Anda di halaman 1dari 9

ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.1, No.

1 Desember 2014 | Page 784

Perencanaan Strategis Sistem Informasi


Menggunakan Metode Anita Cassidy
(Studi Kasus: PT. Medika Antapani) Ilham
Fauzi1, Dana S. Kusumo, PhD2, Erda Guslinar Perdana, S.T, M.T3
1,2,3
Departemen Informatika Fakultas Teknik Universitas Telkom, Bandung
1
ilhamfauzi@me.com, 2 danakusumo@telkomuniversity.ac.id, 3erda @telkomuniversity.ac.id

Abstrak

Dewasa ini peran Sistem Informasi (SI) dan Teknologi Informasi (TI) memegang peranan penting
suatu organisasi. PT. Medika Antapani adalah salah satu klinik yang sedang berkembang proses bisnisnya.
Dalam upaya mencapai tujuan PT. Medika Antapani yang tertulis dalam visi dan misi memerlukan suatu
perencanaan strategi SI/TI untuk menghadapi persaingan dengan klinik lainnya. Perencanaan strategis
sistem dan teknologi informasi menjadi salah satu kunci sebelum menerapkan sistem dan teknologi dalam
perusahaan. PT. Medika Antapani mempunyai 3 bisnis utama yaitu Klinik Utama (KUMA), Apotek, dan
Laboratorium (LAB) . Perencanaan strategis sistem dan teknologi yang tepat akan memberikan nilai
tambah dalam competitive advantage dalam persaingan bisnis. Bentuk perencanaan strategis sistem
informasi yang akan dibahas dalam kajian ini menggunakan metodologi yang diusulkan oleh Anita Cassidy
dalam bukunya A Practical Guide to Information Systems Strategic Planning (Second Edition, 2006).
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun sebuah dokumen perencanaan strategis yang disebut dokumen
Information System Strategic Plan atau dokumen ISSP.

Kata Kunci: perencanaan strategis sistem informasi, Anita Cassidy, information system strategic planning

Abstract
In today's company Information System (IS) and Information Technology (IT) hold a very important and
strategic role to ensure that its business process runs accordingly. PT Medika Antapani, a rapidly growing
health company, are fully aware of this global condition. In order to achieve the goal that has been set in
company's vision, PT Medika Antapani needs a strategic IS/IT planning to compete with similar businesses,
which is a significant step before implementing or improving ICT inside a company. PT Medika Antapani runs
three core processes: Main Clinic (Kuma), Apothecary and Laboratory. The current Clinic Management System
that serves the aforementioned processes is considered no longer sufficient to support the company's expanding
business, thus needs to be improved. An accurate strategic IS/IT planning is a key factor in gaining
competitive advantage that will positively help winning the business competition. The kind of strategic IS/IT
planning that will be explored in this research is Anita Cassidy's methodology that is published in A Practical
Guide to Information System Strategic Planning (Second Edition, 2006). This research aims to build an
Information System Strategic Plan or commonly abbreviated as ISSP.

Keywords: Information System Strategic Planning, Anita Cassidy


1. PENDAHULUAN sebagai daya saing dari kompetitor lainnya.,
Persaingan dalam jasa kesehatan akan terus dibutuhkan suatu rancangan strategis sistem informasi
berkembang di Indonesia. Hal ini dikarenakan oleh PT. Medika Antapani. Maka, pada awalnya
industri kesehatan merupakan bidang bisnis yang Tugas Akhir ini akan mengidentifikasi serta
sangat menjanjikan karena kesehatan bagian yang menganalisis keadaan PT. Medika Antapani pada
paling penting pada setiap manusia. Ditambah masa saat ini serta di masa yang akan datang dan
dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang membuat suatu dokumen information system
betapa pentingnya kesehatan. Hal ini yang strategic plan (ISSP). Terdapat beberapa metode yang
dimanfaatkan oleh PT. Medika Antapani untuk dapat digunakan untuk membangun sebuah
membangun sebuah klinik yang mempunyai fasilitas perencanaan sistem informasi, pada studi kasus ini
lengkap seperti klinik yang disertai dengan dokter digunakan metode perencanaan strategis sistem
spesialis, apotek, dan juga laboratorium. informasi yang ditulis oleh Anita Cassidy [1].
Untuk dapat memaksimalkan keuntungan yang Metode ini cocok untuk perusahaan yang ingin
diperoleh dan untuk meningkatkan kualitas bisnis mengembangkan proses bisnisnya karena tidak
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.1, No.1 Desember 2014 | Page 785

hanya perencaan strategis pada sisi IT, tetapi juga Setelah mengetahui seluruh proses bisnis di organisasi
membahas lebih fokus pada bisnis, tujuan bisnis dan tersebut, langkah selanjutnya yang harus dilakukan
arahan bisnisnya. Beberapa perencanaan strategis adalah melakukan analisis terhadap kondisi SI. Hal
lainnya hanya fokus ke bidang IT dibandingkan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem
dengan sisi bisnisnya. Dalam proses perencanaan informasi yang sudah berjalan pada organisasi
strategis menurut Anita Cassidy [1], terbagi dalam 4 tersebut, perananannya selama ini dan juga sebagai
fase: tahap visioning, tahap analysis, tahap direction, upaya untuk mengkomunikasikan tujuan organisasi
dan tahap recommendation. Selain itu, penelitian dengan kondisi SI sehingga muncul berbagai
ini akan menghasilkan sebuah IT Blueprint yang potensi bagaimana sistem informasi tersebut dapat
menjelaskan software architecture yang dapat diperbaiki dan juga ditingkatkan kinerjanya. Tahap ini
digunakan oleh PT. Medika Antapani dalam disebut dengan fase analysis.
pengembangan SI/TI ke depannya.
3. Direction
2. DASAR TEORI Selanjutnya pada fase ini akan dibangun sebuah
2.1 Sistem Informasi/Teknologi Informasi pernyataan tentang visi dan misi SI berdasarkan
Menurut Ward dan Peppard [1], teknologi informasi kondisi yang telah dipahami pada dua fase
menunjuk pada spesifikasi mengenai teknologi, sebelumnya. Setelah melewati 2 fase, baru dapat
khususnya hardware, software dan jaringan menetukan arahan sistem informasi kedepannya. Pada
telekomunikasi yang memfasilitasi dan mendukung saat merancang visi dan arahan dari sistem
proses pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, informasi baru, seluruh pihak yang terlibat yang
penyebaran dan pertukaran informasi. terlibat harus dikomunikasikan agar seluruh pihak
mempunyai visi dan arahan yang sama dalam
membangun sistem informasi yang telah
2.2 Perencanaan Strategis Sistem Informasi dikembangkan sehingga pada akhirnya tujuan bisnis
(Information System Strategic Planning) dan tujuan SI dapat diseleraskan. Pada fase ini juga
Perencanaan strategis SI/TI merupakan proses akan disusun rencana pengembangan SI serta meng-
identifikasi portofolio aplikasi SI berbasis komputer identifikasi berbagai proyek potensial.
yang akan mendukung organisasi dalam pelaksanaan
rencana bisnis dan merealisasikan tujuan bisnisnya
[1]. Perencanaan adalah gambaran jelas bagaimana
4. Recommendation
para pengambil keputusan memandang masa depan Fase terakhir adalah fase recommendation sebagai
tahapan untuk mendokumentasikan dan merangkum
dengan menggunakan metode perencanaan formal.
seluruh proses yang telah dilakukan sebelumnya. Fase
Menurut Cassidy [2], terdapat beberapa manfaat dari
ini akan dihasilkan sebuah roadmap secara detail
perencanaan strategis sistem informasi:
tentang pelaksanaan pengembangan SI beberapa
1. Manajemen yang efektif untuk aset perusahaan
tahun ke depan yang mencakup ringkasan biaya,
yang dianggap penting
waktu pelaksanaan serta sumber daya yang
2. Meningkatkan hubungan dan komunikasi dalam
dibutuhkan.
organisasi bisnis dan SI
3. Menyelaraskan tujuan dan prioritas SI dan
bisnis 2.4 Metode yang Dapat Digunakan
4. Identifikasi peluang pemanfaatan teknologi Untuk membantu memperdalam tahapan analisis
untuk competive advantage dan untuk yang diusulkan oleh Anita Cassidy, terdapat
menambah value bisnis beberapa alat bantu untuk membantu analisis proses
5. Membuat perencanaan alur proses dan aliran bisnis pada perusahaan. Berikut metode yang
informasi digunakan.
6. Mengalokasikan sumber daya secara efektif dan

efisien 1. Analisis SWOT


7. Mengurangi usaha dan biaya yang dibutuhkan
2. Matriks Value Chain
2.3 Metode Anita Cassidy 3. Balanced Scorecard
1. Visioning 4. Matriks IFAS/EFAS
Ini adalah tahap pertama dalam perencanaan 5. IS Scorecard
strategis sistem informasi. Tujuan dari fase ini untuk 6. EA Scorecard
menentukan visi dari kegiatan ini serta menyusun

rencana proyek berikut proses-prosesnya yang ada di 3. Analisa dan Perancangan Sistem
dalam. Pada tahap ini harus dapat dipahami seluruh
tujuan, proses dan cakupan setiap proses bisnis 3.1 Deskripsi Umum Sistem
secara menyeluruh. Tools yang dapat membantu Proses perencanaan strategis sistem informasi ini
pada tahap ini yaitu SWOT dan Balanced Scorecard dilakukan di perusahaan PT. Medika Antapani yang
yang akan dijelaskan pada subbab berikutnya. sudah memiliki visi, misi, tujuan, dan sasaran. Untuk
2. Analysis dapat bersaing dengan kompetitor lainnya PT.
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.1, No.1 Desember 2014 | Page 786

Medika Antapani memerlukan sebuah rencana Tahap pertama yang dilakukan yaitu proses analisis
startegis SI/TI dalam dokumen yang disebut dengan visi, misi, tujuan dan juga sasaran dari PT. Medika
dokumen Information System Strategic Plan (ISSP). Antapani ini. Input yang digunakan pada fase-fase
Dokumen Information System Strategic Plan ini ini yaitu dokumen-dokumen perusahaan yang
bertujuan untuk mengevaluasi strategis saat ini agar berkaitan tentang proses bisnis sedangkan tools
selaras dengan startegi SI/TI dan sebaliknya, dan yang digunakan yaitu SWOT, proses ini
juga untuk mencari peluang bisnis baru dengan mengidentifikasi faktor internal dan juga eksternal
adanya dukungan SI/TI. Agar rencana strategis ini yang terdapat pada PT. Medika Antapani. Pada tahap
dapat dibuat dengan baik maka diperlukan suatu alur ini, akan dibangun sebuah perencanaan proyek
kerja perencanaan startegis sistem informasi dan dan prosesnya. Tahap ini juga mengidentifikasikan
teknologi. Alur kerja ini akan digunakan sebagai setiap individu yang terlibat dalam proses
kerangka kerja perencanaan strategis dan perencanaan serta menentukan peran dan tanggung
diimplementasikan di PT. Medika Antapani. jawab mereka. Yang terpenting pada tahap ini yaitu
Langkah pertama yang dilakukan adalah studi memahami, menjelaskan mendokumentasikan arah
literatur untuk mencari data yang berkaitan dengan bisnis termasuk mendokumentasikan visi, misi,
kondisi PT. Medika Antapani. Setelah itu observasi tujuan, sasaran, dan prioritas bisnis. Dan untuk
ke lapangan untuk mengetahui kondisi secara menganalisis kebutuhan proses bisnis tools yang
langsung di perusahaan diikuti dengan wawancara. digunakan yaitu balanced scoreboard. Untuk
Setelah itu mengidentifikasi dan menganalisis bisnis mendapatkan data-data seperti ini dapat dilakukan
dan kondisi sistem informasi dan teknologi dari PT. melalui wawancara dengan beberapa pegawai,
Medika Antapani. Ini dilakukan untuk mengetahui observasi langsung ke lapangan, atau bisa juga
visi, misi, tujuan, dan sasaran dari perusahaan. melalui survey. Kunci dari tahap ini yaitu
Selain itu juga untuk mengetahui kondisi sistem menginisiasi kegiatan, memahami kondisi bisnis saat
informasi dan teknologi yang terjadi saat ini di ini, dan melakukan konfirmasi atas hasil analisis
seluruh proses bisnisnya. Setelah data-data kondisi bisnis.
terkumpul dan dianalisis, barulah masuk ke tahap
selanjutnya. Perlu dilakukan penyelarasan visi dan 2. Fase Analysis
misi dari seluruh pihak yang terlibat agar tidak Pada fase ini harus memahami kondisi SI secara
terjadi kesalah pahaman antara satu dengan lainnya. lebih detail yang sedang terjadi pada saat ini
Kemudian langkah terakhir, dibuatlah sebuah termasuk mendokumentasikan seluruh aplikasi
dokumen Information System Strategic Plan (ISSP) bisnis yang digunakan. Setelah itu dilakukan
setelah semua langkah-langkah telah dilaksanakan. analisis terhadap peranan SI terhadap PT. Medika
Antapani. Input yang digunakan yakni dokumen-
3.2 Kerangka Kerja Perencanaan Strategis dokumen yang didapat pada fase pertama lalu
Sistem Informasi Anita Cassidy dilakukan analisis terhadap proses dan organisasi
SI. Inti dari fase analysis yaitu mengidentifikasi
organisasi dengan proses SI, mengidentifikasi
teknis sistem informasi, mengetahui perkembangan
tren teknologi khususnya di bidang kesehatan,
mengetahui profil kompetitor, menilai IS
environment termasuk kekuatan, kelemahan,
peluang, dan juga ancaman (SWOT), menggunakan
scorecard dan survei untuk memberikan informasi
untuk dibandingkan dari tahun ke tahun, dan yang
terakhir rekomendasi awal dan alternatif.

3. Fase Direction
Setelah menarik kesimpulan dari tahap-tahap
sebelumnya akan dibangun sebuah visi dan misi,
usulan perbaikan-perbaikan lainnya berdasarkan
kondisi PT. Medika Antapani saat ini dan juga tujuan
yang diharapkan. Input yang digunakan yaitu saran
dan rekomendasi sementara yang telah dihasilkan
pada tahap sebelumnya. Kemudian pada fase ini
akan ditentukan bagaimana mengukur keberhasilan
IS, mengembangkan prinsip-prinsip dan arahan
untuk aplikasi bisnis dan infrastruktur. Selain itu
pada fase ini akan mengidentifikasi berbagai proyek
Gambar 1 Kerangka Kerja Anita Cassidy bisnis yang berpotensial setelah diidentifikasi
1. Fase Visioning manfaatnya.
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.1, No.1 Desember 2014 | Page 787

4.2.3 Opportunity
4. Fase Recommendation Peluang yang dimiliki oleh PT. Medika Antapani
Tahap ini mendokumentasikan roadmap untuk lima yaitu:
tahun ke depan. Data-data pada tahap sebelumnya 1. Perumahan penduduk daerah Antapani yang
akan sangat membantu untuk memvalidasikan terus bertambah
perkiraaan. Jika terdapat beberapa strategi, 2. Terdapat klinik tindakan/UGD
identifikasikan masing-masing pilihan mulai dari 3. Siap untuk buka 24 jam
keuntungan dan kerugian dari tiap pilihan. Dan 4. Kontraktor, asuransi dan mitra kerja klinik yang
juga pada tahap ini disusun sebuah dokumen bertambah
information system strategic plan dari seluruh hasil 5. Menambah fasiltas rawat inap
analisis dan rekomendasi yang telah didapatkan pada
tahap sebelumnya. 4.2.4 Threats
Ancaman yang dihadapi oleh PT. Medika Antapani
4. IMPLEMENTASI yaitu:
4.2 Analisis SWOT 1. Terdapat lebih dari 15 kompetitor yang bergerak
4.2.1 Strength di bidang kesehatan daerah Antapani berdasarkan
Kekuatan yang dimiliki oleh PT. Medika Antapani data dari daftar kompetitor perusahaan PT.
Medika Antapani
yaitu:
2. Persaingan harga dengan kompetitor
1. Mempunyai struktur organisasi dan manajemen
3. Tempat parkir yang tidak luas sehingga rawan
yang jelas.
timbul kepadatan lalu lintas sekitar klinik
2. SDM berkualitas. Hal ini dikarenakan karena 4. Teknologi SI yang terus berkembang sedangkan
terdapat minimum pendidikan yaitu D3 untuk
SDM bagian IT yang sangat terbatas
para pegawainya dan sudah memiliki
pengalaman kerja.
3. Memiliki dokter-dokter spesialis diantaranya 4.2 Value Chain Analysis
seperti spesialis penyakit dalam, spesialis 4.2.1 Internal Value Chain
kebidanan dan kandungan, spesialis mata, Aktivitas Proses Pada Perusahaan
spesialis saraf dan masih banyak lagi. Inbound Logistics Proses pengadaan sumber
4. Sudah berdiri sejak tahun 1989 di bidang daya barang dilakukan
kesehatan sehingga sudah dipercaya oleh berdasarkan permintaan dari
masyarakat. setiap unit. Setelah semua
5. Bekerja sama dengan beberapa perusahaan informasi ditampung, berkas
penyedia asuransi kesehatan dan obat-obatan. tersebut diserahkan ke bagian
Perusahaan PT. Medika Antapani bekerja sama pengadaan. Setelah melakukan
dengan lebih dari 50 supplier dan kontraktor. proses PO, sumber daya
6. Memiliki fasilitas yang kompleks seperti barang disimpan di suatu
apotek, laboratorium, radiologi, fisioterapi, skin gudang yang nantinya akan
care dan masih banyak lagi. didistribusikan ke unit-unit
7. Lokasi yang strategis. Jumlah penduduk daerah yang membutuhkan. Unit
Antapani yang mencapai sekitar 69.009 jiwa meminta kepada bagian
yang termasuk daerah padat penduduk dan juga pengadaan, lalu bagian
terdapat banyak perumahan-perumahan pengadaan mengkonfirmasi
penduduk seperti Perumahan Griya Bumi kepada bagian keuangan. Jika
Antapani 1, Perumahan Bougenville Estate disetujui baru melakukan PO
Perumahan Pratista Antapani. kepada distributor.
8. Ruang tunggu yang nyaman. Terdapat banyak Operations Kegiatan ini merupakan proses
kursi dan juga hotspot untuk pasien yang sedang operasional seperti pada saat
menunggu pendaftaran pasien, pada saat
9. Mempunyai sertifikat KUMA. pasien diobati, serta proses
yang dilakukan oleh
4.2.2 Weakness laboratorium dan apoteker
Kelemahan yang dimiliki oleh PT. Medika Antapani dalam mengolah bahan
yaitu: mentah menjadi obat-obatan
1. Lahan parkir yang terbatas sesuai dengan resep dokter.
2. Ruang UGD yang belum standar Aplikasi CMS yang digunakan
3. SDM bagian IT yang sangat terbata. sudah mampu meng-cover -
4. Lahan untuk pembangunan terbatas kegiatan proses bisnis mulai
dari pendaftaran, pengadaan
barang, dan keuangan.
Outbound Ini merupakan aktivitas
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.1, No.1 Desember 2014 | Page 788

Logistics pendistribusian produk yang sedang dikembangkan yaitu


sudah jadi kepada pelanggan. CMS, aplikasi ini digunakan
Aktivitas yang terjadi di klinik oleh semua unit. Aplikasi
Medika Antapani yaitu CMS merupakan aplikasi
pemberian hasil pemeriksaan utama, maka dari itu masih
dari dokter atau laboratorium, perlu banyak dikembangkan
pemberian obat-obatan kepada agar semakin kompleks
pasien, proses retur obat- fungsionalnya. Selain itu, ada
obatan yang sudah mendekati juga website yang harus masih
batas waktu tanggal dikembangkan agar semakin
kadaluarsa. lebih informatif untuk
Sales and Klinik Medika Antapani sudah pelanggan. Dan juga perlu
Marketing mempunyai website untuk beberapa aplikasi penunjang
mengetahui berbagai macam kesehatan lainnya. Selain di
fasilitas dan dokter apa saja bidang IT, layanan juga dapat
yang tersedia di klinik ini, dikembangkan seperti
namun masih harus menyediakan layanan rawat
dikembangkan lagi agar dapat inap.
lebih informatif dan interaktif Human Resource Pengolahan sumber daya
dengan pelanggan. Selain itu Management manusia dilakukan oleh bagian
perlu memperkuat brand Human Resource
klinik Medika Antapani Development seperti
melalui acara baksos atau perekrutan pegawai, dokter,
event promo dengan kerja dan lain-lain. Minimal
sama dengan perusahaan persyaratan untuk dapat
farmasi. mendaftar di PT. Medika
Servicing Saat ini masih ada beberapa Antapani yaitu minimal
keluhan dari pelanggan pendidikan D3 dan sudah
mengenai pelayanan, terutama memiliki pengalaman bekerja.
pada saat proses antrian. Hal ini dilakukan agar dapat
Antrian yang terlalu lama akan mengurangi keluhan
membuat pelanggan tidak jadi pelanggan, khususnya di
berobat, maka dari itu perlu bidang pelayanan. Dengan
ditingkatkannya aplikasi CMS pegawai yang berpendidikan
serta infrastruktur minimal D3 dan juga sudah
komputernya agar dapat memiliki pengalaman kerja,
mempercepat proses tentu membuat pelayanan di
pendaftaran agar tidak terjadi klinik Medika Antapani
hal - hal diluar dugaan yang semakin baik.
dapat mengakibatkan Procurement Untuk menjaga ketersediaan
tersendatnya proses obat-obatan dan peralatan
pendaftaran seperti komputer medis lainnya merupakan
hang. tugas dari bagian pengadaan,
Infrastructure Infrastruktur perusahaan jika jumlah ketersediaan
merupakan aktivitas menipis maka akan melakukan
pendukung dari kegiatan PO. Unit yang meminta
utama operasional Medika mengajukan purchase request
Antapani seperti lokasi yang kepada bagian pengadaan. Jika
mudah dijangkau, tersedianya disetujui, maka akan
ruangan khusus untuk masing- dilanjutkan ke bagian
masing dokter spesialis, keuangan. Setelah itu baru
tersedianya ruang pengobatan akan dilakukan PO ke
yang nyaman, serta supplier.
tersedianya peralatan medik
untuk membantu pengobatan. 4.2.2 External Value Chain
Product and Aktifitas pengembangan Entitas Peran dan Dampak
Technology teknologi yang dilakukan oleh Vendor Saat ini PT. Medika Antapani
Klinik Medika Antapani yaitu Pemasok bekerja sama dengan berbagai
mengembangkan teknologi vendor sebagai supplier berbagai
dan informasi. Aplikasi yang jenis obat-obatan yang tersedia.
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.1, No.1 Desember 2014 | Page 789

Tentunya dengan beragam jenis diantaranya dengan praktek


obat-obatan yang banyak, vendor bersama dokter.
yang terlibat bekerja sama dengan
perusahaan ini pun ada banyak. 4.3 IS Scorecard
Tercatat ada 75 supplier obat yang
menjalin kerja sama dengan PT.
Medika Antapani.
Pelanggan Dengan meningkatnya kesadaran
masyaarakat akan pentingnya
kesehatan, dan juga meningkatnya
pendapatan masyarakat, maka kini
masyarakat lebih memilih ke Gambar 2 IS Scorecard
pengobatan modern. Klinik Medika Hasil yang diperoleh berdasarkan IS Scorecard dari
Antapani terdapat di sekitaran kelima perspektif tidak begitu jauh berbeda. Hal ini
perumahan-perumahan daerah menunjukkan sistem informasi yang terdapat pada
Antapani. Tercatat ada sekitar 6 perusahaan sudah dapat mengimbangi dengan proses
perumahan. Hal ini membuat bisnis yang sedang berjalan.
peluang untuk menambahnya
jumlah pasien. Pelanggan yang
berdatangan ke klinik Medika 4.4 Kandidat Aplikasi
Antapani berbagai macam, mulai Aplikasi Definisi dan Fitur
dari yang tua dan muda, dari daerah Modul Kepuasan Aplikasi ini yang
sekitar dan dari berbagai daerah. Pelanggan menghubungkan antara
Hal ini dikarenakan PT. Medika pelanggan dengan perusahaa.
Antapani memiliki fasilitas dan Pelanggan dapat memilih
pelayanan yang lengkap sehingga antara puas atau tidak puas
siapa pun dapat berobat ke klinik dengan pelayanan pada klinik
Medika Antapani. Setiap pelanggan Medika Antapani. Dengan
yang berdatangan pun selalu begitu, perusahaan dapat
disimpan datanya dalam sistem mengetahui bagaimana
informasi untuk direkap datanya. perasaan pasien yang berobat
Dengan begitu, pihak perusahaan ke klinik apakah puas atau
dapat mengetahui riwayat dari tidak dengan pelayanan yang
pasien yang pernah datang. diberikan.
Pihak Dalam rangka meningkatkan skills Modul Marketing Modul marketing berisi untuk
Pengada dari para pegawai, perusahaan PT. memasukkan target-target
Pelatihan Medika Antapani selalu yang harus dicapai oleh
mengadakan pelatihan. Selain perusahaan. Target yang
memiliki hard skills, tentu diinputkan seperti berapa
perusahaan pun menuntuk kepada jumlah mitra yang harus
para pegawainya untuk memiliki dikejar dala bekerja sama,
keahlian soft skills. Pelatihan yang berapa target penjualan
diberikan seperti pelatihan barang dan obat-obatan pada
kepribadian, pelatihan customer apotek. Laporan dari modul
service, pelatihan kepemimpinan, marketing ini diserahkan
pelatihan product knowledge kepada pimpinan agar dapat
Perusahaan Perusahaan pesaing ini dapat dikoreksi lagi target-target
Pesaing menjadi ancaman karena memiliki yang tercapai atau tidak
ruang lingkup yang sama dengan PT. tercapai.
Medika Antapani. Dengan hadirnya Modul Rawat Inap Dengan akan
pesaing-pesaing yang terus terealisasikannya klinik
bermunculan, ini membuat menjadi rawat inap Medika
perusahaan ini semakin terus Antapani, maka modul rawat
berkembang dan berinovatif dalam inap harus segera
melakukan pelayanan terhadap dilaksanakan. Modul ini akan
pelanggannya serta dapat menginputkan jenis layanan,
memperbaiki proses bisnis untuk jenis kelas kamar, dan
meningkatkan profit perusahaan. terdapat input visit untuk
Tercatat di daerah sekitar Antapani, mengetahui jumlah kunjungan
sudah ada 18 apotek, 10 dokter.
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.1, No.1 Desember 2014 | Page 790

Modul Rekam Tambahan modul ini 4.6 IT Organization


Medis Keluarga berfungsi untuk memudahkan
dokter dalam proses
pengobatan karena dapat
mengetahui riwayat penyakit
dalam keluarga pasien.
Dengan begitu, obat yang
diberikan pun akan semakin
tepat. Gambar 4 Rekomendasi Divisi IT
Pengembangan Selain berguna untuk
website company profile, web dapat Dengan menambah pegawai pada divisi IT, proses
dikembangkan dengan perkembangan dan perbaikan sistem dan teknologi
menambahkan info-info informasi pun akan semakin baik dan dapat lebih
mengenai kesehatan, untuk fokus sesuai dengan pembagian divisinya.
melihat jadwal jaga dokter,
menambahkan fitur online 4.7 IT Processes
shop dengan tentunya hanya Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh divisi IT
obat-obatan non resep, dengan sudah cukup baik karena dapat meng-handle seluruh
minimum pembelian, dan kegiatan yang mencakup tentang teknologi sistem
wilayah yang masih informasi sampai ke jaringan komputer. Hanya
terjangkau daerah Antapani. diperlukan beberapa penambahan pada proses divisi
IT untuk kedepannya seperti schedule management,
4.5 Technical Infrastruktur customer acceptance, customer satisfaction
management, dan security management.

Modem 1 Switch Access Point 4.8 Roadmap


2014 2015 2016 2017 Business
Project Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Value Risk IS Hours
Server 1
Switch Server Router Modul Kepuasan
Pelanggan High Medium High
Server 2 Modul Marketing Medium Low Small
Modem 2 Switch Modul Rawat Inap High High High
Modul Rekam
Medis Keluarga Medium High High
Gambar 3 Rekomendasi Jaringan Pengembangan
Yang membedakan dengan kondisi jaringan website Medium Medium Medium
infrastruktur sebelumnya yaitu belum tersedianya Gambar 5 Roadmap
router. Router ini bertugas untuk menghubungkan dua
jaringan yang berbeda dan juga untuk meningkatkan
keamanan. Berdasarkan gambar diatas, router 5. KESIMPULAN DAN SARAN
membagi modem menjadi dua. Modem pertama, 5.1 Kesimpulan
dihubungkan dengan access point untuk 1. Metode perencanaan strategis sistem informasi
menyediakan hotspot bagi pelanggan klinik Medika oleh Anita Cassidy telah berhasil dilakukan
Antapani. Modem yang kedua, dikhususkan untuk pada perusahaan PT. Medika Antapani dengan
jaringan perusahaan. IP yang disediakan antara melakukan empat fase: visioning, analysis,
hotspot dan khusus perusahaan tentunya berbeda, direction dan recommendation dan sebuah
router disini menggunakan PC dengan dokumen Information System Strategic Plan
menggunakan sistem operasi linux backtrack. Sistem yang disusun berdasarkan kerangka kerja
operasi ini terkenal dan diakui sejak kemunculannya tersebut.
pada tahun 2006 sebagai sistem operasi terbaik 2. Penyusunan dokukem Information System
untuk keamanan. Hal ini akan menyulitkan dari Strategic Plan berdasarkan metode yang ditulis
serangan hacker yang ingin mencuri data perusahaan oleh Anita Cassidy. Dokumen ISSP tersebut
PT. Medika Antapani. Sehingga gambaran lengkap dapat digunakan oleh PT. Medika Antapani
jaringan infrastrukturnya seperti berikut ini. dalam memperbaiki proses bisnis serta
mengembangkan sistem dan teknologi informasi
untuk meningkatkan daya saing terhadap
kompetitor.
3. Pembuatan IT Blueprint dilakukan berdasarkan
hasil rekomendasi yang diusulkan oleh tahap-
tahap dalam metode Anita Cassidy. IT Blueprint
yang berupa UML tersebut dapat
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.1, No.1 Desember 2014 | Page 791

diimplementasikan oleh perusahaan PT. Medika Bandung, 2012.


Antapani agar sistem dan teknologi informasi
perusahaan tersebut semakin kompleks. [9] D. Rudianto, "The IT Blueprint Project," Aplied
Technology Research Center Universitas Budi
5.2 Saran
1. Penelitian dapat dilanjutkan sampai Luhur Jakarta, pp. 1-21.
implementasi berdasarkan hasil rekomendasi
dalam dokumen ISSP (Information System [10] B. Jaap Schekkerman, Enterprise Architecture
Strategic Plan). Score Card, Amersfoort: Institute For
2. Penyusunan dokumen ISSP (Information System Enterprise Architecture Developments, 2004.
Strategic Plan) dapat menggunakan metode
perencanaan strategis yang lain.
[11] D. Sense. [Online]. Available:
DAFTAR PUSTAKA http://www.digital-sense.net/sim-apotek.
[Accessed 10 Juni 2014].
[1] A. Wedhasmara, "Langkah-Langkah
Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan [12] Anonym, "Analisis EFAS dan IFAS pada PT.
Menggunakan Metode Ward and Peppard," Tunas Dwipantara," 2006, pp. 51-104.
Jurnal Sistem Informasi, vol. 1, no. 1, pp. 14-
22, 2009. [13] Anonym, "Essentials o f Strategic Planning i n
Healthcare," in Strategic Planning and SWOT
[2] A. Cassidy, A Practical Guide to Information Analysis, pp. 91-97.
Systems Strategic Planning Second Edition,
New York: Auerback Publications, 2006. [14] Anonym, Value Chain Analysis For Assesing
Competitive Advantage, Institute of
[3] J. a. J. P. Ward, Strategic Planning for Information Management Accountants, 1996.
System Third Edition, New York: Wiley Series,
2002. [15] V. Azhary, Perancangan IT Master Plan Untuk
Telkom University Menggunakan Metode
[4] M. M. M. A. R. A. R. Nima Fakhim Hashemi, Ward and Peppard, Bandung: Fakultas
"Formulating and Choosing Strategies Using Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom,
SWOT Analysis and QSPM Matrix: A Case 2013.
Study Of Hamadan Glass Company,"
Proceedings of the 41st International [16] L. a. P. C. R. K. Bass, Software Architecture In
Conference on Computers & Industrial Practice, Addison-Wesley Professional, 2012.

Engineering, vol. 41, pp. 366-371.


[17] N. a. T. Davidovic, "Strategic Factor Analysis
[5] R. S. a. N. D. P. Kaplan, "The Balanced Summary- Applicability in," Advanced
Scorecard-Measures that Drive Performance," Research in Scientific Areas, pp. 62-66, 2012.
Harvard Business Review, pp. 70-80, 1992.
[18] H. Anggelina, "Developing Information System
[6] M. E. Porter, Competitive Advantage: Creating Strategic Planning in the Directorate," Procedia
and Sustaining Superior, New York: Free Press, Engineering , vol. 50, pp. 29-37, 2012.
1998.
[19] F. Masyhur, "Perencanaan Strategis Sistem
[7] D. Recklies, "The Value Chain," Recklies Informasi dan Teknologi Informasi Pada
Management Project GmbH, 2001. Perusahaan Ekspedisi Muatan Kapal Laut
(EMKL)," Jurnak Penelitian Komunikasi,
[8] A. R. Ismail, Perencanaan Strategis Sistem Informatika dan Media Massa, vol. 15, no. 1,

Informasi pada Perusahaan Penyedia pp. 47-54, 2012.


Infrastruktur Telekomunikasi Menggunakan
Konsep Perencanaan oleh Anita Cassidy (Studi [20] H. Maturbongs, Perencanaan Strategis Sistem
Kasus: XYZ), Bandung: Sekolah Teknik Informasi Pada Institusi Pendidikan Tinggi
Elektro dan Informatika Institut Teknologi Studi Kasus Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.1, No.1 Desember 2014 | Page 792

Dan Sekretari Tarakanita, Jakarta: Sekolah


Tinggi Ilmu Komunikasi dan Sekretari
Tarakanita, 2011.

[21] K. B. Mochammad Yusuf Apriyadi,


"Pengembangan Prototip “SEHAT”: Sistem
Informasi Manajemen," e-Indonesia Initiative,
2008.

[22] W. Nurjaya WK, "Model Strategic Planning


For Information System Menggunakan
Balanced Scorecard Pada Universitas Komputer
Indonesia Bandung," Majalah Ilmiah
UNIKOM, vol. 7, no. 1, pp. 88-104.

[23] Rosmalina, Model Rencana Strategis Sistem


Informasi di Universitas Bale Bandung
(UNIBBA), Program Pasca Sarjana Universitas
Komputer Indonesia.

[24] L. G. S, "Electronic Health Record (EHR) atau


Rekam Kesehatan Elektronik: Change in the
HIM Department," Jurnal EHR, pp. 1-9, 2012.

[25] M. G. Y. d. S. Y. G. Iswara, Perencanaan


Strategis Sistem Informasi Perusahaan Energi:
Studi Kasus Pt. XYZ, Fakultas Ekonomi dan
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia,
2009.

Anda mungkin juga menyukai