Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH ILMU AL-QURAN

“PENGERTIAN NUZUL AL-QURAN, PENGERTIAN AL-QURAN,


DAN NAMA-NAMA AL-QURAN”

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :
KELOMPOK 5
1. SAHRUL ARISANDY
2. ALDA ABDULLAH

UIN ALAUDDIN MAKASSAR


Pengertian Nuzul Qur’an.
Nuzûl al-Qur'an berasal dari kata ‘Nuzûl’ (dari Bahasa Arab) ‘nazala - yanzilu - Nuzûlan’
berarti ‘turun atau berpindah tempat’ dan kata ‘al-Qur'an’ berarti “Kitab suci umat Islam yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. melalui malaikat Jibril untuk menjadi peringatan,
petunjuk, tuntunan, dan hukum demi keselamatan hidup umat manusia di dunia dan akhirat.”
Dengan demikian, Nuzûl al-Qur'an berarti ‘turun atau perpindahan tempat Al-Qur'an’
Nuzulul Qur'an yang secara harfiah berarti turunnya Al Qur'an (kitab suci agama Islam)
yang merujuk kepada peristiwa penting penurunan wahyu Allah pertama kepada nabi dan rasul
terakhir agama Islam yakni Nabi Muhammad SAW.
Al-Qur'an berada di tengah-tengah umat manusia dengan tujuan yang sangat jelas, yaitu:
a. Untuk membasmi segala bentuk syirik dan memantapkan keyakinan tentang keesaan yang
sempurna bagi Tuhan seru sekalian alam
b. Untuk mengajarkan bahwa umat manusia merupakan satu umat yang seharusnya dapat
bekerjasama dalam pengabdian kepada Allah.
c. Untuk menekankan peran ilmu dan teknologi, serta persahabatan manusia dengan semua pihak
dalam wujud ini, sebagai pengejawantahan pemujaan kepada Allah swt.
d. Untuk menciptakan suatu peradaban, yang sejalan dengan jatidiri manusia dengan panduan dan
paduan nur Ilahi.
e. Untuk membasmi kemiskinan, kebodohan, penyakit, dan penderitaan hidup, serta pemerasan
manusia atas manusia, bahkan makhluk lain, baik dalam bidang sosial, politik, ekonomi, dan
agama.
f. Untuk menyeleraskan kebenaran dan keadilan dengan rahmat kasih sayang, dengan menjadikan
keadilan sosial sebagai landasan pokok kehidupan masyarakat manusia.
g. Untuk memberi jalan tengah antara falsafah monopoli kapitalisme dengan falsafah kolektif ala
komunisme, menciptakan ummatan wasathan yang menyeru kepada kebaikan dan mencegah
kemungkaran.
Nuzulul Qur'an yang secara harfiah berarti turunnya Al Qur'an (kitab suci agama Islam) adalah
istilah yang merujuk kepada peristiwa penting penurunan wahyu Allah pertama kepada nabi dan
rasul terakhir agama Islam yakni Nabi Muhammad Sallalahu Allaihi Wassalam.

a) Waktu Turun Al-Qur'an


Ayat-ayat Al-Qur'an yang diterima Nabi Muhammad saw. secara berangsur-angsur selama kurang
lebih 22 Tahun atau tepatnya menurut sementara ulama, 22 tahun, 2 bulan, dan 22 hari, yakni sejak
ia berusia 41 tahun sampai ia wafat dalam usia 63 tahun. Wahyu pertama yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad adalah surat Al Alaq ayat 1-5 yang artinya :
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya
Saat wahyu ini diturunkan Nabi Muhammad Sallalahu Allaihi Wassalam sedang berada di Gua
Hira, dan tiba-tiba Malaikat Jibril datang menyampaikan wahyu tersebut. Adapun mengenai
waktu atau tanggal tepatnya kejadian tersebut, terdapat perbedaan pendapat di antara para ulama,
sebagian menyakini peristiwa tersebut terjadi pada bulan Rabiul Awal pada tanggal 8 atau 18
(tanggal 18 berdasarkan riwayat Ibnu Umar), sebagian lainnya pada bulan Rajab pada tanggal 17
atau 27 menurut riwayat Abu Hurairah, dan lainnya adalah pada bulan Ramadhan pada tanggal 17
b) Proses Turunnya Al-Qur’an
1. Allah SWT menurunkan Al-Qur’an kepada Rasul Muhammad SAW untuk memberi
petujuk kepada manusia. Maka turunya Al-Qur’an dengan dua tahapan, yaitu :
Pertama : Al-Qur’an turun pada malam lailatul qadar pada malam kemuliaan, yaitu
pemberitahuan Allah SWT kepada alam tingkat tinggi yang terdiri dari malaikat-malakat
akan kemuliaan umat Nabi Muhamad SAW.
Kedua : Turunya Al-Qur’an secara bertahap ( munajaman ), dengan tujuan menguatkan
hati Rasul SAW dan menghibur serta mengikuti peristiwa dan kejadian-kejadian sampai
Allah SWT menyempurnakan agama ini dan mencukupi nikmat-nikmat-Nya.
c) Cara turunnya wahyu ( al-Qur’an )
1. Malaikat Jibril langsung memasukkan wahyu itu ke dalam hatinya. Dalam hal ini Nabi
Sallalahu Allaihi Wassalam tidak melihat apapun, hanya dia merasa ayat tersebut sudah
berada di dalam kalbunya. Mengenai hal ini Nabi mengatakan “Ruhul kudus (istilah lain
untuk malaikat Jibril) mewahyukan kedalam kalbuku” [lihat surat (42) Asy Suura:51]
2. Malaikat menampakkan dirinya kepda Nabi Sallalahu Allaihi Wassalam berupa seorang
laki-laki yang mengucapkan kata-kata kepadanya sehingga dia mengetahui dan hafal kata-
kata itu.
3. Wahyu datang kepada Nabi Sallalahu Allaihi Wassalam secara tiba-tiba seperti
gemerincing lonceng. Cara inilah yang amat berat dirasakan oleh Nabi Sallalahu Allaihi
Wassalam. Kadang-kadang pada keningnya berpencaran keringat, meskipun turunnya
wahyu tersebut saat cuaca yang sangat dingin. Kadang- kadang unta dia terpaksa berhenti
dan duduk karena merasa amat berat, bila wahyu tersebut turun ketika dia sedang naik unta.
Pengertian al-Qur'an
Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam yang diyakini sebagai firman-firman Allah swt. yang
diwahyukan dalam bahasa Arab kepada Nabi Muhammad SAW, untuk disampaikan kepada umat
manusia hingga akhir zaman. Dari segi pengertian bahasa, ulama berbeda pendapat tentang asal
kata ‘al-Qur’an’ di antaranya:
1. Al-Imam al-Syafi’iy seorang imam mazhab yang terkenal, mengatakan bahwa kata ‘al-Qur’an’
ditulis dan dibaca tanpa hamzah , serta tidak terambil dari pecahan fi’il. Ia adalah nama yang
khusus dipakai untuk kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, seperti halnya
dengan nama Injil dan Taurat, yang masing-masing diberikan kepada Nabi Isa dan Nabi Musa.
2. Al-Farra’ seorang ahli bahasa yang tersohor dan pengarang kitab ‘Ma’aniy al-Quran’,
berpendapat bahwa kata alQur’an tidak memakai hamzah dan terambil dari kata ‘qarain’, bentuk
dari ‘qarînah’ yang berarti ‘petunjuk’. Ini terjadi karena sebagian ayat-ayat Al-Qur'an itu serupa
satu dengan yang lainnya, seolah-olah sebagian ayat-ayatnya merupakan petunjuk dari apa yang
dimaksud oleh ayat lain yang serupa itu.
3. Al-Asy’ariy, seorang ahli ilmu kalam dan pemuka aliran Sunni, berpendapat bahwa kata ‘al-
Quran’ tidak memakai hamzah dan terambil dari akar kata ‘qarana’ yang berarti ‘menggabungkan’.
Hal ini dipahami karena surah-surah, ayat-ayat, dan huruf-hurufnya beriring-iringan, yang satu
digabungkan dengan yang lain sehingga menjadi satu mushaf.
4. Al-Lihyaniy, seorang ahli bahasa mengatakan bahwa kata ‘al-Qur’an’ itu berhamzah, bentuknya
mashdar dari kata kerja qara’a yang berarti ‘bacaan’, yang selalu berarti ‘ism al-maf’ul’ (yang
dibaca). Oleh karena itu, Al-Qur'an harus selalu dibaca. Subhi al-Shalih dalam bukunya ‘Mabahits
fi ‘Ulûm alQur’an’ mengemukakan bahwa pendapat yang paling kuat adalah yang mengatakan
bahwa kata ‘al-Qur’an’ itu adalah bentuk mashdar dan muradif dengan kata qira’ah yang berarti
‘membaca’. Hal ini diperkuat oleh pendapat lain, yang mengemukakan bahwa kata ‘alQur’an’,
secara harf, berasal dari akar kata ‘qara’a’ yang berarti ‘bacaan atau himpunan’, karena ia
merupakan kitab suci yang wajib dibaca dan dipelajari, serta merupakan himpunan dari ajaran-
ajaran wahyu yang terbaik.
Dari sekian pengertian kata ‘al-Qur’an’ di atas, makna yang terakhir inilah yang kuat, yang
mengandung pengertian bahwa Al-Qur'an bukan hanya merupakan kitab undang-undang yang
baru dibaca pada saat diperlukan untuk mengetahui dasar hukum suatu masalah, tetapi ia
merupakan kitab suci umat Islam yang harus senantiasa dibaca dan diresapi untuk menumbuhkan
beberapa pengertian baru dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya yang erat
kaitannya dengan tanda-tanda kekuasaan Allah, sekaligus bernilai ibadah bacaan bagi yang
membacanya.
Unsur-unsur penting yang tercakup dalam definisi Al-Qur'an adalah sebagai berikut:
1. Al-Qur'an sebagai firman-firman Allah swt.
2. Al-Qur'an harus berbahasa Arab, Al-Qur'an yang ditulis atau dilafalkan bila tidak berbahasa
Arab, tiadalah disebut Al-Qur'an.
3. Al-Qur'an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw., sebagai Rasul
terakhir dan yang dibawa oleh malaikat Jibril. Dengan demikian, hadis tidak disebut Al-Qur'an,
karena ia adalah wahyu Allah yang tidak di bawa oleh Jibril dan bukan pula firman Allah,
melainkan wahyu Allah yang diucapkan dengan bahasa Nabi sendiri.
4. Al-Qur'an harus diterima dari orang banyak kepada orang banyak (mutawatir). Bila tidak
demikian, artinya bahwa yang meriwayatkan hanya beberapa orang saja, tidak bisa dikatakan
AlQur'an. Dan hadis tidak termasuk Al-Qur'an.
5. Al-Qur'an harus yang tertulis dalam mushhaf (Utsmani), selain dari itu, tidak disebut Al-Qur'an.
6. Al-Qur'an harus bersifat tahaddiy (memberikan tantangan) kepada siapa yang berkeinginan
menantangnya, Tegasnya, Al-Qur'an tahan uji, dan pasti tidak dapat ditandingi dan dikalahkan
oleh siapa pun.
7. Al-Qur'an dimulai dengan surah al-Fatihah dan ditutup dengan surah al-Nas, selebihnya bukan
Al-Qur'an, sekali pun sering dilampiri juga. Al-Qur'an adalah mushhaf yang dimulai dengan surah
alFatihah dan diakhiri dengan surah al-Nas, yang terdiri atas 114 surah.

Nama-nama al-Qur'an
Al-Qur'an juga mempunyai bermacam-macam nama, namun yang sering dipergunakan, di
antaranya adalah:
1. Al-Qur'an
Al-Qur’an adalah nama kitab suci umat Islam yang diulang dalam Al-
Qur'an,sebanyak 70 kali, di antaranya tersebut dalam QS. al-Baqarah, 2:185.

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan
(permulaan) Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan pembeda (antara yang hak dan yang
batil (Q.S al-baqarah 2:158)
Al-Qur'an, secara harfiah, berarti bacaan yang mencapai puncak kesempurnaan. Al-Qur’an
al-Karîm berarti bacaan yang Maha sempurna dan Maha mulia. Berikut tiga tingkatan orang-orang
yang membaca AlQur'an:
 Membaca dengan mengetahui tatacara bacaan yang baik di samping mengetahui maknanya
 Membaca dengan mengetahui tatacara bacaan yang baik tanpa mengetahui maknanya
 Membaca dengan tidak mengetahui tatacara bacaan yang baik dan tidak mengetahui
maknanya.
2. Al-Kitab
Al-Qur'an dinamai al-Kitab karena ditulis. Nama ini terdapat antara lain dalam QS.al-
Nahl,16:89.

Dan Kami turunkan kepadamu al-Kitab (Al-Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan
petunjuk, rahmat, dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.
Al-Kitab, secara harfiah, berarti ‘tulisan, buku, atau ketetapan’ yang mengacu kepada
firman-firman-Nya yang diwahyukan dalam rangkaian kata-kata kepada setiap Nabi atau Rasul-
Nya. Al-Qur'an sebagai firman-firman Tuhan, yang diwahyukan dalam rangkaian kata-kata itu,
disebut al-Kitab, yang merupakan isyarat bahwa firman-firman itu telah ditulis oleh nabi dan rasul
yang menerimanya atau oleh para pengikutnya dalam bentuk lembaran-lembaran
3. Al-Zikr
Al-Qur'an dinamai al-Zikr karena merupakan pemberi peringatan, yang datang dari
Allah swt. Nama tersebut, antara lain terdapat dalam QS. al-Hijr, 15:9.

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Zikr (Al-Qur'an) dan sesungguhnya


Kami benar-benar memeliharanya.
Al-Zikr, secara harfiah, berarti ‘peringatan’. Al-Qur'an disebut al-Zikr karena
kehadirannya di tengah-tengah umat manusia menjadi peringatan dalam perjalanan
hidup mereka.baik dalam bidang teologi (akidah), tata sopan santun (akhlak), maupun
yuridis (hukum), dan sebagainya.

4. Al-Furqan
Al-Qur'an dinamai al-Furqan karena membedakan mana yang hak dan mana
yang batil, atau karena diturunkan secara terpisahpisah. Nama ini, terdapat dalam QS.
al-Furqan, 25:1.

‘Maha suci Allah yang telah menurunkan al-Furqan (Al-Qur'an) kepada hamba-hamba-
Nya agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. Al-Furqan, secara
harfiah, berarti ‘pembeda antara yang benar dengan yang salah’. Al-Qur'an disebut al-
Furqan karena ia mampu membedakan antara yang benar dan yang salah, yang sejati
dan yang palsu, yang baik dan yang buruk.’ (Q.S Al-Furqan 25:1)
Al-Furqan, secara harfiah, berarti ‘pembeda antara yang benar dengan yang
salah’. Al-Qur'an disebut al-Furqan karena ia mampu membedakan antara yang benar
dan yang salah, yang sejati dan yang palsu, yang baik dan yang buruk.

KESIMPULAN
Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam yang diyakini sebagai firman-firman Allah swt. yang
diwahyukan dalam bahasa Arab kepada Nabi Muhammad SAW, untuk disampaikan kepada umat
manusia hingga akhir zaman. Al-Qur'an bukan hanya merupakan kitab undang-undang yang baru
dibaca pada saat diperlukan untuk mengetahui dasar hukum suatu masalah, tetapi ia merupakan
kitab suci umat Islam yang harus senantiasa dibaca dan diresapi untuk menumbuhkan beberapa
pengertian baru dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya yang erat kaitannya
dengan tanda-tanda kekuasaan Allah, sekaligus bernilai ibadah bacaan bagi yang membacanya.
Nama-nama lain dari Al-Quran diantaranya Al-Kitab, Al-zikr,dan Al- Furqan.

Anda mungkin juga menyukai