat tiap titik hasil pengukuran dengan
calibration bundle adjustment terhadap titik target. metode tachymetry dihitung dengan
menggunakan persamaan:
c. Pengambilan Data Metode Fotogrametri Rentang Dekat
(Data Objek) f. Hitungan Volume
Pengambilan data objek gundukan berumput Proses perhitungan volume adalah tahap akhir dari
dilakukan di daerah pintu masuk Perumahan Pakuwon penelitian tugas akhir ini.Hasil perhitungan volume
Sukolilo dan objek lemari di rumah kos Keputih Tegal Timur menggunakan DSm dan ETS akan dibandingkan pada
akhirnya.
Blok 3c 16-17.

d. Pengolahan Data Fotogrametri Rentang Dekat III. HASIL


Proses pengolahan data Fotogrametri Rentang Dekat Pada bagian ini akan ditampilkan hasil dari pelaksanaan
dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: penelitian yang telah dilakukan mengenai analisa volume 2
1. Data Masukan buah objek.
Data yang diperlukan sebagai masukan adalah nilai
A.Kalibrasi Kamera
parameter kalibrasi kamera yang digunakan dan foto Metode kalibrasi pada perangkat lunak ini pada prinsipnya
hasil pemotretan. menghitung IOP untuk mendapatkan unsur-unsur orientasi
2. Proses Orientasi dalam antara lain panjang focus terkalibrasi (f), posisi titik
Pada proses ini mencari pasangan titik dari beberapa utama foto (X0,Y0) dan koefisien distorsi lensa (K1, K2, K3,
foto yang diamati, proses selanjutnya adalah proses P1, P2) kamera secara analitis dengan menggunakan self
reseksi untuk mengetahui parameter orientasi luar calibration bundle adjustment terhadap titik target.
Pengambilan data kalibrasi dilakukan di dalam ruangan
kamera.
dengan menggunakan bidang 2 dimensi berupa kertas putih
3. Pembentukan Model 3D berukuran A4 dengan target titik-titik hitam. Bidang kalibrasi
Pada setiap foto telah diketahui koordinat dan ini merupakan bidang kalibrasi default dari perangkat lunak
orientasi pengambilannya, maka dapat dilakukan Photomodeler.
proses bundle adjustment.
4. Pembuatan Titik Sampel
Titik-titik sampel yang akan digunakan untuk
pembuatan Digital Surface Model(DSM) dilakukan
dengan dua cara yaitu secara manual dan otomatis.
Proses otomisasi image matching dilakukan untuk
penandaan titik sampel secara otomatis. Penandaan
titik sampel secara manual dengan menandakan titik
di tepi objek.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (2014) ISSN: XXXX-XXXX (XXXX-XXXX Print) 4

Tabel 2. Hasil perhitungan IOP menggunakan self calibration


1. Objek lemari
Presisi atau stadar deviasi
Secara garis besar pertampalan atau overlay antar
Camera Canon EOS 5D Mark II foto tidak boleh kurang dari 60%. Dalam proses ini
Parameter Orientasi Dalam Nilai (mm) Deviasi (mm) dilakukan penentukan titik dimana posisi dan nama titik
Focal Length 24.791 0.004 pada foto 1 harus sama dengan yang ditampilkan pada
Xp 18.021 0.005 foto 2, begitu juga seterusnya. Dari penggabungan
beberapa foto harus mempunyai 1 foto sebagai referensi.
Yp 12.197 0.006
Berikut adalah beberapa tampilan data hasil
Fw 36.528 0.002
pengolahan overlay foto objek lemari dari berbagai sudut:
Fh 24.333 -
K1 1.54E-04 1.90E-06 Tabel 4a. Orientasi relatif dua foto sisi depan lemari
K2 0 0
K3 0 0 Tightness
Photos X Y Z
(percent)
P1 1.72E-05 2.50E-06
P2 2.28E-05 2.70E-06 1,2 0.038 0.377 -0.930 0.041

1,2 -0.598 0.377 -0.854 0.059


Tabel 3. Kualitas Hasil Kalibrasi Kamera
1,2 0.009 -0.393 -0.851 0.108
Quality
1,2 -0.513 -0.393 -0.791 0.052
Total Number 12
Photographs Number Oriented 12 1,2 0.001 -0.032 -0.877 0.003
Canon EOS 5D Mark II
1,2 0.001 -0.024 -0.877 0.007
Calibration yes
Number of photos
1,2 -0.537 -0.022 -0.823 0.065
using camera 12
Average Photo
1,2 -0.536 -0.031 -0.821 0.062
Camera Point Coverage 14%
Overal RMS 0.114 pixels 1,2 -0.003 -0.204 -0.868 0.087
Max 0.448 pixels
Min 0.071 pixels 1,2 -0.003 -0.196 -0.866 0.082
Point
Marking Max 0.229 pixels
Residual Min 0.034 pixels Tabel 4b. Orientasi relatif dua foto sisi depan lemari
RMS
Max 0.00069 m Largest Residual Photo Largest
Point Photos Angle Residual
(pixels) Residual
(pixels)
Tighness Min 0.00013 m
12.504
Overal RMS 1,2
degs
0.967 1.009 2
Vector Length 8.36e-005 m
Max Vector 11.744
1,2 1.397 1.438 1
degs
Point Length 9.02e-005 m
Precision Min Vector Length 8.24e-005 m 13.850
1,2 2.903 3.006 2
degs

B. Orientasi Relatif 13.440


1,2 1.407 1.451 1
Orientasi relatif merupakan proses untuk menentukan nilai degs
perputaran sudut rotasi dan pergeseran posisi antara dua foto. 14.503
1,2 0.079 0.082 2
Proses ini dilakukan dengan cara memberikan nilai posisi dan degs
orientasi untuk foto pertama, kemudian dilakukan proses
14.501
perhitungan nilai posisi dan orientasi pada foto kedua 1,2
degs
0.188 0.195 2
menggunakan parameter dari posisi pertama dan koordinat
13.619
foto dari kedua buah foto. Dalam proses orientasi 1,2
degs
1.591 1.628 1
menghasilakan sebuah nilai relatif antara dua buah foto
tersebut. Yaitu menetapkan enam unsur orientasi luar (EOP), 13.657
1,2 1.526 1.562 1
degs
yaitu posisi kamera (XL, YL, ZL), rotasi sudut (ω, φ, k).
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (2014) ISSN: XXXX-XXXX (XXXX-XXXX Print) 5

14.436
1,2 2.214 2.288 2
degs

14.501
1,2 2.085 2.154 2
degs

Dan berikut adalah hasil pengolahan orientasi relatif 7


foto objek lemari.

Tabel 6. Enam unsur orientasi luar (EOP) objek lemari Gambar 3. Pemodelan 3D objek lemari dari 2 sisi

Parameter Sedangkan untuk objek gundukan berumput, tidak


hanya dilakukan penandaan titik secara manual, melainkan
Foto Xc Yc Zc Omega Phi Kappa juga dilakukan penandaan titik secara otomatis.
-9.089 37.017
1 0.551 0.061 -0.361 deg deg 5.475 deg
-5.801 -32.017 -1.883
2 -0.477 0.042 -0.261 deg deg deg
-3.846 -41.739 -0.959
3 -0.396 0.032 -0.215 deg deg deg
-4.856 -22.504 -1.873
4 -0.554 0.034 -0.325 deg deg deg
-4.669 27.143
5 0.647 0.041 -0.371 deg deg 3.704 deg
-7.907 44.543
6 0.499 0.048 -0.285 deg deg 4.608 deg
-0.136 -0.254 Gambar 4. Penandaan titik secara manual dan otomatis pada
7 0.043 0.004 0.011 deg 2.741 deg deg objek gundukan berumput

2. Objek gundukan berumput

Tabel 7. Enam unsur orientasi luar (EOP) objek gundukan


berumput

Parameter
Foto
Xc Yc Zc Omega Phi Kappa

- 0.021 -0.025 -0.001


1 -0.0006 -0.003 Gambar 5. Pemodelan 3D objek gundukan berumput
0.00003 deg deg deg
1 dan 2
0.134 0.988 -0.705 D. Volume Objek Lemari
2 0.335 -0.011 -0.021
deg deg deg
Metode hitungan objek lemari adalah menggunakan rumus
0.003 0.095 -0.023 balok.
3 0.003 -0.00002 0.0007
deg deg deg
3 dan 4
1.072 3.167 -0.982 Tabel 8. Hasil Hitungan Volume Lemari
4 0.861 -0.002 0.360
deg deg deg
Metode Panjang Lebar Tinggi Volume
-0.718 -1.094 0.082 Pengukuran (m) (m) (m) (m3)
5 -0.031 0.017 0.011
deg deg deg
5 dan 6 CRP 0.457 0.423 0.556 0.107
-8.383 1.185 0.584
6 0.374 0.068 -0.103
deg deg deg Roll Meter 0.400 0.400 1.200 0.192
0.428 1.189 -0.006
6 0.033 -0.011 -0.015
deg deg deg Dari hasil perhitungan volume menggunakan metode Close
6 dan 7
5.154 11.730 1.053 Range Photogrammetry (CRP), diperoleh volume sebesar
7 0.392 -0.013 -0.432
deg deg deg
0.107 m3, sedangkan hasil perhitungan volume objek lemari
C. Pemodelan 3D Objek dan DSM metode roll meter adalah 0.192 m3. Dengan demikian hasil
Setelah melakukan overlay atau pertampalan dari beberapa perbandingan antara metode CRP dengan perhitungan objek
foto, baik itu objek lemari maupun gundukan berumput, secara langsung menggunakan roll meter tidak terlalu jauh,
diperoleh pemodelan objek secara 3 dimensi. yaitu sebesar 0.085 m3.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (2014) ISSN: XXXX-XXXX (XXXX-XXXX Print) 6

E. Pengolahan Data Thacymetri Objek Gundukan Berumput UCAPAN TERIMA KASIH


Kerangka dasar untuk pengukuran menggunakan kerangka Penulis D.M mengucapkan terima kasih kepada Dosen
dasar yang telah tersedia di sekitar daerah yang akan Pembimbing Jurusan Teknik Geomatika atas kesediaan ilmu
dipetakan. Alat yang digunakan dalam pengukuran titik dan waktu dalam membantu penulis mulai dari pengambilan
control objek dan titik detail adalah Electronic Total Stasion data sampai dengan pembuatan laporan.
Topcon. Pengamatan yang diambil yaitu data sudut horizontal,
sudut zenith, dan jarak miring.
Untuk dapat memodelkan kontur dan bentuk 3D dari data DAFTAR PUSTAKA
yang telah diperoleh, minimum harus memiliki 2 permukaan. [1] Atkinson. 1996. Close Range Photogrametry and Machine Vision.
WhittlesPublishing. Scotland, UK.
Dimisalkan permukaan 1 adalah data hasil pengukuran di
[2] Cahyono, A.B. dan Hapsari, H.H. 2008. Petunjuk Praktikum
lapangan dan permukaan 2 adalah data perencaan yang Fotogrametri 1. Laboratorium Fotogrametri. Program Studi Teknik
memiliki eleveasi maksimum dan elevasi minimum sama Geomatika, FTSP, ITS.
tinggi yaitu 0 meter. [3] Hanifa, R. 2007. Studi Penggunaan Kamera Digital Low-Cost Non-
Metrik AutoFocus untuk Pemantauan Deformasi. Tesis. Program Studi
Teknik Geodesidan Geomatika. Institut Teknologi Bandung.
[4] Institut Teknologi Telkom. 2008. Fotogrametri. Bandung. Gedung
Learning Centre Kampus Institut Teknologi Telkom.
[5] Kusumadarma, A. 2008. Aplikasi Close Range Photogrametry dalam
PemetaaanBangun Rekayasa dengan Kamera Dijital Non Metrik
Terkalibrasi. TugasAkhir. Program Studi Teknik Geodesi dan
Geomatika. Institut TeknologiBandung.
[6] Ma'ruf, M. 2003. Perbandingan Digital Terrain Model (DTM) Jenis
Grid DenganTriangulated Irregular Network (TIN). Tugas Akhir.
Program Studi TeknikGeodesi dan Geomatika. Institut Teknologi
Bandung.
[7] Saleh, S. 1996. Statistik Induktif. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.
[8] Setyadji, B. 2005. Hitung Perataan1. Program Studi Teknik Geodesi
Gambar 6. DSM Gundukan Berumput danGeomatika. Institut Teknologi Bandung.
[9] Yakara, M. and Yilmazb, H.M. 2008. Using In Volume Computing Of
F. Hitungan Volume Objek Gundukan Berumput DigitalClose Range Photogrammetry. The International Archives of
thePhotogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences.
Untuk objek jenis tidak beraturan yaitu gundukan berumput, Vol.XXXVII. Part B3b. Beijing.
penentuan volume menggunakan metode thacymetri. Dalam [10] Wolf, P.R. 1974. Elemen Fotogrametri Dengan Interpretasi Foto Udara
kasus ini, harus terdapat 2 permukaan (surface). dan Penginderaan Jauh. Madison : McGraw-Hill.

Tabel 11. Hasil Hitungan Volume Gundukan Berumput


Menggunakan ETS

volume cut (m3) 162.165


volume fill(m3) 0
volume hasil(m3) 162.165
jumlah titik 653
elevasi minimum (m) 5.3
elevasi maksimum (m) 5.9
koordinat minimum (x,y) 1028.099 ; 985.112
koordinat maksimum (x,y) 1034.169 ; 992.718

IV. KESIMPULAN
Dari penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan,
yaitu :
1. Penentuan volume suatu objek dengan metode
fotogrametri rentang dekat (CRP) merupakan alternatif
yang kurang akurat untuk objek yang tidak beraturan.
2. Setelah melakukan perbandingan dengan metode
thacymetri (ETS) dan roll meter diketahui bahwa:
a. Waktu pengukuran lemari metode CRP adalah 30
menit dan metode rol meter adalah 20 menit.
b. Jumlah personil pengukuran CRP adalah 1 orang dan
personil ETS dan rol meter adalah 2 orang.
c. Spesifikasi computer yang dibutuhkan CRP lebih
tinggi daripada thacymetri.

Anda mungkin juga menyukai